Tanaman: Cabai

  • Gerakan Pangan Murah dan SPHP aksi konkret stabilitas pangan

    Gerakan Pangan Murah dan SPHP aksi konkret stabilitas pangan

    Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto (kiri) dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (16/6/2025). ANTARA/HO-Humas Bapanas

    Bapanas: Gerakan Pangan Murah dan SPHP aksi konkret stabilitas pangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 17 Juni 2025 – 12:29 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan gerakan pangan murah (GPM), penyaluran beras untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), hingga fasilitasi distribusi merupakan aksi konkret pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan nasional.

    Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto mengatakan upaya lainnya dalam menjaga stabilitas harga pangan yakni pemantauan dan pengawasan harga pangan, serta monitoring dan evaluasi (Monev) di pasar dan ritel modern.

    “Dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan terkait terus melaksanakan berbagai aksi nyata di lapangan,” kata Andriko dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Dia menyampaikan berbagai upaya tersebut dilakukan untuk menekan harga pangan agar sesuai dengan Harga Acuan Pembelian (HAP) di tingkat konsumen.

    Andriko menyebutkan hingga pertengahan Juni 2025, pemantauan dan pengawasan harga telah dilakukan bersama 1.053 petugas di daerah.

    Kemudian, GPM telah diselenggarakan sebanyak 3.817 kali, penyaluran beras SPHP telah mencapai 181.173 ton atau 60,39 persen dari target penyaluran 1,5 juta ton di tahun ini.

    Dia juga mengatakan bahwa Perum Bulog ke depan akan bersinergi dengan Koperasi Desa Merah Putih untuk penyaluran SPHP jika sudah beroperasi penuh.

    Untuk menjaga harga daging dan telur sesuai HAP, Bapanas mendorong kolaborasi peternak dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program prioritas Presiden Prabowo Subianto yakni Makan Bergizi Gratis melalui business matching di berbagai daerah.

    “Diperlukan pemetaan data peternak dan SPPG, serta pelaksanaan business matching antara SPPG dan produsen atau peternak di daerah sentra guna mempercepat penyerapan program bagi peternak rakyat,” ujarnya.

    Sementara itu, untuk mengurangi disparitas harga cabai, kata Andriko, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menginisiasi pengkajian penetapan standar harga antarwilayah serta pemanfaatan inovasi guna menjaga daya simpan produk dan stabilisasi pasokan.

    Langkah konkret akan dilakukan untuk menekan disparitas harga komoditas pangan, khususnya di wilayah Indonesia Timur, melalui kebijakan penetapan standar harga antarwilayah secara bertahap dan terukur.

    Selain itu, pemanfaatan inovasi seperti senyawa chitosan akan diterapkan untuk memperpanjang umur simpan serta menjaga kualitas cabai, guna mendukung stabilitas pasokan dan harga di berbagai daerah.

    “Senyawa chitosan akan dimanfaatkan untuk memperpanjang umur simpan dan menjaga kualitas cabai,” kata Andriko.

    Sumber : Antara

  • Dukung Ketahanan Pangan, Bhabinkamtibmas Sambibulu Cek Perkembangan Lahan Hortikultura Warga

    Dukung Ketahanan Pangan, Bhabinkamtibmas Sambibulu Cek Perkembangan Lahan Hortikultura Warga

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan swasembada pangan mandiri yang dicanangkan oleh Polresta Sidoarjo Polda Jawa Timur, Bhabinkamtibmas Desa Sambibulu, Aiptu Choirul, melaksanakan kegiatan pengecekan perkembangan lahan hortikultura milik warga di Dusun Sambiroto, RT 14 RW 3, Desa Sambibulu, Kecamatan Taman, pada Selasa (17/6/2025).

    Kegiatan ini merupakan implementasi arahan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Christian Tobing, yang mendorong peran aktif personel kepolisian dalam mendukung ketahanan pangan lokal melalui pendekatan berbasis komunitas. Fokus pemantauan dilakukan pada lahan hortikultura milik warga bernama Ihsan, yang telah menanami pekarangannya dengan berbagai tanaman produktif seperti terong, cabai, gambas, mentimun, jambu merah, jambu kristal, dan jeruk nipis.

