Tempat Fasum: Bandara Kualanamu

  • Kemenhub Pastikan Ancaman Bom ke Pesawat Saudi Bawa Jemaah Haji Jatim Hoax

    Kemenhub Pastikan Ancaman Bom ke Pesawat Saudi Bawa Jemaah Haji Jatim Hoax

    Jakarta

    Pesawat Saudi Arabia kembali mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara (Sumut) karena mendapat ancaman bom. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan ancaman bom yang diterima dinyatakan tidak berdasar dan diklasifikasikan sebagai hoax oleh otoritas terkait.

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F Laisa menyampaikan pihaknya terus melakukan koordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait. Lukman menyampaikan penerbangan telah ditangani sesuai dengan protokol kontinjensi yang berlaku.

    “Kemenhub terus berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat baik operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu, Pemerintah Daerah setempat dan pihak terkait lainnya hingga kondisi menjadi aman terkendali,” kata Lukman melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).

    Lukman mengatakan Kemenhub sudah berkoordinasi dengan Otoritas Penerbangan Sipil Saudi (GACA). Koordinasi dilakukan untuk mengantisipasi insiden serupa terulang kembali.

    “Sebagai langkah antisipasi menghadapi insiden yang serupa, kami telah melakukan koordinasi formal dengan Otoritas Penerbangan Sipil Saudi (GACA) untuk bersama-sama meningkatkan langkah-langkah pengamanan penerbangan dari ancaman bom,” ujarnya.

    “Sama seperti penanganan pada Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta, langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan,” lanjutnya.

    Sebelumnya maskapai Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta mendapat ancaman bom melalui surat elektronik (E-mail). Hari ini maskapai yang sama kembali mendapat ancaman bom.

    Kali ini ancaman bom didapat melalui telepon yang diterima petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC, namun dengan rute berbeda yaitu rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya.

    Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa menjelaskan bahwa penanganan emergency treatment dilakukan setelah pesawat Saudi Arabia mendarat darurat di Bandar Udara Kualanamu. Pukul 12.55 WIB pemeriksaan terhadap kru dan penumpang telah selesai dilakukan dan dilanjutkan pemeriksaan pesawat secara gabungan oleh Tim Gegana POLRI, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara (Aviation Security) serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara.

    “Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartement (barang penumpang di bagasi),” ujar Asri Santosa.

    Dia mengatakan operasional penerbangan dari dan ke Kualanamu tidak terganggu. Kru dan penumpang rencana akan diterbangkan ke Surabaya hari Minggu (22/6), pukul 03.30 WIB dengan pesawat yang sama.

    “Bandar Udara Kualanamu tetap beroperasi dan penanganan dilakukan di area isolasi sehingga tidak menimbulkan kendala dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya,” ucap Asri.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dampak Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines, 21 Penerbangan di Bandara Kualanamu Terlambat
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        21 Juni 2025

    Dampak Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines, 21 Penerbangan di Bandara Kualanamu Terlambat Medan 21 Juni 2025

