Tanaman: Cabai

  • Seruit, Makanan Khas Lampung Dengan Cita Rasa Unik dan Otentik

    Seruit, Makanan Khas Lampung Dengan Cita Rasa Unik dan Otentik

    Liputan6.com, Jakarta – Seruit adalah salah satu hidangan khas dari Provinsi Lampung dengan cita rasa unik dan autentik. Makanan ini terbuat dari ikan yang diolah dengan cara dibakar, kemudian disajikan dengan sambal khas yang disebut sambal tempoyak, yaitu sambal berbahan dasar durian fermentasi.

    Kombinasi ikan bakar yang gurih dengan sambal tempoyak asam dan pedas menciptakan perpaduan rasa yang begitu kaya dan berbeda dari hidangan nusantara lainnya. Biasanya, ikan yang digunakan dalam Seruit Lampung adalah ikan air tawar seperti ikan baung, ikan mas, atau ikan nila, yang banyak ditemui di perairan Sumatra.

    Salah satu elemen kunci dalam sajian seruit adalah sambal tempoyak. Tempoyak sendiri adalah durian yang difermentasi hingga mencapai rasa asam dan aroma yang kuat, sehingga cocok untuk dijadikan bahan dasar sambal.

    Proses fermentasi durian ini biasanya memakan waktu beberapa hari hingga minggu, dan menghasilkan cita rasa yang unik serta aroma yang khas. Selain tempoyak, sambal seruit juga dilengkapi dengan bahan-bahan lain seperti cabai, terasi, dan jeruk, yang membuat rasa sambal ini semakin kaya.

    Kehadiran sambal tempoyak inilah yang memberikan kekhasan pada seruit, menjadikannya sajian yang sulit ditemukan di tempat lain selain di Lampung. Selain sambal tempoyak, ada juga variasi sambal untuk seruit yang menggunakan campuran mangga muda atau jengkol untuk menambah rasa.

    Biasanya, seruit disajikan bersama lalapan seperti daun kemangi, mentimun, atau terong bakar, yang menambah kesegaran pada hidangan ini. Makan seruit sering kali menjadi kegiatan sosial bagi masyarakat Lampung, karena makanan ini biasa disantap bersama-sama dalam acara keluarga atau kumpul-kumpul.

    Proses menyuar atau mencampur bahan sambal, lalapan, dan ikan juga memberikan nuansa kebersamaan yang erat, di mana setiap orang ikut mencicipi dan berkontribusi dalam proses penyajian makanan.

  • Harga Pangan Hari Ini 6 November: Harga Daging Sapi Melandai, Ikan Melambung

    Harga Pangan Hari Ini 6 November: Harga Daging Sapi Melandai, Ikan Melambung

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah harga pangan mengalami kenaikan secara rata-rata nasional pada hari ini, Rabu (6/11/2024). Kenaikan terjadi pada harga ikan, beras, hingga bawang, sedangkan harga daging sapi terpantau turun.

    Mengacu data Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rabu (6/11) pukul 09.05 WIB, harga daging sapi murni di pedagang eceran turun 0,53% menjadi Rp133.940 per kilogram, sedangkan harga daging ayam ras justru naik 1% menjadi Rp36.540 per kilogram.

    Selain daging ayam, harga rata-rata telur ayam ras di pedagang eceran juga naik 2,49% menjadi Rp29.170 per kilogram.

    Beralih ke komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani mengalami kenaikan harga. Untuk harga rata-rata ikan kembung senilai Rp38.610 per kilogram, melambung 4,61%.

    Kemudian, harga rata-rata ikan bandeng juga naik 1,33% menjadi Rp33.500 per kilogram. Diikuti harga rata-rata ikan tongkol naik 2,03% menjadi Rp31.670 per kilogram.

    Di lain sisi, harga minyak goreng kemasan sederhana naik 1,32% menjadi Rp18.470 per liter, sedangkan rata-rata minyak goreng curah turun 0,84% ke harga Rp16.560 per liter.

    Panel harga Bapanas menunjukkan harga rata-rata gula konsumsi di pedagang eceran naik 0,84% menjadi Rp18.090 per kilogram. Namun harga garam halus beryodium justru turun 0,17% menjadi Rp11.510 per kilogram.

    Kemudian, harga rata-rata tepung terigu curah naik 0,69% menjadi Rp10.190 per kilogram. Sementara itu, tepung terigu kemasan (non-curah) naik tipis 0,53% menjadi Rp13.170 per kilogram.

