Tanaman: Cabai

  • Bamsoet Cerita Beli Taksi Terbang Belum Sampai Barangnya

    Bamsoet Cerita Beli Taksi Terbang Belum Sampai Barangnya

    Jakarta

    Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjadi salah satu konsumen yang membeli taksi terbang EHang 216 S. Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu diketahui sudah memesan EHang sejak 2022.

    “Saya sendiri sudah pesan eHang ini sampai sekarang belum ada baranganya dan uangnya belum kembali,” ceplos Bamsoet saat demo flight EHang 216 S bersama penumpang di Phantom Ground Park PIK 2, Kab. Tangerang, Banten, Rabu (25/6/2025).

    Bamsoet diketahui sebagai sosok visioner dalam memilih kendaraan. Bamsoet merupakan konsumen pertama yang membeli Tesla saat kendaraan ini pertama kali dihadirkan Prestige di Indonesia.

    Rudy Salim, Executive Chairman dari Prestige Aviation yang merupakan perusahaan yang membawa dan menjual EHang 216 S, mengatakan sudah mengantongi izin demo flight dengan penumpang dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, salah satu direktorat di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

    Ini merupakan uji coba penerbangan EHang 216 S yang pertama kali terbang dengan penumpang manusia.

    Sejak tahun 2021, Prestige Aviation telah melakukan berbagai uji coba EH216-S di sejumlah lokasi mulai dari Bali, Semeru, Pondok Cabe, JIEXPO Kemayoran, dan PIK 2.

    Rudy menceritakan EHang 216 S tahun lalu sudah diuji coba dalam ajang Thailand Drone Exhibition & Symposium yang diselenggarakan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT).

    EHang diketahui belum mengantongi izin terbang untuk komersial di Indonesia. Rudy menyebut Ehang 216 S sudah memiliki pesanan dari kalangan pengusaha.

    “Kita ngurus izinnya dulu. Karena (kalau) kita ngirim unit, izinnya belum ada bagaimana? Nanti kita tunggu izinnya, perizinan sudah keluar, semuanya sudah selesai. Baru unitnya kita deliver kepada para pembeli kita,” kata Rudy saat disinggung kenapa unit Ehang 216 belum dikirim ke konsumen.

    Sebagai kendaraan tanpa awak kemudi, Ehang 216 dioperasikan melalui pusat komando dan kendali AAV (Autonomous Aerial Vehicle) yang berada di darat menggunakan jaringan 4G/5G sebagai saluran transmisi nirkabel berkecepatan tinggi untuk berkomunikasi dengan lancar dengan pusat komando dan kendali.

    Ehang punya dimensi tinggi mencapai 1,77 meter dan lebar mencapai 5,61 meter bisa ditumpangi dua orang, atau mengangkut beban maksimal 220 kg.

    Adapun jarak terbang dengan muatan maksimal mencapai 30 km. Waktu terbang mencapai 18-25 menit, serta kecepatan maksimal mencapai 130 Km/jam. EHang 216 S ditenagai oleh tenaga listrik, dilengkapi dengan 16 baling-baling dan motor.

    EHang telah mendapat sertifikasi untuk mengangkut penumpang pertama di dunia. Sertifikat Tipe itu dikeluarkan secara resmi oleh Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (Civil Aviation Administration of China/ CAAC).

    Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Sokhib Al Rohman menjelaskan pihaknya sedang menerbitkan regulasi untuk kendaraan terbang otonom supaya bisa legal terbang di langit Indonesia.

    “Kami dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara selalu mendukung kegiatan ini. Kami tidak anti teknologi,” kata Sokhib.

    “Rencana kita mau revisi atau amandemen undang-undang nomor 1 tahun 2009, di mana salah satu item yang ingin kita masukkan mengakomodir operasional, mulai dari desain, operational, personil, fasilitas.”

    “Undang-undang ini sudah 15 tahun, jadi memang perlu dievaluasi,” tambah dia.

    “Kami akan rapat dengan Civil Aviation Authority of China, salah satunya membahas arrangement produk China untuk melakukan type certificate validasi, sehingga nanti bisa menjadi resmi masuk dan dipakai operator Indonesia, apalagi Pak Bamsoet mau beli. Insya Allah nanti sudah valid, Pak. Sehingga nanti kita bisa terbitkan SOP standar yang bisa dipakai buat komersil,” jelasnya lagi.

