Tanaman: Cabai

  • Pemkab Lumajang akan Bangun Bronjong 200 Meter Cegah Banjir Lahar Susulan Semeru

    Pemkab Lumajang akan Bangun Bronjong 200 Meter Cegah Banjir Lahar Susulan Semeru

    Lumajang (beritajatim.com) – Guna mencegah terjadinya banjir lahar susulan Gunung Semeru yang lebih besar, Pemkab Lumajang segera membangun bronjong sepanjang 200 meter di sekitar DAS Kali Mujur.

    Normalisasi material banjir lahar susulan dan aliran DAS Kali Mujur menjadi penanganan awal Pemkab Lumajang sebagai upaya Tanggap Darurat Bencana yang berlaku sejak Jumat, 19 April hingga 2 Mei mendatang. Dengan bantuan 2 alat berat, normalisasi berjalan tanpa gangguan.

    “Penanganan awal dulu, kita normalisasi yang sebelah sini. Karena dekat dengan pemukiman warga. Kita pindah alirannya ke tengah” ungkap PJ Bupati Lumajang Indah Wahyuni beserta jajaran Pemkab saat kunjungi lokasi terdampak banjir lahar susulan, Rabu (25/4/2024) pukul 12.20 WIB di Dusun Rojobalen, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro.

    Pemkab Lumajang bersama UPT Pengelolaan Sumber Daya Air berencana akan memasang bronjong sepanjang 200 meter. Namun, sebelum itu pondasi bangunan tanggul harus diperkuat agar tidak mudah rusak saat kembali diterjang banjir lahar.

    “Rencannya akan segera dibuat bronjong mulai besok. Tapi karena ini baru, bagian bawahnya harus diperkuat agar nanti ada terjangan air lagi itu tidak gampang rusak” lanjutnya.

    Sementara, rumah warga yang saat ini mengalami kerusakan akibat banjir lahar maupun tanah longsor, masih menunggu proses assesment. “Nanti kita assesment dulu, melihat sosiologi warga setempat, biasanya bertahun-tahun tinggal lama di desa susah untuk direlokasi. Kita lihat dulu, apa memang perlu direlokasi atau memang bangunan didirikan di bantaran sungai” terangnya.

    Selain itu, sejumlah lahan pertanian terutama tanaman pangan juga terkena dampak banjir lahar. Sementara itu, saat ini memasuki musim panen, sehingga menimbulkan banyak kerugian bagi para petani. Tercatat, ada 9,4 hektare lahan padi milik warga di Dusun Rojobalen terdampak hingga gagal panen.

    Sejauh ini, total sementara ada 75,35 hektare lahan padi dan jagung milik warga di Kecamatan Pasirian, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Sumbersuko, Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Sukodono, dan Kecamatan Lumajang yang terdampak banjir lahar maupun banjir luapan. Dan, sebanyak 31,35 hektare lahan tanaman holtikultura seperti cabai, tomat dan lainnya juga ikut terdampak. [ian]

  • Imbas Letusan Semeru, Lahan Pertanian di Lumajang gagal Panen Tertimbun Pasir Banjir Lahar

    Imbas Letusan Semeru, Lahan Pertanian di Lumajang gagal Panen Tertimbun Pasir Banjir Lahar

    Lumajang (beritajatim.com) – Banjir lahar Gunung Semeru membawa material pasir dan bebatuan menimbun sejumlah lahan pertanian milik warga di Dusun Glendang Petung, Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Lumajang pada Selasa (23/4/2024) semalaman memberikan dampak bagi sejumlah pertanian, hingga gagal panen.

    Sucipto (52) mengaku, banjir lahar susulan membuat tanaman padi 1 petak miliknya mengalami gagal panen karena tertimbun pasir banjir lahar Gunung Semeru, Rabu (24/4/2024).

    “Lahan padi punya saya di seberang tertimbun pasir banjor lahar. Ya gagal panen, keluar modal lagi nanti” ungkap Sucipto.

    Curah hujan tinggi membuat Sucipto khawatir, bahkan ia berencana mencari lahan lain agar tidak terdampak banjir lahan lagi dan biayanya juga tidak murah. Selain itu, Sucipto juga mengalami kerugian sedikitnya Rp3,5 juta rupiah untuk biaya pupuk. Itu pun belum termasuk biaya perawatan lainnya per musim.

