Tanaman: Cabai

  • Tak Hanya DKI Jakarta, Mas Dhito Juga Gandeng Pemkot Surabaya

    Tak Hanya DKI Jakarta, Mas Dhito Juga Gandeng Pemkot Surabaya

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintahan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana pada Mei 2025 ini telah meneken kerjasama dengan kota-kota besar untuk membantu petani memasarkan komoditas hasil pertanian. Selain DKI Jakarta, kerjasama juga dijalin dengan Pemerintah Kota Surabaya.

    Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menyebut kerjasama yang dijalin dengan Pemkot Surabaya ini turunannya berbeda dengan kerjasama yang dijalin dengan Provinsi DKI Jakarta.

    Kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta, pelaksanannya dilanjutkan antar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), adapun dengan Pemkot Surabaya pelaksanaan kerjasama ditindaklanjuti langsung dari pelaku usaha.

    Adapun komoditas pertanian yang telah masuk dalam perjanjian kerjasama yakni cabai. Dalam hal ini, asosiasi petani cabai Kediri mengirimkan barang ke Surya Kreasi Pangan (SKP) Surabaya.

    “Jadi kebutuhan cabai dipenuhi dari Kabupaten Kediri itu sudah masuk MoU. Kalau kami monitor progresnya ini masih tahap penghitungan kebutuhan cabai di wilayah kota Surabaya,” katanya, Senin (26/5/2025).

    Meski pelaksanaannya dilakukan antara pelaku usaha, pemerintah daerah melalui dinas terkait tetap melakukan sistem kontrol. Sebagai contoh, ketika dalam perjalanannya terdapat persoalan pembayaran atau pada keberlanjutan pengiriman/penerimaan barang, dinas akan melakukan teguran sebagaimana perjanjian kerjasama yang dilakukan.

    Pemkab Kediri kerjasama Pemkot Surabaya dalam memasarkan produk pertanian

    Dari kerjasama yang telah dijalin tersebut, diakui Tutik nantinya tidak menutup kemungkinan berkembang ke komoditas lain tak sebatas pada cabai. Melainkan termasuk telur maupun beras.

    “Kemarin saat diskusi (dengan SKP) kami juga sampaikan, di Kabupaten Kediri potensinya banyak, ada telur juga beras yang sangat luar biasa,” tambah Tutik.

    Kerjasama yang dijalin dengan kota-kota besar tersebut sebagai upaya Mas Dhito dalam memberikan kepastian pasar bagi petani. Hal itu, sebagaimana pernah disampaikan sejak kampanye pencalonannya di periode kedua.

    Pasalnya, dalam setiap pertemuan dengan petani, persoalan yang dikeluhkan salah satunya saat pasca panen. Dimana petani kerap kesulitan memasarkan hasil pertaniannya termasuk saat menghadapi fluktuasi harga.

    “Supaya harga panen ini terjaga kita rembugan dengan Surabaya, dengan kota-kota besar yang tidak punya lahan pertanian. Kerjasama-kerjasama dengan daerah perkotaan yang membutuhkan suplai (hasil pertanian) dari kita inilah yang kita lakukan,” terang Mas Dhito.

    Mas Dhito berharap dengan kerjasama yang dijalin, dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan berdampak pada buruh tani di Kabupaten Kediri. Hal ini sebagaimana targetnya di periode kedua yang fokus penanganan kemiskinan ekstrem. [ADV PKP/nm]

  • Mobil Listrik yang Imut, tapi Beringas!

    Mobil Listrik yang Imut, tapi Beringas!

    Foto Oto

    Hafizh Gemilang – detikOto

    Selasa, 27 Mei 2025 18:37 WIB

    Jakarta – MINI JCW E ini bisa dibilang kecil-kecil cabe rawit! Intip detail desain, performa, dan interior sport khas JCW yang bikin mobil listrik ini beda kelas.

  • DKI siap beri modal awal untuk buka rute MRT ke Tangsel

    DKI siap beri modal awal untuk buka rute MRT ke Tangsel

    Arsip foto – Foto udara jembatan layang (skybridge) penghubung Stasiun MRT Asean dan Halte Transjakarta CSW di Jakarta, Rabu (11/8/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww/aa.

