Tarif Impor Baja ke AS 50 Persen Berlaku Mulai 4 Juni

Tarif Impor Baja ke AS 50 Persen Berlaku Mulai 4 Juni

Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja mengumumkan tarif impor baja ke AS dari 25% menjadi 50%. Kebijakan tersebut disebut Trump sebagai langkah untuk melindungi industri baja dalam negeri dan para pekerja sektor tersebut dari gempuran baja impor.

“Kami akan menaikkannya dari 25% menjadi 50%, tarif untuk baja yang masuk ke Amerika Serikat, yang akan semakin mengamankan industri baja kami,” kata Trump di hadapan para karyawan US Steel, dikutip dari CNN internasional, Sabtu (31/5/2025).

Trump mengatakan awalnya ia mempertimbangkan tarif sebesar 40%, tetapi para pelaku industri mendesaknya untuk menetapkan tarif hingga 50%.

“Dengan tarif 25%, mereka masih bisa sedikit ‘melompati pagar’. Namun, kalau 50%, tidak ada yang bisa melewatinya,” ujar Trump.

Tak lama setelah pidato tersebut, Trump mengonfirmasi melalui media sosial Truth Social bahwa tarif baru sebesar 50% akan mulai diberlakukan pada Rabu, 4 Juni 2025.

“Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk menaikkan tarif baja dan aluminium dari 25% menjadi 50%, berlaku mulai Rabu, 4 Juni. Industri baja dan aluminium kita bangkit kembali seperti belum pernah sebelumnya. Ini akan menjadi dorongan besar bagi para pekerja luar biasa kita di sektor ini,” tulisnya.

Trump sebelumnya telah memberlakukan tarif sebesar 25% untuk seluruh impor baja dan aluminium pada 12 Maret 2025. Kebijakan ini memicu balasan cepat dari Kanada serta keluhan keras dari industri otomotif AS. Uni Eropa juga sempat mengancam akan melakukan balasan serupa, meski kemudian membatalkannya.

Trump memuji kebijakannya tersebut karena dinilai berhasil menyelamatkan industri baja nasional. Ia mengeklaim tanpa tarif tersebut, seluruh produksi baja akan dikuasai oleh produsen luar negeri dan pabrik-pabrik dalam negeri akan tutup.

Namun, meski tarif ini memberikan dorongan bagi industri baja AS, analis memperingatkan bahwa kebijakan tersebut berpotensi menaikkan harga bahan baku untuk sektor konstruksi dan manufaktur, dua industri yang sebelumnya ingin didorong Trump.

Sejak pengumuman tarif 25% pada Maret lalu, harga baja dalam negeri meningkat karena berkurangnya persaingan dari produk impor. Namun, pengalaman serupa pada tahun 2018 menunjukkan bahwa tarif baja juga menyebabkan kenaikan harga mobil, alat kerja, dan mesin, serta menurunkan output industri terkait sebesar lebih dari US$ 3 miliar pada 2021.