Tanaman: Cabai

  • Pemkot Tangsel Siapkan Rp 600 Juta untuk 20 Rumah Korban Ledakan Gas di Pamulang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 September 2025

    Pemkot Tangsel Siapkan Rp 600 Juta untuk 20 Rumah Korban Ledakan Gas di Pamulang Megapolitan 15 September 2025

    Pemkot Tangsel Siapkan Rp 600 Juta untuk 20 Rumah Korban Ledakan Gas di Pamulang
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menyiapkan anggaran sekitar Rp 600 juta untuk memperbaiki rumah warga yang terdampak ledakan tabung gas elpiji di Jalan Talas II, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, pada Jumat (12/9/2025).
    Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, bantuan tersebut akan dialokasikan untuk 20 rumah warga dengan tingkat kerusakan bervariasi, mulai dari rusak ringan, sedang, hingga total.
    “Kira-kira kebutuhan dananya hampir Rp 600 juta. Nantinya akan kami upayakan pembangunannya melalui APBD, Baznas Tangsel, atau dari CSR,” ujar Benyamin kepada
    Kompas.com,
    Senin (15/9/2025).
    Menurut Benyamin, perbaikan akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal, bantuan dari Baznas Tangsel dan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) difokuskan untuk memperbaiki rumah rusak ringan yang ditargetkan mulai bulan ini.
    Adapun perbaikan rumah rusak berat dan total akan menggunakan anggaran dari APBD Kota Tangsel.
    “Kami dorong bantuan dari Baznas dan CSR untuk rehat ringan pada bulan ini, selanjutnya dari APBD untuk rusak total dan berat,” jelasnya.
    Selain itu, Pemkot Tangsel juga menanggung biaya kontrakan sementara bagi warga yang rumahnya tidak bisa ditempati. Biaya tersebut ditanggung Dinas Sosial Kota Tangsel dan tidak termasuk dalam anggaran Rp 600 juta.
    “Semua sudah menempati kontrakan. Biayanya dari Dinas Sosial dan di luar yang Rp600 juta itu,” ucap Benyamin.
    Sementara itu, hasil penyelidikan sementara Detasemen Gegana Brimob Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa ledakan dipicu oleh kebocoran gas elpiji yang terakumulasi di dalam ruangan tertutup.
    “Hasil olah TKP menunjukkan ledakan gas disebabkan akumulasi gas dalam ruangan tertutup yang terpicu percikan api,” kata Kompol Nofriyansah, Komandan Satuan Gegana Brimob Polda Metro Jaya.
    Tim penyelidik menemukan regulator gas dalam kondisi rusak dan dililit isolasi hitam, tabung gas dalam keadaan kosong, serta tuas kompor dalam posisi terbuka.
    “Tidak ditemukan adanya residu bahan peledak di lokasi kejadian,” ujar Nofriyansah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 20 Rumah Terdampak Ledakan di Pamulang Akan Diperbaiki Pemkot Tangsel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 September 2025