    (riar/rgr)

  • Anomali cuaca picu kenaikan cabai dan tomat di Mataram

    Anomali cuaca picu kenaikan cabai dan tomat di Mataram

    Sejumlah komoditas pertanian yang dijual pedagang di salah satu pasar tradisional di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/HO-Dokumen Pribadi.

    Anomali cuaca picu kenaikan cabai dan tomat di Mataram
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 25 Juni 2025 – 11:13 WIB

    Elshinta.com – Komoditas pertanian jenis cabai dan tomat di sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengalami kenaikan yang salah satunya dipicu akibat anomali cuaca.

    “Kenaikan harga dua komoditas pertanian itu terjadi secara bertahap sejak sepekan terakhir. Pengakuan pedagang, kenaikan dipicu anomali cuaca,” kata Kepala Pasar Kebon Roek Mataram Malwi di Mataram, Rabu.

    Menurutnya, untuk harga cabai rawit mengalami kenaikan setiap hari, mulai hari Senin, 22 Juni 2025, sampai hari ini Kamis 25, Juni 2025 harga cabai berada pada angka Rp80.000 per kilogram. Pada Senin harganya masih Rp65.000 per kilogram, kemudian naik menjadi Rp75.000 per kilogram. Begitu juga dengan tomat, mengalami kenaikan secara bertahap.

    Mulai dari harga Rp15.000 per kilogram, naik lagi menjadi Rp20.000 per kilogram, kemudian menjadi Rp25.000 per kilogram, dan hari ini harga tomat di angka Rp27.000 per kilogram.

    “Pengakuan dari para pedagang, kenaikan dua komoditas tersebut dipicu karena anomali cuaca dan stok dari luar daerah belum ada masuk,” katanya.

    Menurut para pedagang, kata Malwi, anomali cuaca menyebabkan petani tidak bisa menanam cabai dan tomat sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan.

    “Akibatnya, karena tahap tanam terlambat maka masa panen juga mundur,” katanya.

    Dengan kondisi itu, lanjutnya, stok cabai dan tomat di tingkat pedagang berkurang hingga 50 persen. Misalnya, yang biasa membawa cabai 10 kilogram kini hanya 5 kilogram, begitu juga tomat yang biasa bawa 20-30 kilogram kini hanya bawa 10-15 kilogram. Terkait dengan kondisi itu, pemerintah diharapkan segera mengambil langkah upaya antisipasi menekan harga cabai dan tomat yang menjadi salah satu kebutuhan pokok dan penting masyarakat.

    “Dengan demikian, harga cabai dan tomat bisa terjaga dan tetap stabil,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Ragam Olahan Ikan Tuhuk, Sang Maskot Kabupaten Pesisir Barat

    Ragam Olahan Ikan Tuhuk, Sang Maskot Kabupaten Pesisir Barat

    Liputan6.com, Lampung – Ikan tuhuk atau blue marlin dikenal sebagai maskot Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Ikan ini banyak diolah menjadi makanan lezat khas Lampung.

    Keberadaan ikan tuhuk sebagai ikon Kabupaten Pesisir Barat dibuktikan dengan keberadaan patung berupa tugu. Selain itu, ikan tuhuk juga tampil dalam logo daerah dan kerap dijadikan sebagai bahan dasar lomba masak tingkat kabupaten.

    Mengutip dari Portal Informasi Indonesia, ikan tuhuk memiliki ciri khas berupa moncong bertombak dengan sirip tegak. Ikan ini menjadi tangkapan favorit nelayan di perairan Samudra Hindia di dekat Krui.

    Bobot ikan tuhuk mencapai 200 kilogram. Oleh sebab itu, ikan ini hanya bisa ditangkap dengan cara dipancing.

    Daging ikan tuhuk berwarna merah dengan tekstur tebal dan padat, mirip tuna. Ikan ini sangat mudah ditemukan di pasar-pasar sekitar Krui.

    Ikan tuhuk yang banyak dijual di pasar adalah marlin hitam, bukan marlin biru. Hal ini karena marlin hitam lebih mudah ditangkap.

    Oleh masyarakat setempat, ikan tuhuk juga disebut sebagai setuhuk kendati atau ikan nibung. Ikan ini menjadi rahasia lezatnya kuliner khas Lampung.

