Tanaman: Cabai

  • Catat Sejarah Baru, Helikopter Polisi Terbangkan Prabowo dan Macron

    Catat Sejarah Baru, Helikopter Polisi Terbangkan Prabowo dan Macron

    Jakarta, Beritasatu.com – Helikopter AW 189 milik Polri dengan nomor registrasi P-7001 mencatat sejarah baru dalam dunia penerbangan kepolisian. Helikopter tersebut sukses melayani penerbangan Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam rangka kunjungan kenegaraan pada Kamis (29/5/2025).

    Keberhasilan ini menjadi momen penting karena untuk pertama kalinya sejak 1956, Kepolisian Udara (Ditpoludara) Polri digunakan untuk penerbangan kepresidenan, menandai level baru profesionalisme dan kesiapan teknis dari armada udara Polri.

    Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Pol Erdi A Chaniago menjelaskan, helikopter AW 189 diawaki oleh personel berpengalaman, yakni AKBP Sugiarto dan AKBP Udia Agung. Sebelum menjalankan tugas, helikopter telah menjalani serangkaian pemeriksaan ketat untuk menjamin keamanan dan kesiapan operasional.

    “Pengecekan ini dilakukan secara menyeluruh guna memastikan keselamatan VVIP selama penerbangan,” ujar Erdi di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).

    Helikopter berangkat dari Mako Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, menuju Landasan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, pada Selasa (27/5/2025). Di lokasi, dilakukan pengecekan ulang untuk memastikan seluruh sistem dalam kondisi prima.

    Pada hari H kegiatan kenegaraan, helikopter AW 189 P-7001 sukses mengangkut Presiden Prabowo dan Presiden Macron tanpa kendala. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, lancar, dan sesuai protokol VVIP.

    “Hal ini menunjukkan profesionalisme tinggi dari tim awak helikopter serta kesiapan teknis armada Ditpoludara Polri,” kata Erdi.

    Setelah menyelesaikan tugas, helikopter kembali ke markas Ditpoludara pada Jumat (30/5/2025). Kombes Erdi menegaskan keberhasilan ini menjadi catatan sejarah penting bagi Polri. Sejak didirikan pada 1956, Kepolisian Udara belum pernah digunakan dalam misi penerbangan kepresidenan.

    “Ini bukti nyata kesiapan dan dedikasi jajaran Polri dalam mendukung tugas kenegaraan dengan standar keamanan tertinggi,” tambahnya.

    Keberhasilan misi ini membuka peluang lebih luas bagi Ditpoludara Polri untuk terus meningkatkan perannya dalam dukungan udara strategis, termasuk dalam kegiatan-kegiatan berskala nasional dan internasional ke depan.

  • Harga Pangan Sabtu 31 Mei, Beras Premium-Medium Kompak Naik

    Harga Pangan Sabtu 31 Mei, Beras Premium-Medium Kompak Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata aneka beras seperti beras premium, beras medium, hingga beras SPHP terpantau masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) pada pagi hari ini, Sabtu (31/5/2025).

    Melansir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), pukul 07.58 WIB, harga rata-rata beras medium secara nasional dibanderol Rp13.861 per kilogram di tingkat konsumen. Rata-rata harganya melampaui HET nasional beras medium yang berada di level Rp12.500 per kilogram.

    Untuk harga rata-rata beras premium dibanderol Rp15.825 per kilogram secara nasional. HET untuk tipe beras ini adalah Rp14.900 per kilogram secara nasional.

    Harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga sedikit merangkak menjadi Rp12.506 per kilogram, atau sedikit melampaui dari HET nasional di level Rp12.500 per kilogram.

    Panel Harga Bapanas juga menunjukkan harga rata-rata bawang putih bonggol adalah Rp41.220 per kilogram secara nasional. Harga acuan penjualan (HAP) nasional komoditas ini adalah Rp38.000–Rp40.000 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata bawang merah dibanderol Rp37.903 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya masih berada di rentang HAP nasional Rp36.500–Rp41.500 per kilogram.

