Tempat Fasum: Bandara Kualanamu

  • Pesawat Saudia Diancam Bom Lagi, 387 Penumpang Dipastikan Selamat di Kualanamu

    Pesawat Saudia Diancam Bom Lagi, 387 Penumpang Dipastikan Selamat di Kualanamu

    Jakarta

    Pesawat Saudia SVA5688 rute Muscat-Surabaya mendapat ancaman bom dan mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Penumpang yang berjumlah 387 orang dinyatakan selamat.

    “Dilaporkan jumlah penumpang yg dievakuasi ke ruang isolasi atau ruang tunggu Bandara Internasional KNIA 387 orang, semua dalam kondisi selamat, ujar Kepala Kantor SAR Medan Heri Marantika saat dikonfirmasi, Sabtu (21/6/2025).

    Heri menyebut bahwa saat ini proses evakuasi sedang ditangani TNI dan Polri. Dia belum bisa merinci ancaman bom itu datang dari mana.

    Foto: Kepala Kantor SAR Medan, Heri Marantika (dok. pribadi)

    “Sedang dilakukan pengecekan oleh tim dari TNI/Polri,” ujarnya.

    Sebelumnya, pesawat Saudia ini kembali dilaporkan mendapatkan ancaman bom. Proses evakuasi masih berlangsung. “Dilaporkan untuk personil Basarnas fokus pada evakuasi penumpang dari pesawat tersebut,” ujar Heri.

    “Evakuasi dilakukan mandiri, jadi personel kita mendampingi PKPPK Bandara KNIA (Kualanamu International Airport),” tambahnya.

    (azh/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pesawat Saudi SV-5726 Dinyatakan Aman, InJourney Airports Resmi Tutup EOC

    Pesawat Saudi SV-5726 Dinyatakan Aman, InJourney Airports Resmi Tutup EOC

    Bisnis.com, JAKARTA – Pesawat Saudia SV-5726 dinyatakan aman untuk melakukan penerbangan dari Bandara Kualanamu Deli Serdang ke Bandara Soekarno-Hatta Tangerang setelah menjalani prosedur pemeriksaan sesuai ketentuan keselamatan penerbangan.

    Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Kualanamu pada Rabu, 18 Juni 2025, pukul 08.42 WIB dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada hari yang sama pukul 10.40 WIB. Seluruh penumpang pesawat yang merupakaan jemaah haji tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan selamat dan aman.

    Sejalan dengan ini, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) resmi menutup Emergency Operation Center (EOC) yang terdiri dari unsur Komite Keamanan Bandar Udara (Airport Security Committee).

    “InJourney Airports berterima kasih atas dukungan seluruh pihak yang bersama-sama memastikan keamanan dan keselamatan pesawat Saudia SV-5726 serta seluruh penumpang dan kru pesawat,” ujar PGS. Corporate Secretary Group Head Anak Agung Ngurah Pranajaya dalam siaran pers, Rabu (18/6/2025).

    Adapun seperti diketahui, Saudia SV-5726 rute Jeddah – Jakarta melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandara Kualanamu Deli Serdang pada Selasa, 17 Juni 2025. Pilot pesawat tersebut memutuskan divert setelah diketahui adanya ancaman terhadap keamanan dan keselamatan.

  • Densus 88 Belum Temukan Bom Terkait Ancaman Pesawat Saudia

    Densus 88 Belum Temukan Bom Terkait Ancaman Pesawat Saudia

    Bisnis.com, JAKARTA — Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri menyatakan belum menemukan bom dalam insiden pendaratan darurat pesawat Saudia Airlines.

    Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Densus 88 Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana melaporkan bahwa pihaknya telah menerjunkan anggota untuk menyelidiki insiden itu. Penyisiran dilakukan di Jakarta maupun Medan.

    “Nah untuk saat ini belum ditemukan adanya temuan fisik [bom] atas ancaman tersebut,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (18/6/2025).

