Tanaman: Cabai

  • Cabai Rawit Nasional Rp 58.793/kg, di Jakarta Tembus Rp 73.000

    Cabai Rawit Nasional Rp 58.793/kg, di Jakarta Tembus Rp 73.000

    Jakarta

    Badan Pangan Nasional mencatat sejumlah komoditas pangan strategis mengalami penurunan harga rata-rata secara nasional. Bawang merah, bawang putih, hingga berbagai jenis cabai tercatat turun cukup signifikan dibanding hari sebelumnya. Meski begitu, harga di Jakarta justru masih melambung tinggi di atas harga acuan pembelian (HAP).

    Berdasarkan data Panel Harga Pangan Nasional, Minggu (6/7/2025) pukul 09.30 WIB, harga rata-rata nasional bawang merah turun Rp 2.479 per kilogram (kg) menjadi Rp 41.465/kg. Harga itu berada di kisaran HAP bawang merah yang ditetapkan Rp 36.500-Rp 41.500/kg.

    Namun, di Jakarta, harga bawang merah tercatat Rp 47.500/kg atau 15,66% di atas HAP. Bahkan di sejumlah daerah lainnya harga bawang merah tembus hingga Rp 55.000/kg, seperti di Gorontalo.

    Harga bawang putih juga turun 5,03% atau Rp 1.960/kg menjadi Rp 37.029/kg. Cabai merah keriting turun 9,43% menjadi Rp 39.501/kg, cabai merah besar turun 10,60% menjadi Rp 37.304/kg, dan cabai rawit merah turun 9,46% menjadi Rp 58.793/kg.

    Meski rata-rata nasional turun, harga cabai rawit merah di Jakarta masih menyentuh Rp 73.000/kg atau jauh di atas HAP Rp 40.000-Rp 57.000/kg. Harga tinggi juga terjadi di Nusa Tenggara Timur (Rp 73.000/kg), Banten (Rp 62.500/kg), Jawa Timur (Rp 62.423/kg), dan Jawa Barat (Rp 61.706/kg).

    Sebaliknya, di beberapa daerah harga cabai merah keriting justru jauh di bawah HAP, seperti di Sumatera Utara (Rp 23.071/kg), Aceh (Rp 25.300/kg), Jambi (Rp 25.870/kg), Jawa Timur (Rp 32.053/kg), hingga DI Yogyakarta (Rp 32.750/kg).

    Berikut daftar harga rata-rata pangan nasional berdasarkan Panel Harga Pangan per 6 Juli 2025:

    Beras Medium Rp 14.103/kgBeras Premium Rp 15.841/kgBeras SPHP Rp 12.474/kgBawang Merah Rp 41.465/kgBawang Putih Bonggol Rp 37.029/kgCabai Merah Keriting Rp 39.501/kgCabai Merah Besar Rp 37.304/kgCabai Rawit Merah Rp 58.793/kgDaging Sapi Murni Rp 134.831/kgDaging Kerbau Segar Lokal Rp 137.778/kgDaging Ayam Ras Rp 34.037/kgTelur Ayam Rp 28.766/kgGula Pasir Rp 18.255/kgMinyak Goreng Kemasan Sederhana Rp 20.569/literTepung Terigu Rp 9.431/kgMinyak Goreng Curah Rp 17.399/kgMinyakita Rp 17.452/literIkan Kembung Rp 40.633/kgIkan Tongkol Rp 32.585/kgIkan Bandeng Rp 32.586/kgGaram Halus Rp 11.630/kg

    (ada/rrd)

  • Harga cabai rawit Rp51.182/kg, bawang merah Rp41.200/kg

    Harga cabai rawit Rp51.182/kg, bawang merah Rp41.200/kg

    Arsip foto – Sejumlah komoditas pangan cabai rawit merah dan cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp51.182/kg, bawang merah Rp41.200/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 06 Juli 2025 – 09:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp51.182 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp64.936 per kg, sedangkan bawang merah Rp41.200 per kg turun dari sebelumnya Rp43.944 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 06.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.462 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp15.951 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.746 per kg turun turun dari hari sebelumnya Rp14.202 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.500 per kg naik dari sebelumnya Rp12.571 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp4.917 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp6.182 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.317 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp10.873 per kg.

