Tanaman: Cabai

  • Harga Pangan Hari Ini 11 Oktober: Harga Beras Premium Naik, Medium Turun

    Harga Pangan Hari Ini 11 Oktober: Harga Beras Premium Naik, Medium Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga pangan hari ini mengalami peningkatan secara rata-rata nasional. Penurunan harga pangan terjadi pada komoditas beras, cabai, daging hingga telur ayam.

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (11/10/2025) pukul 07.38 WIB harga beras premium naik 0,01% menjadi Rp16.045 per kg. Namun, beras medium secara nasional mengalami penurunan 0,36% menjadi Rp13.885 per kg hari ini.

    Sementara, harga beras SPHP berada di kisaran Rp12.547 per kg atau stagnan dibandingkan hari sebelumnya. 

    Selain itu, cabai merah keriting naik 0,47% menjadi Rp59.067 per kg. Harga cabai merah besar naik 1,29% menjadi Rp51.389 per kg. Sedangkan, harga cabai merah turun 0,27% menjadi Rp46.101 per kg. 

    Di sisi lain, harga bawang putih bonggol turun secara nasional sebesar 0,68% menjadi Rp37.154 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 0,28% menjadi Rp38.615 per kg. 

    Komoditas daging sapi murni turun 0,16% menjadi Rp135.015 per kg, sedangkan arga daging ayam ras turun 0,46% menjadi Rp37.988 per kg.

    Sementara itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 0,33% menjadi Rp10.716 per kg, sedangkan harga gula konsumsi turun 0,3% menjadi Rp18.067 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan naik 0,06% dikisaran Rp20.965 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng curah naik 0,51% menjadi Rp17.575 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yaitu harga tepung terigu curah turun 0,16% menjadi Rp9.849 per kg dan harga tepung terigu kemasan turun 0,09% menjadi Rp13.068 per kg. Harga jagung tingkat peternak naik 0,16% menjadi Rp6.704 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung naik 0,04% menjadi Rp42.024 per kg dan ikan tongkol naik 0,34% menjadi Rp34.934 per kg, sementara ikan bandeng naik 0,37% menjadi Rp35.234 per kg.

  • Jaktim gencarkan penghijauan

    Jaktim gencarkan penghijauan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur menggencarkan program penghijauan sekaligus mendorong peningkatan ekonomi warga melalui kegiatan bercocok tanam untuk memperkuat ketahanan pangan.

    “Pemkot bersama jajaran memang selalu menggaungkan untuk membuat suatu kawasan ketahanan pangan, sekaligus mendorong perekonomian dan penghijauan,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Kusmanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Kusmanto menyebutkan, penghijauan rutin dilakukan dalam agenda “Jumat Menanam”. Salah satunya menanam pohon di kolong Tol Becakayu, Kelurahan Cipinang Muara, Jatinegara, pada Jumat (10/10).

    Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 20 pohon tabebuya dan bibit sayur kangkung ditanam sebagai upaya penghijauan kawasan padat perkotaan.

    “Ada 20 pohon tabebuya dan bibit sayur kangkung yang kita tanam untuk penghijauan. Selain itu, penanaman digunakan untuk mengontrol polusi udara, khususnya di Jakarta Timur,” ujar Kusmanto.

    Arsip foto – Petani merawat tanaman melon di kawasan Agro Edu Wisata (AEW) Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (29/1/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.

    Penanaman tersebut juga melibatkan TNI/Polri serta mengajak warga setempat guna memberikan edukasi dalam memanfaatkan lahan kosong dan menjaga lingkungan sekitar.

    Diharapkan dengan pemanfaatan lahan ini, wilayah Jakarta Timur akan semakin teduh akan asri. “Kita memberikan edukasi juga kepada masyarakat pentingnya menanam untuk mengurangi polusi udara yang ada di Jakarta,” katanya.

    Pemerintah Kota Jakarta Timur juga sudah melakukan panen buah melon varietas kirani dan fujisawa di Swara Hijau Farm RW 013 Kelurahan Klender, Duren Sawit.

    Budidaya buah melon tersebut hasil kerja sama dengan Kelompok Tani Swara Hijau Farm yang anggota kelompoknya merupakan warga setempat.

