New York, Beritasatu.com – Harga emas naik lebih dari 1% karena investor mencari aset safe haven menyusul pengumuman tarif baru oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Emas spot naik 1% menjadi US$ 3.356,93 per ons, setelah menyentuh level tertinggi sejak 24 Juni di awal sesi. Emas berjangka AS ditutup naik 1,4% menjadi US$ 3.371,20.
Pasar saham global terguncang setelah Trump meningkatkan serangan tarifnya terhadap Kanada, dengan mengatakan AS akan mengenakan tarif 35% untuk impor bulan depan dan berencana untuk mengenakan tarif sebesar 15%-20% pada sebagian besar mitra dagang lainnya.
“Kita berada dalam lingkungan di mana ketidakpastian kembali ke pasar dan emas mendapatkan tawaran safe haven,” kata kepala strategi State Street Global Advisors, Aakash Doshi, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (12/7/2025).
“Saya pikir emas kisaran di kuartal ketiga kemungkinan besar berada antara US$ 3.100 dan US$ 3.500. Paruh pertama tahun ini sangat kuat, dan saya yakin kita sekarang berada dalam fase konsolidasi yang lebih dalam,” tambahnya.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkinerja baik selama ketidakpastian ekonomi dan dalam lingkungan suku bunga rendah.
Gubernur Federal Reserve Christopher Waller pada hari Kamis menegaskan kembali kemungkinan penurunan suku bunga bulan ini, dengan investor memperkirakan penurunan sebesar 50 basis poin pada akhir tahun.
