Tanaman: Eucalyptus

  • Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

    Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

    GELORA.CO -Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) sejak Rabu 17 Desember 2025.

    Kebijakan ini diambil menyusul keputusan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk menghentikan sementara operasional dan melakukan audit perusahaan tersebut.

    BEI menilai penghentian kegiatan usaha Toba Pulp Lestari berpotensi menimbulkan ketidakpastian terhadap keberlangsungan bisnis perseroan. Karena itu, otoritas bursa memutuskan untuk melakukan suspensi perdagangan saham INRU di seluruh pasar.

    “Maka Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Efek PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) di Seluruh Pasar terhitung sejak Sesi II Perdagangan Efek pada Rabu, 17 Desember 2025 hingga pengumuman lebih lanjut,” kata Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A, dalam keterangan resmi.

    Adapun tekanan terhadap saham ini sudah terlihat dalam sepekan terakhir. Saham emiten kehutanan itu tercatat merosot 9,92 persen, dengan harga anjlok ke level Rp590 per lembar. Padahal, pada 4 Desember 2025, saham INRU masih diperdagangkan di kisaran Rp715 per lembar.

    Penghentian perdagangan ini tak lepas dari keputusan PT Toba Pulp Lestari Tbk yang menghentikan sementara operasional pabriknya sejak 11 Desember 2025 usai menerima surat dari Kemenhut serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, menyusul bencana alam yang melanda wilayah Sumatera.

    Kemenhut sebelumnya mengirimkan surat penangguhan sementara akses penatausahaan hasil hutan di wilayah perizinan berusaha pemanfaatan hutan (PBPH) di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatra Barat.

    Selain itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumatera Utara juga menerbitkan surat permintaan penghentian seluruh kegiatan penebangan dan pengangkutan kayu eucalyptus hasil budidaya, termasuk dari Perkebunan Kayu Rakyat (PKR), sebagai langkah antisipasi dampak banjir dan cuaca ekstrem.

    “Sehubungan dengan kedua kebijakan tersebut, Perseroan wajib melaksanakan penghentian sementara kegiatan operasional pabrik yang diakibatkan berhentinya penatausahaan kayu serta penghentian kegiatan pemanenan PBPH (Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan) dan PKR (perkebunan kayu rakyat),” ujar PT TPL dalam keterangannya.

    Di sisi lain, Kemenhut memastikan akan melakukan audit dan evaluasi menyeluruh terhadap PT Toba Pulp Lestari. Perusahaan tersebut diduga menjadi salah satu pihak yang menyebabkan banjir dan longsor di Sumatera Utara.

    Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan langkah tersebut merupakan perintah langsung Presiden RI Prabowo Subianto.

    “PT Toba Pulp Lestari, PT TPL, yang banyak diberitakan, Pak Presiden secara khusus memerintahkan kepada saya untuk melakukan audit dan evaluasi total terhadap TPL ini,” katanya di Istana Kepresidenan Jakarta.

    Raja Juli juga telah menugaskan Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki untuk mengawasi jalannya proses audit dan evaluasi. Jika terbukti melakukan pelanggaran, Kemenhut membuka opsi pencabutan PBPH Toba Pulp Lestari atau pengurangan luas kawasan hutan yang dapat dikelola perusahaan. 

  • Banjir Sumut Telan Ratusan Korban, KSPPM: Jejak Konsesi TPL Ada di 6 Titik Terparah

    Banjir Sumut Telan Ratusan Korban, KSPPM: Jejak Konsesi TPL Ada di 6 Titik Terparah

    Surabaya (beritajatim.com) – Perdebatan mengenai pemicu utama bencana ekologis yang melanda Sumatera Utara kian memanas setelah Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) membuka data spasial terbaru terkait aktivitas industri di kawasan tersebut. Direktur KSPPM, Roki Suriadi Pasaribu, secara tegas menyoroti sikap defensif PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang dinilai berupaya mengelak dari tanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang terjadi.

    Dalam keterangan resminya, Jumat (5/12/2025), Roki mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai korelasi antara wilayah operasional perusahaan dengan lokasi bencana.

    “Jika dicermati lokasi bencana ekologis yang terjadi pada 25 November 2025, enam dari kabupaten yang terdampak banjir dan longsor memiliki irisan langsung dengan wilayah konsesi perusahaan ini,” ujar Roki Suriadi Pasaribu.

    Menurut Roki, data tersebut menunjukkan adanya korelasi spasial yang mendesak untuk diselidiki, terutama terkait perubahan tutupan hutan dan ekspansi tanaman eucalyptus yang memengaruhi daya dukung lingkungan. Ia membantah narasi perusahaan yang mengklaim hanya menanami sebagian kecil area konsesi, dengan membeberkan temuan pelanggaran di lapangan.

    “Aktivitas penanaman eucalyptus terus dilakukan tanpa koreksi apa pun. Data terbaru mencatat setidaknya 3.660 hektare kawasan hutan lindung telah mereka tanami eucalyptus,” tegas Roki.

    Ia merinci bahwa area pelanggaran terluas berada di Sektor Tele, yakni sekitar 3.305 hektare. Kawasan yang seharusnya berfungsi sebagai penyangga ekosistem Danau Toba tersebut justru ditanami dan ditebang secara berkala. Bahkan, Roki menyebut TPL juga melakukan penanaman ilegal di luar batas izin resmi mereka seluas 1.720 hektare di dalam kawasan hutan lindung.

    “Pelanggaran yang dilakukan perusahaan ini tidak hanya terbatas pada tata kelola hutan yang buruk. Dengan sengaja, TPL juga melakukan penanaman eucalyptus di luar izin resmi yang mereka miliki,” tambahnya.

    Roki juga menyoroti skema Kebun Kayu Rakyat (PKR) yang digadang-gadang sebagai solusi konflik agraria, namun nyatanya menjadi modus baru deforestasi. Ia menjelaskan bahwa praktik ini justru mempercepat kerusakan hutan alam, khususnya di wilayah Tapanuli Selatan.