    Dampak Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines, 21 Penerbangan di Bandara Kualanamu Terlambat
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu sempat terganggu setelah pesawat Saudia Airlines yang membawa 376 jemaah haji mendarat darurat di bandara itu akibat adanya ancaman bom.
    “Dampaknya, ada 21 penerbangan domestik dan internasional terlambat 15 menit sampai 2 jam,” kata Pelaksana Tugas Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati, saat konferensi pers di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (21/6/2025).
    Keterlambatan itu diawali pada pukul 08.31 WIB saat pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya mendarat darurat.
    Pihaknya menerima informasi dan terkonfirmasi adanya dugaan bom, sehingga seluruh kekuatan dikirim ke lapangan untuk siap siaga. Lalu pukul 09.27 WIB, pesawat mendarat.
    “Pukul 10.20 WIB penumpang turun. Masuk bis dibawa ke terminal agar lebih aman, lalu dilakukan pemeriksaan,” jelas Nugroho.
    Setelah selesai pukul 10.51 WIB, pemeriksaan kembali dilakukan. Semua penumpang dipastikan dalam keadaan sehat dan10 jemaah dibawa menggunakan kursi roda.
    Selanjutnya, tim Penjinak Bom (Jibom) dari Brimob Polda Sumut melakukan penyisiran barang barang secara menyeluruh. Pukul 16.15 WIB semua sudah selesai.
    Tidak lama setelah pendaratan darurat selesai ditangani, pihak Bandara Internasional Kualanamu memastikan bahwa seluruh operasional tetap berjalan, termasuk pelayanan penerbangan lainnya.
    “Bandara Internasional Kualanamu tetap melayani seluruh penerbangan sesuai jadwal dan memastikan kenyamanan serta keselamatan bagi seluruh pengguna jasa bandara,” tutup Nugroho.
    Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan menyampaikan bahwa pesawat mendarat darurat karena adanya ancaman bom.
    Untuk itu, tim Penjinak Bom (Jibom) dari Polda Sumatera Utara segera dikerahkan untuk melakukan sterilisasi penuh terhadap pesawat.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terungkap! Densus 88 Sebut Ancaman Bom Pesawat Saudia via VPN Radio

    Terungkap! Densus 88 Sebut Ancaman Bom Pesawat Saudia via VPN Radio

    Bisnis.com, JAKARTA — Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri mengungkap metode ancaman bom yang dilayangkan ke pesawat Saudia Airlines dilakukan melalui VPN radio.

    Juru Bicara Densus 88 Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan metode itu dilakukan secara ground to ground pada saat pesawat melintas di India.

    “Pengancaman dilakukan melalui komunikasi suara melalui VPN radio telescope dimana bisa dilakukan dari ground to ground atau dari 1 negara ke negara lain pada saat pesawat di atas India,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (21/6/2025).

    Dia menambahkan, pesawat yang mengangkut 376 jemaah haji dengan 11 crew kapal itu telah dilakukan tahap screening.

    Hasilnya, baik dari penumpang, crew hingga barang bawaan seluruh pihak di kapal itu dinyatakan aman. Adapun, penumpang dan crew bakal beristirahat di sekitar Bandara Internasional Kualanamu dan akan kembali diberangkatkan pada Minggu (22/6/2025).

    “Dan hasil screening terhadap penumpang, crew, barang bawaan dan pesawat dinyatakan aman,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, ancaman bom ini merupakan kali kedua pesawat Saudia mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu pada sepekan terakhir.

    Kronologi Ancaman Bom

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana mengatakan pesawat itu mendapatkan ancaman bom pada 08.55 WIB.

    “Sekitar pukul 08.55 WIB diperoleh informasi dari Airnav Kualanamu bahwa Pilot Saudi Airlines mendapatkan ancaman BOM,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2025).

    Dia menambahkan pilot langsung berkoordinasi dengan Airnav untuk mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. 

    Selang 30 menit, pesawat Saudi Airlines kemudian mendarat di Bandara Internasional tersebut. Adapun, pesawat ini memiliki rute Jeddah-Musticat-Surabaya.

    “Pukul 09.27 WIB pesawat Saudi Airlines landing di bandara Kualanamu dan untuk saat ini pesawat berposisi di taxiway A5,” pungkas Nyoman.

    Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan 376 penumpang jemaah haji Kelompok Terbang (kloter) 33 Debarkasi Surabaya telah diamankan dari ancaman bom yang kedua kali.

    Untuk diketahui, maskapai Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah – Jakarta kembali mendapatkan ancaman bom pada hari ini (21/6/2025).

    Sebelumnya, ancaman bom diungkapkan melalui e-mail, tetapi kali ini ancaman disampaikan melalui telepon yang diterima Petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC, tapi dengan rute berbeda yaitu rute Jeddah – Muscat (Oman)  Surabaya.

