Tanaman: Tomat

  • Harga Cabai Melonjak di Aceh Besar Jelang Pergantian Tahun

    Harga Cabai Melonjak di Aceh Besar Jelang Pergantian Tahun

    Aceh Besar, Beritasatu.com – Harga cabai melonjak di Aceh Besar menjelang pergantian tahun. Saat ini, harga cabai mencapai Rp 50.000 per kilogram.

    “Sejak 27 Desember, harga cabai yang awalnya berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per kilogram kini melonjak menjadi Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per kilogram pada 30 Desember,” ungkap Plt Kadiskopukmdag Aceh Besar Trisna Darma ST, di Aceh Besar, Selasa (31/12/2024).

    Menurut Trisna, untuk bahan pokok lain seperti beras dan minyak goreng, harga masih stabil. “Beras berkisar Rp 13.000 hingga Rp 14.000 per kilogram, dan minyak goreng berada di angka Rp 18.000 hingga Rp 21.000 per kilogram,” tambahnya.

    Sementara itu, seorang pedagang di Pasar Lambaro Nasrul menyebutkan, kenaikan harga tidak hanya terjadi pada satu jenis cabai, melainkan hampir semua jenis. “Cabai merah, rawit, dan keriting semuanya naik. Ini biasa terjadi saat permintaan tinggi pada akhir tahun,” jelasnya.

    Di sisi lain, harga bahan pokok lain seperti tomat, bawang merah, dan bawang putih juga mengalami fluktuasi, meskipun tidak sebesar cabai.

    Syahrul, seorang pedagang lainnya, mengungkapkan, harga tomat justru turun sejak awal Desember. “Awalnya Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per kilogram, sekarang menjadi Rp 9.000 hingga Rp 10.000 per kilogram,” ujarnya.

    Zul, pedagang bawang di pasar yang sama, menambahkan, harga bawang merah mengalami kenaikan dari Rp 35.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram, sementara bawang putih naik tipis dari Rp 40.000 menjadi Rp 42.000 per kilogram. Dari sekian banyak komoditas, harga cabai yang paling melonjak di Aceh Besar.
     

  • Pengamat Ungkap 2 Persoalan Mendasar Realisasi Program Makan Bergizi Gratis

    Pengamat Ungkap 2 Persoalan Mendasar Realisasi Program Makan Bergizi Gratis

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengamat ekonomi pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof M Firdaus menyebutkan, ada dua persoalan mendasar dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang akan berjalan pada 2025.

    “Persoalan mendasar dalam program makan bergizi gratis ada dua hal. Pertama, yakni koordinasi dan kedua bagaimana menjamin ketersediaan dari suplai bahan baku, lalu kemudian bisa di-delivery dengan baik kepada target,” jelas Firdaus saat dihubungi Beritasatu.com, Jumat (27/12/2024).

    Firdaus mengungkapkan, persoalan koordinasi ini dikarenakan tujuan makan bergizi gratis, yang dikoordinir oleh Badan Gizi Nasional (BGN), tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas gizi sumber daya manusia (SDM), tetapi juga menggerakkan perekonomian dan menyesuaikan dengan kondisi budaya setempat.

    Ia menuturkan, keterlibatan pemerintah daerah perlu digerakkan guna menyukseskan program makan bergizi gratis tersebut.

    “Dalam hal ini keterlibatan dari pemerintah daerah sebetulnya masih sangat diperlukan, terutama agar bisa dimanfaatkan untuk menggerakan perekonomian lokal dengan cara melibatkan partisipasi dari penyedia atau pemasok bahan-bahan baku,” terang Firdaus.

    “Bukan hanya kateringnya saja, tetapi juga bahan baku atau hulunya, bisa dipasok dari daerah tersebut, sehingga variasi menu memang disesuaikan dengan ketersediaan yang ada di sana tetapi tetap memenuhi nutrisi,” sambung Firdaus.

    Oleh karena itu, Firdaus mengatakan ketersediaan bahan baku yang melimpah dari suatu daerah dapat memenuhi nutrisi makan bergizi gratis yang sesuai dari sasaran lokasi yang sama. Baginya, persoalan koordinasi harus diutamakan tetapi tetap tidak menjadi hambatan birokrasi bagi BGN dalam melaksanakan program makan bergizi gratis.

    “Kemudian kedua, kita mengetahui pasokan pangan di Indonesia sering kali memiliki ketidakpastian yang tinggi. Ketidakpastian tersebut dapat mengakibatkan fluktuasi harga yang besar,” terang Firdaus.

    Dia mencontohkan, harga Tomat bisa meroket tinggi hingga Rp 50.000 per kilogram dan kadang kala dapat menukik menjadi hanya Rp 3.000 atau Rp 4.000 per kilogram. Kondisi tersebut tidak ada ubahnya dialami oleh komoditas pangan, seperti ikan, ayam, dan telur.

    “Diharapkan dengan program makan bergizi gratis ini, akan terjadi komitmen yang tinggi dari pembuat kebijakan untuk bisa menyediakan pasokan pangan dengan harga yang lebih stabil. Bukan harga yang murah,” tegas Firdaus.

    Lebih lanjut, Firdaus juga menyebutkan, dalam upaya memenuhi ketersediaan pangan, diperlukannya bahan baku pangan yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Namun, lanjut Firdaus, produk pangan memiliki daya tahan yang singkat, maka diperlukan koordinasi dengan teknologi yang melibatkan banyak pihak.

    Diketahui, Pemerintah Indonesia siap meluncurkan program makan bergizi gratis (MBG) pada 2 Januari 2025, sebagai bagian dari upaya memperbaiki kualitas gizi anak-anak Indonesia.

