Tanaman: Cabai

  • Daging Sapi Turun, Minyak Goreng Stabil

    Daging Sapi Turun, Minyak Goreng Stabil

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Selasa pagi (12/11), beras dan bawang naik sedangkan daging sapi murni turun menjadi Rp130.350 per kilogram (kg).
     
    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 12 November 2024, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,26 persen atau Rp40 menjadi Rp15.490 per kg.
     
    Begitu pun beras medium naik 0,22 persen atau Rp30 menjadi Rp13.540 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga naik 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.610 per kg.
    Berikutnya komoditas bawang merah naik 1,71 persen atau Rp610 menjadi Rp36.370 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 1,68 persen atau Rp680 menjadi Rp41.180 per kg.
     
    Sedangkan harga komoditas cabai merah keriting turun 3,86 persen atau Rp1.110 menjadi Rp27.670 per kg; sementara cabai rawit merah naik 1,73 persen atau Rp700 menjadi Rp41.260 per kg.
     
    Berikutnya, harga daging sapi murni turun 3,35 persen atau Rp4.520 menjadi Rp130.350 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 1,38 persen atau Rp500 menjadi Rp36.740 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 1,54 persen atau Rp440 menjadi Rp28.290 per kg.
     

     

    Harga minyak goreng kemasan stabil

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,61 persen atau Rp170 menjadi Rp10.730 per kg; lalu gula konsumsi juga naik 0,84 persen atau Rp150 menjadi Rp18.100 per kg.
     
    Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana terpantau stabil di harga Rp18.330 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 1,13 persen atau Rp190 menjadi Rp16.610 per kg.
     
    Berikutnya harga tepung terigu curah turun 0,69 persen atau Rp70 menjadi Rp10.080 per kg; begitu pun tepung terigu non curah juga turun 1,22 persen atau Rp160 menjadi Rp12.960 per kg.
     
    Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 5,35 persen atau Rp320 menjadi Rp6.300 per kg; harga garam halus beryodium turun 1,21 persen atau Rp140 menjadi Rp11.390 per kg.
     
    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 1,51 persen atau Rp560 menjadi Rp36.510 per kg; sedangkan ikan tongkol naik 0,71 persen atau Rp220 menjadi Rp31.170 per kg; lalu ikan bandeng turun 2,73 persen atau Rp910 menjadi Rp32.400 per kg.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Pengembangan budidaya sayur melalui pertanian holtikultura lahan gambut binaan Kilang Sungai Pakning

    Pengembangan budidaya sayur melalui pertanian holtikultura lahan gambut binaan Kilang Sungai Pakning

    Kamis, 31 Oktober 2024 22:26 WIB

    Anggota Kelompok Tani Maju Jaya Bersama mengikat sayuran pare saat perawatan di lahan pertanian di Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (31/10/2024). PT Kilang Pertamina Internasional Unit Dumai Operasi Sungai Pakning melalui program Pertanian Hortikultura Lahan Gambut melakukan pemberdayaan bagi kelompok tani dengan mengembangkan budidaya sayuran seperti kangkung, pare, cabai, dan kacang panjang dengan sistem pertanian modern sekaligus dalam upaya menghilangkan kebiasaan membakar lahan untuk pertanian. ANTARA FOTO/Fauzan/YU

    Pendamping CSR Pertamina membantu anggota Kelompok Tani Maju Jaya Bersama membawa sayur kangkung hasil panen di Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (31/10/2024). PT Kilang Pertamina Internasional Unit Dumai Operasi Sungai Pakning melalui program Pertanian Hortikultura Lahan Gambut melakukan pemberdayaan bagi kelompok tani dengan mengembangkan budidaya sayuran seperti kangkung, pare, cabai, dan kacang panjang dengan sistem pertanian modern sekaligus dalam upaya menghilangkan kebiasaan membakar lahan untuk pertanian. ANTARA FOTO/Fauzan/YU