    DKI siap beri modal awal untuk buka rute MRT ke Tangsel
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 25 Mei 2025 – 23:55 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap memberi modal awal untuk proyek perluasan rute Moda Raya Terpadu (MRT) dari Jakarta menuju ke Tangerang dan Tangerang Selatan.

    “Saya menyampaikan ke Pemerintah Banten, kalau perlu modal dasarnya, modal awalnya dari Pemerintah Provinsi DKI ya nanti tergantung hitungan bisnis ke bisnisnya,” ujar Gubernur Jakarta Pramono Anung di Jakarta, Minggu.

    Pramono meyakini rute MRT bisa diperluas sampai Tangerang dan Tangerang Selatan. Bahkan Tanjung Priok dan Ancol sekalipun mampu untuk mengurai kemacetan di Jakarta.

    “Saya meyakini kalau bisa sampai Tangerang atau Tangerang Selatan, dan bahkan nanti sampai Tanjung Priok, kemudian Ancol. Saya yakin MRT akan betul-betul bisa mengurai kemacetan yang ada di Jakarta,” katanyaml.

    Sementara itu, menurut informasi, rancangan proyek MRT menuju Tangsel sudah melewati tahap uji kelayakan dan sudah dilakukan diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion/FGD).

    Diskusi melibatkan berbagai pihak seperti Pemerintah Pusat mulai dari Kemenko Perekonomian, Bappenas, Kementerian Perhubungan, Pemprov DKI Jakarta dan Banten, Pemkab Tangerang, hingga Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan PT MRT Jakarta (Perseroda).

    Adapun terkait jalur, terdapat dua yang dinilai potensial, yakni jalur Pondok Aren-Serpong dan Ciputat-Pondok Cabe. Kedua jalur ini akan terhubung dengan stasiun utama di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

    Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menyatakan pihaknya mendukung rencana kelanjutan pembangunan transportasi massal berbasis kereta itu hingga ke Tangerang Selatan (Tangsel).

    Dia berpendapat dengan kehadiran jalur perpanjangan itu, maka interkoneksi dari Jakarta ke kota penyangga pun akan semakin baik.

    Meski demikian, menurut Tuhiyat, masalah utama dari rencana ini adalah dari sisi pendanaan. Dia menyebut tidak semua pemerintah daerah memiliki kemampuan pendanaan seperti DKI Jakarta.

    Sumber : Antara

  • Harga telur ayam Rp28.933/kg, bawang merah Rp37.407/kg

    Harga telur ayam Rp28.933/kg, bawang merah Rp37.407/kg

    lustrasi – Pedagang menyortir telur ayam di Pasar Citra Niaga Jombang, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/foc.

    Bapanas: Harga telur ayam Rp28.933/kg, bawang merah Rp37.407/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 26 Mei 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga telur ayam tingkat konsumen mencapai Rp28.933 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp28.910 per kg, sedangkan bawang merah Rp37.407 per kg turun dari sebelumnya Rp38.185 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 09.45 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.698 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.614 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.760 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.778 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.633 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.645 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.837 per kg turun dari sebelumnya Rp6.183 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.820 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp10.877 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp41.187 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp41.469 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp44.352 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp45.663 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp43.481 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp42.770 per kg; cabai rawit merah Rp46.069 per kg naik dari hari sebelumnya Rp46.708 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp135.152 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.087 per kg, daging ayam ras Rp34.905 per kg naik dari sebelumnya Rp34.893 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.510 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.499 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.713 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.758 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.645 per liter naik dari sebelumnya tercatat Rp17.574 per liter; Minyakita di harga Rp17.614 per liter naik dari sebelumnya di level Rp17.600 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.736 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.757 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.868 per kg turun dari sebelumnya Rp12.888 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.249 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp41.043 per kg; ikan tongkol di harga 34.520 per kg naik dari sebelumnya Rp33.880 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.631 per kg naik dari sebelumnya Rp34.132 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.708 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.634 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp104.502 per kg turun dari sebelumnya Rp106.528 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp138.966 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp139.879 per kg.

