Jakarta, Beritasatu.com – Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2029, Indonesia membutuhkan realisasi investasi sebesar Rp 13.035 triliun. Hal ini disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani.
Menurut Rosan, investasi merupakan salah satu pilar utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Dalam struktur perekonomian, kontribusi investasi mencapai 23-24 persen, menempati posisi kedua setelah konsumsi domestik yang menyumbang sekitar 53-54 persen.
“Peran investasi sangat signifikan dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Kami diberikan target oleh Bappenas dalam lima tahun ke depan dari 2025 sampai 2029 ini diharapkan mendatangkan investasi kurang lebih Rp 13.035 triliun,” ujar Rosan dalam acara BNIdirect Appreciation Night 2024 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (15/1/2025).
Rosan mengakui, angka tersebut sangat besar, sehingga diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk mencapainya.
Sementara itu, realisasi investasi Indonesia sepanjang Januari–September 2024 mencapai Rp 1.261,43 triliun. Angka ini mencapai 76,45% dari target realisasi investasi 2024 yang ditetapkan sebesar Rp 1.650,0 triliun. Pada 2025, realisasi investasi diharapkan mencapai Rp 1.905 triliun.
Sebagai salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, Rosan mengapresiasi BNI atas berbagai kontribusiny, terutama melalui dukungan terhadap sistem finansial, perbankan, usaha kecil dan menengah (UMKM), serta korporasi.
“Harapannya ini (kontribusi BNI) terus meningkat. Apalagi program hari ini yaitu BNI Direct yang memberikan kemudahan dan aksesibilitas lebih luas kepada masyarakat Indonesia,” tutup Rosan yang menilai peran BNI sangat penting dalam mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi 8 persen.