Tanaman: kentang

  • Pertamina Berdayakan Desa Rantau Dedap Muara Enim: Dari Energi Bersih hingga Wisata Edukasi – Page 3

    Pertamina Berdayakan Desa Rantau Dedap Muara Enim: Dari Energi Bersih hingga Wisata Edukasi – Page 3

    Liputan6.com, Muara Enim PT Pertamina (Persero) terus berkomitmen memberdayakan desa lewat program unggulan Desa Energi Berdikari (DEB). Salah satunya menjalankan program DEB di Rantau Dedap, Muara Enim, Sumatera Selatan, untuk mendorong pemberdayaan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi lokal. Hal ini sejalan dengan Asta Cita nomor 6, yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

    Dampak positif pun dirasakan Warga Dusun Rantau Dedap lewat hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan kapasitas 47 kWh, yang bermanfaat untuk rumah warga setempat, tempat ibadah, UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), serta 4 Kilometer (Km) penerangan jalan. Sebanyak 130 KK atau 445 jiwa kini merasakan manfaat langsung dari inisiatif ini.

    Selain itu, desa ini juga dilakukan pemberdayaan Danau Dedughuk yang dikembangkan menjadi wisata edukasi dengan aktivitas panen kentang hingga tanam stroberi sebagai objek wisata edukasi.

    Kini, DEB Pertamina di desa Rantau Dedap memiliki demonstration plot (demplot) strawberry Sentra Agroeduwisata. Selain edukasi tanaman stroberi, melalui aktivitas ini juga dapat meningkatkan perekonomian lokal dari panen yang dihasilkan. 

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan, program DEB merupakan wujud penggerak kemandirian desa.

    “Pertamina meyakini bahwa energi bukan hanya untuk penerangan dan aktivitas ekonomi, tetapi juga sebagai katalisator perubahan sosial. Melalui Desa Energi Berdikari, kami ingin desa-desa seperti Rantau Dedap menjadi mandiri, sejahtera, dan mampu menghadirkan nilai tambah melalui wisata edukasi. Inilah wujud nyata komitmen kami mendukung transisi energi sekaligus pemberdayaan masyarakat,” ujar Fadjar.

  • Nasi Hangat untuk Para Penjaga, Potret Ketangguhan Jatim yang Tak Lekang Didera Ancaman

    Nasi Hangat untuk Para Penjaga, Potret Ketangguhan Jatim yang Tak Lekang Didera Ancaman

    Surabaya (beritajatim.com) – Suasana di Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya, masih terasa tegang hingga saat ini. Peristiwa terbakarnya Gedung Negara Grahadi pada Sabtu malam (30/8/2025) akibat ulah perusuh memantik kesadaran bersama bahwa Jatim sedang tidak baik-baik. Sedang terancam. Semua marah.

    Namun, terpuruk bukan menjadi frasa yang dipilih oleh Jatim. Situasi sulit yang mendera Jatim belakangan ini justru kembali membangkitkan solidaritas di antara sesama anak bangsa. Langkah kecil nan sederhana pun terbangun demi mengembalikan semangat Jatim yang terkenal tangguh, tahan banting, dan berani.

    Salah satu Langkah kecil itu adalah dapur umum. Bentuknya sederhana, cukup dengan tenda terbuka. Semburan api didorong gas terdengar begitu kencang, diselingi suara dentingan besi dari tumbukan spatula dan wajan besar. Aroma sedap masakan rumahan pun menyeruak. Membangkitkan rasa lapar.

    Dari halaman Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Timur, tangan-tangan itu bekerja. Mulai dari mengupas sayuran, mencuci daging ayam, mengolah menu, hingga mengemas setiap porsi makanan. Lincah, terlatih, penuh dedikasi. Menyiapkan sumber tenaga untuk para personel pengamanan objek vital Provinsi Jawa Timur di Kota Surabaya.

    Keberadaan dapur umum ini menjadi vital untuk menunjang proses pengamanan usai kerusuhan akhir Agustus lalu. Fasilitas ini pun lahir atas instruksi langsung dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

    “Dalam rangka pemulihan keamanan ketertiban pasca demonstrasi, Bu Gubernur memerintahkan kita untuk membentuk dapur umum. Tentunya ini didukung oleh teman-teman BPBD dan Dinas Sosial,” ujar Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur, Muhammad Yasin.

    Sejak pagi, dapur umum telah beroperasi penuh, melayani 3.500 porsi setiap kali masak. 10.500 porsi sehari untuk tiga kali makan. Porsi itu didistribusikan ke berbagai titik penjagaan, mulai dari Gedung Negara Grahadi, Tugu Pahlawan, Sekretariat DPRD Jatim, hingga rumah dinas Gubernur dan Wakil Gubernur.

    “Kita kenapa dapur umum, karena ini lebih fleksibel. Kalau perkembangan pergerakan personel banyak lagi, ya kita tinggal nambah porsi begitu saja. Karena kita ini kan punya teman-teman Tagana yang saya kira sudah terlatih,” lanjut Yasin.

    Yang menarik, menu yang tersaji bukan sekadar nasi kotak standar. Yasin, dengan nada penuh semangat, bahkan ikut turun tangan di dapur. “Menu siang tadi kebetulan saya masak sendiri, ada ayam, kemudian mie, ada sayurnya, oseng-oseng wortel, kentang, buncis dan sebagainya. Ada telor juga. Yang jelas, saya amati jauh lebih mewah kalau dibanding dengan kita beli biasanya nasi kotak,” katanya sambil tersenyum.

    Personel dapur umum Tagana sedang mempersiapkan makanan sebelum dikirim ke petugas pengamanan objek vital di Surabaya. (Foto: Rahardi J Soekarno/beritajatim.com)

    Setiap hari, 3.500 porsi itu akan terus dimasak dan disalurkan. Targetnya, dapur umum berjalan selama 10 hari ke depan, sambil menunggu evaluasi kondisi keamanan.

    “Kalau memang kondisi oleh yang berwenang menyatakan sudah tidak perlu penjagaan, ya tentunya kita akan hentikan,” jelasnya.

    Pendanaan kegiatan ini sepenuhnya berasal dari APBD Provinsi Jawa Timur. Pemilihan lokasi dapur umum di Bappeda pun dipertimbangkan matang.

    “Kenapa ditaruh di Bappeda, karena Bappeda dianggap tengah-tengah. Jadi bisa menjangkau ke Grahadi, ke Pahlawan, bisa menjangkau ke titik-titik lain,” ungkap Yasin.

    Jika dihitung, dapur umum ini memproduksi 10.500 porsi makanan setiap harinya, tiga kali waktu makan. Ketua Tim Kerja Penanganan Bencana Alam Dinas Sosial Jawa Timur, Hanif Ikhsanudin, memastikan variasi menu terus dijaga agar para personel tak bosan.

    “Menu dapur umum, layanan yang kita berikan melalui Dapur Umum Tagana Provinsi Jawa Timur mulai dari tanggal 4 ini ada beberapa memang untuk menu, bervariatif. Sehingga tidak membuat para personel pengamanan pasca demonstrasi ini bosan dengan menu yang kami sediakan,” terang Hanif.

    Pengemasan makanan di Dapur Umum Tagana depan Bappeda Jatim. (Foto: Rahardi J Soekarno/beritajatim.com)

    Sebanyak 150 personel Tagana dari berbagai kabupaten/kota ikut terlibat, ditambah unsur Sahabat Tagana dan Tagana Rajawali yang berasal dari komunitas Kristiani.

    “Sehari untuk pagi kami menyediakan 3.500 porsi, siang 3.500 porsi, malam 3.500 porsi. Tiga kali dalam sehari, masaknya tiga kali,” jelas Hanif.

    Di balik ribuan porsi itu, ada kerja kolektif tanpa henti: Tagana yang sibuk mencuci beras sejak subuh, wajan-wajan besar yang terus mengepul, hingga antrean kendaraan yang siap mengangkut kotak-kotak makanan ke titik-titik penjagaan.

    Bagi para personel pengamanan yang bertugas siang dan malam, dapur umum ini menjadi oase kecil. Makanan hangat, aroma masakan rumahan, dan sentuhan kemanusiaan di tengah tugas berat menjaga stabilitas Jawa Timur. [tok/beq]

  • 7 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Bikin Kenyang!

    7 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Bikin Kenyang!

    Jakarta

    Salah satu kunci sukses menjalani diet terletak pada pemilihan makanan yang tepat. Makanan rendah kalori bisa menjadi solusi, sebab tidak hanya membantu mengontrol asupan energi, tapi tetap merasa kenyang.

    Menariknya, banyak pilihan makanan rendah kalori yang mudah didapatkan.

    7 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Mudah Didapatkan dan Bikin Kenyang

    Mulai dari sayuran, buah, hingga daging tanpa lemak, makanan-makanan ini bisa memberikan rasa kenyang dengan kalori yang rendah. Dikutip dari Healthline dan Prevention, berikut informasinya.

    1. Oat

    Oat bisa menjadi tambahan yang sangat baik untuk diet harian. Tak hanya rendah kalori, oat juga tinggi protein dan serat yang bisa membuat tubuh merasa kenyang. Setengah cangkir oat kering hanya mengandung 154 kalori, 5 gram protein, dan serat. Protein dan serat diketahui bisa berdampak signifikan pada rasa lapar dan nafsu makan.

