Tanaman: kentang

  • Dukung Nilai Tambah, Diskop dan UKM Jatim Gencar Bimtek dan Sebar Bantuan Alat Produksi

    Dukung Nilai Tambah, Diskop dan UKM Jatim Gencar Bimtek dan Sebar Bantuan Alat Produksi

    Surabaya (beritajatim.com) – Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur pada 2025 gencar menggelar bimbingan teknis dan memberikan bantuan alat produksi kepada KUMKM.

    Kegiatan tersebut selain untuk meningkatkan kapasitas UKM dalam menjalankan bisnis, juga untuk meningkatan kualitas produk dan perluasan pemasaran.

    Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Dr. Endy Alim Abdi Nusa mengatakan, selain memberikan Bimbingan Teknis bagi UKM berupa pelatihan dan fasilitasi pelayanan perijinan, juga memberikan fasilitasi pemberian alat produksi yang dipergunakan untuk kelompok UKM guna peningkatan kualitas produk dan perluasan pemasaran.

    “Peningkatan kapasitas dan nilai tambah KUKM dilakukan melalui kemudahan berusaha, perluasan akses pasar, akselerasi pembiayaan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan penguatan koordinasi lintas sektor,” katanya Jumat (5/12/2025).

    Menurutnya, KUKM memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian Nasional, dengan memberikan sumbangan yang cukup signifikan pada Produk Domestik Bruto dan penyerapan tenaga kerja.

    “Selain itu juga dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang cukup tinggi sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas perekonomian,” tambahnya.

    Dalam rangka mendorong tumbuh kembang serta daya saing KUKM sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan yang telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian tersebut, maka perlu berbagai upaya untuk semakin menggerakkan KUKM untuk semakin lebih berkembang.

    Lokasi Bimbingan Teknis dan pemberian alat produksi ada di Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Pasuruan, Lamongan, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Madiun, Ngawi, Sampang, Sumenep, Kota Probolinggo, Batu, dan Mojokerto.

    Sedangkan sasaran yang terfasilitasi sebanyak 950 UKM. Alat produksi yang diberikan berupa Mesin pengupas kulit kentang, Alat Pemotong kentang stik, Mesin sealer Countinuous Stand (isi angin) 680 watt, dan Vacuum Sealer / Mesin Sedot hampa Udara DZ-400/2E.

    Selain itu, juga Oven Gas Otomatis (stenlies Uk 90x55x70 cm), Mesin pengaduk / mixer kapasitas 6 liter, 150-500 watt, Kompor gas bodi cor 1 tungku meja plat tinggi (selang dan regulator), dan Baskom Steinles (diameter 50 cm).

    Dan, juga ada Mesin peder water glass batik canting otomatis dan kompor bakar malam batik otomatis, ember besar diameter 70 cm tinggi 26 cm, mesin giling bakso SJ-18, Mesin pembuat bakso stainless, tinggi min 70 cm, kapasitas 5 kg, hingga Kompor gas bodi cor 1 tungku meja plat tinggi (selang dan regulator). [tok/beq]

  • Inflasi November 2025 Melambat, jadi Sinyal Pelemahan Ekonomi?

    Inflasi November 2025 Melambat, jadi Sinyal Pelemahan Ekonomi?

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada November 2025 mengalami perlambatan. Padahal, secara historis, inflasi kerap meningkat pada akhir tahun akibat permintaan yang meningkat.

    BPS mencatat inflasi November 2025 melambat ke level 0,17% secara bulanan (month to month/MtM), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,28% MtM.

    Pola ini berbanding terbalik dengan kondisi pada 2019 sampai dengan 2024. Selama itu, grafik inflasi bulanan konsisten menanjak dalam tiga bulan terakhir setiap tahunnya.

    Misalnya pada tahun lalu, inflasi bergerak dari 0,08% MtM pada Oktober 2024 menjadi 0,30% MtM pada November 2024, dan terus mendaki ke 0,44% MtM pada Desember 2024.

    Terakhir kali, perlambatan inflasi pada November terjadi pada 2018. Kala itu, BPS mencatat inflasi sebesar 0,27% atau lebih rendah sedikit dari 0,28% pada bulan sebelumnya atau Oktober 2018.

    Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede menilai anomali perlambatan inflasi pada November 2025 bukan merupakan sinyal permintaan ekonomi yang tajam, melainkan indikasi normalisasi harga pangan dan energi yang justru menguntungkan daya beli masyarakat.

    “Penurunan inflasi November 2025 menurut saya lebih mencerminkan kombinasi normalisasi harga pangan dan energi serta permintaan domestik yang masih terkendali, bukan sinyal bahwa ekonomi tiba-tiba melemah tajam,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/12/2025).

    Josua memaparkan, faktor utama yang membuat inflasi November tampak anomali dibanding pola historis adalah penurunan harga pada sejumlah komoditas pangan yang biasanya justru menjadi pendorong kenaikan harga jelang libur akhir tahun.

    Secara bulanan, terjadi penurunan harga pada daging ayam ras, beras, cabai merah, telur ayam ras, hingga kentang. Perinciannya, daging ayam ras menjadi penahan utama dengan memberikan andil deflasi sebesar 0,03%.

    Selanjutnya, komoditas beras dan cabai merah masing-masing menyumbang andil deflasi 0,02%. Adapun, telur ayam ras dan kentang turut berkontribusi menahan laju inflasi dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,01%.

    Menurut Josua, penurunan harga itu mengindikasikan pasokan pangan pokok relatif memadai berkat panen raya dan operasi pasar yang agresif.

    “Di sisi lain, tidak ada penyesuaian besar pada harga yang diatur pemerintah seperti BBM dan tarif listrik, sehingga komponen energi hanya mencatat inflasi tahunan sekitar 0,34%,” tambahnya.

    Dampak ke Pertumbuhan Ekonomi

    Lantas, apakah inflasi yang melambat ini akan menahan laju pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2025? Josua justru memproyeksikan dampak yang positif.

    Dia menjelaskan bahwa inflasi yang landai akan menjaga pendapatan riil masyarakat sehingga ruang konsumsi menjadi lebih longgar, terutama bagi kelompok berpendapatan rendah.

