Tanaman: Cabai

  • Luhut yakin injeksi dana Purbaya di Himbara bisa dongkrak ekonomi

    Luhut yakin injeksi dana Purbaya di Himbara bisa dongkrak ekonomi

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan meyakini injeksi dana pemerintah senilai Rp200 triliun ke bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang dilakukan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

    “Injeksi ideal pemerintah Rp200 triliun yang diberikan Menteri Keuangan ini sudah mulai menunjukkan hasil,” kata Luhut dalam kegiatan “1 tahun Prabowo-Gibran: Optimism 8% Economic Growth” di Jakarta, Kamis.

    Luhut mengatakan Purbaya sudah mengusulkan untuk mengguyur pasar dengan suntikan uang beredar demi mendorong ekonomi sejak Purbaya masih menjadi stafnya di Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.

    Ketua DEN pun mengamini menyimpan dana pemerintah di Bank Indonesia (BI) membuat M0 atau base money berada dalam level rendah.

    “Sekarang saya lihat Menteri Keuangan yang baru mendorong betul mazhab-nya dia ini untuk mengguyur pasar dengan taruh Rp200 triliun di perbankan, dan saya kira itu sangat bagus,” ujarnya.

    Luhut optimistis kebijakan yang dijalankan oleh Purbaya sebagai Menteri Keuangan bisa membantu Indonesia mencetak pertumbuhan di level 5,1-5,2 persen.

    Meski begitu, ia mengingatkan publik untuk bersabar dalam memantau efektivitas kebijakan Purbaya.

    “Itu butuh waktu. Kita ini kadang-kadang seperti makan cabai. Begitu digigit, pedas. Enggak, butuh waktu. Itu suatu proses,” tutur Luhut.

    Sebelumnya, Purbaya melaporkan bank Himbara telah menyalurkan kredit produktif sebesar Rp112,4 triliun dari penempatan dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp200 triliun.

    Rinciannya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan Rp40,6 triliun dari alokasi penempatan dana Rp55 triliun atau setara 74 persen per 30 September 2025.

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) merealisasikan Rp33,9 triliun dari Rp55 triliun atau 62 persen. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) merealisasikan Rp27,6 triliun dari Rp55 triliun atau 50 persen.

    Kemudian, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyalurkan Rp4,8 triliun dari Rp25 triliun atau setara 19 persen, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Rp5,5 triliun dari Rp10 triliun atau 55 persen.

    Realisasi itu, menurut Purbaya, menunjukkan lebih dari separuh dana yang ditempatkan oleh pemerintah sudah bekerja untuk menopang konsumsi, investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.

    Bukti lain yang turut mendukung efektivitas injeksi dana tersebut terlihat pada pertumbuhan uang beredar, di mana M0 atau base money melaju pesat menjadi 13,2 persen dari sebelumnya hampir mendekati posisi 0.

    Purbaya menyatakan kinerja ini menunjukkan uang di sistem perekonomian telah bertambah signifikan.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga sambut Wapres Gibran saat tinjau Pasar Gamalama di Ternate

    Warga sambut Wapres Gibran saat tinjau Pasar Gamalama di Ternate

    Wapres Gibran tampak berdialog dengan beberapa pedagang yang mengeluhkan naik-turunnya harga beras dan cabai. Ia menegaskan pentingnya menjaga kestabilan harga dan memperkuat distribusi pangan daerah

    Ternate (ANTARA) – Kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka ke Provinsi Maluku Utara disambut hangat oleh masyarakat Kota Ternate, khususnya saat meninjau Pasar Gamalama, Rabu.

    Didampingi oleh Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, dan Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, Wapres Gibran meninjau sejumlah lapak dari pedagang sembako, sayur-mayur, hingga ikan segar. Ketiganya berinteraksi langsung dengan para pedagang dan masyarakat, menanyakan kondisi harga bahan pokok serta aktivitas jual beli di pasar tradisional tersebut.

    Dalam suasana yang penuh keakraban, Wapres Gibran tampak berdialog dengan beberapa pedagang yang mengeluhkan naik-turunnya harga beras dan cabai. Ia menegaskan pentingnya menjaga kestabilan harga dan memperkuat distribusi pangan daerah.