    Sebuah penelitian yang melibatkan 48 orang dewasa menunjukkan, konsumsi oatmeal bisa meningkatkan rasa kenyang dan dan mengurangi rasa lapar.

    2. Buah Beri

    Buah beri, seperti strawberry, blueberry, raspberry, dan blackberry kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa mengoptimalkan kesehatan.
    Secangkir blueberry hanya mengandung 86 kalori dan 3,6 gram serat.

    Buah beri juga merupakan sumber pektin yang baik, yaitu jenis serat makanan yang terbukti bisa memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan rasa kenyang. Selain itu, buah ini juga bisa membantu mengurangi konsumsi kalori.

    Sebuah penelitian menunjukkan, camilan sore hari berisi buah beri dengan 65 kalori menurunkan asupan kalori di kemudian hari, dibandingkan dengan camilan permen gummy dengan 65 kalori.

    3. Bayam

    Bayam kaya akan nutrisi dan antioksidan seperti vitamin K, mangan, folat, dan magnesium. Secangkir bayam hanya mengandung 7 kalori.

    Sayuran ini juga mengandung serat yang tinggi, sehingga bisa lebih mengenyangkan dan bermanfaat bagi pencernaan.

    4. Telur

    Telur sangat padat nutrisi. Sebutir telur berukuran besar mengandung sekitar 72 kalori, 6 gram protein, dan berbagai macam vitamin serta mineral penting.

    Sebuah penelitian melibatkan sebanyak 30 orang. Mereka yang makan telur untuk sarapan merasakan kenyang lebih lama dibandingkan mengonsumsi bagel. Setelah makan telur, mereka juga mengonsumsi 105 kalori lebih sedikit di kemudian hari.

    Penelitian lainnya mengamati, sarapan berprotein tinggi bisa mengurangi keinginan untuk ngemil, memperlambat pengosongan lambung, serta mengurangi kadar ghrelin, hormon yang bertanggung jawab atas rasa lapar.

    5. Kentang

    Kentang seringkali dianggap tidak sehat karena dikaitkan dengan kentang goreng dan keripik kentang yang memiliki lemak tinggi. Tapi, pada kenyataannya kentang bisa mengenyangkan dan menjadi bagian penting dari diet kaya nutrisi.

    Satu kentang panggang ukuran sedang beserta kulitnya mengandung 161 kalori, tapi juga menyediakan 4 gram protein dan serat.

    Pada faktanya, sebuah studi yang mengevaluasi makanan tertentu yang bisa memberikan rasa kenyang menempatkan kentang sebagai makanan yang paling mengenyangkan, dengan skor 323 pada indeks rasa kenyang.

    6. Daging Tanpa Lemak

    Daging tanpa lemak dapat secara efektif mengurangi rasa lapar dan nafsu makan di antara waktu makan. Ayam, kalkun, serta potongan daging merah redah lemak mengandung kalori yang rendah tapi kaya protein.

    Misalnya, 113 gram dada ayam yang dimasak mengandung sekitar 163 kalori dan 32 gram protein. Menurut penelitian, orang yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi, termasuk daging mengonsumsi 12 persen lebih sedikit makanan berdasarkan beratnya saat makan malam, dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan tanpa daging.

    7. Kacang-kacangan

    Mengandung serat tinggi, kacang-kacangan seperti buncis, kacang polong, dan lentil bisa sangat mengenyangkan. Secangkir lentil (198 gram) yang dimasak menyediakan sekitar 230 kalori, 15,6 gram serat, dan hampir 18 gram protein.

    Sebuah penelitian yang melibatkan 43 orang dewasa menemukan, makanan berprotein tinggi dengan kacang-kacangan dan polong-polongan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan dan rasa lapar, lebih dari makanan berprotein tinggi dengan daging sapi muda dan daging babi.

    Tinjauan lainnya dari sembilan studi menunjukkan, orang merasa 31 persen lebih kenyang setelah makan kacang-kacangan seperti buncis, lentil, dan kacang polong kering, dibandingkan dengan makanan tinggi karbohidrat seperti pasta dan roti.

    (elk/suc)

  • dari Benih Lokal hingga Pertanian Organik

    dari Benih Lokal hingga Pertanian Organik

    Jakarta: Ajang penghargaan bagi para pahlawan pangan Svarna Bhumi Award 2025 kembali digelar. Pada tahun ini ada lima pejuang pertanian dan pangan yang menjadi sorotan berkat darmabakti mereka melestarikan benih, menjaga ekologi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan desa.

    Svarna Bhumi Award 2025 digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025. Tokoh pertanian dan pangan menerima penghargaan tersebut atas dedikasi mereka menjaga kedaulatan pangan dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia.

    Svarna Bhumi Award akan terus menjadi ruang apresiasi sekaligus komunikasi bagi pejuang pangan di seluruh Indonesia. “Kita ingin meningkatkan regenerasi petani, adopsi teknologi, dan kecintaan terhadap pangan lokal,” ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi.

    Berikut ini 5 tokoh inspiratif pahlawan pertanian dan pangan peraih Svarna Bhumi Award 2025

    1.Kurniawan Adi Prasetyo: Sang Penjaga Benih Lokal 

    Kurniawan, pendiri komunitas Petani Militan dan Sedesa Farm, menerima penghargaan berkat kiprahnya dalam pelestarian benih lokal dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Ia mendirikan bank benih di Lamongan, Probolinggo, dan Jember dengan koleksi lebih dari 500 varietas padi lokal, 75 varietas jagung, serta puluhan jenis kacang-kacangan.

    (Foto: Dok.)

    Keberhasilannya dalam membangun komunitas serta mengoleksi benih lokal ini berkat ketekunannya melakukan riset ke hutan, desa adat, hingga wilayah terpencil. Dari perjalanan itu, ia menemukan beragam tanaman unik yang belum banyak dikenal, termasuk bambu lokal. 

    Sejak saat itu, ia menyadari Indonesia memiliki kekayaan genetik benih yang luar biasa.

    Selama perjalanan kariernya, ia telah mengantongi berbagai penghargaan, mulai dari Pemuda Utama Lamongan (2019), Pemuda Pelopor Bidang Pangan Jawa Timur (2020), hingga Petani Milenial Inovatif Jawa Timur (2024).

    Setelah menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025, Kurniawan menyampaikan rasa syukur dan harapan agar gerakan pelestarian benih lokal terus berkembang.

    “Tentunya kami sangat berbangga, karena Alhamdulillah kita bisa mendapatkan penghargaan ini. Semoga ke depan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk berkembang lebih baik-baiknya,” ujar Kurniawan.

    2. Nisya Saadah Wargadipura: Merawat Ekologi lewat Pesantren

    Nisya dikenal sebagai guru tani yang mengintegrasikan pertanian organik dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin. Ia bersama suaminya mendirikan Pesantren Ath Thaariq.

    Sejak berdiri pada 2008 Pesantren Ath Thaariq telah melahirkan sekitar 5.000 santri dari berbagai daerah di Indonesia. Santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga praktik bertani organik, menjaga tanah, hingga pola makan sehat. Jumlah santri dibatasi hanya 30 orang per angkatan sesuai kapasitas lahan.

    Di pesantren itu, keduanya berbagi peran. Ibang menanamkan nilai agama yang berkaitan dengan ekologi, sementara Nisya menekuni keragaman hayati. Dari lahan seluas satu hektare, mereka menanam lebih dari 400 jenis tanaman pangan dan obat secara organik, tanpa pestisida maupun pupuk kimia. Sistem zonasi mereka meliputi benih, sawah, sayuran, perikanan, hingga tanaman liar.

    Penghargaan Svarna Bhumi Award juga diterima Nisya Saadah Wargadipura. Penghargaan ini diterima oleh putrinya, Salwa, yang menekankan semangat pesantren ekologi Ath Thaariq.

    “Apresiasi Svarna Bhumi ini menjadi lampu kami untuk terus bergerak dalam menyebarkan pengetahuan diri kita,” kata Salwa.
     

    3. Asep Hidayat Hidupkan Kembali Hanjeli yang Hampir Punah

    Asep Hidayat yang merupakan mantan buruh migran ini sukses membangun desa wisata berbasis hanjeli di Sukabumi. Di tangan Asep hanjeli yang hampir punah kembali hidup dan membangkitkan ekonomi desa.

    “Dulu hanjeli ini banyak yang tidak mengenal, bahkan sudah hampir mau punah. Dari hanjeli, kami olah jadi produk. Ada dodol, ada berbagai produk lainnya. Termasuk kami menjadi lokasi eduwisata pertama di Indonesia,” katanya.

    Asep mulai membudidayakannya sejak 2012. Tak hanya membeli dari petani, Asep juga mengembangkan sistem pemberdayaan warga. Ia membeli hasil panen hanjeli dengan harga Rp4.000–5.000 per kilogram, lebih tinggi dari gabah padi.

    Upayanya tak hanya berhenti di budidaya. Ia membangun konsep Integrated Tourism Farming (ITF) yang menggabungkan pertanian, edukasi, dan wisata. Dari hanjeli, berbagai produk lahir, mulai dari dodol, rengginang, bubur, hingga sereal cepat saji. Ia bahkan mendirikan Yayasan Rumah Hanjeli Indonesia pada 2021 untuk memasarkan produk hingga ke luar negeri.

