Harga Pangan Jakarta Hari Ini Turun, dari Cabai hingga Beras Premium
Megapolitan
22 Oktober 2025
Harga Pangan Jakarta Hari Ini Turun, dari Cabai hingga Beras Premium
Megapolitan
22 Oktober 2025

Mojokerto (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Meski memiliki keterbatasan lahan, Lapas Kelas IIB Mojokerto berhasil mengembangkan 44 kolam lele bioflok sebagai salah satu program andalan.
Tidak hanya menopang untuk kebutuhan pangan warga binaan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pembinaan kemandirian mereka.
Tak hanya kolam lele, juga ada ketahanan pangan di bidang pertanian seperti budidaya cabe, terong, kangkung dan sawi hidroponik. Selain itu juga peternakan kambing dan ayam.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan menyampaikan, saat ini terdapat sekitar 65 ribu ekor lele yang dibudidayakan secara aktif di seluruh kolam tersebut. Panen dilakukan secara bergilir setiap 2 hingga 5 hari sekali, dan hasilnya digunakan sebagai lauk pauk konsumsi harian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Serta dijual kepada rekanan pemborong makanan untuk diolah di dapur Lapas. Di tengah keterbatasan lahan, kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mensukseskan dan mendukung penuh program Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ungkapnya, Senin (20/10/2025).
Selain itu, lanjutnya, juga menjadi program akselerasiMenteri Imigrasi dan Pemasyarakatan di bidang ketahanan pangan, pemajuan Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia WBP Lapas Kelas IIB Mojokerto. Selain budidaya lele, Lapas Kelas IIB Mojokerto juga memiliki berbagai kegiatan produktif lainnya.
“Di sektor pertanian, warga binaan menanam terong, cabai, kangkung, dan sawi hidroponik. Sementara di bidang peternakan, terdapat kambing dan ayam yang dikelola secara mandiri. Tak hanya itu, pembinaan juga menyentuh sektor kerajinan kulit, kuliner UMKM, dan pengelolaan resto oleh blok wanita,” katanya.
Program tersebut melibatkan langsung para WBP Lapas Kelas IIB Mojokerto. Setidaknya ada 10 orang WBP yang bertugas mengelola kolam lele, tiga orang di peternakan kambing, lima orang di kerajinan kulit, 14 orang di unit UMKM makanan, serta lima orang di bidang pertanian dan hidroponik.
Salah satu warga binaan, Afik Munandar yang terlibat dalam pengelolaan kolam lele mengaku mendapat banyak pelajaran dari kegiatan tersebut. Sejak tiga bulan lalu, ia terlihat dalam peternakan kambing. Sebanyak 10 ekor kambing tersebut mempunyai nama masing-masing, seperti Asmara, Celin, Grace dan lainnya.
“Saya sendiri yang memberi nama agar mudah diingat. Perawatannya mudah, dikasih makan dan minum cukup dan yang terpenting keberhasilan kandang. Kotorannya ini untuk pupuk. Selain bermanfaat untuk kegiatan sehari-hari di dalam Lapas, kami juga merasa punya keterampilan yang bisa digunakan setelah bebas nanti,” ujarnya.
Melalui berbagai kegiatan ini, Lapas Kelas IIB Mojokerto berharap dapat terus mendukung program pembinaan kemandirian serta memperkuat ketahanan pangan di lingkungan pemasyarakatan. [tin/ted]
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5383666/original/026110200_1760687193-1000128307.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk mengendalikan harga komoditas pangan yang menjadi penyumbang utama inflasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), cabai merah dan daging ayam ras menjadi komoditas penyumbang utama inflasi bulanan (month to month/M-to-M): September 2025 terhadap Agustus 2025.
“Penyumbang utama inflasi, untuk makanan, minuman, tembakau, artinya pangan terutama itu adalah cabai menempati posisi tertinggi, sama dengan daging ayam ras, yaitu 0,13 persen,” kata Mendagri dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (13/10) seperti dilansir Antara.
