Teknologi Canggih Ini Dorong Produktivitas dan Kreativitas di Haloka Group, Apa Rahasianya? – Page 3

Teknologi Canggih Ini Dorong Produktivitas dan Kreativitas di Haloka Group, Apa Rahasianya? – Page 3

Liputan6.com, Jakarta – Di tengah pesatnya perkembangan industri kreatif, kecepatan dan kolaborasi menjadi dua hal penentu keberhasilan sebuah bisnis. Hal inilah yang mendorong Haloka Group, agensi kreatif berbasis di Jakarta.

Berbekal ekosistem Apple, Stephanie Regina, founder Haloka Group dan tim mampu mengoptimalkan produktivitas mereka dalam membangun usaha kreatif dan memenuhi seluruh kebutuhan klien.

Sebagai agensi fokus pada brand purpose dan storytelling, Haloka Group membangun sustem kerja seamless menggunakan sejumlah perangkat Apple, seperti MacBook, iPhone, iCloud, hingga Apple Intellligence.

Langkah ini terbukti mempercepat proses kreatif, memperlancar komunikasi internal, dan meningkatkan kualitas hasil akhir produksi konten.

“Ekosistem Apple membuat pekerjaan kami jauh lebih terintegrasi dan intuitif, dari brainstorming hingga produksi konten,” kata Stephanie.

iCloud hingga Freeform Jadi Tulang Punggung

Di balik semua proyek kreatif Haloka Group, terdapat infrastruktur teknologi kuat. Stephanie menyebutkan, dirinya dan tim sangat mengandalkan iCloud 2TB sebagai pusat penyimpanan dan mobilitas file antar perangkat.

“Semua ide, draft, dan revisi tersimpan otomatis dan bisa diakses kapan saja. Ditambah, kita bisa bagikan file besar seperti desain visual atau video resolusi tinggi tanpa kendala,” jelasnya.”

Selain itu, AirDrop juga menjadi solusi berbagi file secara instan tanpa perlu email atau aplikasi tambahan. Hal ini sangat penting dalam produksi konten, seperti saat mengerjakan kampanye iklan atau social media branding.

“Dari HP, habis production, habis foto-foto, bikin video untuk klien, langsung dikirim ke MacBook, langsung kirim ke iMac-nya designer, langsung diedit, kalau udah jadi dikirim lagi ke iPhone untuk approval ke klien,” jelasnya.

Tak ketinggalan, Freeform dan Notes juga sering kali dipakai untuk proses brainstorming. “Dengan Freeform, kami bisa memetakan ide visual secara kolaboratif, mirip whiteboard digital semua orang bisa akses secara realtime,” katanya.