    Dia menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi agar bisa membuat terang peristiwa ancaman tersebut. Adapun, pendalaman yang dilakukan kedua belah pihak yaitu berkaitan dengan sosok yang menebar ancaman bom itu ke Co-pilot.

    “Itu dari email kita melihat apakah ada ancaman potensi dari dalam negeri. Apakah ancaman dari luar negeri, kita juga berkoordinasi dengan otoritas dari Saudi,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara, Lukman Laisa menuturkan ancaman bom itu dikirim oleh orang tak dikenal melalui surat elektronik pada pukul 7.30 WIB melalui e-mail.

    Ancaman itu ditujukan pada penerbangan yang mengangkut 442 jemaah haji kloter 12 dengan rute penerbangan Jeddah menuju Bandara Soekarno Hatta.

    Adapun, AirNav selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan menjelaskan bahwa pada pukul 10.17 WIB telah meminta kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk melakukan pengalihan penerbangan ke Bandara Kualanamu di Medan.

    Alhasil, pada pukul 10.55 WIB pesawat Saudia Airlines SV 5276 dipastikan telah mendarat di Bandara Kualanamu, Medan dan langsung diarahkan parkir di  area isolated parking position.

  • Ancaman Bom tak Terbukti, Jemaah Haji Penumpang Saudi Airlines Diberangkatkan ke Jakarta Pagi Ini

    Ancaman Bom tak Terbukti, Jemaah Haji Penumpang Saudi Airlines Diberangkatkan ke Jakarta Pagi Ini

    MEDAN – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara tetap melakukan pengamanan di hotel maupun keberangkatan penumpang pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Jemaah haji yang jadi penumpang akan diberangkatkan pagi ini.

    “Kami tetap melakukan pengamanan sampai keberangkatan besok (18/6) pukul 08.00 WIB,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan dilansir ANTARA, Selasa, 17 Juni. 

    Ferry mengatakan pengamanan itu dilakukan pihak bandara, personel dari Polda Sumut, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Deli Serdang dan lainnya baik di hotel jamaah haji tempat menginap maupun sampai keberangkatan pulang.

    Kepolisian menyatakan barang-barang kargo dinyatakan aman dari benda yang mencurigakan.

    Sebelumnya, Kapolda Sumatera Utara Irjen Whisnu Hermawan Februanto mengatakan pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat terkait dugaan ancaman bom di Bandara Kualanamu dinyatakan aman.

    “Hasil sementara dari kegiatan pengecekan oleh Jibom Brimob Polda Sumut, Kodam I Bukit Barisan dan Paskhas saat ini posisi pesawat dinyatakan clear,” ujar Whisnu.

    Kapolda mengatakan dalam pemeriksaan gabungan itu tidak menemukan barang yang mencurigakan baik di kabin maupun barang-barang yang diangkut di pesawat tersebut.

    Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan menyatakan pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang melakukan pendaratan darurat di di Bandara Kualanamu, memuat 442 haji.

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Faisa menyampaikan pihaknya menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait adanya ancaman bom yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal melalui surat elektronik (email) pada pukul 07.30 WIB.

    Email tersebut berisikan ancaman dari orang tak dikenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah – Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) yang membawa 442 jamaah haji Kloter 12 JKS.

  • 4 Hal Terkait Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu – Page 3

    4 Hal Terkait Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu – Page 3

    Lukman mengatakan, pihaknya menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait ancaman bom yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal melalui surat elektronik (email) pada pukul 07.30 WIB.

    “Email tersebut berisikan ancaman orang yang tidak di kenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah – Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) yang membawa 442 jamaah haji kloter 12 JKS, dengan rincian penumpang laki-laki sebanyak 207 orang, dan penumpang perempuan sebanyak 235 orang,” ujar Lukman dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Pihak Bandara Soekarno-Hatta telah mengaktifkan Ruang Emergency Operation Center (EOC) yang merupakan pusat komando dan pengendalian penanggulangan keadaan darurat di bandar udara. dan menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Soekarno Hatta untuk berkumpul di ruang EOC yang untuk selanjutnya akan mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara.

