Inflasi Sumut Tertinggi di Indonesia, Pengamat: Tak Ada Mitigasi dari Pemerintah
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Inflasi di Sumatera Utara (Sumut) tercatat mencapai 5,23 persen, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi yang hanya 4,69 persen pada kuartal kedua.
Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran masyarakat melebihi pendapatan mereka, dan kondisi ini dianggap sebagai salah satu yang terburuk di Indonesia.
Pengamat ekonomi Sumatera Utara, Benjamin Gunawan, menilai bahwa pemerintah daerah harus memperhatikan situasi ini dengan serius.
“Tetapi yang sangat disesalkan adalah kayaknya tidak ada mitigasi kebijakan dari pemerintah. Eksekusinya untuk mitigasi risiko kenaikan inflasi itu saya bilang minim. Itukan gagal mengendalikan inflasi secara keseluruhan,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Selasa (7/10/2025).
Gunawan menjelaskan bahwa potensi inflasi tinggi sebenarnya sudah bisa diprediksi sejak tiga bulan lalu.
Selama periode kemarau panjang pada Mei hingga Juli 2025, pemerintah seharusnya mulai mengantisipasi penurunan produksi beberapa tanaman pangan.
Hal ini terbukti dengan penurunan produksi cabai di daerah Lubu Cuik, Kabupaten Batubara, dan Kabupaten Karo.
Rata-rata produksi cabai di Lubuk Cuik yang biasanya mencapai 120 ton per hari, kini hanya di bawah 70 ton per hari.
“Harga cabai merah, cabai rawit, cabai hijau mengalami kenaikan, meskipun saat ini cabai merah masih mahal, harganya Rp 80 ribu hingga Rp 100 per kilogram di Sibolga,” papar Gunawan.
Dia menjelaskan, komoditas utama yang menyumbang inflasi di bulan Agustus dan September 2025 adalah cabai merah, cabai rawit, beras, dan daging ayam.
Namun, pada September, beras justru menyumbang deflasi karena adanya gerakan pangan murah serta penurunan harga beras seiring dengan musim panen.
Gunawan menambahkan, meskipun harga cabai hijau dan cabai rawit mulai turun, masyarakat tidak boleh merasa tenang.
“Deflasi yang terjadi secara berulang itu justru seharusnya dijadikan pembelajaran, karena deflasi itu memunculkan kemungkinan petani mengalami kerugian,” ujarnya.
Dia mengingatkan, saat deflasi terjadi, itu justru bisa menjadi “bom waktu” yang akan memicu inflasi di masa depan, terutama di tengah cuaca buruk yang dapat merusak tanaman.
“Pemerintah harus lebih aktif dan sebaiknya sudah ada mitigasi kebijakan apa yang harus diambil. Inflasi yang tinggi begini sama saja, masyarakat terbebani dengan pengeluaran lebih banyak,” tegas Gunawan.
Dengan kondisi ini, Gunawan berharap pemerintah daerah lebih responsif dalam menghadapi tantangan inflasi dan mengimplementasikan kebijakan yang efektif untuk melindungi masyarakat dari dampak ekonomi yang merugikan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tanaman: Cabai
-

Resep Bugar Nenek Berusia Seabad, Sentilan Buat Gen Z Biar Nggak Cuma Rebahan
Jakarta –
Usia tak menggetarkan nenek berusia 100 tahun, Ruth Lemay untuk rajin berolahraga. Meski tak lagi muda, dia suka mengunjungi gym dan berjalan kaki.
Dikutip dari laman Today, dia tinggal di rumahnya sendiri, suka memasak, dan mengendarai mobil hingga usia 98 tahun. Dulu, dia pernah bekerja sebagai model.
“Saya selalu berolahraga,” kata Lemay.
“Saya merasa baik-baik saja, saya mungkin sedikit lelah setelah bersepeda dan berjalan kaki, tapi tidak apa-apa. Saya tidak berharap tidak merasa lelah,” ungkapnya.
Wanita yang lahir pada Juni tahun 1925 ini menganggap, aktivitas fisik dan pola makan yang baik menjadi penyebab dari kesehatan dan panjang umurnya.
