Tanaman: Cabai

  • Harga cabai rawit Rp44.739/kg, bawang merah Rp46.707/kg

    Harga cabai rawit Rp44.739/kg, bawang merah Rp46.707/kg

    Arsip foto – Cabai merah keriting dijual pedagang di Pasar Senen, Jakarta Pusat. ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp44.739/kg, bawang merah Rp46.707/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 Agustus 2025 – 15:57 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp44.739 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp48.037 per kg, sedangkan bawang merah Rp46.707 per kg, turun dari sebelumnya Rp52.652 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas, di Jakarta, Minggu, pukul 10.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.929 per kg, turun dari sebelumnya Rp16.180 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.165 per kg, turun dari hari sebelumnya Rp14.399 per kg; beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Rp12.550 per kg, turun tipis dari sebelumnya Rp12.599 per kg. Komoditas jagung tingkat peternak tercatat Rp6.302 per kg, turun dari sebelumnya Rp6.485 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.731 per kg, turun dari sebelumnya Rp10.783 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.983 per kg, turun dari hari sebelumnya Rp38.293 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp39.085 per kg, turun dari sebelumnya Rp41.949 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp38.457 per kg, turun dari sebelumnya Rp42.352 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp135.341 per kg, naik dari sebelumnya Rp134.888 per kg, daging ayam ras Rp34.908 per kg, turun dari sebelumnya Rp34.995 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.000 per kg, turun dari sebelumnya Rp29.493 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.076 per kg, turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.198 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.487 per liter, turun dari sebelumnya Rp20.861 per liter; minyak goreng curah Rp17.372 per liter, turun dari sebelumnya Rp17.516 per liter; Minyakita Rp17.299 per liter, turun dari sebelumnya Rp17.484 per liter Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.617 per kg, turun dari sebelumnya Rp9.758 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.792 per kg, turun dari sebelumnya Rp12.980 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.465 per kg, turun dari sebelumnya Rp41.587 per kg; ikan tongkol Rp34.632 per kg, turun dari sebelumnya Rp34.526 per kg; ikan bandeng Rp33.819 per kg, turun dari sebelumnya Rp34.286 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.672 per kg, naik dari hari sebelumnya Rp11.635 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp104.869 per kg, turun dari sebelumnya Rp106.647 kg; daging kerbau segar lokal Rp139.828 per kg, turun dari sebelumnya mencapai Rp141.193 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga cabai rawit Rp40.657/kg, bawang merah Rp45.992/kg

    Harga cabai rawit Rp40.657/kg, bawang merah Rp45.992/kg

    Seorang pedagang cabai rawit melayani pembeli di pasar Dungingi, Kota Gorontalo, Gorontalo. ANTARA/Adiwinata Solihin

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp40.657/kg, bawang merah Rp45.992/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 16 Agustus 2025 – 12:54 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp40.657 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp49.500 per kg, sedangkan bawang merah Rp45.992 per kg turun dari sebelumnya Rp53.371 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 08.24 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.820 per kg turun dari sebelumnya Rp16.623 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.144 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.506 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.561 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.618 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.111 per kg turun dari sebelumnya Rp6.674 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.607 per kg turun dari sebelumnya Rp10.794 per kg.

    Berikutnya, bawang putih bonggol di harga Rp37.180 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.618 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp36.362 per kg turun dari sebelumnya Rp42.666 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp34.765 per kg turun dari sebelumnya Rp43.373 per kg.

