Tanaman: Cabai

  • Daun Ubi Tumbuk, Hidangan Khas Mandailing yang Cara Pembuatannya Berbeda di Berbagai Daerah

    Daun Ubi Tumbuk, Hidangan Khas Mandailing yang Cara Pembuatannya Berbeda di Berbagai Daerah

    Liputan6.com, Medan – Daun ubi tumbuk merupakan salah satu hidangan tradisional yang memiliki cita rasa dan proses pembuatan yang khas. Masakan ini dikenal sebagai kuliner legendaris di Mandailing, Sumatera Utara, sekaligus ditemukan dalam berbagai variasi di sejumlah daerah di Indonesia.

    Mengutip dari berbagai sumber, hidangan ini menggunakan daun ubi jalar atau daun singkong sebagai bahan utama. Daun-daun tersebut ditumbuk halus menggunakan lesung dan alu batu.

    Beberapa daerah menggunakan metode modern menggunakan blender. Setelah ditumbuk, daun dicampur dengan bumbu rempah dan kadang dijemur sebelum dimasak.

    Proses penumbukan membantu melepaskan aroma dan rasa yang khas. Di Sumatera, khususnya dalam masakan Batak dan Karo, daun ubi tumbuk dimasak dengan bumbu tumis rempah.

    Campuran cabai, bawang merah, jahe, lengkuas, kemiri, bawang putih, dan serai menjadi dasar rasanya. Santan dan ikan teri sering ditambahkan untuk memberikan kekayaan cita rasa gurih.

    Beberapa versi juga menggunakan cempokak, sejenis terong kecil yang memberikan rasa pahit khas. Sementara itu, suku Dayak di Kalimantan memiliki cara lebih sederhana dalam mengolah hidangan ini.

    Daun singkong direbus dengan bawang merah, lemak hewani, dan garam. Meskipun bumbunya minimal, hasilnya tetap lezat dengan cita rasa alami daun singkong yang dominan.

     

  • Mengenal Ayam Taliwang As’ad, Kedai Kuliner Populer di Jakarta Selatan

    Mengenal Ayam Taliwang As’ad, Kedai Kuliner Populer di Jakarta Selatan

    Liputan6.com, Bandung – Sajian kuliner berbahan dasar ayam telah lama menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat Indonesia. Ayam memiliki cita rasa yang netral dan mudah diolah ke dalam berbagai jenis masakan.

    Mulai dari sajian ayam digoreng, dibakar, dipanggang, hingga dimasak dengan kuah santan ayam selalu berhasil menggoda selera. Selain itu, daging ayam juga relatif mudah diperoleh dan lebih terjangkau dibandingkan jenis daging lainnya menjadikannya favorit di berbagai kalangan.

    Adapun di antara sekian banyak varian olahan ayam, ayam taliwang menjadi salah satu hidangan yang mencuri perhatian. Kuliner khas dari Lombok, Nusa Tenggara Barat ini dikenal dengan cita rasanya yang pedas dan kaya rempah.

    Ayam yang digunakan umumnya adalah ayam kampung muda yang dibakar atau digoreng kemudian dilumuri bumbu khas berupa campuran cabai, terasi, bawang, dan tomat. Proses memasaknya juga melalui cara yang tradisional sehingga bumbunya meresap ke ayam.

    Selain itu, keunggulan ayam taliwang terletak pada keotentikan rasanya mulai dari rasa pedas yang dominan memberikan sensasi berbeda bagi para penikmatnya apalagi bagi pencinta makanan pedas.

    Bumbu yang dibalurkan juga tidak hanya berada di permukaan melainkan meresap ke dalam daging sehingga setiap gigitannya menghadirkan cita rasa kuat yang membekas di lidah. Adapun bagi masyarakat Jakarta terdapat spot ayam taliwang nikmat yaitu Ayam Taliwang As’ad.

  • Daging ayam Rp37.038/kg, cabai rawit merah Rp68.731/kg

    Daging ayam Rp37.038/kg, cabai rawit merah Rp68.731/kg

    Arsip foto – Peternak menunjukkan telur ayam ras di Desa Gribig, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (5/3/2024). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/Spt/pri.