    “Dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan IV/2025 kemungkinan justru cenderung positif bagi daya beli. Inflasi yang lebih rendah membuat kenaikan pendapatan nominal rumah tangga lebih banyak tercermin sebagai kenaikan pendapatan riil,” jelas Josua.

    Dia juga menyoroti adanya dukungan stimulus fiskal di akhir tahun, termasuk bantuan sosial (bansos) tunai skala besar yang diproyeksikan mencapai Rp30 triliun pada kuartal terakhir tahun ini. Bansos, sambungnya, akan menyuntikkan tambahan permintaan ke sektor perdagangan dan jasa di akar rumput.

    Dari sisi perilaku konsumen, Josua mencatat adanya sikap kehati-hatian (precautionary motive). Data Survei Konsumen Oktober 2025 menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik ke level 121,2, namun porsi pendapatan yang ditabung juga meningkat dari 13,7% menjadi 14,3%.

    “Artinya, konsumen merasa lebih optimis ke depan tetapi masih berhati-hati dalam belanja saat ini, cenderung memperkuat tabungan,” tuturnya.

    Meskipun demikian, indikator sisi produksi menunjukkan penguatan. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia naik ke level 53,3 pada November, tertinggi sejak Februari, yang mencerminkan peningkatan pesanan domestik.

    Dengan kombinasi faktor tersebut, Josua optimistis pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun akan tetap terjaga. “Yang lebih mungkin terjadi, inflasi yang rendah akan membantu menahan perlambatan konsumsi rumah tangga di tengah ketidakpastian global, sehingga pertumbuhan triwulan IV tetap bertahan di kisaran sekitar 5%,” tutupnya.

  • Ini Pentingnya Penuhi Karbohidrat-Protein Sebelum Jalani Aktivitas

    Ini Pentingnya Penuhi Karbohidrat-Protein Sebelum Jalani Aktivitas

    Jakarta

    Banyak orang memulai hari dengan terburu-buru sehingga melewatkan sarapan atau hanya mengonsumsi makanan seadanya. Padahal, tubuh membutuhkan ‘bahan bakar’ yang cukup untuk bisa bekerja optimal sejak pagi. Agar produktivitas tetap terjaga, berikut komponen penting yang harus dipenuhi saat sarapan sebelum mengawali hari.

    1. Karbohidrat untuk Energi Maksimal

    Menurut Panjaitan, dkk (2021), karbohidrat berperan penting untuk fungsi tubuh, terutama otak. Pasalnya, nutrisi ini dapat menjalankan fungsi metabolisme yang dilakukan oleh glukosa di dalamnya. Karbohidrat tidak hanya didapat dari nasi tapi bisa didapat dari roti, kentang, kacang-kacangan, jagung, dan sebagainya.

    2. Protein untuk Bantu Metabolisme

    Sebagai peneman karbohidrat, sarapan yang baik dan sehat akan lebih optimal jika ditemani dengan lauk yang memiliki nilai protein. Protein sendiri tidak harus berupa lauk yang mahal seperti daging ayam atau sapi, melainkan bisa juga digantikan dengan memakan ikan, telur, atau tahu dan tempe. Adapun protein sama pentingnya seperti karbohidrat karena protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur proses metabolisme.

    3. Serat untuk Dukung Sistem Pencernaan

    Sertakan juga makan berserat dalam pilihan sarapan untuk menjaga sistem pencernaan tetap lancar. Idealnya, seorang dewasa mengonsumsi serat sekitar 25-30 gram per hari untuk optimalnya sistem pencernaan. Makanan berserat bisa ditemui dengan mudah di sayur-sayuran, buah-buahan, atau biji-bijian.

    4. Air untuk Penuhi Cairan

    Jumlah cairan dalam 2/3 tubuh diisi dengan air sehingga penting untuk meminum air sesuai dengan kadar yang cukup. Minumlah sesuai dengan kadar kebutuhan air yang diperlukan tubuh, yaitu minimal 2 liter sehari. Meminum air yang cukup juga menghindari tubuh dari penyakit-penyakit lain seperti penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih (ISK).

    Selain nutrisi di atas, jangan lupa untuk meminum Yakult setiap hari agar memaksimalkan penyerapan nutrisi dan membuat perut yang nyaman dalam menjalani hari. Kandungan bakteri baik Lactobacillus casei Shirota strain di dalamnya membantu menjaga keseimbangan usus sehingga proses pencernaan berjalan lebih optimal. Dengan pencernaan yang sehat, penyerapan nutrisi dari makanan pun semakin maksimal, membuat tubuh terasa lebih bertenaga dan perut tetap nyaman sepanjang hari.

    (akn/ega)

  • 4 Langkah Hadapi Hari yang Aktif dengan Sarapan Sehat

    4 Langkah Hadapi Hari yang Aktif dengan Sarapan Sehat

    Jakarta

    Setiap orang mempunyai kebiasaan berbeda untuk memulai aktivitas untuk mengawali pagi hari. Sayangnya, tak jarang orang-orang melupakan sarapan karena dianggap tidak terlalu penting. Padahal, sarapan dapat memberi energi bagi tubuh sebelum memulai aktivitas seharian.

    Sarapan juga berguna untuk menjaga fokus, membentuk mood yang baik, dan mendukung metabolisme serta kesehatan pencernaan. Lalu, bagaimana komponen sarapan yang ideal untuk menjaga gaya hidup sehat?

    1. Penuhi Kebutuhan Karbohidrat untuk Energi yang Maksimal

    Jika tubuh kita diibaratkan sebagai sebuah mobil, maka peran karbohidrat untuk tubuh adalah sebagai bensin atau bahan yang sangat dibutuhkan untuk bisa membuatnya berfungsi. Menurut Panjaitan, dkk (2021), karbohidrat berperan penting untuk fungsi tubuh, terutama otak karena menjalankan fungsi metabolisme yang dilakukan oleh glukosa di dalamnya. Karbohidrat tidak hanya didapat dari nasi tapi bisa didapat dari roti, kentang, kacang-kacangan, jagung, dan sebagainya.