Menariknya, Lemay menjadi bintang di media sosial setelah videonya tampil pada halaman instagram yang berfokus pada konten kesehatan. Klip yang memperlihatkan dirinya disukai lebih dari 600.000 orang.
Menurut putrinya, Annette Parker, Lemay menyukai semua perhatian. Annete yang berusia 78 tahun tinggal bersama ibunya sebagai pengasuh dan ikut berolahraga bersamanya.
“Saya mungkin menganggapnya biasa saja karena kami sudah lama bersamanya dan kami melakukan semuanya bersama-sama,” ujarnya
Tips Panjang Umur dari Nenek Berusia 100 Tahun
Berikut beberapa tips panjang umur dari Ruth Lemay yang berusia 100 tahun.
1. Gerakkan Tubuh
Wanita berusia seabad ini berolahraga setiap pagi di rumah dengan peregangan, mengangkat lutut, tendangan kaki, dan angkat beban ringan. Dia juga berjalan kaki di sekitar rumah di hari-hari dia tidak pergi ke gym.
Saat berolahraga di gym, Lemay bersepeda statis selama 30 menit, beristirahat selama lima menit, kemudian bersepeda lagi selama 30 menit. Dia juga berjalan kaki lebih dari 1,6 km di lintasan lari dalam ruangan.
“Salah satu olahraga favorit saya adalah berjalan kaki, ” kata Lemay. Dia mengatakan bahwa dirinya berjalan 4 mil atau sekitar 6,4 km sehari ketika masih muda. Almarhum suaminya mengajarkan dia untuk berjalan-jalan ketika pulang kerja.
“Dia bilang, ‘Kamu ajak anjingmu jalan-jalan saja, nanti aku siapkan makan malam,’” kenangnya. “Rasanya luar biasa,” kata Lemay.
2. Makan Makanan Sehat
Menurut putrinya, makanan sehat sangatlah penting dalam kehidupan Lemay. Dia selalu sadar akan pola makannya dan apa yang dia makan.
Menu makanan wanita ini meliputi yoghurt rendah lemak, kenari, serta oatmeal dengan pisang dan susu, atau telur orak-arik dengan roti panggang. Untuk proteinnya, dia biasanya memilih ayam, kalkun atau makanan laut. Lemay sangat sedikit makan daging sapi atau babi.
Asupan makanannya penuh dengan buah-buahan, seperti anggur merah dan blueberry, sera sayur-sayuran seperti kacang panjang, jagung rebus, kubis, acar bit, tomat, selada, labu, dan bawang bombay.
“Saya suka sayuran. Saya tumbuh besar di pedesaan dan ayah saya menanam berbagai macam sayuran dan semuanya sangat baik untuk kesehatan,” katanya.
Lemay mash memasak sendiri, tapi menghindari garam demi kesehatan jantung. Dia tidak minum alkohol dan tidak pernah merokok.
“Saya dalam kondisi kesehatan yang cukup baik untuk usia saya,” katanya.
3. Nikmati Camilan Favorit
Setiap Jumat, dia menikmati dua hot dog di restoran lokal. Makanan ini menjadi satu-satunya camilan Lemay.
“Aku suka hot dog, dan aku dapat dua hot dog,” ujar Lemay.
“Mereka pakai cabai, mustard, dan banyak bawang. Dan itu yang saya suka,” tambahnya.
4. Bergaul
Menurut putrinya, kesehatan mental yang baik menjadi peran yang penting dari umur panjang Lemay. Ibunya adalah orang yang sangat sosial dan mau menerima.
“Kalau dia jalan-jalan di luar, tetangga-tetangganya pasti akan berhenti di mobil mereka dan ngobrol. Jadi, mungkin dia memang lebih banyak ngobrol daripada jalan, tapi tidak apa-apa,” kata putrinya.
5. Mandiri
Lemay bekerja selama puluhan tahun di kantor pusat sebuah jaringan toko kelontong. Dia adalah seorang manajer koperasi kredit dan analis, yang berhasil menegosiasikan gaji yang lebih tinggi, seiring perkembangan karirnya. Pada satu waktu, perusahaan membiayainya di sekolah model dan sesekali mempromosikan produk baru di toko. Kini dia masih menempati rumahnya yang dia tinggali selama 57 tahun.
