Tanaman: Cabai

  • Kemenhub Bakal Batasi Operasional Angkutan Barang Sambut Libur Maulid Nabi 2025

    Kemenhub Bakal Batasi Operasional Angkutan Barang Sambut Libur Maulid Nabi 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Aan Suhanan memastikan pemerintah telah siap mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat selama masa libur panjang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2025 dan melakukan pembatasan operasional angkutan barang. 

    Di mana libur Maulid akan jatuh pada hari Jumat (5/9/2025). Sehingga akan dilakukan pengaturan lalu lintas ini akan diterapkan di sejumlah ruas jalan nasional Tol, mulai tanggal 4 hingga 7 September 2025.

    “Kami telah menetapkan sejumlah strategi pengaturan lalu lintas yang diatur di dalam SKB [Surat Keputusan Bersama], di antaranya melalui pembatasan operasional angkutan barang dan sistem jalur/lajur pasang atau tidal flow [contra flow],” jelas Aan dalam keterangan resmi, Selasa (26/8/2025). 

    Adapun, Ditjen Hubdat bersama Ditjen Bina Marga Kementerian PU serta Korlantas Polri telah menetapkan sejumlah strategi pengaturan lalu lintas yang tertuang dalam Keputusan Bersama Nomor KP-DRJD 3760, Kep/143/VIII/2025, 62/KPTS/Db/2025 tentang Pengaturan Lalu Lintas Selama Masa Libur Panjang Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2025.

    Aan mengatakan pengaturan pembatasan operasional angkutan barang dilakukan terhadap mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan dan dengan kereta gandeng. Serta mobil barang yang mengangkut hasil galian (tanah, pasir, dan/atau batu), hasil tambang, dan bahan bangunan.

    Pengaturan tersebut dilakukan pada sejumlah ruas jalan tol di kedua arahnya yakni jalan tol JORR 1, tol Jakarta-Cikampek-Palimanan-Kanci-Pejagan-Pemalang-Batang-Semarang, dan tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang-Cileunyi. Kemudian di jalan tol di wilayah Semarang yaitu Krapyak-Jatingaleh, Jatingaleh-Srondol, Jatingaleh-Muktiharjo, dan jalan tol Semarang-Solo.

    Adapun hari dan waktu pengaturan lalu lintas berupa pembatasan operasional angkutan barang diberlakukan mulai Kamis (4/9/2025) pukul 15.00 hingga 24.00 waktu setempat, Jumat (5/9/2025) pukul 06.00 hingga 18.00, dan Minggu (7/9/2025) pukul 06.00 hingga 22.00. 

    Dirinya melanjutkan pembatasan operasional angkutan barang tidak berlaku bagi angkutan barang pengangkut BBM, hantaran uang, keperluan penanganan bencana, hewan ternak, pakan ternak, pupuk. 

    Pembatasan juga tidak berlaku pada angkutan barang pangan atau kebutuhan pokok (beras, tepung, jagung, gula, sayur, buah, daging, ikan, daging unggas, minyak goreng dan mentega, susu, telur, kedelai, bawang, dan cabai).

    “Angkutan barang yang diperbolehkan melintas tetap harus mematuhi ketentuan untuk keamanan dan keselamatan di jalan. Tidak menggunakan kendaraan lebih dimensi dan lebih muatan, ini harus dibuktikan dengan dokumen perjanjian antara pemilik barang dengan pengusaha angkutan,” katanya.

    Selain itu, harus dilengkapi dengan surat muatan yang diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut, surat muatan yang berisi keterangan jenis barang yang diangkut; tujuan pengiriman barang; dan nama dan alamat pemilik barang, serta ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.

    Sistem Rekayasa Lalu Lintas

    Aan menuturkan pemerintah pun akan menerapkan sistem rekayasa lalu lintas berupa contra flow yang akan diberlakukan pada dua ruas jalan tol.

    Pembatasan operasional angkutan barang dan rekayasa lalu lintas di jalan tol selama libur panjang memperingati Maulid Nabi Muhammad dapat dievaluasi waktu pemberlakuannya. 

    “Penyesuaian dapat dilakukan oleh pihak kepolisian dengan melihat kondisi kepadatan lalu lintas pada masing-masing ruas jalan tol,” pungkasnya.

    Berikut rincian rekayasa lalu lintas:

    1. Tol Jakarta-Cikampek

    a. arah Cikampek mulai KM 47 hingga KM 70, berlaku mulai Jumat, 5 September 2025, pukul 06.00 sampai 15.00 waktu setempat;

    b. arah Jakarta mulai KM 70 hingga KM 47, berlaku mulai Minggu, 7 September 2025, pukul 15.00 sampai 24.00 waktu setempat

     

    2. Tol Jakarta-Bogor-Ciawi, arah Jakarta mulai dari KM 21 hingga KM 8, dengan waktu pemberlakuan:

    a. Sabtu, 6 September 2025 pada pukul 12.00 sampai 19.00 waktu setempat;

    b. Minggu, 7 September 2025 pukul 12.00 sampai 19.00 waktu setempat 

  • Ribuan masyarakat serbu pasar murah yang dibuka Mendagri di Kendari

    Ribuan masyarakat serbu pasar murah yang dibuka Mendagri di Kendari

    Kendari (ANTARA) – Ribuan masyarakat menyerbu pasar murah yang dibuka oleh Menteri Dalam Negeri atau Mendagri Republik Indonesia (RI) Jendral Polisi (purn) Tito Karnavian di kawasan Eks MTQ, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

    Mendagri RI Tito Karnavian saat ditemui di Kendari, Selasa, mengapresiasi kegiatan pasar murah yang digelar atas kerjasama antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Bulog, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

    “Melakukan gerakan pasar murah dalam rangka untuk kita intervensi melakukan stabilisasi harga pangan kita tahu bahwa harus dijaga betul,” kata Tito Karnavian usai membuka kegiatan pasar murah tersebut.

    Menurut dia, pasar murah itu merupakan salah satu cara pemerintah untuk melakukan intervensi dalam menstabilkan harga-harga bahan pangan di tengah-tengah masyarakat.

