Tanaman: Tomat

  • Dukung swasembada pangan, lahan Pegunungan Patiayam Kudus ditanami jagung

    Dukung swasembada pangan, lahan Pegunungan Patiayam Kudus ditanami jagung

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Dukung swasembada pangan, lahan Pegunungan Patiayam Kudus ditanami jagung
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 21 Januari 2025 – 16:32 WIB

    Elshinta.com – Kegiatan penanaman jagung serentak 1 juta hektare kerjasama Polri, Kementerian RI, GAPKI, Perhutani, Inhutani, swasta, dan swadaya petani merupakan bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan dan swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto melalui Asta Cita Pangan. Di Kabupaten Kudus terdapat lahan yang telah disiapkan untuk penanaman jagung pada program ini seluas 34,5 hektare yang terbagi di Desa Terban seluas 25 hektare dan Desa Klaling seluas 9,5 hektare. 

    Penjabat (Pj) Bupati Kudus Herda Helmijaya memberikan dukungan penuh terhadap langkah yang diambil oleh jajaran Polres Kudus dalam mendukung kegiatan ini sebagai bukti sinergi antara masyarakat, aparat, dan instansi terkait dalam mencapai tujuan bersama. hal itu diungkapkannya saat melakukan penanaman jagung serentak di wilayah pegunungan Patiayam Dukuh Krangit baru Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Selasa (21/1).

    Menurutnya, program ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan produktivitas pertanian, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini juga, pihaknya ingin tak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan di daerah, tetapi juga untuk mencapai swasembada pangan yang dapat menunjang kesejahteraan.

    Sebagai bagian dari program ketahanan pangan, pihaknya juga ingin bersama memulai kembali gerakan bercocok tanam sejak dini. Untuk itu, Dinas Pertanian diminta turun langsung dalam penyuluhan pendidikan serta mengajak masyarakat untuk menanam kebutuhan pangan sehari-hari seperti cabai, tomat, sayuran dan tanaman pangan lainnya.

    “Mari kita galakkan kembali gerakan menanam, kita ajak siswa untuk menanam di lahan kosong baik di sekolah maupun rumah sebagai bagian ekstrakulikuler ketrampilan siswa. Dengan demikian, kita dapat menciptakan kesadaran sejak dini tentang pentingnya ketahanan pangan dan gizi yang seimbang,” ajaknya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Selasa (21/1). 

    Pihaknya berharap dengan program ini, keutuhan pangan di Kabupaten Kudus, khususnya jagung, dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini tidak hanya akan menciptakan ketahanan pangan yang kokoh, tetapi juga memperkuat program makan bergizi gratis bagi siswa dan ibu hamil, sebagai bagian dari program Asta Cita Presiden Prabowo dalam memastikan masyarakat Indonesia, terutama generasi penerus, mendapatkan asupan gizi yang memadai.

    Sementara itu, KapolresKudus AKBP Ronni Bonic mengatakan guna mendukung kemandirian pangan, pihaknya bekerjasama dengan pemerintah daerah, masyarakat, dan seluruh stakeholder terkait melakukan penanaman jagung dipegunungan Patiayam Desa Terban dan Desa Gondoharum Kecamatan Jekulo. Pihaknya yakin target penanaman jagung seluas 34,5 hektare yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dapat tercapai.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Jakbar sediakan 72 lokasi tanam serentak DKI 2025

    Jakbar sediakan 72 lokasi tanam serentak DKI 2025

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 72 tempat di Jakarta Barat menjadi lokasi penanaman sayuran dalam kegiatan tanam serentak se-DKI Jakarta tahun 2025 pada Selasa.

    Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Lisniawati Kuswanto menyebutkan 72 lokasi tersebut berada di areal kelas berkebun, kelompok tani, dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di wilayah setempat.

    “Ada 72 titik di wilayah Jakbar yang menjadi lokasi tanam serentak se-DKI Jakarta,” ujar Lisniawati di Mini Food Estate, Komplek Damkar Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.

    Mereka menanam berbagai tanaman produktif seperti jagung pulut dan jagung manis, tomat, pakcoi dan terung.