    Lalu, daging sapi murni Rp133.341 per kg turun dari sebelumnya Rp135.107 per kg, daging ayam ras Rp34.947 per kg turun dari sebelumnya Rp35.447 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.876 per kg turun dari sebelumnya Rp29.714 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.166 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.333 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.134 per liter turun dari sebelumnya Rp20.963 per liter; minyak goreng curah Rp16.868 per liter turun dari sebelumnya Rp17.500 per liter; Minyakita Rp17.172 per liter turun dari sebelumnya Rp17.613 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.441 per kg turun dari sebelumnya Rp9.828 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.723 per kg turun dari sebelumnya Rp13.086 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp42.129 per kg naik dari sebelumnya Rp41.851 per kg; ikan tongkol Rp34.455 per kg turun dari sebelumnya Rp34.639 per kg; ikan bandeng Rp34.193 per kg turun dari sebelumnya Rp34.892 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.480 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.731 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp99.557 per kg turun dari sebelumnya Rp105.849 kg, daging kerbau segar lokal Rp130.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.369 per kg.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Bapanas: Harga cabai rawit Rp40.657/kg, bawang merah Rp45.992/kg

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp40.657/kg, bawang merah Rp45.992/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp40.657 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp49.500 per kg, sedangkan bawang merah Rp45.992 per kg turun dari sebelumnya Rp53.371 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 08.24 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.820 per kg turun dari sebelumnya Rp16.623 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.144 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.506 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.561 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.618 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.111 per kg turun dari sebelumnya Rp6.674 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.607 per kg turun dari sebelumnya Rp10.794 per kg.

    Berikutnya, bawang putih bonggol di harga Rp37.180 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.618 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp36.362 per kg turun dari sebelumnya Rp42.666 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp34.765 per kg turun dari sebelumnya Rp43.373 per kg.

    Lalu, daging sapi murni Rp133.341 per kg turun dari sebelumnya Rp135.107 per kg, daging ayam ras Rp34.947 per kg turun dari sebelumnya Rp35.447 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.876 per kg turun dari sebelumnya Rp29.714 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.166 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.333 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.134 per liter turun dari sebelumnya Rp20.963 per liter; minyak goreng curah Rp16.868 per liter turun dari sebelumnya Rp17.500 per liter; Minyakita Rp17.172 per liter turun dari sebelumnya Rp17.613 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.441 per kg turun dari sebelumnya Rp9.828 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.723 per kg turun dari sebelumnya Rp13.086 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp42.129 per kg naik dari sebelumnya Rp41.851 per kg; ikan tongkol Rp34.455 per kg turun dari sebelumnya Rp34.639 per kg; ikan bandeng Rp34.193 per kg turun dari sebelumnya Rp34.892 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.480 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.731 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp99.557 per kg turun dari sebelumnya Rp105.849 kg, daging kerbau segar lokal Rp130.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.369 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BI Kediri dorong pengembangan ekonomi keuangan syariah dan perluasan akseptasi digital 

    BI Kediri dorong pengembangan ekonomi keuangan syariah dan perluasan akseptasi digital 

    Sumber foto: Fendi Lesmana/elshinta.com.

    BI Kediri dorong pengembangan ekonomi keuangan syariah dan perluasan akseptasi digital 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 15 Agustus 2025 – 21:34 WIB

    Elshinta.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri berkomitmen  mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sekaligus perluasan akseptasi digital di wilayah Mataraman serta dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    Bentuk komitmen tersebut diwujudkan dalam  acara Semarak Ekonomi Syariah Wilayah Mataraman (SYIAR) sebagai Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa Tahun 2025 pada Kamis hingga Sabtu  14 – 16 Agustus 2025 di Alun — Alun Kanigoro Kabupaten Blitar.

    Ekonomi dan keuangan syariah di wilayah eks Keresidenan Kediri dan Madiun saat ini terus mengalami peningkatan didukung oleh semakin berkembangnya pelaku usaha syariah, pariwisata ramah muslim dan pusat pendidikan seperti pondok pesantren/madrasah. 

    Peningkatan ini tidak lepas dari upaya strategis berbagai pihak dalam memperkuat ekosistem rantai nilai halal melalui langkah konkrit seperti percepatan sertifikasi halal bagi UMKM, pelatihan SDM Halal Center, juru sembelih halal hingga pengembangan destinasi parawisata ramah muslim.