    Sumber : Antara

  • Bapanas: Harga telur ayam Rp28.933/kg, bawang merah Rp37.407/kg

    Bapanas: Harga telur ayam Rp28.933/kg, bawang merah Rp37.407/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga telur ayam tingkat konsumen mencapai Rp28.933 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp28.910 per kg, sedangkan bawang merah Rp37.407 per kg turun dari sebelumnya Rp38.185 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 09.45 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.698 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.614 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.760 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.778 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.633 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.645 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.837 per kg turun dari sebelumnya Rp6.183 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.820 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp10.877 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp41.187 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp41.469 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp44.352 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp45.663 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp43.481 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp42.770 per kg; cabai rawit merah Rp46.069 per kg naik dari hari sebelumnya Rp46.708 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp135.152 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.087 per kg, daging ayam ras Rp34.905 per kg naik dari sebelumnya Rp34.893 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.510 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.499 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.713 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.758 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.645 per liter naik dari sebelumnya tercatat Rp17.574 per liter; Minyakita di harga Rp17.614 per liter naik dari sebelumnya di level Rp17.600 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.736 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.757 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.868 per kg turun dari sebelumnya Rp12.888 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.249 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp41.043 per kg; ikan tongkol di harga 34.520 per kg naik dari sebelumnya Rp33.880 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.631 per kg naik dari sebelumnya Rp34.132 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.708 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.634 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp104.502 per kg turun dari sebelumnya Rp106.528 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp138.966 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp139.879 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polsek Porong Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program P2B di Desa Kebonagung Sidoarjo

    Polsek Porong Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program P2B di Desa Kebonagung Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan sebagaimana tercantum dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, jajaran Kepolisian di wilayah Kabupaten Sidoarjo terus menggencarkan aksi nyata di lapangan.

    Salah satu upaya terbaru dilakukan oleh Polsek Porong Polresta Sidoarjo yang meninjau langsung pelaksanaan Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) di Desa Kebonagung, Kecamatan Porong, Minggu (25/5/2025).

    Kapolsek Porong, AKP Anak Agung Gede Putra Wisnawa bersama Kanit Binmas dan Bhabinkamtibmas Desa Kebonagung, turun langsung ke lahan pekarangan milik Lapas Klas I Surabaya yang dimanfaatkan sebagai lokasi penanaman berbagai tanaman pangan.

    Program P2B ini mengusung konsep pemanfaatan pekarangan untuk ditanami sayuran dan tanaman pangan seperti jagung, cabai, terong, dan kangkung, yang dikelola bersama masyarakat setempat sebagai sumber pangan mandiri.

    AKP Anak Agung tampak memberikan motivasi dan pendampingan kepada warga agar terus mengembangkan potensi pekarangan menjadi lumbung pangan sehat dan bergizi. Ia menyampaikan bahwa kehadiran Program P2B merupakan wujud komitmen Polresta Sidoarjo Polda Jatim untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dan berkelanjutan.

    “Melalui program P2B ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran dan semangat masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber pangan yang produktif. Ini sejalan dengan upaya kita bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan di tingkat desa,” ujar AKP Anak Agung.

    Menariknya, tanaman jagung yang menjadi bagian dari program ini kini telah memasuki masa persiapan panen. Hal tersebut menjadi indikator awal keberhasilan program P2B yang mendapatkan sambutan antusias dari warga. Partisipasi aktif warga Desa Kebonagung memperlihatkan bahwa sinergi antar elemen masyarakat mampu menghadirkan dampak nyata dalam upaya swasembada pangan.

    Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Christian Tobing sebelumnya telah memberikan arahan bahwa Program P2B adalah hasil kolaborasi antara Polri, pemerintah desa, dan masyarakat untuk menciptakan ketahanan pangan berbasis lokal. Selain sebagai pemenuhan kebutuhan rumah tangga, hasil panen nantinya diharapkan bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi warga.

    Langkah Polsek Porong ini menjadi contoh nyata implementasi Asta Cita melalui pendekatan lokal berbasis pemberdayaan warga. Program P2B menunjukkan bahwa dengan sinergi, ketahanan pangan bukan hanya jargon, tetapi bisa menjadi gerakan nyata dari desa untuk Indonesia. [isa/suf]

  • Gulma liar benteng ekosistem pertanian

    Gulma liar benteng ekosistem pertanian

    Jakarta (ANTARA) – Hampir semua gulma liar di tanah air dianggap pengganggu sektor pertanian. Ia menjadi pesaing tanaman budi daya untuk menyerap nutrisi dan air dari tanah maupun cahaya matahari.

