Tanaman: Cabai

  • Diskon tiket transportasi membantu redam tingkat inflasi Juni 2025

    Diskon tiket transportasi membantu redam tingkat inflasi Juni 2025

    Deflasi ini dipicu oleh penurunan tarif akibat diskon tiket transportasi selama bulan Juni ini.

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan diskon tiket transportasi menjadi faktor yang meredam tingkat inflasi pada Juni 2025.

    Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers Rilis BPS, di Jakarta, Selasa, merinci komoditas tarif angkutan laut dan tarif kereta api mengalami deflasi masing-masing 16,96 persen (month-to-month/mtm) dan 4,20 persen (mtm), dengan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,01 persen.

    “Deflasi ini dipicu oleh penurunan tarif akibat diskon tiket transportasi selama bulan Juni ini,” ujar Pudji.

    Sebaliknya, komoditas tarif angkutan udara menyumbang inflasi, dengan tingkat inflasi 5,81 persen (mtm) dan andil 0,04 persen.

    Secara keseluruhan, kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 0,07 persen (mtm) dengan andil 0,01 persen pada Juni 2025.

    Perekonomian Indonesia diketahui mengalami inflasi 0,19 persen secara bulanan (mtm) pada Juni 2025.

    Kelompok makanan, minuman, dan tembakau berbalik menjadi kelompok utama penyumbang inflasi, dengan komoditas yang dominan di antaranya beras, cabai rawit, bawang merah, dan tomat.

    Dari segi komponen, harga bergejolak (volatile food) menjadi penyumbang utama dengan tingkat inflasi 0,77 persen (mtm) dan andil 0,13 persen (mtm). Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi dari komponen ini adalah beras, cabai rawit, bawang merah, dan tomat.

    Komponen inti (core inflation) mencatatkan tingkat inflasi sebesar 0,07 persen (mtm) dengan andil 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil pada inflasi komponen inti adalah emas perhiasan.

    Sedangkan komponen harga diatur pemerintah (administered price) mencatatkan tingkat inflasi 0,09 persen (mtm) dengan andil 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen ini adalah tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, dan sigaret kretek mesin (SKM).

    Sementara diskon tarif transportasi merupakan salah satu program dari enam kebijakan stimulus ekonomi kuartal II-2025.

    Diskon transportasi massal selama dua bulan libur sekolah mencakup diskon tiket kereta api sebesar 30 persen, diskon tiket pesawat melalui skema Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar enam persen, serta diskon angkutan laut hingga 50 persen.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Makanan-minuman-tembakau berbalik jadi pemicu inflasi pada Juni 2025

    Makanan-minuman-tembakau berbalik jadi pemicu inflasi pada Juni 2025

    Tingkat inflasi kelompok ini adalah sebesar 0,46 persen (month-to-month/mtm), dengan andil inflasi sebesar 0,13 persen

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kelompok makanan, minuman dan tembakau berbalik menjadi kelompok utama penyumbang inflasi pada Juni 2025, setelah sebelumnya menjadi penyumbang deflasi pada Mei 2025.

    “Tingkat inflasi kelompok ini adalah sebesar 0,46 persen (month-to-month/mtm), dengan andil inflasi sebesar 0,13 persen,” kata Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers Rilis BPS di Jakarta, Selasa.

    Komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi Juni 2025 pada kelompok ini adalah beras, cabai rawit, bawang merah, dan tomat dengan andil masing-masing 0,04 persen, 0,03 persen, 0,02 persen dan 0,02 persen.

    Sedangkan komoditas yang meredam inflasi Juni pada kelompok ini adalah bawang putih dan bawang merah dengan andil masing-masing -0,03 persen.

    Secara umum, beras menjadi komoditas utama penyumbang inflasi dari kelompok makanan, minuman dan tembakau.

    Beras mengalami inflasi sebesar 1 persen (mtm) dengan andil 0,04 persen terhadap inflasi umum.

    Adapun bila ditinjau secara komponen, harga bergejolak (volatile food) menjadi penyumbang utama dengan tingkat inflasi 0,77 persen (mtm) dan andil 0,13 persen (mtm).

    Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi dari komponen ini adalah beras, cabai rawit, bawang merah dan tomat.