    Setelah melalui uji coba intensif selama beberapa bulan, berbagai proses terkait pelaksanaan program telah dipersiapkan dengan matang, mulai dari penyediaan bahan baku, operasional unit pelayanan, pengiriman makanan ke sekolah, hingga pengelolaan limbah.

    Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Hariqo Satria Wibawa menyampaikan, makan bergizi gratis merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Melalui program ini, pemerintah bertujuan untuk mengurangi kesenjangan gizi di Indonesia, meningkatkan kualitas hidup anak-anak, dan membentuk sumber daya manusia unggul yang siap bersaing di masa depan.

    “Presiden ingin anak-anak Indonesia tercukupi gizinya dengan makanan sehat. Harapannya, pada 2025, pelajar dan santri akan menjadi generasi emas yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Hariqo saat meninjau kesiapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal di Kota Bogor Senin (9/12/2024).
     

  • Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara: Menyambut Bulan Suci dengan Cara yang Berbeda

    Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara: Menyambut Bulan Suci dengan Cara yang Berbeda

    Jakarta, Beritasatu.com – Ramadan, bulan suci bagi umat Islam, tidak hanya dikenal dengan ibadah puasa, tetapi juga dengan berbagai tradisi unik yang berbeda-beda di setiap negara. Tradisi Unik Ramadan ini mencerminkan kekayaan budaya dan cara hidup masyarakat Muslim di seluruh dunia.

    Mulai dari hidangan sahur yang khas hingga ritual berbuka yang penuh kehangatan, setiap negara memiliki cara tersendiri dalam menyambut dan merayakan bulan penuh berkah ini. Berikut beberapa negara yang memiliki tradisi unik di bulan Ramadan.

    1. Indonesia: Buka Puasa dengan Kolak

    Di Indonesia, salah satu tradisi unik Ramadan adalah berbuka puasa dengan kolak, yaitu campuran pisang, ubi, dan santan yang manis. Kolak menjadi hidangan favorit untuk berbuka karena rasanya yang manis dan kaya rempah. Tradisi ini juga sering diiringi dengan pembagian takjil secara gratis di banyak tempat.

    2. Turki: Tradisi Menyajikan Sahur dengan Simit

    Di Turki, ada tradisi unik yang melibatkan makanan ringan bernama simit, yang mirip dengan roti berbentuk cincin yang ditaburi biji wijen. Biasanya, masyarakat Turki makan simit bersama teh manis untuk sahur sebelum memulai puasa. Simit memiliki rasa gurih dan kenyal, dan menjadi makanan khas yang sering disantap pada malam sahur.

    3. Mesir: Tarawih di Masjid Al-Azhar

    Salah satu tradisi unik Ramadan di Mesir adalah melakukan salat Tarawih di Masjid Al-Azhar, salah satu masjid tertua di dunia. Di sini, ribuan umat Muslim berkumpul untuk beribadah malam hari dalam suasana yang khusyuk dan penuh berkah. Selain itu, masyarakat Mesir juga terkenal dengan tradisi berbuka puasa bersama keluarga besar atau tetangga.

    4. Maroko: Hidangan Harira untuk Berbuka

    Di Maroko, masyarakat berbuka puasa dengan harira, sup kental yang terbuat dari tomat, lentil, dan rempah-rempah khas. Harira menjadi simbol kehangatan dan kekeluargaan dalam berbuka puasa. Sup ini biasanya disajikan dengan kurma dan roti untuk menambah kenikmatan.

    5. Pakistan: Tradisi Menyantap Iftar Bersama Komunitas

    Di Pakistan, berbuka puasa dikenal dengan sebutan iftar, yang sering kali melibatkan masyarakat setempat. Tradisi ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, di mana orang-orang berbuka bersama di masjid atau tempat umum lainnya. Berbagai hidangan seperti samosa, kebab, dan buah kurma menjadi sajian utama saat iftar di negara ini.

    Tradisi unik Ramadan yang ada di berbagai negara, menunjukkan bahwa meskipun ada kesamaan dalam inti ibadah puasa, setiap budaya memiliki cara tersendiri dalam menyambut bulan yang penuh berkah ini.

    Melalui tradisi ini, umat Muslim di seluruh dunia tidak hanya menjalankan ibadah dengan penuh kesabaran, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan budaya yang memperkaya kehidupan spiritual mereka.

  • Jelang Tahun Baru 2025, Harga Barang di Nunukan Naik Drastis
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Desember 2024

    Jelang Tahun Baru 2025, Harga Barang di Nunukan Naik Drastis Regional 27 Desember 2024

    Jelang Tahun Baru 2025, Harga Barang di Nunukan Naik Drastis
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com