    Beralih ke aneka cabai, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional adalah Rp47.602 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya masih berada di rentang HAP nasional Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Kemudian, untuk cabai merah keriting dibanderol dengan harga rata-rata Rp46.939 per kilogram, atau harganya masih berada di rentang HAP nasional Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Sedangkan harga rata-rata cabai merah besar mencapai Rp42.811 per kilogram. 

    Untuk harga minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah rata-ratanya adalah Rp20.828 per liter dan Rp17.371 per liter. Senada, harga rata-rata Minyakita secara nasional juga masih melampaui HET Rp15.700 per liter, atau dibanderol Rp17.672 per liter.

    Berikutnya, harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp18.580 per kilogram dan Rp11.360 per kilogram di tingkat konsumen. Lalu, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah adalah Rp12.695 per kilogram dan Rp9.835 per kilogram.

    Komoditas pangan yang bersumber protein hewani, seperti daging sapi murni rata-rata harganya adalah Rp133.049 per kilogram, atau berada di bawah HAP nasional Rp140.000 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor masing-masing adalah Rp137.222 per kilogram dan Rp99.417 per kilogram di tingkat konsumen.

    Harga rata-rata daging ayam ras dibanderol Rp35.642 per kilogram secara nasional, atau di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram. Untuk telur ayam ras, harga rata-ratanya adalah Rp29.238 per kilogram di tingkat konsumen, atau berada di bawah HAP nasional Rp30.000 per kilogram.

    Lebih lanjut, harga rata-rata untuk ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng masing-masing dibanderol Rp41.475 per kilogram, Rp33.991 per kilogram, dan Rp33.556 per kilogram di tingkat konsumen.

    Terakhir, harga rata-rata kedelai biji kering impor dibanderol Rp10.826 per kilogram dan harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp5.781 per kilogram.

  • ketersediaan bahan pokok jelang Idul Adha aman

    ketersediaan bahan pokok jelang Idul Adha aman

    Pedagang di pasar anyar Kota Tangerang sedang melayani pembeli. Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memastikan stok dalam kondisi aman dan harga terpantau stabil. ANTARA/HO-DKP Kota Tangerang

    Pemkot Tangerang: ketersediaan bahan pokok jelang Idul Adha aman
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 31 Mei 2025 – 06:57 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten menyebutkan ketersediaan bahan pangan pokok menjelang hari raya Idul Adha tahun ini dalam kondisi aman dan harga-harga terpantau stabil.

    “Kami sudah melakukan pengawasan ke sejumlah pasar, dan alhamdulillah, sejauh ini stok bahan pangan mencukupi dan harga relatif stabil. Kami akan terus menjaga agar masyarakat bisa merayakan Idul Adha dengan tenang dan nyaman,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Muhdorun dalam keterangannya di Tangerang, Jumat.

    Ia mengatakan bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan intensif terhadap distribusi serta perkembangan harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional dan pusat distribusi pangan.

    Pemantauan difokuskan pada komoditas utama seperti daging sapi, daging ayam, beras, telur, minyak goreng, cabai, serta bawang merah dan putih. Hasil sementara menunjukkan bahwa tidak ada lonjakan harga signifikan menjelang hari besar keagamaan tersebut.

    Selain itu, Pemkot Tangerang juga menggencarkan koordinasi dengan pelaku usaha dan distributor guna memastikan kelancaran pasokan dan mengantisipasi potensi gangguan distribusi.

    “Kami tidak hanya memastikan stok dan harga, tapi juga melakukan pengawasan terhadap kualitas pangan yang dijual, terutama daging kurban nanti,” tambahnya.

    Masyarakat pun diimbau untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan atau panic buying agar stabilitas harga tetap terjaga dan seluruh warga dapat mengakses kebutuhan pokok secara adil dan merata.

