Tanaman: kentang

  • 5 Penyebab Asam Lambung Sering Kambuh, Termasuk Rebahan dengan Posisi Ini

    5 Penyebab Asam Lambung Sering Kambuh, Termasuk Rebahan dengan Posisi Ini

    Jakarta

    Asam lambung naik atau refluks merupakan salah satu kondisi yang kerap menyerang banyak orang. Tak jarang, seseorang bisa mengalami kondisi ini lebih dari satu kali sepanjang hidupnya. Lantas, apa penyebab asam lambung sering kambuh?

    Dikutip dari Cleveland Clinic, asam lambung naik atau refluks adalah kondisi yang terjadi ketika cairan asam (asam klorida atau HCl) dan makanan di dalam lambung mengalir kembali ke kerongkongan atau esofagus. Aliran balik ini dapat mengiritasi kerongkongan, dan menimbulkan gejala seperti nyeri, munculnya rasa asam di pangkal tenggorokan, hingga peradangan.

    Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan asam lambung sering kambuh, mulai dari makanan hingga kebiasaan tertentu. Dikutip dari berbagai sumber, berikut penyebab asam lambung sering kambuh yang perlu diwaspadai.

    1. Sering Mengonsumsi Makanan Berlemak

    Terlalu sering mengonsumsi makanan berlemak dapat menjadi salah satu penyebab asam lambung sering kambuh. Dikutip dari Healthline, makanan berlemak dapat melemahkan katup sfingter esofagus yang membatasi lambung dan kerongkongan. Akibatnya, katup tidak bisa menutup dengan sempurna, sehingga memungkinkan cairan asam dan makanan mengalir kembali ke kerongkongan.

    Makanan berlemak juga dapat menunda pengosongan lambung. Hal ini dapat meningkatkan risiko asam lambung kambuh. Berikut contoh makanan berlemak yang perlu diwaspadai pengidap refluks:

    Kentang gorengMentegaKejuEs krimDressing saladSaus cocol dan sambalPotongan daging yang tinggi lemak, seperti sirloin2. Makan dengan Postur Tubuh yang Buruk

    Bukan hanya jenis makanan saja yang memengaruhi asam lambung naik. Postur tubuh saat makan juga tak kalah penting.

    Dikutip dari Eating Well, pakar nutrisi sekaligus pendiri Riker Nutrition Consulting, LLC, Cari Riker, RDN, LDN, CDCES, mengatakan postur tubuh yang buruk, seperti membungkuk saat makan dapat menyebabkan refluks asam.

    “Ini karena postur tubuh yang buruk dapat menekan lambung, yang dapat mendorong asam kembali ke kerongkongan dan memicu refluks asam,” ujarnya.

    3. Berbaring atau Tidur Telentang

    Riker menambahkan posisi tubuh saat tidur juga dapat memengaruhi refluks asam. Misalnya, tidur dengan posisi telentang.

    “Jika [Anda] menggunakan bantal datar saat berbaring, lambung dan esofagus Anda berada pada level yang sama, sehingga asam lambung lebih mudah naik ke esofagus,” tutur Riker.

    4. Sering Mengonsumsi Minuman Tertentu

    Selain makanan, beberapa minuman tertentu juga dapat menjadi penyebab asam lambung sering kambuh pada pengidap refluks dan GERD.

    Dikutip dari Healthline, berikut beberapa minuman yang bisa memicu refluks:

    AlkoholKopiTehMinuman berkarbonasiJus sitrus dan tomat

    Kopi, baik dengan atau tanpa kafein, dapat memicu gejala refluks. Namun perlu diingat, setiap orang memiliki toleransi yang berbeda-beda. Beberapa pengidap refluks dan GERD dapat minum kopi tanpa mengalami kekambuhan gejala.

    5. Makan Berlebihan

    Pengidap refluks dan GERD juga perlu memerhatikan porsi saat makan. Makan secara berlebihan dapat memicu gejala asam lambung naik, seperti nyeri ulu hati.

    Dikutip dari WebMD, hal ini terjadi karena lambung tetap mengembang saat ada banyak makanan di dalamnya. Semakin lambung mengembang, semakin besar pula kemungkinan sfingter esofagus tidak menutup dengan sempurna. Akibatnya, cairan asam dan makanan di lambung dapat naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan kekambuhan.