    Harga barang
    di
    pasar tradisional

    Nunukan
    , Kalimantan Utara, mengalami kenaikan menjelang
    Tahun Baru 2025
    .
    Kenaikan harga ini disebabkan oleh dua kapal swasta yang biasa melayani rute pelayaran Nunukan–Sulawesi–Nusa Tenggara Timur yang sedang melakukan perawatan mesin.
    Ketersediaan sembako dan barang pokok penting (Bapokting) di Nunukan sangat bergantung pada pasokan dari Sulawesi Selatan, Surabaya, dan Malaysia.
    Dengan terhentinya operasional dua kapal swasta, yaitu KM Thalia dan KM Pantokrator, distribusi barang menjadi tersendat. Hal ini berdampak pada stok barang di pasaran.
    “Kalau tidak ada kapal masuk Nunukan, otomatis barang-barang kebutuhan menjadi langka. Hari ini saja, stok lama semua yang dijual di pasar. Dan per hari ini, kenaikan barang sudah terjadi,” ujar Akbar, salah satu penjual di Pasar Sentral Inhutani, saat ditemui pada Kamis (26/12/2024).
    Kenaikan harga terlihat pada sejumlah komoditas, termasuk daging ayam yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 45.000–48.000 per kilogram, kini merangkak naik menjadi Rp 60.000–63.000 per kilogram.
    “Jadi memang ikut hukum ekonomi saja kalau penjual. Barang susah didapat, kita naikan. Kalau stok banyak, ya harga dijual normal,” tambah Akbar.
    Ia juga memperkirakan kenaikan
    harga barang
    pokok dan bahan pokok penting di Nunukan dapat berlangsung hingga minggu kedua Januari 2025.
    Hal ini disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan untuk perawatan kapal swasta, yang tentu saja menghambat pemasukan Bapokting ke daerah tersebut.
    “Kalau barang-barang dagangan dikirim dengan kapal Pelni, dia masuk ke Palksa, dan biayanya tidak murah. Itulah kenapa pengangkutan barang dagangan pasar sangat bergantung dengan kapal swasta,” jelasnya.
    Kenaikan harga juga dibenarkan oleh Hendrik, penjual palawija dan sayuran di Pasar Sentral Inhutani.
    Ia melaporkan, harga tomat yang sebelumnya Rp 17.000 per kilogram, kini meningkat menjadi Rp 22.000 per kilogram.
    “Stok lama semua kita jual. Stok cabai juga kosong. Mungkin sudah mulai susah kita dapat barang. Besok, masih ada kapal yang masuk terakhir. Dan pastinya harga jualnya tidak sama dengan hari ini,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Benarkah Terong Bisa Memicu Asam Urat? Ini Penjelasannya

    Benarkah Terong Bisa Memicu Asam Urat? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Terong termasuk sayuran tinggi serat, rendah kalori, dan kaya nutrisi. Kandungannya yang padat gizi memiliki banyak manfaat potensial bagi kesehatan.

    Namun, terong kerap dianggap memicu dan memperburuk gejala asam urat. Sayuran berwarna ungu ini diklaim mengandung senyawa yang mampu meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh. Benarkah demikian?

    Benarkah Terong Menyebabkan Asam Urat?

    Kendati diklaim demikian, sampai saat ini belum ada penelitian medis yang membuktikan bahwa terong dapat menyebabkan atau memperparah gejala asam urat, mengutip Healthline.

    Terong memang merupakan sayuran nightshade yang tergolong famili Solanaceae. Selain terong, sayuran yang mudah ditemui seperti tomat, paprika, kentang, hingga cabai rawit juga termasuk tanaman Solanaceae.

    Ada anggapan bahwa tanaman Solanaceae mengandung sejenis vitamin D yang menyebabkan endapan kalsium dan memicu nyeri sendi serta gejala radang sendi lainnya. Namun tidak ada bukti bahwa jenis tanaman ini mengandung vitamin tersebut dan mengakibatkan demikian.

    Faktanya, penelitian yang dipublikasi pada 2012 menunjukkan berbagai sayuran, termasuk yang tinggi purin sekalipun, bahkan kemungkinan bisa menurunkan risiko asam urat.

    Apabila masih ragu terong mampu memperparah kondisi asam urat atau tidak, percobaan sederhana berikut dapat dilakukan oleh pengidap asam urat:

    Cobalah lakukan diet rendah purin selama beberapa minggu dan hindari konsumsi terong selama waktu tersebut.Setelahnya, konsumsi olahan terong secara perlahan dalam pola makan yang sama.Jika terasa nyeri sendi cukup signifikan, hentikan konsumsi terong dan segera konsultasikan ke dokter.Nutrisi Terong

    Terlepas dari klaim tersebut, terong termasuk sayuran yang mengandung sedikit kalori tapi kaya vitamin, mineral, dan serat. Berikut sederet gizi dalam terong: mangan, folat, kalium, serta vitamin K dan C.

    Sayuran berwarna ungu ini juga menyimpan sejumlah kecil nutrisi seperti niasin, magnesium, dan tembaga. Dalam terong mentah seukuran 82 gram mengandung 3 gram serat, 1 gram protein, 5 gram karbohidrat, dan 20 kalori.

    Manfaat Terong bagi Kesehatan

    Berdasarkan sejumlah penelitian, terong juga memiliki banyak manfaat potensial untuk kesehatan, yaitu sebagai berikut:

    Melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.Menurunkan risiko penyakit jantung.Mengkontrol kadar gula darah tubuh.Membantu menurunkan berat badan.Menurunkan risiko kanker.

    (azn/row)

  • Cerita Pengungsi di Gaza Menanam Sayur demi Bertahan Hidup, Manfaatkan Lahan Sempit di Antara Tenda – Halaman all

    Cerita Pengungsi di Gaza Menanam Sayur demi Bertahan Hidup, Manfaatkan Lahan Sempit di Antara Tenda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pengepungan ketat Israel terhadap Jalur Gaza yang terkepung, menyebabkan sebagian orang terpaksa menanam tanaman di tempat mana pun yang dapat mereka temukan.

    Satu di antara pengungsi yang terpaksa menanam tanaman demi bertahan hidup yakni Salah Muhaisen.

    Ia mengungsi dari lingkungan Az-Zawayda di Kota Gaza, yang melakukan hal itu karena naiknya harga pangan.

    Namun, menanam sayur-sayuran bukanlah hal yang mudah.

    Muhaisen menjelaskan, ruang antar tenda terbatas karena hampir seluruh penduduk Gaza telah mengungsi secara paksa.

    Selain itu, kualitas tanahnya buruk dan air di area tersebut asin, sehingga menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi bibit tanaman.

    “Kami mencoba menanam tanaman apa saja untuk menyediakan makan siang, yang menjadi beban bagi kami dalam situasi sulit,” ungkapnya kepada MEMO, Rabu (25/12/2024).

