Tempat Fasum: Asrama Haji Sukolilo

  • Momen Haru Pamitan Haji di Ponorogo, Mayoritas Lansia, Berangkat Tanpa Kursi Roda

    Momen Haru Pamitan Haji di Ponorogo, Mayoritas Lansia, Berangkat Tanpa Kursi Roda

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebanyak 461 jemaah haji asal Kabupaten Ponorogo siap terbang ke Tanah Suci Saudi Arabia. Momen haru pun terlihat dari kegiatan Pamitan Haji yang dilaksanakan di Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo pada Jumat (2/5) siang. Ratusan jemaah yang 70 persennya lanjut usia (lansia) itu, semuanya berstatus istitoah dan layak terbang. Sebab, meskipun mayoritas lansia, namun tidak ada yang resiko tinggi (risti). Bahkan, mereka tidak ada yang memakai kursi roda.

    “Tahun ini banyak yang sepuh, tetapi tidak pakai kursi roda, semua istitoah dan tidak ada yang risti. Mereka layak terbang,” kata Kepala Kemenag Ponorogo M. Nurul Huda, Jumat (2/5/2025).

    Huda menjelaskan bahwa sebanyak 461 jemaah haji asal Kabupaten Ponorogo ini, tergabung menjadi 2 kelompok terbang (kloter). Yakni masuk dalam kloter 52 dan kloter 52. Kedua kloter itu, masuk dalam gelombang ke dua, dan langsung menuju Makkah. “Kalau dulu masuk gelombang 1, tahun ini karena ada si kloter 52 dan 53, maka masuk gelombang 2. Jadi nanti langsung ke Makkah,” katanya.

    Jika sesuai jadwal, ratusan jamaah haji asal Ponorogo ini, pada tanggal 16 Mei 2025 diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Lebih lanjut, baru sehari setelahnya, dijadwalkan terbang ke Tanah Suci.

    Acara pamitan haji ini, dihadiri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Wakilnya Lisdyarita. Selain itu, juga Forkopimda dan dinas terkait. Dalam kesempatan itu, Kang Giri nitip doa kepada para ratusan jamaah. Dia minta didoakan Ponorogo dilancarkan. Semua masyarakatnya rukun, tidak ada bencana dan ekonomi semakin baik.

    “Di rumah Allah, saya nyuwun nitip Ponorogo diparingi lancar, rakyat rukun dan tidak ada bencana serta ekonomi semakin membaik,” pungkasnya. (end/kun)

  • 1.234 Jemaah Calon Haji Pasuruan Siap Berangkat, Pemkab Siapkan 70 Bus

    1.234 Jemaah Calon Haji Pasuruan Siap Berangkat, Pemkab Siapkan 70 Bus

    Pasuruan (beritajatim.com) – Sebanyak 1.234 calon jemaah haji asal Kabupaten Pasuruan mengikuti manasik haji massal yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pasuruan, usai menyelesaikan pelunasan biaya tahap pertama. Kegiatan ini digelar guna memantapkan kesiapan para calon tamu Allah SWT sebelum berangkat ke Tanah Suci.

    Plt Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan, Bakhrul Ulum, menyebut bahwa jumlah tersebut adalah jemaah yang telah melakukan pelunasan biaya haji per 26 Maret 2025. Sementara itu, calon jemaah yang belum melunasi tahap pertama akan melaksanakan manasik secara mandiri.

    Bakhrul juga menjelaskan status pelunasan tahap kedua non-cadangan dan cadangan. Tahap ini mencakup jemaah gagal sistem, penggabungan, mahram, pendamping lansia, dan disabilitas, dengan total 434 orang, serta 386 jemaah cadangan. Per 17 April 2025, 138 jemaah non-cadangan dan 217 jemaah cadangan telah melunasi.

    “Masih ada 296 orang non-cadangan dan 169 cadangan yang belum melunasi. Pelunasan masih dibuka hingga 25 April 2025,” kata Bakhrul.