    1. Gulai Taboh Iwak Tuhuk

    Salah satu kuliner berbahan dasar ikan tuhuk yang paling populer adalah gulai taboh iwak tuhuk atau gulai segar ikan marlin. Masakan khas pesisir ini dibuat dengan tambahan rempah-rempah, seperti kunyit, jahe, bawang merah, batang serai, garam, cabai merah yang dihaluskan, dan santan kelapa.

    Selain itu, ada pula sentuhan belimbing wuluh untuk menambahkan cita rasa segar. Tak jarang, beberapa bonggol petai juga ditambahkan.

    Ikan tuhuk yang dimasak menjadi gulai taboh iwak tuhuk biasanya dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Penggunaannya pun sesuai selera, tak ada pakem khusus.

    2. Perosmasin Ikan Tuhuk

    Selain gulai taboh iwak tuhuk, ikan khas ini juga menjadi bahan dasar masakan berkuah lainnya. Adalah perosmasin ikan tuhuk atau asam pedas ikan marlin yang dibuat tanpa menggunakan santan.

    Kedua masakan ini dibuat dengan menggunakan bahan baku yang mirip. Perbedaanya hanya pada absennya santan dalam perosmasin ikan tuhuk.

     

  • Polisi Belum Langsung Tilang Truk ODOL, Ternyata Ini Alasannya

    Polisi Belum Langsung Tilang Truk ODOL, Ternyata Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penindakan atas truk-truk kelebihan muatan kelebihan dimensi (over loading over dimension/ ODOL) belum akan dilakukan langsung di lapangan. Meski, pihak Korlantas Polri sudah melakukan sosialisasi penertiban truk ODOL di berbagai daerah.

    Seperti diketahui, pemerintah menargetkan, tidak ada lagi truk-truk ODOL yang berkeliaran di jalanan Indonesia mulai tahun 2026 nanti. Korlantas Polri telah memulai sosialisasi Zero ODOL mulai 1 Juni 2025.

    Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengatakan, diperlukan analisis menyeluruh untuk merealisasikan Zero ODOL di Indonesia. Mulai dari aspek ekonomi, logistik, hingga sistem transportasi.

    Hal itu disampaikan dalam rapat diskusi pelaksanaan penanganan angkutan barang ODOL yang dipimpin Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Komjen Pol (Purn) Suntana. Turut hadir Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Hubdar) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Irjen Pol (Purn) Aan Shunanan, dan Deputi Bidang Koordinasi Konektivitas Kemenko Infrawil Odo RM Manuhutu.

    “Adanya Indonesia menuju zero Over Dimension dan Overloading kita akan melihat dari beberapa aspek yang tadi sudah di jelaskan oleh pak Dirjen Hubdar. Dari aspek perekonominya seperti apa, dari aspek logistiknya seperti apa, dari aspek angkutannya seperti apa?,” katanya dikutip dari keterangan di situs resmi Korlantas Polri, Selasa (24/6/2025).

    “Sehingga saya yang merepresentasi aparat penegak hukum, belum melakukan penegakan hukum,” tambah Irjen Pol Agus.

    Lalu apa alasannya?

    Dia menjelaskan, penegakan hukum belum akan dilakukan sebelum seluruh regulasi yang berkaitan benar-benar siap dan terintegrasi.

    “Maka dari itu saya pastikan untuk Over Dimension belum ada penegakan hukum sebelum regulasi yang tadi disampaikan pak dirjen itu sudah komperhensif terintegrasi,” tegasnya.

    Irjen Pol Agus memaparkan, sepanjang tahun 2024 tercatat ada 26.839 orang jadi korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Karena itu, imbuh dia, pendekatan edukatif melalui sosialisasi tertib berlalu lintas penting dilakukan.

    “Saya yakin negara hadir untuk melindungi rasa keadilan dari sisi aspek manapun. Saya Kakorlantas yang bertanggung jawab tapi jangan melanggar,” ucapnya.

    “Penilangan penegakan hukum belum tentu membuat orang merasa adil. Oleh ebab itu sosialisasi, nanti baru ada peringatan. Nanti mungkin masih ada somasi, penempelan stiker. Masih panjang, yang penting bagaimana tata kelola transportasi ini tertib dilihat dari keselamatan. Maka dari itu saya hanya menyoroti di bidang keselamatan,” katanya.