    Berikutnya, bawang putih bonggol di harga Rp36.333 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp38.989 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp28.750 per kg turun dari sebelumnya Rp43.616 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp27.250 per kg turun dari sebelumnya Rp41.727 per kg.

    Lalu, daging sapi murni Rp134.091 per kg turun dari sebelumnya Rp135.167 per kg, daging ayam ras Rp31.219 per kg turun dari sebelumnya Rp34.962 per kg, lalu telur ayam ras Rp27.167 per kg turun dari sebelumnya 29.191 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.200 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.372 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp19.267 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp20.909 per liter; minyak goreng curah Rp18.000 per liter naik dari sebelumnya Rp17.560 per liter; Minyakita Rp16.313 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.596 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.318 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp9.813 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.000 per kg turun dari sebelumnya Rp12.947 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp42.083 per kg naik dari sebelumnya Rp40.655 per kg; ikan tongkol 37.273 per kg naik dari sebelumnya Rp33.576 per kg; ikan bandeng Rp34.889 per kg naik dari sebelumnya Rp34.220 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp9.545 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.612 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Sepekan: Harga Cabai, Beras & Minyak Goreng Kompak Naik

    Harga Pangan Sepekan: Harga Cabai, Beras & Minyak Goreng Kompak Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga pangan sebagian besar mengalami kenaikan secara rata-rata nasional pada pekan pertama Juli 2025. Adapun, kenaikan harga terjadi pada komoditas beras, cabai, hingga minyak goreng. 

    Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), periode Senin (30/6/2025) hingga Minggu (6/7/2025) pukul 07.54 WIB, harga beras medium naik 0,62% menjadi Rp14.157 per kg dibandingkan pekan lalu.

    Hal yang sama terjadi pada harga beras premium yang naik sebesar 0,65% menjadi Rp15.901 per kg, sedangkan harga beras SPHP turun 0,03% menjadi Rp12.574 per kg.

    Komoditas pangan yang harganya juga naik yaitu cabai merah keriting naik 0,1% menjadi Rp43.312 per kg, sedangkan harga cabai rawit merah turun 6,52% menjadi Rp64.048 per kg.

    Sementara itu, harga bawang merah turun 1,83% menjadi Rp44.223 per kg, sedangkan bawang putih bonggol turun 0,88% dengan harga Rp39.228 per kg.

    Di sisi lain, kedelai biji kering impor turun harganya 0,02% menjadi Rp10.845 per kg dan harga jagung tingkat peternak naik 0,54% menjadi Rp6.175 per kg. 

    Di samping itu, harga telur ayam ras turun 0,16% menjadi Rp29.247 per kg. Sementara, harga daging ayam ras naik 0,52% menjadi Rp34.977per kg. 

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 0,16% menjadi sebesar Rp135.082 per kg. Di sisi lain, harga gula konsumsi turun 0,17% menjadi Rp18.407 per kg. 

    Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp20.567 per liter atau turun 0,29% dari hari sebelumnya.

    Di sisi lain, harga tepung terigu curah naik 0,04% menjadi Rp12.991 per kg. Sedangkan, minyak goreng curah turun 0,09% menjadi Rp17.560 per liter.

    Berbagai jenis ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng memiliki harga bervariasi. Harga ikan kembung hari ini yaitu Rp40.855 per kg atau turun 0,1% dari pekan sebelumnya. 

    Sementara itu, harga ikan tongkol turun 0,38% menjadi Rp33.782 per kg dan ikan bandeng turun 0,02% menjadi Rp34.433 per kg.

  • Dikawal Koster, Gibran Blusukan ke Pasar Tabanan Bali Pantau Harga Bahan Pokok

    Dikawal Koster, Gibran Blusukan ke Pasar Tabanan Bali Pantau Harga Bahan Pokok

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka blusukan di Pasar Tradisional Dauh Pala di Desa Dauh Peken Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu (5/7/2025).