Halaman 2 dari 3
(elk/kna)
-

Bobby Nasution Siapkan 11 Langkah Tekan Inflasi di Sumut
Jakarta –
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) merespons laju inflasi yang mencapai 5,32% (yoy) pada September 2025. Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan pengendalian inflasi menjadi prioritas utama demi menjaga daya beli dan kesejahteraan masyarakat.
“Inflasi ini bukan sekadar angka, tapi mencerminkan tekanan yang dirasakan masyarakat di lapangan. Karena itu, kita ambil langkah cepat dan terukur agar harga-harga, terutama bahan pangan, bisa segera stabil,” ujar Bobby dalam keterangan tertulis, Selasa (7/10/2025).
Hal tersebut ia sampaikan usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi bersama Kemendagri, dari Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman No. 41 Medan, Senin (6/10).
Tekanan inflasi di Sumut terutama disebabkan oleh kenaikan harga komoditas pangan seperti cabai merah, bawang merah, beras, dan daging ayam ras. Untuk menekan gejolak harga, Pemprov Sumut bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menyiapkan 11 langkah cepat dalam tiga bulan ke depan untuk menurunkan harga komoditas utama penyumbang inflasi.
Langkah tersebut meliputi pembagian gratis komoditas penyumbang inflasi, bundling beras SPHP harga murah dengan cabai merah, percepatan program bantuan pangan, pasar murah, intervensi tata niaga, sidak pasar, monitoring distribusi pangan, memperkuat kerja sama antar daerah, penugasan BUMD dalam pengelolaan cabai dan bawang merah, antisipasi pasokan pangan untuk program MBG, serta penetapan toko pantau inflasi.
Bobby menegaskan seluruh langkah ini akan dijalankan berdasarkan prinsip 4T (tepat lokasi, tepat komoditi, tepat sasaran, dan tepat waktu) agar dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat.
Ia juga menilai bahwa pengendalian inflasi tidak cukup hanya dengan operasi pasar, melainkan memerlukan sinergi lintas sektor, termasuk peran aktif BUMD pangan daerah dalam menjaga ketersediaan stok komoditas strategis. Untuk itu, Bobby menugaskan PD Aneka Industri dan Jasa (AIJ), PT Dhirga Surya, dan PT Pembangunan Sumatera Utara (PPSU) untuk terlibat langsung dalam pengelolaan serta penyaluran pasokan cabai, bawang, dan beras.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut, Poppy Marulita Hutagalung, menambahkan bahwa selain langkah cepat, pemerintah juga tengah memperkuat kapasitas produksi pangan lokal dan memperbaiki rantai pasok dari hulu ke hilir.
“Dengan cara ini, kita ingin Sumut tidak lagi terlalu bergantung pada pasokan dari luar provinsi. Kalau produksi dan distribusi di dalam daerah kuat, maka harga akan lebih terkendali,” tambahnya.
Selain itu, koordinasi antara TPID Provinsi, Bank Indonesia, BPS, Bulog, dan Satgas Pangan juga diperkuat. Setiap perkembangan akan dikomunikasikan secara terbuka melalui siaran pers dan konferensi pers berkala agar masyarakat mendapat informasi yang jelas dan akurat mengenai kondisi harga serta langkah pengendalian yang ditempuh pemerintah.
(prf/ega)
-

Harga Pangan Hari Ini (7/10): Beras Turun, Daging dan Telur Ayam Naik
Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata nasional sejumlah komoditas pangan utama di Indonesia mengalami pergerakan beragam pada Selasa (7/10/2025) dibandingkan hari sebelumnya.
Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 09.25 WIB, harga rata-rata beras premium di Tanah Air turun 0,79% menjadi Rp15.921 per kilogram dibandingkan kemarin.
Harga beras medium pun turun 1,18% ke Rp13.655 per kilogram, sedangkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog turun tipis 0,29% ke Rp12.504 per kilogram.
Sementara itu, sejumlah komoditas lainnya seperti jagung peternak turun 0,42% ke Rp6.655 per kilogram, kedelai biji kering impor turun 1,88% menjadi Rp10.519 per kilogram, dan bawang merah turun 0,79% ke Rp37.989 per kilogram. Bawang putih bonggol juga lebih murah 1,98% ke Rp36.534 per kilogram.