Mendagri menyampaikan bahwa inflasi nasional pada September 2025 mengalami kenaikan dibanding Agustus, yakni dari 2,31 persen menjadi 2,65 persen secara year on year. Sedangkan inflasi September 2025 terhadap Agustus 2025 (M-to-M) naik menjadi sebesar 0,21 persen.
Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

Bisnis.com, JAKARTA — Rata-rata aneka beras mengalami harga yang bervariasi pada akhir pekan ini, Minggu (19/10/2025). Namun demikian, rata-rata harga beras premium masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) secara nasional.
Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 09.03 WIB, harga rata-rata beras medium secara nasional dibanderol Rp13.687 per kilogram di tingkat konsumen, atau naik tipis 1,39% dari HET nasional yang ditetapkan sebesar Rp13.500 per kilogram.
Perinciannya, harga beras medium di zona 1 dibanderol Rp13.342 per kilogram, zona 2 senilai Rp13.775 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp15.593 per kilogram.
HET beras medium saat ini di zona 1 sebesar Rp13.500 per kilogram, zona 2 senilai Rp14.000 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp15.500 per kilogram.
Selain itu, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen naik 6,37% dari HET nasional beras premium sebesar Rp14.900 per kilogram. Data menunjukkan, rata-rata harga beras premium dibanderol Rp15.849 per kilogram.
Adapun, kenaikan harga beras premium terjadi di semua zonasi, yakni zona 1 dibanderol Rp15.197 per kilogram, zona 2 sebesar Rp16.307 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp18.121 per kilogram.
Sekadar informasi, HET beras premium di zona 1 adalah Rp14.900 per kilogram, zona 2 senilai Rp15.400 per kilogram, dan zona 3 sebesar Rp15.800 per kilogram.
Di sisi lain, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog terpantau berada di level Rp12.450 per kilogram di tingkat konsumen secara nasional, atau turun tipis 0,4% dari HET Rp12.500 per kilogram.
Penurunan harga beras SPHP terjadi semua zonasi, yakni zona 1 senilai Rp12.179 per kilogram, zona 2 Rp12.746 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp13.235 per kilogram.
Harga Cabai hingga Bawang Turun
Beralih ke komoditas lain, untuk harga rata-rata cabai rawit merah di tingkat konsumen mencapai Rp40.381 per kilogram secara nasional, atau masih di dalam rentang harga acuan penjualan (HAP) nasional Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.
Sama halnya dengan harga rata-rata cabai merah keriting yang juga berada di dalam rentang HAP Rp37.000–Rp55.000 per kilogram, atau dibanderol Rp51.352 per kilogram. Sedangkan harga rata-rata cabai merah besar dibanderol Rp46.563 per kilogram di tingkat konsumen.
Masih di tingkat konsumen, harga rata-rata jagung pakan peternak dipatok Rp6.623 per kilogram atau naik 14,19% dari HAP nasional di level Rp5.800 per kilogram. Di sisi lain, harga rata-rata kedelai biji kering impor turun 13,13% dari HAP nasional Rp12.000 per kilogram menjadi Rp10.425 per kilogram.
Lalu, harga rata-rata bawang merah di tingkat konsumen mencapai Rp38.594 per kilogram dan rata-rata bawang putih dibanderol Rp36.041 per kilogram.
Berikutnya, harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing adalah Rp20.862 per liter dan Rp17.486 per liter secara nasional. Sementara itu, harga rata-rata nasional Minyakita masih melampaui HET Rp15.700 per liter atau naik 9,57% menjadi Rp17.203 per liter.
Kemudian, harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp17.951 per kilogram dan Rp11.278 per kilogram. Harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing adalah Rp12.877 per kilogram dan Rp9.658 per kilogram.
Adapun untuk pangan yang bersumber dari protein hewani, seperti daging ayam ras dibanderol Rp38.377 per kilogram secara rata-rata nasional atau berada di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram. Untuk harga rata-rata telur ayam ras merangkak tipis 1,46% dari HAP Rp30.000 per kilogram menjadi Rp30.438 per kilogram.
Harga rata-rata ikan kembung dibanderol Rp41.792 per kilogram, ikan tongkol Rp34.466 per kilogram, serta ikan bandeng adalah Rp35.060 per kilogram.