    Informasi terbaru yang diperoleh dari AirNav Indonesia selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan, Lukman menuturkan, pada pukul 10.17 WIB Pilot in Command (PIC) menginformasikan kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk memutuskan divert (mengalihkan penerbangan) yang semula menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta berpindah ke Bandar Udara Kualanamu di Medan untuk penanganan lebih awal.

    Lalu pihak Bandar Udara Kualanamu telah berkoordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II dan mengaktifkan EOC serta menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu untuk berkumpul di ruang EOC untuk mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara.

    “Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari kepolisian telah dihubungi dan telah siap siaga di Bandar Udara Kualanamu untuk penanganan langkah-langkah keamanan sesuai ketentuan,” bebernya.

    Lalu, pada pukul 10.55 WIB, pesawat udara Saudia Airlines SV 5276 telah mendarat di Bandar Udara Kualanamu, Medan dan diarahkan parkir di isolated parking position.

  • Jemaah Haji Terdampak Teror Bom Saudia Airlines akan Dipulangkan ke Jakarta 18 Juni 2025

    Jemaah Haji Terdampak Teror Bom Saudia Airlines akan Dipulangkan ke Jakarta 18 Juni 2025

    Bisnis.com, JEDDAH — Setelah dipastikan pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 rute Jeddah-Jakarta aman dari benda bermuatan bom, penumpang yang merupakan jemaah haji kelompok terbang (kloter) 12 Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS-12) akan dipulangkan ke Jakarta pada Rabu 18 Juni 2025 pagi.

    Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief memastikan bahwa jemaah haji terdampak teror bom kini diinapkan di 3 hotel di sekitar Bandara Kualanamu, Sumatra Utara.

    “Kalau untuk terbang ke Jakarta, akan menggunakan pesawat yang sama. Besok pagi pukul 08:30 WIB,” katanya ditemui di Bandara Jeddah, Selasa (17/6/2025).

    Sebelumnya, pesawat tersebut terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu setelah adanya teror bom. Namun, Kapolda Sumut Irjen Wishnu Hermawan Februanto telah menyatakan bahwa bardasarkan hasil pemeriksaan, pesawat itu steril dari benda bermuatan bom. Meski demikian, otoritas bandara tetap memberlakukan langkah-langkah sesuai prosedur keamanan.

    Sementara itu pihak Saudia Airlines, lanjut Hilman, saat ini sedang bergerak menuju lokasi mendarat darurat untuk melakukan audit dan inspeksi sesuai dengan prosedur yang berlaku.

    Dia berharap jemaah tetap tenan dan tidak panik menghadapi situasi tersebut. Selain itu, insiden ini juga diharapkan tidak berdampak pada jadwal penerbangan jemaah haji kembali ke Tanah Air yang saat ini memasuki gelombang pertama kepulangan dari Bandara Jeddah.

    “Jadi kami bersama maskapai mitra, dalam hal ini Saudia Airlines, terus berupaya menjaga ritme penerbangan agar proses pemulangan sekitar 250 penerbangan lebih masih bisa berjalan lancar sampai akhir operasi,” ujar Hilman.

    Hingga Selasa (17/6/2025) pukul 22:15 Waktu Arab Saudi (WAS) jemaah haji yang tiba di Tanah Air sebanyak 40.973 orang yang terbagi ke dalam 105 kloter. Jumlah itu mencakup 20% dari total rencana pemulangan sebesar 525 kloter.

    Sementara pemulangan jemaah haji gelombang pertama terus berlangsung, jemaah gelombang kedua akan mulai digerakkan dari Makkah ke Madinah mulai Rabu, 18 Juni 2025. Kelompok jemaah haji gelombang kedua akan terlebih dahulu tinggal di Madinah selama 8 hingga 9 hari, sebelum bertolak ke Tanah Air mulai 26 Juni 2025.