    Sementara itu, Bupati Pasuruan, Mas Rusdi Sutejo, dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh untuk kelancaran pemberangkatan jemaah. Pemerintah Kabupaten menyediakan 70 armada bus untuk mengantar jemaah dari KBIH masing-masing menuju Kantor Pemkab di Raci, Bangil, dan selanjutnya ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

    “Kami dari Pemkab Pasuruan akan menyiapkan sebanyak 70 armada bus untuk mengantar dan menjemput para jemaah haji. Nanti akan diberangkatkan secara serentak di Kantor Bupati,” ujar Mas Rusdi.

    Ia juga berpesan kepada seluruh calon jemaah untuk mempersiapkan fisik dan mental dengan baik, serta rutin berolahraga agar mampu menjalani ibadah haji dengan maksimal.

    “Saya titip doa kepada seluruh jemaah agar saat di Tanah Suci bisa mendoakan Kabupaten Pasuruan agar aman, sejahtera, dan terus semakin maju,” pungkasnya. [ada/beq]

  • Khofifah Kembali Pimpin Muslimat NU, ABC: Sosok Umara dan Ulama Kekinian

    Khofifah Kembali Pimpin Muslimat NU, ABC: Sosok Umara dan Ulama Kekinian

    Surabaya (beritajatim.com) – Kongres XVIII Muslimat NU di Asrama Haji Sukolilo Surabaya telah berakhir dengan memilih kembali Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Umum Dewan Pembina Muslimat NU periode 2025-2030. Selain itu, Arifatul Choiri Fauzi juga terpilih sebagai Ketua PP Muslimat NU.

    “Selamat atas terpilihnya Ibu Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Umum Dewan Pembina Muslimat NU. Semoga beliau bisa melanjutkan kebaikan serta keberhasilannya dalam memimpin Muslimat sebelum ini,” kata Presidium Aliansi Biru Ceria (ABC), Aven Januar, Senin (17/2/2025).

    Menurut Aven, sosok Khofifah merupakan figur umara dan ulama yang seimbang dalam konteks kekinian. Dalam filosofi Islam Nusantara, ulama berperan membangun etika dan nilai-nilai agama, sedangkan umara bertugas membangun masyarakat dan politik.

    “Dua sisi peran strategis Khofifah dalam organisasi Muslimat NU, Khofifah adalah ulama dan dalam kepemerintahan Khofifah adalah umara atau gubernur yang merupakan sosok pimpinan masyarakat Jawa Timur,” jelas Aven Januar yang juga Aktivis Reformasi 98 Yogyakarta.

    Aven menambahkan bahwa dalam dasawarsa terakhir, sosok yang memiliki keseimbangan antara ulama dan umara adalah Almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Dur sukses sebagai ulama saat menjadi Ketua PBNU (1984-1999) dan sebagai umara saat menjabat Presiden Republik Indonesia (1999-2001).

    “Terlepas dari polemik turunnya, Gus Dur sebagai Presiden RI telah menginspirasi dan pembelajaran bagi Khofifah untuk melanjutkan keseimbangan sosok Gus Dur selaku ulama dan umara,” papar Aven yang juga Koordinator Komunitas Ngobrol Pintar.

    Lebih lanjut, Aven menyatakan bahwa Aliansi Biru Ceria akan menggelar Ngaji Kebangsaan secara rutin di kota-kota besar Jawa Timur dengan populasi milenial dan gen Z yang tinggi. Beberapa kota yang akan menjadi lokasi kegiatan ini antara lain Surabaya, Malang, Jember, Madiun, Kediri, dan Sumenep.

    “Ngaji Kebangsaan itu menjadikan legacy Khofifah sebagai percontohan sosok ulama dan umara yang berhasil. Nantinya, Khofifah akan menjadi Dewan Pembina bagi Ngaji Kebangsaan ABC Jawa Timur,” pungkas Aven. [tok/beq]

  • ESDM Jatim Support LPG Sukseskan Kongres XVIII Muslimat NU

    ESDM Jatim Support LPG Sukseskan Kongres XVIII Muslimat NU

    Surabaya (beritajatim.com) – Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur turut mensupport kegiatan Kongres XVIII Muslimat NU yang digelar di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

    Kadis ESDM Jatim, Aris Mukiyono diwakili oleh Kabid Energi Baru Terbarukan (EBT) Rendy Herdijanto mengatakan, pihaknya mensupport 84 tabung LPG 12 kg ke lokasi untuk membantu kebutuhan dapur umum.