Kemudian, harga rata-rata daging sapi murni mencapai Rp133.493 per kilogram, harga rata-rata daging kerbau segar lokal Rp138.929 per kilogram, dan daging kerbau beku impor Rp102.945 per kilogram di tingkat konsumen.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5384600/original/005272000_1760800346-Laksa_Sarang_Hae_Ipoh_Malaysia.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Liputan6.com, Jakarta Sabtu 04 Oktober 2025, merupakan malam terakhir di Ipoh, Ibu Kota Negara Perak, Malaysia. Lepas pukul 18.00 waktu setempat, mobil membawa jurnalis Liputan6.com Yacob Billiocta dan rombongan travel melaju di Jalan Raja Dihilir, meninggalkan Hotel Travelodge, tempat kami menginap selama tiga malam.
Menyusuri jalanan Kota Ipoh. Melintasi beberapa persimpangan jalan. Lalu lintas saat itu sangat lengang. Bagi kami yang tinggal di daerah penyangga Jakarta, tentu ini menjadi pemandangan langka. Jalanan lancar di saat rush hours para pekerja pulang kantor.
Semakin jauh kami meninggalkan pusat kota. Gemerlap lampu-lampu perkotaan pun berganti menjadi suasana perkampungan. Di dalam mobil, tour guide kami, Salikin Ambia mengatakan akan membawa kami kulineran. Mencicipi masakan lokal khas Ipoh.
“Kita akan makan kuliner khas Ipoh. Apa sih makanan khas lokal warga sini? Nah, kita akan ke sana,” kata Salikin semakin menambah rasa penasaran.
Perbesar
Laksa khas Ipoh Malaysia… Selengkapnya
Setelah menempuh perjalanan sekira 15 menit, mobil berhenti di sebuah kedai makan Laksa Sarang Hae. Bendera Malaysia dan Negara Bagian Perak di depan kedai menyambut kami.
Kedai ini berada di Jalan Jelapang, berbatasan dengan Jalan Tol Ipoh-Lumut. Pintu tol terdekat adalah di Jalan Salibin. Lumut merupakan kawasan pesisir Perak. Di map, lokasinya berada di bawah Ipoh. Tol ini juga menghubungkan Perak dengan Penang.
Kembali ke topik kuliner. Laksa, hidangan mi berkuah kaya rempah ini menjadi salah satu kuliner khas Ipoh. Demi mengobati rasa penasaran, saya memesan satu porsi Laksa Sarang.
Dari segi tampilan, satu mangkuk Laksa Sarang berisi mi putih semacam kwetiau, disiram kuah ikan berwarna kecoklatan.
Perbesar
Laksa khas Ipoh Malaysia… Selengkapnya
Kemudian diselimuti telur dadar barendo. Tidak lupa taburan irisan bawang merah, lettuce, irisan jeruk cui serta potongan cabai hijau. Penambahan bawang merah dan lettuce ini mengingatkan saya pada isi kebab.
Pertama kali yang saya cicip adalah kuahnya. Rasanya segar. Perpaduan gurihnya ikan dan rempah-rempahnya sangat kuat. Terlebih kuah masih hangat, sungguh perpaduan yang sempurna.
Sedangkan tekstur mi cenderung kenyal. Meski ukurannya besar, namun tetap bisa dinikmati.
Perbesar
Minuman ABC Malaysia… Selengkapnya
Tidak puas dengan rasa yang original, saya kemudian mencampurkan perasan jeruk, potongan cabai hijau dan saos berwarna hitam menyerupai petis. Tidak disangka, rasanya semakin nikmat. Satu porsi laksa sarang pun habis tidak tersisa.
Menu spesial Ipoh itu saya tutup dengan ABC alias air batu campur. Bagi yang belum pernah ke Malaysia, pasti bingung dan bertanya-tanya. ABC bukan minuman berperisa seperti yang ada di Indonesia. ABC adalah ini adalah es campur. Es serut dengan tambahan topping beragam. Namun pada umumnya semangkuk es campur biasa berisi kacang merah, es serut, gula dan susu.

JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah turun menjadi Rp41.271 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp43.574 per kg, begitu pun bawang merah Rp38.997 per kg turun dari sebelumnya Rp39.168 per kg.
Mengutip Antara, berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 10.20 WIB harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional beras premium di harga Rp15.838 per kg turun dari sebelumnya Rp15.902 per kg.
Kemudian beras medium turun menjadi Rp13.729 per kg turun dari sebelumnya Rp13.778 per kg, beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.464 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.531 per kg.
Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.633 per kg turun dari sebelumnya Rp6.709 per kg; kedelai biji kering (impor) Rp10.665 per kg turun dari sebelumnya Rp10.684 per kg.
Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp37.004 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp37.003 per kg.
Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp54.197 per kg turun dari sebelumnya Rp56.057 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp47.771 per kg turun dari sebelumnya Rp49.690 per kg.
Lalu daging sapi murni Rp133.766 per kg turun dari sebelumnya Rp135.093 per kg, daging ayam ras Rp37.567 per kg turun dari sebelumnya Rp38.037 per kg, lalu telur ayam ras Rp30.311 per kg turun dari sebelumnya Rp30.472 per kg.
Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp17.926 per kg turun dari sebelumnya Rp17.974 per kg.
Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.651 per liter turun dari sebelumnya Rp20.898 per liter; minyak goreng curah Rp17.281 per liter turun dari sebelumnya Rp17.500 per liter; Minyakita Rp17.280 per liter turun dari sebelumnya Rp17.457 per liter.
Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.617 per kg turun dari sebelumnya Rp9.736 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.923 per kg turun dari sebelumnya Rp12.975 per kg.
Komoditas ikan kembung di harga Rp42.376 per kg naik dari sebelumnya Rp41.522 per kg; ikan tongkol Rp35.549 per kg turun dari sebelumnya Rp34.591 per kg; ikan bandeng Rp35.197 per kg naik dari sebelumnya Rp34.912 per kg.
Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.562 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp11.560 per kg.
Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp100.337 per kg turun dari sebelumnya Rp105.490 kg, daging kerbau segar lokal Rp139.318 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.064 per kg.
/data/photo/2025/10/17/68f244ea068de.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tanpa Kemampuan Bertani, Para Pemuda di Ambon Nikmati Panen Cabai Perdana di Lahan 5 Hektar
Tim Redaksi
AMBON, KOMPAS.com
– Untuk kali pertama, komunitas anak muda di Kota Ambon sukses menggelar panen perdana cabai.
Mereka adalah anak muda dengan latar belakang beragam dan tak satupun punya keahlian bertani.
Di atas lahan seluas 5 hektar di Dusun Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon, anak muda dari Maluku Youth Creative Hub (MYCH) memulai bertanam sebagai cara kemandirian.
Proses tanamnya dimulai pada Juli 2025.
Baru ada satu jenis tanaman yang ditanam: cabai.
Ketua MYCH, David Rampisela, usai panen pada Kamis siang mengaku cabai dipilih lantaran jadi salah satu komoditas penyumbang angka inflasi terbesar di Ambon.
“Cabai ini kan jadi faktor inflasi di Ambon. Selain itu, cabai paling banyak dicari di pasar,” ungkapnya di sela-sela sambutan panen raya, Jumat (17/10/2025).
Dia mengaku proses tanam, pemupukan, dan perawatan sejak Juli menguras banyak usaha.
Apalagi, para anggota MYCH tidak satupun yang paham soal pertanian.
Lahan yang mereka garap pun milik pihak ketiga.
Mereka sepakat untuk mengelola dan bagi hasil dari situ.
Untuk urusan bertanam, anak muda MYCH bekerja sama dengan para petani andal di Telaga Kodok yang sudah terkenal di Maluku.
Para penyuluh pertanian serta para pegiat bidang pertanian di Kota Ambon pun ikut mendukung gebrakan anak muda yang tak lazim ini.
Hasilnya, sebanyak 12 ribu batang di atas 60 bedeng lahan cabai siap panen perdana.