    Khusus di Mini Food Estate Komplek Damkar Joglo, TP PKK DKI Jakarta bersama Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menanam jagung pada areal seluas 7.000 meter persegi (m2). Biji jagung yang ditanam berjumlah 5.000 biji jagung.

    “Kami tanam pada areal yang telah disediakan. Semua bibit tanam berasal dari Dinas KPKP DKI Jakarta,” katanya.

    Selain jenis tanaman di atas, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta juga memberikan bibit tanaman sukun. Namun, menanam jenis tanaman yang satu ini memerlukan areal atau media tanam cukup luas.

    Ia menambahkan, kegiatan tanam serentak se-DKI Jakarta tahun 2025 bertujuan mendukung Astacita Presiden Prabowo Subianto dalam hal ketahanan pangan.

    Lisniawati berharap bahwa kegiatan ini dapat menyadarkan masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta untuk memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami, baik lahan aset pemerintah maupun halaman pekarangan masing-masing rumah.

    “Kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya pencegahan kasus stunting sekaligus menekan inflasi daerah melalui ketahanan pangan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemprov DKI dan PKK gelar kegiatan tanam serentak di seluruh Jakarta

    Pemprov DKI dan PKK gelar kegiatan tanam serentak di seluruh Jakarta

    Tanaman yang ditanam meliputi jagung manis dan pulut, cabai, tomat, terong, dan berbagai tanaman sayur lainnya yang memiliki waktu panen cepat

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) bersama Tim Penggerak PKK DKI Jakarta melaksanakan kegiatan tanam serentak di seluruh wilayah Jakarta.

    Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati, mengatakan kegiatan ini merupakan tekad Pemprov DKI Jakarta untuk mendukung program Astacita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya terkait swasembada pangan dan ketahanan pangan.

    “Hari ini kami bersinergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan ketahanan pangan di Jakarta. Tanaman yang ditanam meliputi jagung manis dan pulut, cabai, tomat, terong, dan berbagai tanaman sayur lainnya yang memiliki waktu panen cepat,” kata Eli di Jakarta, Selasa.

    Kegiatan tanam serentak ini melibatkan 3.120 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk kelompok tani (poktan), Tim Penggerak PKK, serta TNI/Polri. Kegiatan ini berlangsung di berbagai wilayah hingga Kepulauan Seribu, dan salah satunya di RPTRA Ria Damkar Joglo 2, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.

    Lebih lanjut Eli menyampaikan, tanam serentak ini awalnya digagas saat pandemi COVID-19 sebagai solusi mengatasi keterbatasan interaksi fisik, dan kini terus dilanjutkan untuk mendukung pertanian perkotaan (urban farming).

    Eli menjelaskan kegiatan pertanian perkotaan memberikan dampak positif dari terhadap inflasi daerah dan ketahanan pangan.

    Ia menilai minat masyarakat terhadap urban farming meningkat signifikan sejak dimulai 2020.

    “Jakarta membutuhkan sekitar sembilan ton kangkung setiap minggu, dan saat ini kita baru bisa memenuhi 2,5 ton. Ini menunjukkan masih banyak peluang untuk mengembangkan pertanian perkotaan,” jelas Eli.

    Eli berharap dengan kegiatan ini, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menggalakkan urban farming sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemandirian pangan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.

    “Di awal tahun 2025 ini, tanam serentak menjadi langkah nyata mewujudkan Jakarta yang mandiri pangan dan mendukung swasembada nasional,” kata Eli.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kisah Petani di Merauke, Produktivitasnya Meningkat Berkat Program Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI

    Kisah Petani di Merauke, Produktivitasnya Meningkat Berkat Program Pemberdayaan Klaster Usaha dari BRI

    Merauke: Jika mendengar nama Isano Mbias, mungkin masih banyak masyarakat yang merasa asing. Daerah ini merupakan sebuah perkampungan di kawasan Distrik Tanah Miring, Distrik Merauke, Papua Selatan. Jika menjelajah ke daerah tersebut, siapkan diri bertemu dengan wilayah yang masih dipenuhi nuansa alam, mulai dari hutan hingga lahan pertanian untuk bercocok tanam yang menjadi andalan penduduknya dalam mencari nafkah.
     