    2. Pilih Makan Lauk yang Ringan, namun Kaya Protein

    Sebagai peneman karbohidrat, sarapan yang baik dan sehat akan lebih optimal jika ditemani dengan lauk yang memiliki nilai protein. Protein sendiri tidak harus berupa lauk yang mahal seperti daging ayam atau sapi, melainkan bisa juga digantikan dengan memakan ikan, telur, atau tahu dan tempe yang lebih sesuai untuk sarapan karena lebih ringan untuk dimakan pagi hari. Menurut Diana (2009), protein sama pentingnya seperti karbohidrat karena protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur proses metabolisme dalam bentuk sel dan hormon untuk membantu badan melawan mikroba jahat dari luar tubuh.

    3. Lengkapi dengan Makanan yang Berserat

    Sertakan juga makan-makanan yang berserat dalam pilihan sarapan kamu untuk menjaga sistem pencernaan kamu tetap lancar dalam mengolah makanan. Idealnya, seorang dewasa mengonsumsi serat sekitar 25-30 gram per hari untuk optimalnya sistem pencernaan. Makanan berserat bisa ditemui dengan mudah di sayur-sayuran, buah-buahan, atau biji-bijian.

    4. Minum Air atau Cairan yang Cukup

    Jumlah cairan dalam 2/3 tubuh diisi dengan air sehingga sangat penting untuk meminum air sesuai dengan kadar yang cukup. Minumlah sesuai dengan kadar kebutuhan air yang diperlukan oleh tubuh, yaitu minimal 2 liter sehari. Meminum air yang cukup juga menghindari tubuh dari penyakit-penyakit lain seperti penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih (ISK).

    Sarapan paling tepat dilakukan sebelum melakukan aktivitas utama atau sebelum ber-olahraga di pagi hari. Ketika sarapan, hindari makanan-makanan dalam porsi yang berlebihan, makanan berlemak tinggi, dan minuman manis. Makanan-makanan tersebut akan membuat diri kita mengantuk dan memicu tidak stabilnya gula darah.

    Selain sarapan, jangan lupa untuk meminum Yakult setiap hari agar memaksimalkan penyerapan nutrisi dan membuat perut yang nyaman dalam menjalani hari. Kandungan bakteri baik Lactobacillus casei Shirota strain di dalamnya membantu menjaga keseimbangan usus sehingga proses pencernaan berjalan lebih optimal. Dengan pencernaan yang sehat, penyerapan nutrisi dari makanan pun semakin maksimal, membuat tubuh terasa lebih bertenaga dan perut tetap nyaman sepanjang hari.

    (akn/akn)

  • 6 Sayuran yang Tak Baik untuk Pengidap Gangguan Ginjal, Sebaiknya Dibatasi Konsumsinya

    6 Sayuran yang Tak Baik untuk Pengidap Gangguan Ginjal, Sebaiknya Dibatasi Konsumsinya

    Jakarta

    Sayuran umumnya baik untuk kesehatan, termasuk bagi ginjal. Namun, beberapa jenis sayuran mengandung senyawa tertentu yang dapat memicu pembentukan batu ginjal, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

    Individu dengan faktor risiko seperti obesitas, gangguan pencernaan, atau pola makan tinggi natrium dapat lebih rentan mengalami batu ginjal. Kondisi ini juga perlu menjadi perhatian khusus bagi mereka yang memiliki penyakit ginjal atau riwayat batu ginjal sebelumnya.

    Sayuran yang Tidak Baik untuk Pengidap Gangguan Ginjal

    Beberapa sayuran yang tidak baik untuk ginjal di antaranya bayam, okra, hingga daun bit. Berikut penjelasannya.

    1. Bayam

    Kebanyakan sayuran berdaun hijau, seperti bayam tidak direkomendasikan bagi pengidap penyakit ginjal karena kandungan kaliumnya. Dikutip dari laman Very Well Health, saat disajikan matang, secangkir bayam bisa mengandung sekitar 839 kalium, hampir setengah dari jumlah harian yang direkomendasikan untuk orang dengan penyakit ginjal kronis dan kadar kalium tinggi.

    Bayam juga mengandung oksalat yang tinggi. Pada orang yang sensitif, oksalat bisa meningkatkan risiko batu ginjal.

    Sayuran ini mengandung 600-750 mg oksalat per 100 gram sajian. Jadi, disarankan untuk memilih makanan lain dengan manfaat kesehatan serupa atau membatasi asupannya dalam jumah kecil namun jarang.

    2. Okra

    Okra mengandung sekitar 140 mg oksalat dalam satu porsi (100 g) dan tergolong cukup tinggi. Dikutip dari laman Kidney Stone Clinic, jika dikonsumsi setiap hari dalam porsi besar, sayuran ini bisa menyebabkan pembentukan batu ginjal.

    3. Lobak Swiss atau Swiss chard

    Sayuran berdaun hijau ini juga bisa menyebabkan batu ginjal jika dikonsumsi terlalu banyak. Dikutip dari laman Medicine Net, lobak swiss mengandung oksalat antinutrisi yang bisa meningkatkan ekskresi oksalat urine dan meningkatkan risiko batu kalsium oksalat. Tentunya sayuran ini juga tidak direkomendasikan untuk pengidap penyakit ginjal.

    4. Kentang

    Kentang secara alami kaya akan kalium. Satu kentang berukuran sedang mengandung sekitar 610 mg kalium. Ada beberapa cara untuk mengurangi kandungan kalium dalam kentang. Salah satunya adalah merendamnya dalam air sebelum dimasak.

    Cara paling efektifnya adalah dengan memotong kentang kecil-kecil dan merebusnya dalam air selama 10 menit. Proses pencucian bisa mengurangi kandungan kalium, setidaknya setengah dari jumlah aslinya.

    5. Daun Bit

    Dikutip dari laman People’s Phamacy, bagi orang yang rentan terhadap batu ginjal, daun bit, buah bit, bahkan bubuk akar bit bisa menimbulkan masalah. Kandungan oksalat di dalamnya cukup tinggi dan bisa memicu pembentukan batu ginjal pada individu yang rentan.

    6. Rhubarb

    Dikutip dari laman WebMd, rhubarb mengandung bahan kimia yang bisa diubah tubuh menjadi batu ginjal. Jadi, jika sudah memiliki penyakit ginjal, hindari rhubarb.

