Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Tekan Harga, Pemerintah Gandakan Penyaluran Beras SPHP ke Daerah ‘Merah’  – Halaman all

Tekan Harga, Pemerintah Gandakan Penyaluran Beras SPHP ke Daerah ‘Merah’  – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan bahwa tahun ini penyaluran beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke daerah yang mengalami harga beras tinggi akan ditingkatkan dua kali lipat.

Daerah yang dimaksud dengan ‘merah’ adalah wilayah yang harga berasnya melampaui harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menjelaskan bahwa penyaluran beras SPHP ke daerah-daerah merah, contohnya seperti Papua, akan digandakan.

Misalnya, jika suatu daerah biasa mendapatkan 1.000 ton beras, maka daerah merah akan menerima 2.000 ton. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat penurunan harga beras di daerah-daerah tersebut.

“Contoh Papua seluruhnya merah. Kalau di daerah lain misalkan dia [mendapatkan] 1.000 ton, maka daerah sana bisa 2 kali lipat, sehingga percepatan penurunan harga di daerah Papua bisa kita laksanakan,” katanya saat melakukan sosialisasi pelaksanaan SPHP beras tahun 2025 di Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2025).

Menurut Ketut, kebijakan penyaluran beras SPHP yang diterapkan pada tahun 2023-2024, yang didasarkan pada pembagian rata, tidak bisa diterapkan lagi tahun ini.

Oleh karena itu, ia meminta Perum Bulog untuk memantau secara ketat harga beras di berbagai daerah, terutama yang menunjukkan kenaikan.

“[Pada] 2025 Bulog harus melihat panel harga pangan. Daerah mana yang merah, daerah mana yang harganya di atas harga eceran tertinggi, sehingga itu menjadi prioritas utama SPHP,” ujar Ketut.

“Istilahnya diprioritaskan tembakannya. Yang lain tetap ditembak, tetapi tidak sekencang tembakan yang ini,” lanjutnya.

Dengan menerapkan cara ini, ia berharap pelaksanaan SPHP bisa menunjukkan hasil yang konkret, yaitu penurunan harga beras di daerah merah tersebut.

Program SPHP untuk beras pada tahun ini telah dialokasikan penyalurannya sebesar 1,5 juta ton.

Stok yang akan digunakan mengutamakan pasokan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang bersumber dari panen dalam negeri.

Sebagai informasi, program SPHP beras telah diimplementasikan sejak 2022. Tercatat pada tahun tersebut tersalurkan sebanyak 1,3 juta ton beras.

Selanjutnya di 2023, SPHP beras mencapai 1,196 juta ton atau 110,30 persen dari target 1,085 juta ton. Pada 2024, realisasi per pekan keempat Desember 2024 mencapai 1,399 juta ton atau 99,94 persen dari target 1,4 juta ton.