    “Kami support LPG 12 kg untuk melancarkan dapur umum di lokasi dan mensukseskan Kongres Muslimat NU,” kata Rendy, Sabtu (15/2/2025).

    Rendy mengatakan, proses distribusi LPG di lokasi Kongres Muslimat berjalan lancar. “Kami ikut mensupport dapur umum di lokasi,” tambahnya.

    Dinas ESDM Provinsi Jatim mendistribusikan sebanyak 42 tabung LPG 12 kg non subsidi ke Asrama Haji pada 8 Februari 2025 lalu.

    Kemudian, Dinas ESDM Provinsi Jatim kembali melakukan pengiriman kedua pada 11 Februari dengan jumlah yang sama. Diketahui, acara Kongres XVIII Muslimat NU digelar di Asrama Haji Surabaya sejak 10 Februari hingga 15 Februari 2025. Kongres ini diadakan untuk memilih Ketua Umum Dewan Pembina Muslimat NU. (tok/kun)

  • ESDM Jatim Ikut Sukseskan Kongres Muslimat NU, Support Puluhan Tabung LPG untuk Bantu Dapur Umum

    ESDM Jatim Ikut Sukseskan Kongres Muslimat NU, Support Puluhan Tabung LPG untuk Bantu Dapur Umum

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur turut mensupport kegiatan Kongres XVIII Muslimat NU yang digelar di Asrama Haji Sukolilo. 

    Kadis ESDM Aris Mukiyono diwakili oleh Kabid ESDM Jatim Rendy Herdijanto mengatakan pihaknya mensupport 84 tabung LPG 12 Kg ke lokasi untuk membantu dapur umum.

    “Kami support LPG 12 Kg untuk melancarkan dapur umum di lokasi dan mensukseskan Kongres Muslimat NU,” kata Rendy, Sabtu (15/2/2025).

    Rendy mengatakan proses distribusi LPG di lokasi Kongres Muslimat berjalan lancar. “Kami ikut mensupport dapur umum di lokasi,” tambahnya.

    Dinas ESDM Provinsi Jatim mendistribusikan sebanyak 42 tabung LPG 12 Kg non subsidi ke Asrama Haji pada 8 Februari 2025 lalu. 

    Kemudian, Dinas ESDM Provinsi Jatim kembali melakukan pengiriman kedua pada 11 Februari dengan jumlah yang sama.

    Diketahui, acara Kongres XVIII Muslimat NU digelar di Asrama Haji Surabaya sejak 10 Februari hingga 16 Februari 2025. Kongres ini diadakan untuk memilih Ketua Umum Dewan Pembina Muslimat NU.

  • Khofifah Terpilih Kembali sebagai Ketum Dewan Pembina PP Muslimat NU

    Khofifah Terpilih Kembali sebagai Ketum Dewan Pembina PP Muslimat NU

    Surabaya (beritajatim.com) – Khofifah Indar Parawansa kembali terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU periode 2025-2030 dalam Kongres XVIII Muslimat NU yang digelar di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sabtu (15/2/2025). Ini menjadi periode kelima Khofifah memimpin organisasi Muslimat NU yang memiliki jutaan anggota.

    Dalam kongres tersebut, Khofifah resmi dinyatakan sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU, sementara posisi Ketua PP Muslimat NU dipegang oleh Arifatul Choiri Fauzi atau yang akrab dikenal sebagai Arifah Fauzi.

    Proses pemilihan dalam kongres ini berlangsung cukup panjang akibat adanya perubahan struktur organisasi yang cukup signifikan. PBNU mensyaratkan agar Muslimat NU mengadopsi sistem struktur yang serupa dengan PBNU, yakni dengan adanya Rais Aam dan Ketua Tanfidziyah.

    Selain perubahan struktur, periodesasi kepengurusan juga turut mengalami penyesuaian. Jika sebelumnya kepengurusan berlangsung selama delapan tahun, kini diputuskan bahwa satu periode kepengurusan akan berjalan selama lima tahun.

    Dari hasil kongres, struktur kepemimpinan Muslimat NU kini terdiri dari Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU serta Ketua PP Muslimat NU, sebagai bagian dari restrukturisasi organisasi.

    Usai terpilih, Khofifah menegaskan bahwa perubahan struktur dalam organisasi Banom Muslimat NU telah melalui proses koordinasi dengan PBNU.