    “Sehingga masyarakat kita diharapkan cukup kesediaan pangannya mereka, dan harganya terjangkau oleh mereka. Karena itu yang menjadi harapan mereka dan harapan presiden,” ujar dia.

    Presiden RI Prabowo Subianto, kata Tito, telah menyatakan jika negara yang merdeka adalah negara yang bisa swasembada pangan untuk menghidupi rakyatnya sendiri. Sehingga dengan kegiatan tersebut masyarakat bisa menikmati berbagai bahan pangan dengan harga yang di bawah rata-rata.

    “Produksi beras kita sangat tinggi, tapi ada mungkin beberapa daerah yang mengalami disparitas. Oleh karena itu kita melakukan intervensi oleh terutama Bulog, kemudian Badan Pangan yang diberi tugas (untuk menanganinya),” ujar dia.

    Mendagri RI Jendral Poliri (purn) Tito Karnavian saat mengunjungi pasar murah di Kendari, Sulawesi Tenggara (26/8/2025). (ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra)

    Tito Karnavian juga mengungkapkan dalam rangka menjaga stabilitas pangan pihaknya juga bersama-sama dengan pemerintah daerah, BUMN, BUMD, hingga lembaga atau instansi nonpemerintah seperti para pengusaha dari Kadin untuk mendukung program-program tersebut.

    “Saya baru sebetulnya minggu lalu diskusi dengan Mas Anindya, langsung beliau bergerak dan bersama-sama dengan badan pangan dan Pak Gubernur dan Ibu Walikota melaksanakan kegiatan ini (pasar murah),” kata Tito.

    Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan dalam kegiatan pasar murah tersebut melibatkan sebanyak 28 vendor yang menjual beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) seharga Rp11.600 per kilogram, lalu untuk beras premium Rp14.800 per kilogram, minyak kita Rp15.500 per liter, minyak premium Rp21 ribu per liter, gula pasir Rp17 ribu per kilogram, dan telur ayam seharga Rp26 ribu per rak.

    Lalu, untuk bawang putih dijual seharga Rp40 ribu per kilogram, bawang merah Rp45 ribu per kilogram, cabe rawit merah Rp45 ribu per kilogram, cabe merah keriting Rp40 ribu per kilogram, daging ayam Rp30 ribu per kilogram, terigu Rp10 ribu per kilogram, dan aneka sayuran antara Rp5 ribu hingga Rp10 ribu per bungkus.

    “Jadi, beras ini beras yang paling murah yang ada hari ini. Jadi, silahkan warga di sekitar lokasi bisa mendapatkan barang-barang strategis ini dengan harga yang sangat baik,” ujar Arief.

    Ia berharap gerakan pangan murah tersebut dapat membantu masyarakat dan bisa mengendalikan inflasi, serta juga bisa menjaga stabilitas harga di Sulawesi Tenggara.

    Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg

    Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg

    Cabai rawit merah yang dijual pedagang di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 26 Agustus 2025 – 11:30 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp46.667 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp45.029 per kg, sedangkan bawang merah Rp43.308 per kg turun dari sebelumnya Rp47.853 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 07.04 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.000 per kg turun dari sebelumnya Rp16.108 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.100 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.242 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.825 per kg naik dari sebelumnya Rp12.581 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.944 per kg turun dari sebelumnya Rp6.539 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.891 per kg naik dari sebelumnya Rp10.760 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.462 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.828 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp40.262 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp41.120 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp126.643 per kg turun dari sebelumnya Rp135.006 per kg, daging ayam ras Rp33.396 per kg turun dari sebelumnya Rp35.636 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.648 per kg turun dari sebelumnya Rp29.314 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.412 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp18.153 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp19.476 per liter turun dari sebelumnya Rp20.755 per liter; minyak goreng curah Rp15.782 per liter turun dari sebelumnya Rp17.497 per liter; Minyakita Rp17.160 per liter turun dari sebelumnya Rp17.498 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.900 per kg naik dari sebelumnya Rp9.731 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.935 per kg turun dari sebelumnya Rp12.958 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp43.083 per kg naik dari sebelumnya Rp41.320 per kg; ikan tongkol Rp36.417 per kg naik dari sebelumnya Rp34.465 per kg; ikan bandeng Rp36.250 per kg naik dari sebelumnya Rp34.393 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.744 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.626 per kg.

    Sumber : Antara

  • Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg

    beras premium di harga Rp16.000 per kg turun dari sebelumnya Rp16.108 per kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp46.667 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp45.029 per kg, sedangkan bawang merah Rp43.308 per kg turun dari sebelumnya Rp47.853 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 07.04 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.000 per kg turun dari sebelumnya Rp16.108 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.100 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.242 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.825 per kg naik dari sebelumnya Rp12.581 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.944 per kg turun dari sebelumnya Rp6.539 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.891 per kg naik dari sebelumnya Rp10.760 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.462 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.828 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp40.262 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp41.120 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp126.643 per kg turun dari sebelumnya Rp135.006 per kg, daging ayam ras Rp33.396 per kg turun dari sebelumnya Rp35.636 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.648 per kg turun dari sebelumnya Rp29.314 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.412 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp18.153 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp19.476 per liter turun dari sebelumnya Rp20.755 per liter; minyak goreng curah Rp15.782 per liter turun dari sebelumnya Rp17.497 per liter; Minyakita Rp17.160 per liter turun dari sebelumnya Rp17.498 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.900 per kg naik dari sebelumnya Rp9.731 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.935 per kg turun dari sebelumnya Rp12.958 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp43.083 per kg naik dari sebelumnya Rp41.320 per kg; ikan tongkol Rp36.417 per kg naik dari sebelumnya Rp34.465 per kg; ikan bandeng Rp36.250 per kg naik dari sebelumnya Rp34.393 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.744 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.626 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg

    beras premium di harga Rp16.000 per kg turun dari sebelumnya Rp16.108 per kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp46.667 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp45.029 per kg, sedangkan bawang merah Rp43.308 per kg turun dari sebelumnya Rp47.853 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 07.04 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.000 per kg turun dari sebelumnya Rp16.108 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.100 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.242 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.825 per kg naik dari sebelumnya Rp12.581 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.944 per kg turun dari sebelumnya Rp6.539 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.891 per kg naik dari sebelumnya Rp10.760 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.462 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.828 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp40.262 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp41.120 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp126.643 per kg turun dari sebelumnya Rp135.006 per kg, daging ayam ras Rp33.396 per kg turun dari sebelumnya Rp35.636 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.648 per kg turun dari sebelumnya Rp29.314 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.412 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp18.153 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp19.476 per liter turun dari sebelumnya Rp20.755 per liter; minyak goreng curah Rp15.782 per liter turun dari sebelumnya Rp17.497 per liter; Minyakita Rp17.160 per liter turun dari sebelumnya Rp17.498 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.900 per kg naik dari sebelumnya Rp9.731 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.935 per kg turun dari sebelumnya Rp12.958 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp43.083 per kg naik dari sebelumnya Rp41.320 per kg; ikan tongkol Rp36.417 per kg naik dari sebelumnya Rp34.465 per kg; ikan bandeng Rp36.250 per kg naik dari sebelumnya Rp34.393 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.744 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.626 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 7 Sosok Inspiratif Pemenang Svarna Bhumi Award 2025

    7 Sosok Inspiratif Pemenang Svarna Bhumi Award 2025

    Jakarta: PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Metro TV kembali menggelar Svarna Bhumi Award 2025. Penghargaan ini diberikan kepada para sosok pahlawan pangan.

    Svarna Bhumi Award 2025 digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025. Sebanyak tujuh tokoh pertanian dan pangan menerima penghargaan tersebut atas dedikasi mereka menjaga kedaulatan pangan dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia.
    Dari tujuh tokoh tersebut, salah satu di antaranya menerima spesial penghargaan. Selain itu, satu tokoh lainnya juga akan menerima penghargaan yang merupakan pilihan dari publik atau disebut penghargaan Satya Pangan Loka.

    Adapun ketujuh tokoh tersebut, yaitu Kurniawan Adi Prasetyo (pendiri Petani Militan), Nisya Saadah Wargadipura (Pesantren Ekologi Ath-Thaariq), Asep Hidayat (pelestari hanjeli), Agus Wibowo (petani muda hortikultura), Untung Wijanarko (Tani Organik Merapi), Kamilus Tupen Jumat (Special Achievement), dan Rayndra Syahdan Mahmudin (Satya Pangan Loka/penghargaan pilihan publik).

    1. Kurniawan Adi Prasetyo

    Kurniawan, pendiri komunitas Petani Militan dan Sedesa Farm, menerima penghargaan berkat kiprahnya dalam pelestarian benih lokal dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Ia mendirikan bank benih di Lamongan, Probolinggo, dan Jember dengan koleksi lebih dari 500 varietas padi lokal, 75 varietas jagung, serta puluhan jenis kacang-kacangan.

    Dalam sambutannya, Kurniawan menyatakan, “Pertama, saya ucapkan selamat atas sukses terselenggaranya Svarna Bhumi Award 2025. Tentunya kami sangat berbangga, karena Alhamdulillah kita bisa mendapatkan penghargaan ini. Semoga ke depan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk berkembang lebih baik. Harapannya benih ini tidak hilang, dan ini menjadi sebuah kembangan kalau Indonesia itu punya benih-benih yang unggulan. Yang terakhir, wilayah kami memang tak luas, kami juga tak kaya akan sumber daya, tapi kita punya cita-cita menjadi masyarakat yang mandiri, masyarakat yang berdaulat, dan masyarakat yang berdikari di atas kaki sendiri.”

    Kurniawan bahkan menolak beasiswa luar negeri demi fokus pada benih lokal. Dia kini bekerja sama dengan lebih dari 50 petani dan puluhan peternak dalam sistem pertanian terpadu.

    2. Nisya Saadah Wargadipura

    Penghargaan juga diberikan kepada Nisya Saadah Wargadipura, pendiri Pesantren Ekologi Ath-Thaariq di Garut. Nisya dikenal sebagai guru tani yang mengintegrasikan pertanian organik dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin.

    Penghargaan diterima putrinya, Salwa Kanja.

    “Tentu saja Pesantren Ekologi Ath-Thaariq saat ini, gerakan yang sesuai dengan tujuan Islam itu sendiri. Justru menumbuhkan kembali bagaimana tanah yang seharusnya dipenuhi oleh mikroba itu sendiri. Jadi tentu saja apresiasi Svarna Bhumi ini menjadi lampu kami untuk terus bergerak dalam menyebarkan pengetahuan diri kita,” ucapnya.

    Nisya sebelumnya telah dinobatkan sebagai Food Hero FAO 2024 atas kiprahnya menjadikan pesantren sebagai laboratorium agroekologi yang menjawab krisis pangan dan iklim.

    3. Asep Hidayat

    Mantan buruh migran asal Sukabumi, Asep Hidayat, juga menjadi penerima penghargaan. Ia dikenal sebagai pelestari tanaman hanjeli, pangan lokal yang hampir punah, dan mengubah desanya menjadi desa eduwisata.

    “Saya mantan buruh migran. Saya melihat potensi lokal mungkin Bapak Ibu di sini tidak ada yang banyak mengenal tentang hanjeli. Dari Hanjeli, kami olah, kami langsung lestarikan, kami olah jadi produk. Ada dodol, ada berbagai produk yang lainnya. Termasuk kami menjadi lokasi eduwisata pertama di Indonesia. Kami berharap Hanjeli tetap masih berjaya di tanah legenda kita Sukabumi. Merdeka,” ujar Asep dalam sambutannya.

    Kini, hanjeli telah dikembangkan menjadi produk pangan olahan hingga kerajinan, dan menarik wisatawan dalam maupun luar negeri.
     

    4. Agus Wibowo

    Pengusaha muda asal Magelang, Agus Wibowo, menerima penghargaan atas inovasinya dalam mengembangkan koperasi hortikultura dan sistem kemitraan petani. Melalui usaha kentang dan cabai, Agus telah membina ribuan petani dengan omzet miliaran rupiah setiap tahun.