    “Ya rugi Rp3,5 juta itu pupuk saja, belum yang lain. Kalau terus seperti ini rencananya cari lahan lain yang jauh dari sekitar aliran banjir, tapi biayanya tidak murah” lanjutnya Sucipto.

    Berdasarkan laporan Penilaian dan Kerugian pasca Bencana Alam Hidrometeorologi di Kabupaten Lumajang tahun 2024 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, terdapat sedikitnya 28 hektare lahan pertanian padi milik warga di Desa Gondoruso yang terdampak banjir lahar Gunung Semeru. Selain itu, kerugian yang ditaksir mencapai Rp300 juta rupiah.

    “Hasil dari inventarisasi teman-teman di lapangan sampai dengan kemarin sore tanaman pangan padi dan jagung terdampak lebih dari 75,35 hektare lahan. Sementara, tanaman holtikultura seperti cabai, tomat dan lainnya terdampak lebih dari 31,35 hektare” jelas Hairil Diani, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang. [ian]

  • Rekom DPRD Jember untuk Bupati Hendy (3): Pasar, Petani, dan Wisatawan

    Rekom DPRD Jember untuk Bupati Hendy (3): Pasar, Petani, dan Wisatawan

    Jember (beritajatim.com) – Masalah pendapatan asli daerah (PAD) hingga revitalisasi pasar tradisional menjadi perhatian DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timue, dan dituangkan dalam rekomendasi untuk Bupati Hendy Siswanto sebagai tanggapan terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Tahun Anggaran 2023.

    Seluruh rekomendasi itu dibacakan Mufid, legislator Partai Kebangkitan Bangsa, dalam sidang paripurna di gedung parlemen, Kamis (25/4/2024).

    “Pemerintah Kabupaten Jember harus lebih meningkatkan kunjungan dan pendapatan asli daerah dari sektor wisata. Caranya dengan mengoptimalkan pembangunan dan pengelolaan destinasi yang menjadi aset daerah, seperti Watu Ulo dan Rembangan,” kata Mufid.

    Mufid mengingatkan, destinasi wisata di Jember semakin banyak. “Sekarang muncul Pantai Payangan atau Teluk Love. Pemkab Jember hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun Calender of Event yang menarik dan berjalan sepanjang bulan untuk menarik kunjungan wisatawan,” katanya.

    DPRD Jember menghendaki pemerintah daerah menyusun formula yang tepat dalam mendukung tumbuhnya sektor pertanian sebagai sektor dominan. “Terutama pada pemberdayaan petani berbasis komoditas yang rentan penyumbang inflasi tinggi yaitu cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras,” kata Mufid.

    Menurut parlemen, program pertanian sebaiknya difokuskan pada pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian. Ini dapat dilakukan dengan mewujudkan pasar hasil pertanian, mewujudkan fasilitas pendukung pasar hasil pertanian; dan memfasilitasi pengembangan pasar hasil pertanian yang dimiliki kalangan petani.

    Pasar hasil pertanian bisa dikelola kelompok tani, gabungan kelompok tani, koperasi, dan kelembagaan ekonomi petani lainnya di daerah produksi lomoditas. “Kembangkan pola kemitraan usaha tani yang saling memerlukan, mempercayai, memperkuat melalui badan usaha milik petan, kembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil pertanian, sediakan informasi pasar; dan kembangkan lindung nilai,” kata Mufid.

    “Pemerintah Kabupaten Jember hendaknya segera menyusun kebijakan penetapan lahan pertanian berkelanjutan untuk mengantisiapasi banyaknya pengalihan lahan pertanian produktif menjadi pemukiman dan industri,” tegas Mufid.

    Sementara itu untuk sektor pasar, DPRD Jember meminta pemerintah daerah segera mengarahkan program revitalisasi pasar lebih substantif. Pemkab diminta mendorong pasar berstandar nasional Indonesia sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 37/M-DAG/PER/5/2017 tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan. Selain itu mengacu pada Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 7 Tahun 2015 tentang Skema Sertifikasi Pasar Rakyat.

