Tanaman: Cabai

  • Prabowo Minta ‘Rahasia Dapur’ soal Tekan Inflasi Jangan Dibuka Semua

    Prabowo Minta ‘Rahasia Dapur’ soal Tekan Inflasi Jangan Dibuka Semua

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat inflasi rendah di dunia.

    Menurut Prabowo, Indonesia mungkin masuk dalam 5 negara dengan inflasi terendah di dunia.

    “Inflasi kita salah satu terendah di dunia, mungkin di antara 5 negara yang terendah di dunia, mungkin inflasi yang lebih rendah dari kita mungkin Tiongkok ya, Mendagri,” papar Prabowo saat memberikan sambutan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025).

    Banyak negara mau belajar langsung ke Indonesia untuk menurunkan inflasi. Informasi ini diperoleh dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

    Cuma Prabowo meminta jangan semua jurus menekan inflasi diberitahu. Beberapa ‘rahasia dapur’ harus dibiarkan tetap rahasia.

    “Inflasi terwujud banyak negara mau belajar bagaimana kita mengendalikan inflasi. Mendagri saya kasih tahu, nggak usah diceritain deh, iya dong rahasia dapur jangan dibuka semua, kecuali kawan. Kalau (negara) kawan mau belajar boleh,” sebut Prabowo.

    Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi April 2025 tercatat sebesar 1,17% secara bulanan (month-to-month). Faktor yang mempengaruhu antara lain tarif listrik, penurunan produksi cabai dan bawang merah, serta kenaikan harga emas dunia.

    (hal/hns)

  • Harga Pangan Nasional 5 Mei 2025: Ayam Turun, Cabai Rawit Merah Naik

    Harga Pangan Nasional 5 Mei 2025: Ayam Turun, Cabai Rawit Merah Naik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) merilis data terbaru harga pangan nasional per Senin pagi. Sejumlah komoditas mencatat fluktuasi harga, dengan daging ayam ras turun, sementara cabai rawit merah mengalami kenaikan.

    Ayam dan Cabai Rawit Alami Perubahan Harga Signifikan

    Harga daging ayam ras di tingkat konsumen turun ke Rp33.285/kg, dibandingkan hari sebelumnya Rp34.301/kg. Di sisi lain, cabai rawit merah naik ke Rp61.687/kg dari Rp60.620/kg.

    Pergerakan Harga Pangan Lainnya

    Berikut ringkasan harga komoditas pangan di tingkat pedagang eceran nasional (data pukul 08.40 WIB):

    Beras dan Jagung

    Beras premium: Rp15.438/kg (turun dari Rp15.563)

    Beras medium: Rp13.531/kg (turun dari Rp13.719)

    Beras SPHP Bulog: Rp12.553/kg (turun dari Rp12.637)

    Jagung peternak: Rp5.901/kg (turun dari Rp6.200)

    Kedelai dan Bumbu Dapur

    Kedelai biji kering (impor): Rp10.770/kg (turun dari Rp10.811)

    Bawang merah: Rp38.876/kg (turun dari Rp41.423)

    Bawang putih bonggol: Rp43.576/kg (turun dari Rp43.691)

    Aneka Cabai

    Cabai merah keriting: Rp53.615/kg (turun dari Rp53.954)

    Cabai merah besar: Rp47.315/kg (naik dari Rp47.932)

    Daging, Telur, Gula, dan Minyak Goreng

    Daging sapi murni: Rp133.290/kg (turun dari Rp135.718)

    Telur ayam ras: Rp29.284/kg (naik dari Rp29.194)

    Gula konsumsi: Rp18.502/kg (turun tipis dari Rp18.570)

    Minyak Goreng

    Minyak goreng kemasan: Rp20.451/liter (turun dari Rp20.734)

    Minyak curah: Rp17.486/liter (turun dari Rp17.821)

    Minyakita: Rp17.414/liter (turun dari Rp17.606)

    Tepung Terigu dan Garam

    Tepung terigu curah: Rp9.654/kg (turun dari Rp9.783)

    Tepung terigu kemasan: Rp12.642/kg (turun dari Rp12.952)

    Garam konsumsi: Rp11.250/kg (turun dari Rp11.670)

    Komoditas Perikanan

    Ikan kembung: Rp42.088/kg (naik dari Rp40.614)