    “Dengan dalih PKR dan status areal sebagai APL, TPL melakukan penebangan hutan alam dan menggantinya dengan tanaman monokultur. Sepintas praktik ini tampak tidak bermasalah karena adanya kesepakatan dengan masyarakat, namun pada kenyataannya justru memicu kerusakan ekologis yang serius,” jelas Roki.

    Melihat skala kerusakan yang masif, Roki menegaskan bahwa tragedi kali ini adalah yang terparah dibandingkan rentetan bencana sebelumnya di Sihotang dan Simangulampe pada 2023, maupun banjir Parapat awal tahun ini. Bencana saat ini telah menelan ratusan korban jiwa dan melumpuhkan puluhan desa.

    “Karena itu, TPL tidak dapat mengelak dari keterlibatannya dalam bencana yang sedang berlangsung. Praktik pemanenan eucalyptus setiap 4–5 tahun memicu terbentuknya lahan terbuka yang meningkatkan kerentanan terhadap bencana ekologis,” pungkas Roki menutup pernyataannya. [beq]

  • Bantahan Keras Luhut Dikaitkan dengan Toba Pulp Lestari

    Bantahan Keras Luhut Dikaitkan dengan Toba Pulp Lestari

    Jakarta

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan jadi sorotan karena dikaitkan dengan PT Toba Pulp Lestari Tbk. Dengan tegas, Luhut pun menepis dan membantah semua kabar tersebut.

    Jodi Mahardi, Juru Bicara Luhut, menyatakan informasi tersebut keliru dan tidak berdasar. Dia menegaskan Luhut sama sekali tak memiliki afiliasi dan terlibat dalam bentuk apapun di PT Toba Pulp Lestari.

    “Informasi tersebut adalah tidak benar. Pak Luhut tidak memiliki, tidak terafiliasi, dan tidak terlibat dalam bentuk apa pun-baik secara langsung maupun tidak langsung-dengan Toba Pulp Lestari. Setiap klaim yang beredar terkait kepemilikan atau keterlibatan beliau merupakan informasi yang keliru dan tidak berdasar,” tegas Jodi dalam keterangannya, Kamis (4/12/2025) kemarin.

    Sebagai pejabat negara, Jodi menegaskan Luhut secara konsisten mematuhi seluruh ketentuan perundang-undangan yang mengatur transparansi, etika pemerintahan, dan pengelolaan potensi konflik kepentingan.

    “Beliau juga selalu terbuka terhadap proses verifikasi fakta dan mendorong publik untuk merujuk pada sumber informasi yang kredibel,” kata Jodi.

    Pihaknya mengimbau seluruh pihak untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi, serta mengutamakan etika dalam ruang digital agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan disinformasi di masyarakat.

    “Untuk memastikan akurasi dan mencegah penyebaran informasi palsu, kami mempersilahkan media maupun publik untuk melakukan klarifikasi langsung kepada pihak kami apabila diperlukan,” pungkas Jodi.

    PT Toba Pulp Lestari jadi sorotan usai disebut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengalihfungsikan lahan hutan melalui aktivitas kemitraan kebun kayu di Batang Toru. Hal tersebut dinilai jadi biang kerok bencana banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Sumatera.

    WALHI menyebut, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sibolga, dan Tapanuli Selatan (Tapsel), menjadi wilayah yang paling terdampak imbas rusaknya ekosistem di Batang Toru.

    Profil Toba Pulp Lestari

    Dirangkum dari laman resminya, Toba Pulp Lestari merupakan perusahaan yang berfokus pada usaha produksi bubur kertas (pulp) dan kertas. Perusahaan memiliki lisensi untuk mengelola 167.912 hektare (ha) Hutan Tanaman Industri di Sumatra Utara.

    Perusahaan memperoleh izin operasional dari pemerintah yang terletak di lima lokasi di Sumatra Utara, yaitu Aek Nauli, Habinsaran, Tapanuli Selatan, Aek Raja, dan Tele. Paling luas di antaranya di Aek Raja seluas 45.562 ha dan di Tele 46.885 ha. Saham PT Toba Pulp Lestari Tbk tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham INRU. Perusahaan melantai di Bursa pada 18 Juni 1990.

    Mengutip laman Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham Toba Pulp Lestari saat ini yakni Allied Hill Limited dengan porsi 92,54%, masyarakat warkat sebesar 2,14% dan masyarakat non warkat sebesar 5,32%.

    Sebelumnya, Direktur Toba Pulp Lestari, Anwar Lawden juga telah memberikan bantahan soal tuduhan perusakan lingkungan. Dia mengklaim, operasional perseroan dijalankan sesuai izin dan ketentuan pemerintah. Dari total areal 167.912 hektare, perseroan mengaku hanya mengembangkan tanaman eucalyptus seluas 46.000 hektare.

    “Seluruh kegiatan HTI telah melalui penilaian High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) oleh pihak ketiga untuk memastikan penerapan prinsip Pengelolaan Hutan Lestari. Dari total areal 167.912 Ha, Perseroan hanya mengembangkan tanaman eucalyptus sekitar 46.000 Ha, sementara sisanya dipertahankan sebagai kawasan lindung dan konservasi,” tulis Anwar dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/12) lalu.

    Anwar menjelaskan, perseroan telah beroperasi 30 tahun lebih dengan terus menjaga komunikasi terbuka melalui dialog, sosialisasi, serta program kemitraan dengan pemerintah, masyarakat hukum adat, tokoh masyarakat, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil. Anwar mengaku menghormati aspirasi publik, namun ia menekankan data yang akurat dan dapat diverifikasi.

    “Perseroan menolak dengan tegas tuduhan bahwa operasional Perseroan menjadi penyebab bencana ekologi. Seluruh kegiatan Perseroan telah sesuai dengan izin, peraturan, dan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah yang berwenang,” tegas Anwar.