    “Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses situs resmi Pemkot Tangerang atau Instagram @perdagangan_tangerangkota dengan tabel harga pangan yang update setiap harinya,” ujar Muhdorun.

    Sumber : Antara

  • Lagi Tak Enak Badan? Coba Sambal Bawang, Ini Manfaatnya Menurut Internis

    Lagi Tak Enak Badan? Coba Sambal Bawang, Ini Manfaatnya Menurut Internis

    Jakarta – Sambal bawang, bagi sebagian orang merupakan ‘comfort food’ yang dimakan saat kondisi-kondisi tertentu. Saat sedang tidak enak badan, kombinasi pedas dan gurih dari sambal bawang bisa bikin tubuh terasa lebih enakan.

    Dikutip dari Healthline, bawang putih dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Ini karena adanya senyawa bernama alilin.

    Ketika bawang putih dihancurkan atau dikunyah, alilin akan berubah menjadi allicin yang mengandung sulfur. Namun, allicin tidak stabil, sehingga cepat berubah menjadi senyawa lain yang mengandung sulfur yang dianggap memberikan khasiat obat pada bawang putih.

    Senyawa-senyawa ini terbukti dapat meningkatkan respons melawan penyakit dari beberapa jenis sel darah putih dalam tubuh ketika mereka berhadapan dengan virus, seperti virus yang menyebabkan flu biasa.

    Senada, konsultan alergi dan imunologi klinik, dr Muthmainnah, SpPD-KAI mengatakan kombinasi dari cabai dan bawang ini memang bisa membuat badan lebih bugar saat dikonsumsi.

    “Kandungan vitamin, capsaicin dari cabai, dan allicin dari bawang putih dalam sambal bawang memberikan efek menyegarkan, meningkatkan imun, dan melepaskan hormon endorfin yang menyebabkan badan terasa nyaman setelah konsumsi,” kata dr Muthmainnah saat dihubungi detikcom, Kamis (29/5/2025).

    Namun, rasa nikmat sambal bawang ini juga bisa menyebabkan masalah pada sistem pencernaan jika dikonsumsi terlalu banyak.

    “Efek pedasnya gimana? Selama itu tidak menimbulkan gangguan kesehatan jangka panjang, misal pedasnya bikin asam lambung jadi kumat, ya dalam porsi terbatas dan tidak berlebihan, masih aman,” tutupnya.

    (dpy/up)

  • Ini Pentingnya Investasi untuk Semua Orang

    Ini Pentingnya Investasi untuk Semua Orang

    Jakarta: Penghasilan tetap saja sering kali tidak cukup untuk menjamin keamanan finansial jangka panjang, terlebih dalam kehidupan modern yang penuh ketidakpastian. Di sinilah investasi memainkan peran penting.
     
    Investasi sebenarnya bukan hanya tentang menambah kekayaan, tapi juga perencanaan masa depan, perlindungan terhadap inflasi, dan kebebasan finansial. Teja Amanda Putra, Market Development Senior Analyst Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemuka tiga alasan utama masyarakat harus mulai berinvestasi sejak dini:  
     
    1.Inflasi
    Setiap tahun, harga kebutuhan pokok seperti minyak, beras, dan cabai cenderung naik, yang kemudian membuat kebutuhan sekunder dan tersier pun ikut naik. Ini adalah fenomena ekonomi yang disebut inflasi.
     
    Karena uang terus mengalami penurunan nilai akibat inflasi, investasi menjadi penting. Dengan berinvestasi, kamu memberi kesempatan pada uang untuk tumbuh dan mengimbangi bahkan melampaui laju inflasi.
     
    “Minyak, beras, cabai gak mungkin turun harganya, selalu naik. Padahal, uangnya sama saja. Contoh yang paling dekat dengan kita, dulu mi instan Rp10.000 dapat 10 bungkus, sekarang beli 3 bungkus aja masih utang 500 perak. Makanya kita harus investasi,” kata Teja dalam acara ‘Seminar Nasional, Penandatanganan MoU antara PPUMI & Badan Gizi Nasional Serta Rakernas PPUMI’ di main hall Bursa Efek Indonesia, Rabu, 28 Mei 2025.