    Anggota Kelompok Tani Maju Jaya Bersama melakukan perbaikan mesin penyemprot air untuk pertanian di Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (31/10/2024). PT Kilang Pertamina Internasional Unit Dumai Operasi Sungai Pakning melalui program Pertanian Hortikultura Lahan Gambut melakukan pemberdayaan bagi kelompok tani dengan mengembangkan budidaya sayuran seperti kangkung, pare, cabai, dan kacang panjang dengan sistem pertanian modern sekaligus dalam upaya menghilangkan kebiasaan membakar lahan untuk pertanian. ANTARA FOTO/Fauzan/YU

  • Jurus Polisi di Bandar Lampung Dukung Program Ketahanan Pangan, Manfaatkan Lahan untuk Budidaya Cabai

    Jurus Polisi di Bandar Lampung Dukung Program Ketahanan Pangan, Manfaatkan Lahan untuk Budidaya Cabai

    Liputan6.com, Lampung – Anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Teluk Betung Selatan (TBS), Kota Bandar Lampung memanfaatkan lahan di area polsek setempat untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. 

    Untuk kesiapan lahan, personel polsek melakukannya dengan cara gotong royong bersama masyarakat setempat untuk membersihkan terlebih dahulu tanah terbuka tersebut, pada Sabtu pagi (9/11/2024).

    Kapolsek Teluk Betung Selatan, Kompol Enrico Donald Sidauruk mengatakan bahwa jenis tanaman yang dibudidaya itu adalah bibit cabai sebanyak 100 batang. 

    “Kegiatan ini dilakukan dengan personil Polsek Teluk Betung Selatan bersama warga setempat di lahan yang dinamakan Pekarangan Ketahanan Pangan Aspol Polsek TBS, yang terletak di Jalan Slamet Riyadi II, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung,” kata Kompol Sidauruk kepada Liputan6.com, Sabtu (9/11/2024).

    Dia menerangkan, kegiatan itu dilakukan dalam rangka mendukung ketahanan pangan lokal serta memberikan contoh kepada masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan pekarangan untuk pertanian skala kecil. 

    “Ada sebanyak 100 batang bibit cabai ditanam di lahan yang telah disiapkan, rencananya akan ada sayuran jenis lain juga yang ditanam nantinya, ini merupakan bagian dari program pemerintah pusat soal ketahanan pangan di lahan tersebut,” jelas dia.

    Selain itu, kata dia, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penggemburan lahan baru yang direncanakan untuk penanaman sayuran lainnya, seperti terong dan pakcoy.

    Sidauruk bersama petugasnya juga memberikan penyuluhan kepada warga yang bertanggung jawab atas pengelolaan lahan, agar mereka dapat lebih optimal dalam mengelola dan mengembangkan tanaman yang ada.

    “Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan, sekaligus memperkuat sinergi antara Polsek Teluk Betung Selatan dan masyarakat dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” pungkasnya.

     

     

    Detik-Detik Evakuasi Jenazah Bocah Tenggelam di Pantai Bedahan Cilacap

  • Manfaatkan Dana Desa, Kementan Gencarkan Urban Farming

    Manfaatkan Dana Desa, Kementan Gencarkan Urban Farming

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan pihaknya tengah menggencarkan konsep urban farming dalam program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Program ini merupakan bentuk kerja sama Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT).

    “Bersama dengan kepala desa, kita sudah berkumpul dengan Kementerian Desa. Di Kemendes, ada anggaran dana desa yang 20%-nya untuk penyiapan ketahanan pangan bergizi. Dari 20% itu kita harapkan mendukung program Kawasan Rumah Pangan Lestari,” ungkap Sudaryono, dalam wawancara khusus program “Beritasatu Special” BTV di kantor Kementan, Senin (11/11/2024).

    Sudaryono menjelaskan, melalui program KRPL ini, masyarakat diberdayakan agar dapat menyediakan sumber pangan dan gizi dengan beternak dan bertani di pekarangan rumah.

    “Urban farming itu artinya memanfaatkan setiap jengkal lahan yang kita punya. Di kota, bisa. Dengan peralon orang bisa panen sawi,” ujarnya.

    Tanaman, seperti cabai, tomat, bumbu-bumbu, buah-buahan, dan timun bisa juga ditanam di rumah. Selain itu juga beternak ayam, ayam petelur, ayam potong, dan kambing.