    (ath/kna)

  • 8 Makanan ‘Biang Kerok’ Kolesterol Tinggi yang Jarang Disadari

    8 Makanan ‘Biang Kerok’ Kolesterol Tinggi yang Jarang Disadari

    Jakarta

    Banyak faktor yang dapat meningkatkan kolesterol, termasuk genetik, gaya hidup, dan pilihan makanan. Umumnya, hati atau liver memproduksi kolesterol yang digunakan untuk mensintesis hormon, memproduksi vitamin, dan membangun membran sel.

    Beberapa orang memproduksi terlalu banyak kolesterol atau mengonsumsi makanan yang meningkatkan kolesterol dalam darah, sehingga mengakibatkan tingginya kadar kolesterol dalam darah.

    Dikutip dari Eat This, Not That, kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL) atau kolesterol jahat yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri. Akibatnya, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    Makanan dapat sangat berdampak langsung pada kadar kolesterol. Makanan pemicu kolesterol, misalnya seperti makanan yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dengan menghambat reseptor yang membuang kolesterol jahat dari darah.

    Dikutip dari beberapa sumber, berikut makanan pemicu kolesterol:

    1. Daging merah

    Makanan pemicu kolesterol yaitu daging merah, terutama yang banyak mengandung lemak. Daging unggas seperti ayam juga mengandung lemak jenuh, jadi pilihlah daging merah atau ayam yang memiliki sedikit atau bahkan tanpa lemak.

    2. Daging olahan

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan daging olahan, seperti bacon hingga sosis sebagai karsinogen. Dikutip dari CNBC Make It, daging olahan juga mengandung banyak natrium dan lemak jenuh.

    3. Makanan yang digoreng

    Dikutip dari Real Simple, minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan sering kali dihidrogenasi. Proses hidrogenasi minyak tak jenuh untuk memadatkannya menghasilkan lemak trans.

    Makanan yang digoreng juga mengandung banyak lemak jenuh. Misalnya seperti kentang goreng ukuran sedang, mengandung 2,7 gram lemak jenuh.

    4. Makanan cepat saji (fast food)

    Ahli diet Alanna Cabrero mengungkapkan tidak ada yang tahu apakah restoran makanan cepat saji menggunakan minyak terhidrogenasi atau terhidrogenasi parsial untuk memasak makanan mereka.

    “Restoran bahkan dapat menggunakan kembali minyak yang mengubah lemak dalam minyak menjadi lemak trans,” tutur Cabrero.

    5. Makanan kemasan

    Makanan olahan kemasan yang beku, seperti pizza, nugget, atau popcorn kemasan dapat mengandung lemak jenuh, minyak terhidrogenasi, atau lemak trans.

    6. Makanan yang dipanggang atau kue kering

    Beragam makanan yang dipanggang, seperti kue kering, kue, atau muffin selain mengandung gula, bisa juga mengandung lemak jenuh.

    Kue coklat berukuran sedang mengandung 1,7 gram lemak jenuh dan croissant mini mengandung 5 gram lemak jenuh.

    7. Minuman manis

    Ahli nutrisi Lisa Andrews, MEd, RD, LD, menyarankan untuk menghentikan konsumsi minuman manis, seperti soda, jika ingin mengendalikan lipid.

    Dikutip dari Eat This, Not That, mengonsumsi minuman manis dalam jumlah yang berlebihan dapat dikaitkan dengan dislipidemia. Itu merupakan kondisi saat kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal dalam darah.

    8. Mentega

    Mentega merupakan makanan yang tidak disarankan bagi orang dengan kolesterol tinggi. Itu merupakan makanan olahan susu berlemak tinggi dengan 7,3 gram lemak jenuh per sendok makan.

    Sebuah studi yang dipublikasi pada 2023 di Cureus menemukan bahwa saat buah alpukat dimasukkan ke dalam menu diet rendah lemak, hal itu dapat menurunkan kadar LDL.

    (sao/naf)

  • Begini Rahasia Masyarakat Betawi Kembalikan Kebugaran Tubuh pada Masa Nifas

    Begini Rahasia Masyarakat Betawi Kembalikan Kebugaran Tubuh pada Masa Nifas

    Liputan6.com, Jakarta – Masa nifas adalah periode pemulihan pasca persalinan yang biasanya berlangsung selama 40 hari. Bagi masyarakat Betawi, masa nifas harus dilalui dengan berbagai perawatan khusus untuk sang ibu.

    Bagi masyarakat Betawi, kelahiran anak selalu dirayakan dengan penuh kebahagiaan. Hal itu tentu dibarengi dengan berbagai perawatan yang harus dilakukan sang ibu pasca-persalinan.