    Komponen inti (core inflation) mencatatkan tingkat inflasi sebesar 0,07 persen (mtm) dengan andil 0,04 persen.

    Komoditas yang dominan memberikan andil pada inflasi komponen inti adalah emas perhiasan.

    Sedangkan komponen harga diatur pemerintah (administered price) mencatatkan tingkat inflasi 0,09 persen (mtm) dengan andil 0,02 persen.

    Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen ini adalah tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga dan sigaret kretek mesin (SKM).

    Sebagai catatan, perekonomian Indonesia mengalami inflasi 0,19 persen secara bulanan (mtm) pada Juni 2025.

    Sementara inflasi tahunan tercatat 1,87 persen (yoy) dan inflasi tahun kalender 1,38 persen (ytd).

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Nilai Tukar Petani Naik Tipis Juni 2025 Jadi 121,72

    Nilai Tukar Petani Naik Tipis Juni 2025 Jadi 121,72

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) mengalami peningkatan sebesar 0,47% secara bulanan (month-to-month/mtm) menjadi 121,72 pada Juni 2025. Adapun, pada bulan sebelumnya, NTP hanya berada di level 121,15.

    Untuk diketahui, NTP merupakan indikator yang mengukur kemampuan daya beli petani di pedesaan, yang menunjukkan seberapa baik mereka bisa bertukar produk pertanian dengan barang dan jasa yang dibutuhkan.

    Adapun, NTP dihitung dengan membandingkan indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib). Jika NTP naik, maka menandakan harga hasil panen petani naik lebih cepat daripada harga barang-barang yang mereka beli.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan peningkatan NTP pada Juni ini lantaran indeks harga yang diterima petani (It) naik menjadi 150,88.

    Pada Mei 2025, angka It berada di level 149,84. Adapun, komoditas penyumbang kenaikan It pada Juni 2025 adalah gabah, cabai rawit, bawang merah, dan tomat.

    Begitu pula dengan indeks harga bayar petani (Ib) yang juga naik menjadi 123,96 pada Juni 2025 dari bulan sebelumnya di angka 123,68. BPS mencatat, komoditas penyumbang Ib antara lain beras, bawang merah, kacang panjang, dan tomat sayur.

    “Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani atau It naik 0,70%, sementara indeks harga yang dibayar petani atau Ib naik sebesar 0,23%,” kata Pudji dalam Rilis Berita Resmi Statistik BPS pada Selasa (1/7/2025).

    Lebih jauh, jika dilihat berdasarkan subsektor, BPS mengungkap hortikultura (NTPH) menjadi subsektor dengan peningkatan NTP terbesar dibandingkan subsektor lainnya pada Juni 2025, yakni naik 4,34% dibandingkan bulan sebelumnya di level 117,9 menjadi 123,02.

    “Hal ini karena It naik sebesar 4,62% lebih tinggi dari kenaikan Ib yang sebesar 0,27%, dan komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan It adalah cabai rawit, bawang merah, dan bawang daun,” terangnya.

    Di sisi lain, tanaman perkebunan rakyat (NTPR) menjadi subsektor dengan penurunan terdalam yang mencapai -1,52% menjadi 158,01 pada Juni 2025. Pada bulan sebelumnya, subsektor ini mencatatkan NTP di level 160,45.

  • Harga bawang merah Rp40.700/kg, cabai rawit Rp59.391/kg

    Harga bawang merah Rp40.700/kg, cabai rawit Rp59.391/kg

    Arsip foto – Bawang merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025) sore. ANTARA/Harianto.