    Adapun, harga rata-rata beras premium naik 1,10% menjadi Rp15.600 per kilogram. Disusul harga beras medium yang naik 0,67% menjadi Rp13.580.

    Berikutnya, beras SPHP Bulog juga mengalami kenaikan 0,72%. Alhasil, rata-rata harga beras SPHP dipatok menjadi Rp12.630 per kilogram.

    Kemudian, harga cabai merah keriting naik 1,83% menjadi Rp28.930 per kilogram. Diikuti harga cabai rawit merah yang turun 0,48% atau menjadi Rp39.160 per kilogram.

    Di lain sisi, kenaikan harga pangan terjadi pada komoditas bawang merah yang terkerek 3% menjadi Rp34.280 per kg, dan bawang putih bonggol naik 1,54% menjadi Rp40.800 per kg.

    Untuk harga pangan kedelai biji kering impor juga terpantau naik 2,45% menjadi Rp10.870 per kilogram. Sementara, harga jagung pakan di tingkat peternak melejit 6,20% menjadi Rp6.340 per kilogram.

  • Wujudkan ketahanan pangan, Polres Tegal tanam pohon buah dan pangan

    Wujudkan ketahanan pangan, Polres Tegal tanam pohon buah dan pangan

    Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.

    Wujudkan ketahanan pangan, Polres Tegal tanam pohon buah dan pangan
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Selasa, 05 November 2024 – 20:23 WIB

    Elshinta.com – Sebagai langkah nyata mendukung program ketahanan pangan dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Kapolres Tegal AKBP Andi M. Indra Waspada Amirullah bersama Pejabat Utama (PJU) dan jajaran Kapolsek Polres Tegal serta Ketua dan Pengurus Bhayangkari Cabang Tegal menggelar kegiatan penanaman pohon buah dan tanaman pangan di Desa Dukuhwringin, Kecamatan Slawi, Selasa (5/11).

    Kapolres Tegal menekankan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen berkelanjutan Polres Tegal untuk mewujudkan ketahanan pangan yang nyata dan berdampak bagi masyarakat sekitar. “Ini bukan hanya acara seremonial saja, namun kami akan melanjutkan program ini secara berkesinambungan hingga ke seluruh jajaran polsek,” ungkap AKBP Andi.

    Berbagai jenis tanaman ditanam dalam kegiatan tersebut, meliputi 100 batang pohon jambu kristal, ketela pohon (singkong) di lahan seluas 1.000 meter persegi, serta 500 batang cabai dan 500 batang tomat. Tanaman-tanaman ini akan disebar di seluruh jajaran polsek untuk memastikan keberlanjutan dan pemerataan manfaat program ini di wilayah Kabupaten Tegal.

    Program ini diharapkan tidak hanya mendukung ketahanan pangan di tingkat komunitas, tetapi juga mendorong warga untuk turut serta dalam memanfaatkan lahan yang ada untuk menanam tanaman pangan.

    “Kami ingin program ini menjadi inspirasi bagi masyarakat, agar setiap orang dapat berperan aktif dalam menciptakan kemandirian pangan di lingkungannya masing-masing,” lanjut Kapolres Tegal seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Selasa (5/11). 

    Selain mendukung ketahanan pangan, kegiatan ini juga merupakan bentuk kepedulian dan kehadiran Polres Tegal dalam mendukung kesejahteraan dan keamanan masyarakat.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Daging Ayam, Cabai, dan Beras Naik

    Daging Ayam, Cabai, dan Beras Naik

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik hari ini. Daging ayam naik naik Rp3.190 menjadi Rp39.460 per kilogram (kg).
     
    Melansir Antara, Selasa, 5 November 2024, berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 4,16 persen atau Rp640 menjadi Rp16.090 per kg.
     
    Begitu pun beras medium naik 2,96 persen atau Rp400 menjadi Rp13.910 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga naik 0,80 persen atau Rp100 menjadi Rp12.640 per kg.
     
    Berikutnya komoditas bawang merah naik hingga di angka 6,30 persen atau Rp2.070 menjadi Rp34.950 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 6,94 persen atau Rp2.790 menjadi Rp43.020 per kg.
     
    Kemudian harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 9,29 persen atau Rp2.660 menjadi Rp31.280 per kg; sedangkan cabai rawit merah turun 0,78 persen atau Rp310 menjadi Rp39.280 per kg.
     