    Toba Pulp Lestari juga melakukan peremajaan pabrik pada tahun 2018 dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan dengan mengadopsi teknologi ramah lingkungan. Berdasarkan audit Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022-2023, Anwar mengklaim perseroan menerima hasil Taat dan Mematuhi regulasi.

    Anwar menambahkan, Toba Pulp Lestari melakukan pemanenan dan penanaman kembali di dalam konsesi yang didasarkan pada prinsip tata ruang, Rencana Kerja Umum (RKU), dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) pemerintah.

    “Perseroan menjaga kesinambungan hutan tanaman sebagai bahan baku industri pulp, sehingga jarak waktu antara pemanenan dan penanaman hanya berselang paling lama 1 bulan, sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam dokumen Amdal. Hal ini juga kami laporkan secara berkala melalui Laporan Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan,” pungkas Anwar.

    Lihat Video: Seputar PT Toba Pulp yang Ramai Dikaitkan dengan Luhut

    Halaman 2 dari 2

    (hal/acd)

  • Luhut Bantah Sebagai Pemilik PT Toba Pulp Lestari

    Luhut Bantah Sebagai Pemilik PT Toba Pulp Lestari

    PT Toba Pulp Lestari (TPL), sebuah perusahaan industri bubur kertas yang beroperasi di Sumatera Utara. Perusahaan ini dituding oleh berbagai pihak, termasuk Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan masyarakat adat, sebagai salah satu penyebab utama kerusakan ekologis yang memperparah bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera baru-baru ini.

    Tuduhan ini memicu pertanyaan mengenai struktur kepemilikan TPL dan tanggung jawabnya terhadap dampak lingkungan dan sosial yang terjadi.

    Meskipun TPL membantah tuduhan tersebut dan mengklaim telah beroperasi sesuai standar keberlanjutan, konflik agraria dan isu lingkungan telah melekat pada sejarah perusahaan sejak awal berdirinya.

    Perusahaan ini menegaskan bahwa seluruh kegiatan operasionalnya telah melalui penilaian pihak ketiga dan dinyatakan taat oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada periode 2022-2023.

    Bantahan disampaikan perorangan melalui surat resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 1 Desember 2025.

    “Perseroan dengan tegas membantah tuduhan bahwa operasional menjadi penyebab bencana ekologi,” ujar Corporate Secretary Anwar Lawden yang dikutip Selasa (2/12).

    INRU mengklaim menjalankan operasional sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang jelas dan terdokumentasi.

    Pemantauan lingkungan dilakukan secara periodik, bekerja sama dengan lembaga independen dan tersertifikasi, untuk memastikan seluruh aktivitas sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Seluruh kegiatan HTI (Hutan Tanaman Industri) telah melalui penilaian High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) oleh pihak ketiga untuk memastikan penerapan prinsip Pengelolaan Hutan Lestari,” terangnya.

    Menurut Anwar, dari total areal 167.912 Ha, perseroan hanya mengembangkan tanaman eucalyptus sekitar 46 ribu Ha. Sementara, sisanya dipertahankan sebagai kawasan lindung dan konservasi.

     

  • Toba Pulp Lestari Bantah Jadi Penyebab Banjir Sumatera Utara

    Toba Pulp Lestari Bantah Jadi Penyebab Banjir Sumatera Utara

    Jakarta: PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) akhirnya angkat suara terkait tuduhan yang menyebut operasional perusahaan menjadi penyebab banjir dan longsor di Sumatera Utara. 

    Manajemen memastikan informasi tersebut tidak berdasar dan tidak sesuai fakta di lapangan.

    “Perseroan dengan tegas membantah tuduhan bahwa operasional menjadi penyebab bencana ekologi,” ucap Direktur sekaligus Corporate Secretary TPL, Anwar Lawden dalam keterangannya di keterbukaan informasi BEI, Rabu, 3 Desember 2025.
     

    Kegiatan HTI diklaim sesuai prinsip 
    Menurut Anwar, Seluruh kegiatan HTI telah melalui penilaian High Conservation Value (HCV) dan
    High Carbon Stock (HCS) oleh pihak ketiga untuk memastikan penerapan prinsip Pengelolaan
    Hutan Lestari.

    Dari total area mencapai 167.912 hektare, TPL hanya mengembangkan tanaman eucalyptus sekitar 46.000 hektare. Sementara itu, sisanya tetap dipertahankan sebagai kawasan lindung dan area konservasi.

    Anwar juga menekankan bahwa selama lebih dari tiga dekade beroperasi, perusahaan selalu menjaga komunikasi dan keterlibatan aktif dengan para pemangku kepentingan.

    “Selama lebih dari 30 tahun beroperasi, Perseroan menjaga komunikasi terbuka melalui dialog, sosialisasi, serta program kemitraan dengan Pemerintah, Masyarakat Hukum
    Adat, tokoh masyarakat, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil,” katanya.

    Meski demikian, TPL mengaku menghormati semua bentuk penyampaian aspirasi publik, namun berharap informasi yang beredar tetap mengacu pada data yang akurat dan dapat diverifikasi.

    Jakarta: PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) akhirnya angkat suara terkait tuduhan yang menyebut operasional perusahaan menjadi penyebab banjir dan longsor di Sumatera Utara. 
     
    Manajemen memastikan informasi tersebut tidak berdasar dan tidak sesuai fakta di lapangan.
     
    “Perseroan dengan tegas membantah tuduhan bahwa operasional menjadi penyebab bencana ekologi,” ucap Direktur sekaligus Corporate Secretary TPL, Anwar Lawden dalam keterangannya di keterbukaan informasi BEI, Rabu, 3 Desember 2025.
     

    Kegiatan HTI diklaim sesuai prinsip 
    Menurut Anwar, Seluruh kegiatan HTI telah melalui penilaian High Conservation Value (HCV) dan
    High Carbon Stock (HCS) oleh pihak ketiga untuk memastikan penerapan prinsip Pengelolaan
    Hutan Lestari.