     

     

    2.Kebutuhan Meningkat
    Seiring bertambahnya usia, kebutuhan pun semakin meningkat. Misalnya, yang semula seseorang merasa cukup tinggal di rumah bersama orang tua atau indekos, bukan tak mungkin kelamaan ingin memiliki rumah sendiri.
     
    Kebutuhan juga akan meningkat ketika kamu sudah memutuskan untuk berkeluarga. Oleh karenanya, investasi ini dibutuhkan untuk meraih tujuan-tujuan keuangan besar seperti membeli rumah, biaya pendidikan, modal usaha, hingga pensiun yang nyaman.
     
    3.Sumber Pendapatan Baru
    Investasi berfungsi sebagai perlindungan dan tabungan jangka panjang yang akan sangat berguna khususnya di masa pensiun atau saat kamu sudah tidak lagi produktif secara aktif. Pasalnya ketika pensiun, kebutuhan tetap harus dipenuhi. Itulah sebabnya kamu tetap butuh pendapatan.
     
    “Ketika sudah pensiun, pendapatan tidak ada lagi tapi cost udah tinggi karena gaya hidup. Oleh karenanya, investasi itu diharapkan jadi sumber pandapatan baru,” jelas Teja.
     
    Selain alasan utama masyarakat harus berinvestasi, Teja juga mengungkapkan macam-macam produk investasi di antaranya Saham, Obligasi Sukuk, hingga Reksadana.

    Jakarta: Penghasilan tetap saja sering kali tidak cukup untuk menjamin keamanan finansial jangka panjang, terlebih dalam kehidupan modern yang penuh ketidakpastian. Di sinilah investasi memainkan peran penting.
     
    Investasi sebenarnya bukan hanya tentang menambah kekayaan, tapi juga perencanaan masa depan, perlindungan terhadap inflasi, dan kebebasan finansial. Teja Amanda Putra, Market Development Senior Analyst Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemuka tiga alasan utama masyarakat harus mulai berinvestasi sejak dini:  
     

    1.Inflasi

    Setiap tahun, harga kebutuhan pokok seperti minyak, beras, dan cabai cenderung naik, yang kemudian membuat kebutuhan sekunder dan tersier pun ikut naik. Ini adalah fenomena ekonomi yang disebut inflasi.
     
    Karena uang terus mengalami penurunan nilai akibat inflasi, investasi menjadi penting. Dengan berinvestasi, kamu memberi kesempatan pada uang untuk tumbuh dan mengimbangi bahkan melampaui laju inflasi.
     
    “Minyak, beras, cabai gak mungkin turun harganya, selalu naik. Padahal, uangnya sama saja. Contoh yang paling dekat dengan kita, dulu mi instan Rp10.000 dapat 10 bungkus, sekarang beli 3 bungkus aja masih utang 500 perak. Makanya kita harus investasi,” kata Teja dalam acara ‘Seminar Nasional, Penandatanganan MoU antara PPUMI & Badan Gizi Nasional Serta Rakernas PPUMI’ di main hall Bursa Efek Indonesia, Rabu, 28 Mei 2025.
     
     

     

    2.Kebutuhan Meningkat

    Seiring bertambahnya usia, kebutuhan pun semakin meningkat. Misalnya, yang semula seseorang merasa cukup tinggal di rumah bersama orang tua atau indekos, bukan tak mungkin kelamaan ingin memiliki rumah sendiri.
     
    Kebutuhan juga akan meningkat ketika kamu sudah memutuskan untuk berkeluarga. Oleh karenanya, investasi ini dibutuhkan untuk meraih tujuan-tujuan keuangan besar seperti membeli rumah, biaya pendidikan, modal usaha, hingga pensiun yang nyaman.
     