    Gubernur Sherly Tjoanda menyampaikan apresiasi atas perhatian Wakil Presiden terhadap kondisi ekonomi masyarakat Maluku Utara. Pemprov Maluku Utara melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya menstabilkan harga dan memperkuat peran pasar tradisional.

    Munjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka ke Provinsi Maluku Utara disambut hangat oleh

    masyarakat Kota Ternate, khususnya saat meninjau Pasar Gamalama, Rabu. di Pasar Gamalama Ternate, Rabu (15/10/2025).

    ANTARA/Abdul Fatah (Abdul Fatah)

    “Kunjungan ini menjadi semangat baru bagi kami di daerah untuk memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam menjaga daya beli masyarakat,” tutur Gubernur Sherly.

    Kedatangan Wapres dan rombongan di Pasar Gamalama menarik perhatian warga yang telah bersiap sejak siang. Banyak warga yang berebut untuk bersalaman, berswafoto, dan menyapa langsung kedua pemimpin tersebut. Antusiasme masyarakat mencerminkan harapan besar terhadap perhatian pemerintah terhadap ekonomi rakyat kecil.

    Sebagai penanda kebersamaan antara pemerintah pusat dan daerah, kunjungan ini meninggalkan kesan bahwa kepemimpinan yang turun langsung ke rakyat jadi wujud nyata kehadiran negara di tengah denyut kehidupan masyarakat.

    Sterilisasi

    Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara melalui Direktorat Pamobvit memimpin pelaksanaan kegiatan medical detector dan patroli kendaraan bermotor di Sekolah Rakyat Sasana Bahagia, Ternate (15/10), guna menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.

    “Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polda Maluku Utara dalam melakukan pencegahan dini terhadap potensi gangguan keamanan. Medical detector digunakan untuk mendeteksi dan mencegah masuknya benda-benda berbahaya ke dalam area sekolah. Selain itu, patroli ranmor intensif dilakukan untuk mengantisipasi dan menertibkan lalu lintas di sekitar lingkungan sekolah,” kata Kabid Humas Polda Maluku Utara Kombes Pol. Bambang Suharyono.

    Dia menegaskan bahwa langkah proaktif ini merupakan instruksi dari Kapolda untuk terus meningkatkan rasa aman bagi masyarakat, khususnya di lokasi-lokasi rentan seperti sekolah. “Polda Malut berkomitmen untuk memberikan pengamanan maksimal, memastikan bahwa jalur yang dilalui Wakil Presiden aman dan steril dari potensi ancaman keamanan,” ujar Kabid.

    Subsatgas Sterilisasi Polda Malut memastikan bahwa setiap lokasi yang dikunjungi Wakil Presiden telah dijamin keamanannya serta langkah tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan kondisi aman dan tertib dalam setiap kegiatan kenegaraan .

    Sebelumnya, Polda Malut menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat atas kemungkinan adanya gangguan aktivitas, baik dari sisi kelancaran lalu lintas maupun suara helikopter pengamanan udara, selama berlangsungnya kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia di wilayah Maluku Utara pada 14-15 Oktober 2025.

    Ia juga menambahkan bahwa seluruh personel yang terlibat telah diinstruksikan untuk tetap mengutamakan kenyamanan masyarakat dan meminimalkan potensi hambatan di lapangan.

    “Kami berterima kasih atas pengertian dan dukungan masyarakat Maluku Utara. Partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam menjaga situasi tetap tertib dan kondusif sangat membantu suksesnya pelaksanaan kunjungan kenegaraan ini,” tambahnya.

    Oleh karena itu, Polda Malut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan, ketertiban, dan kelancaran kegiatan kenegaraan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah.

    Pewarta: Abdul Fatah
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Petani Cabai di Sukabumi Kena Serangan Kilat Babi Hutan, Begini Kondisinya

    Petani Cabai di Sukabumi Kena Serangan Kilat Babi Hutan, Begini Kondisinya

    Polres Sukabumi menangkap lima orang terduga pelaku perburuan liar di wilayah Kecamatan Surade dan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

    Para pelaku disebut-sebut menggunakan senjata api rakitan jenis cuplis untuk berburu babi hutan tanpa izin resmi.