    Didampingi Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Bupati Tabanan Wayan Dirga serta jajaran Forkopimda, Wapres Gibran Rakabuming Raka tiba di pasar tersebut sekitar pukul 07.00 Wita untuk mengecek secara langsung harga bahan pokok.

    Wapres Gibran Rakabuming Raka mendengarkan keluhan para pedagang yang meminta pemerintah untuk membantu menurunkan harga sembako yang kian hari semakin naik.

    Dalam perbincangannya dengan sejumlah pedagang tersebut, Wapres Gibran mengatakan akan mengupayakan untuk menurunkan harga sembako.

    Ditemui usai kunjungan Wapres Gibran Rakabuming Raka, seorang pedagang sayur mayur, Anggi mengatakan Wapres mengunjungi lapaknya dan membeli beberapa kebutuhan dapur seperti, cabai merah dan tomat.

    “Ngobrol dengan Wapres, dia sih bilang datang ke sini untuk mengecek harga perbandingan pasar yang ada di Tabanan termasuk di Dauh Pala. Untuk hari ini harga cabai merah Rp60.000 per kilogram,” ujarnya dikutip dari Antara, Sabtu (5/7/2025).

    Anggi mengaku senang lapaknya dikunjungi orang nomor dua di Indonesia.

    “Seneng banget ketemu Bapak Wakil Presiden, semua di luar dugaan, saya gak bisa berkata-kata lagi,” kata Anggi.

    Wayan Lasmika, seorang pedagang sembako menjelaskan, harga beras saat ini juga mulai merangkak naik di harga Rp15 ribu per kilogram.

    “Saya senang dengan kedatangan Pak Gibran ke Pasar Dauh Pala, dengan kedatangannya ke pasar ini, saya berpesan pada Pak Wapres untuk membantu menstabilkan harga sembako yang terus naik agar beban masyarakat lebih ringan,” kata Lasmika.

    Sehari sebelumnya Wapres Gibran Rakabuming Raka mengunjungi pagelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-47 di Kota Denpasar sambil menyapa masyarakat dan melihat produk UMKM di lokasi PKB.

  • Bapanas Rilis Regulasi Baru Tata Kelola Distribusi Pangan, Jaga Stabilitas Harga

    Bapanas Rilis Regulasi Baru Tata Kelola Distribusi Pangan, Jaga Stabilitas Harga

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) menerbitkan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Sistem Distribusi Pangan. 

    Regulasi ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan nasional dan menjamin ketersediaan pangan yang aman, bermutu, bergizi, dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan peraturan yang ditetapkan pada 26 Juni 2025 ini menjadi payung hukum bagi pengelolaan distribusi pangan yang lebih modern, efisien, dan adaptif terhadap dinamika di lapangan.

    Arief menerangkan, regulasi ini hadir sebagai langkah konkret untuk memperkuat sistem distribusi pangan nasional yang inklusif, responsif, dan berbasis data. 

    “Kami ingin memastikan distribusi pangan berjalan secara adil, efisien, dan merata, baik dalam kondisi normal maupun saat terjadi gangguan seperti krisis, bencana, atau gejolak harga,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (4/7/2025).

    Menurutnya, pendistribusian pangan yang tepat, cepat, dan terpantau akan berdampak langsung terhadap keterjangkauan harga dan ketersediaan pangan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk wilayah terpencil.

    Arief memerinci, regulasi ini mengatur secara komprehensif tata kelola distribusi pangan, mulai dari peran pelaku usaha, kegiatan pemerintah pusat dan daerah, hingga sistem pelaporan dan pemantauan digital. 

    Adapun, pengelolaan sistem distribusi pangan dalam Peraturan Bapanas 5/2025 ini mencakup paling sedikit 12 komoditas strategis, yaitu beras, jagung, kedelai, cabai, bawang, daging ruminansia dan unggas, telur, minyak goreng, gula konsumsi, dan ikan.

