Tanaman: Cabai

  • Harga Cabai di Semarang Tembus Rp 100 Ribu/Kg di Momen Lebaran Idulfitri

    Harga Cabai di Semarang Tembus Rp 100 Ribu/Kg di Momen Lebaran Idulfitri

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Harga komoditas cabai di Kota Semarang menunjukkan kenaikan saat momen Lebaran Idulfitri 2025 ini.

    Pantauan Tribun Jateng di pasar tradisional, kenaikan harga utamanya pada cabai merah yang saat ini menyentuh Rp 100.000/Kg.

    Hal itu diakui Kas, pedagang di pasar Gang Baru. Ia menyebutkan, harga cabai rawit merah menempati angka tertinggi dengan kisaran harga Rp 100.000/Kg.

    Kemudian disusul keriting merah Rp 90.000/Kg.

    Ia menyebutkan, harga berlaku saat ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan momen Ramadan lalu.

    “Harga cabai rawit setan Rp 100.000/Kg dan merah keriting Rp 90.000/Kg. Lebaran ini harga cabai setan paling mahal, dibandingkan ramadan harganya Rp 50.000 – Rp 60.00/Kg,” kata Kas di lapaknya, Rabu (2/4/2025).

    Kenaikan harga cabai di momen Lebaran ini juga diakui Mila, pedagang di Pasar Johar Semarang. 

    Menurut Mila, meski mengalami kenaikan, harga berlaku pada hari ketiga Lebaran ini sudah mengalami penurunan dibandingkan kemarin.

    Ia menyebutkan, pada hari kedua Lebaran, rawit merah sempat menyentuh Rp 150.000/Kg. Kemudian keriting merah menyentuh Rp 120.000/Kg.

    Adapun hari ini, disebutkan sudah mengalami penurunan hampir separuhnya.

    “Harga rawit merah hari ini Rp 80.000/Kg, kemarin sampai Rp 150.000/Kg.

    Keriting merah kemarin Rp 120.000/Kg, hari ini Rp 60.000/Kg,” sebutnya.

    Sementara itu, ia menyebutkan, untuk harga jenis cabai lainnya cenderung lebih rendah meski sama-sama mengalami kenaikan.

    “Harga cabai keriting hijau biasanya Rp 25.000/Kg, naik jadi Rp 30.000/Kg. Harganya naik soalnya kosong.

    Kemudian teropong merah, sebelum lebaran Rp 55.000/Kg, (pas lebaran) jadi Rp 60.000/Kg. Kalau rawit putih sebelum lebaran Rp 50.000/Kg, sekarang kehabisan barang,” jelasnya.

    Mila menyebutkan, selain komoditas cabai, harga komoditas bawang juga mengalami kenaikan meski tidak signifikan.

    Disebutkan, harga bawang merah saat ini menyentuh Rp 40.000/Kg dan Rp 42.000/Kg. Sedangkan harga bawang putih menyentuh Rp 45.000/Kg.

    “Harga bawang naik sedikit, sekitar Rp 2000 sudah kemarin,” sebutnya.

    Sementara itu, Mila menambahkan, harga komoditas cabai memang biasa mengalami kenaikan di momen Lebaran.

    Hal itu sebab minimnya pasokan di tengah banyaknya pemasok yang libur.

    “Ini masih ada yang libur. Nanti hari ke-5 Lebaran, pasokan dan harga biasanya sudah normal,” imbuhnya. (idy)

  • Harga Cabai Rawit Mulai Turun, Sekarang Rp 91 Ribu per Kg – Page 3

    Harga Cabai Rawit Mulai Turun, Sekarang Rp 91 Ribu per Kg – Page 3

    Harga cabai rawit merah sentuh Rp 100.000 per kilogram (kg) dan telur ayam ras di harga Rp 28.000 per kilogram pada Jumat, (28/3/2025). Demikian harga komoditas itu berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia.

    Selain itu, berdasarkan data dari PIHPS, Jumat pukul 10.00 WIB, harga bawang merah di harga Rp 45.000 per kg, bawang putih di harga Rp 41.750 per kg, demikian mengutip Antara.

    Kemudian beras kualitas bawah I di harga Rp10.900 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.750 per kg; beras kualitas medium I Rp15.650 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp12.950 per kg. Selanjutnya, beras kualitas super I di harga Rp15.500 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.000 per kg.