    3.Sumber Pendapatan Baru

    Investasi berfungsi sebagai perlindungan dan tabungan jangka panjang yang akan sangat berguna khususnya di masa pensiun atau saat kamu sudah tidak lagi produktif secara aktif. Pasalnya ketika pensiun, kebutuhan tetap harus dipenuhi. Itulah sebabnya kamu tetap butuh pendapatan.
     
    “Ketika sudah pensiun, pendapatan tidak ada lagi tapi cost udah tinggi karena gaya hidup. Oleh karenanya, investasi itu diharapkan jadi sumber pandapatan baru,” jelas Teja.
     
    Selain alasan utama masyarakat harus berinvestasi, Teja juga mengungkapkan macam-macam produk investasi di antaranya Saham, Obligasi Sukuk, hingga Reksadana.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Harga Pangan Hari Ini, Kamis 29 Mei: Harga Daging Sapi Stabil Jelang Iduladha

    Harga Pangan Hari Ini, Kamis 29 Mei: Harga Daging Sapi Stabil Jelang Iduladha

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata daging sapi murni secara nasional di tingkat konsumen terpantau masih stabil menjelang Hari Raya Iduladha 2025. Untuk diketahui, pemerintah telah menetapkan Hari Raya IdulAdha 2025 atau 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah jatuh pada 6 Juni 2025.

    Melansir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (29/5/2025) pukul 07.38 WIB, harga rata-rata daging sapi murni dibanderol Rp133.390 per kilogram, atau berada di bawah harga acuan penjualan (HAP) nasional Rp140.000 per kilogram.

    Sementara itu, rata-rata daging kerbau beku impor adalah Rp95.000 per kilogram di tingkat konsumen. Untuk harga rata-rata daging ayam ras dibanderol Rp33.521 per kilogram secara nasional atau di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram. Harga rata-rata telur ayam ras juga turun menjadi Rp28.471 per kilogram di tingkat konsumen, atau berada di bawah HAP nasional Rp30.000 per kilogram.

    Di sisi lain, komoditas pangan lain yang bersumber protein hewani seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng rata-rata dibanderol seharga Rp41.467 per kilogram, Rp34.583 per kilogram, dan Rp33.531 per kilogram.

    Beralih ke aneka beras, harga rata-rata beras premium dibanderol Rp15.506 per kilogram secara nasional, di mana harga eceran tertinggi (HET) untuk tipe beras ini adalah Rp14.900 per kilogram secara nasional.

    Harga rata-rata beras medium secara nasional juga melampaui HET nasional yang semestinya di level Rp12.500 per kilogram. Secara rata-rata nasional, harga beras medium dibanderol Rp13.473 per kilogram di tingkat konsumen.

    Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga naik menjadi Rp12.744 per kilogram, atau sedikit melampaui dari HET nasional Rp12.500 per kilogram.

    Untuk harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional tembus Rp44.271 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya masih berada di rentang HAP Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Aneka cabai lainnya, seperti cabai merah keriting dibanderol dengan harga rata-rata Rp41.082 per kilogram. Harganya berada di rentang HAP nasional Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Sementara itu, harga rata-rata cabai merah besar adalah Rp37.679 per kilogram. 

    Panel harga juga menunjukkan, harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing dipatok Rp20.331 per liter dan Rp17.007 per liter. Lalu, harga rata-rata Minyakita secara nasional dibanderol Rp17.235 per liter atau masih melampaui HET Rp15.700 per liter.

    Lebih lanjut, harga rata-rata bawang merah dibanderol Rp35.846 per kilogram, sedangkan harga rata-rata bawang putih bonggol adalah Rp40.067 per kilogram secara nasional.

    Untuk harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp18.546 per kilogram dan Rp11.461 per kilogram di tingkat konsumen. Kemudian, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing dipatok Rp12.543 per kilogram dan Rp9.456 per kilogram.

    Harga pangan lainnya, yakni kedelai biji kering impor dibanderol dengan harga rata-rata Rp10.991 per kilogram, sedangkan harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp5.947 per kilogram.