    Dalam situasi tersebut, Pilot Pesawat Saudia Airlines SV 5688 memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandar Udara Kualanamu di Medan setelah mendapat ancaman bom.  

    Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa mengatakan keputusan tersebut diambil setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih awal. Dalam laporannya juga menjelaskan bahwa penanganan (emergency treatment) dilakukan setelah Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandar Udara Kualanamu.

    “Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartment [barang penumpang di bagasi],” kata Asri Santosa dalam keterangannya, Sabtu (21/6/2025). 

    Dia menjelaskan bahwa pada pukul 12.55 WIB pemeriksaan terhadap kru dan penumpang pesawat telah selesai dilakukan. Pemeriksaan pesawat dilanjutkan secara gabungan oleh Tim Gegana Polri, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara (Aviation Security) serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara.

  • Mendarat Darurat di Kualanamu, Begini Nasib 387 Penumpang

    Mendarat Darurat di Kualanamu, Begini Nasib 387 Penumpang

    PIKIRAN RAKYAT – Dua ancaman bom dalam sepekan terhadap penerbangan Saudia Airlines menggemparkan dunia penerbangan Indonesia. Kali ini, pendaratan darurat terjadi di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara.

    Nasib ratusan penumpang, mayoritas jemaah haji, berada di bawah bayang-bayang teror digital lintas negara.

    Ancaman Bom via Email: Teror di Tengah Misi Haji

    Penerbangan Saudia Airlines dengan nomor SV-5276 yang membawa 442 jemaah haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi menjadi sasaran ancaman bom pada Selasa 17 Juni 2025.

    Ancaman tersebut datang dalam bentuk surat elektronik dari pihak tak dikenal, menyebut akan meledakkan pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 yang tengah terbang dari Jeddah menuju Jakarta.

    Akibat ancaman itu, pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, pukul 10.44 WIB. Keputusan ini dinilai krusial untuk menyelamatkan seluruh penumpang dan awak pesawat.

    Polri Libatkan FBI, Telusuri Pelaku Teror Digital

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri telah bekerja sama dengan FBI untuk melacak pelaku pengirim email ancaman tersebut.

    “Ya, kami tentunya bekerja sama dengan FBI,” ucapnya di Jakarta, Sabtu 22 Juni 2025.

    “Ini masuk wilayah hukum Indonesia, ataukah masih luar. Itu semuanya sedang kami lakukan pendalaman lebih lanjut,” ujar Listyo Sigit Prabowo menambahkan.

    Senada dengan Kapolri, juru bicara Densus 88 AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki apakah pelaku merupakan warga negara asing (WNA) dan apakah ada potensi keterlibatan jaringan luar negeri.

    “Dari e-mail, kami akan melihat apakah ada ancaman potensi dari dalam negeri, atau dari luar negeri,” kata Mayndra.

    Ancaman Kedua, Pendaratan Darurat Terulang

    Belum sempat reda, ancaman bom kedua kembali mengguncang Saudia Airlines. Kali ini dialami oleh penerbangan SV-5688 rute Jeddah–Surabaya, yang membawa 387 penumpang, mayoritas jemaah haji asal Jawa Timur.

    Ancaman diterima pada Sabtu 21 Juni 2025 pagi, dan pesawat kembali melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu pukul 09.27 WIB.

    “Hari ini pukul 09.27 WIB telah mendarat satu penerbangan dialihkan di Bandara Internasional Kualanamu,” kata Nugroho, Plt Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi.

    Sterilisasi dan Evakuasi: Kerja Cepat Gabungan Polda, TNI, dan Kopasgat

    Setelah pendaratan darurat, tim gabungan dari Polda Sumut, Jihandak Kodam I/Bukit Barisan, dan Kopasgat TNI AU langsung melakukan sterilisasi pesawat dan evakuasi penumpang. Prosedur keamanan diberlakukan penuh, mengingat sensitivitas rute haji dan jumlah penumpang yang besar.