    Padahal, banyak gulma justru berperan penting pada sistem ekologis yang dapat membantu sektor pertanian untuk membentengi diri dari ledakan hama dan penyakit tanaman sehingga kerugian ekonomi yang tinggi dapat dihindarkan.

    Gulma dalam bahasa sederhana dapat diartikan tanaman liar. Ia dapat berupa rumput maupun semak liar.

    Pengelolaan gulma yang tepat dapat membantu Indonesia mencapai swasembada pangan karena banyak gulma berperan sebagai inang (rumah) alternatif bagi hama dan penyakit tanaman.

    Maksudnya, ketiadaan gulma di lahan pertanian membuat hama dan penyakit yang semestinya hidup pada gulma, malah menyerang tanaman pokok pertanian sehingga hasil panen terganggu bahkan hancur.

    Salah satu contoh gulma yang dapat menjadi benteng hama dan penyakit adalah Bidens pilosa.

    Petani lebih akrab memanggilnya bunga ketul. B. pilosa terbukti mampu beradaptasi tinggi pada berbagai kondisi lingkungan sehingga membuatnya sulit dikendalikan dengan cara konvensional. Pada pertanian modern, B. pilosa sering juga disebut gulma invasif.

    Bidens pilosa merupakan tanaman liar tahunan dari famili Asteraceae yang tersebar luas di wilayah tropis dan subtropis.

    Ia sekeluarga dengan bunga matahari yang terkenal dan bunga tithonia juga terkenal sebagai gulma bermanfaat. B. pilosa mudah dikenali dari bunganya yang kecil dengan mahkota putih dan pusat kuning, serta buah berduri yang mudah menempel pada pakaian atau bulu hewan.

    B. pilosa dapat tumbuh subur di lahan terganggu seperti lahan pertanian, pekarangan, atau tepi jalan lalu mendominasi area yang didudukinya.

    Bunga ketul memiliki karakteristik yang menjadikannya inang alternatif bagi berbagai organisme pengganggu tanaman dari golongan serangga maupun mikroorganisme.

    Salah satu hama penting yang berasosiasi dengan B. pilosa adalah Thrips tabaci yang dikenal juga sebagai thrips bawang (onion thrips).

    Hama T. tabaci merupakan hama utama tanaman hortikultura seperti bawang merah, tembakau, dan cabai.

    Hama ini dapat merusak secara langsung dengan mengisap cairan sel tanaman. Ia juga dapat menjadi menjadi vektor virus penting seperti Iris yellow spot virus (IYSV) dan Tomato spotted wilt virus (TSWV).

    Serangga vektor adalah organisme yang menularkan berbagai penyakit tanaman dari satu inang (yaitu tanaman) ke tanaman lainnya.

    Vektor dapat menyebarkan semua jenis patogen tanaman termasuk cendawan, bakteri, fitoplasma, virus, nematoda, dan protozoa. Penelitian oleh Smith et al. (2011) dan Loredo Varela & Fail (2022) menunjukkan bahwa bunga ketul (B. pilosa) mampu mendukung kelangsungan hidup thrips di luar musim tanam tanaman utama, memperpanjang risiko serangan secara berkelanjutan dalam sistem tanam monokultur.

    Peran B. pilosa juga dapat menjangkau lebih luas. Beberapa studi terbaru menunjukkan bahwa gulma ini berpotensi menjadi inang alternatif bagi nematoda patogen tanaman, terutama nematoda puru akar dari genus Meloidogyne.

    Nematoda ini bersifat kosmopolit dengan inang yang luas, termasuk endoparasit menetap, dan dapat menyebabkan kerugian besar pada berbagai komoditas hortikultura (tomat, mentimun, bit, krisan, kentang), pangan (padi, jagung, kacang-kacangan) dan perkebunan (lada, tebu, kopi).