    “Terakhir, Pemerintah Kabupaten Jember diminta lebih tertib lagi dalam merencanakan program dan anggaran dengan didasarkan pada fungsi, indikator program, dan jenis belanja, sebagaimana yang diatur dalam undang-undang keuangan negara. L:akukan perbaikan tata kelola pengadaan dengan peningkatan kompetensi SDM dan Fungsi UKPBJ (Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa),” kata Mufid. [wir]

  • Tinjau Banjir Lahar Dingin Semeru Lumajang, BPBD Jatim Serahkan Bantuan Logistik

    Tinjau Banjir Lahar Dingin Semeru Lumajang, BPBD Jatim Serahkan Bantuan Logistik

    Surabaya (beritajatim.com) – Banjir lahar dingin Semeru yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang, Kamis (18/4/2024) malam, langsung direspons cepat BPBD Jatim.

    Beberapa saat setelah kejadian, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto langsung menerjunkan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) ke Kabupaten Lumajang untuk membantu percepatan penanganan banjir dan assessment kejadian di sejumlah lokasi terdampak.

    Pada Jumat (19/4/2024), Gatot juga langsung meninjau beberapa lokasi terdampak dan menyerahkan bantuan logistik, baik untuk warga terdampak maupun untuk kebutuhan dapur umum Tagana yang berlokasi di Kantor Dinas Sosial setempat.

    Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan kepada Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni di area Dapur Umum Tagana dan Kalaksa BPBD setempat, Patria Dwi Hastiadi.

    Adapun bantuan yang diserahkan di antaranya, lauk pauk (rendang ayam) 50 dus, lauk pauk (ikan saus cabe) 70 dus, siap saji 50 dus , air mineral 100 dus, glangsing 1000 pcs, selimut 5 koli, pacul 100 pcs, sekop 100 pcs, matras 100 lbr, Family kid 50 paket, paket kebersihan 50 dus, beras 500 kg, mie instan 20 dus dan minyak goreng @2 ltr 60 Pcs.

    Dalam peninjauan lokasi terdampak di Dusun Krajan, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono bersama Pj Bupati Lumajang, hadir juga Kadinsos Jatim, Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, perwakilan Dinas PU SDA Jatim, Sekda kabupaten Lumajang dan sejumlah OPD di lingkungan Pemkab Lumajang, termasuk Kades setempat, Faisal.

    Berdasarkan data BPBD Jatim, banjir lahar dingin Gunung Semeru kali ini telah membuat sejumlah fasilitas umum di sejumlah wilayah mengalami kerusakan.

    Di antaranya, Jembatan Mujur II (Desa Klopo Sawit, Kecamatan Candipuro), Jembatan Sumbersuko, Jembatan Gondoruso, Hembatan Joho dan beberapa fasilitas umum lainnya.

    “Kejadian ini juga mengakibatkan 495 KK terdampak dan dua orang meninggal dunia. Yakni, warga Desa Klopo Sawit yang hanyut saat melintasi jembatan yang tiba-tiba terputus akibat terseret air,” pungkas Gatot. (tok/ted)

  • Daftar Harga Komoditas di Pasar Kota Kediri Pasca Lebaran, Cabai Rawit Turun

    Daftar Harga Komoditas di Pasar Kota Kediri Pasca Lebaran, Cabai Rawit Turun

    Kediri (beritajatim.com) – Usai melewati momentum hari raya Idhul Fitri tahun 2024, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri kembali melakukan pemantauan harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Setono Betek.

    Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya dalam mengendalikan harga komoditas di Kota Kediri terlebih pasca hari raya keagamaan.

    “Hari ini ada pemantauan harga di Pasar Setono Betek ada beberapa komoditas setelah lebaran mengalami penurunan. Alhamdulillah untuk pasokan pangan di Kota Kediri harganya aman,” jelas Moh Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri.