    Potensi lahan pertanian di desa ini memang cukup besar, sehingga tak heran jika masyarakatnya sebagian besar berprofesi sebagai petani. Cerita menarik pun datang dari Klaster Usaha Barokah Sayur di Isano Mbias, di mana klaster ini terbentuk berkat pendampingan dari program pemberdayaan KlasterkuHidupku BRI yang kemudian meningkatkan produktivitas masing-masing anggotanya.
     
    Fidayat Rahman, Ketua Klaster Usaha Barokah Sayur, bercerita bahwa awalnya kelompok usaha ini terbentuk di tahun 2023 berkat pendampingan dari seorang Mantri BRI bernama Agustina Etiwory atau yang akrab disapa Ina.
     

    “Awalnya saya pertama ketemu dengan Mbak Ina, beliau kan Mantri di sini. Dari beliau juga, saya diarahkan untuk membuat kelompok KlasterkuHidupku ini. Akhirnya saya mencari anggota yaitu saya sendiri dan 9 anggota lainnya dengan bimbingannya Mbak Ina juga. Jadi klaster ini pertama kali dibentuk pada 2023,” kata Fidayat.

    Fidayat menjelaskan bahwa kegiatan ekonomi masyarakat Isano Mbias memang lebih banyak mengarah pada bercocok tanam, ada yang menjadi petani padi maupun petani sayur.
     
    “Kalau untuk kegiatannya di masing-masing usaha karena kami punya lahan masing-masing. Tapi ada kalanya kami berkumpul untuk sharing demi kemajuan kelompok. Biasanya yang dibahas adalah bagaimana ke depannya supaya pertaniannya lebih baik lagi,” lanjutnya.
     
    Para anggota Klaster Usaha Barokah Sayur merupakan petani sayur yang menggunakan sistem pertanian hortikultura. Produk yang dihasilkan pun berbagai macam sayuran yang sering dikonsumsi sehari-hari seperti daun bawang, cabai, tomat, kubis, sawi, dan masih banyak lagi.
     
    Untuk pemasarannya sendiri sudah ada pengepul yang menerima hasil panen dari para petani untuk dijual atau didistribusikan kembali ke masyarakat. Namun, diakui Fidayat untuk omzetnya sendiri tidak menentu karena mengikuti harga pasar yang cenderung naik turun.

    Program KlasterkuHidupku BRI Tingkatkan Kesejahteraan Anggota

    Diakui Fidayat, sejak tergabung dalam program KlasterkuHidupku dari BRI, ia dan anggota lainnya merasakan dampak yang lebih positif dibandingkan sebelum bergabung. Berbagai bantuan diberikan oleh BRI, termasuk pembiayaan yang menjadi tambahan pendanaan atau modal untuk masing-masing anggota dalam mengembangkan usahanya.
     
    “Kelompok kami juga mendapatkan bantuan dari BRI seperti mesin cultivator, tangki semprot untuk spray dan alkon untuk pompa air lengkap dengan selangnya juga. Alat-alat ini sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas anggota kelompok,” lanjutnya.
     
    Selain bantuan berupa pinjaman dan bantuan peralatan usaha, klaster usaha ini juga mendapatkan pembinaan yang meningkatkan pengetahuan anggota. Salah satunya yang sudah pernah didapatkan adalah pelatihan dalam mengatasi hama yang menurut Fidayat menjadi salah satu tantangan terbesar para petani di Isano Mbias.
     
    “Hama jadi salah satu tantangannya. Saat cuaca panas kalau kita tanam daun bawang, hama akan lebih susah diatasi. Dengan adanya pelatihan dari BRI yang kita dapat, kita bisa menambah wawasan,” jelasnya.
     
    Sebagai ketua klaster, Fidayat mengaku sangat bersyukur dengan berbagai program BRI dalam mendukung para petani di wilayah tersebut.
     
    “Saya mengucapkan banyak terima kasih untuk BRI karena sudah memberikan dukungan kepada klaster usaha kami seperti alat-alat yang diberikan sehingga membantu produktivitas kami. Lalu kami juga mendapatkan pinjaman yang bisa menambah modal. Dengan adanya BRI, kami sangat terbantu,” kata Fidayat.
     