  • Pesawat Saudia Airlines Diteror Bom, InJourney Airports Jalankan Prosedur Kontingensi

    Pesawat Saudia Airlines Diteror Bom, InJourney Airports Jalankan Prosedur Kontingensi

    JAKARTA – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menjalankan prosedur kontingensi dalam penanganan teror bom terhadap pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 rute Jeddah-Jakarta.

    Pesawat tersebut berangkat dari Jeddah, Arab Saudi, menuju Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.

    Namun, pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke bandara terdekat yakni Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa siang, 17 Juni, karena ada laporan ancaman keamanan dan keselamatan.

    PGS Corporate Secretary Group Head InJourney Airports Anak Agung Ngurah Pranajaya mengatakan, seluruh bandara InJourney Airports siap menangani keadaan darurat keamanan atau emergency.

    “Bandara terdekat saat Saudia SV-5726 melintas adalah Bandara Kualanamu. Pesawat tersebut kemudian melakukan pendaratan di Bandara Kualanamu sekitar pukul 10.44 WIB untuk menjalankan prosedur keamanan dan keselamatan,” katanya dalam keterangan resmi, Selesa, 17 Juni.

    Di saat bersamaan, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) terdiri dari unsur Komite Keamanan Bandar Udara (Airport Security Committee) untuk memastikan prosedur Airport Contingency Plan berjalan baik dan sesuai ketentuan.

    “Fokus utama setiap saat adalah memastikan keselamatan dan keamanan seluruh penumpang dan juga pengguna jasa bandara,” ujar Pranajaya.

    Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan kronologi dugaan ancaman bom di pesawat Saudia SV-5726 yang mengangkut jamaah haji asal Indonesia dan mendarat di Bandara Kualanamu, Medan, secara darurat.

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait adanya ancaman bom yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal melalui surat elektronil (e-mail) pada pukul 07.30 WIB.

    Lukman bilang e-mail tersebut berisikan ancaman orang yang tidak di kenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah-Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) yang membawa 442 jemaah Haji Kloter 12 JKS dengan rincian penumpang laki-laki sebanyak 207 orang, dan penumpang perempuan sebanyak 235 orang.

    “Pihak Bandar Udara Soekarno-Hatta telah mengaktifkan Ruang EOC (Emergency Operation Center) yang merupakan pusat komando dan pengendalian penanggulangan keadaan darurat di bandar udara dan menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Soekarno Hatta untuk berkumpul di ruang EOC yang untuk selanjutnya akan mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara,” tutur Lukman.

    Lukman mengungkapkan informasi terbaru yang diperoleh dari AirNav Indonesia selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan pada pukul 10. 17 WIB bahwa Pilot in Command (PIC) menginformasikan kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk memutuskan divert atau mengalihkan penerbangan yang semula menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta berpindah ke Bandar Udara Kualanamu di Medan untuk penanganan lebih awal.

    Kemudian, pihak Bandar Udara Kualanamu telah berkoordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II dan mengaktifkan EOC serta menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu untuk berkumpul di ruang EOC untuk mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara.

    “Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari kepolisian telah dihubungi dan telah siap siaga di Bandar Udara Kualanamu untuk penanganan langkah-langkah keamanan sesuai ketentuan,” ucapnya.

    Lalu, sabung Lukman, pada pukul 10.55 WIB, pesawat udara Saudia Airlines SV 5276 telah mendarat di Bandar Udara Kualanamu, Medan dan diarahkan parkir di isolated parking position.

    Bandar Udara Kualanamu juga telah melakukan evakuasi terhadap penumpang haji dan selanjutnya Tim Jihandak melakukan penyisiran terhadap keberadaan bom di dalam pesawat udara.

    “Langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan,” jelasnya.