    Menurutnya, program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat rumah tangga, serta memperkuat ketahanan pangan lokal demi menyokong progam makan bergizi gratis.

    Sudaryono menilai, konsep urban farming ini mudah diterapkan oleh masyarakat. Menurutnya, pertanian merupakan sektor yang mudah ditekuni oleh berbagai kalangan.

    “Saya kira tidak ada yang tidak bisa. Itu tadi, pertanian itu adalah satu industri yang caranya itu enggak rumit. Tinggal mau kerjakan. Contohnya banyak, di YouTube ada, di TikTok ada. Hanya mau atau enggak,” katanya.

  • Bawang Merah Naik Jadi Rp36.410/Kg

    Bawang Merah Naik Jadi Rp36.410/Kg

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik per Senin (11/11) pagi, bawang putih naik Rp1.290 menjadi Rp36.410 per kilogram (kg).
     
    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 1,94 persen atau Rp300 menjadi Rp15.740 per kg.
     
    Begitu pun beras medium naik 0,44 persen atau Rp60 menjadi Rp13.570 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,80 persen atau Rp100 menjadi Rp12.470 per kg.
     
    Berikutnya komoditas bawang merah naik 3,67 persen atau Rp1.290 menjadi Rp36.410 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 2,58 persen atau Rp1.040 menjadi Rp41.390 per kg.
     
    Kemudian harga komoditas cabai merah keriting naik 4,75 persen atau Rp1.340 menjadi Rp29.580 per kg; Lalu cabai rawit merah juga naik 1,79 persen atau Rp710 menjadi Rp40.460 per kg.
     

     

    Harga daging sapi turun
     
    Berikutnya, harga daging sapi murni turun 3,47 persen atau Rp4.690 menjadi Rp130.590 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 1,55 persen atau Rp560 menjadi Rp36.640 per kg; lalu telur ayam ras naik 2,85 persen atau Rp810 menjadi Rp29.220 per kg.
     
    Selanjutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 2,73 persen atau Rp290 menjadi Rp10.900 per kg; lalu gula konsumsi juga naik 1,50 persen atau Rp270 menjadi Rp18.250 per kg.
     
    Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana naik 0,60 persen atau Rp110 menjadi Rp18.380 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 0,78 persen atau Rp130 menjadi Rp16.640 per kg.
     
    Lalu harga tepung terigu curah naik 0,59 persen atau Rp60 menjadi Rp10.160 per kg; sedangkan tepung terigu non curah turun 1,37 persen atau Rp180 menjadi Rp12.590 per kg.
     
    Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 8,92 persen atau Rp530 menjadi Rp6.470 per kg; harga garam halus beryodium turun 3,11 persen atau Rp360 menjadi Rp11.200 per kg.
     
    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 3,27 persen atau Rp1.200 menjadi Rp37.870 per kg; begitu pun ikan tongkol naik 1,28 persen atau Rp390 menjadi Rp30.860 per kg; lalu ikan bandeng juga naik 2,21 persen atau Rp730 menjadi Rp33.830 per kg.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Jadi Bapak Petani Milenial, Wamentan Sudaryono Yakin Sektor Pertanian Menjanjikan

    Jadi Bapak Petani Milenial, Wamentan Sudaryono Yakin Sektor Pertanian Menjanjikan

    Jakarta, Beritasatu.com – Semangat Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam meningkatkan regenerasi petani muda membawa dirinya dijuluki sebagai Bapak Petani Milenial. Gelar ini disepakati oleh ratusan petani muda dalam Konsolidasi Nasional Petani Milenial yang digelar di Kota Semarang, Jawa Tengah.

    Sudaryono menyampaikan, dirinya selalu meyakinkan generasi muda bahwa pertanian adalah sektor yang menjanjikan. Dia mengaku optimistis dapat menumbuhkan kembali semangat mengelola sektor pertanian kepada generasi mendatang.

    “Bagi saya, kami punya perhatian terhadap itu. Kita punya bonus demografi, kita punya anak muda,” ungkap Sudaryono, dalam wawancara khusus program “Beritasatu Special” BTV di kantor Kementan, Senin (11/11/2024).