    Harga daging sapi murni turun
    Sementara itu, harga daging sapi murni turun 1,43 persen atau Rp1.920 menjadi Rp132.580 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 8,80 persen atau Rp3.190 menjadi Rp39.460 per kg; begitu juga telur ayam ras naik 8,84 persen atau Rp2.520 menjadi Rp31.030 per kg.
     
    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,04 persen atau Rp110 menjadi Rp10.730 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 3,51 persen atau Rp630 menjadi Rp18.600 per kg.
     
    Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana naik 6,53 persen atau Rp1.190 menjadi Rp19.420 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 2,81 persen atau Rp470 menjadi Rp16.250 per kg.
     
    Berikutnya harga tepung terigu curah naik 1,83 persen atau Rp140 menjadi Rp10.290 per kg; lalu tepung terigu non curah naik 4,27 persen atau Rp560 menjadi Rp13.680 per kg.
     
    Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik drastis hingga 26,90 persen atau Rp1.590 menjadi Rp7.500 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga naik 5,53 persen atau Rp640 menjadi Rp12.220 per kg.
     
    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 11,01 persen atau Rp4.070 menjadi Rp41.050 per kg; sedangkan ikan tongkol naik 16,77 persen atau Rp5.200 menjadi Rp36.200 per kg; lalu ikan bandeng juga naik 8,40 persen atau Rp2.790 menjadi Rp36.020 per kg.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga pangan Selasa pagi, daging ayam naik menjadi Rp39.460 per kg

    Harga pangan Selasa pagi, daging ayam naik menjadi Rp39.460 per kg

    Ilustrasi – Jajaran Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan pemantauan harga pangan, salah satunya daging ayam ras di salah satu pasar. ANTARA/HO-Humas Bapanas.

    Harga pangan Selasa pagi, daging ayam naik menjadi Rp39.460 per kg
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 05 November 2024 – 09:55 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik per Selasa (5/11) pagi, daging naik naik Rp3.190 menjadi Rp39.460 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 4,16 persen atau Rp640 menjadi Rp16.090 per kg.

    Begitu pun beras medium naik 2,96 persen atau Rp400 menjadi Rp13.910 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga naik 0,80 persen atau Rp100 menjadi Rp12.640 per kg. Berikutnya komoditas bawang merah naik hingga di angka 6,30 persen atau Rp2.070 menjadi Rp34.950 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 6,94 persen atau Rp2.790 menjadi Rp43.020 per kg.

    Kemudian harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 9,29 persen atau Rp2.660 menjadi Rp31.280 per kg; sedangkan cabai rawit merah turun 0,78 persen atau Rp310 menjadi Rp39.280 per kg. Sementara itu, harga daging sapi murni turun 1,43 persen atau Rp1.920 menjadi Rp132.580 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 8,80 persen atau Rp3.190 menjadi Rp39.460 per kg; begitu juga telur ayam ras naik 8,84 persen atau Rp2.520 menjadi Rp31.030 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,04 persen atau Rp110 menjadi Rp10.730 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 3,51 persen atau Rp630 menjadi Rp18.600 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana naik 6,53 persen atau Rp1.190 menjadi Rp19.420 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 2,81 persen atau Rp470 menjadi Rp16.250 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah naik 1,83 persen atau Rp140 menjadi Rp10.290 per kg; lalu tepung terigu non curah naik 4,27 persen atau Rp560 menjadi Rp13.680 per kg. Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik drastis hingga 26,90 persen atau Rp1.590 menjadi Rp7.500 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga naik 5,53 persen atau Rp640 menjadi Rp12.220 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 11,01 persen atau Rp4.070 menjadi Rp41.050 per kg; sedangkan ikan tongkol naik 16,77 persen atau Rp5.200 menjadi Rp36.200 per kg; lalu ikan bandeng juga naik 8,40 persen atau Rp2.790 menjadi Rp36.020 per kg.

    Sumber : Antara

  • Zulhas Bidik RI Bisa Swasembada Beras dan Jagung pada 2028

    Zulhas Bidik RI Bisa Swasembada Beras dan Jagung pada 2028

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menargetkan Indonesia bisa menjadi negara swasembada untuk komoditas beras dan jagung pada 2028.

    Zulhas mengatakan bahwa swasembada pangan ini selaras dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto. Namun, dia menjelaskan pangan yang dimaksud bukan hanya sebatas komoditas beras, melainkan juga jagung, gula, kedelai, cabai, bawang, cokelat, kelapa, hingga kopi.

    “Tetapi paling kurang 2028, kita harus bekerja keras harus bisa swasembada paling kurang beras dan jagung, paling kurang,” kata Zulhas di Gudang Bulog Sunter Timur, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (4/11/2024).