    “Terima kasih, salah satu kebahagiaan saya bisa berdiri di sini dan menerima award 2025 ini. Ini menjadi salah satu motivasi dan juga salah satu bukti bahwa kami sebagai pemuda pertanian di Indonesia juga bisa berkarya melalui desa-desa kecil. Dan harapannya ini bisa menjadi motivasi teman-teman di seluruh Indonesia bahwa anak muda bisa berkarya dan regenerasi pertanian di Indonesia bisa terwujud,” kata Agus.

    5. Untung Wijanarko

    Tokoh kelima adalah Untung Wijanarko, pendiri Tani Organik Merapi (TOM) di Sleman. Sejak 2008, TOM aktif mengembangkan pertanian organik, agrowisata, serta pelatihan petani.

    “Saya pribadi mengapresiasi sekali dengan program Svana Bhumi Awards 2025 ini yang luar biasa memberikan motivasi. Ternyata banyak petani yang luar biasa, terutama anak-anak muda. Kami mulai berempati mengajak teman-teman para pertanian untuk bertani secara bijak. Bertani secara bijak adalah bertani dengan tidak merusak kondisi tanah kita. Dunia pertanian adalah sebagai sesuatu yang menjadikan kita masa depan,” kata Untung.

    Kini TOM bekerja sama dengan puluhan kelompok tani, menyuplai ratusan kilogram sayuran organik per hari ke pasar modern, dan mengembangkan pusat pelatihan pertanian organik.

    Special Achievement untuk Pangan Lokal

    Apresiasi khusus diberikan kepada Kamilus Tupen Jumat, dari Nusa Tenggara Timur. Ia berhasil mengembangkan pangan lokal dan memberdayakan petani desa. Upayanya menjaga tradisi pangan timur Indonesia membuatnya diganjar Special Achievement Award.

    “Terima kasih banyak. Saya dari area yang jauh datang ke sini dan bisa dihargai. Ini luar biasa sekali. Saya terima kasih kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Metro TV telah mengangkat karya hari ini. Ada kebanggaan tersendiri, di mana karya Usaha Selamat ini bagaimana membantu orang muda bisa mengenal pertanian, bahwa menjadi pertanian itu adalah sesuatu,” ujar Kamilus.

    “Dan kalau belum sentuh, memang belum tahu. Tapi kalau masuk ke dalam, dia punya bahagia beda. Terima kasih banyak Bapak sebagai perawat bumi dan kami melukis ukir bumi di Adenara, tempatnya juga orang muda silakan melukis bumi,” lanjutnya.

    Satya Pangan Loka untuk Generasi Muda

    Penghargaan Satya Pangan Loka diraih Rayndra Syahdan Mahmudin, inovator muda yang memadukan teknologi dengan pertanian berkelanjutan. Komitmennya menghubungkan sektor pertanian dengan ekosistem digital menjadikannya contoh bagi generasi baru.

    “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemirsa dan publik karena telah memilih saya untuk menerima penghargaan Satya Pangan Loka. Penghargaan ini saya dedikasikan untuk petani milenial di seluruh Indonesia,” ujar Rayndra.

    Ia berkomitmen untuk terus berkontribusi mengembangkan pertanian agar terus maju sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

    “Jadi, saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah mendukung kami untuk selalu berkontribusi dalam sektor pertanian, terutama untuk swasembada dan telah mempercayakan saya untuk menjadi Ketua Umum Petani Milenial Indonesia dan ini menjadi semangat bagi saya untuk terus berkontribusi di sektor pertanian,” katanya.

    “Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih pada istri saya ya. Terima kasih juga menciptakan lingkungan yang kondusif karena pertanian itu butuh lingkungan yang kondusif. Apalagi petani-petani muda itu sangat tidak percaya diri untuk jadi seorang petani. Jadi, yang pertama mari kita ciptakan lingkungan yang kondusif sehingga kita bisa istiqomah terjun di sektor pertanian,” lanjutnya.

    Terakhir, Rayndra berpesan kepada generasi muda di seluruh Indonesia tanpa petani tidak akan ada panas dan tanpa panas tidak akan ada masa depan.
    Wujud Apresiasi untuk Pejuang Ketahanan Pangan

    Penyelenggaraan Svarna Bhumi Award 2025 menjadi makin menarik karena mayoritas finalis berasal dari generasi muda berusia 30-35 tahun.

    Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menyambut gembira terselenggaranya acara penghargaan untuk yang ketiga kali ini. Ia menilai acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga inspirasi bagi petani di seluruh Indonesia.

    “Dari ratusan kandidat, sebagian besar adalah anak-anak muda. Ini memberi harapan bahwa regenerasi petani terus berjalan dan swasembada pangan dapat tercapai,” ujar Rahmad Pribadi.

    Sambutan positif juga diungkapkan Pendiri Yayasan Benih Baik sekaligus Dewan Juri, Andy F. Noya. Ajang ini menjadi momen untuk mengingat bahwa banyak sosok luar biasa yang bekerja dalam senyap demi menjaga ketahanan pangan negeri. 

    “Banyak orang-orang hebat di sekitar kita, ya. Kita tidak tahu mereka berjuang untuk mempertahankan ketahanan pangan Indonesia,” ujar Andy F. Noya.

    Svarna Bhumi Award 2025 melibatkan dewan juri dari berbagai latar belakang, termasuk pakar pertanian, penggiat sosial, dan figur publik. Expert Panel Yayasan BUMN, Prilly Latuconsina, yang tahun ini menjadi juri, mengaku terkesan dengan kreativitas para finalis.

    “Kami melihat bukan hanya hasil pertanian, tapi juga ide kreatif yang membuat profesi petani menarik bagi generasi muda,” ucap Prilly Latuconsina.

    Rahmad Pribadi melanjutkan, Svarna Bhumi Award akan terus menjadi ruang apresiasi sekaligus komunikasi bagi pejuang pangan di seluruh Indonesia.

    “Kita ingin meningkatkan regenerasi petani, adopsi teknologi, dan kecintaan terhadap pangan lokal,” ujarnya.