    Ditinjau oleh: Mhd. Aldrian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.

    (elk/suc)

  • Tiga Hari Mengikuti Langkah Kaki Gibran di Afrika Selatan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 November 2025

    Tiga Hari Mengikuti Langkah Kaki Gibran di Afrika Selatan Nasional 25 November 2025

    Tiga Hari Mengikuti Langkah Kaki Gibran di Afrika Selatan
    Tim Redaksi
    JOHANNESBURG, KOMPAS.com
    – Minggu (23/11/2025) pagi di Johannesburg terasa cukup sejuk, meski matahari Afrika Selatan sudah memantul terang dari balik jendela restoran hotel.
    Dari salah satu sudut restoran, rombongan wartawan Wakil Presiden (Wapres)
    Gibran Rakabuming
    memulai hari dengan sarapan sebelum mengantar orang nomor dua di Indonesia menuju hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
    G20
    .
    Ketika jarum jam tangan menunjuk ke angka 08.15 WIB, seorang staf Sekretariat Wakil Presiden mengarahkan kami untuk sarapan bersama Gibran di ruangannya.
    Rasa senang dan kaget bercampur aduk karena kami mendapat bisa makan satu meja dengan Wakil Presiden RI di tengah kesibukannya menghadiri sesi ketiga
    KTT G20
    , yang akan berlangsung dalam beberapa jam.
    Suasana di ruang sarapan berlangsung akrab dan cair karena memang ini bukan pertama kalinya Gibran makan bersama para awak media.
    Di ujung meja makan, Gibran menyantap sepiring menu sarapan sederhana tapi mengenyangkan yang tersaji di depannya. Ada telur, kentang, hingga buah-buahan.
    Kami para wartawan disuguhi roti hingga brownies dan segelas air putih. Bukan karena dibedakan, tetapi karena kami memang sudah sarapan sebelum dipanggil ke ruangannya.
    Suara gesekan piring dan alat makan ikut meramaikan perbincangan ringan antara rombongan wartawan dan Wakil Presiden. Percakapan berlangsung hangat dengan ekspresi santai.
    Satu jam berlalu tanpa terasa di ruang makan Wakil Presiden RI. Mengkhiri percakapan di pagi itu, kami pun berfoto bersama sebagai kenang-kenagan dari momen penting ini.
    Begitu tiba di lobi hotel tempat Gibran dan rombongan bermalam, para staf hotel sudah berbaris untuk memberi semangat sekaligus melepas keberangkatan Gibran menuju venue KTT G20.
    Lantunan “Shosholoza”, lagu khas Afrika Selatan bergema memenuhi ruangan lobi hotel saat Gibran lewat untuk berangkat ke forum KTT G20.
    Gibran ikut tepuk tangan bersama para staf hotel yang melantuntan lagu “Shosholoza”. Perpaduan suara indah mereka berpadu tepuk tangan dan iringan alat musik pukul memberikan semangat di Minggu pagi yang dingin.
    Ada sorotan mata antusias yang terpancar dari mata para staf hotel ketika melihat Gibran ikut menikmati lagi yang dinyanyikannya.
    Baru setelah itu Gibran berjalan menuju mobil dinas yang telah menunggu.
    Pukul 09.40 waktu setempat, eks Wali Kota Solo itu pun bertolak ke Johannesburg Expo Centre, yang merupakan lokasi KTT G20.
    Suasana KTT G20 hari ketiga tidak jauh berbeda dari sebelumnya di mana awak media dari berbagai penjuru dunia hanya bisa meliput dari Media Center yang disediakan.
    Dari layar televisi besar, kami menyaksikan Gibran menyampaikan pidato ketiganya di KTT G20 2025.
    Pidato ketiga Gibran menyampaikan pandangannya soal perkembangan
    artificial intelligence
    (AI) serta mineral kritis. Ia juga menyoroti kesenjangan digital yang masih hanya dkuasai segelntir pihak.
    “AI akan menentukan kekuatan ekonomi selama beberapa dekade mendatang. Namun hari ini, manfaatnya masih sangat timpang, terkonsentrasi di segelintir perusahaan dari beberapa negara maju,” ujar Gibran dalam bahasa Inggris di hadapan kepala negara G20.
    Pada intinya, pidato Gibran menekankan perlunya kerja sama global untuk memastikan teknologi AI memberi manfaat luas dan bukan justru memperlebar jurang ketimpangan.
    G20 harus bisa memastikan bahwa AI menjadi kekuatan yang inklusif.
    Inklusivitas itu dapat terwujud dengan tata kelola yang etis dan akses yang setara, sehingga para inovator dapat mengakses kumpulan data, sistem pelatihan, dan platform global.
    “Indonesia percaya bahwa transisi inklusif dimungkinkan, dan oleh karena itu kami mendukung kesepakatan kerja warga negara G20 untuk upah yang adil, kesetaraan gender, pelatihan keterampilan ulang, dan perlindungan sosial,” ujar Gibran.
    Sesi KTT berlangsung padat meski selesai lebih cepat dari sesi pertama dan kedua. Pertemuan bilateral juga digelar dengan Wakil Kanselir Republik Federal Jerman, Lars Klingbeil di sela kegiatan KTT hari terakhir.
    Berbagai isu strategis dibahas utamanya soal penguatan kerja sama industri hilir, kerja sama industri pertahanan, pendalaman kemitraan politik, serta optimalisasi kerja sama Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).
    Selepas memberikan pidato dan menggelar pertemuan, Gibran menyempatkan diri mengunjungi Media Center, yang lokasinya cukup jauh karena berbeda gedung dari area ruang konferensi.
    Ini langkah yang jarang dilakukan pejabat tinggi dalam agenda dengan pengamanan ketat seperti ini.
    Panasnya terik matahari tidak menyurutkan langkah Gibran menyapa rombongan media yang ikut mengawalnya untuk pidato perdana di forum internasional.
    Tidak sendirian, Gibran mendatangi wartawan dengan didampingi Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Christiawan Nasir, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono, serta Plt. Dirjen Protokol dan Konsuler/Kepala Protokol Negara (KPN), Andy Rachmianto.