    20 Rumah Terdampak Ledakan di Pamulang Akan Diperbaiki Pemkot Tangsel Megapolitan 15 September 2025

    20 Rumah Terdampak Ledakan di Pamulang Akan Diperbaiki Pemkot Tangsel
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan akan memperbaiki rumah-rumah warga yang terdampak ledakan tabung gas elpiji 12 kilogram di Jalan Talas II, Kelurahan Pondok Cabe Hilir, Pamulang, Tangerang Selatan.
    Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan terdapat 20 rumah yang mengalami kerusakan akibat ledakan tersebut.
    “Ada 20 rumah yang terdampak, dari mulai rusak total, berat, hingga ringan,” ujar Benyamin kepada
    Kompas.com
    , Senin (15/9/2025).
    Pemkot Tangsel memperkirakan kebutuhan dana untuk memperbaiki rumah-rumah terdampak mencapai Rp 600 juta.
    Dana tersebut akan diupayakan melalui berbagai sumber, mulai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tangsel, hingga program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
    “Kira-kira kebutuhan dananya hampir Rp 600 juta, dan akan kami upayakan pembangunannya melalui APBD, Baznas Tangsel, atau dari CSR,” kata Benyamin.
    Menurut dia, perbaikan akan dilakukan secepat mungkin, dengan prioritas pada rumah yang mengalami kerusakan ringan.
    “Secepatnya, kami dorong dulu bantuan dari Baznas dan CSR untuk rehat ringan pada bulan ini, selanjutnya dari APBD untuk rusak total dan berat,” jelas dia.
    Selain perbaikan rumah, Pemkot Tangsel juga menanggung biaya kontrakan sementara bagi warga terdampak yang rumahnya tidak bisa ditempati.
    “Semua sudah menempati kontrakan, biayanya dari Dinas Sosial dan di luar yang Rp 600 juta,” ujar Benyamin.
    Sementara itu, hasil penyelidikan sementara Detasemen Gegana Brimob Polda Metro Jaya menyebutkan ledakan berasal dari kebocoran tabung gas elpiji yang terakumulasi di dalam ruangan tertutup.
    “Hasil olah TKP menunjukkan ledakan gas disebabkan akumulasi gas dalam ruangan tertutup yang terpicu percikan api,” kata Komandan Satuan Gegana Brimob Polda Metro Jaya Komisaris Nofriyansah.
    Tim penyelidik menemukan regulator gas dalam kondisi rusak dan dililit isolasi hitam, tabung gas kosong, serta tuas kompor dalam posisi terbuka.
    “Tidak ditemukan adanya residu bahan peledak di lokasi kejadian,” ujar Nofriyansah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Cerita Momen Mencekam Ledakan Gas di Pamulang: Gelap-Penuh Debu

    Warga Cerita Momen Mencekam Ledakan Gas di Pamulang: Gelap-Penuh Debu

    Tangsel

    Ledakan gas terjadi hingga menghancurkan sejumlah rumah di Jalan Talas II, Pondok Cabe, Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Warga menceritakan situasi usai ledakan itu terjadi.

    Dedah (42), menceritakan bahwa usai ledakan terjadi, kondisi di sekitar rumahnya dipenuhi debu. Rumah Dedah sendiri berada persis disamping 3 rumah yang hancur akibat ledakan.

    “Debu, hanya (terlihat) debu aja, cuman nggak lama debu juga, nggak lama paling ada 15 menit debunya, setelah itu terang, kan kejadiannya 05.15 WIB. Aku keluar itu udah bruk itu, aku lari udah bruk, udah berbentuk hancur,” kata Dedah ditemui di lokasi pengungsian warga yang terdampak ledakan, Pamulang, Tangerang Selatan, Minggu (14/9/2025).

    Dedah juga mendengar teriakan minta tolong dari tetangga sebelahnya. Namun tidak ada suara teriakan seseorang dari 3 rumah yang hancur.

    “Yang aku lihat cuman debu, sama teriakan orang. Teriakan yang sebelah sini, yang pas banget dekat (rumah) aku,” kata dia.

    “(Teriakannya) ‘tolong anak saya, tolong anak saya’. Cuman dia aja yang panik sendiri, dia kaget. Kalau anaknya ketinggalan,” tambah dia.

    Sebelum ledakan terjadi, Dedah mendengar suara berasal dari atap rumah. Tak lama kemudian ledakan terjadi.

    “Kita lagi duduk tripleknya (rumah) langsung jatuh, nggak lama nyusul dapur yaudah kita lari, takut ketiban. Akhirnya ini (anak-anak) posisi pada tidur kita tarik aja, lari,” sebutnya.

    Dedah menyebut tak tercium bau gas usai kejadian ledakan tersebut. Setelah ledakan hanya terdengar bunyi dari aliran listrik yang masih mengalir.

    “Nggak (tercium bau gas), hanya kita kaget begitu bruk kejadian, terangkan, jam 6 (pagi) bunyi ces, kita pikir apa kan, nggak taunya AC, setrum-setrum listrik,” ungkapnya.

    Sementara itu, warga lainnya Eka, mengatakan saat berlari keluar rumah kondisinya gelap dan penuh debu. Untuk penerangan ketika berlari menyelamatkan diri, dia mengandalkan lampu handphone.