    Pengungsi di Gaza lainnya, Haji Kamel Skeik, juga memanfaatkan lahan sempit di antara tenda-tenda untuk menanam sayuran seperti lobak Swiss, kacang-kacangan, peterseli, dan selada air.

    Lahan yang ia gunakan dulunya merupakan area bermain untuk anak-anak di Gaza, namun genosida tidak menyisakan lahan seperti itu.

    Pengepungan Israel di Gaza dan pengurangan jumlah truk makanan yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza telah menyebabkan harga satu kilogram tomat kini 30 hingga 60 kali lebih mahal daripada sebelum Oktober 2023.

    Sementara, harga bawang 20 kali lebih mahal daripada 15 bulan lalu.

    Lahan yang kini ditanami di kamp-kamp pengungsian sangat sempit, sehingga tidak banyak menyediakan kebutuhan bagi penduduk yang kini menderita kelaparan.

    Namun, bagi sebagian keluarga, lahan tersebut menyediakan jalur kehidupan.

    Hingga pengepungan dicabut, pertanian tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan 2,3 juta penduduk Gaza.

    Hal itu karena kurangnya air bersih, pupuk, bibit tanaman, atau ruang yang cukup untuk menanam buah dan sayur dalam kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan.

    Situasi Kemanusiaan di Gaza Disebut Akan Memburuk

    Kelompok bantuan Oxfam memperingatkan agar meningkatkan kewaspadaan atas memburuknya situasi kemanusiaan di wilayah Palestina yang terkepung itu.

    Sebab, hanya 12 truk yang mendistribusikan makanan dan air di Gaza utara dalam dua setengah bulan.

    “Dari 34 truk makanan dan air yang diizinkan masuk ke wilayah Gaza Utara selama 2,5 bulan terakhir, penundaan yang disengaja dan penghalangan sistematis oleh militer Israel menyebabkan hanya dua belas truk yang berhasil mendistribusikan bantuan kepada warga sipil Palestina yang kelaparan,” kata Oxfam dalam sebuah pernyataan, Minggu (22/12/2024), dilansir Arab News.

    “Untuk tiga tempat ini, setelah makanan dan air dikirim ke sekolah tempat orang-orang berlindung, tempat itu kemudian dibersihkan dan dibombardir dalam hitungan jam,” imbuh Oxfam.

    Israel, yang telah mengontrol ketat bantuan yang memasuki wilayah yang diperintah Hamas sejak pecahnya perang, sering menyalahkan apa yang dikatakannya sebagai ketidakmampuan organisasi bantuan untuk menangani dan mendistribusikan bantuan dalam jumlah besar.

    Oxfam menyatakan lembaganya dan kelompok bantuan internasional lainnya telah “terus-menerus dicegah mengirimkan bantuan yang menyelamatkan nyawa” di Gaza utara sejak 6 Oktober tahun ini, ketika Israel mengintensifkan pembomannya di wilayah tersebut.

    “Ribuan orang diperkirakan masih terputus, tetapi karena akses kemanusiaan diblokir, mustahil untuk mengetahui jumlah pastinya,” kata Oxfam.

    “Pada awal Desember, organisasi-organisasi kemanusiaan yang beroperasi di Gaza menerima panggilan telepon dari orang-orang rentan yang terjebak di rumah-rumah dan tempat penampungan yang telah kehabisan makanan dan air,” terangnya.

    Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah serangan Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 7 Desember 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (AFP/EYAD BABA)

    Oxfam menyoroti satu contoh pengiriman bantuan pada bulan November yang diganggu oleh otoritas Israel.

    “Sebuah konvoi yang terdiri dari 11 truk bulan lalu pada awalnya ditahan di titik penahanan oleh militer Israel di Jabalia, di mana sejumlah makanan diambil oleh warga sipil yang kelaparan,” katanya.

    “Setelah lampu hijau untuk melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan diterima, truk-truk itu kemudian dihentikan lebih jauh di sebuah pos pemeriksaan militer.”

    “Tentara memaksa pengemudi untuk menurunkan bantuan di zona militer, yang tidak dapat diakses oleh warga sipil yang putus asa,” papar Oxfam.

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Dikutip dari Al Jazeera, setidaknya 27 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel di Gaza sejak fajar, termasuk satu orang di kamp pengungsi Bureij di tengah dan lima di kota Beit Hanoon di utara, menurut tim Al Jazeera di lapangan.

    FEWS NET, pemantau krisis pangan buatan AS, mengatakan bencana kelaparan sedang terjadi di Gaza utara di tengah blokade Israel yang hampir total terhadap pasokan pangan.

    Ia juga memperingatkan b kematian akibat kelaparan dapat melampaui tingkat bencana kelaparan bulan depan.

    Umat ​​Kristen di Gaza merayakan Natal yang muram, berdoa agar kematian dan kehancuran Israel segera berakhir, sementara di kota Betlehem, Tepi Barat yang diduduki – tempat kelahiran Yesus – banyak yang mempersembahkan doa mereka kepada para korban genosida Israel.

    Israel menuntut warga sipil meninggalkan rumah mereka dan melarikan diri ke selatan, termasuk ke “zona kemanusiaan” yang sudah penuh sesak di al-Mawasi, dekat Khan Younis, yang telah berulang kali diserang oleh tentara Israel.

    Sejak saat itu, warga sipil yang terus-menerus dibombardir menggunakan bom mematikan telah ditolak haknya atas rumah, makanan, air, dukungan medis, dan perjalanan yang aman.