    Dalam opening ceremony SYIAR 2025, Kepala Perwakilan BI Kediri, Yayat Cadarajat, menyampaikan bahwa kegiatan SYIAR 2025 merupakan hasil kolaborasi dan sinergi dengan berbagai stakeholder di wilayah kerja Bank Indonesia Kediri. 

    “Dalam upaya mengembangkan ekosistem rantai nilai halal Kabupaten Blitar, telah dilakukan beberapa program sinergi diantaranya pencanangan Pantai Serang sebagai destinasi pariwisata ramah muslim dan capacity building SDM Halal melalui pelatihan penyelia dan pendamping proses halal,” terang Yayat Cadarajat seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana, Jumat (15/8).  

    Selain itu, juga dilaksanakan Operasi Pasar Murah yang bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Bulog Kabupaten Blitar dimana masyarakat dapat membeli komoditas beras, minyak goreng, telur ayam ras, cabai dan bawang merah dengan harga terjangkau sebagai upaya pengendalian harga bahan pokok di tingkat konsumen.

    Gelaran SYIAR 2025 dilaksanakan bersamaan Pekan ORIS Nasional, dimana dilakukan melalui event ORISNIVAL, yang akan dimeriahkan dengan kompetisi, hiburan masyarakat, SYIAR ORIS Run dan Festival Layang-Layang Pantai Serang sebagai puncak acara pada tanggal 17 Agustus 2025.

    Sumber : Antara

  • Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.934/kg, bawang merah Rp48.751/kg

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.934/kg, bawang merah Rp48.751/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp46.934 per kilogram turun dibandingkan sebelumnya Rp50.451 per kg, sedangkan bawang merah Rp48.751 per kg turun dari sebelumnya Rp53.829 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat, pukul 10.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.002 per kg turun dari sebelumnya Rp16.241 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.191 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.487 per kg, beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.516 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.602 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.091 per kg turun dari sebelumnya Rp6.417 per kg, kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.698 per kg turun dari sebelumnya Rp10.787 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp37.180 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.618 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp40.561 per kg turun dari sebelumnya Rp42.827 per kg, lalu cabai merah besar di harga Rp39.775 per kg turun dari sebelumnya Rp42.921 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp135.286 per kg turun dari sebelumnya Rp135.375 per kg, daging ayam ras Rp34.575 per kg turun dari sebelumnya Rp35.530 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.476 per kg turun dari sebelumnya Rp29.737 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.101 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.456 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.573 per liter turun dari sebelumnya Rp20.926 per liter, minyak goreng curah Rp17.331 per liter turun dari sebelumnya Rp17.502 per liter, MinyaKita Rp17.248 per liter turun dari sebelumnya Rp17.590 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.527 per kg turun dari sebelumnya Rp9.833 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.564 per kg turun dari sebelumnya Rp13.387 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp40.927 per kg turun dari sebelumnya Rp41.788 per kg, ikan tongkol Rp33.924 per kg turun dari sebelumnya Rp34.583 per kg, ikan bandeng Rp32.824 per kg turun dari sebelumnya Rp34.830 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.587 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.749 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp101.208 per kg turun dari sebelumnya Rp105.097 kg, daging kerbau segar lokal Rp137.500 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.463 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Soal MRT Tangsel, Menhub Tunggu Kajian dari MRT Jakarta dan Sinar Mas

    Soal MRT Tangsel, Menhub Tunggu Kajian dari MRT Jakarta dan Sinar Mas

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandi mengaku masih menanti hasil kajian atau feasible study dari MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Sinar Mas Land terkait pembangunan MRT sampai dengan Tangerang Selatan.

    “MRT Tangsel kami tunggu, mereka lagi lakukan kajian,” ujarnya dalam Media Briefing, Kamis (14/8/2025). 

    Sebagaimana diketahui, kolaborasi pemerintah dan swasta melalui MRT dan Sinar Mas Land dalam pengembangan jalur MRT Lebak Bulus–Serpong menjadi ‘angin segar’ bagi kabar yang telah dinantikan sejak 2018. 