    Mengutip dari Seni & Budaya Betawi, masyarakat Betawi memiliki beberapa perawatan khusus untuk menjaga kesehatan dan memulihkan si ibu yang sedang dalam masa nifas. Hal ini juga merupakan tradisi yang terus dilestarikan hingga sekarang.

    Bukan sekadar kebiasaan, tradisi ini juga mengandung nilai-nilai luhur. Tradisi ini sekaligus sebagai wujud kepedulian dan kepercayaan terhadap kekuatan alam serta spiritual.

    Dalam tradisi Betawi, ibu yang baru melahirkan harus melakukan perawatan khusus untuk mengembalikan kebugaran dan kesuburan tubuhnya. Para ibu disarankan untuk mengonsumsi jamu yang bermanfaat untuk ‘ngringkesin’ peranakan.

    Umumnya, jamu yang dikonsumsi oleh ibu yang baru melahirkan adalah jamu yang diramu dari bahan-bahan alami, seperti brotowali, kunyit, kencur, daun alpukat, dan serai. Jamu ini wajib diminum sebanyak dua kali dalam sehari.

    Para ibu juga harus melakukan perawatan tubuh dari luar, salah satunya dengan lulur. Luluran dengan bedak parem dapat memberikan rasa nyaman di tubuh.

    Sama seperti jamu, lulur ini juga dibuat dari bahan-bahan alami, seperti beras, kencur, jahe, serai, dan kapulaga. Bahan-bahan ini memang dikenal memberikan manfaat yang baik untuk tubuh.

    Rahasia lain yang harus dilakukan untuk mengembalikan kebugaran ibu yang baru melahirkan adalah dengan menjaga asupan makanan. Sebelum puput puser, si ibu boleh mengonsumsi segala macam makanan yang diinginkan.

    Namun saat puser sudah puput, maka ada beberapa makanan pantangan, seperti dodol yang dipercaya membuat ngilu peranakan, pisang ambon, tape, durian, nangka matang, jerohan, dan ikan. Si Ibu juga harus banyak megonsumsi sayur papasan, yakni sayur bening dengan beragam isian sayuran, mulai dari kentang, wortel, nangka, kangkung, kacang panjang, dan beragam sayuran lainnya.

    Adapun menu makanan yang biasanya dikonsumsi si ibu adalah nasi, sayur tanpa santan, tahu, dan tempe. Sayur bening tersebut konon tidak boleh terasa asin, asam, pedas, atau amis karena dipercaya dapat memengaruhi kualitas air susu.

    Pada masa sekarang, tradisi dan cara ini masih dilakukan dengan berbagai penyesuaian. Pengetahuan tentang ilmu medis membuat adanya beberapa perubahan pada pola perawatan maupun pola makan sang ibu saat masa nifas.

    Penulis: Resla

  • Gerd Kambuh Usai Lebaran, Atasi dengan 6 Langkah Sederhana Ini – Halaman all

    Gerd Kambuh Usai Lebaran, Atasi dengan 6 Langkah Sederhana Ini – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Penyakit Gerd (Gastroesophageal Reflux Disease) sering muncul setelah merayakan hari Lebaran.

    Masalah kesehatan ini terjadi karena ketika Lebaran banyak makanan mengandung lemak tinggi, asam maupun pedas, seperti rendang ketupat dengan opor ayam, semur daging, sambal kentang, kue-kue manis dan jenis makanan lain.

    “Selama berpuasa, kebiasaan makan cenderung teratur, baik dari segi waktu dan jumlah makan, namun saat dan setelah Idul Fitri, pola dan menu makan cenderung berantakan,” tutur Provider Credentialing & Claim Cashless Medical Advisor Allianz Life Indonesia dr. Maya Wardhani dikutip pada Selasa (8/4/2025).

    Gejala gerd berupa rasa tidak nyaman di bagian perut sampai ke dada dan atau disertai rasa mual karena berkaitan dengan produksi asam lambung.

    Juga sensasi terbakar, nyeri di dada setelah makan, kembung, kesulitan menelan, sensasi ada benjolan di tenggorokan.

    Untuk meringankan kondisi lambung yang tidak nyaman dr. Maya menyarankan beberapa tips sederhana mengatasi gerd secara mandiri di rumah:
     
    1.    Mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan air tinggi dan serat, diantaranya seperti pisang, lidah buaya, dan oatmeal.