    Dengan analisis yang komprehensif terhadap anatomi kecelakaan, lanjutnya, langkah-langkah pencegahan bisa dirumuskan secara lebih efektif.

    “Dari sisi keslamatan, masih banyak aspek-aspek yang tadi memang harus dikaji mendalam. Sehingga langkah-langkah untuk menertibkan itu harus komperhensif. Anatomi kecelakaan, analisis dan evaluasi harus. Kita mengambil langkh-langkah. Salah satunya adalah kita sudah menetapkan hari keselamatan,” ujarnya.

    Logistik Pangan Terganggu

    Sementara itu, Wamenhub menegaskan, pelaksanaan Zero ODOL harus dengan kebijakan yang tidak merugikan semua pihak.

    “Hari ini kita bisa berkumpul mencari solusi dimana kebijakan yang akan kita buat bisa dikomunikasikan dan dicarikan solusi yang paling tidak merugikan semua pihak,” kata Wamenhub.

    Sebelumnya, Direktur Ketersediaan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Indra Wijayanto mengingatkan adanya potensi gangguan logistik pangan ke wilayah Jakarta dan Jawa Barat (Jabar). Menyusul aksi demo supir-supir truk ODOL (Over Dimension-Over Load/ kelebihan muatan dan dimensi) di berbagai daerah.

    Untuk itu, kata Direktur Ketersediaan Bapanas Indra Wijayanto, diperlukan pembahasan detail untuk mengantisipasi efek domino dari persoalan aksi demo supir truk ODOL tersebut.

    “Ada isu yang terbaru menurut kami perlu di-highlight minggu ini. Mengenai demo ODOL. Ini sudah cukup mengganggu karena beberapa asosiasi, telur maupun cabai, telah berkirim surat kepada kami, mengenai keterlambatan. Ini akan mengganggu pasokan, khususnya di Jakarta,” katanya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025, Senin (23/6/2025).

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bapanas: Harga bawang merah Rp42.429/kg, cabai rawit Rp62.857/kg Selasa, 24 Juni 2025 – 07:35 WIB

    Bapanas: Harga bawang merah Rp42.429/kg, cabai rawit Rp62.857/kg
    Selasa, 24 Juni 2025 – 07:35 WIB

  • Maag Kronis di Usia 20-an? Cek 5 Pola Makan yang Harus Kamu Hindari

    Maag Kronis di Usia 20-an? Cek 5 Pola Makan yang Harus Kamu Hindari

    Jakarta

    Kondisi maag kronis bisa dialami oleh orang dengan usia 20 tahunan. Menurut penelitian berjudul Factor Related to Gastritis Event at Ages 17-21 Years Old in The Work Area of Pesanggrahan Public Health Centre in 2018, gastritis atau maag yang terjadi di negara-negara berkembang dialami oleh orang dengan usia dominan 20 tahun. Kekambuhannya disebut bisa meningkatnya risiko penyakit yang lebih berbahaya.

    Pada tahun 2011, dalam pemberitaan detikhealth sebelumnya, seorang pria berusia 25 tahun didiagnosa maag kronis dan harus diberi oksigen lewat hidung serta dikeluarkan gas lambungnya lewat mulut. Dalam kasus ini dokter juga mendiagnosa usus buntunya lengket dan harus dioperasi jika tidak bisa kentut.

    Dalam kasus lainnya, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) yang seringkali dikaitkan dengan maag juga dialami oleh wanita berusia 25 tahun. Kondisi GERD parah yang meliputi nyeri ulu hati hingga ke bagian belakang tubuh itu membuatnya sampai harus cuci lambung.

    Setelah melakukan ‘cuci lambung’ dengan pemasangan NGT di IGD, cairan pertama berwarna merah keluar, yang menandakan adanya perdarahan di lambung. Setelah itu, warna cairan berubah menjadi hitam pekat. Dokter mengatakan warna hitam menunjukkan adanya masalah serius pada lambung yang bisa jadi mengarah ke tukak lambung.

    Kondisi gangguan pencernaan dapat terjadi karena pola makan yang tidak baik. Untuk menghindari kondisi maag kronis, ketahui beberapa pola makan yang harus dihindari berikut ini.