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Perkeretaapian Allan Tandiono menambahkan bahwa pada dasarnya pemerintah menyambut potensi pengembangan MRT melalui investasi swasta karena mengingat keterbatasan anggaran. 

    Pihaknya mendorong pembiayaan kreatif alias creative financing yang melibatkan swasta untuk meningkatkan konektivitas Jakarta dengan wilayah Tangerang tersebut. 

    “Di mana swasta bantu pemerintah untuk membangun jalur rel. Kami menunggu studi kelayakannya dan akan kita evaluasi bersama,” tambahnya. 

    Pasalnya, kebutuhan dana untuk memperpanjang jalur MRT tersebut diketahui mencapai membutuhkan biaya pembangunan mencapai US$1,25 miliar atau sekitar Rp20,34 triliun (kurs Rp16.272 per dolar AS).

    Belum lagi, proyek MRT Jakarta – Tangsel juga nantinya bakal membutuhkan biaya operasional mencapai US$11,7 juta atau sekitar Rp190,31 miliar per tahun.  

    Saat ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) pun melakukan studi terkait perluasan rute layanan ke wilayah tersebut tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), melainkan melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). 

    Tercatat potensi jumlah penduduk yang bakal terlayani dari pengadaan proyek MRT Jakarta – Tangsel itu kurang lebih mencapai 106.347 jiwa. Sementara itu, apabila trase dibangun Lebak Bulus – Pondok Cabe – Rawa Buntu demand penumpang pada tahun 2030 diperkirakan tembus 204.119 penumpang per hari. 

    Adapun, pembangunan MRT yang saat ini tengah berlangsung adalah MRT fase 2A rute Utara—Selatan yang melanjutkan rute Thamrin ke Kota dan tercatat telah mencapai 51,31% per Juli 2025. 

    Untuk diketahui, proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 membentang sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat. Fase 2 ini melanjutkan koridor utara—selatan fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019 lalu, yaitu dari Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI.  

    Alhasil dengan hadirnya fase 2 ini, total panjang jalur utara—selatan menjadi sekitar 27,8 kilometer dengan total waktu perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Kota sekitar 45 menit. 

  • PIS salurkan lima juta liter air bersih ke warga pedalaman Labuan Bajo

    PIS salurkan lima juta liter air bersih ke warga pedalaman Labuan Bajo

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina International Shipping (PIS) menyalurkan hampir lima juta liter air bersih kepada warga di Desa Golomori, pedalaman Labuan Bajo, dalam satu tahun terakhir.

    Keberhasilan tersebut dicapai melalui pemasangan pompa air bertenaga surya yang mampu menekan konsumsi energi listrik sebesar 4.000 kWh.

    Corporate Secretary PIS Muhammad Baron dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, menyampaikan Labuan Bajo yang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia, masih memiliki daerah penopang yang belum sepenuhnya mendapatkan akses terhadap kebutuhan dasar, salah satunya air bersih.

    Ketersediaan air bersih ini juga menjadi salah satu faktor krusial dalam menjaga produktivitas pertanian yang menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian warga.

    Menjawab tantangan tersebut, sejak tahun lalu, PIS bekerja sama dengan Komodo Water, perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan akses air bersih dan pengelolaan air berkelanjutan di daerah terpencil, mengoperasikan pompa air bertenaga surya di Dusun Compang Ra’ong, Desa Golomori.

    Teknologi ini dirancang untuk mengalirkan air ke tujuh lapangan demonstrasi plot (demplot) pertanian yang dikelola oleh kelompok tani lokal yang memiliki anggota berjumlah 20 orang, dan diharapkan bertambah ke depannya.

    “Kami mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama yang masih tinggal di pedalaman dengan akses air bersih terbatas, agar dapat memaksimalkan hasil pertanian yang merupakan mata pencaharian utama warga di Dusun Compang ini,” kata dia.