    Badan-badan bantuan, kelompok-kelompok hak asasi manusia dan pengamat mengatakan Israel tampaknya menggunakan “Rencana Jenderal”, sebuah strategi yang disebut-sebut oleh seorang anggota pensiunan militer Israel yang menyarankan agar tentara secara paksa mengosongkan Gaza utara dari seluruh penduduknya dan menganggap siapa pun yang tersisa sebagai pejuang musuh.

    Pada hari Kamis, kantor koordinasi bantuan PBB melaporkan bahwa otoritas Israel menolak permintaan PBB lainnya untuk mencapai daerah yang terkepung di provinsi Gaza Utara guna mengirimkan makanan dan air.

    Pasukan Israel telah menyerang Rumah Sakit Kamal Adwan secara berkala , tanpa ada fasilitas medis yang beroperasi di daerah tersebut.

    Pengepungan rumah sakit tersebut telah meningkat selama beberapa hari terakhir, dan koresponden kami Hani Mahmoud melaporkan bahwa rumah sakit tersebut telah “tidak beroperasi lagi karena semua serangan terus-menerus dan penggunaan alat peledak di fasilitasnya”.

    Perang Israel  di Gaza  telah menewaskan sebanyak 45.338 warga Palestina dan melukai 107.764 orang sejak 7 Oktober 2023.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu, dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Petani Humbang Hasundutan Sukses Tanam Bawang Merah dari Biji

    Petani Humbang Hasundutan Sukses Tanam Bawang Merah dari Biji

    Jakarta: Petani di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, berhasil menanam bawang merah langsung dari biji. Hal ini semakin menunjukkan potensi potensi besar sektor pertanian dalam meningkatkan perekonomian lokal.

    Beberapa tahun terakhir, petani hortikultura di provinsi ini telah berhasil mengembangkan berbagai jenis tanaman sayuran, khususnya bawang merah yang ditanam dari biji atau yang juga dikenal dengan true shallot seed (TSS).

    “Sebelumnya kami tidak pernah tahu kalau bisa menanam bawang merah dari biji. Setelah dicoba ternyata hasilnya luar biasa dan sangat memuaskan,” kata Lochkung Lumbatoruan, petani dari Desa Lobutua, Kabupaten Humbang Hasundutan, melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 Desember 2024.

    Setiap biji yang ditanam menghasilkan delapan anakan. Dan dari 2.000 populasi tanaman menghasilkan panen hingga 400 kilogram.
     
    Dulu andalkan umbi
    Lochkung berkisah dahulu petani menanam bawang merah dari umbi bibit. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat mahal. 

    Sebagai gambaran, untuk lahan seluas sekitar satu hektare, umbi bibit yang dibutuhkan mencapai 1,5 ton. Biaya yang dikeluarkan tak kurang dari Rp55 juta. Belum termasuk biaya yang harus dikeluarkan oleh petani untuk persiapan lahan, pemupukan, dan pemeliharaan. 

    “Biaya akan semakin membengkak jika ada serangan penyakit,” kata Lochkung. 

    Menurut dia, umbi bibit tak jarang membawa sumber penyakit yang dapat menginfeksi dan menyerang tanaman hingga menyebabkan gagal panen. Karena itu, budidaya bawang merah dari biji atau benih menjadi solusi yang sangat dinanti petani.
     
    Biji lebih ekonomis
    Menurut dia, budidaya bawang merah dari biji atau benih menjadi solusi yang sangat dinanti petani. Pasalnya, selain relatif terbebas dari penyakit, biji cenderung lebih bersih dan lebih terkontrol. 

    “Biaya tanamnya juga jauh lebih ekonomis,” kata Lochkung. 

    Untuk lahan pertanaman seluas satu hektare misalnya, benih yang dibutuhkan sekitar 5 kg atau sekitar Rp10 juta. Alhasil, biaya investasi awal untuk memulai budidaya bawang merah dapat diminimalkan.
     
    Dia juga mengatakan bibit bawang merah dari biji lebih mudah diperoleh dalam jumlah besar. Dengan menanam bawang merah dari biji, petani tidak perlu bergantung pada pasokan umbi bibit yang mungkin terbatas dan harganya fluktuatif. 

    “Ini sangat menguntungkan untuk meningkatkan skala produksi, terutama di musim panen yang banyak permintaan,” kata Lochkung.
     
    Dukung pertanian berkelanjutan
    Metode menanam bawang merah dari biji mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Penanaman bawang merah dari biji juga mendorong perkembangan teknologi pertanian. 

    Metode ini memerlukan penguasaan teknik pertanian yang lebih canggih, seperti pemilihan varietas unggul, teknik perawatan benih, dan pengelolaan tanah yang lebih baik. Keberhasilan dalam menguasai teknik-teknik ini dapat membawa petani ke tingkat yang lebih profesional dan meningkatkan hasil pertanian secara keseluruhan.

    “Kami pada akhirnya menguasai metode penanaman bawang merah dari biji ini dari petugas Cap Panah Merah. Mereka yang mengenalkan biji bawang merah unggul seperti Lokananta, Talenta, dan Merdeka F1. Termasuk mendampingi kami selama proses budidaya hingga kami berhasil mendapatkan panen yang memuaskan,” kata Lochkung.
     

    Hal yang sama disampaikan oleh Haposan, petani yang juga berasal dari Humbang Hasundutan. Menurut dia, berkat adopsi teknologi pertanian modern dan penerapan metode budidaya yang lebih efisien yang didapat dari petugas Cap Panah Merah, petani hortikultura di daerahnya semakin mampu meningkatkan hasil panen mereka. Tidak hanya bawang merah, contoh keberhasilan lain dapat dilihat pada budidaya kol, cabai, dan tomat. 

    “Dengan adanya pendampingan, kami bisa mengaplikasikan teknik pertanian yang lebih efisien. Hal ini membantu meningkatkan hasil panen, sekaligus mengurangi biaya produksi,” ujar Haposan.