    Gerakan yang dipelopori Asep mengubah wajah desanya. Sejak 2017, Desa Waluran Mandiri resmi menjadi desa eduwisata hanjeli. Kehadiran wisatawan lokal dan mancanegara membuka lapangan pekerjaan baru, dari homestay hingga UMKM. Mantan buruh migran yang dulu mencari penghidupan ke luar negeri kini ikut menjadi pemandu wisata di kampung halaman sendiri.

    Hanjeli juga memberi dampak sosial dan ekonomi. Penjualan yang semula hanya 5 ton per tahun, kini meningkat hingga 20 ton per tahun. Wisata berbasis hanjeli berkembang dengan adanya museum, rumah baca, hingga program edukasi bagi mahasiswa dan pelajar.

    Selain hanjeli, ia juga menggagas program ‘Pirus’ (pipir imah diurus) yang mengajak warga memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk menanam sayuran. Program ini berkembang menjadi ‘Budisalamber’ (budidaya ikan dan sayuran dalam ember) sebagai solusi bank pangan keluarga.

    Visinya kini adalah menjadikan Sukabumi sebagai pusat agrowisata terintegrasi yang menggabungkan wisata, pangan, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.

    Dedikasi Asep mengundang perhatian publik. Ia pernah meraih Kalpataru Provinsi Jawa Barat, Anugerah Desa Wisata Kemenparekraf, hingga Responsible Tourism Award in Southeast Asia di Malaysia. Namanya pun tercatat sebagai finalis tingkat dunia di bidang pariwisata berkelanjutan.

    4. Agus Wibowo: Cuan dari Kentang dan Cabai 

    Menjadi orang pertama di dusunnya yang berhasil lulus kuliah, Agus sukses menjadikan cabe dan kentang sebagai sumber cuan. Lulusan S1 Agroteknologi di Surakarta, merasa punya tanggung jawab moral sebagai anak pertama dari dusunnya yang menempuh kuliah untuk membawa manfaat bagi komunitasnya.

    Ia mendirikan badan usaha sendiri dan sempat menorehkan prestasi internasional, termasuk menjadi pemenang Global Student Entrepreneur Award di Singapura pada 2019. Hal ini semakin menguatkan tekadnya meyakinkan petani bahwa pertanian bisa dijalankan secara profesional.

    Awalnya ia fokus pada pengembangan bibit kentang unggul. Kini, bersama mitra, ia mampu menghasilkan 20–30 ton kentang per bulan dari lahan 3 hektare pribadi serta lahan tambahan petani mitra. Kentang industri dipasarkan ke perusahaan besar seperti Indofood, sementara kentang konsumsi dipasarkan ke pasar tradisional di Semarang, Solo, dan Yogyakarta.

    Tidak hanya itu, Agus juga mendirikan koperasi hortikultura di Magelang pada 2022. Koperasi ini menerapkan sistem lelang agar petani memperoleh harga lebih baik. Saat ini, koperasi memiliki sekitar 2.000 petani mitra dengan volume produksi cabai mencapai 2–10 ton per hari, bahkan menjadi salah satu tempat stok nasional yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.

    Koperasi ini tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga menjalankan fungsi edukasi. Agus rutin memberikan pelatihan dan transfer teknologi bagi petani, mahasiswa, hingga peserta program pertanian.

     Usai menerima penghargaan, ia menegaskan pentingnya regenerasi petani.

    “Ini menjadi salah satu bukti bahwa kami sebagai pemuda pertanian di Indonesia juga bisa berkarya melalui desa-desa kecil,” ujarnya.

    5. Untung Wijanarko: Bertahan di Lereng Merapi dengan Pertanian Organik

    Lahir dan besar dari keluarga petani sederhana, Untung Wijanarko terbiasa membantu orang tuanya menanam dan memasarkan selada sejak remaja. Dari hasil pemasaran ke berbagai pasar dan rumah makan di Yogyakarta, ia berhasil membiayai pendidikannya hingga lulus kuliah D3 Bahasa Inggris.

    Meski sempat bekerja di berbagai industri, termasuk media, perhotelan, dan penerbangan, hatinya kembali ke dunia pertanian. Tahun 2008, bersama tujuh rekannya, ia mendirikan Tani Organik Merapi (TOM) di lereng Gunung Merapi.

    “Kenapa saya tertarik dunia pertanian? Terus terang, saya dari keluarga petani. Kondisi ekonomi memang kurang mampu. Di situ saya melihat petani hanya berpikir bagaimana mencukupi kehidupan sehari-hari, bukan menabung atau menyekolahkan anak. Dari situ saya merasa harus ada perubahan,” katanya.

    Untung mengusung filosofi bertani secara bijak, yakni bertani tanpa merusak tanah. Ia mulai fokus pada pertanian organik setelah menyadari dampak penggunaan bahan kimia terhadap lahan dan kesehatan masyarakat.

    “Bertani secara bijak adalah bertani dengan tidak merusak kondisi tanah kita, dengan memberikan hasil produksi yang sehat agar masyarakat menjadi sehat dan cerdas untuk anak cucu kita,” tuturnya.

    Ketekunannya tidak lepas dari ujian berat. Erupsi Merapi 2010 hampir membuat Tani Organik Merapi (TOM) gulung tikar. Dari delapan orang pendiri, hanya Untung dan rekannya, Sudiarto, yang bertahan. Ia bahkan harus menggadaikan motor dan meminjam uang demi menjaga kelangsungan usaha dan pekerja.

    Namun, titik balik hadir pada 2013 ketika TOM menjalin kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Bank Indonesia serta mendapatkan sertifikasi organik. Sejak itu, produk TOM mulai masuk ke jaringan pasar modern seperti Superindo, Carrefour, Hypermart, hingga Indogrosir.

    Kini, setelah 17 tahun, TOM berkembang pesat dengan lahan seluas 1 hektare sebagai pusat kegiatan, didukung 14 karyawan, dan bermitra dengan puluhan kelompok tani dengan total lahan garapan 25 hektare. Setiap hari, TOM memasok hingga 300 kilogram sayuran organik ke berbagai supermarket dengan omzet miliaran rupiah per tahun.

    Berbagai penghargaan telah diraih Untung dan TOM, mulai dari Adhikarya Pangan Nusantara 2016, Prestator Pejuang Perekonomian Rakyat 2015, hingga International Organic Farming Innovation Award 2021 dari IFOAM di Korea Selatan.

    “Kami ingin memberikan inspirasi kepada anak-anak muda bahwa dunia pertanian tidak hanya bisa dipandang sebelah mata. Dunia pertanian adalah masa depan,” kata Untung, usai menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025.

    Jakarta: Ajang penghargaan bagi para pahlawan pangan Svarna Bhumi Award 2025 kembali digelar. Pada tahun ini ada lima pejuang pertanian dan pangan yang menjadi sorotan berkat darmabakti mereka melestarikan benih, menjaga ekologi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan desa.
     
    Svarna Bhumi Award 2025 digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025. Tokoh pertanian dan pangan menerima penghargaan tersebut atas dedikasi mereka menjaga kedaulatan pangan dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia.
     
    Svarna Bhumi Award akan terus menjadi ruang apresiasi sekaligus komunikasi bagi pejuang pangan di seluruh Indonesia. “Kita ingin meningkatkan regenerasi petani, adopsi teknologi, dan kecintaan terhadap pangan lokal,” ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi.

    Berikut ini 5 tokoh inspiratif pahlawan pertanian dan pangan peraih Svarna Bhumi Award 2025
     
    1.Kurniawan Adi Prasetyo: Sang Penjaga Benih Lokal 
     
    Kurniawan, pendiri komunitas Petani Militan dan Sedesa Farm, menerima penghargaan berkat kiprahnya dalam pelestarian benih lokal dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Ia mendirikan bank benih di Lamongan, Probolinggo, dan Jember dengan koleksi lebih dari 500 varietas padi lokal, 75 varietas jagung, serta puluhan jenis kacang-kacangan.
     

    (Foto: Dok.)
     
    Keberhasilannya dalam membangun komunitas serta mengoleksi benih lokal ini berkat ketekunannya melakukan riset ke hutan, desa adat, hingga wilayah terpencil. Dari perjalanan itu, ia menemukan beragam tanaman unik yang belum banyak dikenal, termasuk bambu lokal. 
     
    Sejak saat itu, ia menyadari Indonesia memiliki kekayaan genetik benih yang luar biasa.
     
    Selama perjalanan kariernya, ia telah mengantongi berbagai penghargaan, mulai dari Pemuda Utama Lamongan (2019), Pemuda Pelopor Bidang Pangan Jawa Timur (2020), hingga Petani Milenial Inovatif Jawa Timur (2024).
     
    Setelah menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025, Kurniawan menyampaikan rasa syukur dan harapan agar gerakan pelestarian benih lokal terus berkembang.
     
    “Tentunya kami sangat berbangga, karena Alhamdulillah kita bisa mendapatkan penghargaan ini. Semoga ke depan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk berkembang lebih baik-baiknya,” ujar Kurniawan.
     
    2. Nisya Saadah Wargadipura: Merawat Ekologi lewat Pesantren
     
    Nisya dikenal sebagai guru tani yang mengintegrasikan pertanian organik dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin. Ia bersama suaminya mendirikan Pesantren Ath Thaariq.
     