    Jakarta: PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Metro TV kembali menggelar Svarna Bhumi Award 2025. Penghargaan ini diberikan kepada para sosok pahlawan pangan.
     
    Svarna Bhumi Award 2025 digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025. Sebanyak tujuh tokoh pertanian dan pangan menerima penghargaan tersebut atas dedikasi mereka menjaga kedaulatan pangan dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia.
    Dari tujuh tokoh tersebut, salah satu di antaranya menerima spesial penghargaan. Selain itu, satu tokoh lainnya juga akan menerima penghargaan yang merupakan pilihan dari publik atau disebut penghargaan Satya Pangan Loka.
     
    Adapun ketujuh tokoh tersebut, yaitu Kurniawan Adi Prasetyo (pendiri Petani Militan), Nisya Saadah Wargadipura (Pesantren Ekologi Ath-Thaariq), Asep Hidayat (pelestari hanjeli), Agus Wibowo (petani muda hortikultura), Untung Wijanarko (Tani Organik Merapi), Kamilus Tupen Jumat (Special Achievement), dan Rayndra Syahdan Mahmudin (Satya Pangan Loka/penghargaan pilihan publik).

    1. Kurniawan Adi Prasetyo
     
    Kurniawan, pendiri komunitas Petani Militan dan Sedesa Farm, menerima penghargaan berkat kiprahnya dalam pelestarian benih lokal dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Ia mendirikan bank benih di Lamongan, Probolinggo, dan Jember dengan koleksi lebih dari 500 varietas padi lokal, 75 varietas jagung, serta puluhan jenis kacang-kacangan.
     
    Dalam sambutannya, Kurniawan menyatakan, “Pertama, saya ucapkan selamat atas sukses terselenggaranya Svarna Bhumi Award 2025. Tentunya kami sangat berbangga, karena Alhamdulillah kita bisa mendapatkan penghargaan ini. Semoga ke depan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk berkembang lebih baik. Harapannya benih ini tidak hilang, dan ini menjadi sebuah kembangan kalau Indonesia itu punya benih-benih yang unggulan. Yang terakhir, wilayah kami memang tak luas, kami juga tak kaya akan sumber daya, tapi kita punya cita-cita menjadi masyarakat yang mandiri, masyarakat yang berdaulat, dan masyarakat yang berdikari di atas kaki sendiri.”
     
    Kurniawan bahkan menolak beasiswa luar negeri demi fokus pada benih lokal. Dia kini bekerja sama dengan lebih dari 50 petani dan puluhan peternak dalam sistem pertanian terpadu.
     
    2. Nisya Saadah Wargadipura
     
    Penghargaan juga diberikan kepada Nisya Saadah Wargadipura, pendiri Pesantren Ekologi Ath-Thaariq di Garut. Nisya dikenal sebagai guru tani yang mengintegrasikan pertanian organik dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin.
     
    Penghargaan diterima putrinya, Salwa Kanja.
     
    “Tentu saja Pesantren Ekologi Ath-Thaariq saat ini, gerakan yang sesuai dengan tujuan Islam itu sendiri. Justru menumbuhkan kembali bagaimana tanah yang seharusnya dipenuhi oleh mikroba itu sendiri. Jadi tentu saja apresiasi Svarna Bhumi ini menjadi lampu kami untuk terus bergerak dalam menyebarkan pengetahuan diri kita,” ucapnya.
     
    Nisya sebelumnya telah dinobatkan sebagai Food Hero FAO 2024 atas kiprahnya menjadikan pesantren sebagai laboratorium agroekologi yang menjawab krisis pangan dan iklim.
     
    3. Asep Hidayat
     
    Mantan buruh migran asal Sukabumi, Asep Hidayat, juga menjadi penerima penghargaan. Ia dikenal sebagai pelestari tanaman hanjeli, pangan lokal yang hampir punah, dan mengubah desanya menjadi desa eduwisata.
     
    “Saya mantan buruh migran. Saya melihat potensi lokal mungkin Bapak Ibu di sini tidak ada yang banyak mengenal tentang hanjeli. Dari Hanjeli, kami olah, kami langsung lestarikan, kami olah jadi produk. Ada dodol, ada berbagai produk yang lainnya. Termasuk kami menjadi lokasi eduwisata pertama di Indonesia. Kami berharap Hanjeli tetap masih berjaya di tanah legenda kita Sukabumi. Merdeka,” ujar Asep dalam sambutannya.
     
    Kini, hanjeli telah dikembangkan menjadi produk pangan olahan hingga kerajinan, dan menarik wisatawan dalam maupun luar negeri.
     

     
    4. Agus Wibowo
     
    Pengusaha muda asal Magelang, Agus Wibowo, menerima penghargaan atas inovasinya dalam mengembangkan koperasi hortikultura dan sistem kemitraan petani. Melalui usaha kentang dan cabai, Agus telah membina ribuan petani dengan omzet miliaran rupiah setiap tahun.
     
    “Terima kasih, salah satu kebahagiaan saya bisa berdiri di sini dan menerima award 2025 ini. Ini menjadi salah satu motivasi dan juga salah satu bukti bahwa kami sebagai pemuda pertanian di Indonesia juga bisa berkarya melalui desa-desa kecil. Dan harapannya ini bisa menjadi motivasi teman-teman di seluruh Indonesia bahwa anak muda bisa berkarya dan regenerasi pertanian di Indonesia bisa terwujud,” kata Agus.
     
    5. Untung Wijanarko
     
    Tokoh kelima adalah Untung Wijanarko, pendiri Tani Organik Merapi (TOM) di Sleman. Sejak 2008, TOM aktif mengembangkan pertanian organik, agrowisata, serta pelatihan petani.
     
    “Saya pribadi mengapresiasi sekali dengan program Svana Bhumi Awards 2025 ini yang luar biasa memberikan motivasi. Ternyata banyak petani yang luar biasa, terutama anak-anak muda. Kami mulai berempati mengajak teman-teman para pertanian untuk bertani secara bijak. Bertani secara bijak adalah bertani dengan tidak merusak kondisi tanah kita. Dunia pertanian adalah sebagai sesuatu yang menjadikan kita masa depan,” kata Untung.
     