    Lukman bilamg Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan terus melakukan koordinasi kepada seluruh operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara dan pihak terkait lainnya hingga kondisi aman terkendali.

  • Menko BG Pastikan Proses Evakuasi Ancaman Bom Pesawat Saudia Lancar

    Menko BG Pastikan Proses Evakuasi Ancaman Bom Pesawat Saudia Lancar

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan memastikan proses evakuasi ancaman bom pesawat Saudia Airlines berlangsung aman.

    Budi juga telah meminta kepada jajaran TNI, Polri, dan BNPT untuk mendalami peristiwa ancaman itu dengan berkoordinasi dengan otoritas penerbangan Arab Saudi.

    “Proses evakuasi di Bandara Kualanamu Medan berlangsung aman dan tertib tanpa ada korban jiwa,” ujar Budi Gunawan dalam keterangan tertulis, Selasa (17/6/2025).

    Di samping itu, Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Ferry Walintukan menyatakan bahwa kondisi aktivitas penerbangan pada Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara telah kembali normal.

    Menurutnya, penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu itu sempat ditutup sementara lantaran SOP yang ada setelah mendapatkan teror bom.

    “Sudah normal, tadi cuman sebentar saja. Karena SOP, habis itu setelah itu, diamankan sudah dibuka lagi,” ujar Ferry.

    Kronologi Ancaman Bom

    Ferry menambahkan, ancaman bom itu langsung dilayangkan ke Co-pilot pesawat Saudia Airlines. Di samping itu, Dirjen Perhubungan Udara, Lukman Laisa menuturkan ancaman bom itu dikirim oleh orang tak dikenal melalui surat elektronik pada pukul 7.30 WIB melalui e-mail.

    Ancaman itu ditujukan pada penerbangan yang mengangkut 442 jemaah haji kloter 12 dengan rute penerbangan Jeddah menuju Bandara Soekarno Hatta.

    Adapun, AirNav selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan menjelaskan bahwa pada pukul 10.17 WIB telah meminta kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk melakukan pengalihan penerbangan ke Bandara Kualanamu di Medan.

    Alhasil, pada pukul 10.55 WIB pesawat Saudia Airlines SV 5276 dipastikan telah mendarat di Bandara Kualanamu, Medan dan langsung diarahkan parkir di  area isolated parking position.

  • Pesawat Saudia Airlines yang Mendarat Darurat di Kualanamu Diancam Akan Diledakkan di Jakarta
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        17 Juni 2025

    Pesawat Saudia Airlines yang Mendarat Darurat di Kualanamu Diancam Akan Diledakkan di Jakarta Medan 17 Juni 2025