    Lalu, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp43.750 per kg; cabai merah keriting Rp65.000 per kg; dan cabai rawit hijau Rp52.500 per kg.

    Harga daging ayam ras sentuh Rp40.000 per kg, daging sapi kualitas I Rp148.750 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp147.500 per kg. Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp18.650 per kg; gula pasir lokal Rp17.750 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp19.750 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp19.900 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.500 per liter.

  • Harga cabai rawit Rp91.950/kg, telur ayam Rp29.450/kg

    Harga cabai rawit Rp91.950/kg, telur ayam Rp29.450/kg

    Arsip foto – Sejumlah komoditas pangan cabai rawit merah dan cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025). ANTARA/Harianto

    PIHPS: Harga cabai rawit Rp91.950/kg, telur ayam Rp29.450/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 April 2025 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat sejumlah komoditas pangan secara umum, cabai rawit merah di harga Rp91.950 per kilogram (kg) dan telur ayam ras di harga Rp29.450 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Rabu pukul 10.00 WIB selain cabai rawit merah dan telur ayam ras, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang merah di harga Rp50.150 per kg, bawang putih di harga Rp46.150 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp13.450 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.950 per kg; beras kualitas medium I Rp14.350 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp13.800 per kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp16.250 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.450 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp51.750 per kg; cabai merah keriting Rp53.200 per kg; dan cabai rawit hijau Rp43.600 per kg. Kemudian, daging ayam ras di harga Rp38.350 per kg, daging sapi kualitas I Rp135.950 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp124.150 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.550 per kg; gula pasir lokal Rp18.550 per kg. Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp19.700 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.350 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp20.300 per liter.

    Sumber : Antara

  • Hari Ketiga Lebaran, Daging Sapi Rp 135.950 per Kilogram, Cabai Rawit Dibanderol Rp 91.950 per Kg – Halaman all

    Hari Ketiga Lebaran, Daging Sapi Rp 135.950 per Kilogram, Cabai Rawit Dibanderol Rp 91.950 per Kg – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga pangan H+2 Lebaran pada Rabu (2/4/2025), berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat, harga daging sapi kualitas I Rp 135.950 per kilogram (kg) dan daging sapi kualitas II di harga Rp 124.150 per kg.

    Pada pukul 11.00 WIB, cabai rawit merah di harga Rp 91.950 per kg. PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp 51.750 per kg; cabai merah keriting Rp 53.200 per kg; dan cabai rawit hijau Rp43.600 per kg.

    Sedangkan, bawang merah di harga Rp50.150 per kg, bawang putih di harga Rp 46.150 per kg. Untuk beras kualitas bawah I di harga Rp 13.450 per kg; beras kualitas bawah II Rp 13.950 per kg; beras kualitas medium I Rp 14.350 per kg.

    Kemudian, beras kualitas medium II di harga Rp 13.800 per kg. Sedangkan, beras kualitas super I di harga Rp16.250 per kg; dan beras kualitas super II Rp 15.450 per kg.

    Daging ayam ras di harga Rp38.350 per kg, gula pasir kualitas premium tercatat Rp 19.550 per kg; gula pasir lokal Rp 18.550 per kg. Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp 19.700 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp 22.350 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp 20.300 per liter.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menyampaikan, harga cabai rawit melonjak dipengaruhi faktor cuaca. Dyah mengatakan kenaikan cabai akibat faktor cuaca yang tidak bisa di kontrol. Dia memastikan pihaknya akan memonitor bersama Bapanas terkait kenaikan harga cabai.

    “Kalau harga cabai itu karena faktor cuaca ya tapi kita koordinasi terus dengan Bapanas karena. Ini menjadi salah satu komoditas yang dipantau,” ujar Dyah kepada wartawan, Jakarta, Senin (31/3/2025).

  • Harga Pangan Hari Ini (2/4): Cabai dan Daging Makin Mahal H+2 Lebaran 2025

    Harga Pangan Hari Ini (2/4): Cabai dan Daging Makin Mahal H+2 Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan harga berbagai jenis cabai dan daging pada Rabu (2/4/2025) atau H+2 Lebaran 2025 secara rata-rata masih tinggi.