    Pisang termasuk buah dengan keasaman netral, yang efektif menetralkan asam lambung. Lidah buaya memiliki sifat anti radang yang dapat mengurangi produksi asam lambung. Sementara, oatmeal merupakan sumber serat yang baik untuk mengurangi kadar asam lambung.
     
    2.    Mengkonsumsi air putih hangat

    Air putih hangat berfungsi mengencerkan asam lambung yang dibutuhkan tubuh untuk memecah dan menyerap nutrisi dari makanan, meredakan gejala nyeri, kembung dan melancarkan pencernaan.
     
    3.    Makanlah dengan porsi kecil

    Menjaga konsumsi makanan yang seimbang dan tidak berlebihan dapat mengurangi peningkatan asam lambung. Selain itu, dengan menjaga berat badan agar tetap ideal dapat mengurangi kadar lemak yang berlebihan pada area perut sehingga tidak menimbulkan tekanan yang dapat memicu gerd.
     
    4.    Menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu produksi asam lambung dan memperburuk gerd

    Seperti makanan yang berlemak, asam dan pedas, serta minuman bersoda, kopi, coklat serta minuman yang mengandung mint.

    5.    Menghindari berbaring setelah makan

    Berbaring setelah makan dapat meningkatkan gejala dispepsia seperti rasa tidak nyaman di perut, kembung dan mual. Karena pada tubuh dengan posisi horizontal dapat memperlambat pergerakan makanan ke usus sehingga proses penyerapan nutrisi di usus halus terganggu.
     
    6.    Mengkonsumsi Antasida

    Antasida merupakan salah satu obat over the counter yang dapat digunakan untuk menetralkan asam lambung dan mengurangi rasa tidak nyaman pada perut.
     
    Ia mengatakan ketika perut sudah terasa tidak nyaman, jangan panik karena kondisi gerd bisa dikelola dengan perubahan gaya hidup dan pola makan yang tepat dan menerapkan langkah pengobatan mandiri.

    Meski demikian, saat gejala gerd tidak membaik dan berlangsung lama hingga semakin parah seperti kesulitan bernapas dan terasa nyeri dada, maka segera berkonsultasi dengan dokter atau dapat menggunakan layanan telekonsultasi online.

    Perubahan pola dan waktu makan dapat mempengaruhi produksi asam lambung, yang bisa menyebabkan pengidap gerd mengalami gejala seperti nyeri ulu hati, mual, dan sensasi terbakar di dada.

     

  • Pasca Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok di Bandung Barat Turun!

    Pasca Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok di Bandung Barat Turun!

    JABAR EKSPRES – Sejumlah kebutuhan pokok masyarakat satu pekan pasca Hari Raya Idulfitri di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menunjukan tren penurunan. Sejumlah komoditas mengalami penurunan harga mulai dari cabai, daging ayam, daging sapi, kentang, telur, bawang, minyak goreng dan beras.

    Penurunan harga kebutuhan pokok ini disambut positif oleh para konsumen, meski para pedagang mengaku pasokan dari petani dan distributor belum sepenuhnya kembali normal.

    “Harga sejumlah komoditas mulai turun di H+3 lebaran. Tapi nggak sepenuhnya turun ke harga normal, bertahap,” ungkap salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Tradisional Tagog Padalarang, Bandung Barat, Deden, 32 tahun, kepada wartawan, Selasa (8/4/2025).

    Penurunan paling signifikan menurut Deden, pada komoditas cabai rawit merah yang sebelumnya sempat tembus Rp120.000 per kilogram, menjadi Rp100.000 per kilogram.

    Penurunan harga tidak hanya terjadi pada satu jenis cabai rawit saja. Cabai keriting merah dan cabai tanjung yang sebelumnya dibanderol Rp90.000 per kilogram, kini bisa didapatkan dengan harga Rp60.000 per kilogram.

    BACA JUGA:Pasca Lebaran, Harga Cabai Rawit Merah Sentuh Rp 140 ribu

    Deden berharap turunnya harga tersebut dapat membawa angin segar bagi para konsumen yang sempat mengeluhkan lonjakan harga selama bulan Ramadan hingga Lebaran 2025.

    Ia menambahkan, selain berbagai jenis cabai, sejumlah sayuran penting lainnya juga menunjukkan tren serupa. Salah satunya kentang, sebelumnya harga komoditas itu dibanderol dengan harga Rp22.000 per kilogram menjadi Rp20.000 per kilogram.