Harga cabai turun serentak. Cabai merah keriting turun 3,92% ke Rp56.662 per kilogram, cabai merah besar turun 5,76% ke Rp47.916 per kilogram, dan cabai rawit merah lebih murah 3,24% menjadi Rp45.372 per kilogram.
Adapun, harga daging sapi murni turun 0,38% menjadi Rp134.363 per kilogram, harga daging ayam ras naik 0,51% ke Rp38.332 per kilogram, sementara telur ayam ras naik 0,53% menjadi Rp30.277 per kilogram.
Gula konsumsi terpantau turun 0,52% ke Rp17.987 per kilogram, garam konsumsi turun 1,79% ke Rp11.443 per kilogram, tepung terigu curah turun 1,02% ke Rp9.745, dan tepung terigu kemasan turun 1,86% ke Rp12.807.
Terkait minyak goreng, harga kemasan dan curah masing-masing turun 1,1% dan turun 0,67% menjadi Rp20.773 dan Rp17.367 per liter. Sementara itu, Minyakita turun 1,3% menjadi Rp17.271 per liter.
Penurunan harga juga terjadi pada daging kerbau segar lokal yang turun 2,85% ke Rp137.500 per kilogram, serta daging kerbau beku impor yang turun 1,79% ke Rp103.931 per kilogram.
Sementara itu, komoditas ikan mencatat pergerakan harga beragam. Ikan kembung naik 0,91% ke Rp42.121 per kilogram, ikan tongkol turun 0,54% ke Rp34.546 per kilogram, sedangkan ikan bandeng turun 2,73% menjadi Rp34.252 per kilogram.
-
/data/photo/2025/09/10/68c12bf986310.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Inflasi Medan Melonjak, Wali Kota Rico Waas Ungkap Akar Masalahnya Medan 7 Oktober 2025
Inflasi Medan Melonjak, Wali Kota Rico Waas Ungkap Akar Masalahnya
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menanggapi sorotan Kementerian Dalam Negeri yang menyebut Medan sebagai salah satu kota dengan tingkat inflasi tertinggi di Indonesia.
Rico mengatakan, tim pengendali inflasi daerah (TPID) bersama Pemerintah Kota Medan, Bank Indonesia, Bulog, dan sejumlah pemangku kepentingan tengah mewaspadai lonjakan harga pada komoditas tertentu yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Baru-baru ini yang kita lihat itu adalah naiknya harga cabai. Ini sudah diprediksi BPS (Badan Pusat Statistik) akan terjadi,” kata Rico kepada
Kompas.com
melalui sambungan telepon, Senin (6/10/2025) malam.
Menurut Rico, kenaikan harga cabai terjadi akibat masa panen di sentra produksi terganggu oleh kemarau panjang sehingga hasil panen berkurang. Kondisi itu membuat pasokan menurun dan harga melonjak di pasar.
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Pemkot Medan berupaya memperkuat pasokan dengan menjalin kerja sama pengiriman cabai dari Pulau Jawa. Namun, jarak yang jauh membuat kualitas cabai menurun dan kurang diminati warga.
“Nah, kami sedang mencari cara lagi bagaimana supaya transportasi itu bisa dipercepat walaupun harga sedikit lebih naik,” ujarnya.
Selain itu, Rico mengatakan pihaknya mendorong Bank Indonesia untuk mengakomodasi petani binaan agar hasil panennya bisa langsung diserap pemerintah daerah sebagai upaya menjaga stabilitas harga.
Dalam pengendalian inflasi, Pemkot Medan juga menaruh perhatian pada harga beras. Rico memastikan bahan pokok tersebut tetap tersedia dan terjangkau bagi masyarakat.
“Kemarin warga sempat membeli premium dan akhirnya menjadi polemik karena harganya cukup tinggi, menurut masyarakat. Presiden sebelumnya juga sudah perintahkan untuk menyelenggarakan GPH (gerakan pangan murah),” kata Rico.