    Di halaman belakang Media Center KTT G20, rombongan media sudah bersiaga menunggu Gibran dan para menteri dan wakil menteri (wamen) datang ke area Media Center.
    Ada beberapa media yang belum siap saat Gibran datang, tetapi ia dengan sabar menunggu kami memasang kamera dan alat untuk melakukan sesi wawancara.
    “Ayo aturlah, atur,” ujar Gibran mempersilahkan kami mengatur posisi kamera dan tempatnya berdiri saat sesi wawancara.
    Kami pun menyarankan Gibran dan rombongan melakukan sesi wawancara di depan logo KTT G20.
    Di bawah sinaran matahari siang yang menyengat, ia menjawab satu-satu pertanyaan yang kami tanyakan.
    Selama sesi wawancara, ia menegaskan kehadirannya di KTT G20 di Afrika Selatan ini tidak tiba-tiba, melainkan penugasan resmi dari Presiden RI Prabowo Subianto.
    Gibran diminta untuk mewakili Prabowo dalam forum internasional tersebut.
    “Ini adalah penugasan dari Bapak Presiden untuk mewakili beliau di G20 Summit yang sangat bersejarah, pertama kalinya diadakan di Afrika,” ujar Gibran.
    Ia juga merangkum agendanya selama tiga hari berada di Afrika Selatan. Sejak mendarat pada 21 November 2025, Gibran dan rombongan langsung melakukan pertemuan Indonesia-Africa CEO Forum. Di hari kedua dan ketiga, Gibran menghadiri tiga sesi KTT G20 serta beberapa pertemuan bilateral.
    Gibran menyampaikan hasil kunjungan kerja luar negerinya ini akan segera dilaporkan ke Kepala Negara.
    “Hasil rapat segera kita
    follow up
    dan kita laporkan ke Pak Presiden begitu nanti kita sampai di Tanah Air,” ujar Gibran.
    Selama kunjungannya ini, Gibran berpesan ke dunia untuk mempertegas posisi Global South atau kelompok negara-negara berkembang di Asia, Afrika, hingga Amerika Latin. Indonesia juga mendorong keadilan ekonomi global.
    Lewat pidato perdananya, Gibran menekankan bahwa setiap negara berhak untuk menentukan arah pembangunannya.
    “Yang namanya kerja sama
    partnership
    harus mensejahterakan, harus memberdayakan. Seperti yang saya sampaikan kemarin, tidak boleh mendikte dan tidak boleh membuat ketergantungan,” tegasnya.
    Forum KTT G20 pada 23 November lalu menjadi puncak forum internasional di Afrika Selatan. Ini juga menjadi hari terakhir Gibran menginjakan kaki di tanah Afrika.
    Dari venue KTT, rombongan pun bergerak ke Masjid Ud-Dhuha, Johannesburg. Masjid putih sederhana itu tak begitu besar, namun halaman depannya dipenuhi jemaah dan santri yang telah mengetahui kedatangan Wapres RI.
    Di masjid tersebut, Gibran menunaikan salat zuhur bersama para jemaah warga negara Indonesia dan warga setempat.
    Selepas ibadah, Gibran duduk berbincang dengan para santri untuk membahas pandangan mereka tentang Indonesia.
    Tiba-tiba tawa Gibran dan para santri serta rombongan di lokasi pecah saat mendengar suara celetukan anak kecil.
    Anak laki-laki itu yang meneriaki ayahnya karena tidak sabar melihat Wakil Presiden RI. Suasana pun menjadi semakin cair dan hangat.
    “Bapak
    cepetan
    , adik mau ketemu Presiden!” teriak anak tersebut diikuti tawa seisi ruangan.
    Tidak cuma anak kecil tersebut, antusiasme para WNI dan warga lokal di lokasi ikut meramaikan kunjungan Gibran ke masjid tersebut. Gibran turut meladeni satu per satu ajakan foto.
    Selesai kegiatan dari masjid, rombongan lalu kembali ke hotel untuk beristirahat sejenak sambil menunggu pesawat disiapkan.
    Hanya sekitar satu jam istirahat di hotel. Tepat pukul 17.00 WIB, rombongan sudah harus kembali melakukan perjalanan menuju Bandar Udara Internasional OR Tambo.
    Iring-iringan mobil dinas Wapres RI ini pun bergegas menyusuri jalan-jalan raya di kota terbesar Afrika Selatan.
    Pasukan jajar kehormatan sudah berbaris rapi di sekitar tangga masuk pesawat kepresidenan saat rombongan mobil dinas Gibran masuk area bandara.
    Pukul 17.30 waktu setempat atau pukul 22.30 WIB, pesawat lepas landas menuju Jakarta, menempuh perjalanan udara hampir 11 jam.
    Jari tangan para pewarta tidak pernah berhenti mengetik sejak perjalanan menuju KTT G20 hingga menaiki pesawat. Sebagian dari kami juga terus mengetik saat mengudara untuk melaporkan kegiatan-kegiatan selama ada di Afrika Selatan.
    Pesawat rombongan mendarat mulus di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pukul 09.40 WIB. Udara Jakarta yang jauh lebih lembab dan panas dibanding angin dingin Johannesburg, mengakhiri perjalanan perdana Wapres Gibran di panggung internasional.
    Lewat kunjungan yang singkat namun padat tersebut, kami menyaksikan langsung bagaimana Gibran menyampaikan suara Indonesia di forum global, mempererat hubungan bilateral, menunjukkan komitmen diplomasi yang lebih inklusif, serta membangun kedekatan dengan WNI di Afrika Selatan.
    Jurnalis
    Kompas.com
    Rahel Narda Chaterine ikut serta di dalam kunjungan kerja rombongan Wapres Gibran di Afrika Selatan.
    Ikuti laporan langsung tentang kegiatan Wakil Presiden Gibran
    di sini
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dari Pacalan ke Surabaya: Cerita Hasil Tani Pelosok Magetan Memasok Dapur MBG Kota Pahlawan

    Dari Pacalan ke Surabaya: Cerita Hasil Tani Pelosok Magetan Memasok Dapur MBG Kota Pahlawan

    Magetan (beritajatim.com) – Udara di lereng Pacalan, Plaosan, Magetan, terasa sejuk di pagi itu. Bersih, jernih, dan menyegarkan. Kabut tipis menghiasi pepohonan. Cahaya matahari mulai muncul. Perlahan mengusir gelap.