    Maag Kronis di Usia 20-an? Cek 5 Pola Makan yang Harus Kamu Hindari

    Maag atau gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Dikutip dari Mayo Clinic, gejalanya meliputi rasa sakit, nyeri seperti terbakar di perut bagian atas, hingga mual dan muntah. Pola makan yang tidak baik seperti makan makanan pedas dan terlalu banyak karbohidrat bisa menjadi faktor dalam penyakit maag. Berikut pola makan yang harus dikurangi atau bahkan dihindari:

    1. Makan Makanan Pedas

    Makanan pedas bisa memicu maag atau memperburuknya karena zat capsaicin. Dikutip dari laman Gaviscon, capsaicin adalah bahan aktif yang membuat rasa pedas, seperti di paprika dan cabai.

    Dikutip dari laman Times of India, bahan ini bisa mengiritasi lapisan lambung serta mendorong produksi asam lambung. Pada akhirnya timbullah rasa sakit dan ketidaknyamanan.

    2. Makan Terlalu Banyak Karbohidrat dan Gula

    Kebanyakan makanan yang mengandung karbohidrat bisa menyebabkan gas dan kembung. Secara umum, karbohidrat seperti gula dan serat yang difermentasi saat dipecah di usus besar. Proses ini menciptakan penumpukan gas di usus besar yang menyebabkan rasa kembung dan tidak nyaman.

    3. Makan Terlalu Banyak dan Terlalu Cepat

    Dikutip dari WebMD, makan terlalu banyak dan terlalu cepat juga bisa menyebabkan maag. Makan dalam porsi besar meregangkan perut yang bisa membuat kenyang dan kembung. Makan berlebihan akan meregangkan lambung dan membuat asam lambung lebih mudah keluar melalui bagian atas.

    4. Konsumsi Makanan yang Mengandung Terlalu Banyak Lemak

    Dikutip dari Healthline, makanan yang mengandung lemak mungkin memperburuk peradangan pada lapisan lambung. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, kandungan lemak yang tinggi memicu lebih banyak asam dan enzim yang bisa mengiritasi jaringan tubuh.

    5. Mengonsumsi Alkohol

    Alkohol dapat mengiritasi lapisan mukosa di seluruh saluran pencernaan yang pada akhirnya menyebabkan peradangan. Minuman ini juga bisa menurunkan daya tahan tubuh, sehingga meningkatkan kemungkinan seseorang untuk memilih makanan yang tidak sesuai dengan kesehatan sistem pencernaan.

    Menurut Medical Manager Divisi Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma TBK, dr Helmin Agustina Silalahi, penyakit fatal bisa terjadi jika maag tidak ditangani dengan baik. Hal ini karena gejala maag dapat juga merupakan gejala dari suatu penyakit yang serius.

    “Untuk sakit maag organik, harus konsultasi dengan dokter dulu sebelum puasa, untuk memastikan kondisi lambung dan kesehatan secara keseluruhan, apakah dia bisa atau tidak, karena jika dipaksakan akibatnya bisa lebih parah,” ujar dr Helmin kepada detikHealth, Kamis (30/4/2020).

    Maag yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan kondisi fatal seperti perdarahan pada ulkus lambung, penyumbatan pada saluran pencernaan, hingga kanker lambung.

    (elk/tgm)

  • Harga Pangan Hari Ini 24 Juni: Daging Ayam & Gula Naik, Beras Kompak Turun

    Harga Pangan Hari Ini 24 Juni: Daging Ayam & Gula Naik, Beras Kompak Turun

    Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas harga rata-rata nasional komoditas pangan mengalami penurunan. Hanya saja, harga daging ayam dan gula pasir justru berbalik mengalami kenaikan pada hari ini, Selasa (24/6/2025).

    Mengutip panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada pukul 7.50 WIB, seluruh jenis beras kompak turun harga. Perinciannya, harga beras premium turun 0,25% dibandingkan dengan hari sebelumnya menjadi Rp15.757 per kg.

    Kemudian, harga beras medium turun 1,33% menjadi Rp13.898 per kg dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) turun 0,25% menjadi Rp12.500 per kg.

    Harga komoditas lain seperti bawang merah ikut turun 7,13% menjadi Rp42.180 per kg. Diikuti harga bawang putih bonggol yang turun 5,34% menjadi Rp37.592 per kg.

    Selanjutnya, harga cabai merah keriting turun 6,37% menjadi Rp41.201 per kg, cabai merah besar turun cukup signifikan 19,05% menjadi Rp35.398 per kg dan cabai rawit merah turun 7,61% per kg menjadi Rp56.083 per kg.