    Kapolres Sukabumi, AKBP Samian mengatakan, penangkapan ini sebagai tindak lanjut laporan masyarakat yang resah atas aktivitas berburu liar di sekitar lahan pertanian warga dan kekhawatiran atas penggunaan senjata api rakitan.

    “Aktivitas seperti ini bukan hanya melanggar hukum, tapi juga membahayakan keselamatan masyarakat,” ujar AKBP Samian, Selasa (14/10/2025).

    Penangkapan dilakukan pada Minggu (28/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB di Kampung Salenggang, Desa Gunung Sungging, Kecamatan Surade.

    Dari tangan mereka, polisi menyita lima pucuk senjata api rakitan laras panjang jenis cuplis, enam butir peluru tajam kaliber 5,56 mm, dan empat tas yang digunakan untuk membawa senjata.

    Kelima pelaku masing-masing berinisial H (31), M (43), D (30), I (55), dan Hd (57). Mereka diduga telah beberapa kali melakukan perburuan di sejumlah lokasi.

    Mulai dari Gunung Wayang, Solokan Pari, Pasirtengah, Batukarut, Pasir Gancleng, hingga kawasan Vila Amanda Ratu dan Pandan.

  • Irigasi Baru Bikin Petani Trenggalek Semringah, Produksi Naik Dua Kali Lipat

    Irigasi Baru Bikin Petani Trenggalek Semringah, Produksi Naik Dua Kali Lipat

    Jakarta

    Pemerintah bersama DPR mempercepat pembangunan infrastruktur pertanian di daerah. Melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI), ribuan petani di Trenggalek kini bisa bernapas lega karena aliran air ke sawah makin lancar.

    Program yang didanai APBN ini diyakini mampu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menggerakkan ekonomi desa. Anggota Komisi V DPR RI Fraksi

    Golkar Ali Mufthi meninjau langsung pelaksanaan proyek tersebut di Desa Ngadirojo dan Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Selasa (14/10/2025).

    Ali mengatakan pembangunan saluran irigasi bukan hanya proyek fisik, tetapi bagian dari investasi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

    “Program ini bukan sekadar membangun saluran air, tetapi membangun harapan petani agar pengairan lancar, hasil panen meningkat, dan kesejahteraan masyarakat tani semakin baik,” ujarnya.

    Ia juga menegaskan agar pekerjaan dilakukan sesuai ketentuan tanpa penyimpangan. “Harapan saya, pekerjaan ini sesuai bestek dan tidak ada yang bermain-main dengan program ini,” tegasnya.

    Ketua Gapoktan Ngudi Santoso, Samsuri, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan tersebut. Menurutnya, saluran irigasi baru ini akan mengaliri sekitar 20 hektare sawah yang sebelumnya hanya mengandalkan air hujan.

    “Dulu kami cuma bisa panen sekali setahun. Sekarang, Insyaallah bisa dua kali, bahkan tiga kali panen,” katanya. Selain padi, petani juga mulai menanam cabai dan bawang merah yang dinilai lebih menguntungkan.

    Program P3-TGAI di Trenggalek menjadi bukti nyata sinergi pemerintah pusat, DPR, dan petani dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus menggerakkan ekonomi pedesaan.

    (rrd/rir)

  • 10
                    
                        Harga Cabai Naik, Warga Diimbau Tanam Sendiri di Rumah
                        Nasional