    Bapanas: Harga bawang merah Rp40.700/kg, cabai rawit Rp59.391/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 28 Juni 2025 – 10:13 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah tingkat konsumen mencapai Rp40.700 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp44.824 per kg, sedangkan cabai rawit merah Rp59.391 per kg turun dari sebelumnya Rp60.655 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 06.44 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.241 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp15.796 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.252 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp14.112 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.154 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp6.144 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.840 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp10.858 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.000 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp39.574 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp33.400 per kg turun dari sebelumnya Rp42.773 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp30.400 per kg turun dari sebelumnya Rp42.115 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp129.045 per kg turun dari sebelumnya Rp135.393 per kg, daging ayam ras Rp35.383 per kg naik dari sebelumnya Rp34.751 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.710 per kg naik dari sebelumnya 29.271 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.375 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.444 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.654 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp20.761 per liter; minyak goreng curah Rp17.782 per liter naik dari sebelumnya Rp17.533 per liter; Minyakita Rp17.122 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.550 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp10.000 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp9.740 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.796 per kg turun dari sebelumnya Rp12.979 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp34.083 per kg turun dari sebelumnya Rp40.643 per kg; ikan tongkol 28.615 per kg turun dari sebelumnya Rp33.564 per kg; ikan bandeng Rp36.450 per kg naik dari sebelumnya Rp34.017 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.963 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.656 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga bawang merah Rp42.528/kg, cabai rawit Rp56.906/kg

    Harga bawang merah Rp42.528/kg, cabai rawit Rp56.906/kg

    Arsip foto – Sejumlah komoditas pangan cabai rawit merah dan cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga bawang merah Rp42.528/kg, cabai rawit Rp56.906/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 27 Juni 2025 – 14:57 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah tingkat konsumen mencapai Rp42.528 per kilogram (kg) menurun dibandingkan sebelumnya Rp44.594 per kg, juga cabai rawit merah Rp56.906 per kg menurun dari sebelumnya Rp59.560 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 10.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.880 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp15.777 per kg. Lalu, beras medium di harga Rp14.068 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp14.019 per kg, lalu beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasokan (SPHP) Rp12.606 per kg naik dari sebelumnya Rp12.588 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.910 per kg turun dari sebelumnya Rp6.105 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.826 per kg naik dari sebelumnya Rp10.858 per kg. Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp38.384 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp39.336 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp40.248 per kg turun dari sebelumnya Rp42.233 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp38.617 per kg turun dari sebelumnya Rp41.378 per kg. Lalu daging sapi murni Rp135.192 per kg naik dari sebelumnya Rp135.082 per kg, daging ayam ras Rp34.307 per kg turun dari sebelumnya Rp34.774 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.924 per kg turun tipis dari sebelumnya 29.235 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.398 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.390 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.558 per liter turun dari sebelumnya Rp20.703 per liter; minyak goreng curah Rp17.400 per liter turun dari sebelumnya Rp17.547 per liter; Minyakita Rp17.431 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.546 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.627 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp9.745 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.771 per kg turun dari sebelumnya Rp12.889 per kg. Komoditas ikan kembung di harga Rp40.990 per kg naik dari sebelumnya Rp40.683 per kg; ikan tongkol 33.994 per kg naik dari sebelumnya Rp33.771 per kg; ikan bandeng Rp34.051 per kg turun dari sebelumnya Rp34.423 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.680 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.651 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp101.251 per kg turun dari sebelumnya Rp105.088 kg; daging kerbau segar lokal Rp138.333 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.714 per kg.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Harga Pangan Hari Ini 27 Juni: Cabai, Beras, Telur, dan Bawang Turun

    Harga Pangan Hari Ini 27 Juni: Cabai, Beras, Telur, dan Bawang Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga pangan hari ini mengalami penurunan secara rata-rata nasional. Penurunan harga pangan terjadi pada komoditas beras, cabai, daging hingga telur ayam.

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (27/6/2025) pukul 07.50 WIB harga beras premium berada dikisaran Rp15.777 atau turun 0,33% hari ini dibandingkan hari sebelumnya. 

    Sementara, harga beras medium turun 0,63% menjadi Rp14.026 per kg, namun beras SPHP secara nasional mengalami kenaikan 0,01% menjadi Rp12.588 per kg hari ini.

    Tak hanya itu, harga cabai merah keriting turun 2,62% menjadi Rp42.190 per kg. Sementara, harga cabai rawit merah turun 1,14% menjadi Rp59.522 per kg dan cabai merah besar turun 4,03% menjadi Rp41.273per kg. 

    Di sisi lain, harga bawang putih bonggol turun secara nasional sebesar 3,6% menjadi Rp39.313 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 2,21% menjadi Rp44.577 per kg. 