    Lalu, harga minyak goreng kemasan turun 2,53% menjadi Rp20.356 per liter, minyak goreng curah turun 3,99% ke level Rp16.896 per liter dan Minyakita turun 1,95% menjadi Rp17.234 per liter.

    Komoditas pangan sumber protein seperti telur turut mencatatkan penurunan harga 0,46% menjadi Rp29.197 per kg. Akan tetapi, harga daging ayam ras justru naik 1,25% menjadi Rp35.293 per kg.

    Daging sapi murni juga melanjutkan tren turun harga. Kali ini melandai 0,78% menjadi Rp134.034 per kg. Harga daging kerbau beku (impor luar negeri) turun 3,29% menjadi Rp101.309 per kg dan daging kerbau segar turun 2,29% menjadi Rp137.778 per kg.

    Sementara itu, harga gula konsumsi naik 0,49% menjadi Rp18.545 per kg, sedangkan garam konsumsi masih melanjutkan penurunan harga 3,62% menjadi Rp11.247 per kg.

    Harga jagung peternak juga turun 4,63% menjadi Rp5.834 per kg dan kedelai biji kering turun 1,28% menjadi Rp10.706 per kg.

    Terakhir, harga ikan kembung kembali berbalik naik 2,04% menjadi Rp41.833 per kg, ikan tongkol naik 6,02% menjadi Rp36.094 per kg dan ikan bandeng naik 4,58% menjadi Rp36.286 per kg.

  • Pasokan Telur & Cabai ke Jakarta-Jabar Terancam Seret!

    Pasokan Telur & Cabai ke Jakarta-Jabar Terancam Seret!

    Jakarta

    Keterlambatan pengiriman telur dan cabai untuk daerah DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar) bisa terjadi menyusul demo para sopir terkait pelarangan truk obesitas atau over dimension-over load (ODOL).

    “Mengenai demo ODOL, ini sudah cukup mengganggu karena beberapa asosiasi telur maupun cabai, telah berkirim surat kepada kami mengenai keterlambatan, sehingga ini akan mengganggu pasokan, khususnya di Jakarta, di DKI,” ungkap Direktur Ketersediaan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Indra Wijayanto dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025, dikutip dari YouTube resmi Kementerian Dalam Negeri, Senin (23/6/2025).

    Pelarangan truk obesitas ini telah diatur melalui program nasional Zero ODOL. Namun, implementasi program tersebut molor hingga saat ini.

    Zero ODOL ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 28 Tahun 2021 tentang Pengawasan Muatan Angkutan Baranh dan Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan.

    Kemudian wacana implementasi Peremenhub yang disebut berlaku tahun depan memicu penolakan para supir truk. Akibatnya, terang Indra, arus logistik pangan dari Jawa Timur dan Jawa Tengah terganggu.

    “Ini mulai naik lagi isunya, dan ini memang mengganggu arus logistik pangan, khususnya dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, yang masuk ke DKI maupun Jawa Barat,” terang Indra.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menargetkan penerapan aturan Zero ODOL berlaku efektif tahun 2026.

    AHY menerangkan, lambatnya implementasi program zero ODOL lantaran masih dalam pembahasan di lintas sektoral. Ia menyebut, pembahasan zero odol tidak cukup hanya dilakukan dua kali pembahasan.

    “Kita tadi targetkan tahun depan efektifnya 2026 karena kita sekali lagi tidak bisa hanya satu pertemuan, dua pertemuan. Ini kita akan melibatkan secara utuh semuanya,” kata AHY usai rapat koordinasi terkait kendaraan dan truk odol di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Selasa (6/5/2025).

    AHY mengatakan, pemerintah juga bakal melibatkan pelaku usaha logistik, baik di skala nasional maupun tingkat daerah. Melalui pertemuan dengan pelaku usaha, program Zero ODOL juga akan disesuaikan kembali.

    Ia menjelaskan, pemerintah akan menetapkan satu wilayah percontohan untuk implementasi program Zero ODOL, salah satunya Jawa Barat. Jawa Barat dipilih lantaran memiliki 54 kawasan industri dari 164 total keseluruhan di Indonesia.