    “Saat ini tim Jibom Sat Brimob Polda Sumut, TNI, dan pihak Bandara Kualanamu sedang melakukan proses sterilisasi pesawat dan evakuasi jemaah haji,” ujar Kompol Siti Rohani Tampubolon dari Polda Sumut.

    “Kami sedang mendata jemaah haji, dan proses evakuasi masih berjalan,” ucap Kolonel Inf Asrul Kurniawan Harahap dari Kodam I/Bukit Barisan.

    Densus 88 Dalami Pola Ancaman: Serangan Siber atau Terorisme Lintas Negara?

    Menurut Mayndra dari Densus 88, ancaman kali ini diteruskan dari AirNav Indonesia ke ATC Kuala Lumpur, kemudian disampaikan langsung ke pilot di udara. Langkah cepat diambil untuk mendarat di Kualanamu.

    “Kejadian tersebut saat ini masih dalam pendalaman oleh Tim Densus 88,” ucapnya.

    “Kami akan telusuri dari mana email berasal dan apakah pola ini menunjukkan keterkaitan dengan jaringan teror,” kata Mayndra menambahkan.

    Nasib Penumpang: Selamat, Tapi Trauma Tak Terelakkan

    Kedua insiden tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, trauma yang dialami para penumpang, terutama jemaah haji yang seharusnya berada dalam suasana ibadah yang damai, tak bisa diabaikan.

    Petugas bandara memastikan bahwa seluruh 387 penumpang dalam insiden SV-5688 dalam kondisi aman, meski harus menunggu berjam-jam untuk pemeriksaan ulang dan evakuasi bagasi.***

  • Menko Polkam Tangani Serius Ancaman Bom di Pesawat Saudi Airlines SC 5688 – Page 3

    Menko Polkam Tangani Serius Ancaman Bom di Pesawat Saudi Airlines SC 5688 – Page 3

    Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menyampaikan informasi soal ancaman bom awalnya diterima oleh AirNav Kualanamu pukul 08.55 WIB. Pilot melaporkan adanya ancaman bom dan segera meminta pendaratan darurat.

    “Pilot berkoordinasi dengan AirNav Kualanamu untuk melakukan divert/landing di Kualanamu,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (21/6/2025).

    Dia menerangkan, pilot kemudian memutuskan mendarat darurat dan pesawat tiba di Bandara Kualanamu pukul 09.27 WIB.

    “Untuk saat ini pesawat terposisi di taxy way A5,” ujar dia.

     

  • Pesawat Saudi Arabia yang Kembali Dapat Ancaman Bom Angkut 376 Jemaah Haji

    Pesawat Saudi Arabia yang Kembali Dapat Ancaman Bom Angkut 376 Jemaah Haji

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi menyampaikan pesawat Saudi Airlines SV 5688 yang kembali mendapatkan ancaman bom tengah mengangkut 376 jemaah haji asal Indonesia.

    Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Whisnu Hermawan mengatakan ratusan penumpang itu terdiri dari 196 laki-laki dan 180 perempuan. Selain itu, ada 13 kru yang turut berada di pesawat tersebut.

    “Total ada 376 penumpang dan 13 kru pesawat,” ujar Whisnu saat dihubungi, Sabtu (21/6/2025).

    Dia menambahkan proses evakuasi penumpang itu telah berjalan aman dan tertib. Evakuasi itu dilakukan oleh tim penjinakan bom dan satuan Polda Sumut.

    Sementara itu, saat ini kepolisian tengah bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan pendalaman soal ancaman bom itu, apakah itu sama seperti sebelumnya atau tidak.

    “Itu masih dalam proses [pendalaman],” pungkasnya.

    Sekadar informasi, peristiwa ini merupakan kali kedua pesawat mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu dalam sepekan terakhir.