    Wali Kota Jakarta Timur Munjirin menanam bibit cabai dalam acara tanam serentak Provinsi DKI Jakarta di RPTRA Rawa Jaya, Jalan Rawa Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (18/7/2025). (ANTARA/HO-Pemerintah Kota Jakarta Timur.)

    Tujuan dari pembentukan kelompok tani tersebut, yakni meningkatkan ekonomi warga. “Ini salah satu kolaborasi masyarakat sekitar dengan kelompok tani, ini menjadi suatu kebanggaan kita,” katanya.

    Ketua Kelompok Tani (Poktan) Swara Hijau Farm, Endang Mintarja menjelaskan, panen melon hidroponik tersebut kurang lebih 160 pohon.

    Budidaya melon tersebut dilaksanakan oleh 35 anggota Kelompok Tani Swara Hijau Farm yang dibentuk pada 2021. Hal tersebut sebagai bentuk pemberdayaan, meningkatkan perekonomian dan meningkatkan ketahanan pangan.

    “Kalau untuk siklus satu periode tanam itu sekitar 2,5 bulan mulai dari semai sampai ke panen. Tujuannya adalah terciptanya ketahanan pangan juga menambah penghasilan untuk warga di sini,” kata Endang.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dari Perbukitan Siluk Imogiri, Tembakau Kedu Sili Perkuat Identitas Ekonomi Bantul

    Dari Perbukitan Siluk Imogiri, Tembakau Kedu Sili Perkuat Identitas Ekonomi Bantul

    Selain memborong hasil panen, Budimin mengaku juga menerima tembakau rajangan daun tingkat tiga sampai kelima yang selama disimpan.

    Dirinya mengaku berani memberikan harga tinggi per kilogramnya karena Mbako Siluk semakin lama disimpan semakin berkualitas rasanya.

    Karena letak daun dan cara perawatan, Budimin mengaku harus membuat standarisasi kualitas rasa tembakau berdasarkan permintaan konsumen. Dalam setiap kantong tembakau, dirinya mencantumkan kode nama petani yang menunjukkan area lahan dan nomor urut petikan daun.

    “Ini untuk memenuhi permintaan pembeli yang sudah fanatik dengan rasa. Sehingga kode di kantong bisa bertuliskan Suharso 3, Suharso 4, dan Suharso 5. Sehingga memudahkan pencarian,” terang Budimin.

    Guna memperdalam informasi Mbako Silut, Ketua Kelompok Petani Tembakau Bhumi Mukti, Saridi (51) menceritakan awal mula penanaman tembakau di kawasan ini berasal dari pembudidayaan di jaman Sri Sultan Hamengku Buwono VII sampai ke VIII. Hasil panenan itu kemudian dijadikan seserahan pada Keraton Ngayogyakarta.

    “Varietas Kedu Sili adalah tembakau yang cocok dengan tanah di sini. Dulu pernah dicoba varietas tembakau Sadana dan Virginia, namun dari cekel (sentuhan), gondo (bau), roso (rasa) dan rupa (warna) tidak ada yang mampu mengalahkan Kedu Sili,” papar Saridi.

    Karena menjadi komoditas sekali tanam setahun sekali, petani di sela-sela pergantian musim menanam komoditas hortikultura seperti bawang merah, cabai dan padi. Namun setelah itu, tembakau tetap dipilih sebagai tanaman utama yang dinilai menghasilkan uang lebih besar.

    Beranggotakan 312 petani, Saridi memaparkan luasan area tanam Mbako Siluk tersebar di pedukuhan Kajor Kulon, Siluk 1, Kalidadap 1, Kalidadap 2, Srunggo 1, Srunggo 2, dan Plemantung. Dengan tingkat produksi 800 Kg tembakau basah.

     

  • DKI kemarin, tarif MRT dan LRT hingga kemudahan berinvestasi

    DKI kemarin, tarif MRT dan LRT hingga kemudahan berinvestasi

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa penting terjadi di Jakarta pada Kamis (9/10), mulai dari tarif MRT dan LRT yang dipastikan tidak naik terkait pemangkasan anggaran hingga kemudahan perizinan untuk berinvestasi di Jakarta.

