Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Tangis Perempuan di Hadapan Dedi Mulyadi, Empat Tahun Menanti Keadilan Adiknya yang Dibunuh Megapolitan 14 Maret 2025

Tangis Perempuan di Hadapan Dedi Mulyadi, Empat Tahun Menanti Keadilan Adiknya yang Dibunuh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Maret 2025

Tangis Perempuan di Hadapan Dedi Mulyadi, Empat Tahun Menanti Keadilan Adiknya yang Dibunuh
Editor
BEKASI, KOMPAS.com
 – Suasana pembongkaran bangunan liar di Kali Sepak, Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, mendadak berubah haru pada Jumat (14/3/2025).
Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
yang tengah memantau jalannya pembongkaran tiba-tiba dihampiri seorang perempuan yang menangis.
Perempuan itu adalah Irma Erpianah. Dengan suara bergetar, ia mengadukan kepada Dedi bahwa
kasus pembunuhan
adiknya, Muhammad Sam’an Fadhila, yang terjadi empat tahun lalu, hingga kini belum terungkap.
Adapun, Sam’an Fadhila disebut ditemukan tewas di saluran irigasi, Kampung Karang Getak, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, pada 2021. Saat itu, korban ditemukan tewas saat masih mengenakan seragam SMA.
“(
Kasus pembunuhan
adik) di Sukawangi, Tambelang, Pak,” ujar Irma, sembari memperlihatkan foto adiknya semasa hidup.
Dedi yang berdiri di samping Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa langsung merespons.
“Kasus pembunuhan?” tanya Dedi.
“Iya, Pak,” jawab Irma.
“Waktu itu dibunuhnya di mana?” lanjut Dedi.
“Dibunuhnya ditaruh di irigasi depan rumah, sudah terbunuh,” ungkap Irma.
“Tapi pembunuhnya belum terungkap?” Dedi kembali memastikan.
“Belum, Pak. Ini sudah jalan empat tahun,” jawab Irma.
Mendengar hal itu, Mustofa langsung bergerak. Ia menanyakan surat laporan kasus tersebut dan memberikan nomor telepon pribadinya kepada Irma untuk mengawal perkembangan kasus ini.
Dedi pun meminta Irma untuk segera menghubungi Mustofa agar kasus ini bisa ditindaklanjuti.
“Nanti WA-in, kasusnya apa, tahun berapa. Mudah-mudahan ada hikmahnya,” ujar Dedi.
Sebelum beranjak, Irma mencium tangan Dedi sebagai bentuk terima kasih, berharap pertemuan tak terduga ini menjadi titik terang.
(Reporter: Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Fitria Chusna Farisa)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Merangkum Semua Peristiwa