    (hns/hns)

  • Pupuk Indonesia Kenalkan NPK Nitrat, Bawang Merah & Cabai Tahan Musim Hujan

    Pupuk Indonesia Kenalkan NPK Nitrat, Bawang Merah & Cabai Tahan Musim Hujan

    Jakarta

    Pupuk Indonesia melalui anggota holding-nya, Pupuk Kujang Cikampek memperkenalkan formula baru NPK berbasis Nitrat. Pupuk dengan formulasi 15-13-18 ini dikatakan telah terbukti meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah dan cabai meskipun pada saat musim hujan.

    Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi menyampaikan bahwa Pupuk Indonesia Grup akan terus berinovasi untuk mendukung peningkatan produktivitas petani. Ia menilai kunci peningkatan kesejahteraan petani tidak lepas dari peningkatan produktivitas.

    “Kita akan dorong pertanian modern melalui konsep precision farming, yaitu menggunakan pupuk sesuai dengan komoditas dan lokasi. Pupuk NPK Nitrat ini adalah salah satu inovasi dari Pupuk Indonesia Grup yang bisa mendukung perkembangan dari pertanian di Indonesia,” ungkap Rahmad dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).

    Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan temu tani di Kebun Riset Kujang Kampioen, di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Minggu (22/6).

    Selain itu, Rahmad mengungkapkan formula baru NPK Nitrat produksi Pupuk Kujang ini menjadi produk pupuk berbasis nitrat pertama yang diproduksi di dalam negeri. Selama ini pupuk berbasis nitrat yang dipakai petani hortikultura semuanya diperoleh dari impor dengan total sekitar 350 ribu ton dalam setahun secara nasional.

    “Ketahanan pangan bukan hasilnya saja yang naik, tapi juga inputnya. Bayangkan jika outputnya naik tapi semua inputnya impor, ketahanan pangan pun kurang kuat. Inovasi ini bukti nyata keinginan kita untuk berkontribusi secara aktif, dan terus memastikan posisi kita sebagai penopang ketahanan pangan nasional,” tuturnya.

    Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Pupuk Kujang, Maryono menjelaskan bahwa pengaplikasian pupuk nitrat oleh petani bawang merah yang didapat dari impor selama ini masih membutuhkan tambahan pupuk lain. Sementara dengan NPK Nitrat ini, pengaplikasiannya tanpa menggunakan tambahan pupuk lain, dan bisa digunakan di berbagai musim.

    “Pupuk berbasis nitrat selama ini masih membutuhkan tambahan pupuk KCl agar hasil pada bawang merah lebih optimal. Karena itu, tim di Pupuk Kujang membuat formulasi baru sehingga pengaplikasiannya lebih efektif dan efisien, serta hasilnya optimal. NPK Nitrat bisa menggantikan produk pupuk nitrat dengan campurannya,” ujarnya.

    Berdasarkan hasil demonstration plot (demplot), NPK Nitrat telah menunjukkan peningkatan produksi cabai sebesar 6% dan bawang sebesar 9%. Peningkatan keuntungan yang didapat petani mencapai 4,9% untuk cabai dan 9,5% untuk bawang.

    Diketahui NPK Nitrat memiliki spesifikasi NPK 15-13-18 dengan kandungan Nitrat (N−NO3) 5% serta dilengkapi unsur hara mikro (B, Cu, Zn). Produk ini tersedia dalam bentuk granular berwarna hijau dengan kemasan 20 kg dan 2 kg. Sasaran pupuk ini adalah tanaman hortikultura, khususnya bawang dan cabai, dengan memposisikan NPK Nitrat sebagai pupuk nitrat formula lengkap.

    Ketua Umum Asosiasi Bawang Merah di Indonesia (ABMI), Dian Alex Chandra mengungkapkan NPK Nitrat merupakan solusi bagi petani bawang merah. Karena salah satu kendala bagi petani bawang adalah penggunaan pupuk yang variatif. Misalkan pada saat kemarau petani menggunakan pupuk dengan nitrogen tinggi, kalau musim hujan nitrogennya kita kurangi.

    “Begitu juga dengan tanaman bawang merah yang ada di dataran rendah maupun dataran tinggi pemupukannya berbeda. Dengan adanya NPK Nitrat, satu kali selesai alhamdulillah,” ujarnya.

    Alex menambahkan pupuk nitrat yang selama ini didapatkan petani bawang merah di Indonesia juga dipengaruhi kondisi global, karena diperoleh dari impor. Dengan diproduksinya NPK Nitrat di dalam negeri ia berharap harga produk terjangkau.