    Kerusakan yang ditimbulkan antara lain pembentukan puru akar, penurunan kemampuan tanaman dalam menyerap nutrisi, serta menyebabkan tanaman tampak kerdil dan tidak produktif. Keberadaan nematoda di gulma ini memperkuat pentingnya pengawasan vegetasi liar di sekitar lahan pertanian.

    Pengelolaan gulma

    Dalam kajian lapangan yang dilakukan di beberapa wilayah tropis, ditemukan bahwa akar B. pilosa menunjukkan gejala infeksi nematoda puru akar, seperti adanya puru kecil pada sistem perakaran.

    Hal ini menunjukkan bahwa B. pilosa tidak hanya menjadi tempat bertahan hidup bagi nematoda selama tidak adanya tanaman inang utama, tetapi juga memungkinkan siklus hidup patogen tersebut tetap berlangsung.

    Ketika musim tanam dimulai kembali, nematoda yang berada di sekitar akar gulma dapat berpindah ke tanaman budi daya, meningkatkan potensi infeksi awal yang sulit dikendalikan secara preventif.

    Keberadaan gulma B. pilosa di sekitar pertanaman, terutama dalam sistem tanam intensif yang minim rotasi dan pengelolaan gulma, dapat menjadi sumber inokulum awal bagi nematoda.

    Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian nematoda tidak cukup hanya dengan perlakuan kimia atau pemilihan varietas tahan, tetapi juga harus memperhatikan vegetasi non-budi daya di sekitar lahan.

    Pengelolaan gulma menjadi bagian integral dari strategi pengendalian nematoda terpadu, yang mencakup aspek ekologis dan keberlanjutan jangka panjang.

    Selain menjadi tempat berkembang biaknya T. tabaci dan nematoda, gulma B. pilosa juga berpotensi menjadi tempat bertahan patogen lainnya seperti cendawan tular tanah dan bakteri.

    Oleh karena itu, dalam pendekatan pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHT) penting untuk memperhitungkan peran gulma dalam sistem pertanian secara menyeluruh.

    Kegagalan mengelola gulma seperti B. pilosa dapat menyebabkan ketidakefektifan strategi pengendalian lainnya, bahkan memperparah siklus infeksi dari musim ke musim dan memperbesar beban ekonomi bagi petani kecil.

    Strategi pengendalian bunga B. pilosa dapat dilakukan melalui pendekatan mekanis, kimiawi, maupun preventif jangka panjang. Penyiangan rutin dan penggunaan mulsa organik dapat menekan pertumbuhan gulma di antara barisan tanaman.

    Penggunaan herbisida selektif juga bisa diterapkan, namun harus sesuai dengan jenis tanaman dan lingkungan setempat.

    Strategi jangka panjang seperti rotasi tanaman dengan jenis non-inang nematoda, serta penggunaan tanaman penutup yang kompetitif, bisa mempersempit ruang tumbuh bagi gulma B. pilosa, sehingga menurunkan peluang infestasi organisme pengganggu tanaman.

    Pemahaman terhadap peran gulma seperti B. pilosa dalam siklus hidup hama dan penyakit sangat penting dalam membangun sistem pertanian yang sehat dan berkelanjutan.

    Dengan mengetahui bahwa gulma ini dapat menjadi reservoir bagi hama T. tabaci, vektor virus, serta nematoda, maka tindakan pengelolaan bisa lebih tepat sasaran.

    Petani tidak hanya mengandalkan pestisida atau nematisida, melainkan juga memperbaiki ekosistem lahan secara menyeluruh melalui pengelolaan vegetasi yang tepat dan berkelanjutan.

    Terakhir, pengelolaan gulma harus menjadi bagian penting dalam strategi pengendalian hama dan penyakit terpadu, dengan pendekatan yang memperhatikan hubungan antara tanaman, gulma, organisme pengganggu, serta dinamika lingkungan sekitarnya.

    *) Penulis adalah Dosen Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB.

