Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Telan Anggaran Rp 1,02 Triliun, Bendungan Jlantah Diresmikan Januari 2025 – Halaman all

Telan Anggaran Rp 1,02 Triliun, Bendungan Jlantah Diresmikan Januari 2025 – Halaman all

 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, telah mencapai 98,52 persen.

Pembangunan Bendungan Jlantah dilakukan sejak 2019 dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2024.

Bendungan Jlantah dibangun untuk meningkatkan kapasitas tampungan air di Jawa Tengah.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti berharap Bendungan Jlantah bisa diresmikan pada Januari 2025.

“Setelah konstruksi bendungan selesai, saya minta agar langsung dilanjutkan dengan penyediaan jaringan irigasi agar masyarakat bisa segera merasakan manfaatnya,” kata Diana dikutip dari keterangan tertulis pada Minggu (22/12/2024).

Bendungan Jlantah didesain dengan tinggi 70 meter, panjang puncak 404 meter, lebar puncak 12 meter, dan elevasi puncak di +690 dpl.

Dengan luas genangan 50,45 ha, bendungan ini dapat menampung air hingga 10,97 juta m3 yang bersumber dari Sungai Jlantah dan Sungai Puru. 

Pekerjaan konstruksinya dilaksanakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,025 triliun.

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU mengungkap saat ini konstruksinya tinggal menyisakan tahap finishing, di mana pada 20 Desember 2024 telah dilakukan impounding.

“Diperkirakan pada 5 Januari 2025 sudah bisa terisi hingga elevasi intake yakni +662 dpl,” kata Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PU Adenan Rasyid.

Setelah rampung, Bendungan Jlantah akan memiliki manfaat suplai air irigasi untuk Kabupaten Karanganyar seluas 1.494 ha.

Rinciannya, 806 ha daerah irigasi yang sudah ada (peningkatan IP 172 persen menjadi 272 persen) dan 688 ha irigasi baru (IP 272 persen).

Bendungan ini juga berfungsi menyediakan air baku sebesar 150 liter/detik untuk Kecamatan Jumapolo, Jatiyoso, dan Jatipuro di Kabupaten Karanganyar.

Selain itu, Bendungan Jlantah juga dapat mereduksi banjir sebesar 70,33 meter3/detik atau 51,26 persen dari debit banjir periode ulang 50 tahun.

Terdapat juga potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 MW dan potensi pariwisata.