“Panen ini bertepatan dengan Hari Pangan Nasional. Ini juga cara kami untuk mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan dan menekan angka inflasi di Kota Ambon,” jelas pria yang juga seorang musisi itu.
Menurutnya, ini merupakan langkah besar dan tak lazim bagi anak muda.
Biasanya, komunitas anak muda di Ambon lekat dengan kegiatan seni dan budaya, namun MYCH di bawah pimpinannya mencoba jalur lain.
Bagi mereka, sudah saatnya anak muda itu mandiri.
Komunitas tidak lagi bergantung pada dana sumbangan, hibah, dan sejenisnya.
David meyakini anak muda juga bisa berdaya secara maksimal, salah satunya melalui jalan bertani.
“Boleh dibilang ini modal nekat karena kami tidak ada basic. Tapi karena mau maju dan berdaya, kami dibantu oleh petani di daerah sini dan banyak pihak. Dan hasilnya sangat menjanjikan,” terang David.
Terbukti, sebelum panen, sudah ada lebih dari 30 permintaan pembelian cabai.
Datangnya dari pemilik rumah makan Padang, warung makan, kedai, atau permintaan rumah tangga.
Yuni, anggota MYCH yang lain, membenarkan hal itu.
Sejak mulai masa tanam pada Juni, aktivitas komunitasnya mulai menyedot perhatian, permintaan berdatangan dari berbagai kalangan.
“Sudah banyak yang pesan, tapi kami harus lihat lagi dari hasil panen. Karena ini perdana, masih ada sebagian yang belum merah semua. Mungkin bertahap dan belum bisa banyak,” terangnya.
Staf Ahli Bidang Administrasi Pemerintah Kabupaten Malteng, Sahlul Ikhsan, yang hadir mengakui kerja komunitas muda itu.
“Ini bukti nyata kolaborasi dan kerja keras menghasilkan hal luar biasa,” tuturnya.
Tak menutup kemungkinan, kata Sahlul, hal ini menjadi peluang karier yang menjanjikan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah turun menjadi Rp42.318 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp44.139 per kg, begitu pun bawang merah turun menjadi Rp38.689 per kg dari sebelumnya Rp39.235 per kg.
Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 10.00 WIB harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional beras premium di harga Rp15.861 per kg turun dari sebelumnya Rp15.972 per kg.
Kemudian, beras medium turun menjadi Rp13.760 per kg turun dari sebelumnya Rp13.874 per kg, beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.484 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.525 per kg.
Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.633 per kg turun dari sebelumnya Rp6.658 per kg; kedelai biji kering (impor) Rp10.608 per kg turun dari sebelumnya Rp10.726 per kg.
Berikutnya, bawang putih bonggol di harga Rp36.599 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.234 per kg.
Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp53.239 per kg turun dari sebelumnya Rp56.690 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp47.593 per kg turun dari sebelumnya Rp50.272 per kg.
Lalu, daging sapi murni Rp135.218 per kg turun dari sebelumnya Rp135.225 per kg, daging ayam ras Rp38.079 per kg turun dari sebelumnya Rp38.249 per kg, lalu telur ayam ras Rp30.380 per kg turun dari sebelumnya Rp30.623 per kg.
Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp17.980 per kg turun dari sebelumnya Rp18.097 per kg.
Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.798 per liter turun dari sebelumnya Rp20.891 per liter; minyak goreng curah Rp17.408 per liter turun dari sebelumnya Rp17.547 per liter; Minyakita Rp17.301 per liter turun dari sebelumnya Rp17.525 per liter.
Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.658 per kg turun dari sebelumnya Rp9.782 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.828 per kg turun dari sebelumnya Rp13.045 per kg.
Komoditas ikan kembung di harga Rp41.557 per kg turun dari sebelumnya Rp41.929 per kg; ikan tongkol Rp34.339 per kg turun dari sebelumnya Rp34.876 per kg; ikan bandeng Rp33.727 per kg turun dari sebelumnya Rp35.118 per kg.
Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.461 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.654 per kg.
Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp103.658 per kg turun dari sebelumnya Rp105.653 kg, daging kerbau segar lokal Rp139.444 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.250 per kg.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.