    Harga pangan: Daging ayam Rp37.038/kg, cabai rawit merah Rp68.731/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 03 Mei 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga daging ayam ras di tingkat konsumen mencapai Rp37.038 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp34.326 per kg, sedangkan cabai rawit merah naik menjadi Rp68.731 per kg dari sebelumnya Rp62.006 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 06.15 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.150 per kg naik dari sebelumnya di harga Rp15.598 per kg. Lalu, beras medium di harga Rp14.311 per kg naik dari hari sebelumnya Rp13.732 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.400 per kg turun dari sebelumnya Rp12.638 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp8.500 per kg naik dari sebelumnya Rp6.196 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp11.257 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp10.801 kg. Berikutnya bawang merah di harga Rp42.267 per kg naik dari sebelumnya Rp41.876 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp44.233 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp43.977 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp58.038 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp54.370 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp54.592 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp48.438 per kg. Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp123.667 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.278 per kg, telur ayam ras Rp30.571 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp29.278 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.767 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.557 per kg. Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp19.463 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.756 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.536 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.906 per liter; Minyakita di harga Rp17.178 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.602 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp10.904 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.854 mper kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp13.000 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp12.983 per kg. Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.917 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.575 per kg; ikan tongkol di harga 40.537 per kg naik dari sebelumnya Rp40.041per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp49.000 per kg turun dari sebelumnya Rp34.372 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp12.223 per kg turun dibandingkan dari harga sebelumnya tercatat Rp11.680 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini 3 Mei: Cabai Rawit Merah Tembus Rp61.475 per Kilogram

    Harga Pangan Hari Ini 3 Mei: Cabai Rawit Merah Tembus Rp61.475 per Kilogram

    Bisnis.com, JAKARTA — Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan harga sejumah komoditas pangan bergerak naik pada Sabtu (3/5/2025).

    Melansir Panel Harga Pangan Bapanas, Sabtu (3/5/2025) pukul 07.28 WIB, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional mencapai Rp61.475 per kilogram di tingkat konsumen. 

    Harga rata-rata tersebut masih melampaui harga acuan penjualan (HAP) nasional yang semestinya berada di rentang Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Adapun, harga cabai rawit merah paling mahal menembus Rp116.667 per kilogram di Kalimantan Utara dan harga terendah terpantau dibanderol Rp25.000 per kilogram di Jawa Timur.

    Untuk aneka cabai lainnya, harga rata-rata cabai merah keriting dan cabai merah besar masing-masing dibanderol Rp54.172 per kilogram dan Rp45.839 per kilogram di tingkat konsumen secara nasional

    Adapun untuk komoditas pangan lainnya, data Panel Bapanas menunjukkan harga rata-rata beras premium dan beras medium secara nasional dibanderol Rp15.578 per kilogram dan Rp13.693 per kilogram di tingkat konsumen.

    Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog Rp12.558 per kilogram, atau sedikit melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) nasional Rp12.500 per kilogram.

    Rata-rata daging sapi murni dipatok seharga Rp133.524 per kilogram. Harga daging sapi murni termahal mencapai Rp162.500 per kilogram di Kalimantan Tengah dan terendah di Maluku seharga Rp96.000 per kilogram.

    Secara nasional, daging kerbau segar lokal dibanderol seharga Rp150.000 per kilogram dan daging kerbau beku impor seharga Rp100.000 per kilogram di tingkat konsumen.

    Lalu, harga rata-rata daging ayam ras dibanderol Rp34.858 per kilogram secara nasional atau di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram. Di sisi lain, harga rata-rata telur ayam ras dibanderol Rp28.918 per kilogram di tingkat konsumen.

    Harga rata-rata ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng di tingkat konsumen secara nasional berada di level Rp41.352 per kilogram, Rp34.397 per kilogram, dan Rp35.606 per kilogram.

    Untuk minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah, harga rata-rata masing-masing adalah Rp20.165 per liter dan Rp17.198 per liter. Sementara itu, harga rata-rata Minyakita secara nasional dibanderol Rp17.329 per liter atau masih melampaui HET Rp15.700 per liter.

    Harga rata-rata bawang merah terpantau berada di angka Rp39.575 per kilogram, sedangkan harga rata-rata bawang putih bonggol adalah Rp43.102 per kilogram secara nasional.