    “Jadi, ini struktur baru berdasarkan hasil koordinasi beberapa hari terakhir dan pendampingan PBNU. Jadi, ada PBNU yang memang diutus untuk melakukan pendampingan pada proses kongres oleh badan otonom sampai dengan proses pemilihan,” ujar Khofifah.

    Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa ada dua perwakilan dari PBNU yang ditugaskan untuk memberikan pendampingan selama kongres berlangsung. Mereka juga turut serta dalam proses sidang komisi yang membahas Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT).

    “Itulah struktur baru yang kemudian disepakati di PD/PRT, kemudian masuklah di tatib pemilihan dan sudah selesai,” pungkasnya.

    Sejak pertama kali menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU pada tahun 2000, Khofifah telah melewati empat periode kepemimpinan. Dalam Kongres XVIII ini, tidak ada calon lain yang mengajukan diri untuk bersaing.

    Hal ini terlihat dari penyampaian pandangan umum pengurus wilayah terhadap laporan pertanggungjawaban kepengurusan Khofifah periode 2016-2024. Hampir seluruh pengurus wilayah menyatakan dukungan agar Khofifah melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum. [tok/beq]

  • Gunakan Data Tunggal, Muslimat NU dan Kemensos Sinergi Entas Kemiskinan

    Gunakan Data Tunggal, Muslimat NU dan Kemensos Sinergi Entas Kemiskinan

    Surabaya (beritajatim.com) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi hadir sebagai narasumber utama di sidang pleno Kongres XVIII Muslimat NU yang digelar di Asrama Haji Sukolilo, Rabu (12/2/2025) malam.

    Dua menteri ini secara khusus mengajak intensifikasi kerja sama dalam mengatasi masalah bangsa. Bahkan, keduanya juga secara gamblang menyebutkan sasaran kerja yang bisa dikolaborasikan dengan Muslimat NU dalam mewujudkan target pembangunan ke depan.

    “Kita mengajak Muslimat untuk bersama-sama berkolaborasi mengentaskan kemiskinan. Data terbaru yang sudah ditandatangani Bapak Presiden memuat nama dan alamat, foto-foto juga ada. Nanti akan kita serahkan untuk Ibu Khofifah baik untuk Muslimat NU maupun Jawa Timur,” tutur Mensos yang akrab disapa Gus Ipul ini.

    Dengan data tunggal yang menjadi pedoman kementerian, lembaga dan juga pemerintah daerah akan memudahkan untuk penyasaran. Sehingga, semua bisa saling berkolaborasi untuk saling memperkuat intervensi demi mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

    “Jadi, semua bisa saling berbagi peran. Mana yang perlindungan sosial mana yang pemberdayaan. Misalnya pusat sudah memberikan bantuan apa, provinsi apa, kabupaten/kota apa, pengurus LN apa, dan seterusnya. Sehingga, intervensi yang diberikan terpetakan dan tidak menumpuk-numpuk bantuan yang sama,” tegas Gus Ipul.

    Selama ini, yang memang menjadi kendala adalah belum adanya satu data. Masing-masing kementerian dan lembaga memiliki data sendiri sehingga, bantuan sosial bisa jadi, dikatakan Gus Ipul, belum maksimal. Namun, di pemerintahan Presiden Prabowo, pihaknya menegaskan bahwa semua akan mengacu data tunggal yang disusun oleh BPS.

    “Pemutakhirannya kita akan lakukan tiga bulan sekali. Kenapa, karena agar seirama dengan penyaluran bansos kita,” ujarnya.

    Di depan ribuan Muslimat NU yang hadir, Gus Ipul yang juga Sekjen PBNU ini mengapresiasi bahwa kemiskinan Jawa Timur paling banyak penurunannya pada periode Maret 2023-Maret 2024.

    Dengan di bawah komando Khofifah, pihaknya optimistis bahwa Muslimat NU pun akan bisa memaksimalkan upaya penurunan kemiskinan dalam lima tahun ke depan.

    “Selama ini Muslimat memiliki peran yang besar dalam mewujudkan pembangunan. Makanya saya mengapresiasi Muslimat NU punya program Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem),” ujar Gus Ipul.