    Dari total area mencapai 167.912 hektare, TPL hanya mengembangkan tanaman eucalyptus sekitar 46.000 hektare. Sementara itu, sisanya tetap dipertahankan sebagai kawasan lindung dan area konservasi.
     
    Anwar juga menekankan bahwa selama lebih dari tiga dekade beroperasi, perusahaan selalu menjaga komunikasi dan keterlibatan aktif dengan para pemangku kepentingan.
     
    “Selama lebih dari 30 tahun beroperasi, Perseroan menjaga komunikasi terbuka melalui dialog, sosialisasi, serta program kemitraan dengan Pemerintah, Masyarakat Hukum
    Adat, tokoh masyarakat, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil,” katanya.
     
    Meski demikian, TPL mengaku menghormati semua bentuk penyampaian aspirasi publik, namun berharap informasi yang beredar tetap mengacu pada data yang akurat dan dapat diverifikasi.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ANN)

  • Toba Pulp Lestari Bantah Tuduhan Penyebab Bencana Ekologis di Sumatera

    Toba Pulp Lestari Bantah Tuduhan Penyebab Bencana Ekologis di Sumatera

    Jakarta

    Sumatera Utara (Sumut) menjadi provinsi yang ikut terdampak bencana banjir bandang dan longsor beberapa waktu lalu. Berdasarkan video beredar, terdapat gelondongan kayu sebagai salah material yang dibawa banjir besar tersebut.

    Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menduga bencana tersebut berasal dari operasional sejumlah perusahaan, salah satunya PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU). Perusahaan ini disebut mengalihfungsikan lahan hutan melalui aktivitas kemitraan kebun kayu di Batang Toru.

    WALHI menyebut, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sibolga, dan Tapanuli Selatan (Tapsel), menjadi wilayah yang paling terdampak imbas rusaknya ekosistem di Batang Toru. Bahkan tidak hanya Toba Pulp Lestari, rusaknya ekosistem ini juga disebut akibat operasional PLTA hingg tambang emas di Batang Toru.

    “PLTA Batang Toru, selain akan memutus habitat orang utan dan harimau, juga merusak badan-badan sungai dan aliran sungai yang menjadi daya dukung dan daya tampung lingkungan. Selain itu juga pertambangan emas yang berada tepat di sungai Batang Toru. Desa-desa lain di kecamatan Sipirok juga ada aktivitas kemitraan kebun kayu dengan PT Toba Pulp Lestari yang akhirnya mengalihfungsikan hutan,” ungkap Direktur Eksekutif Daerah WALHI Sumatera Utara, Riandra Purba, dalam keterangan tertulisnya dikutip dari laman resmi WALHI, Senin (1/12/2025).

    Toba Pulp Lestari Bantah

    Menanggapi hal tersebut, Direktur Toba Pulp Lestari, Anwar Lawden, membantah tuduhan tersebut. Ia mengklaim, operasional perseroan dijalankan sesuai izin dan ketentuan pemerintah. Dari total areal 167.912 hektare, perseroan mengaku hanya mengembangkan tanaman eucalyptus seluas 46.000 hektare.

    “Seluruh kegiatan HTI telah melalui penilaian High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) oleh pihak ketiga untuk memastikan penerapan prinsip Pengelolaan Hutan Lestari. Dari total areal 167.912 Ha, Perseroan hanya mengembangkan tanaman eucalyptus sekitar 46.000 Ha, sementara sisanya dipertahankan sebagai kawasan lindung dan konservasi,” tulis Anwar dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/12/2025).

    Anwar menjelaskan, perseroan telah beroperasi 30 tahun lebih dengan terus menjaga komunikasi terbuka melalui dialog, sosialisasi, serta program kemitraan dengan pemerintah, Masyarakat Hukum Adat, tokoh masyarakat, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil. Anwar mengaku menghormati aspirasi publik, namun ia menekankan data yang akurat dan dapat diverifikasi.

    “Perseroan menolak dengan tegas tuduhan bahwa operasional Perseroan menjadi penyebab bencana ekologi. Seluruh kegiatan Perseroan telah sesuai dengan izin, peraturan, dan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah yang berwenang,” tegasnya.

    Toba Pulp Lestari juga melakukan peremajaan pabrik pada tahun 2018 dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan dengan mengadopsi teknologi ramah lingkungan. Berdasarkan audit Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022-2023, Anwar mengklaim perseroan menerima hasil Taat dan Mematuhi regulasi.

    Anwar menambahkan, Toba Pulp Lestari melakukan pemanenan dan penanaman kembali di dalam konsesi yang didasarkan pada prinsip tata ruang, Rencana Kerja Umum (RKU), dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) pemerintah.

    “Perseroan menjaga kesinambungan hutan tanaman sebagai bahan baku industri pulp, sehingga jarak waktu antara pemanenan dan penanaman hanya berselang paling lama 1 bulan, sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam dokumen Amdal. Hal ini juga kami laporkan secara berkala melalui Laporan Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan,” pungkasnya.

    (ahi/ara)

  • Cek Harga Referensi CPO dan Biji Kakao di Desember 2025

    Cek Harga Referensi CPO dan Biji Kakao di Desember 2025

    Sementara itu, HR biji kakao periode Desember 2025 ditetapkan sebesar USD 5.977,46/MT, turun USD 397,34 atau 6,23 persen dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan ini berpengaruh pada turunnya Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao menjadi USD 5.604/MT, atau turun USD 386 (6,45 persen), dari periode sebelumnya.

    “Penurunan HR dan HPE biji kakao tersebut dipicu oleh meningkatnya suplai global seiring membaiknya produksi di negara-negara produsen utama di Afrika Barat. Hal ini didorong oleh kondisi cuaca yang membaik serta kekhawatiran terhadap melemahnya permintaan,” jelas Tommy.