    Ia meyakini penyaluran air bersih ini bisa mendorong mata pencaharian masyarakat, baik di sektor pertanian hingga nelayan.

    Berawal dari penyediaan air bersih, PIS berencana mengembangkan sebuah ekosistem rantai pasok untuk membantu mata pencaharian masyarakat tersebut, sehingga masyarakat tidak hanya memproduksi, tapi juga bisa memasok hasil tani mereka seperti sayur-sayuran, sawi, kangkung, cabai ke luar desa, bahkan sampai ke hotel dan penginapan-penginapan di Labuan Bajo yang kini menjadi destinasi wisata favorit.

    Penyaluran air bersih oleh PT Pertamina International Shipping (PIS) di pedalaman Labuan Bajo, NTT. ANTARA/HO-PT Pertamina International Shipping (PIS)

    Program ini merupakan bagian dari inisiatif BerSEAnergi untuk laut, payung besar tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PIS, yang menggabungkan pelestarian ekosistem laut dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.

    Salah satu pilar utamanya adalah desa energi berdikari. Pilar ini berfokus pada penyediaan akses energi terbarukan dan berkelanjutan di suatu wilayah.

    Lebih lanjut, program ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs) poin tiga (kehidupan sehat dan sejahtera), poin enam (akses air dan sanitasi) dan poin 13 (penanganan perubahan iklim).

    Tidak hanya itu, program ini juga memenuhi tiga aspek utama dari prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST/ESG).

    Keberhasilan program di Golomori menjadi bukti bahwa kolaborasi dengan masyarakat lokal dan mitra pelaksana mampu menghasilkan solusi yang tepat sasaran.

    Dengan langkah ini, PIS tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.

    Kombinasi antara teknologi ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat menjadi kunci bagi masa depan yang lebih tangguh dan produktif.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendagri: Gerakan Pangan Murah Bulog dan Polri kendalikan inflasi

    Mendagri: Gerakan Pangan Murah Bulog dan Polri kendalikan inflasi

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengemukakan inisiasi Gerakan Pangan Murah Perusahaan Umum Bulog dan Polri berperan penting dalam pengendalian harga komoditas dan menjaga angka inflasi.

    Tito juga mengapresiasi langkah Bulog dan Polri yang dinilai sangat efektif dalam pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) lantaran Polri memiliki jejaring yang sistematis hingga ke daerah.

    “Sehingga sangat mudah untuk komandonya melalui gerakan-gerakan (pangan murah),” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Hal itu disampaikan Mendagri Tito kepada awak media usai menghadiri Peluncuran Gerakan Pangan Murah Polri dan Bulog di Lapangan Bulog Kanwil Jakarta dan Banten, Jakarta Utara, Kamis.

    Ia menjelaskan selama ini Kementerian Dalam Negeri bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kementerian Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS), TNI, dan Polri, serta pihak terkait lainnya terus berupaya mengendalikan angka inflasi pada kisaran 1,5 sampai 3,5 persen.

    Angka tersebut dinilai aman untuk kalangan produsen dan konsumen. Melalui berbagai upaya yang telah dilakukan, angka inflasi Juli 2025 secara year on year (YoY), sesuai rilis BPS, sebesar 2,37 persen.

    “Angka ini masuk dalam target, artinya seimbang. Menyenangkan produsen, petani, nelayan, pabrik-pabrik, karena mereka ongkos operasionalnya tertutup, dapat untung,” ujar Mendagri.

    Di sisi lain, konsumen juga merasakan kemudahan karena masih dapat menjangkau harga bahan pokok yang relatif stabil.

    Kendati begitu, secara rinci, Mendagri menyebut ada beberapa komponen yang memberi andil terhadap angka inflasi pada bulan Juli, yakni sektor makanan, minuman, dan bahan bakar minyak.

    Selain itu, untuk komoditas pangan yang turut memberikan andil terhadap inflasi yakni bawang merah, bawang putih, cabai, dan beras.