    Dirinya menyebutkan hasil monitoring yang dilaksanakan pada Kamis (18/4/2024) terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga maupun sebaliknya, beberapa daftar komoditas tersebut tersaji sebagai berikut:

    Beras premium: Harga turun mendekati HET menjadi Rp14.900 (HET Rp14.950)
    Beras medium: Harga Rp12.400, di atas HET sebesar 14,2%
    Bawang merah: Harga naik menjadi Rp58.056, di atas HET sebesar 39,9%
    Bawang putih: Harga turun menjadi Rp39.000
    Gula pasir: Harga tetap tinggi, yakni Rp17.400
    Minyak goreng kemasan sederhana: Rp16.030
    Minyak goreng curah: Rp15.800
    Cabai merah besar: Harga turun menjadi Rp49.000 (HET Rp55.000)
    Cabai rawit keriting: Harga turun menjadi Rp39.000 (HET Rp55.000)
    Cabai rawit: Harga turun menjadi Rp31.000 (HET Rp57.000)
    Daging ayam: Harga stabil Rp37.000/kg
    Telur ayam: Rp26.000/kg
    Daging sapi: Rp120.000/kg
    Tomat: Harga turun menjadi Rp23.000/kg

    “Kedelai dan jagung pipilan juga alhamdulillah terkendali. Sedangkan tomat mengalami penurunan Rp. 23.000/kg,” imbuhnya.

    Ridwan menjelaskan bahwa hasil pemantauan pasar akan dilaporkan ke Bapanas melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Jawa Timur.

    Selain itu, laporan juga akan disampaikan ke Sekretaris Daerah Kota Kediri selaku Ketua Satgas Pangan Kota Kediri sebagai dasar pengambilan kebijakan pangan di Kota Kediri.

    Ridwan berharap masyarakat tidak melakukan panic buying karena pasokan pangan di Kota Kediri sangat mencukupi. “Dengan adanya pasar grosir dan pasar konsumen, kebutuhan pangan masyarakat Kota Kediri dapat terpenuhi,” tutupnya. [nm/ian]

  • Ide Kreasi Olah “Turbo” Jadi Hidangan Lezat

    Ide Kreasi Olah “Turbo” Jadi Hidangan Lezat

    Surabaya (beritajatim.com) –Turbo alias turahan bodo (bada) adalah singkatan yang menggambarkan sisa makanan khas lebaran. Ya memang, lebaran identik dengan kumpul keluarga, berkumpul bersama keluarga tentunya tidak lengkap tanpa adanya makan besar. Setelah momen Lebaran yang meriah, biasanya kita seringkali memiliki banyak kelebihan makanan sisa dari hidangan Lebaran yang disajikan alias “turbo”. Berikut ide kreasi mengolah “turbo” menjadi hidangan dan santapan lezat.

    Daripada membiarkannya terbuang sia-sia, kita bisa berkreasi dengan mengubahnya menjadi hidangan lezat lainnya. Berdasarkan data yang dihimpun oleh beritajatim Selasa (16/04/2024) berikut adalah beberapa kreasi masakan yang bisa dibuat dari masakan sisa Lebaran dengan bahan-bahan yang bisa ditemukan di rumah.

    1. Nasi Goreng Rendang

    Rendang, hidangan khas Lebaran yang kaya akan rasa ini pasti ada di meja makan Anda. Anda dapat mengolah sisa rendang menjadi hidangan baru yang lezat dengan membuat nasi goreng rendang.

    Bahan:

    Sisa rendang yang sudah dimasak
    Nasi dingin
    Bawang putih, bawang merah, cabai (sesuai selera), semua dicincang halus
    Kecap manis
    Garam dan merica secukupnya
    Telur (opsional)
    Minyak goreng
    Cara Pembuatan:

    Panaskan sedikit minyak goreng di wajan.
    Tumis bawang putih, bawang merah, dan cabai hingga harum.
    Masukkan sisa rendang yang sudah dipotong kecil-kecil, aduk hingga tercampur dengan bumbu.
    Tambahkan nasi dingin, kecap manis, garam, dan merica. Aduk rata hingga nasi terasa hangat dan tercampur sempurna.
    Untuk variasi tambahan, tambahkan telur yang sudah dikocok ke dalam nasi goreng dan aduk hingga telur matang.

    2. Bubur Ayam

    Ketupat dan lontong adalah hidangan yang umumnya paling melimpah saat Lebaran. Tahukah Anda, sisa ketupat dan lontong tersebut dapat diolah menjadi bubur ayam yang lezat? Karena sama-sama berbahan dasar beras, tidak sulit untuk mengolahnya kembali.