    Keberhasilan dalam sektor hortikultura tidak hanya dirasakan para petani, tetapi juga berdampak pada ekonomi keluarga mereka. Pendapatan yang lebih stabil dan meningkat memungkinkan banyak petani untuk memperbaiki kualitas hidup mereka.

    Jakarta: Petani di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, berhasil menanam bawang merah langsung dari biji. Hal ini semakin menunjukkan potensi potensi besar sektor pertanian dalam meningkatkan perekonomian lokal.
     
    Beberapa tahun terakhir, petani hortikultura di provinsi ini telah berhasil mengembangkan berbagai jenis tanaman sayuran, khususnya bawang merah yang ditanam dari biji atau yang juga dikenal dengan true shallot seed (TSS).
     
    “Sebelumnya kami tidak pernah tahu kalau bisa menanam bawang merah dari biji. Setelah dicoba ternyata hasilnya luar biasa dan sangat memuaskan,” kata Lochkung Lumbatoruan, petani dari Desa Lobutua, Kabupaten Humbang Hasundutan, melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 Desember 2024.
    Setiap biji yang ditanam menghasilkan delapan anakan. Dan dari 2.000 populasi tanaman menghasilkan panen hingga 400 kilogram.
     
    Dulu andalkan umbi
    Lochkung berkisah dahulu petani menanam bawang merah dari umbi bibit. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat mahal. 
     
    Sebagai gambaran, untuk lahan seluas sekitar satu hektare, umbi bibit yang dibutuhkan mencapai 1,5 ton. Biaya yang dikeluarkan tak kurang dari Rp55 juta. Belum termasuk biaya yang harus dikeluarkan oleh petani untuk persiapan lahan, pemupukan, dan pemeliharaan. 
     
    “Biaya akan semakin membengkak jika ada serangan penyakit,” kata Lochkung. 
     
    Menurut dia, umbi bibit tak jarang membawa sumber penyakit yang dapat menginfeksi dan menyerang tanaman hingga menyebabkan gagal panen. Karena itu, budidaya bawang merah dari biji atau benih menjadi solusi yang sangat dinanti petani.
     
    Biji lebih ekonomis
    Menurut dia, budidaya bawang merah dari biji atau benih menjadi solusi yang sangat dinanti petani. Pasalnya, selain relatif terbebas dari penyakit, biji cenderung lebih bersih dan lebih terkontrol. 
     
    “Biaya tanamnya juga jauh lebih ekonomis,” kata Lochkung. 
     
    Untuk lahan pertanaman seluas satu hektare misalnya, benih yang dibutuhkan sekitar 5 kg atau sekitar Rp10 juta. Alhasil, biaya investasi awal untuk memulai budidaya bawang merah dapat diminimalkan.
     
    Dia juga mengatakan bibit bawang merah dari biji lebih mudah diperoleh dalam jumlah besar. Dengan menanam bawang merah dari biji, petani tidak perlu bergantung pada pasokan umbi bibit yang mungkin terbatas dan harganya fluktuatif. 
     
    “Ini sangat menguntungkan untuk meningkatkan skala produksi, terutama di musim panen yang banyak permintaan,” kata Lochkung.
     
    Dukung pertanian berkelanjutan
    Metode menanam bawang merah dari biji mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Penanaman bawang merah dari biji juga mendorong perkembangan teknologi pertanian. 
     
    Metode ini memerlukan penguasaan teknik pertanian yang lebih canggih, seperti pemilihan varietas unggul, teknik perawatan benih, dan pengelolaan tanah yang lebih baik. Keberhasilan dalam menguasai teknik-teknik ini dapat membawa petani ke tingkat yang lebih profesional dan meningkatkan hasil pertanian secara keseluruhan.
     
    “Kami pada akhirnya menguasai metode penanaman bawang merah dari biji ini dari petugas Cap Panah Merah. Mereka yang mengenalkan biji bawang merah unggul seperti Lokananta, Talenta, dan Merdeka F1. Termasuk mendampingi kami selama proses budidaya hingga kami berhasil mendapatkan panen yang memuaskan,” kata Lochkung.
     

    Hal yang sama disampaikan oleh Haposan, petani yang juga berasal dari Humbang Hasundutan. Menurut dia, berkat adopsi teknologi pertanian modern dan penerapan metode budidaya yang lebih efisien yang didapat dari petugas Cap Panah Merah, petani hortikultura di daerahnya semakin mampu meningkatkan hasil panen mereka. Tidak hanya bawang merah, contoh keberhasilan lain dapat dilihat pada budidaya kol, cabai, dan tomat. 
     
    “Dengan adanya pendampingan, kami bisa mengaplikasikan teknik pertanian yang lebih efisien. Hal ini membantu meningkatkan hasil panen, sekaligus mengurangi biaya produksi,” ujar Haposan.
     
    Keberhasilan dalam sektor hortikultura tidak hanya dirasakan para petani, tetapi juga berdampak pada ekonomi keluarga mereka. Pendapatan yang lebih stabil dan meningkat memungkinkan banyak petani untuk memperbaiki kualitas hidup mereka.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • 7 Sambal ini Cocok untuk Temani Sepiring Sei

    7 Sambal ini Cocok untuk Temani Sepiring Sei

    4. Sambal Kecombrang

    Sesuai namanya, sambal kecombrang dibuat dari bahan dasar kecombrang atau honje. Ini merupakan sejenis tumbuhan rempah yang bunganya kerap digunakan sebagai bahan masakan, salah satunya pecel khas Banyumas.

    Sambal kecombrang memiliki rasa yang unik, yakni perpaduan antara rasa asam khas lemon dan pedas hangat seperti jahe.