    Berbeda dengan komoditas tersebut, keberadaan beras dinilai sentral lantaran menjadi makanan utama sebagian besar masyarakat Indonesia. Dalam beberapa waktu terakhir, harga beras di sejumlah tempat terlihat mulai mengalami kenaikan.

    “Bapak Presiden memerintahkan untuk melakukan stabilisasi harga beras melalui yang ditugaskan paling utama adalah Bulog yang memiliki stok itu lebih kurang hampir empat juta ton dari hasil panen kemarin,” kata Tito.

    Adapun sebagian stok tersebut telah mulai dikucurkan hingga sampai ke masyarakat melalui berbagai mekanisme. Ada yang dengan cara komersial, gerakan pasar murah, hingga Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

    Kemudian ada pula penyaluran melalui pasar rakyat, kebijakan pemerintah daerah, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, serta instansi terkait lainnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkab Madiun ajak petani galakkan tanam bawang merah

    Pemkab Madiun ajak petani galakkan tanam bawang merah

    ANTARA – Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun mendorong petani di wilayahnya untuk menanam bawang merah. Hal itu lantaran komoditas bawang merah kerap menjadi salah satu penyumbang inflasi, selain beras dan cabai. (Rindhu Dwi Kartiko/Yovita Amalia/Gracia Simanjuntak)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kementerian UMKM: KDMP bantu masyarakat wujudkan kemerdekaan ekonomi

    Kementerian UMKM: KDMP bantu masyarakat wujudkan kemerdekaan ekonomi

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengatakan kemerdekaan ekonomi dapat diraih oleh masyarakat salah satunya melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).

    “Tantangan terbesar UMKM saat ini adalah beroperasi dalam skala serba terbatas sehingga biaya produksi tinggi, produktivitas rendah, dan akses ke pasar maupun pembiayaan menjadi terbatas,” kata Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

    “Koperasi adalah pilihan paling rasional untuk mengatasi ini, dengan berhimpun dalam KDMP, UMKM mendapatkan kepastian pasar, pasokan bahan baku, dan peluang untuk tumbuh pesat,” ujar dia.

    Menurut Riza, KDMP memiliki fungsi sebagai agregator dalam menghimpun kekuatan para pengusaha UMKM agar mampu memenuhi skala ekonomi yang dibutuhkan untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan.

    Melalui koperasi, lanjutnya, UMKM yang selama ini berjalan sendiri-sendiri dapat membentuk klaster usaha yang terorganisir, mengakses pembiayaan dengan lebih mudah, memperoleh bahan baku dengan harga efisien, memperluas jaringan pemasaran, dan terbuka untuk mendapatkan akses inovasi teknologi serta kemitraan.

    UMKM dan koperasi bukanlah dua entitas yang saling bersaing atau berhadap-hadapan, melainkan bagian dari satu ekosistem yang saling menguatkan, kata Riza, menegaskan.

    Melalui model itu, UMKM dapat menghimpun volume produksi dalam jumlah memadai, menurunkan biaya operasional, dan mendapatkan standar mutu yang konsisten.

    Selain itu, KDMP juga memiliki potensi besar untuk mengangkat produk-produk unggulan daerah, mulai dari komoditas pertanian seperti cabai, nilam, dan bambu, hingga produk perikanan dan kerajinan lokal.

    “Semua dapat diintegrasikan dalam sistem koperasi untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas,” ujar dia.

    Menurut Riza, langkah tersebut tidak hanya akan meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga membuka kesempatan bagi Indonesia untuk menghadirkan koperasi yang masuk ke dalam jajaran koperasi terbesar di dunia.

    “Kita tidak hanya ingin besar dari sisi jumlah, tetapi juga ingin mendorong kualitas sebanyak-banyak koperasi semakin produktif dan membanggakan. KDMP bisa menjadi jalan untuk ini,” katanya.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.