    Berdasarkan data Panel Harga Bapanas, Rabu (2/4/2025) pukul 09.30 WIB, harga berbagai jenis cabai di tingkat konsumen secara rata-rata meningkat dibandingkan dengan hari sebelumnya.

    Bapanas mencatat, harga cabai merah keriting naik signifikan 3,68% menjadi Rp60.436 per kilogram (kg), cabai merah besar naik 2,24% menjadi Rp60.062 per kg, dan cabai rawit merah terkerek 1% menjadi Rp89.598 per kg.

    Tidak jauh berbeda, harga berbagai jenis daging juga masih tinggi. Di tingkat konsumen, harga daging ayam ras mencapai Rp37.347 per kg atau naik 1,42% dibandingkan dengan hari sebelumnya.

    Seturut dengan itu, harga daging sapi murni naik 1,07% menjadi Rp140.843 per kg, harga daging kerbau beku impor naik 0,83% menjadi Rp110.159 per kg, dan daging kerbau segar lokal melonjak 1,3% menjadi Rp147.121 per kg.

    Lantas, bagaimana dengan harga komoditas lainnya?

    Bapanas mencatat, harga beras premium mencapai Rp15.594 per kg atau naik 0,24% dari hari sebelumnya. Kemudian, harga beras medium naik tipis 0,15% dari hari sebelumnya menjadi Rp13.725 per kg dan beras SPHP naik sebesar 0,18% menjadi Rp12.592 per kg.

    Begitu juga dengan harga berbagai jenis ikan kompak mengalami peningkatan harga. Bapanas mencatat, harga ikan kembung naik 0,52% menjadi Rp41.738 per kg, ikan tongkol naik 0,88% menjadi Rp34.543 per kg, dan ikan bandeng naik 0,9% menjadi Rp35.020 per kg.

    Sementara itu, harga jagung di tingkat peternak turun tipis 0,06% menjadi Rp6.253 per kg dan kedelai biji kering impor turun 0,14% menjadi Rp10.610 per kg.

    Di sisi lain, berbagai jenis bawang kompak terkerek 0,56% dibandingkan dengan hari sebelumnya, menjadi Rp44.206 per kg untuk bawang merah dan bawang putih bonggol Rp44.919 per kg.

    Kemudian, telur ayam ras turun tipis 0,04% menjadi Rp29.521 per kg, gula konsumsi masih stabil di level Rp18.551 per kg, sedangkan garam naik 1,13% menjadi Rp11.763 per kg.

    Selanjutnya, harga minyak goreng kemasan pagi ini naik tipis 0,03% menjadi Rp20.744 per liter, minyak goreng curah turun 0,23% menjadi Rp17.951 per liter, dan minyakita turun tipis 0,07% menjadi Rp17.601 per liter.

    Sebagai informasi, harga pangan dalam laman Bapanas tersebut akan terus bergerak seiring dengan masuknya data dari pasar-pasar se-Indonesia, dengan harga final pada pukul 13.00 WIB.

  • Barong Ider Bumi 2025 di Banyuwangi, Ritual Sakral Digelar Khidmat di Tengah Hujan

    Barong Ider Bumi 2025 di Banyuwangi, Ritual Sakral Digelar Khidmat di Tengah Hujan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Ritual adat Barong Ider Bumi 2025 kembali digelar dengan khidmat di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (1/4/2025). Meski diguyur hujan, tradisi yang rutin dilaksanakan setiap 2 Syawal ini tetap ramai dikunjungi masyarakat yang ingin menyaksikan prosesi sakral tersebut.

    Sebagai bagian dari perayaan Lebaran di Banyuwangi, Barong Ider Bumi menjadi daya tarik utama bagi warga setempat maupun wisatawan. Ritual ini diyakini memiliki kekuatan untuk menolak bala dan telah dijalankan secara turun-temurun oleh masyarakat Desa Kemiren.

    Tokoh masyarakat adat Desa Kemiren, Suhaimi, menjelaskan bahwa ritual Barong Ider Bumi pertama kali dilakukan sekitar tahun 1840-an. Kala itu, Desa Kemiren dilanda wabah yang menyebabkan banyak korban jiwa serta gagal panen akibat serangan hama. Dalam menghadapi situasi sulit tersebut, sesepuh desa meminta petunjuk kepada leluhur mereka, Mbah Buyut Cili. Dalam mimpinya, Mbah Buyut Cili mendapat petunjuk agar warga mengadakan arak-arakan Barong keliling kampung sebagai upaya penolak bala.

