Selain itu, para penari biasanya juga mengenakan aksesoris tambahan, seperti mahkota kecil atau hiasan kepala yang semakin memperindah tampilan mereka di atas panggung.
Musik yang mengiringi tarian ini memiliki tempo yang bervariasi, kadang lambat dan penuh kelembutan, namun di beberapa bagian berubah menjadi cepat dan energik, mengikuti intensitas gerakan para penari yang semakin dinamis. Kombinasi antara musik tradisional, kostum yang unik, dan gerakan yang penuh makna menjadikan Tari Kepur Nunguk sebagai salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan oleh generasi muda Aceh maupun Indonesia secara keseluruhan.
Sebagai bagian dari kebudayaan Aceh, Tari Kepur Nunguk memiliki peran penting dalam melestarikan identitas daerah dan memperkenalkan kearifan lokal kepada masyarakat luas.
Tarian ini tidak hanya menjadi bentuk ekspresi seni, tetapi juga menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dalam berbagai kesempatan, Tari Kepur Nunguk sering ditampilkan di acara-acara budaya, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, sebagai representasi dari kekayaan seni tari Aceh yang begitu beragam.
Meskipun zaman terus berkembang dan budaya modern semakin mendominasi kehidupan masyarakat, kehadiran Tari Kepur Nunguk tetap relevan dan memiliki tempat tersendiri dalam hati masyarakat Aceh.
Upaya pelestarian tarian ini terus dilakukan melalui berbagai cara, seperti pelatihan bagi generasi muda, pementasan dalam festival budaya, serta dokumentasi dalam bentuk tulisan maupun video agar tidak tergerus oleh arus globalisasi.
Dengan semakin dikenalnya Tari Kepur Nunguk oleh masyarakat luas, diharapkan tarian ini dapat terus berkembang dan tetap menjadi salah satu kebanggaan budaya Aceh yang memperkaya khazanah seni tari Indonesia.
Penulis: Belvana Fasya Saad
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1054638/original/042198200_1447430786-_20151113NH_Semarak_Pembukaan_Wushu_02.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)