    Ikan tongkol: Rp34.497/kg (naik dari Rp33.659)

    Ikan bandeng: Rp34.142/kg (turun dari Rp34.322)

    Daging Kerbau

    Daging kerbau beku (impor): Rp102.772/kg (turun signifikan dari Rp107.045)

    Daging kerbau segar (lokal): Rp139.444/kg (turun dari Rp140.909)

    Harga pangan nasional pada awal Mei 2025 menunjukkan pergerakan bervariasi, mencerminkan dinamika pasokan dan permintaan di lapangan. Bapanas terus memantau dan memperbarui data demi menjaga stabilitas harga dan distribusi pangan nasional.

  • Petani Kalbar Ubah ‘Nasib’ Lewat Program Restorasi Gambut, Alam Sehat Pendapatan Meningkat – Halaman all

    Petani Kalbar Ubah ‘Nasib’ Lewat Program Restorasi Gambut, Alam Sehat Pendapatan Meningkat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para petani di Kalimantan Barat mulai meninggalkan metode lama dan beralih ke teknik pertanian yang lebih ramah iklim. Perubahan ini terjadi berkat program restorasi gambut yang digagas Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Indonesia dengan dukungan UNOPS.

    Dampaknya nyata. Kebakaran lahan dapat dicegah, sekolah-sekolah terselamatkan, pendapatan petani melonjak hingga 50 persen, dan kondisi gambut yang lebih sehat turut menekan emisi gas rumah kaca.

    Sejak diluncurkan pada tahun 2019, program yang mencakup pelatihan untuk warga desa dan peningkatan infrastruktur kritis, secara dramatis mengurangi risiko kebakaran dan membekali penduduk pada 121 desa di Kalimantan Barat pesisir dengan keterampilan dan sumber daya baru untuk komunitas mereka.

    Bertani Tanpa Membakar

    “Kami belajar bagaimana mengolah tanah tanpa membakar semak dan sisa tanaman dan sekaligus menemukan cara menanam tanaman yang dapat kami jual dengan harga lebih tinggi,” kata Suprapto, seorang petani di desa Limbung yang terletak tepat di selatan Pontianak, ibu kota provinsi.

    “Pelatihan yang kami terima membuat segalanya begitu sederhana,” kata Sumi, yang memimpin kelompok petani perempuan di Jongkat. “Berkat riset pasar oleh BRGM dan mitranya, kami juga belajar tanaman apa yang seharusnya kami tanam untuk mendapatkan uang.”

    PROGRAM RESTORASI GAMBUT – Terong bukan hanya jadi hidangan lezat, tapi juga sumber penghasilan penting bagi petani gambut di Jongkat, Kalimantan Barat. Melalui intervensi BRGM, sebagian besar lahan gambut di sekitar Limbung kembali lembab, memungkinkan para petani menanam sayuran seperti mentimun, tomat, cabai, dan terong. (UNIC Jakarta)

    Limbung dan Jongkat terletak di lahan gambut, lahan basah yang tanahnya sebagian besar terdiri dari bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman yang mati dan membusuk. Dalam kondisi geologis tertentu, gambut akhirnya berubah menjadi batubara.

    Sama seperti lapisan batubara, lahan gambut menyimpan jumlah karbon dioksida yang sangat besar dan berpotensi terbakar. Kebakaran tidak hanya menghancurkan desa dan mata pencaharian petani, tetapi juga melepaskan jumlah karbon dioksida yang substansial.

    Pembakaran semak untuk membersihkan lahan dan sisa tanaman setelah panen menyebabkan 245 kebakaran di daerah sekitar Limbung pada tahun 2021. Angka yang besar mengingat pada tahun 2009 pemerintah melarang petani membakar lahan gambut. “Tetapi saat itu kami tidak mengetahui metode pertanian lain, kami tidak memiliki pilihan,” jelas Suprapto.

    Gambut yang Kembali

    Terong adalah makanan lezat dan tanaman komersial bagi para petani gambut di Jongkat, Kalimantan Barat.

    Melalui intervensi BRGM, sebagian besar lahan gambut di sekitar Limbung kembali lembab, memungkinkan para petani menanam sayuran seperti mentimun, tomat, cabai, dan terong.

    “Pertanian hortikultura benar-benar menguntungkan,” ujar Suprapto. “Pendapatan warga desa yang menjadi bagian dari program ini meningkat setengahnya.”