    Selain melakukan pengecekan, Aiptu Choirul juga memberikan motivasi kepada pemilik lahan dan warga sekitar agar terus bersemangat dalam mengembangkan pekarangan menjadi lahan produktif. Ia juga mengimbau agar warga aktif berkomunikasi dengan perangkat desa bila mengalami kendala dalam bertani.

    “Kami siap membantu dan menjadi penghubung apabila ada kebutuhan atau hambatan yang dihadapi warga dalam menjalankan kegiatan pertanian di pekarangan rumah. Ini bagian dari komitmen Polri untuk mendukung ketahanan pangan yang tercanang pada Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan arahan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing,” ujar Aiptu Choirul.

    Pemilik lahan, Ihsan, menyambut baik dukungan dari Bhabinkamtibmas. Ia mengaku termotivasi untuk terus mengembangkan kebun hortikultura miliknya agar dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi lingkungan sekitar.

    “Saya senang dan merasa diperhatikan. Kehadiran Pak Bhabin memberi semangat baru bagi saya dan warga lain untuk terus mengembangkan lahan pekarangan agar bisa bermanfaat, bukan hanya untuk keluarga tapi juga lingkungan sekitar,” ucapnya. [isa/beq]

  • Harga bawang merah Rp40.831/kg, cabai rawit Rp51.373/kg

    Harga bawang merah Rp40.831/kg, cabai rawit Rp51.373/kg

    Komoditas bawang merah yang dijual di operasi pasar pangan murah di halaman Kantor Pos Flora Jakarta, Senin (24/2/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga bawang merah Rp40.831/kg, cabai rawit Rp51.373/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 16 Juni 2025 – 10:17 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah tingkat konsumen mencapai Rp40.831 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp41.992 per kg, sedangkan cabai rawit merah Rp51.373 per kg turun dari sebelumnya Rp51.825 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 08.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, seperti beras premium di harga Rp15.788 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.727 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.940 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.944 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.526 per kg turun dari sebelumnya Rp12.569 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.749 per kg turun dari sebelumnya Rp6.205 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.842 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.855 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp39.791 per kg naik tipis dari hari sebelumnya tercatat Rp39.370 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp43.393 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp43.783 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp45.108 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp46.118 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp134.684 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.416 per kg, daging ayam ras Rp35.429 per kg naik dari sebelumnya Rp34.908 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.441 per kg naik tipis dari sebelumnya 29.160 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.528 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.443 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.565 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp20.792 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.323 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.625 per liter; Minyakita di harga Rp17.449 per liter turun tipis dari sebelumnya di level Rp17.571 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.722 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.790 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.605 per kg turun dari sebelumnya Rp12.977 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.133 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp41.054 per kg; ikan tongkol di harga 35.003 per kg naik dari sebelumnya Rp34.280 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp35.000 per kg naik dari sebelumnya Rp34.490 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.422 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.600 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp95.278 per kg turun dari sebelumnya Rp104.979 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp138.214 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.488 per kg.

    Sumber : Antara

  • Polsek Balongbendo Laksanakan Patroli Sambang Lahan Ketahanan Pangan P2B

    Polsek Balongbendo Laksanakan Patroli Sambang Lahan Ketahanan Pangan P2B

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Mendukung program Ketahanan Pangan Polresta Sidoarjo Polda Jawa Timur dan arahan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing, Bhabinkamtibmas Desa Waruberon Polsek Balongbendo, Aipda Danang WH, melaksanakan patroli sambang desa ke lahan pekarangan milik warga, Senin (16/6/2025).

    Kegiatan tersebut berlangsung di pekarangan milik Edi Santoso yang terletak di RT 05 RW 01, Desa Waruberon, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo. Lahan yang sebelumnya tidak termanfaatkan (pekarangan tidur) kini mulai diolah menjadi Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) dan ditanami tanaman jagung dan benih lombok (cabai), sebagai bagian dari dukungan terhadap ketahanan pangan nasional dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

    Di lokasi Aipda Danang WH bersama Panit Binmas memberikan motivasi, dukungan, serta edukasi kepada pemilik pekarangan terkait pentingnya perawatan tanaman, pengendalian hama, hingga persiapan panen agar hasilnya maksimal dan bermanfaat bagi kebutuhan gizi keluarga.