    10 Harga Cabai Naik, Warga Diimbau Tanam Sendiri di Rumah Nasional

    Harga Cabai Naik, Warga Diimbau Tanam Sendiri di Rumah
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah untuk mengajak warga menanam sendiri cabai merah demi menekan harga cabai merah yang naik di sejumlah daerah.
    Ia menyebutkan, cabai merah merupakan tanaman mudah dibudidayakan dan cepat dipanen, bahkan bisa ditanam dalam polybag di lorong-lorong kampung atau pekarangan rumah.
    “Kalau masyarakat mau menanam cabai di komunitas masing-masing, hasilnya cepat dipanen dan bisa bantu menekan harga di pasar,” kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Kemendagri, Jakarta, Senin (13/10/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Tito melaporkan, harga cabai merah naik cukup signifikan di 514 kabupaten/kota se-Indonesia akibat distribusi hasil panen yang belum optimal di sejumlah daerah penghasil.
    “Masalahnya bukan di produksi, tetapi di distribusi. Misalnya di Sumatera Utara, inflasi naik karena harga cabai merah tinggi, padahal pusat produksinya di Brastagi. Jadi, perlu solusi agar distribusinya lebih lancar,” ujar dia.
    Selain cabai merah, kenaikan harga daging ayam ras juga memicu inflasi di sejumlah daerah.
    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada 189 daerah yang mencatat kenaikan harga daging ayam ras.
    Menurut Tito, kenaikan harga ayam ras dipicu oleh kebijakan penyesuaian harga dari Kementerian Pertanian untuk melindungi peternak yang menghadapi peningkatan ongkos produksi.
    “Kementerian Pertanian menaikkan sedikit harga ayam ras untuk melindungi peternak, karena mereka mengalami kenaikan ongkos produksi,” kata Tito.
    Meski begitu, Tito menegaskan bahwa pemda tetap perlu mengawasi agar kenaikan harga tidak berlebihan. Kepala daerah diminta aktif memantau harga pasar dan menjaga kelancaran rantai pasok.
    “Harga ayam boleh naik untuk melindungi peternak, tapi tetap harus terkendali. Jangan sampai kenaikannya menekan daya beli masyarakat,” kata Tito.
    Sementara itu, harga dan stok nasional komoditas beras masih stabil, hanya 59 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras, sebagian besar wilayah justru turun.
    “Alhamdulillah, ketersediaan beras nasional cukup baik. Insya Allah sampai akhir tahun tidak perlu impor karena kita sedang menuju swasembada beras,” ungkapnya.
    Ia menegaskan, sumber inflasi utama saat ini masih berasal dari tiga komoditas, yakni cabai merah, daging ayam ras, dan emas, sehingga pemda bersama kementerian terkait mesti bertindak cepat dan kolaboratif untuk menjaga stabilitas harga.
    “Cabai bisa diatasi lewat gerakan menanam, ayam harus dijaga agar harganya stabil, dan untuk emas perlu kebijakan di tingkat pusat. Kalau tiga sektor ini kita kelola bersama, inflasi bisa tetap rendah,” kata Tito.
    Sementara itu, Tito menyebutkan bahwa kondisi inflasi secara umum masih berada dalam kategori terkendali.
    Namun, Tito juga meminta pemda untuk segera mengambil langkah antisipatif agar inflasi tetap terkendali hingga akhir tahun.
    “Inflasi masih dalam kategori terkendali, tapi perlu diwaspadai karena ada peningkatan di beberapa komoditas utama, terutama pangan,” ujar Tito.
    Tito menyampaikan, tingkat inflasi nasional pada September 2025 meningkat dibanding bulan sebelumnya, yakni dari 2,31 persen menjadi 2,65 persen secara tahunan (
    year-on-year
    ).
    Sementara itu, inflasi bulanan (
    month-to-month
    ) September 2025 terhadap Agustus 2025 tercatat naik menjadi 0,21 persen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Amran Sulaiman Resmi Jadi Kepala Bapanas, Zulhas: Saya Kadang-kadang Kasihan Lihat Pak Mentan

    Amran Sulaiman Resmi Jadi Kepala Bapanas, Zulhas: Saya Kadang-kadang Kasihan Lihat Pak Mentan

    “Kita tidak boleh berhenti di capaian. Semua keberhasilan yang sudah diraih di bawah Pak Arief harus kita lanjutkan. Kita harus jaga sistemnya, jagain ritmenya, dan percepat langkahnya,” ujarnya.

    Amran menilai, sinergi antara Kementan di bawah koordinasi Kemenko Pangan serta Bapanas, Bulog, serta berbagai lembaga lainnya akan menjadi fondasi utama dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan.

    Selain mempertahankan capaian yang sudah ada, Kementan juga akan memperluas upaya swasembada ke berbagai komoditas strategis lainnya.

    Kementan menargetkan peningkatan produksi dan efisiensi di sektor jagung, gula, kelapa sawit, minyak nabati, daging ayam, telur, cabai, bawang merah, kopi, dan kakao agar kemandirian pangan tidak hanya berhenti pada beras, tetapi menjadi gerakan nasional lintas komoditas.