    Kini TOM bekerja sama dengan puluhan kelompok tani, menyuplai ratusan kilogram sayuran organik per hari ke pasar modern, dan mengembangkan pusat pelatihan pertanian organik.
     
    Special Achievement untuk Pangan Lokal
     
    Apresiasi khusus diberikan kepada Kamilus Tupen Jumat, dari Nusa Tenggara Timur. Ia berhasil mengembangkan pangan lokal dan memberdayakan petani desa. Upayanya menjaga tradisi pangan timur Indonesia membuatnya diganjar Special Achievement Award.
     
    “Terima kasih banyak. Saya dari area yang jauh datang ke sini dan bisa dihargai. Ini luar biasa sekali. Saya terima kasih kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Metro TV telah mengangkat karya hari ini. Ada kebanggaan tersendiri, di mana karya Usaha Selamat ini bagaimana membantu orang muda bisa mengenal pertanian, bahwa menjadi pertanian itu adalah sesuatu,” ujar Kamilus.
     
    “Dan kalau belum sentuh, memang belum tahu. Tapi kalau masuk ke dalam, dia punya bahagia beda. Terima kasih banyak Bapak sebagai perawat bumi dan kami melukis ukir bumi di Adenara, tempatnya juga orang muda silakan melukis bumi,” lanjutnya.
     

    Satya Pangan Loka untuk Generasi Muda

    Penghargaan Satya Pangan Loka diraih Rayndra Syahdan Mahmudin, inovator muda yang memadukan teknologi dengan pertanian berkelanjutan. Komitmennya menghubungkan sektor pertanian dengan ekosistem digital menjadikannya contoh bagi generasi baru.
     
    “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemirsa dan publik karena telah memilih saya untuk menerima penghargaan Satya Pangan Loka. Penghargaan ini saya dedikasikan untuk petani milenial di seluruh Indonesia,” ujar Rayndra.
     
    Ia berkomitmen untuk terus berkontribusi mengembangkan pertanian agar terus maju sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
     
    “Jadi, saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah mendukung kami untuk selalu berkontribusi dalam sektor pertanian, terutama untuk swasembada dan telah mempercayakan saya untuk menjadi Ketua Umum Petani Milenial Indonesia dan ini menjadi semangat bagi saya untuk terus berkontribusi di sektor pertanian,” katanya.
     
    “Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih pada istri saya ya. Terima kasih juga menciptakan lingkungan yang kondusif karena pertanian itu butuh lingkungan yang kondusif. Apalagi petani-petani muda itu sangat tidak percaya diri untuk jadi seorang petani. Jadi, yang pertama mari kita ciptakan lingkungan yang kondusif sehingga kita bisa istiqomah terjun di sektor pertanian,” lanjutnya.
     
    Terakhir, Rayndra berpesan kepada generasi muda di seluruh Indonesia tanpa petani tidak akan ada panas dan tanpa panas tidak akan ada masa depan.

    Wujud Apresiasi untuk Pejuang Ketahanan Pangan

    Penyelenggaraan Svarna Bhumi Award 2025 menjadi makin menarik karena mayoritas finalis berasal dari generasi muda berusia 30-35 tahun.
     

     
    Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menyambut gembira terselenggaranya acara penghargaan untuk yang ketiga kali ini. Ia menilai acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga inspirasi bagi petani di seluruh Indonesia.
     
    “Dari ratusan kandidat, sebagian besar adalah anak-anak muda. Ini memberi harapan bahwa regenerasi petani terus berjalan dan swasembada pangan dapat tercapai,” ujar Rahmad Pribadi.
     
    Sambutan positif juga diungkapkan Pendiri Yayasan Benih Baik sekaligus Dewan Juri, Andy F. Noya. Ajang ini menjadi momen untuk mengingat bahwa banyak sosok luar biasa yang bekerja dalam senyap demi menjaga ketahanan pangan negeri. 
     
    “Banyak orang-orang hebat di sekitar kita, ya. Kita tidak tahu mereka berjuang untuk mempertahankan ketahanan pangan Indonesia,” ujar Andy F. Noya.
     
    Svarna Bhumi Award 2025 melibatkan dewan juri dari berbagai latar belakang, termasuk pakar pertanian, penggiat sosial, dan figur publik. Expert Panel Yayasan BUMN, Prilly Latuconsina, yang tahun ini menjadi juri, mengaku terkesan dengan kreativitas para finalis.
     
    “Kami melihat bukan hanya hasil pertanian, tapi juga ide kreatif yang membuat profesi petani menarik bagi generasi muda,” ucap Prilly Latuconsina.
     
    Rahmad Pribadi melanjutkan, Svarna Bhumi Award akan terus menjadi ruang apresiasi sekaligus komunikasi bagi pejuang pangan di seluruh Indonesia.
     
    “Kita ingin meningkatkan regenerasi petani, adopsi teknologi, dan kecintaan terhadap pangan lokal,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Harga cabai rawit Rp41.030/kg, bawang merah Rp43.490/kg

    Harga cabai rawit Rp41.030/kg, bawang merah Rp43.490/kg

    Arsip foto – Bawang merah dan bawang putih yang dijual pedagang di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp41.030/kg, bawang merah Rp43.490/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 25 Agustus 2025 – 12:12 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp41.030 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp45.702 per kg, sedangkan bawang merah Rp43.490 per kg turun dari sebelumnya Rp48.265 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 09.25 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.858 per kg turun dari sebelumnya Rp16.087 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.877 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.219 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.563 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.577 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.413 per kg turun dari sebelumnya Rp6.701 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.559 per kg turun dari sebelumnya Rp10.770 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp35.570 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.925 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp38.301 per kg turun dari sebelumnya Rp40.465 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp38.113 per kg turun dari sebelumnya Rp41.210 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp134.410 per kg turun dari sebelumnya Rp135.120 per kg, daging ayam ras Rp35.573 per kg naik dari sebelumnya Rp35.282 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.069 per kg turun dari sebelumnya Rp29.197 per kg. Gula konsumsi di harga Rp17.939 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.162 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.312 per liter turun dari sebelumnya Rp20.731 per liter; minyak goreng curah Rp17.192 per liter turun dari sebelumnya Rp17.501 per liter; Minyakita Rp17.266 per liter turun dari sebelumnya Rp17.456 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.585 per kg turun dari sebelumnya Rp9.703 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.665 per kg turun dari sebelumnya Rp12.919 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.818 per kg naik dari sebelumnya Rp41.431 per kg; ikan tongkol Rp34.423 per kg naik dari sebelumnya Rp34.360 per kg; ikan bandeng Rp33.813 per kg turun dari sebelumnya Rp34.264 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.310 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.581 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp101.326 per kg turun dari sebelumnya Rp105.388 kg, daging kerbau segar lokal Rp139.118 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.915 per kg.