    “Pekarangan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan kini telah menjadi lahan produktif yang mendukung program ketahanan pangan. Ini adalah langkah nyata dalam memperkuat kemandirian swasembada pangan warga,” ucap Aipda Danang.

    Sementara itu, Edi Santoso selaku pemilik pekarangan mengaku senang dan berterima kasih atas dukungan dari Bhabinkamtibmas. “Awalnya pekarangan ini hanya terbengkalai, tapi dengan adanya dorongan dari Bhabinkamtibmas dan program ketahanan pangan, saya jadi semangat untuk menanami lombok dan jagung. Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk keluarga dan lingkungan sekitar,” terang Edi.

    Hasil dari kegiatan Polisi Cinta Petani ini menunjukkan bahwa pekarangan tersebut telah siap untuk masuk tahap perawatan intensif, dengan tujuan jangka panjang untuk mendukung keberlanjutan program P2B di wilayah Desa Waruberon. [isa/aje]

  • Kuah Tilumiti Gorontalo: Hangat, Pedas, dan Penuh Kenangan Kampung Halaman

    Kuah Tilumiti Gorontalo: Hangat, Pedas, dan Penuh Kenangan Kampung Halaman

    Liputan6.com, Gorontalo – Wisata kuliner ke Gorontalo tak lengkap tanpa mencicipi Tabu Tilumiti lo Lajang Alus yang artinya tumis ikan lajang. Masakan tradisional berbahan dasar ikan layang dengan kuah rempah khas yang menggoda lidah.

    Bagi masyarakat Gorontalo, Tabu Tilumiti bukan sekadar hidangan rumahan, melainkan warisan kuliner yang masih lestari hingga kini.

    Sajian ini berbahan utama ikan layang atau Genus Decapterus, yang diolah bersama bumbu-bumbu segar dan khas daerah.

    Olahan ini dimulai dengan menghaluskan campuran bawang merah, bawang putih, lengkuas, kunyit, serta cabai rawit lokal jenis samia yang pedasnya khas.

    Ikan layang yang telah dibersihkan lalu ditumis dengan sedikit minyak bersama rempah tersebut.

    Ketika aroma harum mulai tercium, air ditambahkan secukupnya hingga menjadi kuah. Daun aromatik seperti serai, pandan, dan kemangi turut dimasukkan untuk memperkaya rasa.

    Setelah matang, Tabu Tilumiti biasanya disajikan selagi hangat, ditemani nasi milu—campuran nasi dan jagung—yang juga merupakan makanan pokok khas Gorontalo.

    “Lezat juga. Rasa rempahnya kuat dan ikannya cocok banget di lidah,” ujar Ardy, wisatawan asal Ternate yang mencicipi Tabu Tilumiti saat berkunjung ke Kota Gorontalo.

    Ia mengaku, di daerah asalnya tidak ditemukan masakan serupa. “Ada yang mirip, tapi rasa dan sensasinya berbeda. Mungkin karena cabai samia Gorontalo ini yang bikin pedasnya unik,” tuturnya.

    Kuliner Gorontalo dikenal dengan penggunaan bumbu-bumbu lokal dan olahan laut segar. Tabu Tilumiti lo Lajang Alus menjadi salah satu contoh masakan yang mencerminkan kekayaan budaya dan cita rasa masyarakat pesisir di Provinsi Gorontalo.

    Pemerintah daerah bersama pelaku UMKM kuliner terus berupaya mempromosikan makanan khas ini kepada wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, sebagai bagian dari identitas gastronomi daerah.

    Bagi Anda yang tengah merencanakan perjalanan ke Gorontalo, jangan lewatkan kesempatan mencicipi Tabu Tilumiti. Selain lezat, makanan ini menyimpan cerita panjang budaya masyarakat pesisir yang kaya akan cita rasa.

     

    Terharu, Polisi Pensiun Diarak Naik Vespa

  • Harga bawang merah Rp39.090/kg, cabai rawit Rp48.536/kg

    Harga bawang merah Rp39.090/kg, cabai rawit Rp48.536/kg

    Arsip foto – Pedagang melayani pembeli sayuran di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (1/8/2024). ANTARA FOTO/Reno Ensir.