Sebelumnya, Kemendagri menegur sejumlah kepala daerah karena dianggap pasif menghadapi lonjakan inflasi di wilayahnya. Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, menyebut beberapa daerah hanya “berharap anugerah Tuhan Yang Maha Esa saja” tanpa langkah konkret menekan kenaikan harga.
Dalam rapat pengendalian inflasi daerah, Tomsi menampilkan data provinsi dengan inflasi tertinggi, di antaranya Sumatera Utara (5,32 persen), Riau (5,08 persen), dan Aceh (4,45 persen). Kenaikan inflasi disebut berdampak langsung terhadap daya beli masyarakat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Mentan ajak IWAPI sinergi bantuk ketahanan pangan nasional
Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) bersinergi dalam membentuk ketahanan pangan nasional.
Mentan mengatakan kementeriannya siap memfasilitasi kebutuhan teknis seperti penyediaan bibit perkebunan, hortikultura, serta bantuan untuk peternakan ayam dan kambing demi mendukung ketahanan pangan.
“Saya membayangkan akan ada konsorsium besar organisasi perempuan Indonesia yang bergerak bersama dalam program pangan bergizi, gerakan pangan murah, dan kegiatan swasembada pangan,” kata Mentan seusai menerima kunjungan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di Jakarta, Senin.
Menurut dia, perempuan memiliki peran strategis dalam menentukan kualitas generasi bangsa melalui pangan sehat dan bergizi.
Melalui program pangan bergizi, yang melibatkan rumah tangga, sekolah, kantor, pesantren, ASN, dan aparat keamanan, masyarakat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan segar seperti ayam, telur, ikan, susu, sayuran, dan umbi-umbian secara mandiri.
“Potensi pengurangan belanja rumah tangga bisa mencapai Rp1.400 triliun per tahun bila setiap keluarga mampu memproduksi sebagian kebutuhan pangannya sendiri,” kata Amran.
Lebih lanjut, ia mengatakan kemandirian pangan harus dimulai dari rumah tangga, dan peran perempuan menjadi kunci keberhasilan gerakan nasional tersebut.
“Indonesia punya sumber daya luar biasa. Ini pekerjaan besar, dan perempuan adalah garda terdepan. Dari rumah tangga yang produktif akan lahir generasi kuat dan mandiri,” ujar dia.
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama IWAPI sepakat memperkuat sinergi dalam menggerakkan peran perempuan sebagai garda terdepan ketahanan pangan nasional.
Kolaborasi itu menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan melalui kegiatan pertanian, peternakan, dan urban farming berbasis rumah tangga.
“IWAPI memang sudah sejak lama menjadi mitra strategis Kementan. Sekarang kami fokus pada isu pangan dan akan membuat Gerakan Perempuan Pangan Nasional bersama Kementan,” kata Ketua Umum IWAPI Nita Yud.
Menurut Nita, keberhasilan Kementan dalam menjaga stok dan produksi pangan nasional di bawah kepemimpinan Mentan Amran menjadi bukti nyata bahwa sektor pertanian berada di jalur yang tepat.
“Selama satu tahun terakhir Indonesia tidak melakukan impor beras, dan stok nasional bahkan mencapai 4,2 juta ton, jumlah tertinggi sepanjang sejarah. Ini prestasi luar biasa,” ujar dia.
IWAPI yang memiliki jaringan di 38 provinsi dengan lebih dari 40 ribu anggota perempuan pengusaha, melihat potensi besar perempuan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sebagian besar anggotanya telah bergerak di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan pengolahan hasil pangan.
Nita mengatakan IWAPI juga mendukung program pemerintah Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden. Melalui gerakan pangan dari rumah, IWAPI mendorong perempuan untuk memproduksi kebutuhan pangan sendiri, mulai dari sayuran, cabai, hingga peternakan kecil seperti ayam dan kambing.
“Kami ingin menggerakkan para ibu rumah tangga dan perempuan pengusaha agar mandiri secara pangan. Urban farming dan ternak skala rumah tangga akan memberi dampak besar bagi ekonomi keluarga sekaligus mendukung program MBG pemerintah,” kata Nita.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

BPS: Harga telur ayam ras naik di 175 kabupaten/kota
Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga telur ayam ras mengalami kenaikan di 175 kabupaten/kota pada minggu pertama Oktober 2025.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan kenaikan harga untuk komoditas telur ayam ras perlu diwaspadai karena harganya sudah di atas harga acuan penjualan (HAP).