    Bahan:

    Ketupat atau lontong yang sudah dipotong kecil-kecil
    Ayam rebus atau sisa opor yang sudah disuwir-suwir
    Kaldu ayam
    Bawang merah, bawang putih, daun bawang, semua dicincang halus
    Jahe, digeprek
    Garam dan merica secukupnya
    Minyak goreng
    Cara Pembuatan:

    Panaskan sedikit minyak goreng di dalam panci.
    Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.
    Tambahkan kaldu ayam, jahe, dan potongan ayam. Masak hingga mendidih.
    Masukkan potongan ketupat atau lontong ke dalam kaldu, aduk rata. Biarkan mendidih hingga bubur mengental.
    Tambahkan garam dan merica secukupnya sesuai selera.
    Hidangkan bubur ayam dalam mangkuk, taburi dengan daun bawang cincang sebagai hiasan.

    3. Es Krim Kurma

    Kurma adalah buah yang identik dengan Ramadan dan Lebaran. Selain dijadikan camilan, Anda juga bisa mengkreasikan kurma menjadi hidangan dessert yang menyegarkan.

    Bahan:

    Kurma yang sudah dibuang bijinya
    Susu cair
    Gula atau madu (opsional)
    Es batu
    Cara Pembuatan:

    Blender kurma bersama susu cair dan gula atau madu hingga halus dan tercampur sempurna.
    Tambahkan es batu ke dalam blender dan haluskan lagi hingga es krim berbentuk lembut.
    Cicipi untuk memastikan rasanya sudah pas, tambahkan gula atau madu jika perlu.
    Simpan dalam wadah tertutup dan diamkan di dalam freezer selama 6 jam sampai sedikit mengeras.

    4. Ayam Goreng Opor

    Opor adalah hidangan khas Lebaran yang umumnya disajikan bersama ketupat atau lontong.

    Bahan:

    Potongan ayam dari sisa opor
    Tepung terigu
    Telur, dikocok
    Tepung serbaguna
    Garam dan merica secukupnya
    Minyak untuk menggoreng
    Cara Pembuatan:

    Balur potongan ayam dalam tepung terigu, kemudian celupkan ke dalam telur kocok, dan akhiri dengan melumuri tepung serbaguna.
    Panaskan minyak dalam wajan.
    Goreng potongan ayam hingga kecoklatan dan renyah di luar, pastikan juga bahwa ayam sudah matang di dalamnya. [aje]

  • Warga Desa Tulungrejo Bojonegoro Tanam Cabai di Pekarangan

    Warga Desa Tulungrejo Bojonegoro Tanam Cabai di Pekarangan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, bersama-sama menanam cabai di pekarangan rumah mereka. Langkah ini sebagai gerakan mendukung ketahanan pangan.

    Ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Kelompok Tani, Ketua Rumah Tangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW) dengan mewajibkan setiap orang menanam bibit cabai sebanyak 10 pohon. Gerakan tersebut nantinya diharapkan bisa diterapkan oleh seluruh masyarakat.

    “Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan, terutama cabai di tingkat rumah tangga,” ujar Kepala Desa Tulungrejo, Erna, Sabtu (6/4/2024).

    Erna menegaskan, meskipun program ketahanan pangan ini masih terbatas, ke depan Pemerintah Desa (Pemdes) Tulungrejo akan mengupayakan seluruh warga dapat memiliki kebun bibit. Kebun akan dikelola oleh setiap warga atau kelompok yang memiliki pekarangan rumah.

    “Nantinya akan diberikan bantuan dalam bentuk kebun bibit, sehingga pada musim hujan dapat di distribusikan ke setiap warga, agar dapat bercocok tanam cabai dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya,” tambahnya.

    Sementara itu, Babinsa Koramil 0813-09/Sumberrejo, Serda Fahrur Rozi berharap, dengan diselenggarakannya sosialisasi dalam rangka mendukung program ketahanan pangan ini nantinya bisa mengurangi beban masyarakat terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan.

    Pasalnya, tanaman cabai merupakan salah satu komoditas strategis dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena produksi cabai tidak merata sepanjang tahun.