    Bapanas: Harga bawang merah Rp39.090/kg, cabai rawit Rp48.536/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 15 Juni 2025 – 11:20 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah tingkat konsumen mencapai Rp39.090 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp41.843 per kg, sedangkan cabai rawit merah Rp48.536 per kg turun dari sebelumnya Rp52.557 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 08.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.552 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.712 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.684 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.998 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.594 per kg turun dari sebelumnya Rp12.551 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.763 per kg turun dari sebelumnya Rp6.119 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.803 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp10.879 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp38.180 per kg turun tipis dari hari sebelumnya tercatat Rp40.206 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp39.479 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp44.319 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp40.485 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp46.200 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp134.027 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.447 per kg, daging ayam ras Rp33.793 per kg turun dari sebelumnya Rp34.921 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.602 per kg turun tipis dari sebelumnya 29.248 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.274 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.493 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.170 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp20.811 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.238 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.643 per liter; Minyakita di harga Rp17.272 per liter turun tipis dari sebelumnya di level Rp17.554 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.633 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.781 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.758 per kg turun dari sebelumnya Rp13.009 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp40.342 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp41.191 per kg; ikan tongkol di harga 32.608 per kg turun dari sebelumnya Rp34.324 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp32.658 per kg turun dari sebelumnya Rp34.611 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.669 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.671 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp99.231 per kg turun dari sebelumnya Rp105.092 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp139.375 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.385 per kg.

    Sumber : Antara

  • Menguak Kisah dan Filosofi Pawon, Dapur Tradisional Jawa

    Menguak Kisah dan Filosofi Pawon, Dapur Tradisional Jawa

    Liputan6.com, Gunungkidul – Dalam harmoni budaya Jawa, rumah bukan sekadar tempat bernaung, melainkan ruang hidup yang penuh makna. Dari sekian banyak sudut, pawon (dapur) menjadi salah satu bagian yang paling kaya cerita dan nilai. Meski terkesan sederhana, ruangan ini adalah denyut nadi yang menghidupi seisi rumah.

    Menurut, Heri Nugroho, Angggota DPRD yang juga Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Gunungkidul, Pawon bukan hanya dapur dalam pengertian teknis, melainkan juga tempat menyimpan, menyambung, dan merawat kehidupan. Secara bahasa, “pawon” berasal dari akar kata “awu” yang berarti abu. Dari kata ini terbentuk kata “pa-awu-an”, atau tempat abu, yang kemudian disingkat menjadi “pawon”. “Makna ini mencerminkan fungsinya yang paling dasar tempat membakar kayu untuk memasak, menghasilkan api dan abu, serta menghangatkan rumah,” kata Heri.

    Namun, seperti halnya banyak konsep dalam budaya Jawa, pawon menyimpan makna yang jauh lebih dalam dari sekadar tempat api menyala. Pawon dalam rumah tradisional Jawa biasanya terletak di bagian belakang rumah. Ruangan ini dibangun tanpa plester, dengan dinding bata merah atau anyaman bambu, serta lantai tanah atau semen kasar. Atapnya sering kali terbuat dari genteng tanah liat, dan di dalamnya nyaris tak ada pembatas. Ini adalah ruang terbuka, tidak sekadar fisik, tetapi juga sosial.

    Di dalam pawon, Heri menyampaikan, terdapat tungku tanah liat atau kadang anglo dari besi, tempat kayu bakar disusun rapi untuk menyalakan api. Di atasnya dipasang wajan besi atau panci tanah liat, yang digunakan untuk memasak nasi, sayur lodeh, atau membuat jenang.

    Pada sudut ruangan, ada tempat menyimpan lading, wajan, cobek, dan uleg-uleg, hingga peralatan memasak tradisional yang masih digunakan hingga kini. Langit-langit pawon sering digunakan sebagai tempat menggantung hasil panen, seperti jagung, ketela pohon, cabai, atau daun tembakau. Di tempat ini, bahan makanan dijemur perlahan oleh panas dari api yang terus menyala, sekaligus disimpan untuk masa-masa sulit. Pawon menjadi semacam lumbung mikro, simbol ketahanan pangan di level rumah tangga.

    Namun lebih dari itu, lanjutnya, pawon adalah ruang kehidupan. Setiap pagi, aroma kayu terbakar dan kopi tubruk menyeruak dari pawon, mengiringi langkah anggota keluarga yang hendak memulai hari. Di sinilah, ibu-ibu memasak sambil berbincang dengan anak-anaknya. “Di sini pula, tetangga kerap datang, bukan untuk urusan penting, tetapi sekadar numpang menggoreng tempe atau menyeruput kopi,” ungkap Heri.