    Sejak berdiri pada 2008 Pesantren Ath Thaariq telah melahirkan sekitar 5.000 santri dari berbagai daerah di Indonesia. Santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga praktik bertani organik, menjaga tanah, hingga pola makan sehat. Jumlah santri dibatasi hanya 30 orang per angkatan sesuai kapasitas lahan.
     
    Di pesantren itu, keduanya berbagi peran. Ibang menanamkan nilai agama yang berkaitan dengan ekologi, sementara Nisya menekuni keragaman hayati. Dari lahan seluas satu hektare, mereka menanam lebih dari 400 jenis tanaman pangan dan obat secara organik, tanpa pestisida maupun pupuk kimia. Sistem zonasi mereka meliputi benih, sawah, sayuran, perikanan, hingga tanaman liar.
     
    Penghargaan Svarna Bhumi Award juga diterima Nisya Saadah Wargadipura. Penghargaan ini diterima oleh putrinya, Salwa, yang menekankan semangat pesantren ekologi Ath Thaariq.
     
    “Apresiasi Svarna Bhumi ini menjadi lampu kami untuk terus bergerak dalam menyebarkan pengetahuan diri kita,” kata Salwa.
     

     
    3. Asep Hidayat Hidupkan Kembali Hanjeli yang Hampir Punah
     
    Asep Hidayat yang merupakan mantan buruh migran ini sukses membangun desa wisata berbasis hanjeli di Sukabumi. Di tangan Asep hanjeli yang hampir punah kembali hidup dan membangkitkan ekonomi desa.
     
    “Dulu hanjeli ini banyak yang tidak mengenal, bahkan sudah hampir mau punah. Dari hanjeli, kami olah jadi produk. Ada dodol, ada berbagai produk lainnya. Termasuk kami menjadi lokasi eduwisata pertama di Indonesia,” katanya.
     
    Asep mulai membudidayakannya sejak 2012. Tak hanya membeli dari petani, Asep juga mengembangkan sistem pemberdayaan warga. Ia membeli hasil panen hanjeli dengan harga Rp4.000–5.000 per kilogram, lebih tinggi dari gabah padi.
     
    Upayanya tak hanya berhenti di budidaya. Ia membangun konsep Integrated Tourism Farming (ITF) yang menggabungkan pertanian, edukasi, dan wisata. Dari hanjeli, berbagai produk lahir, mulai dari dodol, rengginang, bubur, hingga sereal cepat saji. Ia bahkan mendirikan Yayasan Rumah Hanjeli Indonesia pada 2021 untuk memasarkan produk hingga ke luar negeri.
     
    Gerakan yang dipelopori Asep mengubah wajah desanya. Sejak 2017, Desa Waluran Mandiri resmi menjadi desa eduwisata hanjeli. Kehadiran wisatawan lokal dan mancanegara membuka lapangan pekerjaan baru, dari homestay hingga UMKM. Mantan buruh migran yang dulu mencari penghidupan ke luar negeri kini ikut menjadi pemandu wisata di kampung halaman sendiri.
     
    Hanjeli juga memberi dampak sosial dan ekonomi. Penjualan yang semula hanya 5 ton per tahun, kini meningkat hingga 20 ton per tahun. Wisata berbasis hanjeli berkembang dengan adanya museum, rumah baca, hingga program edukasi bagi mahasiswa dan pelajar.
     
    Selain hanjeli, ia juga menggagas program ‘Pirus’ (pipir imah diurus) yang mengajak warga memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk menanam sayuran. Program ini berkembang menjadi ‘Budisalamber’ (budidaya ikan dan sayuran dalam ember) sebagai solusi bank pangan keluarga.
     
    Visinya kini adalah menjadikan Sukabumi sebagai pusat agrowisata terintegrasi yang menggabungkan wisata, pangan, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.
     
    Dedikasi Asep mengundang perhatian publik. Ia pernah meraih Kalpataru Provinsi Jawa Barat, Anugerah Desa Wisata Kemenparekraf, hingga Responsible Tourism Award in Southeast Asia di Malaysia. Namanya pun tercatat sebagai finalis tingkat dunia di bidang pariwisata berkelanjutan.
     
    4. Agus Wibowo: Cuan dari Kentang dan Cabai 
     
    Menjadi orang pertama di dusunnya yang berhasil lulus kuliah, Agus sukses menjadikan cabe dan kentang sebagai sumber cuan. Lulusan S1 Agroteknologi di Surakarta, merasa punya tanggung jawab moral sebagai anak pertama dari dusunnya yang menempuh kuliah untuk membawa manfaat bagi komunitasnya.
     
    Ia mendirikan badan usaha sendiri dan sempat menorehkan prestasi internasional, termasuk menjadi pemenang Global Student Entrepreneur Award di Singapura pada 2019. Hal ini semakin menguatkan tekadnya meyakinkan petani bahwa pertanian bisa dijalankan secara profesional.
     
    Awalnya ia fokus pada pengembangan bibit kentang unggul. Kini, bersama mitra, ia mampu menghasilkan 20–30 ton kentang per bulan dari lahan 3 hektare pribadi serta lahan tambahan petani mitra. Kentang industri dipasarkan ke perusahaan besar seperti Indofood, sementara kentang konsumsi dipasarkan ke pasar tradisional di Semarang, Solo, dan Yogyakarta.
     
    Tidak hanya itu, Agus juga mendirikan koperasi hortikultura di Magelang pada 2022. Koperasi ini menerapkan sistem lelang agar petani memperoleh harga lebih baik. Saat ini, koperasi memiliki sekitar 2.000 petani mitra dengan volume produksi cabai mencapai 2–10 ton per hari, bahkan menjadi salah satu tempat stok nasional yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.
     
    Koperasi ini tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga menjalankan fungsi edukasi. Agus rutin memberikan pelatihan dan transfer teknologi bagi petani, mahasiswa, hingga peserta program pertanian.
     
     Usai menerima penghargaan, ia menegaskan pentingnya regenerasi petani.
     
    “Ini menjadi salah satu bukti bahwa kami sebagai pemuda pertanian di Indonesia juga bisa berkarya melalui desa-desa kecil,” ujarnya.
     
    5. Untung Wijanarko: Bertahan di Lereng Merapi dengan Pertanian Organik
     
    Lahir dan besar dari keluarga petani sederhana, Untung Wijanarko terbiasa membantu orang tuanya menanam dan memasarkan selada sejak remaja. Dari hasil pemasaran ke berbagai pasar dan rumah makan di Yogyakarta, ia berhasil membiayai pendidikannya hingga lulus kuliah D3 Bahasa Inggris.
     
    Meski sempat bekerja di berbagai industri, termasuk media, perhotelan, dan penerbangan, hatinya kembali ke dunia pertanian. Tahun 2008, bersama tujuh rekannya, ia mendirikan Tani Organik Merapi (TOM) di lereng Gunung Merapi.
     
    “Kenapa saya tertarik dunia pertanian? Terus terang, saya dari keluarga petani. Kondisi ekonomi memang kurang mampu. Di situ saya melihat petani hanya berpikir bagaimana mencukupi kehidupan sehari-hari, bukan menabung atau menyekolahkan anak. Dari situ saya merasa harus ada perubahan,” katanya.
     
    Untung mengusung filosofi bertani secara bijak, yakni bertani tanpa merusak tanah. Ia mulai fokus pada pertanian organik setelah menyadari dampak penggunaan bahan kimia terhadap lahan dan kesehatan masyarakat.
     
    “Bertani secara bijak adalah bertani dengan tidak merusak kondisi tanah kita, dengan memberikan hasil produksi yang sehat agar masyarakat menjadi sehat dan cerdas untuk anak cucu kita,” tuturnya.
     
    Ketekunannya tidak lepas dari ujian berat. Erupsi Merapi 2010 hampir membuat Tani Organik Merapi (TOM) gulung tikar. Dari delapan orang pendiri, hanya Untung dan rekannya, Sudiarto, yang bertahan. Ia bahkan harus menggadaikan motor dan meminjam uang demi menjaga kelangsungan usaha dan pekerja.
     
    Namun, titik balik hadir pada 2013 ketika TOM menjalin kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Bank Indonesia serta mendapatkan sertifikasi organik. Sejak itu, produk TOM mulai masuk ke jaringan pasar modern seperti Superindo, Carrefour, Hypermart, hingga Indogrosir.
     
    Kini, setelah 17 tahun, TOM berkembang pesat dengan lahan seluas 1 hektare sebagai pusat kegiatan, didukung 14 karyawan, dan bermitra dengan puluhan kelompok tani dengan total lahan garapan 25 hektare. Setiap hari, TOM memasok hingga 300 kilogram sayuran organik ke berbagai supermarket dengan omzet miliaran rupiah per tahun.
     
    Berbagai penghargaan telah diraih Untung dan TOM, mulai dari Adhikarya Pangan Nusantara 2016, Prestator Pejuang Perekonomian Rakyat 2015, hingga International Organic Farming Innovation Award 2021 dari IFOAM di Korea Selatan.
     