    “Presiden sudah menegaskan bahwa kedaulatan pangan bukan sekadar program, tapi martabat bangsa. Karena itu, setiap jengkal tanah yang bisa ditanami, setiap petani yang mau bergerak, harus kita dukung sepenuhnya. Inilah semangat kita ke depan,” imbuhnya.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Menko Zulhas), menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pertanian atas tambahan amanah yang kini diembannya sebagai Kepala Bapanas.

    “Pak Mentan, selamat atas tambahan tugas. Saya kadang-kadang kasihan lihat Pak Mentan ini, karena beban tugasnya tidak ringan. Tapi kita tahu Pak Presiden pikirannya besar dan dampaknya luas, sesuai dengan tujuan kita untuk merdeka pangan,” ujar Zulhas.

  • Mendagri ingatkan pemda tetap waspada meski inflasi terkendali

    Mendagri ingatkan pemda tetap waspada meski inflasi terkendali

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan kepada seluruh pemerintah daerah (pemda) untuk tetap waspada meski inflasi masih dalam kategori terkendali.

    Tito juga meminta pemda untuk segera mengambil langkah antisipatif agar inflasi tetap terkendali hingga akhir tahun.

    “Inflasi masih dalam kategori terkendali, tapi perlu diwaspadai karena ada peningkatan di beberapa komoditas utama, terutama pangan,” ujar Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Kemendagri, Jakarta, Senin.

    Tito menyampaikan tingkat inflasi nasional pada September 2025 meningkat dibanding bulan sebelumnya, yakni dari 2,31 persen menjadi 2,65 persen secara tahunan (year-on-year).

    Sementara itu, inflasi bulanan (month-to-month) September 2025 terhadap Agustus 2025 tercatat naik menjadi 0,21 persen.

    Kenaikan tersebut, kata Tito, terutama disebabkan oleh peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

    Tito mengungkapkan kenaikan harga cabai merah dan daging ayam ras sebagai pemicu peningkatan inflasi pangan di berbagai daerah.

    Menurutnya, 514 kabupaten/kota di Indonesia mengalami kenaikan harga cabai merah yang cukup signifikan. Ia menilai kenaikan harga cabai disebabkan oleh distribusi hasil panen yang belum optimal di sejumlah daerah penghasil.

    Hal tersebut membuat pasokan tidak merata dan harga melonjak di beberapa wilayah.

    “Masalahnya bukan di produksi, tetapi di distribusi. Misalnya di Sumatera Utara, inflasi naik karena harga cabai merah tinggi, padahal pusat produksinya di Brastagi. Jadi,.perlu solusi agar distribusinya lebih lancar,” ujarnya.

    Untuk mengantisipasi hal itu, Tito mendorong pemda menggerakkan masyarakat menanam cabai di komunitas dan rumah tangga. Cabai merah, kata Mendagri, merupakan tanaman mudah dibudidayakan dan cepat dipanen, bahkan bisa ditanam dalam polybag di lorong-lorong kampung atau pekarangan rumah.

    “Kalau masyarakat mau menanam cabai di komunitas masing-masing, hasilnya cepat dipanen dan bisa bantu menekan harga di pasar,” tuturnya.

    Selain cabai merah, Tito juga menyoroti kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam ras. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 189 daerah mencatat kenaikan harga daging ayam ras. Sementara, 192 daerah mengalami kenaikan harga telur ayam ras.

    Menurut Tito, kenaikan harga ayam ras dipicu oleh kebijakan penyesuaian harga dari Kementerian Pertanian untuk melindungi peternak yang menghadapi peningkatan ongkos produksi.

    “Kementerian Pertanian menaikkan sedikit harga ayam ras untuk melindungi peternak, karena mereka mengalami kenaikan ongkos produksi,” jelasnya.

    Meski begitu, Tito menegaskan bahwa pemda tetap perlu mengawasi agar kenaikan harga tidak berlebihan. Kepala daerah diminta aktif memantau harga pasar dan menjaga kelancaran rantai pasok.

    “Harga ayam boleh naik untuk melindungi peternak, tapi tetap harus terkendali. Jangan sampai kenaikannya menekan daya beli masyarakat,” kata Tito.