    Copyright © ANTARA 2025

  • Bapanas: Harga telur ayam ras Rp28.932/kg, bawang merah Rp37.352/kg

    Bapanas: Harga telur ayam ras Rp28.932/kg, bawang merah Rp37.352/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga telur ayam ras tingkat konsumen mencapai Rp28.932 per kilogram (kg) atau turun dibandingkan hari sebelumnya Rp29.257 per kg, sedangkan bawang merah Rp37.352 per kg juga turun dari sebelumnya Rp38.765 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 09.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.630 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.622 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.717 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp13.860 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.647 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.847 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.814 per kg turun dari sebelumnya Rp6.203 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.852 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp10.817 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp41.460 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp41.923 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp44.465 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp46.510 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp41.565 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp43.472 per kg; cabai rawit merah Rp46.976 per kg naik dari hari sebelumnya Rp48.159 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp135.266 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.207 per kg, daging ayam ras Rp35.077 per kg turun dari sebelumnya Rp35.107 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.520 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.586 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.606 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp21.016 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.643 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.820 per liter; Minyakita di harga Rp17.463 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.612 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.685 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.817 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.762 per kg turun dari sebelumnya Rp13.044 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.193 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp41.142 per kg; ikan tongkol di harga 34.762 per kg naik dari sebelumnya Rp34.263 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp33.573 per kg naik dari sebelumnya Rp34.549 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.438 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.675 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp104.586 per kg turun dari sebelumnya Rp106.133 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp139.048 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.610 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bapanas: Harga bawang merah Rp37.464/kg, telur ayam Rp29.423/kg

    Bapanas: Harga bawang merah Rp37.464/kg, telur ayam Rp29.423/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah di tingkat konsumen mencapai Rp37.464 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp38.716 per kg, sedangkan telur ayam ras menjadi Rp29.423 per kg naik dari sebelumnya Rp29.036 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 08.50 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.736 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.599 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.814 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp13.772 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.566 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.608 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.044 per kg turun dari sebelumnya Rp6.219 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.900 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp10.803 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp41.913 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp41.941 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp47.071 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp46.893 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp42.243 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp43.119 per kg; cabai rawit merah Rp50.682 per kg naik dari hari sebelumnya Rp48.405 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp133.103 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.269 per kg, daging ayam ras Rp35.613 per kg naik dari sebelumnya Rp34.983 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.522 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.541 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.552 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp20.837 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.603 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.833 per liter; Minyakita di harga Rp17.507 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.583 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.741 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.818 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.802 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.947 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.252 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp41.037 per kg; ikan tongkol di harga 35.806 per kg naik dari sebelumnya Rp34.135 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp35.938 per kg naik dari sebelumnya Rp34.284 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.466 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.590 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.781 per kg turun dari sebelumnya Rp106.488 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp139.063 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.488 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Lahan P2L Polresta Sidoarjo Tunjukkan Hasil Positif, Dorong Swasembada Pangan

    Lahan P2L Polresta Sidoarjo Tunjukkan Hasil Positif, Dorong Swasembada Pangan

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Tanaman cabai, sayuran, melon, hingga kolam ikan lele dan nila menunjukkan perkembangan menggembirakan di lahan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Mako Polresta Sidoarjo, Selasa (20/5/2025).

    Pemantauan perkembangan P2L dilakukan langsung oleh Kasiwas Polresta Sidoarjo AKP Nawang Dwi Agustina, Kasi Humas Iptu Tri Novi Handono, Ipda Didik Yulianto dari Bag SDM, serta Rani, mahasiswi Universitas Brawijaya yang berperan sebagai penyuluh pertanian lapangan.

    Pekarangan Pangan Lestari ini merupakan inisiatif Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Christian Tobing sebagai bagian dari implementasi program ketahanan pangan yang selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan memberdayakan lahan pekarangan agar lebih produktif, tidak hanya bagi anggota kepolisian, tetapi juga masyarakat sekitar.

    Kasiwas Polresta Sidoarjo AKP Nawang Dwi Agustina menyampaikan harapannya agar hasil panen dari berbagai komoditas yang dikembangkan di P2L Mako Polresta dapat optimal untuk mendukung swasembada pangan.

    “Melalui semangat Hari Kebangkitan Nasional, kami gelorakan semangat optimalisasi lahan produktif guna mensukseskan program ketahanan pangan Polresta Sidoarjo Polda Jatim ke seluruh anggota. Sehingga saat berada di luar mako, anggota dapat memotivasi dan mengajak warga untuk memanfaatkan lahan yang ada,” ujarnya saat melakukan peninjauan. [isa/beq]