    Dalam tradisi Jawa, pawon juga dipercaya sebagai tempat yang sakral. Beberapa mitos berkembang dari generasi ke generasi. Salah satu kepercayaan menyebut bahwa pawon adalah tempat yang dihuni oleh leluhur, sehingga harus dijaga kebersihannya dan tidak boleh digunakan sembarangan.

    Bahkan, dalam keadaan tertentu, pawon dijadikan tempat menyiapkan air doa atau membuat jamu yang dipercaya membawa berkah. Letak pawon yang berada di belakang rumah bukan tanpa alasan. Ini mencerminkan nilai kerendahan hati. Api sebagai simbol energi dan kehidupan diletakkan di tempat tersembunyi, tidak dipamerkan. “Dalam falsafah Jawa, kekuatan yang sejati justru berada di balik layar, tidak memerlukan sorotan,” terang Heri.

    Heri menambahkan, sebagai ruang sosial, pawon memainkan peran penting dalam membangun kebersamaan. Saat hajatan desa, pawon menjadi dapur umum tempat ibu-ibu bergiliran memasak. Mereka datang bukan hanya membawa bahan makanan, tetapi juga cerita, tawa, bahkan kadang keluh kesah. “Kebersamaan itu dibangun dari uap panas yang mengepul, dari kepulan asap yang membumbung bersama rasa gotong royong,” ujarnya.

    Meski begitu, keberadaan pawon kini mulai tergerus zaman. Gaya hidup modern menggantikan pawon dengan dapur bersih, kompor listrik, dan peralatan instan. Anak muda kota lebih mengenal microwave daripada tungku. Pawon, dalam bentuk fisiknya, semakin langka pada saat ini. Heri menuturkan bahwa, hilangnya pawon bukan sekadar bergantinya alat memasak, melainkan bergesernya cara hidup, dari yang komunal menjadi individual, dari yang terbuka menjadi tertutup.

    Namun harapan belum padam. Di beberapa desa wisata seperti Nglanggeran atau Bejiharjo, Gunungkidul, pawon dihidupkan kembali sebagai bagian dari atraksi budaya. Wisatawan diajak memasak dengan tungku, mengiris daun singkong, menanak nasi dalam kendil tanah liat. “Kegiatan ini bukan hanya pelestarian, tapi juga pembelajaran tentang nilai hidup yang terkandung dalam kesederhanaan, tapi lebih dari itu, pawon adalah tempat hidup menyala, merekatkan keluarga, menghidupi masyarakat, dan menyimpan nilai-nilai kebudayaan yang tak lekang oleh waktu,” pungkasnya.

  • Harga bawang merah Rp39.798/kg, cabai rawit Rp50.523/kg

    Harga bawang merah Rp39.798/kg, cabai rawit Rp50.523/kg

    Sejumlah komoditas cabai rawit merah dan cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga bawang merah Rp39.798/kg, cabai rawit Rp50.523/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 14 Juni 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah tingkat konsumen mencapai Rp39.798 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp41.018 per kg, sedangkan cabai rawit merah Rp50.523 per kg turun dari sebelumnya Rp51.861 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 10.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.755 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.723 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.917 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.992 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.516 per kg turun dari sebelumnya Rp12.566 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.991 per kg turun dari sebelumnya Rp6.186 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.878 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp10.829 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp40.041 per kg turun tipis dari hari sebelumnya tercatat Rp40.045 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp43.293 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp44.478 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp45.066 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp46.621 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp135.278 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.091 per kg, daging ayam ras Rp34.415 per kg turun dari sebelumnya Rp35.043 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.994 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp29.222 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.510 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp18.482 per kg. Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.591 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp20.835 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.462 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.678 per liter; Minyakita di harga Rp17.460 per liter turun tipis dari sebelumnya di level Rp17.534 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.737 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.787 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.850 per kg turun dari sebelumnya Rp13.005 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.972 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.727 per kg; ikan tongkol di harga 34.331 per kg naik dari sebelumnya Rp33.952 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp33.344 per kg turun dari sebelumnya Rp34.361 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.646 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.644 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp104.919 per kg turun dari sebelumnya Rp105.402 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp136.818 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.488 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan 14 Juni: Gula Konsumsi, Cabai Rawit Merah, hingga Ikan Kembung Kompak Naik

    Harga Pangan 14 Juni: Gula Konsumsi, Cabai Rawit Merah, hingga Ikan Kembung Kompak Naik

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan, sejumlah mayoritas komoditas pangan di tingkat konsumen secara rata-rata nasional mengalami penurunan harga pagi ini.