    “Ritual diawali dengan doa yang dipanjatkan oleh para tokoh pelestari Barong di petilasan Buyut Cili,” ungkap Suhaimi. Barong dalam tradisi ini digambarkan sebagai sosok makhluk bermahkota dengan sayap yang dipercaya mampu melindungi desa dari marabahaya.

    Kepala Desa Kemiren, Arifin, mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya ritual tahun ini meskipun dalam kondisi hujan. “Meski dalam kondisi hujan, kami tetap bersyukur karena hujan juga anugerah dari Yang Maha Kuasa,” ujarnya.

    Saat gamelan mulai dimainkan, barong siap diarak keliling desa dengan iringan masyarakat yang mengenakan pakaian adat. Arak-arakan dimulai dari sisi timur Desa Kemiren menuju bagian barat, menempuh jarak sekitar 2 km. Sepanjang perjalanan, tokoh adat melakukan tradisi sembur uthik-uthik, yaitu menebarkan sekitar 999 koin logam yang dicampur dengan beras kuning dan berbagai macam bunga sebagai simbol penolak bala.

    Sebagai penutup rangkaian ritual, masyarakat menggelar selamatan kampung dengan menyajikan kuliner tradisional khas Banyuwangi, tumpeng pecel pitik. Hidangan ini dibuat dari ayam kampung muda yang dipanggang utuh, kemudian disuwir dan dicampur dengan bumbu khas yang terdiri dari cabai rawit, terasi, daun jeruk, gula, serta parutan kelapa muda.

    “Keunikan dan nilai budaya yang terkandung dalam ritual Barong Ider Bumi menjadikannya warisan leluhur yang terus dipertahankan. Selain sebagai bagian dari tradisi, acara ini juga menjadi magnet wisata yang memperkaya keberagaman budaya Banyuwangi,” jelas Arifin.

    Wisatawan asal Surabaya, Dian Eka Putri Nasution (25), mengaku atmosfer kekeluargaan dalam ritual tersebut sangat terasa. “Yang paling saya suka adalah kendurinya. Semua duduk bersama, makan bersama di jalanan desa. Rasanya hangat dan sangat membumi. Ini pengalaman yang tidak bisa saya temukan di kota,” pungkasnya. [alr/beq]

  • Daftar Harga Pangan yang Naik Gila-gilaan hingga Hari Kedua Lebaran

    Daftar Harga Pangan yang Naik Gila-gilaan hingga Hari Kedua Lebaran

    Jakarta

    Harga sejumlah bahan pangan terpantau masih merangkak naik di pasar, salah satunya di Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Terpantau, harga cabai rawit merah hingga daging sapi naik tinggi dibandingkan harga normal.

    Menurut pantauan detikcom, Selasa, 1 April 2025, harga cabai keriting merah per kilogramnya dipatok seharga Rp 100 ribu. Lalu, harga tertinggi didapuk oleh cabai rawit merah dengan nominal Rp 150 ribu per kilogramnya.

    “Kalau cabai keriting hijau Rp 70 ribu per kilo, cabai rawit hijau Rp 80 ribu per kilo, dan cabai rawit putih Rp 60 ribu per kilo,” ujar Fitri, salah satu pedagang sayur-mayur di Pasar Rumput.

    Fitri bilang, harga yang masih tinggi tersebut karena kondisi pasar induk di momen Lebaran tidak banyak yang berjualan, sehingga stok cabai cenderung sulit didapat.

    “Biasanya kalau lagi tidak momen Lebaran, cabai keriting merah itu cuma Rp 30 ribu per kilogram, cabai rawit merah ada yang Rp 40 ribu-Rp 50 ribu,” katanya merinci.

    Segelintir harga sayuran juga terpantau naik. Beberapa di antaranya adalah kentang dan daun seledri. Per kilogram kentang jadi seharga Rp 25 ribu, dan daun seledri juga naik jadi Rp 60 ribu per kilogramnya.

    Sementara harga bawang juga tergolong tinggi. Harga bawang merah mencapai Rp 100 ribu per kilogramnya. Padahal di luar momen Lebaran biasanya hanya di kisaran Rp 30 ribu per kilogram.