    Sebagian orang mungkin masih sibuk dengan urusan domestik mereka. Tetapi, para petani sudah tak lagi di rumah. Sibuk dengan aktivitas harian mereka di ladang sayuran: Menyiangi, memotong, mengumpulkan, dan menimbang panen yang siap berangkat. Kebetulan, momen panen sayuran sedang berlangsung.

    Ya, lereng Pacalan memang terkenal akan komoditas pertanian berupa sayuran. Beragam jenis sayuran tumbuh subur di lereng Gunung Lawu itu. Bahkan, sayuran dari tempat ini sampai dipesan daerah lain di luar Magetan.

    “Sekarang permintaan sayur lebih sering datang dari luar Magetan,” ujar Jurianto, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Rimbun Lestari, membuka percakapan dengan senyum bangga.

    Menariknya, pesanan sayur dari Pacalan yang cukup besar berasal dari Ngawi dan Surabaya. Benar. Surabaya. Kota yang jaraknya ratusan kilometer dari Magetan.

    “Ngawi dan Surabaya itu langganan. Seminggu bisa dua kali kirim. Kalau ramai, nilai transaksinya bisa sampai Rp10 juta sekali jalan,” terang dia.

    Kondisi ini mulai dirasakan para petani Pacalan sejak adanya. Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program andalan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Begitu MBG dimulai, sayur dari Pacalan rutin dikirim ke Surabaya dan Ngawi.

    Sayur-sayur tersebut dikirim dengan tujuan langsung yaitu sejumlah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Tidak ke pasar induk lebih dulu. Jadi, langsung memenuhi permintaan SPPG dalam menyediakan 3.000 porsi lima hari dalam sepekan.

    Bagi Jurianto, pesanan dari dua daerah tersebut, terutama Surabaya, menjadi penenang di tengah rutinitas bisnis pertanian nasibnya tak mudah ditebak. Permintaan yang stabil seperti itu terasa seperti angin segar. Harga naik-turun, cuaca berubah ekstrem, hingga biaya pupuk dan obat tanaman yang terus meroket seolah terbayar ketika truk yang membawa hasil panen melaju ke tujuan.

    Sementara untuk Magetan, Jurianto mengaku ada yang aneh. Justru di “rumah” sendiri, tak ada satupun permintaan sayuran muncul. “Untuk Magetan sendiri justru belum ada yang jalan. Padahal petaninya di sini siap,” kata dia tegas.

    Berharap Pada yang Dekat

    Program MBG) sebenarnya membuka harapan besar bagi para petani. Dengan penerima manfaat yang luas — siswa sekolah, ibu hamil, hingga kelompok rentan — kebutuhan bahan pangan sehat diyakini meningkat.

    Sedangkan Magetan dikenal sebagai salah satu sentra hortikultura di Jawa Timur. Terutama sayur mayur dataran tinggi. Secara logis, MBG menjadi ruang besar bagi produk lokal: kubis Pacalan, wortel Sarangan, kentang dan sawi dari Desa Dadi. Namun dalam praktiknya, serapan lokal belum benar-benar dirasakan — setidaknya oleh Pacalan.

    Agus Suharto, Kepala Desa Pacalan, bangga dengan program MBG karena selaras dengan upaya desa meningkatkan kesejahteraan petani. Tetapi menghadapi kenyataan sedikitnya permintaan sayuran dari Magetan, Agus juga merasa heran.

    Dalam pandangan Agus, MBG seharusnya berpihak dulu pada petani daerah asalnya. Seharusnya, semua kebutuhan dapur SPPG di Magetan dipenuhi dari petani setempat. Barulah ketika kebutuhan dapur tidak bisa lagi mengandalkan pasokan dari Magetan, bisa mengandalkan stok dari daerah lain.

    “Telur lokal ya beli di peternak lokal, daging lokal dari peternak lokal juga. Sayur ya dari Pacalan, Poncol, Sidomukti, se-Kabupaten Magetan dulu,” kata Agus.

    Nyatanya, banyak SPPG di Magetan justru memenuhi kebutuhannya dengan mengambil pasokan dari daerah lain. Data Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Magetan mencatat dari total 23 SPPG seluruh Magetan, 3 di antaranya berlokasi di Kecamatan Plaosan. Namun sayangnya, 3 SPPG itu tidak menyerap hasil tani dari Pacalan.

    “Ya selama ada tawaran dan harga masuk akal, petani kami akan kami arahkan dengan baik. Namun, arahan ini jadi sia-sia kalau tidak ada yang beli,” katanya.

    300 Petani dan Mimpi Besar Membalik Nasib

    KTH Rimbun Lestari menaungi sekitar 300 petani. Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah keluarga kecil yang menggantungkan hidup pada panen tiap 30–60 hari, tergantung komoditas.

    “Sejak kerja sama dengan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Ngawi dan Surabaya, pendapatan petani bisa naik sekitar 50 sampai 60 persen,” ucap Jurianto.

    Peningkatan penghasilan itu membuat ekonomi desa berputar agak kencang. Petani bisa beli pupuk tanpa berutang, peralatan panen mulai diperbarui, anak-anak petani bisa sekolah tanpa tunggakan, dan UMKM pendukung pertanian ikut hidup.

    Namun peningkatan itu rapuh. Ketika harga lokal mulai naik, pasokan dari luar langsung membanjir. Alhasil, harga kembali jatuh.

    “Baru naik sedikit kubis Pacalan, langsung masuk kubis Wonosobo, Probolinggo, Bandung,” keluh Agus. “Petani ya ndlosor (melandao) lagi harganya.”

    Inilah alasan mengapa KTH mengatur strategi tanam berbasis permintaan pasar. Hari ini buncis dicari, besok semua menanam buncis. Minggu depan sawi putih naik, petani langsung beralih. Tapi tanpa proteksi harga, strategi ini seperti berjudi dengan waktu dan cuaca.