    Komoditas daging sapi murni turun 4,23% menjadi Rp133.129 per kg. Harga daging ayam ras turun 1,05% menjadi Rp33.763 per kg dan telur ayam ras turun 1,78% menjadi Rp28.098 per kg.

    Sementara itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 5,78% menjadi Rp10.920 per kg sedangkan harga gula konsumsi naik 0,34% menjadi Rp18.384 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan turun 1,92% dikisaran Rp21.732 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng curah turun 1,84% menjadi Rp17.302 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yang turun yaitu harga tepung terigu curah turun 0,87% menjadi Rp9.304 per kg dan harga tepung terigu kemasan turun 3,40% menjadi Rp12.220 per kg. Harga jagung tingkat peternak turun 5,74% menjadi Rp5.802 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung naik 4,9% menjadi Rp43.205 per kg dan ikan tongkol naik 5,81% menjadi Rp36.027 per kg, sementara ikan bandeng turun 8,02% menjadi Rp33.901per kg.

  • Rendang Lokan, Sajian Rendang Berbahan Dasar Kerang Khas Pesisir Selatan

    Rendang Lokan, Sajian Rendang Berbahan Dasar Kerang Khas Pesisir Selatan

    Liputan6.com, Padang – Rendang khas Minangkabau tak hanya dibuat dari daging sapi. Ada pula rendang lokan yang banyak ditemui di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

    Sama seperti rendang pada umumnya, rendang lokan juga dibuat dengan ragam bumbu rempah yang melimpah. Hanya saja, bahan dasar yang digunakan adalah lokan atau kerang laut.

    Rendang lokan konon lahir dari kreatifitas masyarakat daerah pesisir. Mereka memanfaatkan lokan yang melimpah di tengah sulitnya mendapatkan daging sapi.

    Lokan adalah kerang yang banyak ditemukan di perairan Indonesia, terutama di pulau-pulau sekitar Sumatra dan Kalimantan. Rendang lokan pun menjadi makanan populer di kalangan masyarakat yang tinggal di dekat pantai. Kombinasi rasa kerang dan ragam rempah menghadirkan cita rasa khas rendang yang baru.

    Proses pembuatan rendang lokan tak jauh berbeda dengan rendang daging pada umumnya. Makanan ini dibuat dengan menggunakan bahan berupa lokan segar, santan kental, santan cair, bawang merah, bawang putih, cabai merah, serai yang dimemarkan, daun jeruk, jahe, lengkuas, garam, gula merah, dan minyak goreng.

    Sebelum dimasak, lokan dicuci terlebih dahulu di bawah air mengalir. Setelahnya, lokan direbus selama beberapa menit hingga cangkangnya terbuka. Jika setelah direbus terdapat lokan yang cangkangnya tidak terbuka, maka sebaiknya dibuang.

     

    Video Viral Daihatsu Sigra Dikejar dan Diamuk Warga Kebumen, Kenapa?

  • Bamsoet Apresiasi Kesuksesan Uji Terbang Perdana EHang dengan Penumpang

    Bamsoet Apresiasi Kesuksesan Uji Terbang Perdana EHang dengan Penumpang

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kesuksesan uji terbang perdana taksi udara otonom EHang 216-S (EH216-S) dengan penumpang di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Menurut Bamsoet, pencapaian ini menandai kesiapan Indonesia dalam memasuki era baru transportasi udara otonom yang cerdas, cepat, dan ramah lingkungan.

    Ia menilai teknologi seperti EHang dapat membuka peluang besar bagi sinergi antara industri otomotif dan penerbangan dalam negeri.

    “Kehadiran taksi terbang EHang di Indonesia tidak hanya menunjukkan kesiapan Indonesia dalam memasuki era transportasi udara otonom, tetapi juga membuka peluang besar bagi industri otomotif dan penerbangan dalam negeri untuk berinovasi dan bersinergi bersama. Keberhasilan uji terbang hari ini perlu diperluas ke berbagai kota sebagai langkah strategis dalam meningkatkan pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap teknologi transportasi udara otonom,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (26/6/2025).