    “Diharapkan nantinya bisa mengurangi beban masyarakat khususnya warga Desa Tulungrejo dalam kebutuhan konsumsinya cabai,” pungkasnya. [lus/beq]

  • Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir di Kediri

    Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Mendekati perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Kediri bersama Tim Penggerak PKK menggelar kegiatan pasar murah dan pemberian paket suvenir kepada masyarakat kurang mampu. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito atau biasa disapa Mbak Cicha menyampaikan, kegiatan pasar murah dilakukan empat tahap dan pelaksanaannya dimulai di Desa Kandat, Kecamatan Kandat.

    “Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah, Mas Dhito (panggilan akrab bupati) untuk mengurangi beban masyarakat serta sebagai upaya pengendalian inflasi akibat terjadinya lonjakan harga bahan pokok akhir-akhir ini.” katanya ditemui di lokasi pasar murah.

    Mbak Cicha menyebut setelah pasar murah di Desa Kandat dilanjutkan di Desa Joho, Kecamatan Semen, Desa Gedangsewu Kecamatan Pare dan Desa Kwadungan, Kecamatan Ngasem, pada Minggu (7/4/2024) mendatang.

    Mendukung pelaksanaan kegiatan pasar murah tersebut, pemerintah daerah bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri menggandeng perusahaan swasta untuk penyediaan bahan pokok dengan harga yang lebih murah.

    “Dalam kegiatan pasar murah ini, juga diadakan pemberian paket suvenir untuk warga Desa Kandat khususnya masyarakat yang lebih membutuhkan,” ungkapnya.

    Keseluruhan terdapat 300 paket suvenir yang dibagikan. Dalam pasar murah itu berbagai bahan pokok juga disediakan seperti beras, telur, minyak goreng, gula, bawang juga cabai yang dijual dengan harga lebih murah.

    Selain kegiatan pasar murah, Pemerintah daerah juga secara rutin melakukan pemantauan guna memastikan keamanan dan ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Kediri.

    Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan, berdasarkan pantauan beberapa komoditas terutama daging harga masih tinggi, namun untuk komoditas yang lain sudah mulai turun.

    “Jadi sampai hari ini pantauan dan analisa kami dari harga stabil, untuk telur sudah mulai landai, beras juga mulai turun, apalagi cabai,” tambahnya. [ADV PKP/nm/but]

  • Pemkab Lamongan Gelar Gerakan Pasar Murah Guna Cukupi Bahan Pokok Warga

    Pemkab Lamongan Gelar Gerakan Pasar Murah Guna Cukupi Bahan Pokok Warga

    Lamongan (beritajatim.com) – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H Tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Lamongan menjamin bahwa kebutuhan bahan pokok warga di Lamongan tercukupi. Hal itu dilakukan melalui gerakan pasar murah yang dimasifkan di berbagai wilayah.

    “Kami membantu masyarakat menyediakan, mendistribusikan bahan pokok lewat gerakan pasar murah. Ada sekitar belasan bahan pokok mulai dari beras, cabe dan lain-lain yang dipersiapkan jelang Hari Raya Idul Fitri,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Rabu (3/4/2024).

    Secara rinci, Bupati Yuhronur menjelaskan bahwa terdapat beras sphp 5 ton, minyak goreng 100 liter, telur 100 kg, daging ayam 50 kg, bawang merah 50 kg, bawang putih 50 kg, cabai merah 50 kg dan cabai rawit 50 kg yang disediakan pada tiap operasi pasar murah.

    Selanjutnya guna menstabilkan harga bahan pokok yang dijual di pasaran, Pemkab Lamongan telah menjual beras sphp dengan harga Rp 51.000 per 5 kg, minyak goreng Rp 15.000 per liter, bawang merah Rp 20.000 per kg, bawang putih Rp 32.000 per kg, cabai rawit Rp 21.000 per kg, cabai merah besar Rp 28.000 per kg, dan telur Rp 26.500 per kg.

    Harga itu lebih terjangkau dibandingkan harga di pasaran, di mana harga beras medium di pasar seharga Rp 15.000 per kg, minyak goreng curah Rp 16.000 per liter, bawang merah di pasar seharga Rp 28.000 per kg, bawang putih Rp 40.000 per kg, cabai rawit Rp 40.000 per kg, cabai merah besar Rp Rp 35.000 per kg, serta telur Rp 28.000.