    Sistem “Kontan” Menjaga Kepercayaan

    Ada prinsip yang dipegang Jurianto dan kelompoknya: petani tidak boleh menunggu uang hasil panen. Sebelum sayur dikirim, uang harus sudah dipegang petani.

    “Kalau nimbang langsung dibayar. Itu yang dibutuhkan petani,” tekan Jurianto.

    Pernah ada tawaran dari pihak luar yang ingin sistem pembayaran mundur. Namun, sistem itu justru menambah beban petani.

    “Ada dapur dari Madiun. Sistem kontrak harga, bayarnya seminggu sekali. Kami tolak. Kalau petani harus menunggu, mereka bisa tidak makan,” terang Jurianto.

    Cara sederhana namun kritis: menghapus kecemasan petani, menjaga ritme produksi, serta meningkatkan kepercayaan dan kontinuitas suplai. Dalam jangka panjang, sistem semacam ini mampu memperkuat ekonomi berbasis produksi, bukan tengkulak.

    Krisis Harga yang Lama Tak Teratasi

    Harga sayuran masih fluktuatif setiap saat. Kondisi ini terjadi akibat tidak ada batas bawah seperti yang diberlakukan pada padi dan jagung.

    “Petani itu kalau pupuk naik nggak pernah demo. Padahal yang mereka perlu cuma satu: harga panen jangan dibanting,” kata Agus.

    Sebagai pemimpin desa, ia mencoba memberi solusi nyata: membina pasar khusus bagi petani Pacalan, mengatur arus pasokan agar tengkulak luar tidak mendominasi, dan membentuk jejaring penjualan yang lebih mandiri

    MBG: Kunci Ekonomi Hijau Magetan

    Jika dikelola secara visioner, program MBG mampu menjadi game changer bagi pertanian Magetan. Sebab dengan MBG, petani mendapat jaminan pasar tetap ada, juga produksi lokal bisa diserap secara langsung. Selain itu, MBG juga mendorong petani meningkatkan kualitas. Serta menghidupkan UMKM logistik dan dapur olahan

    Bayangkan jika seluruh sekolah dan kelompok penerima manfaat di Magetan berkomitmen membeli minimal 50–70 persen dari petani lokal. Dampak yang timbul antara lain: miliaran rupiah berputar di Magetan, memperkuat etahanan pangan lokal, petani berani investasi alat dan lahan, serta kaum muda kembali mau bertani. Inilah sejatinya ekonomi hijau yang menyejahterakan akar rumput.

    Dari Lereng Gunung ke Meja Makan

    Bagi Jurianto, menjadi petani bukan hanya soal panen dan uang. Ia ingin generasi muda melihat bahwa pertanian punya masa depan.

    “Kita ingin anak-anak petani bangga pada kerja orang tuanya.”

    Mereka percaya, makan bergizi untuk siswa melalui MBG dihasilkan dari pangan lokal yang segar dan sehat, dibudidayakan oleh tangan-tangan petani yang merawat bumi, adalah rantai keberlanjutan yang harus dijaga bersama.

    Agus menutup perbincangan dengan harapan,“Tolong bantu suarakan bahwa MBG juga harus menyejahterakan petani kecil. Kalau petani hidup sejahtera, Magetan juga ikut maju.”

    Di balik seiris wortel dalam ompreng MBG yang tiba di sekolah, tersimpan cerita panjang perjuangan petani Pacalan menjaga ekonomi tetap berdenyut. Setiap truk yang meluncur dari desa menjadi bukti bahwa Magetan memiliki kekuatan pangan yang bisa menopang Generasi Emas Indonesia — tinggal memastikan pintu-pintu pasarnya tidak terkunci dari dalam. [fiq/beq]

  • BGN Akui MBG Jadi Penyokong Inflasi Kenaikan Harga Sayuran

    BGN Akui MBG Jadi Penyokong Inflasi Kenaikan Harga Sayuran

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Kepala I Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang mengakui bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu penyokong terjadinya inflasi harga sayuran dan bahan pokok lainnya. Salah satunya adalah wortel mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi.

    Nanik mengatakan, pihaknya akan melakukan bersama 11 kementerian untuk membahas hal tersebut. Dia mengungkapkan saat ini harga wortel per kg sudah mencapai Rp 23.000.

    “MBG sekarang sudah menjadi penyokong inflasi. Beberapa sayur harganya sudah naik, buncis, kacang panjang, pakcoy, wortel. Wortel di Jakarta sudah 23 ribu per kg. Saya akan rapat dengan 11 kementerian untuk membahas itu,” ucap Nanik saat pidato di Rapat Konsolidasi SPPG Kabupaten Bandung, Minggu (16/11/2025).

    Nanik mengimbau agar para Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mencari pengganti wortel untuk menjaga stabilitas harga sayuran yang lain. Menurutnya, saat ini kenaikan harga sayuran dan bahan makanan lainnya tidak hanya karena hari raya keagamaan saja, namun juga akibat dari program MBG.

    “Harus mencari subtitusi wortel. Kalau ada harga sayur jatuh, tolong dipakai untuk mengangkat sayur lainnya. Hari ini yang jatuh harga kentang, sekarang 10 ribu per kg. Tolong ahli gizi disiapkan, tidak selalu makan nasi tapi diganti kentang agar harganya naik,” ucap Nanik.

    Nanik mengatakan, mitra SPPG juga disarankan agar menampung hasil bumi dari petani untuk mendukung ekonomi rakyat. BGN juga akan berdiskusi dengan pemerintah daerah agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan kosong di rumah untuk menanam sayuran.

    “Ingat tujuan pak presiden adalah menumbuhkan ekonomi rakyat. Para mitra harus menampung hasil petani, 10 petani bisa masuk ke SPPG. Jadi saran saya kepada mitra kumpulkan mereka tolong ditampung. Jadi mitra hanya mengambil dari bahan-bahan lokal. SPPG, ahli gizi tidak boleh menggunakan bahan pabrikan kecuali susu,” jelas dia.

    Sementara itu Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan, pihaknya akan merencanakan sejumlah program untuk mencegah terjadinya inflasi. Salah satunya adalah gerakan masyarakat menanam sayuran di halaman.