    Untuk pendapatan tambahan, kata Suprapto, dalam waktu setahun dapat membantu keluarga untuk merenovasi rumah mereka, membeli sepeda motor baru, dan membiayai pendidikan anak-anak mereka.

    Di Jongkat, para petani lokal mengidentifikasi tanaman apa yang paling cocok untuk lahan mereka dan untuk bertani tanpa membakar, dengan dukungan dari BRGM dan organisasi non-pemerintah (LSM) yang dilibatkan oleh UNOPS sebagai bagian dari proyek yang didanai oleh Pemerintah Norwegia.

    Sekitar 20 keluarga mendapatkan pelatihan tentang bertani tanpa membakar dan penggunaan pupuk alami, dan sekarang mereka menunjukkan metode tersebut kepada teman dan keluarga di komunitas lain. “Ada gurauan bahwa baiknya menikahi seseorang dari Jongkat karena Anda akan belajar cara pertanian yang lebih menguntungkan,” kata Sumi dengan senyum.

    Memblokir Kanal, Menyimpan Air

    Melatih warga desa dalam metode bertani tanpa membakar sangat penting untuk menjadikan desa-desa pesisir Kalimantan Barat lebih berkelanjutan. Sama pentingnya adalah meningkatkan infrastruktur irigasi untuk mempertahankan air hujan di lahan gambut.

    Penghalang kanal membantu menyimpan air di daerah lahan gambut selama musim kemarau, menjaga tanah tetap lembab.

    UNOPS menyediakan desain dan pendanaan untuk pembangunan beberapa penghalang kanal percobaan – struktur beton yang menyimpan air di kanal yang melintasi daerah tersebut, membuatnya tersedia sepanjang tahun untuk pemadam kebakaran dan irigasi.

    Irigasi yang lebih baik mencegah tanah retak, mengering, dan membusuk, sehingga mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer. Restorasi gambut juga melibatkan penghijauan daerah tersebut, yang pada gilirannya menjaga tanah tetap lembab dan mengurangi kemungkinan kebakaran dan pelapukan.

    Dengan pendanaan Pemerintah dan desain berdasarkan model UNOPS, BRGM dan mitranya telah membangun 179 penghalang kanal di 27 desa di daerah tersebut.

    BRGM, dengan dukungan dari UNOPS, Kementerian Kehutanan, dan pihak-pihak lainnya, telah melaksanakan proyek-restorasi di 852 desa di Kalimantan, Papua, dan Sumatera. Namun, ribuan lainnya masih memerlukan perhatian.

    “Hasilnya bagus, namun belum cukup,” kata Raharjo.

    Manajer Pelaksana di UNOPS Indonesia, Akira Moretto, mengungkap bahwa keterlibatan komunitas menjadi kunci kesuksesan di setiap tahap.

    “Memantau kebakaran sulit. Memberikan peluang kepada masyarakat dalam bertani tanpa membakar adalah cara yang jauh lebih efektif dalam melindungi lahan gambut serta melawan perubahan iklim sekaligus meningkatkan mata pencaharian. Ini memerlukan komitmen jangka panjang dari semua pihak,” katanya.

    Artikel ini merupakan hasil kerja sama United Nations Indonesia dengan Tribunnews. Untuk informasi lengkap, kunjungi laman resmi UN Indonesia.

  • Harga daging ayam Rp33.285/kg, cabai rawit merah Rp61.687/kg

    Harga daging ayam Rp33.285/kg, cabai rawit merah Rp61.687/kg

    Pedagang ayam melayani pembeli di Pasar Brayan, Medan, Sumatera Utara, Selasa (25/2/2025). Menjelang Ramadhan harga sejumlah bahan pokok di pasar tersebut mengalami kenaikan seperti cabai merah dari Rp30 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram, daging sapi dari Rp110 ribu menjadi Rp130 ribu per kilogram, telur ayam dari Rp45 ribu per papan menjadi Rp60 ribu dan daging ayam dari Rp30 ribu menjadi Rp34 ribu per kilogram.ANTARA FOTO/Yudi Manar/Spt.

