Tawuran Manggarai Kembali Terulang, Kapolda Metro Singgung Polisi RW Megapolitan 8 Mei 2025

Tawuran Manggarai Kembali Terulang, Kapolda Metro Singgung Polisi RW
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Mei 2025

Tawuran Manggarai Kembali Terulang, Kapolda Metro Singgung Polisi RW
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –

Kapolda Metro Jaya
Irjen Pol Karyoto menyinggung soal
polisi RW
dalam pencegahan
tawuran
di wilayah Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan.
Menurut Karyoto, program polisi RW akan sangat optimal jika jumlah petugas sangat banyak.
Program polisi RW ini juga menjadi salah satu pembahasan saat Karyoto menerima kunjungan kerja (kunker)
Komisi III DPR RI
di Balai Pertemuan Metro Jaya (BPMJ), Kamis (8/5/2025).
“Ini (tawuran Manggarai kembali berulang) menjadi salah satu sorotan dari anggota komisi juga. Kalau mungkin, apa polisi RW dihidupkan? Sebenarnya mungkin, kalau jumlah polisinya banyak,” kata Karyoto di BPMJ, Kamis.
Kendati demikian, Karyoto mengaku telah memperhitungkan jumlah penduduk Jakarta yang mencapai sekitar 22 juta jiwa dibandingkan dengan jumlah personel polisi yang hanya sekitar 3.000 hingga 4.000 orang.
“Dan kalau dibandingkan, satu polisi harus menjaga 758 (warga). Ini yang sangat tidak mungkin ketika kita harus menghidupkan polisi RW,” ujar dia.
“Artinya, kalau harus dihidupkan polisi RW, kan satu RW itu satu polisi. Belum mencukupi jumlahnya. Kalau jumlahnya ada, sangat bagus. Jadi bisa melakukan deteksi sejak awal,” urai Karyoto lagi.
Jika jumlahnya memungkinkan, Karyoto berujar, polisi akan mengawasi secara maksimal.
“Tapi itu sangat-sangat belum memungkinkan untuk saat ini,” tegas dia.
Sebelumnya, tawuran antarwarga di Manggarai terjadi pada Minggu (4/5/2025) malam. Mereka terlibat saling lempar batu hingga petasan. 
Tawuran
di Manggarai kembali pecah pada Senin (5/5/2025). Kapolsek Tebet Kompol Iwan Gunawan menyebutkan tawuran dipicu oleh bunyi petasan yang dilemparkan salah satu kelompok warga. 
“Jadi memang dipicu dari bunyi petasan, informasinya dari RW 12 yang mengarah ke RW 4. Kebetulan ya karena ada bunyi-bunyi begitu, mungkin direspons sama RW 4 ya akhirnya timbul terjadi ribut,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih kepada wartawan, Senin.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.