    “Keluar pintu kaya keluar dunia lain, gelap, tahu abu vulkanik nggak? Persis. Gelap banget, pake flash semuanya, nggak ada bener-bener gelap ya,” kata Eka.

    Seperti diketahui, ledakan terjadi di Jalan Talas II RT 003 RW 001, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangsel, pada pukul 05.30 WIB, Jumat (12/9). Kejadian ini mengakibatkan 20 rumah terdampak dan 54 orang mengungsi akibat peristiwa ini.

    “Untuk terdampak semua ada 20 rumah yang terdampak sampai saat ini,” kata Ketua RW setempat, Abdul Hakim, ditemui di lokasi.

    Puslabfor Polri juga telah turun tangan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ledakan tersebut. Mereka membawa sejumlah alat bukti dari lokasi awal terjadinya ledakan.

    “Tabung gas 12 kilogram satu, tabung gas 3 kilogram 3 buah, kemudian ada slang regulator dan satu buah kompor gas, kemudian ada bahan-bahan bekas terbakar,” kata Kompol Heriyandi, Kasubdit Metalurgi Forensik Puslabfor Polri, di lokasi Jumat (12/9).

    (ial/dwr)

  • Bikin KBRI Keluarkan Imbauan untuk WNI, Begini Situasi Demo di Australia

    Bikin KBRI Keluarkan Imbauan untuk WNI, Begini Situasi Demo di Australia

    Canberra

    Demonstrasi terjadi di berbagai wilayah di Australia. Para pendemo menyampaikan tuntutan yang beragam.

    Dilansir ABC, Minggu (14/9/2025), ribuan orang di berbagai wilayah Australia menggelar unjuk rasa pada Sabtu (13/9). Mereka berdemo di jalanan ibu kota wilayah masing-masing.

    Demonstrasi itu dilakukan berbagai kelompok warga. Ada yang yang menggelar demonstrasi untuk menuntut kedaulatan pribumi, menyuarakan penentangan terhadap rasisme dan pandangan anti-imigrasi.

    Demonstrasi dengan tuntutan kedaulatan pribumi itu terjadi di Melbourne. Para demonstran yang mengenakan bendera Aborigin dan Palestina berkumpul di Stasiun Flinders Street di CBD.

    Pada saat yang sama, ada kelompok anti-pemerintah dan anti-imigrasi yang menggelar protes mereka sendiri. Para demonstran itu membawa bendera Australia.

    Kelompok itu menggelar demonstrasi di tangga Gedung Parlemen. Para demonstran dengan beragam pandangan sayap kanan menyampaikan orasi, yang menampilkan klaim korupsi pemerintah dan sikap anti-energi terbarukan.

    Seorang pembicara menuntut keadilan bagi buronan tersangka penembak Dezi Freeman, yang masih buron setelah dituduh menembak dua petugas polisi.

    Polisi pun membuat barikade saat massa demo yang menuntut kedaulatan pribumi melintasi gedung parlemen. Barikade itu ditujukan untuk memisahkan kedua kelompok tersebut.

    Polisi sempat bentrok dengan pengunjuk rasa kedaulatan pribumi. Petugas langsung memindahkan beberapa demonstran setelah seorang individu diduga disemprot cabai.

    Unjuk rasa tersebut telah membuat polisi mengeranhkan lebih banyak personel di banyak kota. Selain itu, pihak berwenang juga memisahkan kelompok-kelompok pengunjuk rasa di Melbourne.

    Demonstrasi juga terjadi di New South Wales. Sekitar 3.000 orang berbaris melalui pusat kota Sydney sebagai bagian dari demonstrasi Australia Bersatu Melawan Korupsi Pemerintah, yang diselenggarakan oleh beberapa kelompok. Kehadiran sejumlah besar polisi mengawasi demonstrasi tersebut, yang mengakibatkan beberapa jalan ramai antara Balai Kota dan Hyde Park Sydney ditutup.