    Penetapan BK biji kakao periode Desember 2025 merujuk pada Kolom Angka 4 Lampiran Huruf B PMK Nomor 38 Tahun 2024 jo. PMK Nomor 68 Tahun 2025, yaitu sebesar 7,5 persen. Sementara itu, PE biji kakao untuk periode tersebut mengacu pada Lampiran Huruf C PMK Nomor 69 Tahun 2025, yaitu sebesar 7,5 persen.

    Kemudian, HPE produk kayu naik pada beberapa komoditas. Produk tersebut, antara lain, veneer dari hutan alam dan hutan tanaman, dan wooden sheet for packing box. Kenaikan HPE juga terjadi pada kayu olahan dengan luas penampang 1.000—4.000 mm² dari jenis meranti, merbau, rimba campuran dan sortimen lainnya dari jenis eboni, jati, serta dari hutan tanaman jenis pinus, gemelina, akasia, sengon, balsa, eucalyptus, dan lainnya. Sedangkan, HPE kayu olahan dengan luas penampang 1.000—4.000 mm² dari jenis karet justru turun.

    Pada periode Desember 2025, ada HPE beberapa komoditas kayu yang tidak berubah dibanding bulan sebelumnya. Komoditas tersebut yaitu wood in chips or particle, chipwood, kayu olahan dengan luas penampang 1.000—4.000 mm² dari jenis sungkai, serta kayu olahan khusus jenis merbau dengan luas penampang 4.000—10.000 mm².

     

  • BRIN Beberkan Kondisi Kritis di IKN, Ungkap Fakta Sumber Kehidupan

    BRIN Beberkan Kondisi Kritis di IKN, Ungkap Fakta Sumber Kehidupan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional menunjukkan “tipisnya” persediaan air di wilayah Ibu Kota Nusantara di Kalimantan. BRIN melakukan penelitian ketersediaan “sumber kehidupan” itu memanfaatkan data satelit sepanjang 2022.

    Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN melakukan kajian persentase air di wilayah IKN menggunakan teknologi Artificial Neural Network (ANN) atau Jaringan Saraf Tiruan (JST).

    Data yang dianalisis menyatakan hanya 0,51 persen wilayah di IKN dan sekitarnya yang punya ketersediaan air tinggi. Sisanya, sebanyak 20,41 persen wilayah memiliki ketersediaan air vegetasi dan 79,08 persen non air.

    Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Laras Toersilawati menjelaskan bahwa studi ini menggunakan citra Sentinel-2A yang dianalisis langsung dari Google Earth Engine (GEE) untuk menghitung tiga indeks spektral, yaitu Indeks Air Permukaan Tanah (LSWI), Indeks Perbedaan Vegetasi Ternormalisasi (NDVI), dan Indeks Perbedaan Air Ternormalisasi (NDWI). Tiga indeks ini digunakan sebagai acuan prediksi dalam model Artificial Neural Network (ANN) atau Jaringan Saraf Tiruan (JST).

    “JST atau ANN ini merupakan sistem pemrosesan informasi dengan karakteristik yang mirip dengan jaringan saraf biologis, yaitu jaringan saraf pada otak manusia. JST awalnya dirancang sebagai alat pengenalan pola dan analisis data, yang memiliki keunggulan dibandingkan metode statistik konvensional yang mengharuskan data berdistribusi normal,” terang Laras.

    Penginderaan jauh dengan satelit digunakan untuk mendeteksi perubahan kadar air dalam tanah atau vegetasi, dengan menggunakan indeks inframerah dekat (NIR) 0,7-1,3 μm dan SWIR. Tiga metode citra satelit multi-band digunakan dalam penelitian untuk memperkirakan badan air permukaan, yaitu NDVI, NDWI, dan LSWI.

    Laras menyebutkan dampak jika ketersediaan air di IKN tidak tercukupi, seperti pada perubahan iklim dan lingkungan sehingga dapat menyebabkan berkurangnya hujan (jumlah hari hujan dan curah hujan), serta adanya penurunan kualitas air (asam dan tercemar zat besi). Selain itu, bisa juga menimbulkan dampak sosial dan lingkungan pada peningkatan kebutuhan air, karena pendatang yang tertarik ke IKN bisa meningkatkan kebutuhan air bersih.

    Untuk mengatasi kemungkinan kelangkaan air di IKN, menurutnya, pemerintah dapat membangun bendungan dan sistem perpipaan baru, dan embung. Cara lainnya adalah membangun hutan kota, dan melakukan konservasi lahan dengan reboisasi atau penanaman pohon pengganti karena alih lahan dari hutan industri eucalyptus menjadi lahan terbangun.

    “Penerapan Kota Spons [Sponge City] dengan cara mengelola air hujan secara alami, menyerap dalam tanah, dan memanfaatkan kembali. Serta tak kalah penting melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menghemat dan tidak mencemari air, ini bisa menjadi solusinya,” kata Laras.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mengenal Cakramaya, Pendekatan Alami untuk Merawat Tubuh

    Mengenal Cakramaya, Pendekatan Alami untuk Merawat Tubuh

    Jakarta

    Dalam keseharian, tubuh sering memberi sinyal kecil seperti, rasa pegal usai beraktivitas, perut terasa kembung, atau tengkuk yang mulai kaku karena duduk terlalu lama. Meski terlihat ringan, gangguan-gangguan semacam ini jika dibiarkan bisa mengganggu kenyamanan beraktivitas. Salah satu pendekatan yang sudah dikenal sejak lama dalam merawat tubuh secara alami adalah penggunaan minyak balur herbal.

    Salah satu nama yang kerap muncul dalam praktik ini adalah Cakramaya. Bukan sekadar istilah, Cakramaya mencerminkan konsep perawatan tubuh berbasis tumbuhan yang dilakukan dengan sentuhan lembut, kehangatan alami, dan aroma yang menenangkan.

    Kembali ke Akar Tradisi

    Minyak balur adalah bagian dari tradisi pengobatan di banyak budaya, baik di Indonesia, Tiongkok, India, maupun Timur Tengah. Biasanya digunakan dengan cara dioleskan pada bagian tubuh tertentu untuk meredakan keluhan ringan seperti masuk angin, nyeri otot, atau rasa tidak nyaman di perut. Tak jarang, proses membalur juga disertai pijatan ringan yang membantu relaksasi.