    Berikut berita selengkapnya:

    1. Anggaran dipangkas, DKI Jakarta pastikan tarif MRT dan LRT tak naik

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan tarif MRT Jakarta dan LRT tidak akan naik di tengah wacana efisiensi subsidi transportasi, menyusul pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah.

    Baca di sini

    2. Pedagang Pasar Pramuka keluhkan kenaikan harga sewa ke Gubernur DKI

    Asosiasi Pedagang Pasar Pramuka mengeluhkan kenaikan harga sewa lapak di pasar itu kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota.

    Baca di sini

    3. Harga cabai merah di Pasar Slipi melonjak, ini cara pedagang bertahan

    Harga cabai merah keriting dan bawang merah di Pasar Slipi Palmerah, Jakarta Barat, melonjak hingga mencapai Rp70.000 per kilogram, naik lebih dari Rp10.000 per kg dibandingkan harga pada hari-hari sebelumnya.

    Baca di sini

    4. Pramono tekankan “good governance” dalam pembangunan Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menekankan prinsip “good governance” (pemerintahan yang baik) dan mendukung kemandirian fiskal daerah dalam pembangunan Jakarta.

    Baca di sini

    5. DKI beri kemudahan perizinan untuk berinvestasi

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi kemudahan perizinan tanpa proses yang panjang untuk berinvestasi sebagai salah satu upaya menarik minat investor domestik maupun asing menanamkan investasinya di Jakarta.

    Baca di sini

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga cabai merah di Pasar Slipi melonjak, ini cara pedagang bertahan

    Harga cabai merah di Pasar Slipi melonjak, ini cara pedagang bertahan

    Jakarta (ANTARA) – Harga cabai merah keriting dan bawang merah di Pasar Slipi Palmerah, Jakarta Barat, melonjak hingga mencapai Rp70.000 per kilogram, naik lebih dari Rp10.000 per kg dibandingkan harga pada hari-hari sebelumnya.

    “Yang naik bawang merah sama cabai keriting. Cabai merah keriting Rp70.000, bawang merah yang sudah dibersihkan Rp50.000. Kalau yang abal-abal (masih pakai kulit) Rp45.000 per kg,” kata salah satu pedagang sayur bernama Sri (62).

    Sebelum kenaikan harga ini, cabai merah sempat berada di harga Rp45.000-Rp50.000 per kg, sementara harga bawang merah masih fluktuatif di kisaran Rp45.000-Rp50.000 per kg.

    Sri mengaku, kenaikan harga cabai dan bawang terjadi karena sejumlah faktor, seperti kondisi cuaca dan pasokan bahan baku yang berkurang.

    “Pasokan kalau sekarang sedikit berkurang,” ujar Sri.

    Berdasarkan laman Informasi Pangan Jakarta, Kamis, cabai merah keriting dan bawang merah memang tercatat mengalami tren kenaikan dibandingkan Rabu (8/10).

    Per pukul 19.30 WIB, harga cabai merah keriting mencapai Rp68.876 per kg, cabai merah besar Rp62.977 per kg, dan bawang merah mencapai Rp47.871 per kg.

    Harga komoditas bawang merah tercatat naik di sejumlah wilayah, termasuk Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Selatan. Demikian pula harga cabai merah keriting terpantau naik di semua wilayah Jakarta kecuali Jakarta Selatan.

    Sri yang sudah berjualan sayur mayur di Pasar Slipi sejak 1980-an itu berujar, meski harga komoditas pangan itu naik, ia terus memutar otak agar pendapatannya tidak tergerus kenaikan harga.

    Terlebih, Sri sudah berpengalaman menghadapi penurunan omzet sejak pandemi Covid-19 beberapa tahun silam.

    Salah satu cara yang ia tempuh yaitu dengan memberikan layanan pesan antar sayur mayur jualannya kepada konsumen. Menurut dia, upaya tersebut mampu membuat komoditas pangan yang dijualnya tetap laku di pasaran dan dia tetap mendapat penghasilan setiap harinya.

    “Saat pandemi omzet merosotnya jauh, bisa 60-70 persen. Kalau saya, saya biasa online-in, saya antar-antar gitu,” katanya.

    Sri juga tidak membedakan harga barang yang dijual secara daring maupun harga di pasar. Menurut dia, berapapun pesanan yang masuk akan dilayaninya. Hal itu dilakukan karena selain membutuhkan pemasukan, ia juga meyakini pembeli pun membutuhkan sayur mayur dan rempah untuk kebutuhan sehari-hari.