    Sumber : Antara

  • Waduh! BPS Pelototi Harga Bawang Merah-Telur, Cabai-cabaian Gimana?

    Waduh! BPS Pelototi Harga Bawang Merah-Telur, Cabai-cabaian Gimana?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harga pangan kembali bergerak di minggu ketiga Agustus 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bawang merah dan telur ayam ras mengalami kenaikan, sementara cabai rawit dan cabai merah justru menunjukkan tren penurunan.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menegaskan, bawang merah kini menjadi komoditas yang paling perlu dicermati.

    “Beberapa komoditas yang perlu menjadi perhatian kita bersama adalah bawang merah, karena ada 309 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga bawang merah,” kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Ia menyebut harga bawang merah terus merangkak naik. “Bawang merah, masih dalam tren meningkat. Bawang merah ini terus naik, meningkat dan saat ini di bulan Agustus minggu ketiga, rata-rata harga bawang merahnya naik 12,79% dibandingkan Juli 2025, dan rata-rata bawang merah secara nasional Rp53.098 per kg,” jelasnya.

    Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga bawang merah secara rata-rata nasional hari ini berada di Rp49.724 per kg, dengan harga tertinggi ada di Papua Tengah sebesar Rp78.333 per kg. Sementara berdasarkan panel harga Infopangan Jakarta, harga bawang merah rata-rata di Pasar Induk Kramat Jati Rp33.962 per kg, dan harga tertinggi di Rp45.000 per kg (data diakses pukul 12.28 WIB).

    Perlu diketahui, Harga Acuan Penjualan (HAP) bawang merah di tingkat produsen berdasarkan Peraturan Badan Pangan (Perbadan) No.17 tahun 2023 adalah antara Rp18.500-Rp30.000 per kg, sedangkan di tingkat konsumen antara Rp36.500-Rp41.500 per kg.

    Selain bawang merah, harga telur ayam ras juga menunjukkan kenaikan meski tipis. “Ini telur ayam ras ada kecenderungan dalam tren naik, sudah di atas HAP Konsumen, dan saat ini naik 0,38% walaupun tipis tapi ada kenaikan sedikit,” ujar dia.

    Amalia memaparkan, telur ayam ras mengalami kenaikan harga di 35,28% wilayah di Indonesia. Dengan harga tertinggi menyentuh Rp100.000 per kg di Kabupaten Mamberamo tengah, Kabupaten Puncak Jaya menyentuh Rp95.000 per kg, Kabupaten Intan Jaya Rp80.000 per kg. Adapun HAP telur ayam ras berdasarkan Perbadan No. 6 tahun 2024, HAP telur ayam ras adalah Rp30.000 per kg.

    Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga telur ayam ras secara rata-rata nasional hari ini berada di Rp29.363 per kg, dengan harga tertinggi ada di Papua Selatan sebesar Rp43.333 per kg. Sementara berdasarkan panel harga Infopangan Jakarta, harga telur ayam ras rata-rata di Pasar Induk Kramat Jati Rp27.594 per kg, dan harga tertinggi di Rp29.000 per kg (data diakses pukul 12.33 WIB).

    Sebaliknya, cabai-cabaian justru mengalami penurunan harga. “Untuk cabai rawit dalam tren menurun. Saat ini rata-rata harga cabai rawit nasional Rp52.340 per kg, di bawah batas atas HAP (rentang Rp40.000-Rp57.000 per kg),” katanya.

    Sementara itu, cabai merah juga sudah turun dan berada dalam level stabil. “Cabai merah sudah di bawah HAP, dan kalau kita lihat sudah dalam tren yang relatif stabil di Rp44.759 per kg, walaupun tadi kita melihat masih ada beberapa kabupaten/kota di mana cabai merah masih memberikan kontributor terhadap kenaikan IPH,” ungkap Amalia.

    Panel harga Bapanas mencatat cabai rawit merah secara rata-rata nasional hari ini berada di Rp46.387 per kg, dengan harga tertinggi di Papua Barat Rp93.311 per kg. Sedangkan harga cabai merah keriting secara rata-rata nasional Rp46.387 per kg, dengan harga tertinggi di Papua Barat yang menyentuh Rp93.311 per kg).

    Meski demikian, Amalia mengingatkan masih ada daerah-daerah tertentu yang tetap harus mewaspadai cabai merah. “Oleh sebab itu kabupaten/kota yang memang masih memiliki cabai merah sebagai kontributor terhadap kenaikan IPH mungkin perlu menjadi perhatian,” ucapnya.

    Foto: Foto Kolase Cabai dan Telur. (CNBC Indoensia)
    Foto Kolase Cabai dan Telur. (CNBC Indoensia)

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Melihat Pentingnya Kereta Khusus Petani dan Pedagang di Jabodetabek
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Agustus 2025

    Melihat Pentingnya Kereta Khusus Petani dan Pedagang di Jabodetabek Megapolitan 24 Agustus 2025