    Selain itu, pemerintah juga membuka ruang pengaturan untuk komoditas lain sesuai perkembangan kebutuhan dan regulasi nasional.

    Arief mengatakan salah satu poin yang ditekankan dalam peraturan ini adalah penguatan peran pelaku usaha pangan, baik produsen, distributor, maupun pengecer, dalam menjaga keterjangkauan harga dan stabilitas pasokan antarwilayah serta antarwaktu.

    Sementara itu, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani menjelaskan pelaku usaha didorong untuk menjunjung tinggi prinsip keamanan, mutu, dan nilai gizi pangan, serta kesesuaian produk dengan norma budaya, agama, dan keyakinan masyarakat.

    “Data ini menjadi basis formulasi kebijakan pangan yang responsif dan adaptif terhadap perubahan dinamika pasar dan kebutuhan masyarakat,” ujar Rachmi.

    Untuk memastikan pelaksanaan distribusi yang efektif, Bapanas melaksanakan enam pilar pengelolaan distribusi. Perinciannya, pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengendalian, fasilitasi, dan pemberian insentif.

  • Harga cabai rawit Rp57.570/kg, bawang merah Rp42.074/kg

    Harga cabai rawit Rp57.570/kg, bawang merah Rp42.074/kg

    Seorang pedagang mengatur dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta. ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp57.570/kg, bawang merah Rp42.074/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 04 Juli 2025 – 10:40 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp57.570 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp64.311 per kg, sedangkan bawang merah Rp42.074 per kg turun dari sebelumnya Rp44.007 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 08.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.817 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp15.901 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.931 per kg turun turun dari hari sebelumnya Rp14.168 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp13.000 per kg naik dari sebelumnya Rp12.568 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.945 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp6.162 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.693 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp10.830 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp37.640 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp38.974 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp38.457 per kg turun dari sebelumnya Rp42.853 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp34.620 per kg turun dari sebelumnya Rp41.732 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp133.777 per kg turun dari sebelumnya Rp135.084 per kg, daging ayam ras Rp33.876 per kg turun dari sebelumnya Rp34.953 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.565 per kg turun dari sebelumnya 29.277 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.281 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.415 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.164 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp20.847 per liter; minyak goreng curah Rp17.369 per liter turun dari sebelumnya Rp17.522 per liter; Minyakita Rp17.167 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.577 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.510 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp9.764 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.400 per kg naik dari sebelumnya Rp12.020 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp40.850 per kg turun dari sebelumnya Rp41.806 per kg; ikan tongkol 33.971 per kg naik dari sebelumnya Rp33.881 per kg; ikan bandeng Rp35.098 per kg naik dari sebelumnya Rp34.457 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.056 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.665 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp95.714 per kg turun dari sebelumnya Rp104.047 kg; daging kerbau segar lokal Rp135.714 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp142.391 per kg.

    Sumber : Antara

  • Bapanas: Cabai rawit Rp60.720 per kg, bawang merah Rp42.604 per kg

    Bapanas: Cabai rawit Rp60.720 per kg, bawang merah Rp42.604 per kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp60.720 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp63.936 per kg, sedangkan bawang merah Rp42.604 per kg turun dari sebelumnya Rp44.250 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Kamis, pukul 09.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional tercatat beras premium ada di harga Rp15.928 per kg, naik tipis dari sebelumnya Rp15.892 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.046 per kg, turun turun dari hari sebelumnya Rp14.121 per kg. Sedangkan harga beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.497 per kg, turun dari sebelumnya Rp12.602 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.046 per kg, turun tipis dari sebelumnya Rp6.208 per kg. Untuk kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.763 per kg, turun tipis dari sebelumnya Rp10.836 per kg.