    Ia pun berharap agar kerja sama dengan BRI bisa terus berjalan berkesinambungan dan para petani pun semakin dimudahkan jika membutuhkan bantuan. “Harapannya, ke depannya mudah-mudahan semakin dimudahkan jika membutuhkan bantuan modal, alat, dan bantuan lainnya. Semoga kerja samanya berjalan terus untuk membantu dan mengapresiasi petani yang lain,” tutup Fidayat.
     
    Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa pemberdayaan Klaster Usaha merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha, dalam satu wilayah sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.
     
    Hingga akhir Desember 2024 tercatat BRI telah memiliki 38.574 klaster usaha yang tergabung dalam program KlasterkuHidupku, dan 47,61 persen di antaranya merupakan klaster pertanian. Supari menambahkan bahwa program pemberdayaan klaster merupakan salah satu bentuk dukungan nyata komitmen BRI dalam mendukung Asta Cita terutama dalam mendorong swasembada pangan.
     
    “Secara umum, strategi bisnis mikro BRI akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” kata Supari.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Jaktim optimistis program “Rawita Peti” mampu stabilkan harga pangan

    Jaktim optimistis program “Rawita Peti” mampu stabilkan harga pangan

    kami terus mengimbau masyarakat dalam memanfaatkan lahan-lahan yang ada

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur optimistis program “Rawita Peti” yang merupakan akronim dari Pedaskan Timur yang dihadirkan sejak tahun 2023 mampu menjaga ketersediaan stok pangan dan menstabilkan harganya.

    “Sejak 2023, kami berkolaborasi dengan PT East Seed West Indonesia (produsen benih) melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (corporate social responsibility/ CSR) dan Suku Dinas Lingkungan Hidup memiliki program Rawita Peti (Pedaskan Timur) untuk meningkatkan ketahanan pangan dan menekan inflasi pangan,” kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Program ini diharapkan bisa menjadi solusi keluhan warga terkait naiknya harga cabai di pasar, karena umumnya rumah tangga membutuhkan cabai untuk dikonsumsi saban hari.

    Program ini berupa gerakan menanam cabai rawit di lahan kosong, termasuk pemanfaatan lahan di 76 lokasi rumah ibadah.

    Kegiatan ini telah sukses menurunkan inflasi sebanyak tiga persen melalui budidaya cabai di seluruh kelurahan dan kecamatan.

    Lalu, sejak 2024, Sudin KPKP Jakarta Timur terus menggerakkan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan lahan yang ada dengan kegiatan pertanian perkotaan (urban farming) dengan menanam tanaman cabai, bawang merah, sayuran daun, dan tanaman buah-buahan.

    Upaya tersebut digerakkan bersama Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) Jakarta Timur mulai dari jajaran kelurahan, kecamatan, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), penggiat urban farming, kelompok tani, dan pemangku kepentingan (stakeholders).

    “Kami terus mengimbau masyarakat dalam memanfaatkan lahan-lahan yang ada dan pekarangan rumah untuk menanam kebutuhan dapur seperti cabai, bawang merah, terong, tomat, sayuran, buah-buahan, dan komoditas pertanian lainnya,” ujar Taufik.

    Menurut Taufik, masyarakat bisa menanam cabai ataupun tanaman lainnya di lahan konvensional maupun dengan hidroponik melalui program pertanian perkotaan sebagai salah satu upaya mewujudkan ketahanan pangan.

    Harga komoditas cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur mencapai Rp70 ribu per kilogram (kg) atau mengalami kenaikan tiga kali lipat dibandingkan harga sebelumnya.

    “Kalau harga cabai rawit merah baru sebulan ini naik jadi Rp60-70 ribu per kilogram. Sebelumnya normalnya sebesar Rp25-30 ribu per kilogram, bahkan sempat Rp20 ribu per kilogram. Pokoknya udah bukan dua kali lipat aja, tapi tiga kali lipat,” kata salah satu pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Carsim (47) di Jakarta Timur, Rabu (15/1).

