Jakarta, Beritasatu.com – Saham di bursa Asia dibuka melemah pada Selasa (4/3/2025), setelah Wall Street anjlok akibat kenaikan tarif impor baru yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Di pasar saham Asia, Nikkei 225 Jepang turun 1,9% ke 37.084,83, sementara Hang Seng Hong Kong melemah 1,6% ke 22.666,68. Shanghai Composite turun tipis 0,2% ke 3.310,35, sedangkan Kospi Korea Selatan naik tipis kurang dari 0,1% ke 2.533,77.
Taiex Taiwan juga turun 0,9%, dan sebagian besar bursa saham di Asia Tenggara juga mengalami pelemahan.
Dilansir dari AP, Trump menaikkan tarif impor sebesar 25% untuk Kanada dan Meksiko, serta tambahan 10% untuk China.
Sebagai respons, Beijing melalui media pemerintah mengisyaratkan rencana balasan yang diperkirakan akan menargetkan produk pertanian dan makanan dari AS. China sendiri merupakan salah satu importir utama kedelai dan produk pertanian AS lainnya.
Keputusan Trump mengecewakan investor yang berharap adanya kebijakan perdagangan global yang lebih ringan. Pasar sebelumnya menguat berkat laporan keuangan perusahaan-perusahaan besar AS yang lebih baik dari perkiraan. Namun, serangkaian data ekonomi yang lemah, termasuk laporan manufaktur AS yang lebih rendah dari proyeksi, membuat kepercayaan pasar menurun.
Sebelum saham di bursa Asia melemah, pada perdagangan Senin (3/3/2025), S&P 500 anjlok 1,8% ke 5.849,72, setelah Trump menyatakan tidak ada lagi ruang untuk negosiasi terkait tarif yang akan diterapkan terhadap Kanada dan Meksiko. Dow Jones Industrial Average turun 1,5% ke 43.191,24, sementara Nasdaq jatuh 2,6% ke 18.350,19.