    Kendati demikian, komoditas seperti beras premium, kedelai biji kering impor, cabai rawit merah, gula konsumsi, ikan kembung, dan garam konsumsi terpantau naik.

    Merujuk data Panel Harga Bapanas, Sabtu (14/6/2025), pukul 08.57 WIB, harga beras premium di tingkat konsumen dibanderol sebesar Rp15.750 per kilogram (kg). Jumlah tersebut naik 0,17% dari hari sebelumnya.

    Harga kedelai biji kering impor naik 0,79% menjadi Rp10.915 per kg, cabai rawit merah naik 0,6% menjadi Rp52.172 per kg, dan gula konsumsi tercatat naik 0,36% menjadi Rp18.549 per kg.

    Selanjutnya, harga ikan kembung pagi ini naik signifikan 3,72% menjadi Rp42.243 per kg dan garam konsumsi naik 0,44% dibanding hari sebelumnya, menjadi Rp11.695 per kg.

    Sementara itu, terdapat sejumlah komoditas pangan yang menunjukkan penurunan harga. Bapanas mencatat, harga beras medium secara rata-rata turun 0,4% menjadi Rp13.936 per kg dan beras SPHP turun 0,37% menjadi Rp12.519 per kg.

    Kemudian, harga jagung di tingkat peternak turun signifikan 5,33% dari hari sebelumnya, menjadi Rp5.856 per kg, bawang merah turun 3,87% menjadi Rp39.430 per kg, dan bawang putih bonggol turun 1,31% menjadi Rp39.521 per kg.

    Bapanas melaporkan harga berbagai jenis cabai mengalami penurunan harga, kecuali cabai rawit merah. Tercatat harga cabai merah keriting turun 3,45% menjadi Rp42.942 per kg dan cabai merah besar turun 3,26% menjadi Rp45.101 per kg.

    Harga daging sapi murni turun 0,49% menjadi Rp134.427 per kg, daging ayam ras turun 0,88% menjadi Rp34.735 per kg, dan telur ayam ras turun 0,32% menjadi Rp29.128 per kg.

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan turun 1,11% menjadi Rp20.603 per liter, minyak goreng curah turun 1,55% menjadi Rp17.404 per liter, dan minyakita turun 0,66% menjadi Rp17.418 per liter.

    Harga tepung terigu curah turun signifikan 2,02% menjadi Rp9.589 per kg, dan tepung terigu kemasan turun 1,29% dari hari sebelulmnya, menjadi Rp12.837 per kg.

    Di tingkat konsumen, harga ikan tongkol turun 0,6% menjadi Rp33.749 per kg, ikan bandeng turun signifikan 3,93% menjadi Rp33.010 per kg, daging kerbau beku impor turun 7,07% menjadi Rp97.948 per kg, dan daging kerbau segar turun 3,02% menjadi Rp136.250 per kg. 

  • Cerita Perempuan yang Nyawanya ‘Diselamatkan’ Seporsi Mie Kari

    Cerita Perempuan yang Nyawanya ‘Diselamatkan’ Seporsi Mie Kari

    Jakarta

    CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangai klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

    Bagi Melati (bukan nama sebenarnya), kehidupan pernah membawanya ke titik paling rendah dalam hidup. Tidak pernah terbayangkan olehnya, bahwa ada suatu masa dirinya akan ‘berdiri’ di antara hidup dan mati.

    “Aku bahkan udah nulis catatan bundir (bunuh diri) dan narik semua uang di ATM buat bayar utang kalo ada yang merasa pernah diutangi. Udah nge-gantung beberapa menit sampai kepala, tenggorokan rasanya mau remuk. Tiba-tiba talinya lepas karena aku nggak pandai bikin simpul,” tulis Melati di media sosial X, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Jumat (13/6/2025).