    “Orang beli Rp50.000 saya kejar, saya antar. Karena dia butuh sayur, saya butuh uang,” katanya.

    Sri juga bercerita, selain berjualan sayur mayur, dia pernah berjualan kue kering. Namun, usahanya itu bangkrut karena pasar yang sepi pembeli.

    Ia hanya berharap, kondisi pasar yang kian sepi seperti saat ini bisa segera berakhir. Dia juga berharap pemerintah bisa membantu mengatasi permasalahan itu agar pedagang tidak lagi khawatir akan masa depannya.

    “Saya biasa jual sawi 20 kilogram sehari, sekarang 5 kilogram saja susah,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga Pangan Hari Ini (9/10): Daging Sapi dan Ikan Makin Mahal

    Harga Pangan Hari Ini (9/10): Daging Sapi dan Ikan Makin Mahal

    Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan beragam terjadi pada harga rata-rata nasional sejumlah komoditas pangan utama di Indonesia pada hari ini, Kamis (8/10/2025) dibandingkan hari sebelumnya.

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 10.00 WIB, harga rata-rata beras premium di Tanah Air turun 0,95% menjadi Rp15.887 per kilogram dibandingkan kemarin.

    Harga beras medium pun turun 1,46% ke Rp13.732 per kilogram, sedangkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog turun tipis 0,01% ke Rp12.548 per kilogram.

    Sementara itu, sejumlah komoditas lainnya seperti jagung peternak turun 2,92% ke Rp6.522 per kilogram, kedelai biji kering impor naik 0,71% menjadi Rp10.767 per kilogram, dan bawang merah turun 1,27% ke Rp37.965 per kilogram. Bawang putih bonggol juga lebih murah 1,7% ke Rp36.665 per kilogram.

    Harga cabai terpantau turun. Cabai merah keriting turun 3,07% ke Rp57.236 per kilogram, cabai merah besar turun 4,85% ke Rp48.950 per kilogram, dan cabai rawit merah lebih murah 2,54% menjadi Rp45.442 per kilogram.

    Adapun, harga daging sapi murni lebih mahal 0,70% menjadi Rp136.158 per kilogram. Harga daging ayam ras turun 0,58% ke Rp37.951 per kilogram, sementara telur ayam ras turun 1,40% menjadi Rp29.947 per kilogram.

    Gula konsumsi terpantau turun 1,11% ke Rp17.948 per kilogram, garam konsumsi turun 0,35% ke Rp11.642 per kilogram, tepung terigu curah turun 1,79% ke Rp9.668, dan tepung terigu kemasan turun 2,36% ke Rp12.817.

    Terkait minyak goreng, harga kemasan dan curah masing-masing turun 1,14% dan turun 0,67% menjadi Rp20.745 dan Rp17.426 per liter. Sementara itu, Minyakita turun 0,47% menjadi Rp17.386 per liter.

    Penurunan harga juga terjadi pada daging kerbau segar lokal yang turun 2,95% ke Rp137.826 per kilogram, serta daging kerbau beku impor yang turun 1,37% ke Rp104.545 per kilogram.

    Sementara itu, komoditas ikan mencatat pergerakan harga beragam. Ikan kembung naik 0,26% ke Rp42.057 per kilogram, ikan tongkol lebih mahal 1,37% ke Rp35.234 per kilogram, sedangkan ikan bandeng turun 1% menjadi Rp34.905 per kilogram.

  • Polda Jatim dan BULOG Tanam Jagung Serentak di Mojokerto, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

    Polda Jatim dan BULOG Tanam Jagung Serentak di Mojokerto, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) — Polda Jawa Timur bersama Perum BULOG Kantor Wilayah Jawa Timur terus memperkuat sinergi dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang Ketahanan Pangan Nasional.

    Setelah mencatat keberhasilan panen 2,8 juta ton jagung pada kuartal III, kini kolaborasi strategis tersebut berlanjut dengan kegiatan penanaman jagung serentak di sejumlah wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Mojokerto.