    Harga cabai merah besar juga mengalami kenaikan sejak Desember 2024 hingga saat ini menjadi Rp40.000 per kilogram dibandingkan pada Oktober-November 2024 yang berkisar Rp10-20 ribu per kilogram.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • 16 Januari Hari Makanan Pedas Sedunia, Ini Rekomendasi Makanan Pedas Khas Indonesia

    16 Januari Hari Makanan Pedas Sedunia, Ini Rekomendasi Makanan Pedas Khas Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Hari Makanan Pedas Sedunia diperingati oleh masyarakat global pada 16 Januari setiap tahunnya. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk merayakannya, salah satunya mencicipi makanan pedas selama seharian.

    Berbicara tentang makanan pedas, banyak kuliner khas Indonesia yang menawarkan cita rasa pedas yang lezat sekaligus menyegarkan. Bagi sebagian orang, menyantap makanan pedas dapat menambah selera makan.

    Mengutip dari berbagai sumber, berikut rekomendasi makanan pedas khas Indonesia:

    1. Bubbor Paddas

    Bubbor paddas atau bubur pedas adalah makanan tradisional khas orang Melayu Sambas di Kalimantan Barat. Sesuai namanya, kuliner ini berupa sejenis bubur dengan cita rasa pedas.

    Bubbor paddas juga populer di kalangan orang Melayu di Sarawak, Malaysia. Biasanya, makanan ini disajikan sebagai menu buka puasa selama bulan Ramadan.

    2. Dendeng Balado

    Dendeng balado adalah hidangan khas Padang, Sumatra Barat. Kuliner ini berupa daging sapi yang dibumbui dengan cabai merah, bawang merah, bawang putih, tomat, gula, garam, dan bumbu lainnya.

    Daging sapi untuk dendeng diolah dengan cara dipotong tipis, kemudian direbus, dikeringkan, dan diasinkan. Dendeng balado memiliki rasa pedas dan gurih.

    3. Mi Aceh

    Sesuai namanya, mi aceh adalah masakan mi pedas yang berasal dari Aceh. Dalam semangkuk mi aceh berisi perpaduan mi kuning tebal, irisan daging sapi, daging kambing, atau makanan laut lainnya, dan diberi kuah khas.

    Secara tampilan, kuah mi aceh tampak seperti sup sejenis kari yang terasa gurih dan pedas. Sebagai pelengkap, mi aceh biasanya juga diberi taburan bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis.

     

  • 6 Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Mengonsumsi Pepaya, Ini Daftarnya

    6 Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Mengonsumsi Pepaya, Ini Daftarnya

    Jakarta

    Nutrisi dalam pepaya kaya manfaat kesehatan. Zat gizi di dalamnya membantu mencegah tubuh terkena sejumlah penyakit atau kondisi kesehatan tertentu. Satu buah pepaya berukuran sedang memiliki sekitar:

    120 kalori30 gram karbohidrat, termasuk 5 gram serat dan 18 gram gula2 gram protein

    Pepaya juga merupakan sumber yang cocok untuk:

    folatvitamin Amagnesiumtembagaasam pantotenatserat

    Di sisi lain, pepaya memiliki vitamin B, alfa dan beta-karoten, lutein dan zeaxanthin, vitamin E, kalsium, kalium, vitamin K, dan likopen, antioksidan kuat paling umum dikaitkan dengan tomat.

    Berikut daftar penyakit yang bisa dicegah dengan mengonsumsi pepaya:

    Masalah Mata

    Beberapa senyawa organik yang ada dalam pepaya dapat membantu mencegah peradangan dan stres oksidatif penyakit mata yang berkaitan dengan usia, seperti degenerasi makula.

    Salah satu senyawa ini, yang disebut likopen, dapat membantu melindungi epitel pigmen retina bagian retina yang penting untuk penglihatan sehat, dari peradangan dan stres oksidatif.

    Pepaya juga mengandung karoten, senyawa yang memberi warna oranye khas pada pepaya. Karoten memiliki kaitan dengan peningkatan penglihatan dan pencegahan rabun senja.

    Zeaxanthin, antioksidan dalam pepaya, menyaring sinar biru yang berbahaya. Zat ini dianggap berperan dalam melindungi kesehatan mata dan dapat menangkal degenerasi makula.

    Asma

    Mengonsumsi banyak buah dan sayuran menurunkan risiko asma dan dapat mencegah kondisi tersebut memburuk.