    Bamsoet menambahkan bahwa meski EH216-S sudah beberapa kali diuji coba sejak 2021 di berbagai lokasi seperti Bali, Semeru, Pondok Cabe, hingga JIEXPO Kemayoran, penerbangan kali ini menjadi yang pertama dilakukan dengan penumpang.

    Sebelumnya, EHang juga sukses diperkenalkan dan uji coba dalam ajang Thailand Drone Exhibition & Symposium yang diselenggarakan Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT) pada November 2024 lalu.

    Pesawat tanpa pilot ini mampu mengangkut dua penumpang dengan kecepatan maksimal 130 km/jam dan jarak tempuh hingga 30 kilometer. Waktu terbangnya berkisar antara 18-25 menit dalam satu kali pengisian daya.

    “Sebuah efisiensi yang tidak hanya menjanjikan kenyamanan, tetapi juga keberlanjutan lingkungan di tengah kemacetan lalu lintas yang kian kompleks,” kata Bamsoet.

    Ia memaparkan EH216-S juga telah mendapatkan sertifikat tipe, produksi, dan kelaikan udara dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC). Capaian ini menjadikannya sebagai electric Vertical Take-Off Landing (eVTOL) penumpang otonom pertama di dunia yang diakui secara resmi.

    Dengan sistem navigasi berbasis AI, sistem fail-safe yang memantau kondisi udara secara real-time, serta 16 motor listrik independen yang memungkinkannya lepas landas dan mendarat secara vertikal, EH216-S disebut mengutamakan keselamatan dan keamanan penumpang. Sistem baterainya pun dilengkapi manajemen cerdas dan perlindungan dari serangan siber.

    “Dari aspek keselamatan, EH216-S dilengkapi sistem manajemen baterai cerdas yang mengatur 12 kelompok baterai secara simultan, sistem kendali redundan untuk menghindari kegagalan teknis, hingga jaringan komunikasi terenkripsi untuk menangkal potensi serangan siber. Setiap aspek dari kendaraan ini didesain untuk satu tujuan: membawa penumpang dengan selamat, efisien, dan nyaman ke tempat tujuan,” pungkas Bamsoet.

    Sebagai informasi, uji terbang ini turut dihadiri: Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Media dan Komunikasi IMI; Executive Chairman Prestige Aviation Rudy Salim; CFO EHang China Conor; serta Komunikasi dan Media IMI Dwi Nugroho Marsudianto.

    (anl/ega)

  • Bangun Kemandirian Desa, Kejagung & Kemendes Luncurkan Jaksa Garda Desa

    Bangun Kemandirian Desa, Kejagung & Kemendes Luncurkan Jaksa Garda Desa

    Jakarta

    Kejaksaan Agung RI bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) meluncurkan program Jaksa Garda Desa di 8 kota/kabupaten se-Provinsi Banten. Program ini bertujuan membangun kemandirian kemandirian desa dan mengelola dana desa secara transparan, akuntabel dan bebas dari penyimpangan.

    Menteri Desa PDT Yandri Susanto mengatakan program yang diinisiasi oleh Jaksa Agung Muda Intelejen (Jamintel), Reda Manthovani ini dapat membantu ketahanan pangan di Provinsi Banten.

    “Kita memiliki kepentingan serius dengan program Jaksa Garda Desa dengan melakukan pola tanam untuk ketahanan pangan dan juga kesejahteraan masyarakat desa,” kata Yandri dalam keterangan tertulis, Kamis (26/6/2025).

    Hal ini disampaikannya saat mengunjungi Desa Sarakan, Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu (25/6/2025).

    Yandri berharap program Jaksa Garda Desa yang didukung seluruh Kejaksaan Negeri se-Indonesia itu dapat mempercepat capaian Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto.

    Yandri pun mengajak Kepala Desa di Indonesia untuk lebih melek teknologi, termasuk untuk bisa meningkatkan produksi hasil bumi untuk sukseskan ketahanan pangan. Hal ini berkaitan dengan program Makan Bergizi Gratis karena program ini nantinya membutuhkan bahan baku yang banyak.

    Lewat MBG ini, kata Yandri, desa-desa diharapkan menjadi pelaku utama untuk menyediakan bahan baku seperti cabai dan telur.