  • Harga cabai rawit Rp43.951/kg, bawang merah Rp36.412/kg

    Harga cabai rawit Rp43.951/kg, bawang merah Rp36.412/kg

    Ilustrasi – Seorang pedagang menyortir cabai rawit di Pasar Mardika, Kota Ambon, Provinsi Maluku. ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww.

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp43.951/kg, bawang merah Rp36.412/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 28 Mei 2025 – 12:31 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp43.951 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp46.388 per kg, sedangkan bawang merah Rp36.412 per kg turun dari sebelumnya Rp38.117 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Rabu pukul 08.40 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.609 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.646 per kg.

    Beras medium di harga Rp13.679 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.801 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.469 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.624 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.884 per kg turun dari sebelumnya Rp6.232 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.703 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp10.832 kg.

    Bawang putih bonggol di harga Rp40.531 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp41.185 per kg. Selanjutnya, cabai merah keriting di harga Rp42.708 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp44.950 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp41.015 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp42.353 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp134.069 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.279 per kg, daging ayam ras Rp33.954 per kg turun dari sebelumnya Rp34.777 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.529 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp28.961 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.562 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.506 per kg. Harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.569 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.836 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.315 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.765 per liter; Minyakita di harga Rp17.460 per liter turun tipis dari sebelumnya di level Rp17.606 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.668 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.798 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.624 per kg turun dari sebelumnya Rp12.959 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.774 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.851 per kg; ikan tongkol di harga 34.953 per kg naik dari sebelumnya Rp34.014 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.674 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp34.620 per kg. Garam konsumsi di harga Rp11.362 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.574 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.779 per kg turun dari sebelumnya Rp106.252 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp135.909 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp139.625 per kg.

    Sumber : Antara

  • Hingga April 2025, APBN Jawa Barat Surplus Rp8,36 Triliun

    Hingga April 2025, APBN Jawa Barat Surplus Rp8,36 Triliun

    JABAR EKSPRES – Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Barat menyampaikan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) Jawa Barat sampai dengan April 2025 di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Barat II, Jalan Ahmad Yani nomor 5, Kota Bekasi, (Rabu, 28/5).

    Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kanwil DJP Jawa Barat II R. Dasto Ledyanto menyampaikan beberapa hal terkait kondisi perekonomian di Jawa Barat. Beliau menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

    Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Jawa Barat sampai dengan 30 April 2025 mencatatkan total pendapatan Rp45,55 triliun (28,09 persen) dengan Total Belanja Rp37,18 triliun (31,55 persen), sehingga menghasilkan surplus regional sebesar Rp8,36Kinerja ekonomi Jawa Barat Triwulan I-2025 tumbuh positif sebesar 0,28 persen (q-to-q), 4,98 persen (yoy). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 31,89 Dari sisi pengeluaran, Komponen PK- LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,8 persen.Pada April 2025 terjadi Inflasi sebesar 1,67 persen (yoy) dengan IHK 108,73. Penyumbang utama Inflasi yoy diantaranya emas perhiasan, kopi bubuk, minyak goreng, sigaret kretek mesin, cabe rawit.Neraca Perdagangan Maret 2025 (yoy) surplus USD 2,11 miliar, dengan total ekspor USD3,09 miliar mengalami penurunan 3,51 persen dari bulan sebelumnya dan total impor USD0,98 miliar yang naik 10,38 persen dari bulan sebelumnya. Dilihat dari transaksi dengan mitra dagang utama, perdagangan Nonmigas dengan AS menunjukan surplus mencapai USD441,39 juta sedangkan dengan Tiongkok dan Taiwan mengalami defisit.Nilai Tuka Petani (NTP) April 2025 turun 0,95 persen menjadi 112,03, sedangkan NTN naik 0,59 persen menjadi 113,21. NTP turun karena penurunan NTP Tanaman Pangan, NTP Peternakan, dan NTP Perikanan. Indeks harga hasil produksi pertanian (IT) turun sebesar 0,40 persen dan Indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi petani (IB) naik sebesar 0,55.