    Berikutnya harga bawang putih bonggol Rp37.545 per kg, turun tipis dari hari sebelumnya Rp39.321 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp40.092 per kg, turun dari sebelumnya Rp43.505 per kg. Lalu cabai merah besar di harga Rp38.053 per kg, turun dari sebelumnya Rp42.153 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp134.006 per kg, turun dari sebelumnya Rp134.998 per kg. Lalu untuk daging ayam ras Rp34.553 per kg turun dari sebelumnya Rp34.971 per kg, sedangkan telur ayam ras Rp28.912 per kg turun dari sebelumnya 29.214 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.290 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.390 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.364 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp20.823 per liter, sedangkan minyak goreng curah Rp17.215 per liter turun dari sebelumnya Rp17.590 per liter. Untuk Minyakita Rp17.397 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.565 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.585 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp9.822 per kg, lalu tepung terigu kemasan Rp12.622 per kg turun dari sebelumnya Rp12.975 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.167 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp40.754 per kg, sedangkan ikan tongkol 33.490 per kg turun dari sebelumnya Rp33.791 per kg. Untuk ikan bandeng Rp33.958 per kg turun dari sebelumnya Rp34.383 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.407 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.626 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) ada di harga Rp102.384 per kg turun dari sebelumnya Rp105.201 kg. Dan daging kerbau segar lokal Rp136.333 per kg, turun dari sebelumnya mencapai Rp141.444 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sega Jamblang, Warisan Kuliner Cirebon dengan Cita Rasa dan Penyajian Unik

    Sega Jamblang, Warisan Kuliner Cirebon dengan Cita Rasa dan Penyajian Unik

    Salah satu lauk yang paling ikonik dalam sajian Sega Jamblang adalah sambal goreng merah dengan potongan kentang dan hati sapi yang dimasak dengan cabai giling, memberikan sensasi pedas manis yang menyatu dengan nasi yang harum daun jati. Ragam lauk yang ditawarkan mencerminkan kekayaan kuliner lokal Cirebon, dengan cita rasa yang cenderung gurih dan pedas, sangat menggugah selera makan.

    Perbedaan lain yang sangat signifikan terletak pada nilai historis dan sosial dari Sega Jamblang itu sendiri. Nasi ini bukan sekadar makanan, melainkan memiliki akar sejarah yang erat kaitannya dengan perjuangan rakyat.

    Pada masa kolonial Belanda, terutama ketika proyek pembangunan Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) berlangsung di wilayah Cirebon, makanan ini disajikan untuk para pekerja paksa (rodi) sebagai bekal yang praktis dan tahan lama. Karena itulah, nasi dibungkus dengan daun jati yang kuat dan mudah dibawa dalam perjalanan panjang.

    Dari sinilah lahir filosofi bahwa Sega Jamblang merupakan makanan rakyat yang sederhana namun penuh makna, sebuah representasi dari daya tahan dan semangat juang masyarakat lokal yang bertahan dalam keterbatasan. Maka, menyantap Sega Jamblang bukan hanya soal memuaskan perut, tetapi juga menelusuri jejak-jejak sejarah yang dibungkus dalam selembar daun jati.

    Jika dibandingkan dengan nasi putih biasa yang kerap disajikan tanpa embel-embel sejarah dan kebudayaan, Sega Jamblang menawarkan dimensi pengalaman kuliner yang lebih mendalam.

    Dari bungkus daun jatinya yang aromatik, pilihan lauk yang beragam dengan cita rasa khas Cirebon, hingga penyajian prasmanan yang fleksibel dan membumi, semua elemen itu berpadu menjadi harmoni yang tak hanya mengenyangkan tapi juga menghangatkan jiwa.

    Di era modern seperti sekarang, Sega Jamblang tetap lestari dan terus diminati, bahkan menjadi ikon wisata kuliner bagi siapa pun yang singgah ke Cirebon. Banyak rumah makan khas Jamblang yang berdiri di berbagai sudut kota, terutama yang legendaris seperti Warung Nasi Jamblang Ibu Nur yang selalu ramai diserbu pelanggan dari pagi hingga sore hari.

    Ini membuktikan bahwa tradisi bisa hidup berdampingan dengan zaman, selama nilai-nilai autentiknya tetap dijaga. Sega Jamblang ini menjadi salah satu simbol bagaimana makanan bisa menjadi medium untuk merawat sejarah, budaya, dan rasa kekeluargaan dalam masyarakat.