    Bapanas: Harga daging ayam Rp33.285/kg, cabai rawit merah Rp61.687/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 05 Mei 2025 – 09:49 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga daging ayam ras di tingkat konsumen mencapai Rp33.285 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp34.301 per kg, sedangkan cabai rawit merah naik menjadi Rp61.687 per kg dari sebelumnya Rp60.620 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin, pukul 08.40 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.438 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.563 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.531 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.719 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.553 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.637 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.901 per kg turun dari sebelumnya Rp6.200 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.770 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.811 kg.

    Berikutnya bawang merah di harga Rp38.876 per kg turun dari sebelumnya Rp41.423 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp43.576 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp43.691 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp53.615 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp53.954 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp47.315 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp47.932 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp133.290 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.718 per kg, telur ayam ras Rp29.284 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp29.194 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.502 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.570 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.451 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp20.734 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.486 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.821 per liter; Minyakita di harga Rp17.414 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.606 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.654 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.783 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.642 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp12.952 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.088 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.614 per kg; ikan tongkol di harga 34.497 per kg naik dari sebelumnya Rp33.659 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.142 per kg naik dari sebelumnya Rp34.322 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.250 per kg turun dibandingakn dari harga sebelumnya tercatat Rp11.670 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.772 per kg turun drastis dari sebelumnya Rp107.045 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp139.444 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.909 per kg.

    Sumber : Antara

  • Tangsel Baru Rencana, MRT di Jakarta Diam-Diam Sudah Tembus Sini

    Tangsel Baru Rencana, MRT di Jakarta Diam-Diam Sudah Tembus Sini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ingin melanjutkan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta hingga tembus ke Tangsel. Moda transportasi MRT diharapkan dapat menjadi solusi Pemkot mengurangi kemacetan serta memberikan layanan transportasi modern bagi warga Tangsel.

    Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengumumkan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta tembus Tangsel akan segera diwujudkan. Menurut Benyamin, semua pihak serius agar proyek tersebut segera dibangun.

    “Kami harapkan seperti itu karena pihak-pihak PT MRT dan BSD serius untuk mewujudkannya,” ungkap Benyamin kepada CNBC Indonesia, dikutip Minggu (4/5/2025).

    “Harapan saya tandatangan kerja samanya dalam waktu yang tidak terlalu lama dan MRT menjadi moda transportasi warga Tangsel ke Jakarta dan sekitarnya sehingga mengurangi penggunaan kendaraan roda 2 atau 4,” bebernya.

    Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan menjelaskan bahwa salah satu aspek penting dalam kajian ini adalah menentukan rute yang paling optimal.

    Berdasarkan kajian sementara PT MRT Jakarta, proyek ini akan mencakup dua koridor potensial, yaitu koridor utara dan selatan. Koridor utara akan melintasi jalur Pondok Aren – Serpong, sedangkan koridor selatan melalui Ciputat – Pondok Cabe. Kedua jalur ini akan terhubung dengan stasiun utama di Lebak Bulus, Jakarta.

    Foto: Proyek Stasiun MRT Jakarta Monas-Thamrin. (Dok. MRT Jakarta)
    Proyek Stasiun MRT Jakarta Monas-Thamrin. (Dok. MRT Jakarta)

    “Jalur belum ditetapkan, masih ada pilihan antara lewat Pondok Cabe atau Ciputat, dan ada pilihan kedua melalui Bintaro. Jadi, kita masih mencari tahu mana yang lebih cepat dan efisien untuk diwujudkan,” jelasnya dikutip dari website Pemerintah Kota Tangsel.

    Pilar optimis bahwa kedua koridor ini akan memberikan manfaat besar bagi mobilitas dan perekonomian di Tangsel.

    “InsyaAllah, dua-duanya bisa dibangun bersamaan. Justru ini akan lebih bagus karena kita akan punya dua jalur yang dapat meningkatkan konektivitas,” tuturnya.

    Kalau di Tangsel, MRT masih sebatas baru rencana lantas bagaimana dengan Jakarta?

    Jakarta saat ini tengah fokus mengerjakan proyek MRT Fase 2 A yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota. Fase 1 dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI sepanjang 16 Km sudah beroperasi sejak Maret 2019 lalu.

    Mengutip keterangan MRT Jakarta, untuk progres pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2 A mencakup CP205 sistem perkeretaapian dan rel yang per 25 April telah mencapai 14,32%. Seluruh rel telah tiba di Jakarta dan sedang dalam penyelesaian proses pengiriman ke lokasi konstruksi. Tim konstruksi juga memastikan produksi bantalan rel (sleeper) terus dilakukan.