    “Oleh sebab itu kita siap berkolaborasi, kita akan kirim data dan alamat masyarakat yang masuk kategori miskin esktrem yang ada di seluruh daerah by name by address dan akan kita kirim untuk bisa diberikan dukungan sesuai dengan program Muslimat NU,” tukasnya.

    Hal senada juga disampaikan Menteri PPPA Arifah Fauzi. Pihaknya menyebutkan bahwa realitas di lapangan masih banyak kasus terkait perempuan dan anak yang menyeruak. Utamanya kasus pernikahan dini usia, kekerasan pada anak, perdagangan orang dan anak, dan juga masalah stunting.

    Menteri PPPA berharap Muslimat NU bisa turut berkolaborasi bersama untuk bisa mengatasi masalah tersebut. Terutama karena Muslimat NU memiliki jaringan emak-emak hingga pelosok negeri.

    “Kami berharap Muslimat ikut bersama sama kita bersatu melindungi perempuan dan anak kita demi Indonesia Emas 2045,” tegas Arifah.

    Menanggapi hal ini, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menegaskan, bahwa pihaknya siap untuk berkontribusi dan bersinergi dengan Kementerian Sosial maupun Kementerian PPPA.

    “Untuk program Mustika Mesem sebenarnya sudah berjalan di sejumlah daerah dengan mendistribusikan rantangan untuk masyarakat miskin ekstrem di daerah dengan mengandalkan data dari kepala desa,” tegas Khofifah.

    Program Mustika Mesem ini sudah diluncurkan secara nasional saat pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU di hadapan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kami siap untuk berkolaborasi untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem lebih masif lagi. Apalagi nanti didukung dengan data tunggal, tentu Insya Allah akan semakin besar manfaatnya dan tepat sasaran,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Gus Yahya: NU dan Muslimat NU Perlu Penyesuaian Struktural dan Fungsional

    Gus Yahya: NU dan Muslimat NU Perlu Penyesuaian Struktural dan Fungsional

    Surabaya, Beritasatu.com – Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menekankan pentingnya penyesuaian struktural dan fungsional antara NU dan Muslimat NU. Alasannya, dinamika sosial saat ini menuntut hubungan yang lebih seimbang dan dialogis.

    Hal itu disampaikan Gus Yahya dalam Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada 11-16 Februari 2025. Kongres bertema “Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian & Meneduhkan Peradaban” ini dihadiri perwakilan Muslimat NU dari seluruh Indonesia serta beberapa negara lainnya.

    Acara ini bukan sekadar pertemuan rutin, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk meredefinisi peran Muslimat NU abad ke-21 dan memperkuat kemandirian anggotanya.

    Selain menyoroti penyesuaian struktural dan fungsional antara NU dan Muslimat NU, KH Yahya Cholil Staquf juga menekankan perlunya kemitraan harmonis antara kiai dan nyai. Apalagi, peran perempuan dalam pengambilan keputusan dan kepemimpinan organisasi semakin diakui.

    “Komunikasi antara NU dan Muslimat NU perlu lebih seimbang dan dialogis. Struktur kaderisasi harus saling berefleksi dan menjadi tandem satu sama lain,” ujar KH Yahya Cholil Staquf, Selasa (11/2/2025).

    Kongres XVIII Muslimat NU menitikberatkan pada penguatan kemandirian di berbagai sektor, terutama ekonomi dan pemberdayaan perempuan. Selain itu, kongres ini juga membahas isu-isu strategis, seperti peran perempuan dalam menjaga tradisi keagamaan, kontribusi Muslimat NU dalam pembangunan nasional, dan strategi menghadapi tantangan global di era modern.

    Hasil kongres ini akan menjadi pedoman bagi Muslimat NU dalam menjalankan program-program ke depan, serta memperkuat organisasi sebagai kekuatan utama perempuan di Indonesia. Muslimat NU terus berkomitmen untuk beradaptasi dan berinovasi, memastikan peran strategisnya dalam memajukan peradaban bangsa, selain penyesuaian struktural dan fungsional dengan NU.

  • Di Depan Prabowo, Khofifah: Wajah Kampungan, Tapi Loyalitas Tegak Lurus ke Pemerintahan!