    Sementara itu, data Kantor Staf Presiden (KSP) menunjukkan tren harga daging ayam ras relatif mendatar, meskipun masih sedikit di atas harga acuan pemerintah. Kondisi tersebut dinilai masih perlu diwaspadai agar tidak menekan inflasi pangan.

    Untuk komoditas beras, Tito memastikan harga dan stok nasional stabil. Hanya 59 kabupaten/kota yang mencatat kenaikan harga beras, dan sebagian besar wilayah justru mengalami penurunan.

    “Alhamdulillah, ketersediaan beras nasional cukup baik. Insya Allah sampai akhir tahun tidak perlu impor karena kita sedang menuju swasembada beras,” ungkapnya.

    Tito juga mengingatkan kenaikan harga telur ayam ras perlu diantisipasi karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan sektor industri rumahan seperti pembuat kue.

    Ia menegaskan, sumber inflasi utama saat ini masih berasal dari tiga komoditas, yakni cabai merah, daging ayam ras, dan emas. Untuk itu, Tito meminta pemda bersama kementerian terkait bertindak cepat dan kolaboratif untuk menjaga stabilitas harga.

    “Cabai bisa diatasi lewat gerakan menanam, ayam harus dijaga agar harganya stabil, dan untuk emas perlu kebijakan di tingkat pusat. Kalau tiga sektor ini kita kelola bersama, inflasi bisa tetap rendah,” kata Tito.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga Pangan Sepekan: Cabai, Beras, Bawang Kompak Naik

    Harga Pangan Sepekan: Cabai, Beras, Bawang Kompak Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas harga pangan mengalami kenaikan secara nasional pada pekan kedua Oktober 2025. Sejumlah komoditas yang mencatat kenaikan harga rata-rata adalah beras, cabai, hingga bawang. 

    Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), periode Senin (6/10/2025) hingga Minggu (12/10/2025) pukul 11.11 WIB, harga beras medium naik 0,3% menjadi Rp13.894 per kg dibandingkan pekan lalu.

    Hal yang sama terjadi pada harga beras premium yang naik sebesar 0,23% menjadi Rp16.025 per kg, sedangkan harga beras SPHP turun 0,02% menjadi Rp12.541 per kg.

    Komoditas pangan yang harganya juga naik yaitu cabai merah keriting. Harga komoditas ini naik 0,86% menjadi Rp58.923 per kg, sementara harga cabai rawit merah turun 1,2% menjadi Rp46.421 per kg.

    Adapun harga bawang merah naik 0,06% menjadi Rp38.529 per kg, sedangkan bawang putih bonggol turun 0,04% dengan harga Rp37.244 per kg.

    Di sisi lain, kedelai biji kering impor turun harganya sebesar 0,05% menjadi Rp10.714 per kg dan harga jagung tingkat peternak naik 0,71% menjadi Rp6.698 per kg. 

    Harga telur ayam ras terpantau naik 0,83% menjadi Rp30.283 per kg. Sementara, harga daging ayam ras turun 0,63% menjadi Rp38.064 per kg. 

    Selanjutnya, harga daging sapi murni naik 0,07% menjadi sebesar Rp134.932 per kg. Di sisi lain, harga gula konsumsi turun 0,12% menjadi Rp18.082 per kg. 

    Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp20.885 per liter atau naik 0,2% dari hari sebelumnya. Sedangkan, minyak goreng curah turun 0,22% menjadi Rp17.514 per liter.

    Harga tepung terigu curah juga terpantau mengalami kenaikan mingguan sebesar 0,44% menjadi Rp9.825 per kg. 

    Berbagai jenis ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng memiliki harga bervariasi. Ikan kembung hari ini dibanderol di harga Rp41.913 per kg atau naik 0,66% dari pekan sebelumnya. 

    Sementara itu, harga ikan tongkol turun 0,08% menjadi Rp34.778 per kg dan ikan bandeng naik 0,27% menjadi Rp35.184 per kg.

  • KADIN Sumut Optimis Gubernur Bobby Bisa Tekan Inflasi

    KADIN Sumut Optimis Gubernur Bobby Bisa Tekan Inflasi

    Bisnis.com, MEDAN – Kamar Dadang Indonesia (KADIN) Sumut yakin dan optimis dengan kemampuan dimiliki dan perangkat yang mumpuni, Gubernur Sumut Bobby Nasution bisa menekan inflasi saat ini.