    Untuk itu, Zulhas menyampaikan bahwa Indonesia harus bekerja keras mempersiapkan ketahanan pangan guna mencapai swasembada pangan pada 2028 mendatang.

    Teranyar, Zulhas mengaku dirinya telah mengadakan rapat di Kementerian Kehutanan dengan seluruh jajaran kementerian. Pembahasan dalam rapat itu adalah mencari formula agar rencana swasembada Indonesia terealisasi.

    “Termasuk cetak sawah baru, membuka lahan baru dan lain-lain yang di Merauke yang kemarin Bapak Presiden [Prabowo] sudah sudah ke sana,” ungkapnya.

    Zulhas menyampaikan bahwa orang nomor satu di Indonesia itu sudah meninjau area pengembangan untuk program cetak sawah di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

    Di samping itu, lanjut dia, pemerintah juga akan memperbaiki irigasi yang sudah lama  terbengkalai serta meningkatkan benih yang unggul demi mencapai swasembada pangan sebelum 2028.

    “Mudah-mudahan sebelum 2028 kita bisa swasembada, paling kurang beras dan jagung,” harapnya lagi.

    Lebih lanjut, mantan Menteri Perdagangan periode 2022-2024 itu juga menyatakan Indonesia mempersiapkan cadangan pangan dengan baik, mulai dari stok pangan hingga bantuan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog.

  • 8 Jenis Herbal Efektif untuk Mengusir Tikus

    8 Jenis Herbal Efektif untuk Mengusir Tikus

    Jakarta, Beritasatu.com – Kehadiran tikus di rumah bukan sekadar gangguan, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni. Mengatasi masalah tikus merupakan hal yang sangat menjengkelkan.

    Tikus dapat merusak barang, mencemari makanan, dan membawa penyakit berbahaya. Suara berisik saat mereka berlarian di atap atau plafon sering kali mengganggu waktu istirahat seseorang.

    Banyak orang kini beralih ke solusi alami yang lebih aman dan ramah lingkungan untuk mengatasi masalah ini. Berikut adalah delapan herbal yang ampuh untuk mengusir tikus dari rumah Anda:

    1. Daun mint

    Aroma kuat daun mint merupakan salah satu pengusir tikus alami yang populer. Tikus tidak menyukai aroma mint yang segar. 

    Selain itu, bisa juga menggunakan daun mint segar atau minyak esensial mint dengan meletakkannya di area yang sering dilalui tikus atau menyemprotkan campuran air dan minyak esensial mint di sekitar rumah.

    2. Daun salam

    Selain sebagai penyedap masakan, daun salam juga efektif mengusir tikus karena aroma khasnya tidak disukai oleh tikus. 

    Caranya, leakkan beberapa helai daun salam di tempat yang sering dilalui tikus. Selain mengusir tikus, daun ini juga dapat menandai jalur yang sering mereka lewati.

    3. Lavender

    Aroma lavender yang menenangkan bagi manusia ternyata sangat tidak disukai tikus. Untuk mengusirnya, bisa menggunakan lavender dalam bentuk segar, kering, atau minyak esensial. 

    Tempatkan bunga lavender atau semprotkan minyak esensial di area yang sering didatangi tikus.

    4. Bawang putih 

    Bawang putih memiliki bau menyengat yang membuat tikus menjauh. Potong beberapa siung bawang putih dan letakkan di tempat yang sering dilewati tikus. 

    Selain itu, bisa juga membuat semprotan alami dengan menambahkan siung bawang putih yang dihancurkan ke dalam air, lalu semprotkan di area tertentu.

    5. Cabai rawit 

    Cabai rawit mengandung senyawa capsaisin yang dapat membuat tikus tidak nyaman. Campurkan cabai rawit dengan air dan semprotkan di area tempat tikus biasa bersembunyi. Berhati-hatilah agar tidak mengenai mata atau kulit saat menyemprot.

    6. Serai

    Aroma citrus dari serai cukup efektif untuk mengusir tikus. Anda dapat menggunakan serai dalam bentuk batang segar atau minyak esensial. 

    Letakkan beberapa batang serai di sekitar rumah atau campurkan minyak serai dengan air dan semprotkan di sudut-sudut yang sering dilewati tikus.

    7. Kulit jeruk

    Kulit jeruk memiliki aroma kuat yang tidak disukai tikus. Letakkan kulit jeruk segar di area yang sering didatangi tikus. Selain efektif, kulit jeruk juga memberikan aroma segar di ruangan. Gantilah kulit jeruk secara berkala agar tetap efektif.