    “Naik karena stok sedikit, sekarang normal lagi. Selain kentang wortel juga turun dari Rp22.000 menjadi Rp20.000 per kilogram,” tambahnya.

    Deden menilai penyebab utama naiknya harga sebelum Lebaran, karena pasokan yang terbatas, sementara permintaan meningkat tajam.

    Kini, setelah para petani dan distributor kembali beraktivitas normal, pasokan pun mulai stabil sehingga harga bisa turun perlahan. Namun, menurutnya tidak semua komoditas mengikuti tren penurunan, bawang merah dan bawang putih masih bertahan di harga tinggi sejak H-7 Lebaran.

    Kedua bahan pokok itu, lanjut dia, masih dijual dengan harga sekitar Rp50.000 per kilogram.

    “Bawang masih mahal, belum ada penurunan. Tapi ya mudah-mudahan minggu depan bisa turun juga,” jelasnya.

  • Sebaiknya Dibatasi, 5 Makanan yang Paling Disukai Sel Kanker

    Sebaiknya Dibatasi, 5 Makanan yang Paling Disukai Sel Kanker

    Jakarta

    Kanker adalah penyakit yang kompleks. Ada banyak jenis dan pemicunya. Faktor-faktor kanker termasuk genetik atau riwayat keluarga, juga gaya hidup seseorang.

    Meski begitu, 80 hingga 90 persen tumor ganas yang muncul kemudian berkembang menjadi kanker berkaitan dengan faktor eksternal, dalam hal ini gaya hidup.

    Salah satu faktor gaya hidup terpenting yang perlu dipertimbangkan adalah pola makan. Banyak penelitian menunjukkan beberapa makanan terbukti meningkatkan risiko lebih tinggi jenis kanker tertentu.

    Beberapa makanan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas, yang dikaitkan dengan jenis kanker tertentu. Makanan yang mengandung karsinogen, zat berbahaya, berpotensi menyebabkan kanker, bergantung pada tingkat dan durasi paparan karsinogen.

    Apa Saja Makanan yang Disukai Sel Kanker?

    Daging olahan

    Dikutip dari Healthline, daging olahan, jenis daging apa pun yang diawetkan dengan cara diasapi, diasinkan, diawetkan, atau dikalengkan. Sebagian besar daging olahan adalah daging merah. Beberapa contoh daging merah yang telah diolah meliputi:

    hot dog
    salami
    sosis
    ham
    kornet sapi
    dendeng sapi

    Metode yang digunakan untuk membuat daging olahan dapat menghasilkan karsinogen. Misalnya, menurut artikel 2018, mengawetkan daging dengan nitrit dapat membentuk karsinogen yang disebut senyawa N-nitroso. Daging asap juga dapat menyebabkan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang bersifat karsinogenik.

    Daging olahan merupakan faktor risiko utama kanker kolorektal. Tinjauan lain pada 2019, juga menemukan daging olahan dikaitkan dengan kanker perut.

    Para peneliti juga melihat konsumsi daging olahan yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.

    Makanan yang digoreng

    Ketika makanan bertepung dimasak pada suhu tinggi, senyawa yang disebut akrilamida terbentuk. Hal ini dapat terjadi selama menggoreng, membakar, dan memanggang roti.

    Makanan bertepung yang digoreng sangat tinggi kandungan akrilamidanya. Ini termasuk produk kentang goreng, seperti kentang goreng dan keripik kentang.

    Menurut tinjauan pada 2018, akrilamida ditemukan bersifat karsinogenik dalam penelitian yang dilakukan pada tikus. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker atau International Agency for Research on Cancer (IARC) menganggap bersifat karsinogenik bagi manusia.

    Menurut sebuah studi pada 2020, akrilamida merusak DNA dan menginduksi apoptosis, atau kematian sel.

    Makan banyak makanan yang digoreng juga meningkatkan risiko untuk diabetes tipe 2 dan obesitas. Kondisi ini dapat meningkatkan stres oksidatif dan peradangan, yang selanjutnya meningkatkan risiko kanker.

    Makanan yang dimasak terlalu lama

    Makanan yang dimasak terlalu lama, terutama daging, dapat menghasilkan karsinogen. Menurut sebuah artikel tahun 2020, memasak daging dengan suhu tinggi menghasilkan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH) karsinogenik dan amina heterosiklik. Zat-zat ini dapat meningkatkan risiko kanker dengan mengubah DNA sel.