    Penggunaan minyak semacam ini bukan hanya dimaksudkan untuk efek fisik, tetapi juga memberi manfaat psikologis melalui aroma dan rasa hangat yang ditimbulkan. Aktivitas ini sering menjadi bentuk perhatian sederhana terhadap tubuh, khususnya di tengah kesibukan harian.

    Kombinasi Minyak Alami

    Cakramaya dikenal dengan pendekatannya yang menggabungkan tujuh jenis minyak herbal yang masing-masing memiliki karakteristik unik. Di antaranya adalah:

    – Minyak peppermint, dikenal menyegarkan dan membantu meredakan mual serta ketegangan otot

    – Minyak eucalyptus, memberikan efek hangat dan membantu melegakan pernapasan

    – Bunga lawang, yang memiliki sifat antiinflamasi alami

    – Adas, sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi kembung dan gangguan pencernaan ringan

    – Minyak jeruk, dikenal dengan aroma yang menenangkan dan memberi rasa nyaman

    – Minyak biji anggur, kaya antioksidan dan baik untuk kelembapan kulit

    – Minyak kelapa, berfungsi sebagai pelarut alami dan pelindung kulit

    Kombinasi ini dirancang untuk saling melengkapi, menciptakan efek menyeluruh bagi tubuh – baik dari sisi kenyamanan fisik maupun relaksasi mental.

    Minyak Herbal Cakramaya Foto: Cakramaya

    Manfaat Secara Keseluruhan

    Quality Control Cakramaya Randi Prasetyo ada berbagai manfaat yang dapat dirasakan dari penggunaan Cakramaya.

    “Ketika ketujuh unsur alami ini dikombinasikan dalam satu formula, terciptalah sebuah pendekatan yang menyatu, yakni meredakan keluhan ringan, menenangkan sistem tubuh, serta menjaga kebugaran harian secara menyeluruh,” ujar Randi dalam keterangannya, Senin (11/8/2025).

    Secara keseluruhan, penggunaan Cakramaya dapat membantu:

    – Menghangatkan tubuh, terutama saat cuaca dingin atau saat tubuh mulai terasa tidak nyaman

    – Meredakan ketegangan otot setelah aktivitas berat atau posisi duduk terlalu lama

    – Mengurangi rasa mual, perut kembung, dan masuk angin melalui efek aromatik dan topikal

    – Membantu relaksasi dengan aroma yang menenangkan dan efek pijatan ringan

    – Mendukung perawatan kulit ringan, menjaga kelembapan dan melindungi dari iritasi ringan

    Fungsinya bukan hanya pada satu titik, tapi justru menyatu dalam dukungan harian yang ringan namun bermakna. Ia tidak menggantikan pengobatan medis, tetapi berperan sebagai pelengkap dalam menjaga keseimbangan tubuh secara alami.

    Manfaat dalam Aktivitas Sehari-hari

    Randi mengungkapkan membalur tubuh bukan hanya soal mengatasi keluhan, tapi juga soal membangun hubungan yang lebih peka dengan tubuh sendiri. Banyak orang menggunakan minyak balur sebagai rutinitas sederhana sebelum tidur, setelah mandi, atau saat merasa lelah.

    Aroma alami yang dihasilkan juga seringkali memberi efek menenangkan, membantu tubuh dan pikiran beristirahat dengan lebih baik.

    “Kegiatan membalur dapat menjadi pengingat untuk tidak mengabaikan isyarat tubuh, serta mendorong kita lebih sadar terhadap kebutuhan istirahat, gerak, dan perhatian kecil yang bisa berdampak besar,
    ujar Randi.

    Cakramaya hadir sebagai bagian dari semangat kembali ke metode perawatan diri yang lebih alami dan lembut. Di tengah dunia yang bergerak cepat, pendekatan seperti ini mengingatkan kita bahwa merawat tubuh tidak selalu harus dengan cara yang rumit. Terkadang, baluran hangat, aroma herbal, dan momen tenang sejenak bisa menjadi bentuk pemulihan yang paling bermakna.

    Menghargai tubuh adalah langkah awal menuju kesehatan yang lebih utuh. Dan dalam baluran minyak yang menenangkan, mungkin kita sedang belajar untuk lebih mendengarkan, lebih memperhatikan, dan lebih menyayangi diri sendiri.

    (ega/ega)

  • Bunga Meja Cantik Ini Jadi Andalan Biar Meja Kerja Makin Mood Booster

    Bunga Meja Cantik Ini Jadi Andalan Biar Meja Kerja Makin Mood Booster

    Jakarta: Punya meja kerja yang rapi dan nyaman itu penting banget, apalagi buat kamu yang setiap hari kerja dari rumah atau kantoran. Tapi kadang, meskipun semua barang sudah tertata, suasananya masih terasa gitu-gitu aja. Nah, ada satu elemen kecil yang bisa kasih perubahan besar: bunga meja. Percaya atau nggak, kehadiran bunga di meja kerja itu bisa jadi mood booster yang ampuh.

    Sekarang ini banyak banget pilihan bunga meja, dari yang segar sampai yang artifisial. Tapi buat kamu yang gak punya waktu buat ganti air atau rawat tanaman hidup, bunga meja artificial bisa jadi solusi jitu.

    Terutama kalau kamu cari dari florist terpercaya seperti Athaya.co.id. Mereka spesialis bikin rangkaian bunga yang nggak cuma cantik, tapi juga punya nilai estetika dan desain yang matang. Bunga meja dari mereka itu gak asal tempel, tapi memang dipikirin komposisinya biar cocok buat berbagai gaya ruangan.