    5. Sambal Lu’at

    Sambal luat merupakan sambal tradisional dari NTT. Sambal ini memiliki rasa pedas dan asam dengan aroma yang kuat.

    Rasa asam tersebut berasal dari jeruk nipis. Adapun sensasi segar yang ditawarkan sambal ini berasal dari daun ketumbar atau kemangi, irisan tomat, dan bawang merah.

    6. Sambal Matah

    Sambal matah adalah sambal khas Pulau Bali. Sesuai namanya, matah yang berarti mentah, sambal ini dibuat dari bahan-bahan mentah, seperti bawang merah, cabai, serai, daun jeruk, terasi, daun limau, dan siraman minyak panas.

    Berbeda dengan sambal pada umumnya yang diuleg, sambal matah merupakan sambal tanpa digerus. Sambal matah dibuat dari bahan mentah dan diiris tipis.

    7. Sambal Roa

    Sambal roa berasal dari ikan roa yang dihaluskan. Sambal ini biasanya dijadikan cocolan pisang goroho khas Manado. Ternyata, sambal roa juga cocok dijadikan pendamping untuk menikmati se’i.

     

    Penulis: Resla

  • Kemenkes Imbau Penggunaan Gula dan Garam untuk MPASI Perlu Dibatasi – Halaman all

    Kemenkes Imbau Penggunaan Gula dan Garam untuk MPASI Perlu Dibatasi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Memasuki usia 6 bulan, bayi dapat mulai diperkenalkan dengan berbagai tekstur dan cita rasa makanan melalui pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI). 

    Salah satu pertanyaan yang sering muncul di kalangan orang tua adalah, bolehkah menggunakan gula dan garam dalam MPASI?

    Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Lovely Daisy menjelaskan bahwa penggunaan gula dan garam untuk MPASI pada bayi harus dibatasi.

    “Anjuran sesuai ‘Pedoman Pemberian Makan Bayi dan Anak’ yang diterbitkan Kemenkes tahun 2020, penggunaan gula dan garam dalam MPASI harus dibatasi,” jelas Daisy di Jakarta.

    “Asupan gula dalam bentuk gula tambahan dibatasi di bawah 5 persen total kalori untuk anak di bawah usia 2 tahun. Asupan gula yang disarankan berupa gula alamiah seperti buah segar, bukan jus buah atau produk dengan tambahan pemanis,” ungkapnya dilansir dari website resmi, Kamis (19/12/2024). 

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang mengatur terkait pesan gizi seimbang untuk anak usia 6-24 bulan.

    Yaitu MPASI yang baik apabila tidak menggunakan gula dan garam tambahan, penyedap rasa, pewarna, dan pengawet.

    “Perlu diingat, kandungan gula juga terdapat dalam makanan lain yang mengandung karbohidrat sederhana, sehingga penambahan gula pada MPASI tidak diperlukan,” sambung Daisy. 

    Untuk meningkatkan rasa, maka orang tua dapat menggunakan bumbu tambahan lain, misalnya tomat, bawang, jahe, atau rempah-rempah alami lainnya. 

    Mengenai penggunaan garam, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia menyebutkan bahwa kebutuhan natrium harian untuk anak usia 6-12 bulan adalah 370 mg per hari, sedangkan anak usia 1-3 tahun adalah 800 mg per hari.

    “Jadi, kebutuhan garam pada anak usia 6-23 bulan kurang dari 1 gram per hari,” lanjut Lovely Daisy.

    Adapun kebutuhan garam ini sebenarnya dapat dipenuhi dari kandungan natrium dalam bahan pangan segar. 

    Berdasarkan ‘Tabel Komposisi Pangan Indonesia’ yang diterbitkan Kemenkes pada 2020, beberapa bahan pangan segar yang mengandung natrium antara lain:

    100 gram daging ayam segar mengandung natrium 109 mg

    100 gram hati ayam segar mengandung natrium 1.068 mg

    100 gram ikan teri segar mengandung natrium 554 mg

    100 gram ikan bawal mengandung natrium 129 mg

    100 gram udang segar mengandung natrium 178 mg

    100 gram telur ayam kampung mengandung natrium 190 mg

    100 gram telur ayam ras mengandung natrium 142 mg

    100 gram kacang hijau rebus mengandung natrium 447 mg

    Penyiapan MPASI dari Makanan Keluarga

    Lebih lanjut, dr. Lovely Daisy menjelaskan bahwa MPASI untuk anak usia di atas 1 tahun dapat diambil dari makanan keluarga. 

    Namun, dalam penyiapannya, makanan tersebut perlu dipisahkan terlebih dahulu sebelum penambahan bumbu seperti gula, garam, atau penyedap rasa.

    “Rekomendasi gizi seimbang secara umum juga menganjurkan pembatasan penggunaan gula, garam, dan minyak sehingga makanan keluarga pun seharusnya rendah gula dan garam,” katanya.

    “Pedoman global dari UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan agar menghindari menambahkan gula dan garam ke makanan dan minuman siap saji di rumah.”

    Daisy mengingatkan bahwa penggunaan gula dan garam dalam MPASI dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular pada masa mendatang, apalagi jika pemberian gula dan garam itu dilakukan secara berlebihan.

    Gula dapat berkontribusi pada asupan energi berlebih yang dapat menyebabkan obesitas dan karies gigi. 

    Ginjal bayi belum bisa mencerna garam dalam jumlah banyak seperti orang dewasa.

    Sehingga kelebihan konsumsi natrium dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi ginjal.

    “Selain itu, konsumsi gula dan garam pada masa MPASI dapat berkontribusi pada preferensi untuk makanan dengan rasa manis dan asin seumur hidup,” tutupnya. 

