Tembok sekolah roboh, Wali Kota minta pelaksana proyek tanggung jawab

Tembok sekolah roboh, Wali Kota minta pelaksana proyek tanggung jawab

Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto meminta pelaksana proyek renovasi di SDN 01 dan 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, untuk bertanggung jawab terkait robohnya tembok pembatas sekolah tersebut.

“Bagaimanapun pelaksana harus bertanggung jawab terkait proyek yang dikerjakan. Bisa diselesaikan dengan baiklah. Jangan sampai ada masyarakat yang dirugikan,” kata Uus saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Tembok pembatas sekolah itu roboh diduga imbas beban tumpukan tanah galian proyek renovasi yang tengah berlangsung di dalam sekolah. Hal itu diperparah hujan yang menambah beban tanah serta kondisi tembok yang sudah tua dan rapuh.

“Saya juga sudah minta kepada Kasudindik (Kepala Suku Dinas Pendidikan) untuk segera menyelesaikan dengan baik sehingga tidak ada yang dirugikan,” katanya.

Terkait trauma yang dialami oleh para korban, Uus pun akan meminta Suku Dinas (Sudin) Sosial setempat untuk terjun ke lokasi insiden tersebut.

“Nanti saya minta Sudin Sosial untuk memfasilitasi, mengecek, tangani warga trauma dengan kejadian yang terjadi,” katanya.

Sementara itu, Cici (51), korban robohnya tembok sekolah itu mengaku mengalami sejumlah kerugian.

Motornya tertimpa tembok. “Terus jadinya enggak bisa dagang, enggak bisa istirahat juga. Terus kalau kalau hujan, asbes bocor. Lihat saja asbes atas, padahal baru, jadi bocor kena tiang (listrik),” katanya.

Dia pun berharap agar kerugian yang dialaminya itu dapat diganti oleh pihak terkait, terutama pelaksana proyek renovasi sekolah.

Selain itu, dia juga meminta agar lokasi robohnya tembok itu segera dibersihkan sehingga warga dapat kembali beraktivitas.

“Harapannya, bisa cepat dibersihkan, motornya juga dievakuasi. Ini terhalang jadinya. Ada garis polisi juga kan,” katanya.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.