    Sebelumnya, pesawat Saudi Airlines pengangkut jemaah haji telah mendarat darurat di Kualanamu usai mendapatkan ancaman bom yang dikirim melalui e-mail.

    Kronologi Ancaman Bom

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana mengatakan pesawat itu mendapatkan ancaman bom pada 08.55 WIB.

    “Sekitar pukul 08.55 WIB diperoleh informasi dari Airnav Kualanamu bahwa Pilot Saudi Airlines mendapatkan ancaman BOM,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2025).

    Dia menambahkan pilot langsung berkoordinasi dengan Airnav untuk mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. 

    Selang 30 menit, pesawat Saudi Airlines kemudian mendarat di Bandara Internasional tersebut. Adapun, pesawat ini memiliki rute Jeddah-Musticat-Surabaya.

    “Pukul 09.27 WIB pesawat Saudi Airlines landing di bandara Kualanamu dan untuk saat ini pesawat berposisi di taxiway A5,” pungkas Nyoman..

  • 7
                    
                        Pesawat Saudia Airlines Dapat Ancaman Bom Lagi, Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
                        Regional

    7 Pesawat Saudia Airlines Dapat Ancaman Bom Lagi, Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu Regional

    Pesawat Saudia Airlines Dapat Ancaman Bom Lagi, Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
    Tim Redaksi

    MEDAN, KOMPAS.com
    – Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025), pukul 09.27 WIB, akibat ancaman bom.
    Pesawat jenis Airbus A330-300 tersebut membawa 376 penumpang jemaah haji menuju Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
    Pelaksana Tugas Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati mengatakan, pendaratan dilakukan sebagai langkah teknis untuk menjamin keselamatan penerbangan.
    “Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku,” ujar Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
    Kabid Humas Polda Sumatra Utara, Kombes Ferry Walintukan dalam tayangan Breaking News KompasTV mengonfirmasi bahwa pesawat mendarat darurat karena ancaman bom.
    “Benar itu ada ancaman bom, kami dari pihak Polda Sumatra Utara diiminta untuk mengirim pasukan jibom (penjinak bom) kami untuk melakukan skrining kami untuk pesawat dan penumpang,” ucap Kombes Ferry, Sabtu siang.
    Ini adalah kedua kalinya pesawat
    Saudia Airlines mendarat darurat
    di Bandara Kualanamu karena ancaman bom. 
    Insiden serupa sebelumnya juga terjadi pada Selasa (17/6/2025).
    Menanggapi insiden ini, pihak bandara segera mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) dan melibatkan unsur Komite Keamanan Bandara guna menjalankan airport contingency plan secara optimal.
    “Saat ini semua penumpang dan kru sudah dilakukan pemeriksaan di terminal dan dinyatakan sudah clear,” ujar Nugroho.
    Meski terjadi pendaratan darurat, Bandara Internasional Kualanamu memastikan operasional tetap berjalan normal.
    Semua jadwal penerbangan tetap dilayani seperti biasa, dengan prioritas pada keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa.
    “Bandara Internasional Kualanamu tetap melayani seluruh penerbangan sesuai jadwal dan memastikan kenyamanan serta keselamatan bagi seluruh pengguna jasa bandara,” pungkas Nugroho.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlines yang Angkut Jemaah Haji RI

    Kronologi Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlines yang Angkut Jemaah Haji RI

    Bisnis.com, JAKARTA — TNI Angkatan Udara menjelaskan kronologi ancaman bom terhadap pesawat Saudi Airlines rute Jeddah – Musticat -Surabaya.

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana mengatakan pesawat itu mendapatkan ancaman bom pada 08.55 WIB.

    “Sekitar pukul 08.55 WIB diperoleh informasi dari Airnav Kualanamu bahwa Pilot Saudi Arabia mendapatkan ancaman BOM,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2025). 

    Dia menambahkan pilot langsung berkoordinasi dengan Airnav untuk mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Selang 30 menit, pesawat Saudi Airlines kemudian mendarat di Bandara Internasional tersebut.