    Gak Sekadar Estetik, Tapi Ada Manfaat Nyatanya
    Banyak orang mikir bunga meja itu cuma pajangan, semacam hiasan biar kelihatan manis aja. Tapi kalau kamu lihat lebih dalam, ada manfaat psikologis yang bisa kamu rasain. Beberapa penelitian menunjukkan kalau elemen dekorasi alami (meski buatan) kayak bunga bisa nurunin tingkat stres, ningkatin fokus, dan bikin suasana hati lebih stabil.

    Bayangin kamu lagi kerja dikejar deadline, suasana lagi sumpek, terus ngelirik ke bunga meja mungil berisi kombinasi lily putih dan daun hijau pucat. Warnanya lembut, bentuknya simetris, dan ada kesan tenang yang bikin kamu diam sejenak dan tarik napas dalam-dalam. Hal-hal kayak gini yang kadang suka diremehkan, padahal bisa banget bantu performa kerja harian.

    Gaya Minimalis atau Bold? Semua Ada Pilihannya
    Salah satu kelebihan dari florist seperti Athaya.co.id adalah mereka paham bahwa tiap orang punya gaya dan karakter yang beda. Karena itu mereka tawarkan banyak banget varian bunga meja, dari yang minimalis hingga yang berani tampil beda.

    Misalnya, ada rangkaian bunga mawar putih dengan vas kaca bening yang cocok buat kamu pencinta gaya Japandi atau Skandinavia. Lalu ada juga model dengan bunga merah tua dan ungu bold di pot hitam doff—cocok banget buat ruangan bergaya industrial.

    Kalau kamu suka tema yang lebih “natural”, kamu bisa pilih bunga meja yang dilengkapi daun-daunan tropis seperti monstera atau eucalyptus. Ini biasanya dipadukan dengan pot berbahan keramik matte atau rotan sintetis, biar kesan alaminya makin dapet. Nah, yang kayak gini biasanya laris banget buat dekorasi di kafe, studio foto, sampai ruang tunggu klinik kecantikan.

    Mudah Dirawat, Tahan Lama, dan Tetap Stylish
    Satu alasan kenapa banyak orang mulai pindah ke bunga meja artificial adalah karena kepraktisannya. Gak perlu disiram, gak takut layu, dan yang paling penting: tampilannya konsisten cantik setiap hari. Asal kamu rajin lap debu sebulan sekali, bunga-bunga ini bisa tahan bertahun-tahun tanpa kelihatan kusam.

    Athaya.co.id, misalnya, pakai bahan bunga artificial berkualitas tinggi. Mereka bukan pakai plastik murahan yang kelihatan palsu dari jauh. Sebaliknya, tekstur kelopaknya dibuat sedekat mungkin dengan bunga asli, lengkap dengan detail serat halus di tiap lembaran. Bahkan beberapa varian dilengkapi dengan batang fleksibel dan daun bertekstur embun. Detail kecil seperti ini bikin pengalaman visualnya makin meyakinkan.

    Cocok untuk Semua: dari Rumah Sampai Ruang Publik
    Salah satu hal menarik dari konsep bunga meja saat ini adalah fungsinya yang serba guna. Kamu nggak cuma bisa pakai di rumah, tapi juga bisa jadi elemen penting di tempat kerja, toko, bahkan acara formal. Banyak event organizer yang sekarang mulai memilih bunga meja buatan untuk kebutuhan dekorasi karena alasan efisiensi dan efektivitas.

    Misalnya, kamu punya ruang kerja kecil di sudut kamar, tinggal taruh satu bunga meja dengan warna netral di pojok. Efeknya langsung terasa: ruang yang tadinya terasa sempit, jadi punya titik fokus yang bikin nyaman. Atau kalau kamu pengelola kafe, bunga meja bisa bantu menciptakan suasana cozy yang Instagramable tanpa perlu repot ganti bunga tiap minggu.

    Bisa Jadi Hadiah yang Bermakna
    Banyak orang mulai sadar bahwa hadiah nggak harus mahal, tapi harus bermakna. Dan bunga meja jadi salah satu opsi paling relevan saat ini. Gak cuma estetik, tapi juga bisa disesuaikan dengan karakter penerimanya. Mau yang lembut dan manis? Pilih bunga meja dengan dominasi warna pastel. Mau yang berani dan kuat? Pilih warna merah, ungu, atau hitam keemasan.

    Florist seperti Athaya.co.id bahkan menyediakan layanan custom, di mana kamu bisa request jenis bunga, ukuran, dan tema warna sesuai keinginan. Jadi kamu bisa bikin bunga meja yang benar-benar personal dan beda dari yang lain. Ini cocok banget buat hadiah ulang tahun, hampers kantor, hingga surprise kecil buat pasangan.

    Gak Perlu Bingung, Semua Bisa Online
    Satu hal yang bikin pengalaman beli bunga meja makin nyaman adalah sistem pemesanan online. Di Athaya.co.id, kamu bisa browsing semua koleksi lengkap mereka langsung dari HP. Setiap produk punya deskripsi detail, ukuran, dan foto dari berbagai sudut. Jadi kamu nggak perlu takut zonk saat barang sampai.

    Mereka juga kasih opsi pengiriman aman ke berbagai daerah di Indonesia, lengkap dengan packaging anti-bentur. Bagi kamu yang tinggal di kota besar, layanan same-day delivery juga tersedia di beberapa area, jadi gak usah takut bunga telat datang pas butuh buru-buru.

    Jakarta: Punya meja kerja yang rapi dan nyaman itu penting banget, apalagi buat kamu yang setiap hari kerja dari rumah atau kantoran. Tapi kadang, meskipun semua barang sudah tertata, suasananya masih terasa gitu-gitu aja. Nah, ada satu elemen kecil yang bisa kasih perubahan besar: bunga meja. Percaya atau nggak, kehadiran bunga di meja kerja itu bisa jadi mood booster yang ampuh.
     
    Sekarang ini banyak banget pilihan bunga meja, dari yang segar sampai yang artifisial. Tapi buat kamu yang gak punya waktu buat ganti air atau rawat tanaman hidup, bunga meja artificial bisa jadi solusi jitu.
     