    Kemudian, harga rata-rata gula konsumsi adalah Rp18.556 per kilogram dan harga rata-rata garam konsumsi adalah Rp11.174 per kilogram di tingkat konsumen.

    Untuk harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing dipatok Rp12.772 per kilogram dan Rp9.482 per kilogram.

    Panel harga pangan juga menunjukkan, harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp5.718 per kilogram dan harga rata-rata kedelai biji kering impor adalah Rp10.823 per kilogram.

  • Promosikan Kuliner Legendaris, 30 UMKM Dilibatkan di Bogor Food Festival 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Mei 2025

    Promosikan Kuliner Legendaris, 30 UMKM Dilibatkan di Bogor Food Festival 2025 Megapolitan 2 Mei 2025

    Promosikan Kuliner Legendaris, 30 UMKM Dilibatkan di Bogor Food Festival 2025
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –

    Festival Kuliner

    Bogor Food Festival
    (BFF) kembali digelar di Kota Bogor, Jawa Barat, yang berlangsung sejak Rabu (30/4/2025) hingga Minggu (11/5/2025).
    Total ada 30 lebih pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang kuliner yang turut dilibatkan dalam acara yang dipusatkan di Lippo Plaza Ekalokasari Bogor ini.
    Mengangkat tema “Jajanan Nusantara”, beragam kuliner khas Indonesia dapat dijumpai di area festival digelar.
    Mall Director Lippo Plaza Ekalokasari Bogor, Lis Pandanwangi, mengatakan, acara tersebut menjadi bagian dari upaya untuk mempromosikan Kota Bogor sebagai kota kuliner.
    Lis menyampaikan, ada lebih dari 30 jenis kuliner atau jajanan khas nusantara yang bisa dinikmati masyarakat, di antaranya Nasi Goreng Babat Pandawa, Coto Makasar Oma Tenny, Tahu Gimbal dan Tahu Petis Semarang, Ayam Penyet Cabe Ijo Luber, Mie Kocok Bandung Marinka, Cuanki Bandung Mang Udin, dan Mie Bangladesh.
    “Wisata kuliner saat ini menjadi kegiatan yang cukup populer di kalangan masyarakat seiring dengan tumbuhnya bisnis kuliner yang makin pesat,” ucap Lis, Jumat (2/5/2025).
    “Bahkan banyak dari masyarakat kita mengunjungi pusat perbelanjaan untuk berwisata kuliner,” sambungnya.
    Lis menambahkan, Bogor Food Festival turut menyajikan kuliner ikonik dan legendaris, yakni Gohyong Menteng, Pempek 69, Choipan Ponti, Kerak Telor Jakarta Mpok N’ca, Siomay dan Batagor Nusantara, Cakwe Master, serta Tahu Gejrot dan Kue Leker Arjuna.
    Lis berharap festival ini dapat memanjakan para pecinta kuliner dalam berburu makanan-makanan khas nusantara yang legendaris.
    “Wisata kuliner juga memiliki peranan penting dalam melestarikan budaya kuliner tradisional. Sehingga, generasi muda dapat mengenal dan menjaga keberlanjutan makanan khas daerah melalui beberapa
    event
    kuliner yang kami kembangkan,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daging ayam Rp34.243/kg, cabai rawit merah Rp62.114/kg

    Daging ayam Rp34.243/kg, cabai rawit merah Rp62.114/kg

    Arsip foto – Pedagang daging ayam ras menjual dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025) sore. ANTARA/

    Harga pangan: Daging ayam Rp34.243/kg, cabai rawit merah Rp62.114/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 02 Mei 2025 – 11:13 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga daging ayam ras di tingkat konsumen mencapai Rp34.243 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp34.229 per kg, sedangkan cabai rawit merah turun tipis menjadi Rp62.114 per kg dari sebelumnya Rp62.979 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 08.54 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.551 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.572 per kg. Lalu, beras medium di harga Rp13.645 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.710 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.570 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.623 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.006 per kg turun dari sebelumnya Rp6.190 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.705 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.790 kg. Berikutnya bawang merah di harga Rp40.489 per kg turun dari sebelumnya Rp41.719 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp43.631 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp43.861 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp54.762 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp54.713 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp47.127 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp47.956 per kg. Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp134.298 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.279 per kg, telur ayam ras Rp29.299 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp29.242 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.505 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.540 per kg. Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.482 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.747 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.690 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.914 per liter; Minyakita di harga Rp17.471 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.612 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.719 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.820 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.753 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp12.979 per kg. Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.014 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.535 per kg; ikan tongkol di harga Rp35.362 per kg naik dari sebelumnya Rp33.900 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp33.950 per kg turun dari sebelumnya Rp34.155 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.411 per kg turun dibandingakn dari harga sebelumnya tercatat Rp11.642 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.455 per kg turun drastis dari sebelumnya Rp108.409 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp141.667 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.571 per kg.