    “Pukul 09.27 WIB pesawat Saudi Arabia airlines landing di bandara Kualanamu dan untuk saat ini pesawat berposisi di taxiway A5,” imbuhnya.

    Nyoman menegaskan, pesawat itu mengangkut total 387 penumpang. Ratusan penumpang itu kemudian telah dilakukan screening oleh pihak-pihak terkait.

    “Saat ini seluruh penumpang sudah dievakuasi ke Terminal Bandara dan sudah dilakukan screening dalam keadaan aman. Dilanjutkan screening terhadap pesawat dan barang-barang penumpang,” pungkasnya

  • Kapolri Gandeng FBI Buru Pelaku Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlines

    Kapolri Gandeng FBI Buru Pelaku Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlines

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah berkoordinasi dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) untuk menyelidiki e-mail terkait ancaman bom pesawat Saudi Airlines. 

    Sebelumnya, ancaman bom terhadap Saudi Airlines diketahui disampaikan melalui e-mail. Atas hal tersebut, pesawat Saudia pembawa jemaah haji itu mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu.

    “Saat ini kita sedang berkoordinasi dengan FBI untuk meneliti email yang ada,” ujar Sigit di Jakarta, Sabtu (21/6/2025).

    Dia menambahkan, berdasarkan penyelidikan sementara e-mail itu dinyatakan tidak ada kesesuaian dengan pemilik sebenarnya. Oleh sebab itu, aparat keamanan perlu menyelidiki hal tersebut lebih dalam.

    “Sementara kita dapati email yang dikirim tidak sesuai dengan nama dimaksud, sehingga kita sedang melakukan pendalaman lebih lanjut,” imbuhnya.

    Di samping itu, kepolisian juga masih mendalami terkait dengan asal usul ancaman bom itu apakah berada di dalam negeri atau di luar. 

    Namun yang pasti, kata Sigit, pihaknya telah memastikan bahwa evakuasi pesawat Saudi Airlines dinyatakan tertib dan aman.

    “Ya yang jelas kita harus melakukan pendalaman lebih lanjut sebelum kita mengambil kesimpulan. Apakah dari dalam atau dari luar,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara,Lukman Laisa menuturkan ancaman bom itu dikirim oleh orang tak dikenal melalui surat elektronik pada pukul 7.30 WIB melalui e-mail.

    Ancaman itu ditujukan pada penerbangan yang mengangkut 442 jemaah haji kloter 12 dengan rute penerbangan Jeddah menuju Bandara Soekarno Hatta.

    Adapun, AirNav selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan menjelaskan bahwa pada pukul 10.17 WIB telah meminta kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk melakukan pengalihan penerbangan ke Bandara Kualanamu di Medan.

    Alhasil, pada pukul 10.55 WIB pesawat Saudia Airlines SV 5276 dipastikan telah mendarat di Bandara Kualanamu, Medan dan langsung diarahkan parkir di  area isolated parking position. 

  • Prosedur Penanganan Ancaman Bom di Bandara Angkasa Pura, Sudah Sesuai? – Page 3

    Prosedur Penanganan Ancaman Bom di Bandara Angkasa Pura, Sudah Sesuai? – Page 3

    Insiden bermula ketika pesawat Saudia SV 5726 yang terbang dari Jeddah ke Jakarta dialihkan pendaratannya ke Bandara Kualanamu karena adanya ancaman bom.

    Sebagai respons, PT Angkasa Pura Indonesia langsung mengaktifkan Emergency Operation Center di dua bandara utama: Soetta dan Kualanamu.

    Seluruh prosedur keamanan dan keselamatan dijalankan sesuai protokol. Setelah dinyatakan aman, pesawat melanjutkan penerbangan ke Jakarta pada 18 Juni 2025.

    Seluruh penumpang, yang merupakan jemaah haji, tiba dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta tanpa insiden lebih lanjut.