    Masih di Sydney, ada juga kelompok yang terdiri dari 1.000 orang menggelar unjuk rasa untuk memprotes rasisme, fasisme, dan Neo-Nazi yang diselenggarakan oleh The Black Caucus, kelompok First Nations.

    Foto: Situasi demonstrasi di Australia (AFP/WILLIAM WEST)

    Demonstrasi yang diikuti ratusan hingga ribuan orang juga terjadi di Queensland, Victoria, Tasmania, Perth, Darwin, hingga Canberra. Unjuk rasa ini juga terjadi di tengah ketegangan menyusul pembunuhan tokoh konservatif terkemuka AS, Charlie Kirk. Di beberapa kota, para pengunjuk rasa membawa spanduk dan kaus bertuliskan nama Kirk. Sementara di Adelaide dan Perth, para pengunjuk rasa mengheningkan cipta untuk Kirk.

    Sebelumnya, KBRI Canberra meminta warga negara Indonesia (WNI) yang berada di sana waspada. KBRI meminta warga untuk mematuhi aturan serta waspada saat berada di dekat lokasi demo.

    “KBRI Canberra mengimbau kepada masyarakat Indonesia di Australia untuk tetap tenang dan waspada, terutama di sekitar lokasi unjuk rasa/kerumunan,” demikian keterangan postingan di akun media sosial KBRI Canberra dilihat detikcom, Jumat (12/9).

    Tonton juga video “Keluarga Zetro: Abang Harapan dan Kebanggaan Kami” di sini:

    Halaman 2 dari 3

    (haf/imk)

  • VIDEO: Misterius! Ledakan Dahsyat Guncang Permukiman di Pamulang

    VIDEO: Misterius! Ledakan Dahsyat Guncang Permukiman di Pamulang

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 13 Sep 2025, 19:42 WIB

    Diterbitkan 12 Sep 2025, 11:13 WIB

    Ledakan keras mengguncang kawasan Jalan Talas 2, Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat pagi. Akibatnya, empat rumah mengalami kerusakan parah dan sejumlah warga terluka.

  • Pemkot Tangsel Tanggung Biaya Perawatan Korban Ledakan Gas Pondok Cabe Pamulang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 September 2025

    Pemkot Tangsel Tanggung Biaya Perawatan Korban Ledakan Gas Pondok Cabe Pamulang Megapolitan 13 September 2025

    Pemkot Tangsel Tanggung Biaya Perawatan Korban Ledakan Gas Pondok Cabe Pamulang
    Penulis

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan menjamin seluruh biaya perawatan rumah sakit bagi korban ledakan tabung gas di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, yang terjadi Jumat (12/9/2025) dini hari.
    Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan memastikan pemerintah menanggung penuh pembiayaan medis korban, termasuk yang dirawat melalui BPJS.
    “Untuk seluruh korban yang terluka, insya Allah kami anggarkan, sudah melalui BPJS dan lain sebagainya. Itu untuk penanggulangan yang sakit dulu, itu yang paling penting,” kata Pilar di Tangerang, Sabtu (13/9/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Pilar menjelaskan, saat ini terdapat empat orang korban yang masih menjalani perawatan intensif.
    Salah satunya, seorang pasien dari RS Hermina Ciputat harus dipindahkan ke RS Tarakan Jakarta karena mengalami luka bakar serius.
    “Saat ini suaminya sudah kita rujuk ke RS Tarakan, karena itu luka bakar 100 persen,” ucap Pilar.
    Selain bantuan medis, Pemkot Tangsel juga menyiapkan dukungan logistik bagi warga yang mengungsi di posko Musala Daarun Naiim.
    “Alhamdulillah, oleh BPBD, Dinsos sudah disalurkan untuk beberapa minggu ke depan, seperti kebutuhan bayi, kebutuhan anak, popok bayi, susu dan lain sebagainya, serta makanan, juga ada dapur umum di sini,” katanya.
    Ia menambahkan, tenaga medis dari Dinas Kesehatan Tangsel telah dikerahkan untuk memantau kesehatan para pengungsi.
    Pemerintah juga berencana menyediakan hunian sementara bagi warga terdampak.
    “Sekarang mereka masih mengungsi di musala terdekat. Insya Allah nanti yang membutuhkan tempat untuk bernaung kita carikan tempat sementara, kita sewakan,” ujar Pilar.
    Tim Peneliti Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri menduga ledakan berasal dari tabung gas elpiji berukuran 12 kilogram dan 5 kilogram.
    Kasubdit Metalurgi Forensik Puslabfor Polri Kompol Heriyandi menjelaskan, tim menemukan satu tabung 12 kg dan tiga tabung 5 kg di lokasi kejadian.
    “Ada tabung gas 12 kilogram satu buah, kemudian tabung gas 5 kilogram itu tiga buah,” ucapnya.
    Selain itu, barang bukti berupa selang regulator, kompor gas, serta material yang terbakar turut diamankan.
    “Ada selang regulator sama kompor gas satu buah, kemudian ada bahan-bahan yang sudah bekas terbakar,” jelas Heriyandi.
    Meski demikian, penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan sumber pasti ledakan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Mengungsi Akibat Ledakan Gas di Pamulang Bertambah Jadi 54 Orang