    Hal ini mungkin disebabkan oleh komponen makanan dalam buah dan sayuran, seperti antioksidan, serat, dan vitamin D. Nutrisi ini juga membantu fungsi sistem kekebalan tubuh yang biasanya bekerja berlebihan pada pengidap asma.

    Sebuah studi pada 2022 juga mengaitkan asupan karoten, likopen, dan zeaxanthin yang lebih tinggi dengan risiko yang lebih rendah terkena asma pada orang dewasa. Pepaya mengandung ketiga senyawa organik ini.

    Studi lain pada hewan di 2017 juga menemukan ekstrak daun pepaya memiliki efek antiinflamasi pada saluran napas tikus. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efek ekstrak daun pepaya pada manusia.

    Kanker

    Banyak senyawa yang ada dalam pepaya seperti likopen, zeaxanthin, dan lutein, memiliki efek antikanker.

    Sebuah tinjauan pada 2022 menjelaskan beberapa penelitian menunjukkan likopen memiliki sifat antikanker, terutama terhadap kanker prostat, zeaxanthin memiliki efek menguntungkan pada sel kanker lambung.

    Sementara lutein secara selektif memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara.

    Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran dapat membantu mengurangi risiko kanker secara umum. Umumnya, tanaman dengan warna terbanyak, hijau tua, kuning, merah, dan oranye, memiliki nutrisi paling banyak.

    Diabetes

    Penelitian menunjukkan pengidap diabetes tipe 1 yang mengonsumsi makanan berserat tinggi memiliki kadar glukosa darah lebih rendah. Selain itu, pengidap diabetes tipe 2 yang mengikuti diet tinggi serat mungkin mengalami peningkatan kadar gula darah, lipid, dan insulin.

    Satu buah pepaya kecil mengandung hampir 3 gram serat, dengan hanya 17 g karbohidrat.

    Pencernaan

    Pepaya mengandung banyak serat dan air, yang membantu mencegah sembelit dan meningkatkan keteraturan serta kesehatan saluran pencernaan.

    Penyakit jantung

    Antioksidan dalam pepaya, seperti likopen, dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Pepaya juga mengandung serat, yang menurut penelitian dapat membantu menurunkan kolesterol.

    Pepaya juga mengandung banyak kalium, yang dapat bermanfaat bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi.

    Peningkatan asupan kalium bersamaan dengan penurunan asupan natrium adalah perubahan pola makan terpenting yang dapat dilakukan seseorang untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

    (naf/kna)

  • Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Rutin Minum Jus Tomat-Wortel

    Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Rutin Minum Jus Tomat-Wortel

    Jakarta

    Tomat dan wortel merupakan dua jenis makanan sehat yang memiliki segudang manfaat. Tidak hanya kesehatan secara keseluruhan, nyatanya mengonsumsi tomat dan wortel dalam bentuk jus secara rutin juga dapat bermanfaat baik untuk kesehatan kulit.

    Spesialis kulit dr Rizky Lendl Prayogo, SpDVE menjelaskan bahwa tomat memiliki berbagai zat yang baik untuk tubuh. Kandungannya meliputi vitamin C dan E, potasium, protein, karotenoid, fitosterol, dan zat-zat fenolik.

    Sebagian besar zat-zat tersebut bersifat sebagai antioksidan yang sangat baik untuk kulit.

    “Sebagian besar zat-zat tersebut bersifat sebagai antioksidan dan memiliki manfaat untuk kulit, yaitu mencegah proses penuaan, termasuk proses penuaan yang disebabkan oleh sinar matahari (photoaging). Ada sejumlah penelitian yang menegaskan bahwa likopen (karotenoid) dalam tomat merupakan antioksidan kuat,” kata dr Rizky ketika dihubungi detikcom, Rabu (15/1/2025).

    dr Rizky menuturkan zat-zat tersebut dapat melindungi kulit terhadap efek berbahaya dari radiasi matahari, mengurangi peradangan kulit, mencegah kerusakan DNA dan menurunkan risiko tumor kulit.

    Sebuah penelitian menunjukkan konsumsi 40 gram pasta tomat yang mengandung 16 mg likopen sehari selama 10 minggu terbukti meningkatkan kadar karotenoid di kulit dan plasma. Selain itu, tomat yang dikonsumsi juga menurunkan reaksi peradangan akibat pajanan ultraviolet B.