    Terutama kalau kamu cari dari florist terpercaya seperti Athaya.co.id. Mereka spesialis bikin rangkaian bunga yang nggak cuma cantik, tapi juga punya nilai estetika dan desain yang matang. Bunga meja dari mereka itu gak asal tempel, tapi memang dipikirin komposisinya biar cocok buat berbagai gaya ruangan.

    Gak Sekadar Estetik, Tapi Ada Manfaat Nyatanya
    Banyak orang mikir bunga meja itu cuma pajangan, semacam hiasan biar kelihatan manis aja. Tapi kalau kamu lihat lebih dalam, ada manfaat psikologis yang bisa kamu rasain. Beberapa penelitian menunjukkan kalau elemen dekorasi alami (meski buatan) kayak bunga bisa nurunin tingkat stres, ningkatin fokus, dan bikin suasana hati lebih stabil.
     
    Bayangin kamu lagi kerja dikejar deadline, suasana lagi sumpek, terus ngelirik ke bunga meja mungil berisi kombinasi lily putih dan daun hijau pucat. Warnanya lembut, bentuknya simetris, dan ada kesan tenang yang bikin kamu diam sejenak dan tarik napas dalam-dalam. Hal-hal kayak gini yang kadang suka diremehkan, padahal bisa banget bantu performa kerja harian.
     
    Gaya Minimalis atau Bold? Semua Ada Pilihannya
    Salah satu kelebihan dari florist seperti Athaya.co.id adalah mereka paham bahwa tiap orang punya gaya dan karakter yang beda. Karena itu mereka tawarkan banyak banget varian bunga meja, dari yang minimalis hingga yang berani tampil beda.
     
    Misalnya, ada rangkaian bunga mawar putih dengan vas kaca bening yang cocok buat kamu pencinta gaya Japandi atau Skandinavia. Lalu ada juga model dengan bunga merah tua dan ungu bold di pot hitam doff—cocok banget buat ruangan bergaya industrial.
     
    Kalau kamu suka tema yang lebih “natural”, kamu bisa pilih bunga meja yang dilengkapi daun-daunan tropis seperti monstera atau eucalyptus. Ini biasanya dipadukan dengan pot berbahan keramik matte atau rotan sintetis, biar kesan alaminya makin dapet. Nah, yang kayak gini biasanya laris banget buat dekorasi di kafe, studio foto, sampai ruang tunggu klinik kecantikan.
     
    Mudah Dirawat, Tahan Lama, dan Tetap Stylish
    Satu alasan kenapa banyak orang mulai pindah ke bunga meja artificial adalah karena kepraktisannya. Gak perlu disiram, gak takut layu, dan yang paling penting: tampilannya konsisten cantik setiap hari. Asal kamu rajin lap debu sebulan sekali, bunga-bunga ini bisa tahan bertahun-tahun tanpa kelihatan kusam.
     
    Athaya.co.id, misalnya, pakai bahan bunga artificial berkualitas tinggi. Mereka bukan pakai plastik murahan yang kelihatan palsu dari jauh. Sebaliknya, tekstur kelopaknya dibuat sedekat mungkin dengan bunga asli, lengkap dengan detail serat halus di tiap lembaran. Bahkan beberapa varian dilengkapi dengan batang fleksibel dan daun bertekstur embun. Detail kecil seperti ini bikin pengalaman visualnya makin meyakinkan.
     
    Cocok untuk Semua: dari Rumah Sampai Ruang Publik
    Salah satu hal menarik dari konsep bunga meja saat ini adalah fungsinya yang serba guna. Kamu nggak cuma bisa pakai di rumah, tapi juga bisa jadi elemen penting di tempat kerja, toko, bahkan acara formal. Banyak event organizer yang sekarang mulai memilih bunga meja buatan untuk kebutuhan dekorasi karena alasan efisiensi dan efektivitas.
     
    Misalnya, kamu punya ruang kerja kecil di sudut kamar, tinggal taruh satu bunga meja dengan warna netral di pojok. Efeknya langsung terasa: ruang yang tadinya terasa sempit, jadi punya titik fokus yang bikin nyaman. Atau kalau kamu pengelola kafe, bunga meja bisa bantu menciptakan suasana cozy yang Instagramable tanpa perlu repot ganti bunga tiap minggu.
     
    Bisa Jadi Hadiah yang Bermakna
    Banyak orang mulai sadar bahwa hadiah nggak harus mahal, tapi harus bermakna. Dan bunga meja jadi salah satu opsi paling relevan saat ini. Gak cuma estetik, tapi juga bisa disesuaikan dengan karakter penerimanya. Mau yang lembut dan manis? Pilih bunga meja dengan dominasi warna pastel. Mau yang berani dan kuat? Pilih warna merah, ungu, atau hitam keemasan.
     
    Florist seperti Athaya.co.id bahkan menyediakan layanan custom, di mana kamu bisa request jenis bunga, ukuran, dan tema warna sesuai keinginan. Jadi kamu bisa bikin bunga meja yang benar-benar personal dan beda dari yang lain. Ini cocok banget buat hadiah ulang tahun, hampers kantor, hingga surprise kecil buat pasangan.
     
    Gak Perlu Bingung, Semua Bisa Online
    Satu hal yang bikin pengalaman beli bunga meja makin nyaman adalah sistem pemesanan online. Di Athaya.co.id, kamu bisa browsing semua koleksi lengkap mereka langsung dari HP. Setiap produk punya deskripsi detail, ukuran, dan foto dari berbagai sudut. Jadi kamu nggak perlu takut zonk saat barang sampai.
     
    Mereka juga kasih opsi pengiriman aman ke berbagai daerah di Indonesia, lengkap dengan packaging anti-bentur. Bagi kamu yang tinggal di kota besar, layanan same-day delivery juga tersedia di beberapa area, jadi gak usah takut bunga telat datang pas butuh buru-buru.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)