    Korban Mengungsi Akibat Ledakan Gas di Pamulang Bertambah Jadi 54 Orang

    Tangerang Selatan

    Jumlah warga yang mengungsi akibat ledakan di permukiman Jalan Talas II, Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), bertambah. Kini ada 54 warga yang mengungsi imbas ledakan tersebut.

    “Jumlah yang mengungsi 16 KK, 54 jiwa,” kata Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pemerintah Kota Tangsel Satiri Ahmad saat dihubungi, Sabtu (13/9/2025).

    Satiri mengatakan kebutuhan prioritas untuk para korban pengungsi sudah disiapkan. Di antaranya MCK portable, paket sandang, tambahan sembako seperti gas elpiji, nugget, otak-otak, bakso, jenis lauk pauk frozen lainnya, air mineral dan buah.

    “Sebanyak 54 pengungsi ditempatkan di fasilitas ibadah (mushalla Da’arun Naim), dengan dilengkapi fasilitas pendukungnya seperti matras, selimut dan kasur lipat,” ujarnya.

    Dia mengatakan ada juga dapur umum di tempat pengungsian tersebut. Dapur umum itu sudah didirikan sejak Jumat (12/9) kemarin.

    “Dapur umum 12 sampai dengan 18 September 2025,” ujarnya.

    Sebelumnya, Puslabfor Polri turun tangan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ledakan misterius yang terjadi di Jalan Talas II, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel). Mereka membawa sejumlah alat bukti dari lokasi awal terjadinya ledakan.

    “Tabung gas 12 kilogram satu, tabung gas 3 kilogram 3 buah, kemudian ada selang regulator dan satu buah kompor gas kemudian ada bahan bahan bekas terbakar,” kata Kompol Heriyandi Kasubdit Metalurgi Forensik Puslabfor Polri, di lokasi Jumat (12/9).

    Selanjutnya, Puslabfor akan mendalami alat bukti itu untuk menguatkan penyebab terjadinya ledakan. Kini alat bukti tersebut telah diamankan.

    “Iya nanti kita dalami dulu untuk lakukan pemeriksaan,” ucap dia.

    Seperti diketahui, ledakan terjadi di Jalan Talas II RT 003 RW 001, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangsel, pada pukul 05.30 WIB, Jumat (12/9). Kejadian ini mengakibatkan 8 rumah hancur dan 7 orang terluka, selain itu 52 orang mengungsi akibat peristiwa ini.

    (mib/zap)

  • Kisah Petani di Pulau Obi Pasok Bahan Pangan Puluhan Ribu Pekerja Tambang

    Kisah Petani di Pulau Obi Pasok Bahan Pangan Puluhan Ribu Pekerja Tambang

    Jakarta

    Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, memiliki potensi yang luar biasa untuk memperkuat perekonomian masyarakat setempat salah satunya di bidang pertanian. Peluang ini dimanfaatkan oleh Siti Marnia atau Nia, petani asal Desa Akegula yang berhasil membentuk Kelompok Tani Mandiri.