“Yang perlu kita perhatikan adalah harga telur ayam ras. Ini telur ayam ras sudah di atas HAP. Sekarang rata-rata sudah Rp31.178 per kilogram dan jumlah kabupaten/kota, yang mengalami kenaikan harga telur ayam ras naik terus,” ujar Amalia dalam Rapat Pengendalian Inflasi Daerah yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Harga rata-rata nasional telur ayam ras tercatat sebesar Rp31.178 per kilogram. Harga tersebut naik 1,19 persen dari HAP di tingkat konsumen yang ditetapkan sebesar Rp30.000.
Kenaikan untuk harga telur ayam ras, lanjut Amalia, terjadi di 175 kabupaten/kota, sedangkan minggu lalu kenaikan berada di 147 kabupaten/kota.
“Saat ini 175 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga telur ayam ras dan harga tertinggi telur ayam ras Rp100.000, harga terendah Rp23.300. Tertinggi ada di Kabupaten Mamberano Tengah, Puncak Jaya, dan Intan Jaya,” kata Amalia.
Selain itu, cabai merah juga mengalami kenaikan di 236 kabupaten/kota.
Amalia menyebut harga rata-rata nasional cabai merah mencapai Rp56.385 per kilogram, sedangkan HAP di tingkat konsumen besar Rp55.000 per kilogram.
Sementara itu, harga daging ayam ras masih mengalami kenaikan di 206 kabupaten/kota. Harga rata-rata nasional untuk daging ayam ras sebesar Rp38.904 per kilogram.
Namun demikian, harga tersebut masih berada di bawah HAP di tingkat konsumen yang ditetapkan sebesar Rp40.000 per kilogram.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Bapanas: Harga cabai rawit Rp45.558/kg, bawang merah Rp38.036/kg
Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah turun menjadi Rp45.558 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp46.221 per kg, sedangkan bawang merah Rp38.036 per kg, harga yang sama di hari sebelumnya.
Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 10.10 WIB harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional beras premium di harga Rp16.133 per kg naik dari sebelumnya Rp15.941 per kg.
Kemudian beras medium turun menjadi Rp13.975 per kg naik dari sebelumnya Rp13.817 per kg, beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.486 per kg turun dari sebelumnya Rp12.531 per kg.
Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.557 per kg turun dari sebelumnya Rp6.657 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.690 per kg turun dari sebelumnya Rp10.694 per kg.
Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp37.122 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.148 per kg.
Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp57.911per kg turun dari sebelumnya Rp58.292 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp48.999 per kg turun dari sebelumnya Rp50.301 per kg.
Lalu daging sapi murni Rp134.568 per kg turun dari sebelumnya Rp134.931 per kg, daging ayam ras Rp38.709 per kg naik dari sebelumnya Rp38.123 per kg, lalu telur ayam ras Rp30.216 per kg naik dari sebelumnya Rp29.996 per kg.
Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp18.134 per kg naik dari sebelumnya Rp18.045 per kg.
Kemudian, minyak goreng kemasan Rp21.128 per liter naik dari sebelumnya Rp20.885 per liter; minyak goreng curah Rp17.377 per liter turun dari sebelumnya Rp17.496 per liter; Minyakita Rp17.400 per liter turun dari sebelumnya Rp17.457 per liter.
Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.933 per kg naik dari sebelumnya Rp9.755 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp13.106 per kg turun dari sebelumnya Rp12.983 per kg.
Komoditas ikan kembung di harga Rp42.559 per kg naik dari sebelumnya Rp41.310 per kg; ikan tongkol Rp35.420 per kg naik dari sebelumnya Rp34.216 per kg; ikan bandeng Rp36.039 per kg naik dari sebelumnya Rp34.460 per kg.
Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.538 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp11.615 per kg.
Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp104.464 per kg turun dari sebelumnya Rp104.955 kg, daging kerbau segar lokal Rp140.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp142.826 per kg.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
/data/photo/2025/09/11/68c2c70d82696.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/10/02/68de5d3d52591.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)