    Di Depan Prabowo, Khofifah: Wajah Kampungan, Tapi Loyalitas Tegak Lurus ke Pemerintahan!

    Surabaya (beritajatim.com) – Presiden RI Prabowo Subianto resmi membuka Kongres XVIII Muslimat NU yang digelar di JX International Surabaya, Senin (10/2/2025).

    Lengkap hadir bersama Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah menteri negara, Kapolri, Panglima TNI, serta Rais Aam PBNU, Ketua Umum PBNU dan juga Sekjen PBNU, Presiden Prabowo membuka kongres serta memberikan pengarahan di hadapan 7.000 jemaah Muslimat yang hadir dari penjuru daerah di Indonesia serta PCI luar negeri.

    Tidak hanya itu, kongres ini juga dihadiri banyak menteri negara seperti Menteri Agama, Menteri Sosial, Menteri PPPA dan juga sejumlah kepala lembaga.

    Dalam laporannya, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa melaporkan pada Presiden Prabowo bahwa saat ini Muslimat NU mengelola 209 panti asuhan, 111 layanan kesehatan yang 49 di antaranya adalah rumah sakit. “Kami juga membina 72 ribu majelis taklim se-Indonesia, membina 16 ribu taman pendidikan Al-Qur’an dan kami membina 9800 TK dan RA. Kami juga mengelola 7.000 PAUD,” ujarnya.

    Ia pun kemudian mengulas tema kongres yang diangkat kali ini, yaitu Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneduhkan Peradaban. Dikatakan Khofifah, tema itu sengaja diangkat untuk menciptakan masyarakat yang kuat demi membangun bangsa yang berharkat dan bermartabat.

    Menguatkan kemandirian, lanjut dia, penting untuk membangun masyarakat dan bangsa, kekuatan keluarga yang dapat mewujudkan kemandirian bangsa dan negara agar bisa bersaing dengan masyarakat dunia. “Muslimat NU ingin menggerakkan anggota dan pengurus untuk meneduhkan peradaban. Karena jika ibu-ibunya baik maka dunia akan baik. Dalam ajaran Islam, Al Ummu Madrasatul Ula, ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya,” kata Khofifah.

    “Berkaitan dengan tema itu Muslimat NU maka perlu kekuatan akhlak dan kekuatan ilmu pengetahuan, penguat generasi penerus bangsa,” tukasnya

    Tak hanya itu, di hadapan Presiden Prabowo Subianto, Khofifah meluncurkan program Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem (Mustika Mesem), Muslimat Cantik Sadar Lingkungan (Mustika Darling), dan Muslimat Cantik Sehat dan Bugar (Mustika Segar).

    Secara simbolis, peluncuran ini ditandai dengan pemakaian rompi pada jajaran satgas Mustika Mesem dan Mustika Darling. Sedangkan, peluncuran Mustika Segar akan dilaksanakan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

    “Mustika Darling ini sengaja kami gagas karena kami paling sering menggelar kegiatan pengajian. Maka kami ingin setiap kegiatan yang kita lakukan, tidak meninggalkan sampah,” kata Khofifah.

    Sedangkan Mustika Mesem diluncurkan secara nasional lantaran program ini sudah dilaksanakan secara konsisten di sejumlah daerah di Indonesia. Dikatakan Khofifah, Mustika Mesem adalah peran Muslimat untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di daerahnya.

    “Izin Pak Presiden program ini adalah program rantangan yang kita distribusikan pada keluarga masyarakat yang masuk dalam daftar miskin ekstrem. Dan, sejauh ini sudah berjalan. Dalam pengajian yang digelar Muslimat NU kami membawa satu jemaah satu telur. Yang kemudian kita sedekahkan pada masyarakat yang rentan stunting,” tegasnya.

    Jika ada TNI, menurut Khofifah, Muslimat NU adalah Tentara Nahdlatul Ulama (TNU) yang siap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Mungkin Pak Prabowo bingung mencari Muslimat yang cantik. Agak susah mencari lifestyle seperti Bu Yenny Wahid dan Bu Arifatul Choiri Fauzi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Yang banyak seperti kami, modelnya kampungan, tapi kami tidak akan pindah ke lain hati. Loyalitas tegak lurus Pak Presiden Wakil Presiden. Wajah kampungan seperti saya Khofifah banyak di Muslimat NU,” jelasnya.