     

    Sumber : Antara

  • Daftar Komoditas Penyebab Inflasi April 2025, dari Tarif Listrik, Kopi, hingga Emas

    Daftar Komoditas Penyebab Inflasi April 2025, dari Tarif Listrik, Kopi, hingga Emas

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat sejumlah komoditas seperti tarif listrik dan emas menjadi penyumbang inflasi April 2025, baik secara tahunan maupun bulanan. 

    Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan secara umum, tingkat inflasi Indonesia pada April 2025 mencapai 1,95% secara tahunan (year on year/YoY), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 1,01%. 

    Sementara secara bulanan, Indonesia mencatatkan inflasi 1,17% MtM pada April 2025, lebih rendah dari posisi Maret 2025 di level 1,65% (month to month/MtM). Sementara secara tahun kalender, inflasi tercatat sebesar 1,56%. 

    “Pada April 2025 terjadi inflasi 1,17% secara bulanan atau MtM atau terjadi kenaikan IHK dari 107,22 pada Maret 2025 menjadi 108,47 pada April 2025 ,” ujar Pudji dalam konferensi pers, Jumat (2/5/2025). 

    Adapun, emas menjadi satu dari sekian banyak komoditas yang rutin mencatatkan inflasi sejak September 2023. 

    Bahkan pada April 2025, emas perhiasan mencatatkan inflasi tertinggi dalam 20 bulan terakhir.

    Komoditas penyumbang Inflasi April 2025 secara bulanan (MtM): 

    Tarif Listrik 

    Komoditas tarif listrik kembali menyumbangkan inflasi usai pada dua bulan pertama tahun ini memberikan andil deflasi, setelah pemerintah memberikan diskon tarif 50% pada Januari dan Februari 2025. 

    Tarif listrik mengalami inflasi pada April 2025 sebesar 26,99% dan memberikan andil kepada inflasi secara umum sebesar 0,97% (MtM). Inflasi terjadi karena diskon listrik berakhir pada Maret 2025 dan tagihan penggunaan bulan itu dibayarkan pada April 2025.

    Emas Perhiasan 

    Komoditas kedua penyumbang inflasi April 2025 adalah komoditas emas perhiasan—termasuk dalam kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dan termasuk dalam komponen inti/core inflation—mengalami inflasi sebesar 10,52% dan andil 0,16%. 

    Inflasi yang terjadi pada emas ini bahkan tercatat merupakan tingkat inflasi tertinggi selama 20 bulan inflasi berturut-turut. 

    Bawang Merah 

    Komoditas berikutnya yang menyumbang inflasi bulanan yakni bawang merah, yang berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. 

    Bawang merah, cabai merah, tomat, bawang putih, dan jeruk merupakan lima komoditas utama dari kelompok yang menyumbangi inflasi, masing-masing sebesar 0,06%, 0,04%, 0,03%, 0,02%, dan 0,02%. 

    Komoditas dengan Andil Inflasi (YoY) tertinggi pada April 2025: 

    Emas perhiasan memberikan andil 0,52%
    Ikan segar memberikan andil 0,14%
    Tarif air minum PAM memberikan andil 0,14%
    Kopi bubuk memberikan andil 0,11%
    Minyak Goreng memberikan andil 0,11%

  • Listrik & Emas Jadi Penyebab Inflasi April Tembus 1,17%

    Listrik & Emas Jadi Penyebab Inflasi April Tembus 1,17%

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Inflasi Indonesia pada April 2025 tercatat 1,17% secara bulanan (month-to-month) yang dipengaruhi oleh kenaikan tarif listrik dan harga emas perhiasan. Meskipun demikian, beberapa komoditas pangan mengalami deflasi, seperti cabai rawit dan daging ayam ras.