    Menurut Sudaryono, sektor pertanian merupakan sektor yang mudah dikelola. Sektor ini juga memiliki fokus-fokus bidang yang luas, yang dapat diisi oleh banyak tenaga generasi muda Indonesia.

    “Tentu saja bertani itu tidak melulu menanam padi, kedelai, dan jagung. Walaupun kita harapkan juga kalau bisa mengarah ke sana untuk swasembada pangan itu bisa lebih baik. Petani milenial itu bisa juga ke holtikultura, buah-buahan, cabai-cabaian, terong, dan sayur,” jelasnya.

    Sudaryono menjelaskan, sektor pertanian juga memilki dua jenis kegiatan yang bisa ditekuni, yakni on-farm dan off-farm.

    On-farm merupakan kegiatan yang dilakukan di lahan pertanian, seperti usaha tani tanaman pangan, hortikultura, usaha ternak, usaha ikan, dan usaha perkebunan. Sementara, off-farm adalah kegiatan yang dilakukan di luar lahan pertanian, seperti pemrosesan dan pengemasan tanaman pangan dan ternak

    “Sektor on-farm itu di lahan, off-farm itu pengolahannya, packaging-nya, ekspor dan lain-lain. Itu juga menjanjikan,” katanya.

    Sudaryono mengungkapkan, sejauh ini Kementan juga telah mengambil peran untuk mengedukasi dan membina petani muda agar tidak hanya berkutat bertani di lahan, tetapi bisa mencoba menggeluti sektor pertanian di luar lahan.

    “Sudah kita bina, ada yang ekspor pengolahan gula aren, ekspor kelapa, itu program pertanian di sisi off-farm. Kemudian dari sisi on-farm ada yang budidaya jahe, pala, lada. Jadi yang on-farm maupun off-farm itu menjanjikan,” pungkasnya.

    Selain membina petani on-farm, Kementan juga berkomitmen membina pelaku pertanian off-farm agar dapat meningkatkan skala bisnisnya.

    “Saya lagi minta kepada Kepala Badan Pendidikan Kementan untuk memonitor. Harus ada dua indikator prestasinya yaitu jumlah petani mudanya bertambah, plus existing yang sudah ada secara kalkulasi perekonomian, bisnisnya harus naik. Omzet harus naik, laba harus naik. Kita harus bina ke sana,” ujarnya.

     

  • Harga pangan Senin pagi, bawang merah naik menjadi Rp36.410 per kg

    Harga pangan Senin pagi, bawang merah naik menjadi Rp36.410 per kg

    Ilustrasi – Tumpukan bawang merah. ANTARA/HO-Humas Bapanas

    Harga pangan Senin pagi, bawang merah naik menjadi Rp36.410 per kg
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Senin, 11 November 2024 – 10:27 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik per Senin (11/11) pagi, bawang putih naik Rp1.290 menjadi Rp36.410 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 1,94 persen atau Rp300 menjadi Rp15.740 per kg.

    Begitu pun beras medium naik 0,44 persen atau Rp60 menjadi Rp13.570 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,80 persen atau Rp100 menjadi Rp12.470 per kg. Berikutnya komoditas bawang merah naik 3,67 persen atau Rp1.290 menjadi Rp36.410 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 2,58 persen atau Rp1.040 menjadi Rp41.390 per kg.