     

  • Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Peran BUMDes Bakal Diperkuat

    Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Peran BUMDes Bakal Diperkuat

    Makassar: Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto mengintruksikan agar program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) mendukung penuh program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Salah satu caranya, dengan memastikan produksi pangan lokal di desa berjalan optimal dan berkelanjutan.

    “Sekarang coba program itu diarahkan ke sana untuk mendukung makan siang bergizi. Jadi kalau di desa belum ada tomatnya, coba tomat. Pasti laku. Kalau cabe, coba cabe. Kan ini ekonomi terpadu,” kata Yandri saat membuka Workshop Nasional Evaluasi Akhir Program Tekad, di Makasar, Rabu, 18 Desember 2024.

    Program Tekad diharapkan bisa memastikan produksi pangan lokal di desa berjalan optimal dan berkelanjutan. Khususnya, di kawasan Indonesia Timur. 

    “Saya haqqul yakiin, dengan program Bapak Presiden Prabowo melalui makan siang bergizi, ekonomi di desa akan semakin menggeliat,” ungkapnya.

    Project Manager (PM) Program Tekad M. Fachri memastikan bakal mendukung penuh program swasembada pangan dan makan bergizi gratis, terutama di kawasan Indonesia Timur. Salah satunya, dengan menguatkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

    Ia mengatakan nantinya BUMDes tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga berkontribusi dalam penyediaan bahan pangan yang berkualitas untuk masyarakat Indonesia Timur. 

    “Target kita program Tekad ini juga bisa mendukung visi misi bapak Presiden Prabowo, terutama dalam mendukung program makan bergizi gratis,” ujar Fachri.
     

    Dia menjelaskan selama ini fokus utama program Tekad adalah melatih BUMDes di desa-desa sasaran untuk mengembangkan sektor pemasaran, pertanian, dan perikanan. Pelatihan ini meliputi penggunaan teknologi maupun praktik baru yang bermuara meningkatkan nilai hasil panen petani secara lebih moderen dan efisien. 

    “BUMDes di desa sasaran telah kita latih untuk melakukan pengolahan hasil panen secara lebih modern dan efisien, jadi kalau sekarang diarahkan pada pencapaian swasembada pangan dan penguatan makan bergizi gratis tentu BUMDes sudah sangat siap,” ungkapnya.

    Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa dan Daerah Tertinggal Kementerian Desa dan Pembangungan Daerah Tertinggal tersebut mengungkapkan melalui jaringan pemasaran yang telah dibangun, produk-produk dari desa dapat didistribusikan secara lebih luas. Baik itu ke sekolah-sekolah, maupun desa-desa guna mendukung program makan bergizi gratis.

    “Jejaring BUMDes di daerah sasaran program Tekad telah terhubung baik di level kecamatan hingga kabupaten sehingga relatif mudah jika harus menyuplai sekolah-sekolah utamanya di kawasan Indonesia Timur,” ucap Fachri.  

    Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) adalah program kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID)  Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

    Makassar: Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto mengintruksikan agar program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) mendukung penuh program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Salah satu caranya, dengan memastikan produksi pangan lokal di desa berjalan optimal dan berkelanjutan.
     
    “Sekarang coba program itu diarahkan ke sana untuk mendukung makan siang bergizi. Jadi kalau di desa belum ada tomatnya, coba tomat. Pasti laku. Kalau cabe, coba cabe. Kan ini ekonomi terpadu,” kata Yandri saat membuka Workshop Nasional Evaluasi Akhir Program Tekad, di Makasar, Rabu, 18 Desember 2024.
     
    Program Tekad diharapkan bisa memastikan produksi pangan lokal di desa berjalan optimal dan berkelanjutan. Khususnya, di kawasan Indonesia Timur. 
    “Saya haqqul yakiin, dengan program Bapak Presiden Prabowo melalui makan siang bergizi, ekonomi di desa akan semakin menggeliat,” ungkapnya.
     
    Project Manager (PM) Program Tekad M. Fachri memastikan bakal mendukung penuh program swasembada pangan dan makan bergizi gratis, terutama di kawasan Indonesia Timur. Salah satunya, dengan menguatkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
     
    Ia mengatakan nantinya BUMDes tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga berkontribusi dalam penyediaan bahan pangan yang berkualitas untuk masyarakat Indonesia Timur. 
     
    “Target kita program Tekad ini juga bisa mendukung visi misi bapak Presiden Prabowo, terutama dalam mendukung program makan bergizi gratis,” ujar Fachri.
     

    Dia menjelaskan selama ini fokus utama program Tekad adalah melatih BUMDes di desa-desa sasaran untuk mengembangkan sektor pemasaran, pertanian, dan perikanan. Pelatihan ini meliputi penggunaan teknologi maupun praktik baru yang bermuara meningkatkan nilai hasil panen petani secara lebih moderen dan efisien. 
     
    “BUMDes di desa sasaran telah kita latih untuk melakukan pengolahan hasil panen secara lebih modern dan efisien, jadi kalau sekarang diarahkan pada pencapaian swasembada pangan dan penguatan makan bergizi gratis tentu BUMDes sudah sangat siap,” ungkapnya.
     
    Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa dan Daerah Tertinggal Kementerian Desa dan Pembangungan Daerah Tertinggal tersebut mengungkapkan melalui jaringan pemasaran yang telah dibangun, produk-produk dari desa dapat didistribusikan secara lebih luas. Baik itu ke sekolah-sekolah, maupun desa-desa guna mendukung program makan bergizi gratis.
     
    “Jejaring BUMDes di daerah sasaran program Tekad telah terhubung baik di level kecamatan hingga kabupaten sehingga relatif mudah jika harus menyuplai sekolah-sekolah utamanya di kawasan Indonesia Timur,” ucap Fachri.  
     
    Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) adalah program kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID)  Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AGA)