    Angka 5,32 persen menunjukkan tingginya inflasi di Sumatera Utara hingga teguran dari Kemendagri menjadi motivasi Bobby Nasution dan kepala OPD untuk bekerja maksimal untuk menekan inflasi sampai normal.

    Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Peningkatan Kualitas Manusia, Ristek dan Inovasi Kadin Provinsi Sumut Isfan F Fachruddin mengungkapkan, langkah-langkah yang sudah diambil Bobby Nasution bisa menjadikan perekonomian di Sumatera Utara menjadi lebih baik ke depan.

    “Saya yakin kepemimpinan Pak Bobby Nasution sebagai Gubernur Sumut bisa menekan inflasi di Sumut ini. Tentunya harus didukung oleh para kepala daerah di kabupaten/kota. Kepala daerah di kabupaten/kota harus berkolaborasi dengan stakeholder terkait,” ungkap Isfan, Sabtu (11/10/2025).

    Ia menjelaskan, Sumatera Utara terdiri dari 33 kabupaten/kota dan ada beberapa daerah penghasil dari sektor pertanian.

    “Deliserdang dan Serdang Bedagai adalah contoh daerah yang menghasilkan dari sektor pertanian. Tentunya dengan koordinasi dan kolaborasi semua pihak persoalan ini bisa segera diatasi,” papar Isfan.

    Menghadapi inflasi yang tinggi saat ini, Gubernur Sumut Bobby Nasution tidak bisa bekerja sendiri. Semua stakeholder terkait untuk segera menyelesaikan inflasi saat ini.

    “Jangan yang hanya berpikir itu gubernur saja. Seharusnya kepala daerah kabupaten/kota sudah melakukan strategi mengatasi inflasi. Sejak awal tahun, pihak BI (Bank Indonesia) dan Pemprov Sumut sudah bekerja. Tapi kepala daerah di kabupaten/kota ketika menghadapi situasi seperti ini mereka jadi gugup,” sebut Isfan.

    Soal 11 langkah yang dilakukan oleh Gubernur Bobby Nasution untuk mengatasi inflasi beberapa diantaranya, menyalurkan komoditas pokok penyumbang inflasi secara gratis, membuat paket beras SPHP yang dijual dengan harga terjangkau bersama cabai merah, mempercepat penyaluran program bantuan pangan dan lainnya merupakan langkah tepat.

    “11 langkah yang dilakukan Pak Gubernur Sumut Bobby Nasution untuk menekan inflasi saya pikir hal yang tepat. Inflasi ini kan masalah sejengkal perut. Jadi, kalau gubernur yang bekerja dan yang dibawah enggak bekerja ya sama saja. Jadi KADIN Sumut sebagai mitra siap mendukung langkah atau program Pak Bobby Nasution untuk menekan inflasi,” tutup Isfan.

  • Video: Cara BUMN Amankan Stok Pangan Hingga Bantu Petani & Peternak

    Video: Cara BUMN Amankan Stok Pangan Hingga Bantu Petani & Peternak

    Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Komersial ID Food, Dwi Sutoro memastikan komitmen Holding BUMN Pangan untuk memastikan peran dan tugasnya menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan utamanya untuk 10 komoditas penting yakni jagung, kedelai, gula, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam, bawang merah, bawang putih, cabai, ikan, garam, dan tepung terigu.

    ID Food saat ini tengah mempersiapkan Rencana Jangka Panjang (RJP) sebagai panduan arah pengembangan perusahaan sampai dalam 5 tahun mendatang hingga 2030. Hal ini terkait potensi pasar sektor pangan, penguatan infrastruktur seperti cold storage hingga strategi meningkatkan fasilitas produksi dan penguatan rantai pasok di hulu-hilir.

    Selain itu ID Food terus memperkuat kemitraan dengan petani, nelayan hingga UMKM termasuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dalam memperkuat rantai pasok pangan sekaligus mengatasi berbagai persoalan sektor pangan seperti sektor gula.

    Seperti apa peran dan strategi ID Food menjaga stabilitas pangan RI? Selengkapnya simak Andi Shalini dengan Direktur Komersial ID Food, Dwi Sutoro dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 09/10/2025)