    BPS juga melaporkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan April 2025 naik menjadi 108,47, dari sebelumnya 107,22 pada Maret 2025. Secara tahunan (year-on-year, YoY), inflasi tercatat sebesar 1,95%, sementara inflasi tahun kalender (YTD) berada di angka 1,56%.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan tarif listrik menjadi komoditas dominan yang mendorong inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dengan kontribusi inflasi sebesar 0,97%.

    “Emas perhiasan juga memberikan andil inflasi sebesar 0,16%, sedangkan komoditas lain seperti bawang merah, cabai merah, dan tomat masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,06%, 0,04%, dan 0,03%,” ungkap Pudji, di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (2/5/2025).

    Pudji menambahkan, di sisi lain, beberapa komoditas mengalami deflasi, seperti cabai rawit, yang mencatatkan deflasi 0,08%, diikuti oleh daging ayam ras dengan deflasi 0,06%, dan telur ayam ras yang juga mengalami deflasi sebesar 0,04%.

    BPS juga mencatatkan inflasi tertinggi pada April 2025 terjadi pada komponen harga yang diatur pemerintah, yang mengalami kenaikan sebesar 5,21% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,98%. Komoditas yang dominan dalam kelompok ini adalah tarif listrik, tarif angkutan udara, dan tarif kereta api.

    Selain itu, komponen inti tercatat mengalami inflasi 0,31%, dengan andil inflasi 0,20%, yang dipengaruhi oleh harga emas perhiasan dan mobil. Sementara itu, komponen harga bergejolak mencatatkan deflasi sebesar 0,04%, memberikan andil deflasi 0,01%, dengan cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, wortel, dan jagung manis sebagai komoditas utama penyebab deflasi.

    “Meskipun inflasi bulanan pada April 2025 sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, kenaikan harga di sektor perumahan, listrik, dan bahan bakar rumah tangga menjadi faktor utama penyumbang inflasi bulan ini,” ungkap Pudji lagi.

    (rrd/rrd)

  • BPS: Inflasi April Tembus 1,17%

    BPS: Inflasi April Tembus 1,17%

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indonesia pada bulan April 2025 tercatat sebesar 1,17% secara bulanan (month-to-month). Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk normalisasi tarif listrik, penurunan produksi cabai dan bawang merah, serta kenaikan harga emas dunia.

    Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, menyatakan beberapa peristiwa mempengaruhi inflasi bulan April 2025. Pertama, tarif listrik untuk pelanggan PLN pascabayar kembali normal tanpa diskon sejak pemakaian Maret 2025 yang dibayarkan pada bulan April 2025.

    Kedua, produksi cabai besar dan bawang merah tercatat menurun dibandingkan bulan sebelumnya, sementara produksi cabai rawit mengalami peningkatan.

    Selain itu, pemerintah bersama penyelenggara layanan telekomunikasi memberikan diskon internet sebesar 50% dan memastikan kestabilan jaringan selama mudik dan perayaan Nyepi 2025. Terakhir, tren kenaikan harga emas dunia yang masih terus berlanjut turut berkontribusi terhadap inflasi bulan ini.

    “BPS mencatatkan bahwa indeks harga konsumen pada April 2025 mencapai 108,47, meningkat dari 107,22 pada Maret 2025. Secara tahunan (year-on-year), inflasi tercatat sebesar 1,95%, sedangkan inflasi tahun kalender (YTD) mencapai 1,56%,” ungkap Pudji di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (2/5/2025)

    Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi bulan ini adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dengan inflasi sebesar 6,60% dan kontribusi sebesar 0,98%. Meskipun demikian, tingkat inflasi bulan April 2025 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

    (ily/rrd)

  • Buka-bukaan, Ini Daftar RS dan Prodi dengan Kasus Bullying PPDS Terbanyak di Indonesia

    Buka-bukaan, Ini Daftar RS dan Prodi dengan Kasus Bullying PPDS Terbanyak di Indonesia

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menerima 2.668 pengaduan terkait bullying atau perundungan di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) sejak Juni 2023. Setelah diverifikasi, sebanyak 632 di antaranya terbukti sebagai tindakan perundungan.

    Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus bullying ini terjadi di berbagai jenis rumah sakit, mulai yang di bawah naungan Kemenkes, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), hingga rumah sakit swasta. Perundungan ini melibatkan tenaga medis di berbagai program studi (prodi).

    Menkes Budi menambahkan bahwa perundungan ini bentuknya beragam. Sekitar 57 bentuk perundungan merupakan non-fisik dan non-verbal, yakni 91 kasus pembiayaan di luar kebutuhan pendidikan, dengan kisaran puluhan hingga ratusan juta rupiah.

    Diikuti 91 kasus pengaduan tugas jaga di luar batas wajar, 50 kasus penugasan untuk kepentingan pribadi konsulen atau senior, dan terakhir 98 kasus pengucilan atau pengabaian. Bentuk perundungan lain adalah kekerasan verbal hingga 34 persen, seperti sebutan tidak pantas yang terlihat di jaringan komunikasi PPDS.

    “Yang fisik biasanya disuruh mengunyah cabai, harus push up, makan telur mentah, disuruh berdiri selama 7 sampai 8 jam, ini hampir di semua pengaduan itu terjadi,” ungkap Menkes Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/4/2025).

    Berikut adalah daftar rumah sakit dengan kasus perundungan terbanyak yang telah dikurasi oleh Kementerian Kesehatan.

    Rumah Sakit Kemenkes

    RSUP Kandou Manado 77 kasusRSUP Hasan Sadikin 55 kasusRSUP IGNG Ngoerah 42 kasusRSUP Dr Sardjito 36 kasusRSUPN Dr Cipto Mangunkusumo 32 kasusRSUP Moh. Hoesin Palembang 29 kasusRSUP Dr Kariadi 28 kasusRSUP H. Adam Malik 27 kasusRSUP Dr. M. Djamil 22 kasusRSUP Dr Wahidin Sudirohusodo 15 kasus

    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    RSUD Zainal Abidin Banda Aceh 31 kasusRSUD Moewardi Surakarta 21 kasusRSUD Saiful Anwar Malang 10 kasusRSUD Dr Soetomo Surabaya 9 kasusRSUD Arifin Ahmad 5 kasusRSUD Ulin Banjarmasin 4 kasusRSUD Provinsi NTB 3 kasusRSUD Semara Ratih Tabanan 3 kasusRSUD Sosodoro Bojonegoro 2 kasusRSUD Gorontalo 2 kasus

    RS Universitas

    RS Universitas Diponegoro Semarang 10 kasusRS Universitas Kristen Indonesia 3 kasusRSGM Universitas Airlangga 3 kasusRS Universitas Indonesia Depok 2 kasusRS Universitas Sriwijaya Palembang 1 kasusRS Universitas Hasanuddi Makassar 1 kasusRS Universitas Andalas Padang 1 kasusRS Lambung Mangkurat 1 kasus

    FK Universitas

    Universitas Hasanuddin 8 kasusUniversitas Syah Kuala 8 kasusUniversitas Andalas 8 kasusUniversitas Airlangga 7 kasusUniversitas Brawijaya 6 kasusUniversitas Indonesia 4 kasusUniversitas Sebelas Maret 4 kasusUniversitas Sumatera Utara 3 kasusUniversitas Padjajaran 3 kasusUniversitas Pembangunan Nasional 2 kasus

    RS Lainnya

    Rumah sakit swasta 19 kasusPuskesmas 3 kasusRumah sakit TNI/Polri 2 kasusKlinik kesehatan swasta 1 kasus

    NEXT: Prodi PPDS dengan laporan kasus bullying terbanyak

    Dari hasil koordinasi dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Menkes Budi mencatat sedikitnya ada 10 prodi PPDS dengan temuan kasus bullying atau perundungan terbanyak. Berikut catatannya:

    Prodi penyakit dalam: 80 kasusProdi bedah: 46 kasusProdi anestesi: 27 kasusProdi obgyn: 22 kasusProdi anak: 21 kasusProdi mata: 16 kasusProdi bedah plastik: 16 kasusProdi bedah saraf: 16 kasusProdi orthopedi:15 kasusProdi neurologi: 14 kasus

    Simak Video “Video: Menkes Sebut Kasus Bullying PPDS Undip Dokter Aulia Sudah P21”
    [Gambas:Video 20detik]