    Dibandingkan dengan nasi putih biasa yang fungsional, Sega Jamblang adalah sebuah warisan, sebuah cerita yang hidup dalam setiap gigitan. Ia mengajarkan bahwa dalam kesederhanaan, tersimpan keunikan dan kekayaan rasa yang tak ternilai.

    Maka, ketika Anda berkesempatan mencicipi Sega Jamblang di Cirebon, nikmatilah bukan hanya sebagai makanan, tetapi sebagai pengalaman budaya yang utuh dengan aroma daun jati, pilihan lauk yang menggoda, hingga atmosfer prasmanan yang bersahaja dan semuanya adalah bukti bahwa kuliner bisa menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, antara tradisi dan kenikmatan.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Harga cabai rawit Rp60.541/kg, bawang merah Rp41.773/kg

    Harga cabai rawit Rp60.541/kg, bawang merah Rp41.773/kg

    Pedagang menimbang cabai rawit di Pasar Liluwo, Kota Gorontalo, Gorontalo, Rabu (8/1/2024). ANTARA/Adiwinata Solihin

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp60.541/kg, bawang merah Rp41.773/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 Juli 2025 – 15:00 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp60.541 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp63.691 per kg, sedangkan bawang merah Rp41.773 per kg, turun dari sebelumnya Rp44.452 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Rabu, pukul 08.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.807 per kg, naik tipis dari sebelumnya Rp15.887 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.831 per kg, turun dari hari sebelumnya Rp14.155 per kg; beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Rp12.863 per kg naik dari sebelumnya Rp12.565 per kg. Komoditas jagung tingkat peternak tercatat Rp5.874 per kg, turun tipis dari sebelumnya Rp6.143 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.805 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp10.820 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp37.835 per kg, turun tipis dari hari sebelumnya Rp39.425 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp40.138 per kg, turun dari sebelumnya Rp43.219 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp37.054 per kg, turun dari sebelumnya Rp42.018 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp134.394 per kg, turun dari sebelumnya Rp135.079 per kg; daging ayam ras Rp35.038 per kg, naik dari sebelumnya Rp34.969 per kg; lalu telur ayam ras Rp28.950 per kg, turun dari sebelumnya 29.283 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.317 per kg, turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.446 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.466 per liter, turun tipis dari sebelumnya Rp20.858 per liter; minyak goreng curah Rp17.286 per liter, turun dari sebelumnya Rp17.553 per liter; Minyakita Rp17.349 per liter, turun tipis dari sebelumnya Rp17.570 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.556 per kg, turun tipis dari sebelumnya Rp9.779 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.537 per kg, turun dari sebelumnya Rp13.028 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.849 per kg, naik tipis dari sebelumnya Rp40.935 per kg; ikan tongkol 35.093 per kg, naik dari sebelumnya Rp33.911 per kg; ikan bandeng Rp34.745 per kg, naik dari sebelumnya Rp34.644 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.301 per kg, turun tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.630 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp100.573 per kg, turun dari sebelumnya Rp104.048 kg; daging kerbau segar lokal Rp138.929 per kg, turun dari sebelumnya mencapai Rp141.707 per kg.

    Sumber : Antara

  • Tanah khas desa jadi ladang rezeki bagi petani Kampar

    Tanah khas desa jadi ladang rezeki bagi petani Kampar

    ANTARA – Kelompok Tani Makmur Lestari di Desa Beringin Lestari, Kampar, Riau, mampu meningkatkan hasil produksi tanaman hortikultura sebesar lebih dari 50 persen di area tanah khas desa (TKD). Melalui pembinaan dari PT. Ramajaya Pramukti (RJP), kelompok tani ini mampu menghasilkan terong ungu, cabai, hingga jagung manis yang tumbuh subur di antara perkebunan sawit. (Afut Syafril Nursyirwan/Sandy Arizona/Farah Khadija)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.