    Kehidupan yang tak berjalan seperti apa yang dimau Melati, membuatnya ingin mencoba mengakhiri hidup sekali lagi. Namun, sepertinya Tuhan sedang mencoba membuat gadis itu bisa bertahan. Percobaannya, kembali tak berhasil.

    “Nyoba lagi tapi kali ini kayunya yang patah karena akunya terlalu berat mungkin. Terus nangis, hidup udah susah mau mati pun susah,” tulisnya.

    Di antara kekecewaan dan kesedihan tersebut, Melati ingat satu hal: makanan yang membuat dunianya kembali baik-baik saja.

    “Akhirnya ke dapur, masak mie kari spesial pake cabe empat biji (aku gak suka makanan yang terlalu pedes). Habis makan terus bobo,” tulisnya.

    Bagi sebagian orang, semangkuk mi kari mungkin hanyalah makanan biasa yang disantap untuk mengganjal lapar. Bagi Melati, lebih dari itu, aroma kari dan kenyalnya mi adalah titik balik.

    “Sampek sekarang lupa kalo kemaren udah se gak peduli itu sama hidup. Bahkan nggak peduli kalopun harus masuk neraka karena bundir. Rasanya yang kemarin menggantung di langit-langit kamar itu bukan aku,” tulisnya.

    Dari kejadian tersebut, Melati mulai menemukan kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam hidupnya. Seperti kucingnya yang melahirkan empat anak-anak lucu.

    Melati mulai bersemangat kembali dalam hidup dan tidak meremehkan setiap perjuangan yang dilakukannya dalam setiap hembusan napas.

    “Thanks for the love and supports ya teman teman. Buat yang sudah berbagi kisahnya juga terima kasih karena telah memilih bertahan. Aku tau tindakan aku kemarin bodoh banget dan tidak layak ditiru. Wish u all have a good day!” tulisnya.

    NEXT: Survival Instinct di Balik Tindakan Bunuh Diri

    Psikolog dari Ohana Space, Veronica Adesla mengatakan depresi memang menjadi salah satu fakto mengapa seseorang sampai nekat ingin mengakhiri hidup.

    “Ada namanya major depressive disorder (MDD), orang yang udah masuk dan tingkatannya parah, akan ada action-nya,” kata Veronica saat dihubungi detikcom, Jumat (13/6/2025).

    “Mulai dari keinginan untuk mengakhiri hidup, kemudian memikirkan caranya, mencari tahu cara-caranya, sampai kemudian perilaku yang dilakukan untuk mengakhiri hidup,” lanjutnya.

    Menurut Veronica, ada satu ‘kunci’ bernama survival instinct atau naluri bertahan hidup. Hal-hal kecil seperti makanan favorit, ingat kepada orang-orang terkasih, hingga ketakutan-ketakutan biasanya menjadi penentu di momen antara hidup dan mati tersebut.

    “Biasanya di saat critical, insting untuk hidup ini teraktivasi bisa karena banyak hal. Misal, ‘ohh kalau ini aku lakukan dan tidak berhasil, aku malah menambah beban orang lain, kalau aku jadi cacat bagaimana?’,” kata Veronica.

    “Atau kemudian ada orang yang tiba-tiba menghubungi, dan kemudian dia merasa tidak sendiri. Kalau dia memaknai, ini berarti Tuhan nggak mau aku meninggal, masih ingin aku hidup,” sambungnya.

    Segera Cari Pertolongan

    Veronica melanjutkan, kepada siapa-siapa saja yang memiliki niat untuk mengakhiri hidup, bisa segera mencari bantuan. Baik itu ke psikolog atau orang-orang yang dipercaya.

    “Carilah orang yang memang cukup bisa dipercaya, orang yang nggak judgemental, orang yang dia nyaman untuk diajak bicara. Kompeten, maksudnya tidak menghakimi, dan mungkin bisa memberikan pemahanan,” katanya.

    “Mencari penguatan dari sisi spiritual itu boleh banget. Bahwa dia menjalani kehidupan ini nggak sendirian, bahwa Allah tuh ternyata baik loh,” tutupnya.

    Simak Video “Video Laura Theux Alami Baby Blues gegara Baca Komentar Netizen “
    [Gambas:Video 20detik]