    Sedangkan CP 206 rolling stock (ratangga) sedang proses market sounding dengan calon kandidat potensial untuk melakukan re-bidding. Untuk CP 207 automatic fare collection system (sistem pembayaran), sedang proses klarifikasi dokumen tender.

    Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 Km dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI-Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni-Kota yang ditargetkan selesai pada 2029.

    Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study). Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.

    Berbeda dengan fase 1, fase 2A dibangun sekaligus dengan mengembangkan kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit-oriented development). Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.

    (wur/wur)

  • Belanja Lokal Tembus Rp100 Triliun, Program BINA Bakal Dibuka Lagi – Page 3

    Belanja Lokal Tembus Rp100 Triliun, Program BINA Bakal Dibuka Lagi – Page 3

    Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada April 2025 terjadi inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 1,17 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) April 2025 sebesar 1,56 persen, inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 1,95 persen dengan indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,47.

    “Pada April 2025 terjadi inflasi sebesar 1,17 persen secara bulanan atau month to month atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 107,22 pada Maret 2025 menjadi 184,7 pada April 2025. Secara year on year terjadi inflasi 1,95 persen dan secara tahun kalender terjadi inflasi 1,56 persen,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini, dalam konferensi pers rilis Berita Resmi Statistik, Jumat (2/5/2025).

    Komoditas dominan yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah tarif listrik, yang memberikan andil inflasi sebesar 0,97 persen. Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi adalah emas perhiasan dengan andil inflasi sebesar 0,16 persen.

    Kemudian bawang merah dengan andil inflasi 0,06 persen, cabai merah dengan andil inflasi 0,04 persen, dan tomat dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen.

    “Selain itu, terdapat komoditas yang masih memberikan andil deflasi pada April 2025, diantaranya cabai rawit dengan andil deflasi sebesar 0,08 persen, daging ayam ras dengan andil deflasi sebesar 0,06 persen, dan telur ayam ras dengan andil deflasi 0,04 persen,” ujarnya.

  • Harga Pangan Hari Ini 4 Mei 2025: Harga Cabai dan Daging Ayam Turun – Page 3

    Harga Pangan Hari Ini 4 Mei 2025: Harga Cabai dan Daging Ayam Turun – Page 3

    Presiden Prabowo Subianto menerima laporan langsung dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terkait perkembangan ketahanan pangan nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/4/2025).

    Amran mengungkapkan stok beras nasional akan mencapai 4 juta ton pada 20 hari ke depan. Dia menyebut ketersediaan stok beras ini menjadi capaian tertinggi dalam dua dekade terakhir.

    “Saat ini, stok kita hampir 3,4 juta ton. Malam itu diperkirakan sudah mencapai 3,4 juta ton. Dan kalau ini tidak ada kendala ke depan, 20 hari paling lambat, itu mencapai 4 juta ton stok kita. Sekarang ini 3,4 juta ton, ini tertinggi stok kita selama 23 tahun. Ini tertinggi,” kata Amran usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/4/2025).

    Selain itu, tingkat serapan beras juga menunjukkan tren positif. Dalam satu bulan terakhir, serapan beras mencapai 1 juta ton, sementara total serapan dari Januari hingga April 2025 telah menembus angka 1,7 juta ton.

    “Biasanya, 10 tahun terakhir atau 5 tahun terakhir, serapan beras kita hanya rata-rata 1,2 juta ton,” ungkapnya.

    Amran juga menyampaikan bahwa bulan Mei diperkirakan menjadi puncak panen jagung nasional. Untuk itu, Kementerian Pertanian telah bersiap untuk menyerap produksi jagung dalam jumlah besar.

    “Kelihatan produksi jagung kita cukup baik, sehingga kita harus persiapan serap ke depan,” tutur dia.

  • Harga cabai rawit Rp60.266/kg, daging ayam Rp33.516/kg

    Harga cabai rawit Rp60.266/kg, daging ayam Rp33.516/kg

    Ilustrasi – Seorang pedagang menyortir cabai rawit di Pasar Mardika, Kota Ambon, Provinsi Maluku. ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww.