    “Kami ingin memberikan inspirasi kepada anak-anak muda bahwa dunia pertanian tidak hanya bisa dipandang sebelah mata. Dunia pertanian adalah masa depan,” kata Untung, usai menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • 7 Sosok Inspiratif Pemenang Svarna Bhumi Award 2025

    7 Sosok Inspiratif Pemenang Svarna Bhumi Award 2025

    Jakarta: PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Metro TV kembali menggelar Svarna Bhumi Award 2025. Penghargaan ini diberikan kepada para sosok pahlawan pangan.

    Svarna Bhumi Award 2025 digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025. Sebanyak tujuh tokoh pertanian dan pangan menerima penghargaan tersebut atas dedikasi mereka menjaga kedaulatan pangan dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia.
    Dari tujuh tokoh tersebut, salah satu di antaranya menerima spesial penghargaan. Selain itu, satu tokoh lainnya juga akan menerima penghargaan yang merupakan pilihan dari publik atau disebut penghargaan Satya Pangan Loka.

    Adapun ketujuh tokoh tersebut, yaitu Kurniawan Adi Prasetyo (pendiri Petani Militan), Nisya Saadah Wargadipura (Pesantren Ekologi Ath-Thaariq), Asep Hidayat (pelestari hanjeli), Agus Wibowo (petani muda hortikultura), Untung Wijanarko (Tani Organik Merapi), Kamilus Tupen Jumat (Special Achievement), dan Rayndra Syahdan Mahmudin (Satya Pangan Loka/penghargaan pilihan publik).

    1. Kurniawan Adi Prasetyo

    Kurniawan, pendiri komunitas Petani Militan dan Sedesa Farm, menerima penghargaan berkat kiprahnya dalam pelestarian benih lokal dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Ia mendirikan bank benih di Lamongan, Probolinggo, dan Jember dengan koleksi lebih dari 500 varietas padi lokal, 75 varietas jagung, serta puluhan jenis kacang-kacangan.

    Dalam sambutannya, Kurniawan menyatakan, “Pertama, saya ucapkan selamat atas sukses terselenggaranya Svarna Bhumi Award 2025. Tentunya kami sangat berbangga, karena Alhamdulillah kita bisa mendapatkan penghargaan ini. Semoga ke depan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk berkembang lebih baik. Harapannya benih ini tidak hilang, dan ini menjadi sebuah kembangan kalau Indonesia itu punya benih-benih yang unggulan. Yang terakhir, wilayah kami memang tak luas, kami juga tak kaya akan sumber daya, tapi kita punya cita-cita menjadi masyarakat yang mandiri, masyarakat yang berdaulat, dan masyarakat yang berdikari di atas kaki sendiri.”

    Kurniawan bahkan menolak beasiswa luar negeri demi fokus pada benih lokal. Dia kini bekerja sama dengan lebih dari 50 petani dan puluhan peternak dalam sistem pertanian terpadu.

    2. Nisya Saadah Wargadipura

    Penghargaan juga diberikan kepada Nisya Saadah Wargadipura, pendiri Pesantren Ekologi Ath-Thaariq di Garut. Nisya dikenal sebagai guru tani yang mengintegrasikan pertanian organik dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin.

    Penghargaan diterima putrinya, Salwa Kanja.

    “Tentu saja Pesantren Ekologi Ath-Thaariq saat ini, gerakan yang sesuai dengan tujuan Islam itu sendiri. Justru menumbuhkan kembali bagaimana tanah yang seharusnya dipenuhi oleh mikroba itu sendiri. Jadi tentu saja apresiasi Svarna Bhumi ini menjadi lampu kami untuk terus bergerak dalam menyebarkan pengetahuan diri kita,” ucapnya.

    Nisya sebelumnya telah dinobatkan sebagai Food Hero FAO 2024 atas kiprahnya menjadikan pesantren sebagai laboratorium agroekologi yang menjawab krisis pangan dan iklim.

    3. Asep Hidayat

    Mantan buruh migran asal Sukabumi, Asep Hidayat, juga menjadi penerima penghargaan. Ia dikenal sebagai pelestari tanaman hanjeli, pangan lokal yang hampir punah, dan mengubah desanya menjadi desa eduwisata.

    “Saya mantan buruh migran. Saya melihat potensi lokal mungkin Bapak Ibu di sini tidak ada yang banyak mengenal tentang hanjeli. Dari Hanjeli, kami olah, kami langsung lestarikan, kami olah jadi produk. Ada dodol, ada berbagai produk yang lainnya. Termasuk kami menjadi lokasi eduwisata pertama di Indonesia. Kami berharap Hanjeli tetap masih berjaya di tanah legenda kita Sukabumi. Merdeka,” ujar Asep dalam sambutannya.

    Kini, hanjeli telah dikembangkan menjadi produk pangan olahan hingga kerajinan, dan menarik wisatawan dalam maupun luar negeri.
     

    4. Agus Wibowo

    Pengusaha muda asal Magelang, Agus Wibowo, menerima penghargaan atas inovasinya dalam mengembangkan koperasi hortikultura dan sistem kemitraan petani. Melalui usaha kentang dan cabai, Agus telah membina ribuan petani dengan omzet miliaran rupiah setiap tahun.

    “Terima kasih, salah satu kebahagiaan saya bisa berdiri di sini dan menerima award 2025 ini. Ini menjadi salah satu motivasi dan juga salah satu bukti bahwa kami sebagai pemuda pertanian di Indonesia juga bisa berkarya melalui desa-desa kecil. Dan harapannya ini bisa menjadi motivasi teman-teman di seluruh Indonesia bahwa anak muda bisa berkarya dan regenerasi pertanian di Indonesia bisa terwujud,” kata Agus.

    5. Untung Wijanarko

    Tokoh kelima adalah Untung Wijanarko, pendiri Tani Organik Merapi (TOM) di Sleman. Sejak 2008, TOM aktif mengembangkan pertanian organik, agrowisata, serta pelatihan petani.

    “Saya pribadi mengapresiasi sekali dengan program Svana Bhumi Awards 2025 ini yang luar biasa memberikan motivasi. Ternyata banyak petani yang luar biasa, terutama anak-anak muda. Kami mulai berempati mengajak teman-teman para pertanian untuk bertani secara bijak. Bertani secara bijak adalah bertani dengan tidak merusak kondisi tanah kita. Dunia pertanian adalah sebagai sesuatu yang menjadikan kita masa depan,” kata Untung.

    Kini TOM bekerja sama dengan puluhan kelompok tani, menyuplai ratusan kilogram sayuran organik per hari ke pasar modern, dan mengembangkan pusat pelatihan pertanian organik.

    Special Achievement untuk Pangan Lokal

    Apresiasi khusus diberikan kepada Kamilus Tupen Jumat, dari Nusa Tenggara Timur. Ia berhasil mengembangkan pangan lokal dan memberdayakan petani desa. Upayanya menjaga tradisi pangan timur Indonesia membuatnya diganjar Special Achievement Award.

    “Terima kasih banyak. Saya dari area yang jauh datang ke sini dan bisa dihargai. Ini luar biasa sekali. Saya terima kasih kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Metro TV telah mengangkat karya hari ini. Ada kebanggaan tersendiri, di mana karya Usaha Selamat ini bagaimana membantu orang muda bisa mengenal pertanian, bahwa menjadi pertanian itu adalah sesuatu,” ujar Kamilus.

    “Dan kalau belum sentuh, memang belum tahu. Tapi kalau masuk ke dalam, dia punya bahagia beda. Terima kasih banyak Bapak sebagai perawat bumi dan kami melukis ukir bumi di Adenara, tempatnya juga orang muda silakan melukis bumi,” lanjutnya.

    Satya Pangan Loka untuk Generasi Muda

    Penghargaan Satya Pangan Loka diraih Rayndra Syahdan Mahmudin, inovator muda yang memadukan teknologi dengan pertanian berkelanjutan. Komitmennya menghubungkan sektor pertanian dengan ekosistem digital menjadikannya contoh bagi generasi baru.

    “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemirsa dan publik karena telah memilih saya untuk menerima penghargaan Satya Pangan Loka. Penghargaan ini saya dedikasikan untuk petani milenial di seluruh Indonesia,” ujar Rayndra.

    Ia berkomitmen untuk terus berkontribusi mengembangkan pertanian agar terus maju sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

    “Jadi, saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah mendukung kami untuk selalu berkontribusi dalam sektor pertanian, terutama untuk swasembada dan telah mempercayakan saya untuk menjadi Ketua Umum Petani Milenial Indonesia dan ini menjadi semangat bagi saya untuk terus berkontribusi di sektor pertanian,” katanya.

    “Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih pada istri saya ya. Terima kasih juga menciptakan lingkungan yang kondusif karena pertanian itu butuh lingkungan yang kondusif. Apalagi petani-petani muda itu sangat tidak percaya diri untuk jadi seorang petani. Jadi, yang pertama mari kita ciptakan lingkungan yang kondusif sehingga kita bisa istiqomah terjun di sektor pertanian,” lanjutnya.

    Terakhir, Rayndra berpesan kepada generasi muda di seluruh Indonesia tanpa petani tidak akan ada panas dan tanpa panas tidak akan ada masa depan.
    Wujud Apresiasi untuk Pejuang Ketahanan Pangan

    Penyelenggaraan Svarna Bhumi Award 2025 menjadi makin menarik karena mayoritas finalis berasal dari generasi muda berusia 30-35 tahun.

    Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menyambut gembira terselenggaranya acara penghargaan untuk yang ketiga kali ini. Ia menilai acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga inspirasi bagi petani di seluruh Indonesia.

    “Dari ratusan kandidat, sebagian besar adalah anak-anak muda. Ini memberi harapan bahwa regenerasi petani terus berjalan dan swasembada pangan dapat tercapai,” ujar Rahmad Pribadi.

    Sambutan positif juga diungkapkan Pendiri Yayasan Benih Baik sekaligus Dewan Juri, Andy F. Noya. Ajang ini menjadi momen untuk mengingat bahwa banyak sosok luar biasa yang bekerja dalam senyap demi menjaga ketahanan pangan negeri. 

    “Banyak orang-orang hebat di sekitar kita, ya. Kita tidak tahu mereka berjuang untuk mempertahankan ketahanan pangan Indonesia,” ujar Andy F. Noya.

    Svarna Bhumi Award 2025 melibatkan dewan juri dari berbagai latar belakang, termasuk pakar pertanian, penggiat sosial, dan figur publik. Expert Panel Yayasan BUMN, Prilly Latuconsina, yang tahun ini menjadi juri, mengaku terkesan dengan kreativitas para finalis.

    “Kami melihat bukan hanya hasil pertanian, tapi juga ide kreatif yang membuat profesi petani menarik bagi generasi muda,” ucap Prilly Latuconsina.

    Rahmad Pribadi melanjutkan, Svarna Bhumi Award akan terus menjadi ruang apresiasi sekaligus komunikasi bagi pejuang pangan di seluruh Indonesia.

    “Kita ingin meningkatkan regenerasi petani, adopsi teknologi, dan kecintaan terhadap pangan lokal,” ujarnya.

    Jakarta: PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Metro TV kembali menggelar Svarna Bhumi Award 2025. Penghargaan ini diberikan kepada para sosok pahlawan pangan.
     
    Svarna Bhumi Award 2025 digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025. Sebanyak tujuh tokoh pertanian dan pangan menerima penghargaan tersebut atas dedikasi mereka menjaga kedaulatan pangan dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia.
    Dari tujuh tokoh tersebut, salah satu di antaranya menerima spesial penghargaan. Selain itu, satu tokoh lainnya juga akan menerima penghargaan yang merupakan pilihan dari publik atau disebut penghargaan Satya Pangan Loka.
     
    Adapun ketujuh tokoh tersebut, yaitu Kurniawan Adi Prasetyo (pendiri Petani Militan), Nisya Saadah Wargadipura (Pesantren Ekologi Ath-Thaariq), Asep Hidayat (pelestari hanjeli), Agus Wibowo (petani muda hortikultura), Untung Wijanarko (Tani Organik Merapi), Kamilus Tupen Jumat (Special Achievement), dan Rayndra Syahdan Mahmudin (Satya Pangan Loka/penghargaan pilihan publik).

    1. Kurniawan Adi Prasetyo
     
    Kurniawan, pendiri komunitas Petani Militan dan Sedesa Farm, menerima penghargaan berkat kiprahnya dalam pelestarian benih lokal dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Ia mendirikan bank benih di Lamongan, Probolinggo, dan Jember dengan koleksi lebih dari 500 varietas padi lokal, 75 varietas jagung, serta puluhan jenis kacang-kacangan.
     
    Dalam sambutannya, Kurniawan menyatakan, “Pertama, saya ucapkan selamat atas sukses terselenggaranya Svarna Bhumi Award 2025. Tentunya kami sangat berbangga, karena Alhamdulillah kita bisa mendapatkan penghargaan ini. Semoga ke depan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk berkembang lebih baik. Harapannya benih ini tidak hilang, dan ini menjadi sebuah kembangan kalau Indonesia itu punya benih-benih yang unggulan. Yang terakhir, wilayah kami memang tak luas, kami juga tak kaya akan sumber daya, tapi kita punya cita-cita menjadi masyarakat yang mandiri, masyarakat yang berdaulat, dan masyarakat yang berdikari di atas kaki sendiri.”
     
    Kurniawan bahkan menolak beasiswa luar negeri demi fokus pada benih lokal. Dia kini bekerja sama dengan lebih dari 50 petani dan puluhan peternak dalam sistem pertanian terpadu.
     
    2. Nisya Saadah Wargadipura
     
    Penghargaan juga diberikan kepada Nisya Saadah Wargadipura, pendiri Pesantren Ekologi Ath-Thaariq di Garut. Nisya dikenal sebagai guru tani yang mengintegrasikan pertanian organik dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin.
     
    Penghargaan diterima putrinya, Salwa Kanja.
     
    “Tentu saja Pesantren Ekologi Ath-Thaariq saat ini, gerakan yang sesuai dengan tujuan Islam itu sendiri. Justru menumbuhkan kembali bagaimana tanah yang seharusnya dipenuhi oleh mikroba itu sendiri. Jadi tentu saja apresiasi Svarna Bhumi ini menjadi lampu kami untuk terus bergerak dalam menyebarkan pengetahuan diri kita,” ucapnya.
     
    Nisya sebelumnya telah dinobatkan sebagai Food Hero FAO 2024 atas kiprahnya menjadikan pesantren sebagai laboratorium agroekologi yang menjawab krisis pangan dan iklim.
     
    3. Asep Hidayat
     
    Mantan buruh migran asal Sukabumi, Asep Hidayat, juga menjadi penerima penghargaan. Ia dikenal sebagai pelestari tanaman hanjeli, pangan lokal yang hampir punah, dan mengubah desanya menjadi desa eduwisata.
     
    “Saya mantan buruh migran. Saya melihat potensi lokal mungkin Bapak Ibu di sini tidak ada yang banyak mengenal tentang hanjeli. Dari Hanjeli, kami olah, kami langsung lestarikan, kami olah jadi produk. Ada dodol, ada berbagai produk yang lainnya. Termasuk kami menjadi lokasi eduwisata pertama di Indonesia. Kami berharap Hanjeli tetap masih berjaya di tanah legenda kita Sukabumi. Merdeka,” ujar Asep dalam sambutannya.
     
    Kini, hanjeli telah dikembangkan menjadi produk pangan olahan hingga kerajinan, dan menarik wisatawan dalam maupun luar negeri.
     

     
    4. Agus Wibowo
     
    Pengusaha muda asal Magelang, Agus Wibowo, menerima penghargaan atas inovasinya dalam mengembangkan koperasi hortikultura dan sistem kemitraan petani. Melalui usaha kentang dan cabai, Agus telah membina ribuan petani dengan omzet miliaran rupiah setiap tahun.
     
    “Terima kasih, salah satu kebahagiaan saya bisa berdiri di sini dan menerima award 2025 ini. Ini menjadi salah satu motivasi dan juga salah satu bukti bahwa kami sebagai pemuda pertanian di Indonesia juga bisa berkarya melalui desa-desa kecil. Dan harapannya ini bisa menjadi motivasi teman-teman di seluruh Indonesia bahwa anak muda bisa berkarya dan regenerasi pertanian di Indonesia bisa terwujud,” kata Agus.
     
    5. Untung Wijanarko
     
    Tokoh kelima adalah Untung Wijanarko, pendiri Tani Organik Merapi (TOM) di Sleman. Sejak 2008, TOM aktif mengembangkan pertanian organik, agrowisata, serta pelatihan petani.
     
    “Saya pribadi mengapresiasi sekali dengan program Svana Bhumi Awards 2025 ini yang luar biasa memberikan motivasi. Ternyata banyak petani yang luar biasa, terutama anak-anak muda. Kami mulai berempati mengajak teman-teman para pertanian untuk bertani secara bijak. Bertani secara bijak adalah bertani dengan tidak merusak kondisi tanah kita. Dunia pertanian adalah sebagai sesuatu yang menjadikan kita masa depan,” kata Untung.
     
    Kini TOM bekerja sama dengan puluhan kelompok tani, menyuplai ratusan kilogram sayuran organik per hari ke pasar modern, dan mengembangkan pusat pelatihan pertanian organik.
     
    Special Achievement untuk Pangan Lokal
     
    Apresiasi khusus diberikan kepada Kamilus Tupen Jumat, dari Nusa Tenggara Timur. Ia berhasil mengembangkan pangan lokal dan memberdayakan petani desa. Upayanya menjaga tradisi pangan timur Indonesia membuatnya diganjar Special Achievement Award.
     
    “Terima kasih banyak. Saya dari area yang jauh datang ke sini dan bisa dihargai. Ini luar biasa sekali. Saya terima kasih kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Metro TV telah mengangkat karya hari ini. Ada kebanggaan tersendiri, di mana karya Usaha Selamat ini bagaimana membantu orang muda bisa mengenal pertanian, bahwa menjadi pertanian itu adalah sesuatu,” ujar Kamilus.
     
    “Dan kalau belum sentuh, memang belum tahu. Tapi kalau masuk ke dalam, dia punya bahagia beda. Terima kasih banyak Bapak sebagai perawat bumi dan kami melukis ukir bumi di Adenara, tempatnya juga orang muda silakan melukis bumi,” lanjutnya.
     