    Hal ini bermula kala Nia mulai menggarap lahan di Pulau Obi sejak 2015 setelah sebelumnya berpengalaman sebagai petani di Kendari, Sulawesi Tenggara. Berbekal pengetahuan dari program pertukaran petani Indonesia-Jepang tahun 1999-2000, ia membawa keterampilan bertani yang kemudian dikembangkan melalui kemitraan dengan PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel mulai tahun 2016.

    Melalui kemitraan ini para petani lokal dilibatkan sebagai mitra penyedia bahan pangan. Inisiatif tersebut juga telah mengubah kehidupan para petani, yang kini menjadi pemasok utama bahan pangan bagi karyawan perusahaan.

    “Awalnya, masyarakat ragu untuk bertani karena khawatir hasil panen tidak akan terjual. Mereka tidak tahu akan dijual ke mana,” ujar Nia, Sabtu (13/9/2025).

    Namun, dengan adanya jaminan pembelian hasil panen oleh Harita Nickel, Nia berhasil membuktikan bahwa bertani dapat menjadi sumber penghasilan yang stabil.

    Ia menambahkan sebelumnya masyarakat setempat lebih banyak yang berprofesi sebagai nelayan, atau petani pala dan cengkih. Namun, setelah melihat kegigihannya dan hasil penjualan yang memuaskan dari kemitraan dengan Harita Nickel, perempuan asal Kendari, Sulawesi Tenggara itu mengaku lebih mudah untuk mengajak warga untuk beralih profesi menjadi petani.

    Kini, Nia bersama kelompok taninya mampu memproduksi 4 hingga 6 ton sayuran dan buah-buahan per bulan yang dipasok langsung ke perusahaan.

    “Sekarang yang kami tanam itu ada tomat, semangka, cabai rawit, cabai besar, kacang panjang, terong, dan timun,” jelas Nia.

    Selain bermanfaat dari sisi ekonomi, Nia menuturkan kemitraan yang dijalin dengan Harita Nickel juga menguntungkan untuk para kelompok tani dari aspek lain.

    Nia mengatakan salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Harita Nickel adalah memberi edukasi seputar pertanian, mulai dari tanaman yang cocok, pengairan, hingga bantuan bersifat administratif seperti pembukuan dan lainnya.

    Selain itu, Harita Nickel juga mendukung dengan pelatihan, pencatatan hasil panen, hingga fasilitas greenhouse untuk menanam sayuran seperti sawi putih.

    “Bantuan ini sangat berharga, terutama dari sisi pengetahuan tentang pengelolaan tanaman dan pencatatan hasil panen,” pungas Nia.

    Sebagai informasi, kisah Nia menunjukkan kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat dapat menghadirkan perubahan nyata, menjadikan petani lokal mandiri sekaligus penggerak ekonomi di Pulau Obi. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Harita Nickel berhasil memberdayakan masyarakat sekitar tambang, khususnya di bidang pertanian.

    (akd/akd)

  • Pemkot Tangsel Tanggung Biaya Perawatan Korban Ledakan Gas Pondok Cabe Pamulang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 September 2025

    Polisi Ungkap Kondisi Korban Ledakan Tabung Gas di Pamulang Tangsel Megapolitan 13 September 2025

    Polisi Ungkap Kondisi Korban Ledakan Tabung Gas di Pamulang Tangsel
    Tim Redaksi