    Kegiatan penanaman jagung ini dipusatkan di lahan seluas 4 hektare di Jalan Raya Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

    Acara tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto, dan dihadiri oleh Pemimpin Wilayah BULOG Jatim Langgeng Wisnu Adinugroho serta jajaran Forkopimda Mojokerto Raya.

    Dalam kesempatan itu, Polda Jatim dan BULOG juga menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto untuk menggelar pasar murah yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat sekitar.

    Pasar murah ini menyasar lima kecamatan, yaitu Bangsal, Kutorejo, Puri, Dlanggu, dan Mojoanyar, dan disambut antusias oleh warga setempat.

    “Semoga kegiatan pasar murah ini dapat membantu masyarakat mendapatkan sembako dengan harga terjangkau. Kami akan terus menghadirkan program serupa di seluruh wilayah Jawa Timur agar keberhasilan program ketahanan pangan bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Rabu (8/10/2025).

    Irjen Nanang menegaskan, kegiatan penanaman jagung dan pasar murah akan terus diperluas ke berbagai daerah di Jawa Timur agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata.

    Secara keseluruhan, program penanaman jagung serentak kuartal IV di Kabupaten Mojokerto mencakup lahan seluas 298,4 hektare dengan estimasi hasil panen mencapai 1.790,4 ton.

    Kegiatan ini melibatkan 146 kelompok tani, 236 personel polisi penggerak, serta ratusan santri yang ikut serta mendukung pertanian produktif berkelanjutan.

    Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara aparat kepolisian, BULOG, petani, pemerintah daerah, dan masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus menstabilkan harga bahan pokok di Jawa Timur.

    Sementara itu, Pimpinan Cabang BULOG Mojokerto, Muhammad Husin, menyampaikan bahwa pihaknya menyiapkan berbagai komoditas pangan dalam pasar murah tersebut.

    “Kami membawa sebanyak 2 ton beras SPHP yang dijual dengan harga Rp57.500 per 5 kilogram, serta menyediakan 500 liter minyak kita. Selain itu, juga ada gula pasir, daging ayam, bawang merah, bawang putih, telur, dan cabai merah yang dijual di bawah harga pasaran,” jelas Husin.

    Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan Jawa Timur dapat terus menjadi provinsi yang mandiri dalam produksi pangan, sekaligus mendukung visi nasional untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. (tin/ted)

  • Mengenal Brigpol Via Ayu Claudia, Mbak Bhabin Cantik dari Kudus

    Mengenal Brigpol Via Ayu Claudia, Mbak Bhabin Cantik dari Kudus

    Kisah inspiratif itu bermula pada awal tahun 2025. Ketika berkunjung ke salah satu tempat UMKM Kerupuk Pedas di desa binaan, Mbak Bhabin selalu membawa senyum dan kata-kata penyemangat.

    Ia tahu di balik panasnya api penggorengan dan perihnya rasa pedas cabai yang diolah, ada tekad besar para ibu-ibu untuk menambah penghasilan keluarga dan membangun kemandirian ekonomi.

    Mbak Bhabin sering memberikan motivasi kepada ibu-ibu pegiat UMKM. Yakni untuk tidak merasa berkecil hati dengan usaha yang dianggap kecil-kecilan, karena dari kerupuk pedas inilah lahir semangat kemandirian desa.

    Di tengah sorotan negatif yang kerap menghampiri institusi Polri, kisah Brigpol Via Ayu Claudia menjadi angin segar. Ia membuktikan bahwa tugas polisi tak semata soal penegakan hukum, melainkan juga tentang kemanusiaan.

    Kehadirannya yang membumi dan menyentuh sisi sosial membuat warga menjadikannya sahabat sekaligus panutan.

    “Saya percaya, tugas polisi bukan hanya datang kalau ada masalah. Tapi hadir untuk mencegah masalah, memperbaiki keadaan, dan membangun harapan,” ujar Via tulus.

    Bagi masyarakat Desa Prambatan Kidul, ia bukan sekadar petugas, tetapi keluarga. “Bagi kami, Mbak Bhabin bukan cuma polisi, tapi sudah seperti sahabat,” ungkap Riski, salah satu warga.