    Bagaimana dengan wortel? dr Rizky menuturkan wortel juga memiliki segudang manfaat yang luar biasa untuk kulit. Wortel mengandung vitamin A, C, E, dan K, mineral seperti kalsium dan potasium, serta karotenoid berupa beta-karoten, alfa-karoten, dan likopen.

    “Berbagai kandungan tersebut secara sinergis bersifat antioksidan sehingga mampu memperlambat proses penuaan dan mengurangi peradangan kulit. Jadi benar, bahwa konsumsi wortel dan tomat dalam jumlah yang cukup dapat memiliki efek baik terhadap kulit,” tandasnya.

    Berapa Kali Minum Jus Wortel-Tomat per Minggu?

    Mengonsumsi jus yang kaya akan karotenoid seperti wortel dengan jumlah terlalu banyak dapat memicu carotenemia, atau perubahan kulit menjadi kuning-oranye. Meski secara umum kondisi ini tidak berbahaya, bagi sebagian orang ini mungkin akan mengganggu secara estetika.

    Kondisi carotenemia biasanya muncul di area telapak tangan, kaki, dan juga kulit wajah. Biasanya warna kulit akan kembali normal jika konsumsi makanan tinggi karotenoid dikurangi.

    “Secara umum, mengonsumsi jus wortel 3-4 kali per minggu dalam porsi kurang lebih 200-240 ml per sajian dianggap aman untuk menghindari risiko carotenemia atau kulit menguning,” ucap spesialis kulit dr I Gusti Nyoman Darmaputra SpDVE, ketika dihubungi terpisah.

    “Pantau kondisi kulit, apabila muncul gejala kulit menguning, terutama di telapak tangan dan kaki, kurangi frekuensi atau porsi konsumsi wortel,” tandasnya.

    (avk/suc)

  • Resep Glowing ala Dermatolog, Wajib Konsumsi Buah dan Sayur Ini    
        Resep Glowing ala Dermatolog, Wajib Konsumsi Buah dan Sayur Ini

    Resep Glowing ala Dermatolog, Wajib Konsumsi Buah dan Sayur Ini Resep Glowing ala Dermatolog, Wajib Konsumsi Buah dan Sayur Ini

    Jakarta

    Viral di media sosial X seorang netizen membeberkan ramuan untuk menyingkirkan bekas jerawat. Ramuan rupanya adalah jus campuran dari sayur wortel dan buah tomat.

    Berdasarkan penuturannya, bekas jerawat yang dimiliki perlahan menghilang setelah baru beberapa kali mengonsumsi jus tersebut.

    “guys i swear jus tomat wortel sengaruh itu sama muka… aku baru 3 kali minum dan bekas jerawatku mendingan banget??? meskipun agak hoek hoek minumnya wkwkwk tp worth to try sumpah,” kata pemilik akun @s***we***y.

    Spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpKK menuturkan bahwa tomat dan wortel memang dua jenis makanan yang memiliki banyak nutrisi bermanfaat untuk kulit. Misalnya wortel memiliki kandungan beta-karoten yang dapat diubah tubuh menjadi vitamin A, yang penting untuk membantu regenerasi kulit.

    Selain itu, wortel juga mengandung antioksidan seperti lutein yang dapat membantu melindungi kulit akibat paparan sinar UV.

    “Sedangkan tomat mengandung likopen, antioksidan kuat yang melawan radikal bebas, membantu mencegah penuaan dini, dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. Tomat juga memiliki vitamin C yang dapat membantu meratakan warna kulit dan mendorong produksi kolagen,” ucap dr Ruri ketika dihubungi oleh detikcom, Selasa (14/1/2025).

    Selain tomat dan wortel, berikut ini jenis sayur dan buah yang dapat membantu menjaga kesehatan kulit:

    1. Alpukat

    Alpukat merupakan salah satu jenis buah yang dapat memberikan manfaat baik untuk kulit. dr Ruri menuturkan manfaat tersebut didapatkan dari kandungan-kandungan nutrisi di dalamnya seperti lemak sehat.

    “Alpukat kaya akan lemak sehat, vitamin E, dan antioksidan yang menjaga kelembaban dan elastisitas kulit,” dr Ruri.