    Satya Pangan Loka untuk Generasi Muda

    Penghargaan Satya Pangan Loka diraih Rayndra Syahdan Mahmudin, inovator muda yang memadukan teknologi dengan pertanian berkelanjutan. Komitmennya menghubungkan sektor pertanian dengan ekosistem digital menjadikannya contoh bagi generasi baru.
     
    “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemirsa dan publik karena telah memilih saya untuk menerima penghargaan Satya Pangan Loka. Penghargaan ini saya dedikasikan untuk petani milenial di seluruh Indonesia,” ujar Rayndra.
     
    Ia berkomitmen untuk terus berkontribusi mengembangkan pertanian agar terus maju sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
     
    “Jadi, saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah mendukung kami untuk selalu berkontribusi dalam sektor pertanian, terutama untuk swasembada dan telah mempercayakan saya untuk menjadi Ketua Umum Petani Milenial Indonesia dan ini menjadi semangat bagi saya untuk terus berkontribusi di sektor pertanian,” katanya.
     
    “Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih pada istri saya ya. Terima kasih juga menciptakan lingkungan yang kondusif karena pertanian itu butuh lingkungan yang kondusif. Apalagi petani-petani muda itu sangat tidak percaya diri untuk jadi seorang petani. Jadi, yang pertama mari kita ciptakan lingkungan yang kondusif sehingga kita bisa istiqomah terjun di sektor pertanian,” lanjutnya.
     
    Terakhir, Rayndra berpesan kepada generasi muda di seluruh Indonesia tanpa petani tidak akan ada panas dan tanpa panas tidak akan ada masa depan.

    Wujud Apresiasi untuk Pejuang Ketahanan Pangan

    Penyelenggaraan Svarna Bhumi Award 2025 menjadi makin menarik karena mayoritas finalis berasal dari generasi muda berusia 30-35 tahun.
     

     
    Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menyambut gembira terselenggaranya acara penghargaan untuk yang ketiga kali ini. Ia menilai acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga inspirasi bagi petani di seluruh Indonesia.
     
    “Dari ratusan kandidat, sebagian besar adalah anak-anak muda. Ini memberi harapan bahwa regenerasi petani terus berjalan dan swasembada pangan dapat tercapai,” ujar Rahmad Pribadi.
     
    Sambutan positif juga diungkapkan Pendiri Yayasan Benih Baik sekaligus Dewan Juri, Andy F. Noya. Ajang ini menjadi momen untuk mengingat bahwa banyak sosok luar biasa yang bekerja dalam senyap demi menjaga ketahanan pangan negeri. 
     
    “Banyak orang-orang hebat di sekitar kita, ya. Kita tidak tahu mereka berjuang untuk mempertahankan ketahanan pangan Indonesia,” ujar Andy F. Noya.
     
    Svarna Bhumi Award 2025 melibatkan dewan juri dari berbagai latar belakang, termasuk pakar pertanian, penggiat sosial, dan figur publik. Expert Panel Yayasan BUMN, Prilly Latuconsina, yang tahun ini menjadi juri, mengaku terkesan dengan kreativitas para finalis.
     
    “Kami melihat bukan hanya hasil pertanian, tapi juga ide kreatif yang membuat profesi petani menarik bagi generasi muda,” ucap Prilly Latuconsina.
     
    Rahmad Pribadi melanjutkan, Svarna Bhumi Award akan terus menjadi ruang apresiasi sekaligus komunikasi bagi pejuang pangan di seluruh Indonesia.
     
    “Kita ingin meningkatkan regenerasi petani, adopsi teknologi, dan kecintaan terhadap pangan lokal,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • 5 Sayuran yang Sebaiknya Dihindari Pasien Gagal Ginjal

    5 Sayuran yang Sebaiknya Dihindari Pasien Gagal Ginjal

    Jakarta

    Ginjal adalah organ penting yang bertugas untuk membantu tubuh mengeluarkan racun. Ginjal memiliki peran penting untuk menyaring darah dan membuang produk limbah melalui urine. Ketika seseorang mengalami gagal ginjal, maka fungsi-fungsi tersebut sudah tidak berjalan sebagaimana mestinya.

    Orang yang memiliki kondisi ini biasanya harus rutin menjalani cuci darah seumur hidup. Transplantasi ginjal juga bisa dilakukan untuk mengatasi gejala-gejala yang mungkin muncul.

    Gagal ginjal seringkali menunjukkan sedikit atau tidak sama sekali gejala pada fase awal. Ketika fungsi ginjal makin turun, beberapa tanda yang mungkin akan dirasakan seperti:

    Kelelahan ekstremMual dan muntahKebingungan atau sulit berkonsentrasiPembengkakan (edema), terutama di sekitar tangan, pergelangan kaki, atau wajahPerubahan frekuensi buang air kecilKram (kejang otot)Kulit kering atau gatalNafsu makan menurun, atau makanan terasa seperti logamPentingnya Memilih Makanan Bagi Pasien Gagal Ginjal

    Seseorang yang memiliki penyakit ginjal harus lebih memerhatikan asupan natrium, kalium, dan fosfor. Ginjal yang tidak berfungsi baik, tidak mampu menyaring darah dan membuang limbah secara optimal.

    Akibatnya, zat-zat seperti kalium dan fosfor bisa menumpuk dalam tubuh hingga membahayakan kesehatan. Pola makan yang tepat dapat membantu mengurangi penumpukan zat berlebih, menjaga fungsi ginjal yang tersisa, serta mencegah kerusakan lebih lanjut.

    Terlalu banyak kadar kalium dalam darah (hyperkalemia) misalnya dapat memicu kelemahan otot, kelumpuhan, hingga gangguan jantung yang bisa berakibat fatal. Sedangkan, untuk kadar fosfor terlalu tinggi dalam darah (hyperphosphatemia) dapat memicu gejala seperti nyeri dan kram otot, mati rasa atau kesemutan di mulut, hingga komplikasi seperti tekanan darah tinggi dan gagal jantung.

    Sayuran yang Sebaiknya Dihindari Pasien Gagal Ginjal

    Terdapat beberapa jenis sayuran atau sejenis yang sebaiknya dihindari oleh pasien gagal ginjal. Ini untuk memastikan kinerja ginjal tidak terlalu terbebani dan justru membahayakan tubuh. Berikut beberapa di antaranya.

    1. Bayam

    Dikutip dari Healthline, bayam merupakan sayuran hijau yang tinggi nutrisi dan mineral, salah satunya kalium. Dalam kondisi mentah, jumlah kalium berkisar antara 136-290 mg per 30-38 gram berat bayam.

    Meskipun ukuran sayur menyusut ketika dimasak, kandungan kaliumnya tidak berubah. Bayam juga tinggi oksalat, kandungan yang dapat meningkatkan risiko munculnya batu ginjal.

    2. Tomat

    Tomat umumnya disajikan dalam segar atau diolah sebagai tambahan makanan pendamping. Tomat mengandung kalium tinggi yang mungkin tidak sesuai dengan pola makan pasien gagal ginjal.

    Satu cangkir saus tomat seberat 245 mg bisa mengandung 728 mg kalium. Untuk karena itu, sebaiknya pilih alternatif lain seperti paprika, untuk mencegah kadar kalium secara berlebihan.

    3. Kacang-kacangan

    Kacang dan biji-bijian pada dasarnya adalah camilan sehat. Namun, bagi pengidap penyakit gagal ginjal, makanan ini mungkin perlu dibatasi atau dihindari sama sekali karena kandungan kalium dan fosfornya cukup tinggi.

    Misalnya satu ons atau 22 butir kacang almond bisa mengandung 202 mg kalium dan 133 mg fosfor, lalu satu ons atau 18 butir kacang mede mengandung 160 mg kalium dan 139 mg fosfor, sedangkan satu ons atau 28 kacang tanah mengandung 180 mg kalium dan 103 mg fosfor.

    4. Kentang

    Kentang berukuran sedang sekitar 156 gram memiliki kandungan 610 mg kalium yang cukup tinggi untuk ginjal. Mengolah kentang dengan cara merebus memang dapat mengurangi kadar kalium hingga 20 persen, tapi kandungannya tidak sepenuhnya hilang.

    Oleh karena itu, pengidap gagal ginjal harus benar-benar mengatur porsinya atau tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

    5. Ubi Jalar

    Mirip dengan kentang, ubi jalar juga mengandung kalium yang cukup tinggi. Satu ubi jalar ukuran sedang 114 garam mengandung 542 mg kalium. Oleh karena itu, konsumsinya harus sangat diperhatikan.

    (avk/kna)

  • Sering Makan Kentang? Hati-Hati, Cara Mengolahnya Bisa Picu Penyakit Gula

    Sering Makan Kentang? Hati-Hati, Cara Mengolahnya Bisa Picu Penyakit Gula

    Jakarta

    Keseringan makan kentang dengan cara digoreng dikaitkan dengan risiko penyakit gula atau diabetes tipe dua lebih tinggi. Penelitian ini melibatkan 205.107 tenaga kesehatan di Amerika Serikat dengan 40 tahun masa tindak lanjut, dengan sebanyak 22.299 orang dari keseluruhan peserta didiagnosis diabetes tipe dua.

    Diabetes tipe dua merupakan kondisi ketika tubuh berhenti merespons hormon insulin secara normal atau ketika pankreas menjadi kurang efisien dalam memproduksi insulin. Insulin merupakan hormon yang diproduksi untuk membantu tubuh menyerap dan menggunakan glukosa dari darah.