     

  • Resep Membuat Orak-arik Tahu Telur yang Praktis ala Chef Devina Hermawan

    Resep Membuat Orak-arik Tahu Telur yang Praktis ala Chef Devina Hermawan

    JAKARTA – Devina Hermawan merupakan salah satu chef terkenal di Indonesia, yang rutin membagikan berbagai resep makanan di akun media sosialnya. Seperti yang terbaru, ia membagikan resep untuk membuat orak-arik tahu telur.

    Resep orak-arik tahu telur yang dibagikan Chef Devina Hermawan tersebut sangat mudah dan praktis untuk dibuat kembali. Berikut resep orak-arik tahu telur tersebut yang bisa Anda coba, dikutip dari Instagram @devinahermawan, pada Selasa, 7 Oktober 2025.

    Bahan-bahan yang dibutuhkan:

    3 buah tahu putih

    3 butir telur

    1 batang daun bawang

    3 buah cabai rawit merah (opsional)

    2 sdm kecap manis

    1 sdm saus tiram

    1 sdt kaldu bubuk

    2-3 sdm minyak

    Bahan pelengkap:

    Nasi putih

    Kerupuk

    Bawang merah goreng

    Cara membuatnya:

    1. Panaskan minyak, kemudian masukkan tahu sambil sedikit dihancurkan.

    2. Masukkan daun bawang dan cabai rawit merah yang sudah diiris atau menggunakan gunting, lalu masak hingga wangi dan sedikit kecokelatan.

    3. Kemudian masukkan telur, masak sesaat. Lalu masukkan kaldu bubuk, kecap manis dan saus tiram, masak sesaat hingga meresap.

    4. Dengan demikian, orak-arik tahu telur siap disajikan.

  • Harga Pangan Hari Ini (8/10): Beras Turun Tipis, Ikan Naik

    Harga Pangan Hari Ini (8/10): Beras Turun Tipis, Ikan Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan beragam terjadi pada harga rata-rata nasional sejumlah komoditas pangan utama di Indonesia pada Rabu (8/10/2025) hari ini dibandingkan hari sebelumnya.

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 09.55 WIB, harga rata-rata beras premium di Tanah Air turun 0,45% menjadi Rp15.974 per kilogram dibandingkan kemarin.

    Harga beras medium pun turun 0,81% ke Rp13.772 per kilogram, sedangkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog turun tipis 0,28% ke Rp12.500 per kilogram.

    Sementara itu, sejumlah komoditas lainnya seperti jagung peternak turun 1,39% ke Rp6.602 per kilogram, kedelai biji kering impor turun 1,02% menjadi Rp10.603 per kilogram, dan bawang merah turun 1,9% ke Rp37.828 per kilogram. Bawang putih bonggol juga lebih murah 1,54% ke Rp36.718 per kilogram.

    Harga cabai tampak turun. Cabai merah keriting turun 4,23% ke Rp56.497 per kilogram, cabai merah besar turun 5,19% ke Rp48.723 per kilogram, dan cabai rawit merah lebih murah 4,52% menjadi Rp44.838 per kilogram.

    Adapun, harga daging sapi murni tak banyak berubah, tertera sebesar Rp134.860 per kilogram. Harga daging ayam ras turun 0,78% ke Rp37.799 per kilogram, sementara telur ayam ras turun 0,02% menjadi Rp30.228 per kilogram.

    Gula konsumsi terpantau naik 0,01% ke Rp18.056 per kilogram, garam konsumsi turun 1,13% ke Rp11.427 per kilogram, tepung terigu curah turun 1,19% ke Rp9.725, dan tepung terigu kemasan turun 1,29% ke Rp12.826.

    Terkait minyak goreng, harga kemasan dan curah masing-masing naik 0,01% dan turun 0,33% menjadi Rp21.006 dan Rp17.451 per liter. Sementara itu, Minyakita turun 1,19% menjadi Rp17.303 per liter.

    Penurunan harga juga terjadi pada daging kerbau segar lokal yang turun 0,38% ke Rp140.500 per kilogram, serta daging kerbau beku impor yang turun 3,48% ke Rp102.140 per kilogram.

    Sementara itu, komoditas ikan mencatat pergerakan harga beragam. Ikan kembung naik 1,67% ke Rp42.647 per kilogram, ikan tongkol turun 0,67% ke Rp35.111 per kilogram, sedangkan ikan bandeng turun 0,15% menjadi Rp35.146 per kilogram.