    Fitri bilang, harga biasanya mulai mengerem lagi di seminggu pasca-Lebaran.

    Tidak cuma itu, harga daging ayam ras terpantau berada di angka Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu di pasaran. Salah satunya, di kios ayam milik Syifa, salah satu pedagang yang juga berada di kawasan Pasar Rumput, Jakarta Selatan.

    Dari pengamatan langsung detikcom, harga daging ayam ras yang dijual Syifa ada yang seharga Rp 35 ribu per ekor, dan Rp 50 ribu per ekornya. Syifa bilang, harga ini tergantung dari ukuran unggas yang ia jual, yang besar punya harga lebih mahal ketimbang ukuran yang lebih kecil.

    Syifa mengaku, harga ayam cenderung mengalami kenaikan saat momen Lebaran. Ia bilang, kisaran nominal kenaikannya berada di angka Rp 5 ribu per kilogramnya.

    “Untuk harga ayam itu naiknya sekitar Rp 5.000 per kilogram,” katanya.

    Sementara itu, harga daging sapi menyentuh angka Rp 150 ribu per kilogramnya. Kisaran harga berbeda-beda, tergantung jenis daging dan bagian daging yang dijual.

    Untuk harga daging sapi bagian paha depan dibanderol seharga Rp 145 ribu per kilogramnya. Sedangkan untuk bagian paha belakang lebih mahal, yakni di harga Rp 150 ribu per kilogram.

    “Harganya beda-beda, ya. Ada yang Rp 145.000, ada yang Rp 150.000. Karena masih harga Lebaran. Itu beda harganya karena ada yang daging paha depan, ada daging paha belakang. Kalau yang paha depan Rp 145 ribu, kalau yang daging paha belakang Rp 150 ribu. Ini harga daging sapi saja,” ujar pria pedagang daging yang enggan menyebutkan namanya.

    Ada pula daging kerbau yang dibekukan dan sudah dalam kemasan plastik vakum. Harga daging kerbau beku ini dipatok sebesar Rp 100 ribu per kilogramnya.

    Sedangkan harga telur ayam di hari kedua Idulfitri tercatat mencapai angka Rp 32 ribu per kilogramnya. Biasanya, di luar momen Lebaran, kisaran harga telur ayam berada di angka Rp 29 ribu-Rp 30 ribu per kilogram.

    (eds/eds)

  • Harga Pangan Bergejolak Saat Lebaran, Wamendag: Kita Pantau!

    Harga Pangan Bergejolak Saat Lebaran, Wamendag: Kita Pantau!

    Jakarta

    Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti, mengaku terus memantau harga bahan pokok saat libur Lebaran 2025. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

    “Jadi intinya kalau untuk harga bahan pokok di pasar, kita harus koordinasi dengan Bapanas,” kata Roro saat ditemui wartawan usai mengikuti open house di rumah dinas Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, Selasa (1/4/2025).

    Lebih lanjut, Roro mengatakan sebelumnya pemerintah juga sudah melakukan berbagai upaya untuk menjaga harga bahan pokok dan meningkatkan daya beli masyarakat dengan menggelar operasi pasar di 3.992 titik. Menurutnya langkah ini terbukti sukses menjaga harga dan daya beli.

    “Kemarin sudah terlaksana dengan baik, dengan sukses operasi pasar dengan langkah-langkah kita sebetulnya untuk menaikkan daya beli masyarakat menjelang Idul Fitri, pas lagi kemarin bulan puasa gitu ya,” jelas Roro.

    “Jadi kita berupaya untuk menstabilkan harga juga dan itu beroperasi cukup maksimal, di 3.992 titik di seluruh Indonesia. Kita melakukan pemantauan juga semuanya kondusif,” paparnya lagi.

    Di luar itu, ia mengatakan jika memang ada harga komoditas tertentu yang mengalami kenaikan, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Bapanas agar bisa segera mencarikan langkah atau solusi terbaik.

    “Selebihnya kalau misalnya ada gejolak lagi dengan harga, kita akan pantau dan kita akan koordinasi dengan Bapanas juga,” ucap Roro.

