Jakarta (ANTARA) – Pelaksana proyek renovasi di SMPN 130 Jakarta serta pihak terkait diminta segera membersihkan puing-puing reruntuhan tembok sekolah yang jatuh ke gang perumahan warga RT 14 Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat.
“Kami sudah menyampaikan kepada Dinas Pendidikan, kepada pak lurah, pak camat dan juga pelaksana proyek di sini untuk segera merapikan,” kata Ketua RW 02 Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, Decky Ohei kepada wartawan di lokasi pada Jumat.
Hal itu disampaikan Decky lantaran reruntuhan tembok serta timbunan tanah galian proyek itu masih menutupi gang di area RT 14 sehingga menyulitkan mobilitas warga.
Bahkan salah satu korban terpaksa menutup toko kelontongnya, lantaran rumahnya belum bisa dimasuki.
Selain reruntuhan itu, tembok lain di sekitarnya juga sudah cukup lama. “Kondisinya tidak layak, tidak kuat, sehingga harus dirobohkan juga dan dibangun dengan tembok yang baru,” kata Decky.
Dia menunjuk tembok pembatas sekolah yang sudah miring di sebelahnya. Decky juga meminta agar para korban diberi penyembuhan trauma dari dinas terkait.
“Alhamdulillah kemarin itu tidak ada korban jiwa atau luka, tapi warga trauma. Jadi penting itu ada ‘trauma healing’,” kata dia.
Mengenai ganti rugi bagi korban, Decky sudah berkoordinasi dengan pelaksana proyek serta dinas terkait untuk membayar ganti rugi yang dialami warga.
Sementara itu, Cici (51), korban robohnya tembok sekolah itu mengaku mengalami sejumlah kerugian.
Motornya tertimpa tembok. “Terus jadinya enggak bisa dagang, enggak bisa istirahat juga. Terus kalau kalau hujan, asbes bocor. Lihat saja asbes atas, padahal baru, jadi bocor kena tiang (listrik),” katanya.
Dia pun berharap agar kerugian yang dialaminya itu dapat diganti oleh pihak terkait, terutama pelaksana proyek renovasi sekolah.
Selain itu, dia juga meminta agar lokasi robohnya tembok itu segera dibersihkan sehingga warga dapat kembali beraktivitas.
“Harapannya, bisa cepat dibersihkan, motornya juga dievakuasi. Ini terhalang jadinya. Ada garis polisi juga kan,” tutur Cici.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
