Sebelumnya, ayah Prada Lucky, Sersan Mayor Christian Namo mengungkapkan, diduga kuat kematian putranya bukan disebabkan sakit biasa, melainkan akibat kekerasan berat yang dilakukan seniornya.
“Anak saya tewas karena ginjal pecah dan paru-paru bocor. Dia dianiaya seniornya. Saya akan kejar pelaku sampai ke mana pun. Anak saya sudah tidak ada, saya tuntut keadilan,” ujar Christian, Kamis (8/8/2025).
Sebelum dirawat, Prada Lucky sempat mengalami penganiayaan di barak. Kepada tim medis di ruang radiologi RSUD Aeramo, korban bahkan sempat mengaku bahwa dirinya menjadi korban kekerasan oleh seniornya.
“Dia bilang ke dokter, dipukul oleh senior di barak,” ungkapnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310574/original/049742400_1754733951-1000847770.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)