    Presiden Prabowo mengapresiasi kongres hari ini. Bahkan, ia menyebut kesolidan jamaah Muslimat NU sangat menginspirasi. “Saya ingin sampaikan terima kasih untuk Muslimat. Karena kekuatan suatu bangsa juga kehebatan suatu bangsa dibayar oleh darah putra bangsa dan air mata ibu ibu,” tegas Prabowo.

    “Sangat benar yang disampaikan Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar, emak-emak yang menentukan masa depan bangsa ini. Jadi, saya sangat hormat, dan saya sampaikan penghargaan pada muslimat pada PBNU yang membesarkan Muslimat,” imbuhnya.

    Lebih lanjut Prabowo menyebutkan bahwa jemaah Muslimat NU yang memiliki puluhan juta jemaah di seluruh Indonesia dan juga luar negeri, maka Prabowo menyebut Ketua Umum PP Muslimat NU selayak tentara bintang empat. “Ketua Umum Muslimat kalau di TNI bintang empat. Panglima TNI pasukanmu kalah dengan TNU (Tentara Nahdlatul Ulama),” pungkasnya. (tok/kun)

  • Jelang Kongres XVIII, Muslimat NU se-Jatim Minta Khofifah Jadi Ketum Lagi

    Jelang Kongres XVIII, Muslimat NU se-Jatim Minta Khofifah Jadi Ketum Lagi

    Surabaya (beritajatim.com) – PW Muslimat NU Jatim mengeluarkan surat pernyataan yang ditandatangani Ketua Masruroh Wahid dan Sekretaris Siti Mariyam Baharuddin pada Sabtu (11/1/2025) siang ini.

    Beritajatim.com yang memperoleh surat tersebut, berisikan ‘Kami yang bertandatangan di bawah ini Pimpinan Wilayah Muslimat NU Jawa Timur dan Pimpinan Cabang Muslimat NU se-Jatim mohon dengan hormat Ibu Hj Khofifah Indar Parawansa berkenan kembali menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU masa khidmat 2025-2020 pada Kongres Muslimat NU XVIII di Surabaya. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan kesadaran dan ketulusan’.

    Ketua PW Muslimat NU Jatim, Masruroh Wahid kepada wartawan di Hotel Yello Surabaya, ditemui usai pembukaan Musyawarah Kerja Provinsi (Muskerprov) dan Raker menjelang pelaksanaan Rakernas dan Kongres Muslimat NU XVIII mengatakan, PW Muslimat NU Jatim dan 43 Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU se-Jatim mendukung kembali Khofifah sebagai ketua umum.

    “Pertimbangannya adalah untuk menyelamatkan Muslimat. Diselamatkan dari apa, itu banyak hal. Ini demi persatuan dan kesatuan. Ada 44 suara dari Jatim, yaitu 1 suara PW dan 43 PC bulat mendukung Bu Khofifah. Yang sudah mendukung seperti Jatim, ada Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Bersatu, Kalimantan Bersatu, dan Sulawesi,” kata Masruroh.

    “Itupun saya tekankan di sini, itupun saya tidak mendahului dengan komunikasi dulu dengan Ibu Khofifah. Sama sekali tidak. Nanti kita serahkan peserta Kongres saat sidang, maunya aklamasi atau ada pemilihan. Tapi sampai saat ini saya belum tahu apakah ada calon selain Bu Khofifah,” imbuhnya.

    Ketua I Organizing Committee (Panitia Penyelenggara) Kongres XVIII Muslimat NU, Siti Aniroh Slamet Effendy Yusuf menambahkan, bahwa pelaksanaan Kogres akan digelar pada 11-15 Februari 2025 di Surabaya. Pembukaan digelar di JX International Surabaya. Dan, pelaksanaan kongres di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

    “Kami Panitia Nasional dan Panitia Daerah telah melakukan rapat gabungan kemarin sore di Kantor PW Muslimat NU Jatim. Mulai membahas program kerja, seksi-seksi, konsumsi dan transportasi para peserta. Terkait pemilihan ketum, nanti yang memiliki hak suara adalah cabang-cabang. Ada 500 lebih cabang seluruh Indonesia,” pungkasnya. (tok/ted)