    Pesawat Saudia Airlines yang Mendarat Darurat di Kualanamu Diancam Akan Diledakkan di Jakarta
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Pesawat
    Saudia Airlines
    yang berangkat dari Jeddah menuju Jakarta terpaksa mendarat darurat di Bandara
    Kualanamu
    , Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa (17/6/2025) akibat adanya
    ancaman bom
    .
    Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II, Medan, Asri Santosa, menjelaskan kronologi kejadian tersebut dalam konferensi pers yang berlangsung di bandara.
    Menurut Asri, peristiwa ini bermula ketika pesawat masih berada di udara.
    Tepat pada pukul 07.30, Kementerian Perhubungan menerima email yang berisi ancaman bom terhadap pesawat tersebut.
    “Ada sebuah email yang masuk ke (Kemenhub) Jakarta. Kemudian di situ ada ancaman bom. Di situ dijelaskan bahwa pesawat akan diledakkan ketika nanti landing di Jakarta,” ungkap Asri.
    Setelah menerima ancaman, pihak otoritas bandara segera melakukan penanganan gawat darurat dengan mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC).
    Mengingat Bandara Kualanamu merupakan lokasi terdekat dengan pesawat, pesawat pun diarahkan untuk mendarat darurat sekitar pukul 10.44.
    “Kami langsung berkoordinasi dengan aparat, terutama Kepolisian, TNI Angkatan Udara, TNI Darat, dan petugas Avsec,” tambahnya.
    Setelah mendarat, tim gabungan melakukan pemindahan seluruh penumpang dan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat untuk mendeteksi adanya bom.
    “Tim gabungan Jihandak turun dengan pakaian lengkap mengamankan semua bagian pesawat, dari mulai cabin cargo sampai hal-hal kecil. Sampai saat ini belum ditemukan ancaman bom tersebut,” jelas Asri.
    Pesawat tersebut mengangkut total 442 penumpang, yang merupakan
    jemaah haji
    asal Jakarta.
    Asri menyatakan bahwa saat ini mereka dalam keadaan sehat dan dijadwalkan kembali ke tempat asalnya besok.
    Mengenai pengirim email ancaman bom, Asri mengungkapkan bahwa pengirimnya berasal dari Mumbai, India, tetapi ia enggan merinci lebih lanjut mengenai isi ancaman tersebut.
    “Detailnya dari Kementerian Perhubungan saja, karena yang menerima email itu dari Kementerian Perhubungan, jadi saya tidak berwenang untuk menjawab itu,” tambahnya.
    Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Februanto, menyatakan bahwa penyelidikan terkait ancaman bom ini akan ditindaklanjuti oleh Mabes Polri.
    “Terkait dengan proses penyelidikan dari email tersebut, masih didalami Bareskrim. Kami masih akan melakukan pendalaman di Jakarta, karena informasi yang kami dapat email itu dikirim dari luar negeri,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ancaman Bom Pesawat Haji, Kemenag dan Saudia Jaga Ritme Penerbangan Jemaah Indonesia

    Ancaman Bom Pesawat Haji, Kemenag dan Saudia Jaga Ritme Penerbangan Jemaah Indonesia

    Bisnis.com, MAKKAH — Ancaman bom di Pesawat Saudia Airlines SV-5726 rute Jeddah-Jakarta menjadi perhatian Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Pesawat yang membawa jemaah haji itu mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara. 

    Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Saudia Airlines terkait dengan rencana penerbangan jemaah haji Indonesia. 

    “⁠Kemenag terus berkoordinasi dengan pihak Saudia Airlines untuk tetap menjaga ritme penerbangan pemulangan jemaah di kelompok terbang berikutnya,” kata Hilman di Makkah, Selasa (17/6/2025).

    Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Wishnu Hermawan Februanto bahwa bardasarkan hasil pemeriksaan, dinyatakan pesawat itu steril dari benda bermuatan bom. Sementara itu, terkait prosedur pengamanan pesawat di Bandara Kualanamu, kata Hilman, hal itu sepenuhnya diserahkan kepada otoritas bandara. 

    “Prosedur pengamanan diserahkan pada otoritas terkait di Bandara Kualanamu, baik pihak kepolisian, maskapai dan otoritas bandara. Pengecekan kondisi jemaah dan barang bawaannya dilakukan sesuai dengan peosedur yang berlaku,” 

    Hilman melanjutkan, saat ini jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang 12 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS-12) ⁠ diistirahatkan di hotel setempat. 

    Jemaah asal Kota Depok itu juga sudah mendapatkan fasilitas konsumsi. Dia berharap jemaah tetap tenang, tidak panik, dan mempercayakan penanganan masalah kepada pihak berwenang.

    Hingga Selasa (17/6/2025) pukul 16:50 Waktu Arab Saudi (WAS) sudah sebanyak 101 kloter jemaah haji Indonesia tiba di Tanah Air, terdiri atas total 39.379 jemaah. 

    Fase pemulangan jemaah haji Indonesia akan berlangsung hingga 12 Juli 2025, dibagi ke dalam dua gelombang, masing-masing melalui Bandara Jeddah dan Bandara Madinah.