Tanaman: Cabai

  • Harga Cabai di Sidoarjo Tembus Rp 97.000 Sekilo Jelang Ramadan, Disperindag Siapkan Operasi Pasar

    Harga Cabai di Sidoarjo Tembus Rp 97.000 Sekilo Jelang Ramadan, Disperindag Siapkan Operasi Pasar

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

    TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Sejumlah bahan pokok di beberapa pasar tradisional  di Sidoarjo mengalami kenaikan harga menjelang Bulan Ramadan. Terutama harga cabai yang meningkat cukup drastis. 

    Harga cabe merah keriting naik Rp 9.500 per kilogram. Dari sebelumnya Rp 44.500 menjadi Rp 54.000 per kilo. sementara 

    cabe merah besar naik sekira Rp 2.500 dari Rp 47.500 menjadi Rp 50.000 per kilogram. 

    Kenaikan juga terjadi pada cabe rawit merah. Dari harga sebelumnya Rp 85.000 menjadi Rp 97.500 per kilogram. Naik Rp 12.500 per kilonya. 

    Sedangkan untuk harga kebutuhan pokok lainnya terbilang relatif tidak ada kenaikan harga. Meskipun ada beberapa yang naik, tapi angkanya terbilang wajar. 

    “Harga kebutuhan pokok di Sidoarjo masih fluktuatif. Kecuali harga cabai yang mengalami kenaikan cukup sihinifikan,” kata Kepala Disperindag Sidoarjo Widiyantoro Basuki, Kamis (27/2/2025). 

    Untuk mengantisipasi dan stabilisasi harga kebutuhan pokok, Disperindag Sidoarjo juga tengah mempersiapkan operasi pasar dan pasar murah selama bulan Ramadan nanti. 

    Melalui operasi pasar dan pasar murah yang digelar, diharapkan harga-harga bahan kebutuhan pokok bisa stabil. Serta volume kebutuhannya bisa mencukupi.  

    “Operasi pasar dan pasar murah akan digelar selama bulan Ramadan. Supaya kebutuhan bahan pokok aman, dan harganya stabil,” ungkap Wiwid, panggilan Widiyantoro Basuki. 

    Selain dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo, operasi pasar juga bakal dilaksanakan oleh pemerintah pusat. Karena pada saat ramadhan dan mendekati Idul Fitri harga bahan pokok mengalami lonjakan harga cukup signifikan. 

    Sehingga untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka operasi pasar dan pasar murah sangat penting dalam menjaga stabilitas harga jelang Idul Fitri.

  • Masyarakat Jambi puas dengan kualitas beras SPHP Bulog

    Masyarakat Jambi puas dengan kualitas beras SPHP Bulog

    Jambi (ANTARA) – Pelaksanaan hasil uji petik di Pasar Induk Angso Duo Jambi menunjukkan masyarakat puas dengan kualitas beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) Bulog (Badan Urusan Logistik), dasarnya karena harga, kualitas dan pasokan stabil jelang Ramadhan 2025.

    Sekretaris Provinsi Jambi Sudirman di Jambi, Kamis menyatakan jika kualitas beras SPHP dari Bulog Jambi sangat diminati oleh masyarakat, selain harganya murah kualitas beras dinilai sangat baik.

    SPHP merupakan program pemerintah yang dijalankan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

    “Harganya masih di bawah eceran tertinggi dan kualitas nya bagus dari keterangan masyarakat di pasar mereka puas,” katanya.

    Masyarakat berharap untuk pasokan beras SPHP itu jangan sampai putus karena peminatnya banyak ditambah lagi rasanya enak, hal ini berdasarkan pengakuan masyarakat yang sering mengkonsumsi beras tersebut.

    Pemerintah telah melakukan kordinasi dengan Bulog, agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terutama di pasar induk (Angso Duo dan pasar induk Talang Banjar) Kota Jambi.

    Perum Bulog telah memastikan pasokan beras aman hingga lima bulan ke depan.

    Pemerintah telah mendatangi sejumlah pasar memastikan ketersediaan pangan menjelang Ramadhan dipastikan pasokan dan harga pangan masih terkendali.

    Secara umum harga pangan stabil, dari hasil pantauan di pasar induk, misalnya harga daging naik tapi masih wajar, yakni dari Rp130 ribu per kilogram jadi Rp140 ribu per kilogram.

    Hanya harga cabai rawit yang cukup tinggi dari Rp70 ribu menjadi Rp150 ribu per kilo.

    Pewarta: Nanang Mairiadi
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemkab Madina-Kadin manfaatkan lahan tidur wujudkan ketahanan pangan

    Pemkab Madina-Kadin manfaatkan lahan tidur wujudkan ketahanan pangan

    Jadi bukan hanya dengan Kadin, dengan TNI, Polri, juga kita kerja sama untuk kesuksesan ketahanan pangan di Kabupaten Mandailing Natal. Harapan kita segala program yang dijalankan membuahkan hasil yang maksimal

    Medan (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) bersama Kantor Dagang dan Industri setempat berkolaborasi memanfaatkan sejumlah lahan tidur di Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan, guna mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan ketahanan pangan.

    Kepala Dinas Pertanian Madina, Siar Nasution mengatakan, kolaborasi yang dilakukan tersebut memanfaatkan luas lahan sekitar empat hektare yang ditanami berbagai macam tanaman, seperti cabai, jagung dan labu.

    “Jadi bukan hanya dengan Kadin, dengan TNI, Polri, juga kita kerja sama untuk kesuksesan ketahanan pangan di Kabupaten Mandailing Natal. Harapan kita segala program yang dijalankan membuahkan hasil yang maksimal,” ujar Siar Nasution, di Panyabungan, Kamis.

    Dia menyampaikan dalam kolaborasi itu Dinas Pertanian Madina nantinya akan melakukan pendampingan sehingga program yang digagas oleh Kadin itu berjalan dengan lancar dan berhasil.

    Siar menyebutkan, dalam satu hektare lahan cabai nantinya akan menghasilkan 7,5 ton cabai bilamana cuaca mendukung dan pupuk yang digunakan yang terbilang cukup.

    “Harapannya hasil dari pertanian kita hari ini untuk bisa menutupi kebutuhan pangan masyarakat Madina, jadi kita tak perlu lagi menampung cabai dari luar daerah,” kata dia.

    Sementara itu, Ketua Kadin Madina Bahran Saleh Daulay mengatakan, luas lahan tanaman cabai yang sudah tanam dalam kolaborasi ini seluas dua hektare serta ditambah dua hektare untuk menanam jagung

    “Jadi, tanaman kita ini kita tanam secara berkesinambungan, ini tanam kedua sejak tahun 2024. Alhamdulillah hasilnya maksimal. Ini adalah program prioritas kita di Kadin menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Bahran Saleh.

    Bahran berharap gagasan buat tersebut dapat membangkitkan semangat masyarakat untuk kembali bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan tidur.

    “Mudah-mudahan masyarakat bisa mencontoh apa yang kita lakukan ini,” kata dia.

    Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean dan Holik
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemkot Denpasar Bali kembangkan demplot genjot produksi cabai

    Pemkot Denpasar Bali kembangkan demplot genjot produksi cabai

    Kami kembangkan penanaman dan demplot cabai

    Denpasar (ANTARA) –

    Pemerintah Kota Denpasar, Bali, mengembangkan lahan percontohan (demplot) seluas 0,4 hektare untuk menggenjot produksi cabai sehingga dapat memastikan ketersediaan bahan pangan tersebut.

    “Kami kembangkan penanaman dan demplot cabai,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gusti Ayu Ngurah Anggreni Suwari di Denpasar, Bali, Kamis.

    Pihaknya menyiapkan bantuan berupa sarana produksi yakni pupuk, pestisida dan bibit.

    Sedangkan untuk pengembangan cabai, pihaknya memperluas luas tanam cabai mencapai 1,5 hektare agar produksi cabai dapat ditingkatkan.

    Dengan demikian, pihaknya mengharapkan luas tanam cabai di Denpasar pada 2025 bertambah menjadi 4,31 hektare dengan proyeksi produksi mencapai 32,79 ton.

    Upaya pendampingan juga dilakukan melalui sekolah lapang budi daya terpadu cabai melalui transfer teknologi budidaya terutama saat musim hujan.

    Ia menjelaskan langkah itu dilakukan menyikapi penurunan produksi cabai pada 2024 yang diakibatkan salah satunya luas tanam cabai yang menurun dari 7,14 hektare pada 2023 menjadi 4,22 hektare pada 2024.

    Penurunan tersebut, kata dia, disebabkan karena para petani beralih menanam komoditas lain akibat tingginya risiko menanam cabai.

    Data Dinas Pertanian Kota Denpasar menyebutkan produksi cabai di kota itu pada 2024 mencapai 24,27 ton atau turun dibandingkan 2023 mencapai 67,33 ton yang diperkirakan juga berkontribusi memicu kenaikan harga saat ini.

    Selain karena penurunan produksi, ujar dia, faktor cuaca yakni musim hujan juga mempengaruhi produksi cabai di Kota Denpasar.

    Sementara itu, menjelang Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah, sejumlah kebutuhan pangan mulai mengalami peningkatan harga salah satunya cabai rawit merah.

    Di Pasar Agung Peninjoan Denpasar, harga cabai rawit merah mencapai kisaran Rp105 ribu hingga Rp110 ribu per kilogram.

    Sedangkan berdasarkan data sistem informasi harga pangan (Sigapura) Bali, rata-rata harga cabai rawit merah di Bali mencapai Rp96.272 per kilogram atau mengalami kenaikan sebesar Rp29.704 per kilogram atau 30,85 persen dibandingkan pada Kamis (20/2) yang dipantau di 60 pasar tradisional di Bali.

    Sedangkan di Pasar Badung Denpasar dan Pasar Kreneng Denpasar harganya mencapai kisaran Rp102 ribu per kilogram.

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harga Cabai Rawit Merah Sret Tembus Rp 90.000 Per Kilogram di Sragen
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Februari 2025

    Harga Cabai Rawit Merah Sret Tembus Rp 90.000 Per Kilogram di Sragen Regional 27 Februari 2025

    Harga Cabai Rawit Merah Sret Tembus Rp 90.000 Per Kilogram di Sragen
    Tim Redaksi
    SRAGEN, KOMPAS.com
    – Cabai rawit merah atau sret di wilayah Kabupaten
    Sragen
    tembus Rp 90.000 jelang Ramadhan, Kamis (27/2/2025).
    Salah seorang pedagang di Pasar Masaran, Ria (40), mengungkapkan bahwa terjadi kenaikan Rp 5.000 untuk harga cabai tersebut dalam dua hari terakhir.
    “Kemarin-kemarin saya jual Rp 85.000 atau Rp 86.000 per kilo,” kata dia saat diwawancarai.
    Menurut Ria, kenaikan signifikan hanya terjadi pada cabai merah rawit.
    Untuk cabai jenis lain, harga cenderung stabil.
    Untuk cabai hijau, harga stabil yakni Rp 30.000 per kilogram.
    Cabai merah naik Rp 2.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram.
    Sedangkan cabai putih dan cabai hijau lalap turun Rp 10.000 menjadi Rp 40.000.
    “Cabai hijau itu sebelumnya sempat naik ke harga Rp 60.000 per kilogram,” terangnya.
    Pedagang lain, Dinah (64), mengungkapkan bahwa harga cabai setiap harinya berubah-ubah dan tidak bisa dijadikan patokan.
    Untuk hari ini, ia mengaku menjual cabai rawit merah di harga Rp 90.000 per kilogram.
    Kemudian, cabai putih di harga Rp 40 ribu per kilogram, cabai merah keriting di harga Rp 50.000 per kilogram, dan cabai merah panjang di harga Rp 42.000 per kilogram.
    “Harga berubah-ubah dan tidak bisa dijadikan patokan. Terkadang naik, sehari turun,” kata dia.
    Fluktuasi harga
    juga terjadi pada telur ayam.
    Menurut Dinah, harga telur ayam sama dengan harga cabai.
    Selalu berubah-ubah dan tidak bisa dijadikan patokan.
    Hari ini ia menjual telur ayam dengan harga Rp 30.000 per kilogram atau naik Rp 5.000 dari hari kemarin.
    “Sebelumnya dijual Rp 25.000 per kilo, dari harga telur seperti lombok tidak pasti,” paparnya.
    Sedangkan untuk bawang merah dan putih stabil di harga Rp 34.000 per kilogram dan Rp 42.000 per kilogram.
    Sementara itu, berdasarkan Perkembangan Harga Rata-Rata
    Kebutuhan Pokok
    Masyarakat yang tercatat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sragen pada Kamis, 27 Februari 2025, bahan
    kebutuhan pokok
    seperti beras, minyak goreng, dan daging sapi cenderung stabil. Berikut daftarnya:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga pangan Rabu, cabai rawit Rp83.050/kg dan telur ayam Rp30.300/kg

    Harga pangan Rabu, cabai rawit Rp83.050/kg dan telur ayam Rp30.300/kg

    Arsip foto – Cabai rawit merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (21/8/2024). ANTARA/Harianto

    Harga pangan Rabu, cabai rawit Rp83.050/kg dan telur ayam Rp30.300/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 26 Februari 2025 – 14:29 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, cabai rawit merah di harga Rp83.050 per kilogram (kg) dan telur ayam ras di harga Rp30.300 per kg, di Rabu pagi.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, pukul 10.00 WIB, selain cabai rawit merah dan telur ayam ras, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang merah di harga Rp37.900 per kg, bawang putih di harga Rp44.850 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp14.000 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.400 per kg; beras kualitas medium I Rp14.900 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp14.650 per kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp15.750 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.250 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp55.450 per kg; cabai merah keriting Rp55.700 per kg; dan cabai rawit hijau Rp53.750 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp35.150 per kg, daging sapi kualitas I Rp136.150 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp128.750 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.250 per kg; gula pasir lokal Rp18.500 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp19.400 per kg, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.550 per kg; serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp20.590 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Bahan Pokok di Kabupaten Bandung Naik Jelang Ramadhan 2025

    Harga Bahan Pokok di Kabupaten Bandung Naik Jelang Ramadhan 2025

    Liputan6.com, Bandung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung memastikan stok pangan aman menjelang Ramadhan 1446 Hijriah/2025. Meski demikian, terdapat beberapa komoditas bahan pokok yang mengalami kenaikan harga.

    Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi dan monitoring ke lapangan, di antaranya di Pasar Sehat Soreang dan beberapa pasar lainnya milik pemerintah daerah.

    “Jadi stok untuk kebutuhan pokok ya aman. Cuma ada beberapa komoditas yang saat ini mengalami kenaikan harga, seperti telur ayam ras, cabe, dan lain-lain,” katanya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 25 Februari 2025.

    Selama pekan ketiga Februari, Dicky menyebut harga rata-rata cabai merah tanjung mengalami kenaikan cukup tinggi, dari Rp44.500 per kilogram menjadi Rp58.500 per kilogram.

    “Yang mana secara mingguan meningkat mencapai 31 persen, kenaikan harga cabai merah tanjung tersebut,” imbuhnya.

    Sementara itu, harga rata-rata cabai keriting terpantau mengalami kenaikan sebesar 33 persen, dari Rp41.500 per kilogram menjadi Rp55.500 per kilogram.

    “Perkembangan harga rata-rata cabai rawit terpantau mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari Rp 62.800 per kilogram menjadi Rp 84.500 per kilogram, yang mana secara mingguan meningkat sebesar 35 persen,” ucapnya.

    Adapun harga telur boiler, kata Dicky, rata-rata mengalami kenaikan pada akhir minggu sebesar 5,5 persen, dari semula Rp28.000 per kilogram menjadi Rp29.500 per kilogram.

    “Perkembangan harga rata-rata bawang merah selama minggu ketiga bulan Februari 2025 terpantau mengalami kenaikan di akhir minggu, dari Rp29.500 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram, yang mana secara mingguan meningkat sebesar 18,5 persen,” pungkasnya.

  • Video: RI Impor Kakao-Cabai Kering, Zulhas Ajak Milenial Jadi Petani

    Video: RI Impor Kakao-Cabai Kering, Zulhas Ajak Milenial Jadi Petani

    Jakarta, CNBC Indonesia- Media ekonomi terintegrasi CNBC Indonesia menggelar CNBC IndonesiaEconomic Outlook 2025 dengan tema “Riding the Wave of 8% Economic Expansion” yang akan mengupas tuntas prospek, tantangan hingga strategi implementasi kebijakan ekonomi makro yang mendorong ekonomi menuju target pertumbuhan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebesar 8%.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan menyebutkan salah satu sektor yang diharapkan bisa meningkatkan produktivitas pertanian adalah Tanaman Perkebunan Rakyat termasuk kopi, cokelat hingga cengkih dan cabai kering yang masih di impor sehingga perlu mendorong peran petani muda dan milenial untuk masuk ke sektor ini.

    Di sisi lain, pemerintah juga mendorong pengembangan food estate sebagai upaya menuju target swasembada pangan.

    Selengkapnya simak dalam CNBCIndonesia Economic Outlook 2025 (Rabu, 26/02/2025)

  • Kepala Zona Bakamla Tengah pimpin panen jagung di Bali

    Kepala Zona Bakamla Tengah pimpin panen jagung di Bali

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Kepala Zona Bakamla Tengah pimpin panen jagung di Bali
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 26 Februari 2025 – 06:58 WIB

    Elshinta.com – Kepala Zona Bakamla Tengah Laksma Bakamla Teguh Prasetya, bersama Ketua Unit Pelaksana DWP Zona Bakamla Tengah, Dyah Teguh Prasetya melaksanakan panen jagung di lahan Bakamla RI yang terletak di Banjar Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, Senin (24/2/2025).

    Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan Bakamla RI terhadap Program Ketahanan Pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini juga menjadi bagian dari komitmen Zona Bakamla Tengah dalam mendukung Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045.

    Selain jagung, lahan seluas satu hektare tersebut juga ditanami berbagai jenis tanaman lainnya, seperti kacang tanah, cabai, kacang panjang, tomat, dan singkong. Dalam kesempatan ini, Laksma Bakamla Teguh Prasetya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Stasiun Bakamla Bali dalam merealisasikan program Ketahanan Pangan.  

    “Ini merupakan bentuk nyata program Ketahanan Pangan yang terealisasi di Bakamla RI. Biarlah ini menjadi contoh bagi stasiun Bakamla RI lainnya,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Laksma Bakamla Teguh menyampaikan bahwa dalam waktu satu bulan ke depan, kacang tanah khas Bali yang ditanam di lahan ini sudah dapat dipanen. Hal ini menunjukkan keberhasilan dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan Bakamla RI untuk mendukung ketahanan pangan.

    Kepala Stasiun Bakamla Bali Mayor Bakamla Kadek Lis Martiaveni mengungkapkan rasa bangganya atas kunjungan Kepala Zona Bakamla Tengah dan kehormatan menjadi bagian dari proses panen perdana jagung di lahan tersebut. “Kami merasa terhormat dikunjungi oleh Kepala Zona Bakamla Tengah terlebih lagi bisa menjadi orang pertama yang memanen jagung kami,” ujarnya.

    Panen jagung ini melibatkan seluruh personel Stasiun Bakamla Bali dan Personel RHIB 87-04 Bali yang turut serta dalam proses panen. Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi dan kerja sama dalam mendukung ketahanan pangan nasional serta pemanfaatan lahan secara produktif di lingkungan Bakamla RI.

    Sumber : Elshinta.Com

  • KSAU perintahkan seluruh lanud ubah lahan tidur jadi area pertanian

    KSAU perintahkan seluruh lanud ubah lahan tidur jadi area pertanian

    Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tony Harjono (kanan) didampingi Kapolda NTT, Komandan Lanud dan Asisten Perekonomian Sekda NTT saat tiba di Lanud El Tari Kupang, NTT, Selasa (25/2/2025). ANTARA/Kornelis Kaha

    KSAU perintahkan seluruh lanud ubah lahan tidur jadi area pertanian
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 25 Februari 2025 – 19:25 WIB

    Elshinta.com – Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono memerintahkan seluruh pangkalan udara (lanud) di Indonesia untuk mengubah lahan tidur agar bisa dikelola menjadi area pertanian guna menyukseskan program ketahanan pangan.

    “Jadi saya sudah perintahkan ke seluruh lanud di Indonesia untuk memanfaatkan lahan tidur, lahan yang ada di lanud untuk ditanami pohon atau tanaman (pangan) yang sesuai dengan wilayahnya,” katanya kepada wartawan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (25/2).

    Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Kupang, khususnya ke Lanud El Tari Kupang untuk melakukan penanaman jagung di lahan milik TNI AU di kawasan Lanud El Tari.

    Dia mengatakan bahwa TNI AU telah berkomitmen untuk mendukung seluruh program kerja dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang salah satunya adalah program ketahanan pangan.

    Dia mengatakan bahwa di setiap wilayah atau setiap lanud mempunyai karakteristik lahan yang berbeda.

    “Ada yang lahannya bisa digunakan untuk menanam padi. Kemudian seperti di sini (Lanud El Tari) cocok untuk tanam Jagung, cabai atau lainnya,” ujar dia.

    Dia menambahkan bahwa selain mendukung program ketahanan pangan, dirinya juga telah memerintahkan personelnya di lanud se-Indonesia untuk mendukung program makan siang bergizi gratis.

    Saat ini, ujar dia, baru tujuh lanud yang menjalankan program tersebut, dan diharapkan lanud lain di Indonesia juga bisa ikut menjalankan program itu.

    “Masing-masing lanud sudah saya minta mengirimkan koordinat geospacial yang bisa kita akses, nanti kita akan lihat radius 5 kilometer apakah memungkinkan atau tidak,” ujar dia.

    Pihaknya menargetkan minimal 3.000 anak penerima manfaat dari MBG itu, agar program pemerintah pusat bisa terlaksana dengan baik.

    “Jadi Angkatan Udara, kita sudah mengeluarkan surat untuk memerintahkan seluruh jajaran di lanud untuk mengikuti program ketahanan pangan. Tidak hanya ketahanan pangan saja, tetapi juga makan siang bergizi gratis,” jelasnya.

    Sumber : Antara