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp60.266/kg, daging ayam Rp33.516/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 04 Mei 2025 – 10:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, harga cabai rawit merah di tingkat konsumen mencapai Rp60.266 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp60.716 per kg, sedangkan daging ayam ras turun menjadi Rp33.516 per kg dari sebelumnya Rp34.219 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 09.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.524 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.549 per kg. Lalu, beras medium di harga Rp13.609 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.718 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.561 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.612 per kg.

    Komoditas jagung tingkat peternak tercatat Rp5.846 per kg turun dari sebelumnya Rp6.148 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.667 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.776 kg. Berikutnya bawang merah di harga Rp39.751 per kg turun dari sebelumnya Rp41.414 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp43.214 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp43.533 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp54.314 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp53.488 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp48.266 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp47.873 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp136.491 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.672 per kg, telur ayam ras Rp29.108 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp29.143 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.502 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.549 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.290 per liter naik dari sebelumnya tercatat Rp20.773 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.573 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.811 per liter; Minyakita di harga Rp17.359 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.573 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.523 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.816 mper kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.602 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp12.989 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.179 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.369 per kg; ikan tongkol di harga 33.436 per kg turun dari sebelumnya Rp33.695 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp33.318 per kg turun dari sebelumnya Rp34.307 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.398 per kg turun dibandingakn dari harga sebelumnya tercatat Rp11.674 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp105.414 per kg turun drastis dari sebelumnya Rp107.667 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp138.636 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.909 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini, Minggu 4 Mei 2025: Beras Naik, Cabai Mulai Turun

    Harga Pangan Hari Ini, Minggu 4 Mei 2025: Beras Naik, Cabai Mulai Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata beras premium dan beras medium secara nasional melampaui harga eceran tertinggi (HET) pada akhir pekan ini. Sementara itu, harga aneka cabai seperti cabai rawit merah dan cabai merah keriting terpantau mulai melandai.

    Melansir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Minggu (4/5/2025) pukul 07.07 WIB, harga rata-rata beras premium sedikit merangkak melampaui harga eceran tertinggi (HET) nasional yang semestinya di level Rp14.900 per kilogram.

    Harga rata-rata beras premium dibanderol Rp15.187 per kilogram secara nasional. Untuk kualitas premium, harga termahal mencapai Rp17.667 per kilogram di Kalimantan Utara, sedangkan terendah dibanderol Rp14.000 per kilogram di Sulawesi Tenggara.

    Sama halnya dengan harga rata-rata beras medium secara nasional yang melampaui HET nasional Rp12.500 per kilogram. Secara rata-rata, harga beras medium dibanderol Rp13.259 per kilogram di tingkat konsumen.

    Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog Rp12.512 per kilogram, atau sedikit melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) nasional Rp12.500 per kilogram.

    Untuk aneka cabai, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional tembus Rp50.660 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya masih berada di rentang harga acuan penjualan (HAP) Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Kemudian, harga rata-rata cabai merah keriting dibanderol Rp46.275 per kilogram. Harganya berada di rentang HAP nasional Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Sementara itu, harga rata-rata cabai merah besar adalah Rp41.822 per kilogram.

    Panel harga Bapanas juga menunjukkan, rata-rata daging sapi murni dibanderol seharga Rp135.203 per kilogram. Untuk rata-rata daging kerbau segar lokal dibanderol seharga Rp120.000 per kilogram dan daging kerbau beku impor seharga Rp87.500 per kilogram di tingkat konsumen.

    Selanjutnya, harga rata-rata daging ayam ras dibanderol Rp32.117 per kilogram secara nasional atau di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram. Di sisi lain, harga rata-rata telur ayam ras dibanderol Rp28.772 per kilogram di tingkat konsumen.

    Harga pangan lainnya, rata-rata ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng secara nasional dibanderol Rp40.373 per kilogram, Rp32.154 per kilogram, dan Rp31.304 per kilogram.

    Harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing adalah Rp19.737 per liter dan Rp17.475 per liter. Sementara itu, harga rata-rata Minyakita secara nasional dibanderol Rp17.026 per liter atau masih melampaui HET Rp15.700 per liter.

    Selanjutnya, harga rata-rata bawang merah dibanderol Rp38.932 per kilogram, sedangkan harga rata-rata bawang putih bonggol adalah Rp41.825 per kilogram secara nasional.