    “Ada siklus ekonomi dari program ini. Olehnya, kita perlu mulai menata desa tematik yang nantinya jadi pemasok utama untuk 83 juta penerima manfaat,” kata Mantan Wakil Ketua MPR RI ini.

    “Melalui Kopdes Merah Putih kita memotong tengkulak dan memastikan pelayanan kepada masyarakat desa semakin dekat,” papar Yandri.

    Yandri juga menegaskan jika kepala desa tidak perlu takut lagi untuk menggunakan Dana Desa karena ada program Jaksa Garda Desa.

    Lewat Jaksa Garda Desa, Yandri mengajak Kades, BPD dan Pendamping Desa untuk berkolaborasi dengan Kejaksaan Agung untuk membangun desa.

    Sementara itu Jaksa Agung Muda Intelejen (Jamintel) Reda Manthovani berharap dengan program Pemberdayaan Lahan melalui pola tanam ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten.

    Reda berharap Jaksa mengawal dan membimbing Kepala Desa saat mengelola Dana Desa berjalan sesuai dengan peruntukannya.

    “Saya harapkan kepada Para Jaksa untuk menindaklanjuti program kerjasama ini,” jelas Reda.

    Sebagai informasi, pada kegiatan tersebut, Yandri dan Jamintel Reda Manthovani bersama sejumlah tamu turut melakukan penanaman bibit bawang merah.

    Turut hadir pada kegiatan ini, Jaksa Agung Muda Intelijen Reda Manthovani bersama jajaran Kejaksaan RI, Gubernur Banten Andra Soni, Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim, Bupati Tangerang Maesyal Rasyid, Bupati Kabupaten Lebak Hasbi Jayabaya, Plh Bupati Serang Rudy Suhartanto, Bupati Pandeglang Dewi Setyani, Pimpinan PT Pupuk Indonesia, Pimpinan Telkomsel University, dan Para tokoh masyarakat, akademisi, serta pelaku pembangunan desa.

    Hadir pula mendampingi Yandri, Dirjen PEID Tabrani, Irjen Teguh, Kepala BPSDM Agustomi Masik dan Inspektur Wilayah 5 Husin Fahmi.

    (anl/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harga bawang merah Rp42.651/kg, cabai rawit Rp56.369/kg

    Harga bawang merah Rp42.651/kg, cabai rawit Rp56.369/kg

    Cabai rawit dijual pedagang di Pasar Rumput, Jakarta, Selasa (15/4/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga bawang merah Rp42.651/kg, cabai rawit Rp56.369/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 25 Juni 2025 – 12:00 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah tingkat konsumen mencapai Rp42.651 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp45.070 per kg, sedangkan cabai rawit merah Rp56.369 per kg naik dari sebelumnya Rp59.820 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Rabu pukul 09.00 WIB, harga pangan lainnya seperti beras premium di tingkat pedagang eceran secara nasional, dijual pada harga Rp15.782 per kg, turun tipis dari sebelumnya Rp15.806 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.011 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp14.094 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.164 per kg turun dari sebelumnya Rp6.177 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.798 per kg turun dari sebelumnya Rp10.844 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp39.004 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp39.561 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp41.726 per kg turun dari sebelumnya Rp43.356 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp40.423 per kg turun dari sebelumnya Rp43.302 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp133.958 per kg turun dari sebelumnya Rp135.336 per kg, daging ayam ras Rp34.212 per kg turun dari sebelumnya Rp34.806 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.368 per kg naik tipis dari sebelumnya 29.350 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.504 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.459 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.564 per liter turun dari sebelumnya Rp20.891 per liter; minyak goreng curah Rp17.297 per liter turun dari sebelumnya Rp17.588per liter; Minyakita Rp17.349 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.579 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.619 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp9.774 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.685 per kg turun dari sebelumnya Rp13.055 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.414 per kg naik dari sebelumnya Rp40.881 per kg; ikan tongkol 34.452 per kg naik dari sebelumnya Rp34.179 per kg; ikan bandeng Rp34.110 per kg turun dari sebelumnya Rp34.660 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.440 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.668 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp98.708 per kg turun dari sebelumnya Rp104.980 kg; daging kerbau segar lokal Rp137.500 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.190 per kg.

    Sumber : Antara