    Lebih lanjut, Dasto menyampaikan kinerja di sisi pendapatan Pendapatan Negara Regional Jawa Barat sampai dengan April 2025. Dasto menyampaikan beberapa hal berikut:

    Target Penerimaan Negara dan Hibah pada tahun 2025 sebesar Rp162,18 triliun dan s.d 30 April 2025 terealisasi sebesar Rp45,55 triliun atau 28,09 persen dari target yang telah ditetapkan. Secara akumulatif Pendapatan Negara tumbuh sebesar 4,07 persen (yoy).Realisasi penerimaan perpajakan tumbuh sebesar 3,83 persen (yoy). Pertumbuhan terutama dikontribusi oleh pertumbuhan pada penerimaan Pajak Penghasilan, Cukai dan Pajak Sedangkan PBB terkontraksi sebesar 47,48 persen sebagai dampak perubahan kebijakan pencatatan penerimaan pajak atas kewajiban pajak perusahaan-perusahaan besar di daerah yang mulai dicatat sebagai target penerimaan kantor pajak besar (LTO, Large Tax Office) di Jakarta.Sampai dengan April 2025, Penerimaan Pajak di Jawa Barat didominasi oleh penerimaan yang berasal dari WP Badan sebesar 84,11% persen . Sebanyak 89,31 persen penerimaan berasal dari Pengawasan Pembayaran Masa (PPM). Jenis Pajak Lainnya mengalami pertumbuhan positif yang signifikan (20.837,43 persen) sejalan penerapan sistem Deposit penyetoran PPh Non Migas tumbuh sebesar 2,86 persen (Rp457,55 miliar) secara yoy.Penerimaan Kepabeanan dan Cukai di Jawa Barat s.d. 30 April 2025 sebesar Rp10,41 triliun atau 34,01 persen target APBN dan ekstra effort sebesar Rp28,83 miliar (0,28 Terdapat realisasi Bea Keluar (BK) sebesar Rp2,8 juta dari komoditas kulit dan kayu pada KPPBC Bogor (ekspor melalui PLB).Pertumbuhan penerimaan total (yoy) tumbuh 8,96 persen atau Rp0,86 triliun, didorong pertumbuhan limpahan CK1 tahun 2024 dan produksi sigaret utama (SKM Gol.I) berdasarkan CK1 tahun 2025 tumbuh 4,49 persen yoy atau 228,29 juta batang.Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Barat dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) melakukan pengawasan dan penindakan rokok ilegal dengan jumlah penindakan 1 Januari d. 30 April 2025 sebanyak 626 penindakan, serta jumlah Barang Hasil Penindakan 27,31 juta batang dengan perkiraan nilai barang Rp39,81 miliar dan potensi penerimaan negara yang hilang Rp20,64 miliar.Realisasi PNBP mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,53 persen (yoy) disumbang oleh pertumbuhan PNBP lainnya sebesar 18,04 persen sedangkan Pendapatan PNBP BLU terkontraksi sebesar 1,01 persen.

  • Ketua TP PKK Jombang Apresiasi Karya Fotografi Bertema Ketahanan Pangan di HPN 2025

    Ketua TP PKK Jombang Apresiasi Karya Fotografi Bertema Ketahanan Pangan di HPN 2025

    Jombang (beritajatim.com) – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani Warsubi, menghadiri malam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jombang, Selasa malam (27/5/2025). Acara ini berlangsung hangat di Pendapa Kabupaten Jombang, dihadiri pula oleh Bupati Jombang H Warsubi, Wakil Bupati H Salmanudin Yazid, dan istri Wakil Bupati, Ema Ervina.

    Salah satu daya tarik utama dalam rangkaian acara tersebut adalah pameran foto hasil karya peserta lomba fotografi bertema ketahanan pangan. Foto-foto tersebut ditampilkan dalam pigura estetik dan menyambut para tamu yang hadir sejak memasuki area pendapa.