    Diketahui sejumlah harga pangan di pasar pada hari kedua Lebaran cukup tinggi. Cabai rawit merah misalnya tembus hingga Rp 150 ribu/kg, atau harga bawang merah yang mencapai Rp 100 ribu/kg.

    (igo/eds)

  • Pasca Lebaran, Harga Cabai Rawit Merah Sentuh Rp 140 ribu

    Pasca Lebaran, Harga Cabai Rawit Merah Sentuh Rp 140 ribu

    JABAR EKSPRES – Harga cabai rawit merah merengsek naik pasca Lebaran 2025. Di Pasar Induk Gedebage Kota Bandung, komoditas pangan tersebut kini berada di harga Rp 140 ribu per kilo.

    Salah satu pedagang, Priyatno (36) menyebut, hal ini imbas tak sebandingnya permintaan dengan pasokan bahan pangan tersebut. Terlebih, banyak pemasok yang memilih libur pasca momentum lebaran kemarin.

    “Biasanya ada yang beli Rp 5 ribu atau Rp 7 ribu kita terima, tapi sekarang lagi mahal Rp 140 ribu per kilonya. Stok juga gak ada, jadi mungkin karena itu naiknya,” katanya kepada Jabarekspres, Selasa (1/4).

    Selain itu, kata dia, kenaikan juga terjadi pada komoditas bawang, di mana bawang merah yang sebelumnya Rp 45 ribu kini menjadi Rp 60 ribu. Selain itu, bawang putih yang sebelumnya Rp 38 ribu kini menjadi Rp 44 ribu.

    BACA JUGA: Upaya Pemkot Bandung Hadapi Fenomena Urbanisasi Selapas Lebaran 2025

    “Naik juga, lumayan naiknya. Yang ini mah emang dari pemasoknya udah mahal, jadi ikut kita naikin harganya,” katanya.

    Menurutnya, kenaikan bakal terus terjadi di momentum libur lebaran 2025. Bahkan diakuinya, tak menutup kemungkinan bahwa harga bahan pokok bakal jauh lebih tinggi dari harga saat ini.

    “Tahun ke tahun kaya gini, mulai turunnya pas 2 minggu udah lebaran. Sekarang emang kurang terkontrol si harganya,” ungkapnya.

    Dirinya berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bisa segera mengatasi kenaikan harga bahan pokok yang tengah alami kenaikan. Kata dia, hal ini guna menghindari kenaikan yang jauh lebih tinggi.

    BACA JUGA: Bandung Diprediksi Diserbu Wisatawan pada Libur Lebaran 2025, Wali Kota Siapkan Langkah Antisipasi

    “Harapannya langsung ada perhatian yah dari pemerintah, biar gak naik lagi si harganya. Kita juga bingung untuk harga jualnya soalnya, mau ngasih yang beli Rp 5 ribu atau Rp 7 ribu kitanya yak rugi, kalau enggak kasihan juga. Jadi mudah-mudahan bisa ada solusinya,” pungkasnya. (Dam)

  • Tak Hanya Ketupat, Inilah Sajian Makanan Khas Lebaran di Berbagai Negara

    Tak Hanya Ketupat, Inilah Sajian Makanan Khas Lebaran di Berbagai Negara

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Hari Raya Idulfitri selalu identik dengan hidangan khas yang menggugah selera. Di Indonesia, ketupat menjadi simbol perayaan Lebaran yang tidak pernah absen di meja makan.

    Namun, di berbagai negara lain, terdapat aneka makanan khas yang juga menjadi bagian dari tradisi Lebaran. Makanan-makanan ini tidak hanya sekadar sajian lezat, tetapi juga memiliki makna budaya dan sejarah yang mendalam.

    Berikut adalah beberapa makanan khas Lebaran dari berbagai negara yang tak kalah menarik dari ketupat:

    Rendang – Indonesia
    Meskipun ketupat adalah ikon Lebaran di Indonesia, rendang juga menjadi hidangan utama yang selalu hadir di meja makan. Masakan khas Minangkabau ini terbuat dari daging sapi yang dimasak dalam santan dan rempah-rempah khas selama berjam-jam hingga empuk dan kaya rasa. Rendang melambangkan kesabaran dan ketahanan, karena proses memasaknya yang lama dan penuh kesabaran.