    8. Cengkih

    Cengkih memiliki bau tajam yang juga tidak disukai tikus. Untuk mengusir tikus, gunakan cengkih utuh atau minyak esensial cengkih.

    Tempatkan beberapa butir cengkih di sekitar rumah atau gunakan minyak esensial yang dicampur dengan air sebagai semprotan pengusir tikus.

    Dengan menggunakan bahan-bahan alami di atas, Anda dapat mengusir tikus dari rumah secara efektif dan ramah lingkungan. Herbal sebagai pengusir tikus tidak hanya aman, tetapi juga memberikan aroma yang menyenangkan bagi ruangan.

  • Harga cabai rawit di Senin pagi naik menjadi Rp43.940 per kg

    Harga cabai rawit di Senin pagi naik menjadi Rp43.940 per kg

    Pedagang memilah cabai rawit yang dijual di Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (18/9/2024). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

    Harga cabai rawit di Senin pagi naik menjadi Rp43.940 per kg
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Senin, 04 November 2024 – 09:07 WIB

    Elshinta.com –  Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik per Senin (4/11) pagi, cabai rawit merah naik Rp3.920 menjadi Rp43.940 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.30 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 2,66 persen atau Rp410 menjadi Rp15.840 per kg.

    Begitu pun beras medium naik 1,78 persen atau Rp240 menjadi Rp13.750 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga naik 3,20 persen atau Rp370 menjadi Rp11.930 per kg. Berikutnya komoditas bawang merah naik hingga di angka 6,95 persen atau Rp2.230 menjadi Rp34.330 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 6,59 persen atau Rp2.640 menjadi Rp42.740 per kg.

    Kemudian harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 7,40 persen atau Rp2.110 menjadi Rp30.610 per kg; lalu cabai rawit merah naik hingga 9,80 persen atau Rp3.920 menjadi Rp43.940 per kg. Sementara itu, harga daging sapi murni turun 5,24 persen atau Rp7.080 menjadi Rp127.960 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 5,79 persen atau Rp2.100 menjadi Rp38.390 per kg; begitu juga telur ayam ras naik 6,08 persen atau Rp1.730 menjadi Rp30.190 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,28 persen atau Rp30 menjadi Rp10.680 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 2,90 persen atau Rp520 menjadi Rp18.450 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana naik 3,85 persen atau Rp700 menjadi Rp18.880 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 3,35 persen atau Rp560 menjadi Rp16.170 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah turun 0,10 persen atau Rp10 menjadi Rp10.150 per kg; lalu tepung terigu non curah naik 1,07 persen atau Rp140 menjadi Rp13.230 per kg. Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik drastis hingga 19,02 persen atau Rp1.130 menjadi Rp7.070 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga naik 3,20 persen atau Rp370 menjadi Rp11.930 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 0,52 persen atau Rp190 menjadi Rp36.680 per kg; sedangkan ikan tongkol naik 7,73 persen atau Rp2.380 menjadi Rp33.180 per kg; lalu ikan bandeng turun hingga 4,84 persen atau Rp1.590 menjadi Rp31.260 per kg.

    Sumber : Antara

  • Petani Badui panen kencur tumbuhkan ekonomi

    Petani Badui panen kencur tumbuhkan ekonomi

    Petani Badui menanggung kencur di atas pundak hasil panen untuk dijual ke penampung yang ada di sekitar perbatasan permukiman Badui di Kecamatan Cirinten Kabupaten Lebak.ANTARA/Mansyur

    Petani Badui panen kencur tumbuhkan ekonomi
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 03 November 2024 – 14:23 WIB

    Elshinta.com – Sejumlah petani Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten panen kencur sehingga dapat menumbuhkan ekonomi di daerah itu.

    “Kami hari ini menjual kencur ke pengepul sebanyak 100 kilogram dengan harga Rp17 ribu/kilogram, sehingga total menghasilkan pendapatan Rp1,7 juta,” kata Ardi (50), seorang petani Badui di Kampung Ciranji Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Minggu.
     

    Panen kencur miliknya pada November 2024 itu diperkirakan menghasilkan produksi 300 kilogram dari lahan seluas 5.000 meter persegi. Saat ini, belum semua tanaman kencur yang usianya 10 bulan itu belum dipanen dan kemungkinan pertengahan November 2024 sisanya 200 kilogram.