    Melihat Pentingnya Kereta Khusus Petani dan Pedagang di Jabodetabek
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana meluncurkan kereta khusus untuk petani dan pedagang dari pusat produksi ke pusat niaga demi meningkatkan perekonomian desa sekaligus mengurangi urbanisasi.
    Menurut Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menganggap ini perlu segera direalisasikan karena banyak pedagang yang akan terbantu.
    Ia lantas menyinggung soal permintaan yang cukup tinggi dari petani dan pedagang untuk menjual produknya di wilayah Provinsi Banten dengan kereta.
    “Sementara penumpang yang menggunakan KRL Commuter Line juga meningkat dari Rangkasbitung menuju Tanah Abang. Perlu ada kereta khusus bagi petani dan pedagang di lintas ini yang terpisah dengan kereta penumpang (KRL Commuter Line),” kata Djoko dalam keterangan tertulis, Minggu (24/8/2025).
    Apalagi, aktivitas petani dan pedagang menggunakan KRL Commuter Line ditiadakan pada hari Senin.
    KRL digunakan khusus mengangkut penumpang yang meningkat di awal hari kerja.
    Aktivitas para pedagang dan petani di KRL menurun di hari Jumat, karena sebagian dari mereka harus beribadah shalat Jumat.
    “Hari Selasa, Rabu dan Kamis merupakan aktivitas tertinggi mobilitas petani dan pedagang menggunakan kereta,” kata Djoko.
    Dahulu, Indonesia pernah memiliki layanan serupa.
    Pada masa Hindia Belanda hingga era Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), pernah dioperasikan trem dan KA pasar yang dilengkapi gerbong barang untuk pedagang.
    Namanya 
    pikoenlanwagen,
    gerbong khusus pedagang membawa barang pikulan.
    Kereta khusus yang akan dioperasikan KAI ini menargetkan petani dan pedagang berangkat mulai pukul 04.00 WIB dari stasiun asal, seperti Rangkasbitung, Maja, Citeras, dan Tenjo.
    Kereta akan berhenti di stasiun yang strategis untuk menaikkan dan menurunkan barang dagangan, antara lain Stasiun Parung Panjang, Serpong, Sudimara, Kebayoran, Palmerah, dan Tanah Abang.
    Beberapa pedagang juga melanjutkan perjalanan hingga Stasiun Manggarai dengan KRL berbeda.
    Selama ini, hasil bumi yang diangkut menggunakan KRL meliputi pisang, ketela, jagung, cabe, petai, jengkol, daun pisang, dan sayuran.
    Pedagang juga membawa makanan siap saji seperti nasi uduk, pisang rebus, ketela rebus, tape, dan lemang. Barang-barang ini dibawa dalam karung, kotak plastik, kantong, atau dijinjing.
    “Barang dagangan dan hasil bumi berjajar rapi di peron dua jam sebelum kereta berhenti. Dalam waktu dua menit, semua dapat masuk ke dalam kereta,” kata Djoko.
    Omzet harian petani dan pedagang berkisar Rp 250.000–Rp 800.000, dengan pendapatan bersih minimal Rp 100.000
    Bagi yang desa atau kampungnya jauh dari stasiun, ada yang menginap di stasiun sejak tengah malam untuk mengejar kereta pertama.
    Alternatifnya, petani dan pedagang menggunakan sepeda motor, ojek, atau angkutan umum menuju stasiun dengan tarif Rp 10.000–Rp 20.000.
    Keuntungan kereta khusus ini, selain kapasitas angkut lebih besar, adalah mengurangi gangguan pada penumpang lain, memungkinkan pengangkutan hewan ternak seperti ayam, bebek, dan kambing, serta mendukung mobilitas petani dan pedagang yang lebih efisien.
    Untuk mewujudkan program ini, diperlukan kolaborasi berbagai pihak.
    PT KAI menyiapkan kereta dan fasilitas pendukung, sementara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub dapat memberikan subsidi operasional melalui DIPA Kemenkeu.
    Pemda Lebak diminta menyediakan angkutan umum gratis menuju stasiun, termasuk insentif BBM bagi pengemudi angkutan umum, sedangkan Pemprov DKI dapat menghidupkan kembali bus pasar sebagai angkutan lanjutan dari stasiun ke pasar.
    Kereta khusus ini juga memungkinkan model integrasi moda transportasi, dari kereta hingga angkutan lanjutan di kota, sehingga distribusi hasil bumi dan barang dagangan lebih efisien dan memperkuat perekonomian lokal.
    “Fasilitas angkutan yang baik akan meningkatkan perputaran ekonomi dari desa ke kota, serta mengurangi perpindahan warga dari desa ke kota,” kata Djoko.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga cabai rawit Rp42.548/kg, bawang merah Rp43.973/kg

    Harga cabai rawit Rp42.548/kg, bawang merah Rp43.973/kg

    Arsip foto – Cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp42.548/kg, bawang merah Rp43.973/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 24 Agustus 2025 – 12:00 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp42.548 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp45.768 per kg, sedangkan bawang merah Rp43.973 per kg turun dari sebelumnya Rp48.610 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 09.38 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.934 per kg turun dari sebelumnya Rp16.099 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp12.993 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.305 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.591 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.585 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.386 per kg turun dari sebelumnya Rp6.470 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.694 per kg turun dari sebelumnya Rp10.760 per kg. Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp35.908 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.684 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp38.460 per kg turun dari sebelumnya Rp40.508 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp37.133 per kg turun dari sebelumnya Rp41.237 per kg. Lalu, daging sapi murni Rp134.643 per kg turun dari sebelumnya Rp134.976 per kg, daging ayam ras Rp34.919 per kg turun dari sebelumnya Rp35.246 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.851 per kg turun dari sebelumnya Rp29.237 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp17.990 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.166 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.309 per liter turun dari sebelumnya Rp20.742 per liter; minyak goreng curah Rp17.260 per liter turun dari sebelumnya Rp17.541 per liter; Minyakita Rp17.144 per liter turun dari sebelumnya Rp17.461 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.585 per kg turun dari sebelumnya Rp9.733 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.728 per kg turun dari sebelumnya Rp12.927 per kg. Komoditas ikan kembung di harga Rp41.517 per kg turu dari sebelumnya Rp41.674 per kg; ikan tongkol Rp34.108 per kg turun dari sebelumnya Rp34.644 per kg; ikan bandeng Rp33.196 per kg turun dari sebelumnya Rp34.520 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.369 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.580 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp103.503 per kg turun dari sebelumnya Rp106.820 kg, daging kerbau segar lokal Rp136.071 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.344 per kg.

    Sumber : Antara