    Untuk mengurangi risiko karsinogen akibat memasak dengan suhu tinggi, cobalah menggunakan metode memasak yang lebih sehat seperti:

    memasak dengan api kecil
    memasak dengan tekanan tinggi
    memanggang atau membakar pada suhu yang lebih rendah
    memasak dengan api kecil dalam slow cooker atau slow cooker

    Gula dan karbohidrat olahan

    Makanan manis dan karbohidrat olahan secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko kanker. Beberapa contoh makanan ini meliputi:

    minuman manis bergula
    makanan panggang
    pasta putih
    roti putih
    nasi putih
    sereal manis

    Mengonsumsi makanan manis dan bertepung dalam konsentrasi tinggi dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan obesitas. Menurut sebuah studi pada 2020, kedua kondisi tersebut memicu peradangan dan stres oksidatif. Hal ini dapat meningkatkan risiko terhadap jenis kanker tertentu.

    Diabetes tipe 2 meningkatkan risiko kanker ovarium, payudara, dan endometrium (rahim).

    Asupan gula dan karbohidrat olahan yang tinggi juga dapat menyebabkan kadar glukosa darah tinggi, yang dapat menjadi faktor risiko kanker kolorektal.

    Untuk membatasi dampak kesehatan dari karbohidrat olahan, cobalah untuk mengganti makanan ini dengan alternatif yang lebih sehat seperti:

    roti gandum utuh
    pasta gandum utuh
    nasi merah
    gandum

    Alkohol

    Saat mengonsumsi alkohol, liver memecah alkohol menjadi asetaldehida, senyawa karsinogenik.

    Asetaldehida meningkatkan kerusakan DNA dan stres oksidatif. Asetaldehida juga mengganggu fungsi kekebalan tubuh, sehingga menyulitkan tubuh untuk menargetkan sel prakanker dan kanker.

    Pada wanita, alkohol meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, menurut sebuah studi tahun 2015. Hal ini dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker payudara reseptor estrogen positif.

    (naf/kna)

  • H+6 Lebaran, Harga Bahan Pokok di Pasar Kosambi Mulai Alami Penurunan

    H+6 Lebaran, Harga Bahan Pokok di Pasar Kosambi Mulai Alami Penurunan

    JABAR EKSPRES – Sepekan setelah Hari Raya Idulfitri, beberapa komoditi pangan di Kota Bandung mulai alami penurunan harga. Di Pasar Kosambi, cabai rawit merah dari yang sebelumnya Rp150.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp130.000 per kg.

    “Sekarang mulai turun, sudah dua hari ini. Cabai rawit merah yang sebelumnya sempat Rp150.000 per kilo, sekarang sudah jadi Rp130.000,” ujar salah satu pedagang, Eddy di Pasar Kosambi, Jl. A Yani, Kota Bandung, Minggu (6/4/2025).

    Eddy menyebutkan, penurunan harga tidak hanya terjadi pada satu jenis cabai saja. Cabai keriting merah dan cabai tanjung yang sebelumnya berkisar diharga Rp100.000 per kilo, kini menjadi Rp70.000 perkilo. Begitu pula dengan cabai rawit hijau yang kini turun menjadi Rp100.000 dari harga sebelumnya Rp120.000.

    Selain cabai, sejumlah sayuran penting lainnya juga menunjukkan tren serupa. Eddy menyebutkan kentang kini dijual Rp20.000 per kilogram dari sebelumnya Rp22.000.

    BACA JUGA:Pasca Lebaran, Harga Cabai Rawit Merah Sentuh Rp 140 ribu

    Selain itu, bahan pangan lain yakni wortel juga turun dari Rp24.000 menjadi Rp20.000, sementara tomat dan timun masing-masing turun dari Rp15.000 ke Rp12.000 per kilogram.

    Eddy berharap turunnya harga tersebut dapat membawa angin segar bagi para konsumen yang sempat mengeluhkan lonjakan harga selama bulan Ramadan hingga Lebaran.

    “Kalau wortel, timun, tomat, kentang, semua mulai turun juga. Memang nggak drastis banget, tapi beda seribu dua ribu itu lumayan buat pembeli,” ungkap Eddy.

    Disinggung terkait hal ini, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, membenarkan bahwa bahan pokok masyarakat sempat alami kenaikan di pasar Kota Bandung.

    Dirinya menyebut, kenaikan diakibatkan oleh kurangnya pasokan yang tak sebanding dengan permintaan pasar. Sehingga, terjadi fluktuasi harga di beberapa komoditas bahan pokok.

