Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi telat menghadiri upacara pelantikan pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama Kementerian Koperasi.
Berdasarkan undangan yang diterima awak media, Budi Arie seharusnya menghadiri upacara pada pukul 15.30 WIB. Namun, ia baru hadir di lokasi sekitar pukul 18.50 WIB.
Ketika memberi arahan pada upacara pelantikan, ia meminta maaf terlambat datang karena baru saja menyelesaikan rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Bogor.
“Pertama-tama saya minta maaf karena acaranya terlambat karena saya baru saja rapat terbatas sama bapak presiden di Istana Bogor, yang saya kira satu setengah jam ternyata hampir tiga setengah jam,” kata Budi di kantor Kemenkop, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2025).
Ia mengatakan ada kabar baik dari rapat tersebut.
Pertama, Kemenkop akan mendapatkan Rp 10 triliun yang akan dialokasikan kepada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) untuk melakukan pembiayaan.
Pejabat tinggi madya dan pratama yang dilantik Kementerian Koperasi yang dilantik Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Jumat (3/1/2025). (Endrapta Pramudhiaz)
Tambahan anggaran itu akan menjadi modal kepada koperasi dalam bentuk dana bergulir melalui LPDB-KUMKM.
“Mudah-mudahan bisa menjadi booster bagi kita semua. Betapa presiden sangat concern dan sayang kepada Kemenkop. Itu bukan angka kecil, sehingga tanggung jawab kita harus besar,” ujar Budi.
Kedua, hasil rapat itu juga disebutkan bahwa dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) soal penyaluran pupuk bersubsidi, koperasi akan dilibatkan.
Ketiga, revitalisasi induk koperasi unit desa. Keempat, terkait dengan program makan bergizi gratis.
Ia mengatakan Prabowo meminta Kemenkop berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional dalam mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan di program tersebut.
Contohnya seperti bagaimana sumber pangan dalam program ini harus bersumber dari dalam negeri.