    “Kami merasa terbantu ekonomi keluarga dengan musim panen kencur itu,” katanya.

    Begitu juga petani Badui lainnya, Sara mengatakan, dirinya kini memasuki musim panen kencur sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat. Sebagian besar petani Badui menanam kencur itu dengan pola sistem tumpang sari bersama tanaman lainnya, seperti pisang, palawija , padi huma dan tanaman keras.

    Karena itu, pertanian Badui bisa menghasilkan pendapatan ekonomi ada yang tiga bulanan, enam bulanan, dan tahunan.

    “Kami panen kencur tahun ini sebanyak 300 kilogram dan dijual ke penampung Rp17 ribu, sehingga bisa menghasilkan ekonomi Rp5,1 juta,” jelasnya.

    Menurut dia, petani Badui hingga kini menjadi sentra penghasil kencur yang dikembangkan di lahan – lahan ladang dengan masa panen 10-12 bulan. Tanaman kencur itu juga tahan terhadap serangan hama maupun penyakit tanaman dan belum pernah mengalami gagal panen.

    Selama ini, kata dia, tanaman kencur menjadikan andalan ekonomi petani Badui, selain pisang, jahe, jagung dan cabai

    “Kami mengembangkan tanaman kencur karena bisa menghasilkan ekonomi disamping tanaman lainnya, karena menguntungkan,” kata Sara.

    Nurman, seorang pengepul komoditas hasil bumi di perbatasan perkampungan masyarakat Badui mengatakan dirinya kini menampung kencur dari petani Badui.

    “Kami sejak sepekan terakhir ini menampung kencur sekitar tiga ton dengan harga rata-rata Rp17 ribu per kilogram,” katanya.

    Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan, selama ini kehidupan pendapatan ekonomi Badui ditopang dari hasil perkebunan ladang. Mereka mengembangkan tanaman pokok padi huma juga budidaya tanaman kencur, padi huma, jahe, tebu, telur, pisang hingga palawija.

    “Kami menjamin kualitas kencur Badui lebih baik tanpa menggunakan pupuk kimia,” kata Deni Iskandar.

    Sumber : Antara

  • Update Harga Pangan Hari Ini 3 November 2024: Harga Beras dan Bawang Merah Naik – Page 3

    Update Harga Pangan Hari Ini 3 November 2024: Harga Beras dan Bawang Merah Naik – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan peningkatan harga pada sejumlah komoditas pangan per Minggu (3/11) pagi. Berdasarkan data Panel Harga Bapanas, harga beberapa harga pangan hari ini, seperti bawang merah dan beras, mengalami kenaikan, sementara beberapa bahan pokok lainnya justru turun.

    Pada pukul 08.00 WIB, harga beras premium mengalami kenaikan 2,01 persen atau Rp310 menjadi Rp15.750 per kilogram (kg).

    Beras medium pun naik sebesar 2,30 persen atau Rp310 menjadi Rp13.790 per kg. Berbeda dengan beras premium dan medium, harga beras untuk stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog justru mengalami penurunan 0,24 persen atau Rp30 menjadi Rp12.510 per kg.

    Di sektor sayuran, bawang merah mencatat kenaikan signifikan hingga 6,61 persen atau Rp2.100 menjadi Rp33.870 per kg. Bawang putih bonggol juga naik sebesar 4,53 persen atau Rp1.810 menjadi Rp41.780 per kg. Sementara itu, cabai merah keriting turun 2 persen atau Rp570 menjadi Rp27.900 per kg, namun cabai rawit merah naik 1,24 persen atau Rp500 menjadi Rp40.820 per kg.

    Harga Daging Sapi 

    Pada produk daging dan unggas, harga daging sapi murni turun 2,29 persen atau Rp3.100 menjadi Rp132.040 per kg. Sebaliknya, daging ayam ras naik 2,06 persen atau Rp750 menjadi Rp37.180 per kg, dan telur ayam ras meningkat 1,86 persen atau Rp530 menjadi Rp29.030 per kg.

    Harga komoditas lainnya juga mengalami variasi. Kedelai biji kering impor naik 1,13 persen atau Rp120 menjadi Rp10.750 per kg, sedangkan gula konsumsi meningkat tipis sebesar 0,33 persen atau Rp60 menjadi Rp18.010 per kg.

    Untuk minyak goreng, kemasan sederhana naik 1,10 persen atau Rp200 menjadi Rp18.430 per kg, namun minyak goreng curah mengalami penurunan 1,38 persen atau Rp230 menjadi Rp16.450 per kg.