    “Setelah berbincang dengan Pak Waka tadi, bahwa Kabupaten Bandung nanti akan mulai ada program gerakan menanami halaman. Nah, ini kebutuhan-kebutuhan yang pokok ini yang setiap hari yang rutin selalu dimasak di SPPG, ini tentunya melayani kebutuhan sehingga inflasi kita stabil. Kita buatkan program per RW. Ya, nanti ada peternak ayam ya, sehingga ada peternak ayam telur dan segala segala macamnya kita siapkan,” jelas Dadang.

  • Pilu Ibu-2 Anak Tewas Keracunan Jajanan Kaki Lima di Istanbul

    Pilu Ibu-2 Anak Tewas Keracunan Jajanan Kaki Lima di Istanbul

    Istanbul

    Seorang ibu dan dua anaknya tewas diduga akibat keracunan makanan, setelah menyantap jajanan kaki lima di area wisata populer di kota Istanbul, Turki. Sang ayah dari keluarga tersebut juga mengalami keracunan dan sedang berjuang untuk hidupnya di rumah sakit.

    Tragedi tragis ini menimpa keluarga keturunan Turki yang tinggal di Jerman dan sedang berlibur ke Istanbul.

    Keluarga tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (14/11/2025), jatuh sakit pada Rabu (12/11) waktu setempat, setelah menyantap beberapa hidangan jajanan kaki lima populer di sebuah restoran yang ada di kawasan tepi laut di Ortakoy, di kaki jembatan yang membentang di Selat Bosphorus.

    Kepala otoritas kesehatan regional Istanbul, Abdullah Emre Guner, dalam pernyataan via media sosial X pada Kamis (13/11) mengatakan bahwa keluarga tersebut, yang menginap di area distrik Fatih, jatuh sakit tak lama setelah menyantap jajanan kaki lima itu dan dilarikan ke rumah sakit.

    Namun sayangnya, sebut Guner, kedua anak mereka, yang berusia 6 tahun dan 3 tahun, meninggal dunia.

    Guner mengatakan bahwa sang ayah dan ibu dirawat di ruang perawatan intensif, dan penyelidikan telah diluncurkan otoritas terkait terhadap kasus ini.

    Dalam pernyataan terbaru pada Jumat (14/11), Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc mengatakan sang ibunda telah meninggal dunia.

    “Sampel telah diambil dari tempat-tempat di mana keluarga tersebut diketahui makan dan empat orang telah ditahan,” kata Tunc dalam pernyataannya.

    Laporan sejumlah media menyebut keluarga tersebut telah menyantap hidangan kerang dengan nasi, camilan populer yang sering dijual pedagang kaki lima, juga menyantap “kumpir” — kentang dengan banyak isian.

    Beberapa laporan lainnya menyebut mereka menyantap “kokorec”, hidangan populer berupa isi perut domba panggang. Ada juga yang melaporkan mereka menyantap Turkish Delight.

    Lihat juga Video: Duh! 22 Anak di Afsel Tewas Keracunan Makanan Tercemar Pestisida

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Makan Rebusan-Kukusan yang Keburu Dingin? Hati-hati, Ini Risikonya

    Makan Rebusan-Kukusan yang Keburu Dingin? Hati-hati, Ini Risikonya

    Jakarta

    Makanan rebusan-kukusan begitu nikmat disantap ketika masih hangat. Selain sensasi memakannya akan berbeda, jika terlalu lama didiamkan di suhu ruang, maka bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri.

    Spesialis gizi klinis, dr Ardian Sandhi Pramesti, SpGK mengatakan, makanan kukusan-rebusan yang didiamkan di suhu ruang bisa menimbulkan risiko. Salah satunya adalah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan, seperti mual, muntah, dan diare.

    “Ini karena makanan rebus atau kukus punya kadar air tinggi, yang membuatnya rentan terhadap bakteri jika dibiarkan di “danger zone” suhu, yaitu antara 4°C hingga 60°C. Di rentang suhu ini, bakteri seperti Salmonella, E. coli, atau Bacillus cereus bisa berkembang biak dengan cepat, bahkan dua kali lipat setiap 20 menit,” katanya kepada detikcom, Kamis (13/12/2025).

    dr Ardian menuturkan, ada studi yang menunjukkan bahwa salah satu penyebab utama dari penyakit akibat makanan adalah pendinginan yang tidak benar setelah dimasak.

    “Jadi, kalau makanan masak yang panasnya dibiarkan dingin perlahan di suhu ruang, bakteri di makanan itu bisa menghasilkan toksin yang tahan panas, artinya, meski dipanaskan ulang, toksinnya tetap ada dan ini yang menyebabkan infeksi,” tuturnya.

    “Khusus untuk makanan karbohidrat tinggi seperti singkong atau kentang, Bacillus cereus sering jadi masalah karena bisa tumbuh di makanan yang didinginkan lambat,” tambahnya.

    Namun, jika makanan sudah dingin karena disimpan disimpan dengan benar di kulkas dengan suhu

    “Jadi risiko muncul kalau dibiarkan dingin di meja atau suhu ruang terlalu lama,” katanya.

    Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi makanan rebus atau kukus seperti ubi, singkong, kentang, atau jagung secara langsung setelah matang. Hal ini untuk memaksimalkan manfaat nutrisi dan meminimalisir risiko keracunan.

    “Tapi, kalau nggak bisa langsung habis, nggak masalah kok, asalkan dinginkan cepat dan simpan langsung di kulkas, terus durasi maksimal 2 jam di suhu ruang, lalu masukkan kulkas, terus bisa dimakan dingin atau dipanaskan ulang sebelum dikonsumsi,” tuturnya.

    Menurut dr Ardian, yang terpenting adalah jangan sering-sering memanaskan dan mendinginkan makanan secara berulang, Hal ini bisa menurunkan kualitas kandungan nutrisinya.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/up)

    Tren Rebusan-Kukusan

    16 Konten

    Tren sarapan pakai menu rebus-rebusan dan kukusan tengah digandrungi Gen-Z. Diklaim lebih sehat karena minim tambahan minyak. Ya lumayan sih, dibanding sarapan nasi-lontong yang tinggi kalori ya kan?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya