Tanaman: Cabai

  • Blendi Tewel Bu Martumi, Kuliner Legendaris Blitar yang Wajib Dicoba

    Blendi Tewel Bu Martumi, Kuliner Legendaris Blitar yang Wajib Dicoba

    Blitar, Beritasatu.com – Mudik ke Blitar tidak lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner khasnya. Selain nasi pecel, Blitar juga memiliki berbagai kuliner legendaris yang patut dicoba, salah satunya Blendi Tewel Bu Martumi.

    Kuliner ini telah ada sejak 1960-an dan berlokasi di Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Berjarak sekitar 15 kilometer ke arah utara Kota Blitar, Blendi Tewel Bu Martumi mudah ditemukan karena terletak di jalan utama desa yang strategis.

    Masakan utama yang ditawarkan di sini adalah Blendi Tewel, yaitu potongan nangka muda yang dimasak dengan santan kental, kemudian diberi taburan cabai rawit, serta bumbu rempah yang meresap.

    Seporsi Blendi Tewel biasanya disajikan dengan berbagai lauk, seperti ikan air tawar goreng, perkedel, tahu, tempe, dan telur.

    Selain Blendi Tewel, ada pula menu ayam santan pedas yang tidak kalah menggugah selera. Yang membuat Blendi Tewel Bu Martumi semakin istimewa adalah cara memasaknya yang masih tradisional. Dapur Blendi Tewel menggunakan dua tungku besar, dengan wajan dan kuali jumbo yang dipanasi menggunakan kayu bakar. Teknik memasak seperti ini memberikan cita rasa otentik yang sulit ditiru oleh tempat makan modern.

    Blendi Tewel Bu Martumi bukan hanya menjadi perburuan warga lokal, tetapi juga menjadi tempat yang wajib dikunjungi oleh perantau yang pulang ke Blitar. Salah satunya adalah Gilang Hendro, seorang perantau asal Malang. Setiap kali pulang ke Blitar, Gilang selalu menyempatkan diri membeli Blendi Tewel Bu Martumi untuk dibawa pulang.

    “Saya bekerja di Malang, dan kebetulan pulang ke Blitar setiap sebulan sekali. Saat pulang, saya selalu menantikan untuk kulineran di sini,” ungkap Gilang, sambil membawa bungkusan Blendi Tewel lengkap dengan lauk untuk berbuka puasa bersama keluarganya saat ditemui wartawan, Jumat (21/3/2025).

    Blendi Tewel Bu Martumi di Blitar ini dijual dengan harga Rp 10.000 per porsi sayur nangka. Sedangkan untuk lauknya, harga bervariasi tergantung pilihan. Dalam sehari, dapur Blendi Tewel Bu Martumi bisa memasak hingga 60 kilogram nangka muda dan 30 kilogram (kg) cabai untuk memenuhi permintaan pelanggan yang terus berdatangan.

  • 10 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Maag Saat Berbuka Puasa

    10 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Maag Saat Berbuka Puasa

    Jakarta, Beritasatu.com – Makanan dihindari penderita maag (mag) sangat penting untuk diperhatikan, terutama saat berbuka puasa. Salah memilih makanan dapat memicu naiknya asam lambung dan memperburuk gejala maag, seperti perih, mual, hingga kembung.

    Oleh karena itu, penderita maag harus lebih selektif dalam memilih menu berbuka agar tetap nyaman menjalani ibadah puasa.

    Berikut adalah 10 makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita maag saat berbuka puasa, dikutip dari laman Very Well Health, Jumat (21/3/2025).

    Makanan yang Harus Dihindari Penderita Maag

    1. Gorengan

    Makanan yang digoreng dengan minyak berlebihan mengandung lemak tinggi yang sulit dicerna. Lemak ini memperlambat pengosongan lambung dan merangsang produksi asam lambung berlebih, sehingga berpotensi menyebabkan refluks asam.

    2. Makanan asin

    Kandungan garam yang tinggi dalam makanan dapat mengiritasi dinding lambung dan memperparah peradangan. Selain itu, konsumsi garam berlebih juga dapat menyebabkan retensi cairan, yang membuat perut terasa lebih kembung.

    3. Makanan pedas

    Cabai, sambal, dan makanan berbumbu pedas lainnya dapat meningkatkan produksi asam lambung serta mengiritasi lapisan lambung. Akibatnya, penderita maag dapat mengalami nyeri ulu hati dan sensasi terbakar di perut.

    4. Makanan berlemak tinggi

    Daging berlemak dan makanan bersantan memperlambat proses pencernaan serta meningkatkan risiko refluks asam. Selain itu, makanan ini dapat membuat perut terasa penuh dan tidak nyaman setelah berbuka.

    5. Makanan asam

    Buah-buahan, seperti jeruk, nanas, tomat, serta makanan yang mengandung cuka memiliki tingkat keasaman tinggi. Mengonsumsinya langsung saat berbuka dapat memperburuk gejala maag dengan meningkatkan kadar asam lambung.

    6. Susu dan produk olahannya

    Meskipun susu dapat memberikan efek menenangkan sementara, kandungan lemaknya justru dapat merangsang produksi asam lambung berlebih. Terutama pada susu full cream, keju, dan produk olahan susu lainnya.

    7. Cokelat

    Cokelat mengandung kafein dan theobromine yang dapat melemahkan katup antara lambung dan kerongkongan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung serta memperburuk gejala maag.

    8. Kacang-kacangan

    Kacang tanah, almon, dan mete memiliki kadar lemak tinggi yang dapat meningkatkan produksi gas di lambung. Hal ini dapat menyebabkan perut terasa kembung dan tidak nyaman setelah berbuka puasa.

    9. Makanan cepat saji

    Makanan cepat saji mengandung lemak trans dan garam dalam jumlah tinggi. Kedua kandungan ini dapat memperlambat proses pencernaan, meningkatkan risiko iritasi lambung, serta memicu refluks asam.

    10. Makanan berserat kasar

    Beberapa sayuran, seperti brokoli, kol, dan lobak mengandung serat yang sulit dicerna. Hal ini dapat menyebabkan perut kembung, meningkatkan tekanan di lambung, dan memperburuk gejala maag setelah berbuka.

    Memahami makanan dihindari penderita maag sangat penting agar dapat menjalani puasa dengan lebih nyaman dan sehat. Dengan menghindari makanan yang memicu asam lambung, penderita maag bisa berbuka dengan lebih tenang tanpa khawatir gejala maag kambuh.

  • PIHPS: Harga cabai rawit Rp85.250/kg dan bawang merah Rp42.050/kg

    PIHPS: Harga cabai rawit Rp85.250/kg dan bawang merah Rp42.050/kg

    Beras kualitas super I di harga Rp15.750 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.450 per kg.

    Jakarta (ANTARA) – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, cabai rawit merah harganya Rp85.250 per kilogram (kg) dan bawang merah harganya Rp42.050 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Jumat pukul 11.00 WIB, selain cabai rawit dan bawang merah, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang putih harganya Rp45.250 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp13.950 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.700 per kg; beras kualitas medium I Rp14.650 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp14.800 per kg.

    Lalu, beras kualitas super I di harga Rp15.750 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.450 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp48.000 per kg; cabai merah keriting Rp49.950 per kg; dan cabai rawit hijau Rp70.550 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp35.550 per kg, daging sapi kualitas I Rp138.000 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp131.100 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.750 per kg; gula pasir lokal Rp18.700 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.800 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.200 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.150 per liter.

    Selain itu, PIHPS juga mencatat harga telur ayam ras mencapai Rp30.300 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wamendag tinjau Pasar Prawirotaman pastikan harga bahan pokok aman

    Wamendag tinjau Pasar Prawirotaman pastikan harga bahan pokok aman

    Hasil pemantauan kami, semuanya masih sesuai harga eceran tertinggi (HET), baik itu daging ayam, kemudian kita juga ngecek MinyaKita

    Yogyakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri meninjau Pasar Prawirotaman, Kota Yogyakarta, Jumat, untuk memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok di wilayah ini aman menjelang Lebaran 2025.

    “Hasil pemantauan kami, semuanya masih sesuai harga eceran tertinggi (HET), baik itu daging ayam, kemudian kita juga ngecek MinyaKita,” ujar Dyah Roro saat ditemui usai memantau harga dan stok sembako di Pasar Prawirotaman.

    Dalam kesempatan itu, Wamendag juga melakukan uji langsung terhadap minyak goreng MinyaKita yang dijual salah satu pedagang untuk memastikan takaran sesuai standar. Dari dua paket yang diperiksa, hasilnya dinyatakan sesuai.

    “Kita mulai dengan ngecek takarannya. Ada sedikit toleransi, 15 mili liter (ml) dan semuanya sesuai. Jadi kita tes tadi ada dua paket MinyaKita. Harapannya semoga kondisi stabil stoknya ada dan masyarakat bisa berbelanja di pasar yang ternyata sangat luar biasa ini,” ujar dia.

    Untuk menjaga stabilitas harga di seluruh Indonesia, menurut Dyah Roro, dirinya berbagi wilayah pemantauan dengan Menteri Perdagangan RI Budi Santoso, tidak hanya di pasar, tetapi juga di pusat distribusi guna memastikan ketersediaan pasokan.

    “Kalaupun ada lonjakan harga kemudian dari segi suplai tidak mencukupi kita tentu mempunyai pemantauan di Jakarta di mana kita bisa melihat di seluruh Indonesia di setiap wilayah itu suplainya seperti apa. Jika diperlukan, kami akan segera berkoordinasi dengan produsen,” ujar dia.

    Meski stok secara umum masih aman, dia mengakui tantangan tetap ada, terutama terkait komoditas yang sensitif terhadap kondisi cuaca seperti cabai.

    “Misalnya seperti cuaca yang mengakibatkan stok cabai kita semakin menurun yang kemudian harga makin meningkat. Jadi ada hal-hal yang di luar kendali kita. Tetapi hasil dari pemantauan kita saat ini semuanya masih tergolong aman khususnya di DIY,” kata dia.

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang juga ikut dalam peninjauan tersebut menyatakan bahwa dua BUMN, yakni Bulog dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), telah disiapkan untuk menjaga harga dan pasokan bahan pokok, khususnya minyak goreng dan beras.

    Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan potensi lonjakan harga kebutuhan pokok di wilayahnya menjelang Lebaran 2025 sudah diantisipasi bersama Bulog Yogyakarta.

    “Barang-barang yang terindikasi akan mempengaruhi inflasi dan harus selalu dijaga, kita sediakan. Di-backup oleh Bulog. Contohnya seperti minyak goreng, kemudian beras, itu semua terkondisi dengan cadangan backup Bulog ya,” ujar Hasto.

    Dia menyebut pemerintah pusat serius menjaga ketahanan pangan, apalagi setelah Presiden RI menggaungkan program swasembada pangan dan beras tahun 2025.

    Namun, menurut Hasto, tantangan yang lebih mengkhawatirkan saat ini justru bukan pada ketersediaan bahan pokok, melainkan menurunnya daya beli masyarakat.

    “Kalau sekarang ini yang dirisaukan tuh daya beli yang turun. Kita ini deflasi, daya belinya agak turun. Ini menunjukkan bahwa masyarakat perlu didukung supaya daya belinya naik. Harapannya sebetulnya pemudik banyak, karena pemudik itu membawa uang ke daerah,” ujar dia.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mendagri minta daerah pastikan kelancaran mudik Lebaran 2025

    Mendagri minta daerah pastikan kelancaran mudik Lebaran 2025

    “Kami sudah meminta sejak bulan lalu agar jalan-jalan yang berlubang atau rawan banjir segera diperbaiki. Hal ini bertujuan untuk menghindari perlambatan perjalanan,”

    Surabaya (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriyah.

    Tito usai apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2025 di Surabaya, Kamis menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan pemangku kepentingan lainnya dalam memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025.

    Salah satu fokus utama adalah perbaikan infrastruktur jalan serta penanganan pasar tumpah yang berpotensi menghambat arus lalu lintas.

    “Kami sudah meminta sejak bulan lalu agar jalan-jalan yang berlubang atau rawan banjir segera diperbaiki. Hal ini bertujuan untuk menghindari perlambatan perjalanan,” ujar Tito.

    Ia mengapresiasi sejumlah kepala daerah di Jawa Barat yang telah mengambil langkah strategis, seperti menutup sementara pangkalan yang berpotensi menghambat lalu lintas selama puncak arus mudik.

    Menurutnya, kebijakan tersebut akan dikompensasi oleh pemerintah daerah untuk menjaga kesejahteraan para pekerja.

    Selain itu, Tito juga menyoroti kesiapan pelabuhan dan bandara, terutama di wilayah kepulauan dan Indonesia bagian timur.

    Pemerintah telah meminta agar standar operasional prosedur (SOP) di pelabuhan diperketat guna mencegah kelebihan muatan yang berisiko membahayakan keselamatan penumpang.

    “Jangan sampai terjadi insiden seperti peristiwa Danau Toba. Ketersediaan alat keselamatan, termasuk pelampung, harus dipastikan,” katanya.

    Dalam rangka menjaga keamanan di tempat wisata selama libur Lebaran, Kemendagri telah berkoordinasi dengan Polri, TNI Angkatan Laut, serta tim pengamanan pantai guna mengantisipasi potensi kerumunan dan risiko kecelakaan di daerah rawan ombak besar.

    Sementara itu, terkait stabilitas pangan, Tito memastikan bahwa pasokan beras, jagung, serta daging ayam dan telur dalam kondisi aman. Namun, ia mencatat adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti cabai, gula pasir, dan minyak goreng.

    “Kami berterima kasih kepada Satgas Pangan Polri serta Kementerian Pertanian dan Perdagangan yang telah menindak distributor minyak goreng yang menyalahi aturan,” ujarnya.

    Tito juga menegaskan bahwa Lebaran tahun ini menjadi ujian pertama bagi 503 kepala daerah yang baru dilantik pada 20 Februari 2025.

    Ia meminta mereka untuk bekerja keras guna memastikan kelancaran perayaan Lebaran di wilayah masing-masing.

    “Kepala daerah harus turun langsung ke lapangan untuk mengecek kesiapan infrastruktur, distribusi pangan, dan keamanan. Ini adalah momen penting untuk membuktikan kinerja mereka kepada masyarakat,” kata Tito.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Semarang Hari Ini, 2 Jam Dibuka Sembako Langsung Ludes

    Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Semarang Hari Ini, 2 Jam Dibuka Sembako Langsung Ludes

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Berbagai komoditas bahan pangan yang dijual dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Kantor Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Kamis (20/3/2025), ludes dalam waktu relatif sekejap.

    Harga sembako meliputi beras, telur ayam, gula, minyak goreng, sayuran, hingga cabai dipatok lebih murah atau di bawah pasaran, sehingga menarik minat warga.

    Tampak sebelum gerakan pangan murah dibuka pukul 08.00, antrean warga sudah membludak hingga mengelilingi halaman.

    Hingga sekira pukul 10.00, bahan pangan yang dijual pun terjual habis.

    Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno mengatakan, pihaknya memperkirakan terdapat 500 orang yang datang.

    “Antusiasme warga sangat tinggi.”

    “Insha Allah yang kami siapkan, habis,” kata Moh Edy kepada Tribunjateng.com, Kamis (20/3/2025).

    Menurut dia, adanya fluktuasi pada pasokan dan harga bahan pangan yang tinggi saat ini terjadi berpotensi merugikan konsumen dan menyebabkan adanya keresahan sosial.

    Sehingga, kegiatan gerakan pangan murah yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Semarang tersebut dinilai bisa menekan harga dan menjaga stabilisasi pasokan.

    “Selisih harganya lumayan, misal beras kami jual Rp2 ribu lebih murah,” imbuh Edy.

    Dalam kegiatan itu, Dispertanikap Kabupaten Semarang menyediakan tiga ton beras medium yang per kilogramnya dipatok Rp10.800.

    Sedangkan harga pasar barang tersebut saat ini mencapai Rp13.500 per kilogram.

    Sementara itu, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog disediakan sebanyak dua ton yang dijual dengan harga  Rp11.400 per kilogram, lebih murah dari harga normal Rp13.000. 

    Sebanyak 400 kilogram telur ayam juga disiapkan dengan harga Rp21.500 per kilogram, sedangkan harga pasar mencapai Rp26 ribu. 

    Untuk gula pasir, disediakan sebanyak total 200 kilogram dengan per kilogramnya dipatok Rp17.500, sementara harga pasar Rp18.500.

    Terdapat juga stok 500 kilogram minyak goreng yang dijual Rp15.500 per kilogram dengan perbandingan harga pasar mencapai Rp19 ribu.

    Seratus paket cabai rawit merah dengan harga Rp92 ribu per kilogram dan seratus paket cabai keriting seharga Rp47 ribu per kilogram juga dijual di sana.

    Edy berharap, pasar bahan pangan murah akan terus diadakan ke depannya.

    “Kami akan bermitra dengan petani dan Bulog untuk penyediaan bahan pangannya,” pungkas Moh Edy.

    Sementara itu, pengunjung, Lady (39) puas dengan barang-barang yang didapatkan di sana.

    Dia membeli dua kilogram telur ayam dan satu sak beras.

    “Murah di sini, beras satu saknya bisa Rp50.000,” kata Lady. (*)

  • Dinas Ketapang Pati Gelar Pasar Murah Jelang Lebaran, Sembako Murah Diserbu Warga

    Dinas Ketapang Pati Gelar Pasar Murah Jelang Lebaran, Sembako Murah Diserbu Warga

    TRIBUNJATENG.COM, PATI – Gerakan Pangan Murah (GPM) digelar serentak di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Pati. 

    Di Pati, kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) dengan dukungan dari Bank Indonesia dan Bulog, Kamis (20/3/2025). 

    Berlokasi di depan Kantor Dinas Ketapang Pati, kegiatan ini dimaksudkan untuk menstabilkan harga dan pasokan bahan pangan menjelang Hari Raya Idulfitri.

    Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pati, Aldonny Nurdiansyah, mengatakan bahwa dalam kegiatan ini terdapat delapan vendor yang menyediakan berbagai barang kebutuhan pokok masyarakat. 

    Barang yang dijual antara lain beras SPHP, minyak goreng dari Bulog, serta berbagai produk olahan dari Kelompok Wanita Tani (KWT).

    Produk-produk tersebut dijual dengan harga lebih murah dari harga pasaran.  

    “Harga barang di pasar murah ini lebih rendah dibandingkan harga pasar, selisihnya sekitar 5 hingga 10 persen,” jelas Aldonny.  

    Beras SPHP Bulog yang biasanya dijual seharga Rp 62.500 per karung, di pasar murah ini hanya Rp 57 ribu per karung. 

    Kemudian, telur ayam yang di pasaran mencapai Rp 29 ribu per kilogram, di pasar murah ini dijual Rp 25 ribu per kilogram.

    Komoditas bawang dan cabai juga dijual lebih murah karena didatangkan langsung dari petani dan kelompok usaha tani lokal.  

    Rusmiati, pembeli asal Desa Sarirejo, Kecamatan Pati, sengaja datang untuk membeli kebutuhan pokok keperluan lebaran dengan harga lebih murah. 

    “Selisihnya antara Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu untuk beras, telur, serta makanan ringan lain. Semuanya murah. Saya beli macam-macam. Ada beras, telur, minyak goreng, dan makanan ringan,” kata dia. (mzk)

  • Dukung pemberdayaan masyarakat, Kapolri resmikan Balai `Poliran`

    Dukung pemberdayaan masyarakat, Kapolri resmikan Balai `Poliran`

    Sumber foto: Franky Pangkey/elshinta.com.

    Dukung pemberdayaan masyarakat, Kapolri resmikan Balai `Poliran`
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 19 Maret 2025 – 16:58 WIB

    Elshinta.com – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo meresmikan Balai Latihan Polisi Peduli Pengangguran (Poliran) Polda Banten, sebuah inisiatif strategis dalam mendukung pemberdayaan masyarakat dan mengatasi masalah pengangguran di wilayah hukum Polda Banten. Peresmian dilaksanakan pada Selasa (18/3/2025).

    Kapolri menyatakan, Balai Poliran merupakan tempat yang sangat bermanfaat untuk mempersiapkan tenaga kerja produktif yang siap disalurkan ke perusahaan-perusahaan mitra. 

    “Balai Poliran adalah tempat yang sangat bermanfaat karena bisa mempersiapkan tenaga kerja produktif yang dapat disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang telah menandatangani kerja sama. Di sini, tenaga kerja akan diberikan pelatihan, sertifikasi, dan keterampilan yang siap pakai,” ujar Kapolri, Selasa (18/3/2025). 

    “Selain itu, ada juga pendidikan kewirausahaan, termasuk pelatihan pengolahan limbah menjadi produk ekspor, peternakan ikan dan ayam, serta pembuatan pupuk dan tanaman hidroponik. Saya mendapat laporan bahwa pada gelombang pertama akan dilatih 96 peserta, dan progresnya ditargetkan mencapai 3.000 peserta dalam tahun ini,” lanjut Kapolri. 

    Adapun tiga sektor utama yang menjadi fokus pelatihan di Balai Latihan Poliran:

    1.    Sektor Industri – Melatih keterampilan khusus dan soft skill bagi tenaga kerja.
    2.    Sektor Ketahanan Pangan – Memberikan pelatihan pertanian, peternakan, dan perikanan.
    3.    Sektor Lingkungan Hidup – Mendidik peserta tentang pengolahan sampah dan pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai ekonomi.

    Dalam acara peresmian ini, juga dilaksanakan Gerakan Penanaman Serentak 2 Juta Bibit Cabai, sebagai bagian dari Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

    “Bahwa saya mendukung penuh kegiatan Poliran diharapkan Poliran dapat melatih masyarakat menjadi tenaga kerja yang profesional yang dibutuhkan oleh dunia industri sehingga Balai Poliran dapat menjembatani masyarakat dengan perusahaan yang ada,” tutur Kapolri dalam keterangan tertulis yang diterima Kontributor Elshinta, Franky Pangkey, Kamis (19/3). 

    Dalam peresmian ini, Kapolri didampingi oleh PJU Mabes Polri, Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto, Wakapolda Banten Brigjen Pol Hengki, serta dihadiri oleh Gubernur Banten Andra Soni, Danrem 064/Maulana Yusuf Brigjen Tni Andrian Susanto, Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim, Kajati Banten Siswanto dan Pejabat Utama Polda Banten.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Harga Pangan Hari Ini (20/3): Cabai, Bawang Putih hingga Daging Naik

    Harga Pangan Hari Ini (20/3): Cabai, Bawang Putih hingga Daging Naik

    Bisnis.com, JAKARTA – Harga pangan hari ini mayoritas mengalami kenaikan secara rata-rata nasional. Lonjakan harga terjadi pada komoditas beras premium, bawang putih bonggol, cabai, hingga daging. 

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (20/3/2025) pukul 09.10 WIB, harga beras premium berada di kisaran Rp15.586 atau naik 0,7% hari ini dibandingkan hari sebelumnya. 

    Harga beras SPHP secara nasional juga mengalami kenaikan 0,02% menjadi Rp12.617 per kg hari ini. Di sisi lain, harga beras medium turun 0,13% menjadi Rp13.710 per kg. 

    Tak hanya beras, harga bawang putih bonggol juga naik secara nasional sebesar 0,15% menjadi Rp44.014 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 0,18% menjadi Rp42.320 per kg. 

    Komoditas daging sapi murni juga mengalami kenaikan 0,04% menjadi Rp136.226 per kg. Harga daging ayam ras turun 0,24% menjadi Rp36.024 per kg dan telur ayam ras turun 0,08% menjadi Rp29.531 per kg.

    Tak hanya itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 0,3% menjadi Rp10.598 per kg, sedangkan harga gula konsumsi turun 0,07% menjadi Rp29.531 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan turun 0,07% menjadi Rp20.657 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng curah turun 0,21% menjadi Rp17.906 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yang turun 0,47% yaitu harga tepung terigu curah Rp9.799 per kg dan harga tepung terigu noncurah turun 0,42% menjadi Rp12.901 per kg. Harga jagung tingkat peternak turun 0,21% menjadi Rp12.928 per kg. 

    Di sisi lain, harga cabai rawit merah naik 0,01% menjadi Rp83.428 per kg, sementara harga cabai merah keriting naik 0,81% menjadi Rp49.781 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung naik 0,88% menjadi Rp41.115 per kg dan ikan tongkol naik 0,2% menjadi Rp34.037 per kg, sementara ikan bandeng turun 1,24% menjadi Rp33.964 per kg. 

  • PIHPS: Harga cabai rawit Rp89.200/kg, bawang merah Rp45.550/kg

    PIHPS: Harga cabai rawit Rp89.200/kg, bawang merah Rp45.550/kg

    harga cabai merah besar Rp53.950 per kg; cabai merah keriting Rp54.550 per kg; dan cabai rawit hijau Rp62.100 per kg

    Jakarta (ANTARA) – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, cabai rawit merah di harga Rp89.200 per kilogram (kg) dan bawang merah di harga Rp45.550 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Kamis pukul 10.00 WIB, selain cabai rawit dan bawang merah, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang putih di harga Rp46.500 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp14.050 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.800 per kg; beras kualitas medium I Rp15.350 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp15.200 per kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp16.700 per kg; dan beras kualitas super II Rp16.250 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp53.950 per kg; cabai merah keriting Rp54.550 per kg; dan cabai rawit hijau Rp62.100 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp36.000 per kg, daging sapi kualitas I Rp139.550 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp131.100 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.750 per kg; gula pasir lokal Rp18.700 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.800 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.200 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.150 per liter.

    Selain itu, PIHPS juga mencatat harga telur ayam ras mencapai Rp30.300 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025