    Ia juga mengungkapkan jika pengaplikasian NPK Nitrat mampu menjadikan tanaman bawang merah tahan terhadap cuaca ekstrem. Ini merupakan solusi atas kekhawatiran petani pada saat tanam di musim hujan.

    “Kalau ada demplot, biasanya dilaksanakan pada musim kemarau. Tapi demplot NPK Nitrat kemarin di Brebes dilakukan pada saat musim hujan. Ini tantangan luar biasa, alhamdulilah panen. Petani yang pakai pupuk lain panennya kurang bagus, sementara teman-teman yang pakai NPK Nitrat, Alhamdulillah panen berhasil,” pungkas Alex.

    Sebagai informasi, temu tani ini dihadiri oleh sekitar 250 petani hortikultura dari berbagai daerah, termasuk Karawang, Purwakarta, Subang, hingga Brebes dan Jawa Timur. Ini menandai langkah maju dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produktivitas pertanian.

    (prf/ega)

  • Laboratorium Mini Tes Pangan Hadir di Pasar Bendungan Kulon Progo, Ini Tujuannya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Juni 2025

    Laboratorium Mini Tes Pangan Hadir di Pasar Bendungan Kulon Progo, Ini Tujuannya Regional 23 Juni 2025

    Laboratorium Mini Tes Pangan Hadir di Pasar Bendungan Kulon Progo, Ini Tujuannya
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com –
    Badan Pangan Nasional
    (Bapanas) terus mendorong pemenuhan standar
    keamanan pangan
    dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
    Salah satu langkah strategisnya adalah penerapan
    tes cepat
    (rapid test) terhadap bahan pangan yang digunakan di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
    Tes cepat
    ini bertujuan untuk mendeteksi adanya residu pestisida, boraks, formalin, dan logam berat, yang kerap menjadi penyebab gangguan kesehatan.
    “Nanti kami minta (pemeriksaan) ini jadi SOP (di) SPPG. Masih dibicarakan dilengkapi di sana,” kata Andriko Noto Susanto, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan
    Keamanan Pangan
    Bapanas, saat mengunjungi Pasar Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten
    Kulon Progo
    , DIY, Minggu (22/6/2025).
    Bapanas kini mengembangkan model laboratorium kecil di lingkungan SPPG untuk menguji keamanan bahan pangan.
    Model ini diadopsi dari kegiatan pos pantau dalam program Pasar Pangan Segar Aman (PAS AMAN), yang sudah diterapkan di berbagai pasar di Indonesia.
    Salah satu pos pantau tersebut hadir di Pasar Bendungan, tempat dilakukannya uji petik terhadap 11 sampel bahan pangan, mulai dari sawi, cabai, brokoli, tomat, kacang panjang, seledri, daun bawang hingga daging ayam.
    “Semua bertujuan agar konsumen mendapat perlindungan dari produk tidak sehat akibat residu di atas batas ambang,” jelas Drajat Purbadi, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo.
    Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa seluruh sampel negatif dari kandungan boraks, pestisida, dan logam berat.
    Selain mendukung pengujian, Bapanas juga menyiapkan sumber daya manusia melalui pelatihan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) di tiap provinsi.
    “(Uji cepat di SPPG) akan dimassalisasi ke depan,” kata Andriko.
    Ia juga menegaskan bahwa program ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Bapanas, tetapi juga perlu dukungan dari dinas pangan dan pertanian daerah.
    Drajat Purbadi mengungkapkan, pengujian seperti ini sangat penting karena bahan pangan MBG diambil langsung dari petani.
    Saat ini, DPP Kulon Progo memiliki tujuh personel yang siap menjalankan pengujian bahan makanan secara rutin.
    “Ini akan menjadi SOP SPPG terkait produk keamanan dari sumber, utamanya sayuran. Kami yakin ini akan terlaksana di setiap SPPG,” tambahnya.
    Andriko dan jajaran juga meninjau langsung mobil laboratorium mini milik Dinas Pertanian dan Pangan DIY.
    Mobil ini menjadi bagian dari pos pantau mobile yang melakukan pengujian cepat di lapangan.
    Program ini sekaligus menjadi bagian dari upaya menekan angka penyakit tidak menular, yang menurut data, menyumbang hingga 30 persen angka kematian di Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.