    Kandungan asam lemak tak jenuh tunggal yang dimiliki oleh alpukat bermanfaat untuk membantu menjaga integritas membran sel kulit dan meningkatkan hidrasi.

    2. Berry

    Beberapa jenis beri seperti stroberi, bluberi, dan rasperi juga memiliki manfaat yang baik untuk kulit. Buah beri merupakan makanan sumber antioksidan tinggi yang dapat membantu melawan kerusakan kulit akibat radikal bebas.

    “Buah beri sumber kaya flavonoid dan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas, ini bagus untuk mendukung elastisitas kulit,” ucap spesialis kulit dr I Gusti Nyoman Darmaputra SpDVE dihubungi terpisah.

    NEXT: Ada bayam hingga pepaya

  • Viral Rutin Minum Jus Wortel-Tomat Bikin Wajah Glowing, Begini Kata Dermatolog

    Viral Rutin Minum Jus Wortel-Tomat Bikin Wajah Glowing, Begini Kata Dermatolog

    Jakarta

    Viral di media sosial X seorang netizen memberikan pengalamannya rutin minum jus tomat dan wortel. Dia menyebut minuman tersebut sangat ampuh meredakan bekas jerawat dan membuat wajahnya menjadi glowing.

    “guys i swear jus tomat wortel sengaruh itu sama muka… aku baru 3 kali minum dan bekas jerawatku mendingan banget??? meskipun agak hoek hoek minumnya wkwkwk tp worth to try sumpah,” ucap pemilik akun @s***we***y di media sosial X.

    “betulll kakk, tambahin timun juga enak lebih seger. yg susah tuh konsistensinya, sama sadar kalo ternyata 3 sayur itu (tomat, wortel, timun) gak murah,” balas netizen lain yang membenarkan manfaat dari jus wortel dan tomat tersebut.

    Terkait unggahan tersebut, spesialis kulit dr I Gusti Nyoman Darmaputra SpDVE membenarkan jus tomat dan wortel mengandung banyak nutrisi yang baik untuk kulit.

    Beberapa kandungan gizinya meliputi beta-karoten, likopen, vitamin C, hingga antioksidan lainnya. Kandungan-kandungan tersebut dapat membantu mengurangi peradangan hingga meningkatkan regenerasi sel.

    “Karena mengandung nutrisi penting seperti beta-karoten, likopen, vitamin C, dan antioksidan lainnya. Nutrisi ini mendukung kesehatan kulit secara sistemik, seperti meningkatkan regenerasi sel, mengurangi peradangan, dan melindungi kulit dari stres oksidatif,” kata dr Darma ketika dihubungi detikcom, Selasa (14/1/2025).

    Meski memiliki banyak manfaat yang baik untuk kulit, dr Darma mengingatkan bahwa klaim bahwa jus wortel-tomat bisa secara langsung mengatasi masalah jerawat memerlukan penelitian lebih lanjut..

    Menurut dr Darma, mengonsumsi jus wortel dan tomat bukan satu-satunya faktor yang membuat kulit menjadi lebih sehat, melainkan juga perawatan yang tepat.

    “Perubahan kulit biasanya memerlukan kombinasi pola makan sehat, perawatan topikal yang sesuai, dan gaya hidup yang seimbang,” sambungnya.

    Hal senada juga diungkapkan oleh spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpKK. dr Ruri menuturkan bahwa jus tomat dan wortel memang memiliki banyak kandungan yang baik untuk kesehatan kulit, namun itu bukan solusi tunggal yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah kulit.

    Oleh karena itu, selain mengonsumsi jus wortel dan tomat, perawatan dan gaya hidup yang baik juga harus diutamakan untuk menjaga kulit wajah lebih sehat, khususnya dalam mengatasi masalah jerawat.

    “Kesehatan kulit tidak hanya bergantung pada satu jenis makanan, melainkan pada pola makan keseluruhan, hidrasi yang cukup, gaya hidup sehat, dan perawatan kulit yang tepat. Jadi, meski bermanfaat, jus tomat-wortel bukanlah solusi tunggal,” ucap dr Ruri terpisah.

    (avk/kna)