    Bupati Yuhronur menambahkan, Pemkab Lamongan bahkan menggandeng stakholder dalam penyediaan bahan pokok tersebut, mulai dari minyak goreng Sunco yang dijual Rp 35.500 per 2 liter, minyak goreng Rosebrand Rp 36.000 per 2 liter, naget sosis Rp 10.000, ayam utuh Rp 32.000 per ekor, hingga lainnya.

    Pihaknya bersyukur, masyarakat yang didominasi ibu-ibu sangat antusias dan rela mengantre di gerakan pasar murah yang digelar Pemkab Lamongan. Tak cukup itu, Yuhronur juga merasa senang atas terjaminnya bahan pokok yang disediakan mampu mencukupi seluruh warga yang datang.

    “Masyarakat antusias dan semuanya berjalan dengan baik, tertib dan Insya Allah persediaan kita mencukupi untuk hari ini,” pungkasnya.[riq/ted]

  • PJ Wali Kota Kediri Tinjau Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional

    PJ Wali Kota Kediri Tinjau Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional

    Kediri (beritajatim.com) – PJ Wali Kota Kediri Zanariah meninjau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional Kota Kediri yang dilaksanakan di depan Taman Makam Pahlawan, Senin (1/4/2024).

    Gerakan pangan murah serentak ini merupakan upaya Badan Pangan Nasional dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen serta pengendalian inflasi, dengan menggandeng stakeholder terkait. Selain itu juga untuk memberikan kemudahan aksesibilitas pangan bagi masyarakat.

    Setelah meninjau, PJ Wali Kota Kediri menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini dilakukan agar masyarakat tidak mengantri panjang untuk dapat bahan pangan murah. Masyarakat juga tidak perlu bingung cari bahan pangan murah.

    Harapannya setelah Idul Fitri 1445 H, harga bahan pangan tidak naik. Ketersediaan pasokan juga masih aman setelah lebaran nanti. TPID Kota Kediri juga selalu mengupayakan agar stabilitas harga pangan di Kota Kediri terjaga, ketersediaan pasokan juga aman.

    “Saya tadi cek untuk membuktikan benar enak atau tidak bahan pangan yang dijual di sini seperti sayur, beras, aneka bawang dan juga telur. Saya juga minta kepada rekan media agar disebarluaskan kegiatan ini agar masyarakat tahu dan bisa belanja,” ujar Zanariah.

    Antusias masyarakat untuk belanja pada Gerakan Pangan Murah Serentak ini sangat luar biasa. Karena sebelum pukul 08.00 WIB, masyarakat sudah mulai memenuhi lokasi untuk belanja. Seperti halnya Fajar warga Kelurahan Burengan yang juga belanja berbagai komoditas seperti sayur, beras, gula, dan juga telur.

    Menurutnya, adanya Gerakan Pangan Murah ini sangat membantu masyarakat. Walaupun kegiatan ini serentak dilakukan di seluruh daerah di Indonesia, namun harapannya bisa diadakan rutin oleh pemerintah daerah.

    “Saya tahu Gerakan Pangan Murah Serentak ini saat melewati depan sini. Lalu saya mampir terus belanja. Senang adanya Gerakan Pangan Murah ini karena bisa dapat bahan pangan dengan harga yang lebih rendah,” terangnya.

    Berbagai komoditas dijual dalam Gerakan Pangan Serentak ini dimana harganya di bawah pasaran. Ada Beras SPHP Rp 10.400/kg, beras premium Rp 13.600/kg, beras zakat Rp 40.800/pak, minyak goreng mulai Rp 16.000/liter, sayuran serba Rp 5.000/pak, telur Rp 25.000/kg, gula Rp 15.500/kg.

    Bawang putih Rp 38.000/kg, bawang merah Rp 29.000/kg, Ikan Lele Rp 20.000/kg, dan aneka cabai Rp 22.000/kg. Tersedia juga bahan pangan lain seperti tepung terigu, aneka makanan kemasan, sirup, santan instan dan lainnya.

    Turut mendampingi Kepala Dinas Kesehatan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Mohammad Ridwan. [nm/kun]