    BACA JUGA:H-1 Lebaran, Harga Daging Sapi dan Ayam di Kota Bandung Mulai Melonjak!

    “Memang sempat naik, karena kurang pasokan berkenaan dengan libur lebaran. Jadi ada keterlambatan pengiriman. Cuman kalau berbicara stok, Kota Bandung terbilang aman,” katanya.

  • 4 Wisata Kuliner di Bogor yang Wajib Dicoba Saat Libur Lebaran

    4 Wisata Kuliner di Bogor yang Wajib Dicoba Saat Libur Lebaran

    JAKARTA – Bogor merupakan kota yang sejuk dan banyak dijadikan destinasi wisata di musim liburan, salah satunya libur Lebaran. Selain tempat wisata yang menarik, kota ini juga menawarkan berbagai kuliner yang nikmat.

    Mengutip dari lama Disparbud Kota Bogor, terdapat beberapa kuliner di Bogor yang wajib dicoba saat libur Lebaran. Berikut daftarnya yang bisa menjadi referensi Anda.

    Soto Mie Bogor

    Soto Mie Bogor merupakan kuliner khas Bogor yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi kota tersebut. Hidangan ini terdiri dari mie kuning, irisan daging sapi, risoles, dan kuah yang gurih serta menggugah selera.

    Anda dapat menemukan kedai yang menawarkan Soto Mie Bogor di sekitar kota. Salah satu yang legendaris adalah Soto Mie Mang Ohim yang cukup terkenal di kalangan wisatawan.

    Doclang

    Doclang merupakan kuliner tradisional Bogor yang mirip dengan lontong sayur. Makanan ini berisi potongan lontong, kentang rebus, tahu, telur, dan kerupuk yang disiram dengan saus kacang yang kental dan gurih. Makanan ini biasanya dinikmati sebagai sarapan di pagi hari.

    Asinan Bogor

    Makanan lainnya yang tak boleh dilewatkan jika berkunjung ke Bogor adalah asinan Bogor. Makanan ini memiliki rasa yang pedas dan manis, karena terdiri dari buah-buahan atau sayuran yang diasinkan dan diberi kuah cuka.

    Wisatawan dapat menemukan asinan Bogor di berbagai sudut kota Bogor. Salah satu yang paling terkenal adalah kedai Asinan Gedung Dalam, yang sudah buka sejak tahun 1978.

    Laksa Bogor

    Berbeda dengan laksa lainnya, laksa Bogor disajikan dengan oncom sebagai salah satu bahan utamanya. Bahan tambahan lainnya di makanan ini adalah kuah santan yang kental dan gurih, dengan bihun, telur rebus, dan daun kemangi. Salah satu gerai yang terkenal dengan laksa Bogor adalah Laksa Bogor Pak Inin.

  • 6 Makanan yang Harus Dihindari saat Perjalanan Mudik, Picu Kantuk dan Mual

    6 Makanan yang Harus Dihindari saat Perjalanan Mudik, Picu Kantuk dan Mual

    Liputan6.com, Yogyakarta – Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum menempuh perjalanan panjang untuk mudik lebaran, salah satunya adalah kondisi fisik. Pasalnya berkendara jarak jauh tentunya butuh kondisi fisik yang bugar agar selamat.

    Salah satu cara menjaga tubuh agar tetap bugar adalah dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi sebelum berangkat. Pilihan makanan yang kurang tepat bisa menyebabkan rasa mual, perut tidak nyaman, hingga mengantuk yang berisiko bagi keselamatan, terutama bagi pengemudi.

    Oleh karena itu, mengetahui jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat mudik dapat membantu menjaga kondisi tubuh tetap prima. Melansir laman Eating Well, berikut daftar makanan dapat memicu mual dan kantuk yang harus dihindari saat perjalanan mudik.

    1. Makanan cepat saji

    Makanan cepat saji, seperti burger, sandwich sarapan, dan kentang goreng, mengandung lemak tinggi yang sulit dicerna oleh tubuh. Proses pencernaan yang berat ini dapat menghabiskan energi dan membuat tubuh terasa lelah serta mengantuk, sehingga berbahaya bagi pengemudi.

    2. Buah-buahan asam

    Jeruk, lemon, limau, dan grapefruit juga bersifat asam dan bisa menyebabkan iritasi pada kandung kemih. Selain itu, jus berbasis citrus dapat memperburuk kondisi ini dan meningkatkan frekuensi buang air kecil dan mengganggu kenyamanan selama perjalanan.