    Lebih lanjut, harga rata-rata gula konsumsi adalah Rp18.338 per kilogram dan harga rata-rata garam konsumsi adalah Rp11.093 per kilogram di tingkat konsumen.

    Untuk harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing dipatok Rp12.543 per kilogram dan Rp9.456 per kilogram.

    Terakhir, harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp5.464 per kilogram dan harga rata-rata kedelai biji kering impor adalah Rp10.629 per kilogram.

  • Anggota DPD usulkan Jateng selatan jadi daerah khusus penyangga pangan

    Anggota DPD usulkan Jateng selatan jadi daerah khusus penyangga pangan

    opsi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut berupa pengembangan simpul kawasan utara, selatan, dan timur secara lebih merata

    Purwokerto (ANTARA) – Anggota DPD RI Abdul Kholik mengusulkan kawasan Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan dikembangkan menjadi daerah khusus penyangga pangan nasional karena wilayah tersebut memiliki potensi besar dalam bidang pertanian dan maritim.

    Dalam sebuah diskusi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu sore, Abdul Kholik mengatakan dari hasil kerja mengawasi pembangunan Jawa Tengah selama lima tahun sebagai senator periode 2019-2024 diketahui bahwa provinsi tersebut membutuhkan akselerasi untuk percepatan pertumbuhan ekonomi, penanganan kemiskinan, pengembangan potensi daerah, dan permasalahan regional.

    Oleh karena itu, kata dia, opsi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut berupa pengembangan simpul kawasan utara, selatan, dan timur secara lebih merata.

    “Khusus untuk selatan ini, saya menyebutnya adalah Jasela, Jateng Selatan atau Jawa Selatan, ini membutuhkan skema khusus untuk dikembangkan. Idealnya memang harus menjadi provinsi, tapi jalurnya adalah dengan jalur menjadi daerah khusus penyangga pangan nasional,” kata Ketua Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD RI itu.

    Menurut dia, hal itu disebabkan wilayah Jasela yang meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonosobo (Barlingmascakebpurwo) memiliki kekuatan berupa sektor pertanian dan maritim yang bisa menjadi penyangga pangan nasional.

    Dalam hal ini, dia mencontohkan Kabupaten Cilacap selain memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Tengah dengan potensi perikanan tangkap yang cukup melimpah, juga dikenal sebagai lumbung padi Jateng.

    Sementara Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo juga memiliki potensi pertanian hortikultura yang cukup besar, antara lain kentang dan cabai.

    Bahkan, di wilayah Jasela juga terdapat pelabuhan terbesar di pesisir selatan Pulau Jawa, yakni Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, juga terdapat dua bandar udara (bandara) yang terdiri atas Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga dan Bandara Tunggul Wulung Cilacap.

    Ia mengharapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Pemerintah Pusat bisa memahami konteks kebutuhan tersebut dan pada akhirnya akan menjawab banyak hal, antara lain pengentasan kemiskinan bisa lebih cepat dan potensi daerah bisa berkembang.

    Bahkan, dia meyakini jika potensi pangan di Jasela dikonsolidasi dengan benar dan diperlakukan dengan baik, ekspor pangan dapat dilakukan dari wilayah Jasela.

    “Makanya kami berharap para kepala daerah di selatan ini juga bisa bersama-sama untuk mau mendiskusikan dan membangun kesepahaman, kemudian provinsi juga memberi ruang untuk ini, dan juga pusat memberi afirmasi untuk pengembangan Jasela sebagai daerah khusus penyangga pangan,” katanya.

    Dia mengatakan jika melihat berbagai keterangan pemerintah terutama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, tidak ada moratorium untuk pembentukan provinsi dengan jalur khusus, baik berupa daerah istimewa maupun daerah khusus.

    Oleh karena itu, kata dia, skema pengembangan wilayah Jasela tersebut diharapkan bisa sebagai daerah khusus penyangga pangan.

    “Ini tentu masih akan kami komunikasikan dengan pemerintah. Mudah-mudahan akselerasi ini, terobosan yang tadi saya konstruksikan dari semua fakta ini akan sangat menguntungkan untuk daerah, regional, bahkan nasional, mudah-mudahan ini bisa dipahami dan mungkin mudah-mudahan ke depan bisa diwujudkan,” kata Kholik.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025