    Diabetes tipe dua biasanya berkaitan dengan gaya hidup tidak sehat. Ini berbeda dengan diabetes tipe satu, yang disebabkan kondisi autoimun saat pankreas tidak berfungsi dengan baik.

    Dalam penelitian ini, setelah penyesuaian terhadap faktor gaya hidup dan pola makan, konsumsi kentang muncul sebagai faktor yang berhubungan positif dengan diabetes. Artinya, semakin banyak kentang dikonsumsi, maka semakin tinggi risiko terkena diabetes tipe dua.

    Meski begitu, peneliti mengingatkan cara mengolah kentang sangat berperan besar.

    “Hubungan ini terutama dipicu oleh kentang goreng, sedangkan konsumsi kentang panggang, rebus, atau tumbuk tidak berhubungan dengan risiko diabetes tipe dua,” tulis peneliti dikutip dari IFL Science, Selasa (12/8/2025).

    Disebutkan makan tiga porsi kentang goreng dalam seminggu dapat meningkatkan risiko diabetes tipe dua sebesar 20 persen. Namun, jika tiga porsi kentang goreng diganti dengan biji-bijian utuh, diperkirakan dapat menurunkan risiko 19 persen.

    Perhitungan ini diperoleh melalui dua meta-analisis terhadap data yang sudah dipublikasikan sebelumnya, masing-masing melibatkan lebih dari 500 ribu peserta di empat benua. Disebutkan juga mengganti kentang panggang, rebus, dan tumbuk dengan nasi putih justru dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe dua.

    “Pesan kesehatan masyarakat di sini sederhana namun kuat: Perubahan kecil dalam pola makan sehari-hari dapat berdampak besar pada risiko diabetes tipe dua,” ujar anggota tim peneliti, Walter Willett.

    “Tidak semua karbohidrat, bahkan tidak semua kentang, diciptakan sama, dan perbedaan itu sangat penting ketika kita menyusun panduan diet yang efektif,” sambungnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Genshin Impact Tak Lagi Ramah HP Kentang! Cek Syarat Spek Minimum Baru di Android dan iPhone – Page 3

    Genshin Impact Tak Lagi Ramah HP Kentang! Cek Syarat Spek Minimum Baru di Android dan iPhone – Page 3

    Pertama, Genshin Impact akan dihapus dari pencarian dan tampilan utama di PlayStation Store pada 10 September 2025.

    Meski begitu, gamer yang sudah menyimpan game di library masih bisa mengunduh kembali k konsol.

    Selanjutnya, game akan sepenuhnya dihapus dari PS4 Store dan toko dalam game, termasuk konten pembelian pada 25 Februari 2026.

    Pada 8 April 2026, dukungan resmi Genshin Impact di PS4 akan dihentikan sepenuhnya. Setelah tanggal ini, game tak bisa dimainkan lagi di PS4.

    Sebagai gantinya, Hoyoverse menghimbau gamer PS4 untuk beralih ke konsol PlayStation 5 (PS5), PC, atau platform lainnya seperti Android, iOS, dan Xbox Series X|S.

    Bagi gamer yang sudah memiliki akun PS4, data mereka tetap bisa disinkronisasi melalui sistem cross-save, sehingga progres tidak akan hilang saat pindah ke platform lain.

  • Cerita Diet Pria Turun 57 Kg, Begini Triknya yang Bisa Ditiru

    Cerita Diet Pria Turun 57 Kg, Begini Triknya yang Bisa Ditiru

    Jakarta

    Seorang pria asal Jerman yang tinggal di Shanghai, China bernama Thomas Derksen (36) menceritakan pengalamannya sukses menurunkan 57 kg berat badan menjadi 83 kg dalam 5 tahun. Ia mengaku berhasil menurunkan berat badannya tanpa obat dan tanpa diet ketat.

    Ia mengalami masalah berat badan sejak sekolah dasar. Ia sempat mencoba beberapa kali diet ketat dan berhasil turun, tapi akhirnya berat badannya justru naik lagi dan semakin parah. Bobot terberatnya pernah mencapai 140 kg.

    Semasa sekolah, ia sering diejek oleh teman-temannya dan Derksen menyebut itu pengalaman yang menyakitkan. Bahkan ketika sudah dewasa, dirinya masih sering menerima komentar dan saran yang tidak diminta untuk menurunkan berat badan.

    Sampai pada tahun 2020 di masa pandemi, isolasi mandiri membuatnya lebih banyak merenung soal berat badan dan kesehatan. Ini juga didorong komplikasi medis yang ia alami akibat berat badan berlebih.

    “Aku mulai menurunkan berat badan saat COVID melanda. Aku tahu harus menurunkan berat badan dan bahwa gaya hidupku tidak sehat. Aku punya masalah hati berlemak, nyeri dada, dan sendi yang sakit,” katas Derksen dikutip dari SCMP, Jumat (1/8/2025).

    Semenjak itu, Derksen jadi sering jalan-jalan, berolahraga, hingga pergi ke gym. Ia melakukan latihan kekuatan tiga kali seminggu dan kardio dua kali seminggu.

    Derksen juga selalu memilih jalan kaki jika pergi ke tempat yang jaraknya kurang dari 5 km. Menurutnya, jalan kaki adalah aktivitas fisik terbaik.

    Alih-alih diet ketat, Derksen justru makan 3-4 kali sehari tapi dengan porsi yang lebih kecil. Ia pernah mencoba intermittent fasting, tapi memutuskan berhenti karena menurutnya terlalu berat. Derksen bahkan bisa makan bebas seperti kentang dan hamburger sesekali.

    “Aku tidak pernah berkata pada diriku, ‘Kamu tidak boleh makan ini atau itu’. Sebaliknya, aku bilang, ‘Kamu boleh makan apa pun, tapi 80 persen waktunya harus makan sehat’. Pergeseran itu membuatku merasa jadi pelaku aktif, bukan pasif,” katanya.

    Dulu, ia menganggap makanan sebagai hiburan dan harus enak. Derksen kini lebih sering memasak sendiri dengan bahan sehat dan sederhana.

    Derksen tidak mempertimbangkan obat GLP-1 karena ia menyadari bahwa pola makannya selama ini bukan disebabkan oleh rasa lapar, melainkan oleh faktor emosional seperti stres atau kebosanan. Baginya, menekan nafsu makan saja tidak cukup untuk mengatasi akar permasalahan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Apa Perlu Menyesuaikan Jenis Olahraga dengan Siklus Menstruasi?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (avk/kna)

  • Kriminal kemarin, 11 WNA China ditangkap hingga jasad bayi di Jaktim

    Kriminal kemarin, 11 WNA China ditangkap hingga jasad bayi di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal dan keamanan yang terjadi di wilayah DKI Jakarta pada Rabu (30/7) yang masih menarik dibaca kembali mulai dari 11 Warga Negara Asing (WNA) China ditangkap hingga warga menemukan jasad bayi yang terbungkus karung di kebun pisang di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    11 WNA China jadikan rumah di Jaksel tempat penyamaran polisi Wuhan

    Kepolisian menangkap 11 warga negara asing (WNA) asal China yang menjadikan rumah di Jalan Pertanian Raya, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, sebagai tempat penyamaran seolah-olah polisi Distrik Wuhan lewat media daring.

    “Ditangkapnya 11 orang warga negara asing yang diduga atau dicurigai telah melakukan tindak pidana penipuan melalui media elektronik atau ‘online scam’,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly dalam konferensi pers di Cilandak Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Aksi premanisme bersenjata tajam kembali terjadi di Cengkareng Jakbar

    Lima preman kembali memalak seorang sopir dengan modus pengancaman menggunakan senjata tajam di samping Tol Rawa Buaya, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu dini hari.

    Dalam video viral, pelaku memaksa sopir untuk menepikan kendaraannya. Sebagian pelaku sontak memarkirkan dua unit sepeda motor di depan mobil korban, sehingga korban tidak bisa ke mana-mana.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Jenazah di plafon pabrik obat Pulogadung adalah seorang teknisi

    Jenazah pria pada plafon sebuah pabrik obat di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur (Jaktim), Selasa (29/7) adalah salah seorang teknisi pada perusahaan itu.

    “Terkait penemuan jenazah pada pabrik obat di Jalan Pulomas Selatan, Pulogadung itu, korban bernama Rastono (37), seorang teknisi yang bekerja di perusahaan tersebut,” kata Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Polisi tangkap WNA penyelundup sabu di kaleng camilan di Jakut

    Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap seorang warga negara asing (WNA) asal Pakistan berinisial MAI (41) yang menyelundupkan narkotika jenis sabu seberat 577 gram di kaleng camilan di Jakarta Utara.

    “Modusnya, sabu disimpan dalam kapsul besar dan disembunyikan di dalam dua kaleng bekas camilan keripik kentang,” kata Kepala Unit (Kanit) 3 Subdirektorat​ ​​​​​​3 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya AKP Abdul Muchzin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Warga temukan jasad bayi dalam karung di pohon pisang di Lubang Buaya

    Warga menemukan jasad bayi yang terbungkus karung di kebun pisang di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu sore.

    Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal Polsek Cipayung Iptu Edi Handoko membenarkan adanya peristiwa tersebut.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.