    3. Makanan pedas

    Makan makanan pedas memang terasa nikmat di lidah. Namun, konsumsi makanan yang pedas bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare, mual, dan naiknya asam lambung.

     

  • Daftar Harga Pangan yang Naik Gila-gilaan hingga Hari Kedua Lebaran

    Daftar Harga Pangan yang Naik Gila-gilaan hingga Hari Kedua Lebaran

    Jakarta

    Harga sejumlah bahan pangan terpantau masih merangkak naik di pasar, salah satunya di Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Terpantau, harga cabai rawit merah hingga daging sapi naik tinggi dibandingkan harga normal.

    Menurut pantauan detikcom, Selasa, 1 April 2025, harga cabai keriting merah per kilogramnya dipatok seharga Rp 100 ribu. Lalu, harga tertinggi didapuk oleh cabai rawit merah dengan nominal Rp 150 ribu per kilogramnya.

    “Kalau cabai keriting hijau Rp 70 ribu per kilo, cabai rawit hijau Rp 80 ribu per kilo, dan cabai rawit putih Rp 60 ribu per kilo,” ujar Fitri, salah satu pedagang sayur-mayur di Pasar Rumput.

    Fitri bilang, harga yang masih tinggi tersebut karena kondisi pasar induk di momen Lebaran tidak banyak yang berjualan, sehingga stok cabai cenderung sulit didapat.

    “Biasanya kalau lagi tidak momen Lebaran, cabai keriting merah itu cuma Rp 30 ribu per kilogram, cabai rawit merah ada yang Rp 40 ribu-Rp 50 ribu,” katanya merinci.

    Segelintir harga sayuran juga terpantau naik. Beberapa di antaranya adalah kentang dan daun seledri. Per kilogram kentang jadi seharga Rp 25 ribu, dan daun seledri juga naik jadi Rp 60 ribu per kilogramnya.

    Sementara harga bawang juga tergolong tinggi. Harga bawang merah mencapai Rp 100 ribu per kilogramnya. Padahal di luar momen Lebaran biasanya hanya di kisaran Rp 30 ribu per kilogram.

    Fitri bilang, harga biasanya mulai mengerem lagi di seminggu pasca-Lebaran.

    Tidak cuma itu, harga daging ayam ras terpantau berada di angka Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu di pasaran. Salah satunya, di kios ayam milik Syifa, salah satu pedagang yang juga berada di kawasan Pasar Rumput, Jakarta Selatan.

    Dari pengamatan langsung detikcom, harga daging ayam ras yang dijual Syifa ada yang seharga Rp 35 ribu per ekor, dan Rp 50 ribu per ekornya. Syifa bilang, harga ini tergantung dari ukuran unggas yang ia jual, yang besar punya harga lebih mahal ketimbang ukuran yang lebih kecil.

    Syifa mengaku, harga ayam cenderung mengalami kenaikan saat momen Lebaran. Ia bilang, kisaran nominal kenaikannya berada di angka Rp 5 ribu per kilogramnya.

    “Untuk harga ayam itu naiknya sekitar Rp 5.000 per kilogram,” katanya.

    Sementara itu, harga daging sapi menyentuh angka Rp 150 ribu per kilogramnya. Kisaran harga berbeda-beda, tergantung jenis daging dan bagian daging yang dijual.

    Untuk harga daging sapi bagian paha depan dibanderol seharga Rp 145 ribu per kilogramnya. Sedangkan untuk bagian paha belakang lebih mahal, yakni di harga Rp 150 ribu per kilogram.

    “Harganya beda-beda, ya. Ada yang Rp 145.000, ada yang Rp 150.000. Karena masih harga Lebaran. Itu beda harganya karena ada yang daging paha depan, ada daging paha belakang. Kalau yang paha depan Rp 145 ribu, kalau yang daging paha belakang Rp 150 ribu. Ini harga daging sapi saja,” ujar pria pedagang daging yang enggan menyebutkan namanya.

    Ada pula daging kerbau yang dibekukan dan sudah dalam kemasan plastik vakum. Harga daging kerbau beku ini dipatok sebesar Rp 100 ribu per kilogramnya.

    Sedangkan harga telur ayam di hari kedua Idulfitri tercatat mencapai angka Rp 32 ribu per kilogramnya. Biasanya, di luar momen Lebaran, kisaran harga telur ayam berada di angka Rp 29 ribu-Rp 30 ribu per kilogram.

    (eds/eds)