    Yuliati, yang akrab disapa Yuli, tampak antusias menikmati setiap karya yang dipamerkan. Ia tidak hanya sekadar melihat, tetapi juga mengamati dengan saksama makna di balik tiap potret.

    “Saya kurang tahu soal fotografi jurnalistik, tapi foto-foto yang dipamerkan ini punya makna tersendiri. Ada sisi humanisnya, ada sisi menyentuhnya. Bagus-bagus,” ujar Yuli.

    Ia pun memberikan apresiasi terhadap tema yang diangkat, yakni ketahanan pangan, yang dinilainya sangat relevan dengan isu kesejahteraan masyarakat saat ini. Foto-foto yang ditampilkan menggambarkan beragam aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan, mulai dari panen padi, kegiatan keluarga menanam cabai secara hidroponik, hingga dokumentasi tentang program Makanan Bergizi (MBG) yang tengah digencarkan.

    “Semua foto unik. Menarik dan menyampaikan pesan tersendiri. Temanya kan ketahanan pangan ya? Foto-foto ini cukup menjelaskan kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang aman, tercukupi dan terjangkau. Bagus,” pungkasnya.

    Ketua PWI Jombang, M Mufid, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ketua TP PKK Jombang yang dinilainya sebagai bentuk dukungan nyata terhadap karya jurnalistik dan visual yang mengangkat isu strategis di masyarakat.

    Dalam lomba fotografi ini, terdapat puluhan peserta yang disaring menjadi 10 finalis. Dari 10 besar tersebut, terpilih juara 1, 2, 3 dan juara favorit yang seluruh karyanya dipamerkan di area pendapa.

    Beberapa karya foto yang mencuri perhatian antara lain Petani Buah Tomat karya Ahmad Azmi Amiq, Dari Dapur Pemerintah, Cinta dan Gizi Untuk Anak Negeri karya Uzlatul Mudzakiroh, Peternakan Ayam Potong oleh Deri Pratama, Sawi Hidroponik oleh Azka Dzakiyuda, serta Tanam Benih Pepaya hasil bidikan Akhmad.

    Pameran ini menjadi ajang yang bukan hanya menampilkan kreativitas para fotografer lokal, tetapi juga menyuarakan pesan penting tentang upaya bersama menjaga ketahanan pangan. Momen ini juga mempertegas sinergi antara media, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam membangun kesadaran publik melalui media visual yang kuat dan menyentuh. [suf]

  • Harga cabai rawit Rp46.286/kg, bawang merah Rp37.185/kg

    Harga cabai rawit Rp46.286/kg, bawang merah Rp37.185/kg

    Bawang merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.286/kg, bawang merah Rp37.185/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 27 Mei 2025 – 13:51 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp46.286 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp46.615 per kg, sedangkan bawang merah Rp37.185 per kg turun dari sebelumnya Rp38.440 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 09.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.673 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.641 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.724 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.868 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.670 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.854 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.104 per kg turun dari sebelumnya Rp6.277 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.733 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp10.843 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp41.010 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp41.593 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp44.708 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp45.188 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp43.572 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp42.591 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp134.669 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.438 per kg, daging ayam ras Rp35.152 per kg naik dari sebelumnya Rp34.896 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.151 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp29.144 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.426 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.628 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.833 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.922 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.649 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.784 per liter; Minyakita di harga Rp17.589 per liter stabil dari sebelumnya di level Rp17.589 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.738 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp9.821 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.887 per kg turun dari sebelumnya Rp13.020 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.325 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.940 per kg; ikan tongkol di harga 34.010 per kg turun dari sebelumnya Rp34.154 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.147 per kg naik dari sebelumnya Rp34.404 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.392 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.606 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.337 per kg turun dari sebelumnya Rp106.284 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp137.250 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp139.634 per kg.

     

    Sumber : Antara