    Sheer Khurma – India, Pakistan, dan Bangladesh
    Di kawasan Asia Selatan, salah satu makanan khas Lebaran yang paling populer adalah Sheer Khurma, sejenis puding manis yang terbuat dari bihun, susu, gula, serta diberi tambahan kacang dan kurma. Hidangan ini sering disajikan sebagai makanan penutup setelah berbuka puasa di hari terakhir Ramadan dan saat perayaan Idulfitri.

    Maamoul – Timur Tengah
    Di negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Lebanon, dan Suriah, Maamoul menjadi kudapan khas yang selalu hadir saat Lebaran. Maamoul adalah kue kering berbentuk bulat atau oval yang berisi kurma, kacang, atau kenari. Teksturnya lembut dengan aroma khas dari air mawar dan kayu manis. Kue ini sering dibuat bersama keluarga sebagai tradisi sebelum Idulfitri tiba.

    Lapis Legit – Indonesia dan Belanda
    Lapis legit adalah kue khas Indonesia yang mendapat pengaruh dari budaya Belanda. Kue ini memiliki banyak lapisan tipis dengan rasa rempah-rempah yang khas. Lapis legit sering disajikan sebagai camilan saat Lebaran dan menjadi simbol kesabaran serta kerja keras karena proses pembuatannya yang cukup rumit dan memakan waktu lama.

    Bolani – Afghanistan
    Di Afghanistan, makanan khas Lebaran yang populer adalah Bolani, yaitu roti pipih yang diisi dengan berbagai bahan seperti kentang, labu, atau daun bawang, lalu digoreng hingga renyah. Bolani biasanya disajikan bersama saus yogurt atau chutney sebagai pelengkap.

    Tufahija – Bosnia dan Herzegovina
    Di kawasan Balkan, terutama Bosnia dan Herzegovina, Lebaran dirayakan dengan menyajikan Tufahija, yaitu apel yang direbus dalam sirup gula dan diisi dengan campuran kacang kenari dan kayu manis. Hidangan ini sering disajikan sebagai pencuci mulut setelah makan besar saat perayaan Idulfitri.

    Doro Wat – Ethiopia
    Di Ethiopia, umat Muslim merayakan Lebaran dengan menyajikan Doro Wat, yaitu semur ayam yang kaya rempah dengan saus merah pedas yang terbuat dari bawang, cabai, dan beragam bumbu khas Ethiopia. Hidangan ini biasanya disantap bersama Injera, roti khas Ethiopia yang bertekstur kenyal dan sedikit asam.

    Manti – Turki
    Di Turki, Manti menjadi salah satu hidangan khas saat Idulfitri. Manti adalah pangsit kecil berisi daging cincang yang disajikan dengan saus yogurt dan mentega berbumbu. Hidangan ini menjadi simbol kehangatan keluarga karena sering dibuat bersama-sama oleh anggota keluarga sebelum perayaan Lebaran.

    Tajine – Maroko
    Di Maroko, Tajine menjadi makanan khas yang selalu hadir saat Lebaran. Tajine adalah masakan berbahan dasar daging (biasanya ayam atau domba) yang dimasak dengan berbagai rempah dalam wadah tanah liat khusus. Rasanya kaya dengan sentuhan manis dari buah kering seperti aprikot atau plum.

    Kek Batik – Malaysia dan Brunei
    Di Malaysia dan Brunei, Kek Batik adalah kue yang wajib ada saat Lebaran. Kue ini dibuat dari biskuit marie yang dicampur dengan cokelat dan susu kental manis, lalu didinginkan hingga mengeras. Kelezatannya yang manis dan teksturnya yang renyah membuat Kek Batik menjadi favorit di kalangan anak-anak dan orang dewasa.

    Makanan sebagai Momen Kebersamaan
    Lebaran bukan hanya tentang perayaan keagamaan, tetapi juga momen kebersamaan yang erat kaitannya dengan makanan khas di setiap daerah. Meskipun setiap negara memiliki tradisi kuliner yang berbeda, semangat Idulfitri yang penuh kehangatan dan kebersamaan tetap menjadi inti dari perayaan ini.

    Dari ketupat hingga Maamoul, dari rendang hingga Sheer Khurma, setiap hidangan memiliki cerita dan makna tersendiri dalam tradisi Lebaran di berbagai belahan dunia. (Wahyuni/Fajar)