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Polisi mengungkap kondisi warga yang menjadi korban ledakan tabung gas 12 kilogram di Jalan Talas II, Kelurahan Pondok Cabe Hilir, Pamulang, Tangerang Selatan.
    Sejumlah korban masih menjalani perawatan intensif akibat luka serius yang mereka alami.
    Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq menyampaikan, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap empat korban yang dirawat di rumah sakit.
    “Giat pengecekan korban ledakan yang masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Hermina Ciputat,” kata Bambang dalam keterangannya, Sabtu (13/9/2025).
    Bambang menjelaskan, korban bernama Agus (45) mengalami luka bakar 90 persen dan telah dirujuk ke RS Tarakan, Jakarta Pusat, pada Sabtu pagi pukul 06.10 WIB untuk tindakan medis lebih lanjut.
    “Korban RRP (Riski Raditia Pratama), usia 18 tahun, masih dirawat di ruang isolasi, untuk kondisi stabil, menunggu kamar rawat inap,” ucap Bambang.
    Sementara itu, korban Rini Andriani (39) mengalami luka bakar 70 persen. Ia masih mendapat perawatan intensif di RS Hermina, meski kondisinya dilaporkan stabil.
    “Korban T, usia 83, luka kepala memar, jari telunjuk kiri patah, kondisi stabil, akan dilakukan operasi pada sore pukul 18.30 WIB oleh dokter tulang,” ungkap Bambang.
    Ledakan tabung gas terjadi di kawasan permukiman Jalan Talas II pada Jumat (12/9/2025) sekitar pukul 05.20 WIB.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, bagian depan salah satu rumah tampak jebol dengan tembok berwarna oranye dan hijau penuh retakan.
    Atap dan balok kayu rumah runtuh menimpa lantai, sementara pintu serta jendela terlepas dan berserakan. Puing-puing bata, semen, dan rangka kayu juga memenuhi area sekitar.
    Area ledakan langsung dipasangi garis polisi. Sejumlah petugas tampak memeriksa kondisi bangunan dan meminta keterangan warga sekitar.
    Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang menuturkan, ledakan tersebut berdampak pada delapan rumah warga.
    “Rumah yang rusak terdampak itu ada total ada delapan rumah, empat rumah itu mengalami kerusakan yang berat, kemudian empat rumah mengalami kerusakan yang ringan,” ujar Victor, Jumat (12/9/2025).
    Selain merusak rumah, ledakan juga melukai tujuh warga.
    Hasil penyelidikan Detasemen Gegana Brimob Polda Metro Jaya menduga sumber ledakan berasal dari tabung elpiji.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Top 3 News: Ledakan Keras Terjadi di Pamulang Tangsel, 3 Rumah Hancur – Page 3

    Top 3 News: Ledakan Keras Terjadi di Pamulang Tangsel, 3 Rumah Hancur – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ledakan besar terjadi di permukiman padat Jalan Talas 2, RT 03 RW 01, Kelurahan Pondok cabe Hilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat 12 September 2025. Itulah top 3 news hari ini.

    Suara dentuman dan ledakan besar mengagetkan warga sekira pukul 05.15 WIB. Saat itu warga tengah bersiap beraktivitas berangkat kerja, sekolah, ataupun menyiapkan sarapan. Hal tersebut seperti disampaikan Ketua RT setempat Masturoh.

    Masturoh mengatakan, ledakan tersebut berasal dari rumah seorang warga bernama Agus, yang ditempatinya bersama istri dan anak-anaknya. Rumah warga tersebut pun hancur lebur, begitu juga dengan rumah yang berada di kiri dan kanannya, juga ikutan hancur tak bisa ditempati.

    Sementara itu, seorang anggota polisi dipukuli oleh pemotor saat bertugas di depan Pos Lalu Lintas Gunung Sahari Raya, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis 11 September 2025.

    Insiden ini mengakibatkan wajah korban babak belur. Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak menerangkan, insiden itu terjadi sekitar pukul 17.20 WIB.

    Ketika itu korban, Bripda R, bersama rekannya, NH, tengah mengatur lalu lintas di perempatan Golden Trully. Dari arah Senen menuju Ancol, muncul dua pemuda yang menunggang sepeda motor tanpa menggunakan helm, hanya mengenakan topi.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait seorang anggota TNI berinisial Kopda FH ditetapkan sebagai tersangka kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN berinisial MIP.

    Komandan Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto membenarkan ada seorang prajurit TNI yang ditetapkan tersangka.

    Saat penculikan terjadi, Kopda FH justru tengah dicari dari kesatuannya karena mangkir tanpa izin dinas.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Jumat 12 September 2025:

    Ledakan keras mengguncang kawasan Jalan Talas 2, Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat pagi. Akibatnya, empat rumah mengalami kerusakan parah dan sejumlah warga terluka.