    Kemudian harga komoditas cabai merah keriting naik 4,75 persen atau Rp1.340 menjadi Rp29.580 per kg; Lalu cabai rawit merah juga naik 1,79 persen atau Rp710 menjadi Rp40.460 per kg. Berikutnya, harga daging sapi murni turun 3,47 persen atau Rp4.690 menjadi Rp130.590 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 1,55 persen atau Rp560 menjadi Rp36.640 per kg; lalu telur ayam ras naik 2,85 persen atau Rp810 menjadi Rp29.220 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 2,73 persen atau Rp290 menjadi Rp10.900 per kg; lalu gula konsumsi juga naik 1,50 persen atau Rp270 menjadi Rp18.250 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana naik 0,60 persen atau Rp110 menjadi Rp18.380 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 0,78 persen atau Rp130 menjadi Rp16.640 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah naik 0,59 persen atau Rp60 menjadi Rp10.160 per kg; sedangkan tepung terigu non curah turun 1,37 persen atau Rp180 menjadi Rp12.590 per kg. Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 8,92 persen atau Rp530 menjadi Rp6.470 per kg; harga garam halus beryodium turun 3,11 persen atau Rp360 menjadi Rp11.200 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 3,27 persen atau Rp1.200 menjadi Rp37.870 per kg; begitu pun ikan tongkol naik 1,28 persen atau Rp390 menjadi Rp30.860 per kg; lalu ikan bandeng juga naik 2,21 persen atau Rp730 menjadi Rp33.830 per kg.

    Sumber : Antara

  • 7 Menu yang Nikmat Disantap saat Cuaca Hujan

    7 Menu yang Nikmat Disantap saat Cuaca Hujan

    Jakarta: Ketika hujan turun pastinya suasana menjadi dingin. Suhu dingin biasanya membuat perut cepat lapar. Pilihan menu makanan yang hangat atau berkuah tentunya menjadi pilihan yang tepat.

    Sobat Medcom tak perlu bingung, berikut beberapa rekomendasi menu yang pas untuk menemari hari hujan:
    1. Soto 

    Soto merupakan salah satu makanan berkuah yang sering dicari saat hujan. Kuahnya yang kaya rempah dengan tambahan suwiran daging atau ayam memberikan sensasi hangat yang cocok di cuaca dingin. Soto Betawi, Soto Lamongan, hingga Soto Ayam adalah beberapa jenis soto yang bisa dicoba.
    2. Bakso

    Bakso, dengan kuah kaldu yang gurih, adalah pilihan sempurna untuk menghangatkan tubuh saat hujan. Disajikan dengan mie, tahu, atau siomay, bakso juga bisa ditambah sambal agar terasa lebih pedas dan menghangatkan. 
     

     

    3. Sop Buntut

    Dengan daging empuk dan kuah kaldu yang kaya rasa adalah pilihan yang tepat untuk menghangatkan badan. Sajikan dengan nasi hangat dan sambal untuk menambah cita rasa.
    4. Bubur Ayam

    Memiliki tekstur yang lembut dengan topping seperti potongan ayam, kacang kedelai, cakwe, dan daun bawang adalah pilihan lain yang menenangkan. Bubur ayam yang hangat mudah dicerna dan sangat cocok dinikmati sambil bersantai di rumah saat hujan.
    5. Mie Instan

    Tak ada yang lebih sederhana namun menggoda seperti mie instan saat hujan. Mie instan kuah panas dengan telur, sayur, atau cabai rawit sangat cocok untuk dinikmati sambil mendengarkan suara hujan. Bagi banyak orang, mie instan telah menjadi “comfort food” di saat cuaca dingin.
    6. Nasi Goreng

    Makanan ini merupakan pilihan aman untuk mereka yang menginginkan sesuatu yang cepat dan praktis. Nasi goreng yang ditambahkan telur, sosis, atau ayam memberikan kenyang yang pas dan kehangatan untuk tubuh di kala hujan.
    7. Seblak

    Seblak, makanan khas Bandung dengan rasa pedas yang nendang. Terbuat dari kerupuk yang direbus dengan bumbu cabai, bawang, dan kencur. Seblak sering ditambahkan sosis, bakso, dan sayuran biar lebih variatif.
     
    (Nithania Septianingsih)

    Jakarta: Ketika hujan turun pastinya suasana menjadi dingin. Suhu dingin biasanya membuat perut cepat lapar. Pilihan menu makanan yang hangat atau berkuah tentunya menjadi pilihan yang tepat.
     
    Sobat Medcom tak perlu bingung, berikut beberapa rekomendasi menu yang pas untuk menemari hari hujan:

    1. Soto 

    Soto merupakan salah satu makanan berkuah yang sering dicari saat hujan. Kuahnya yang kaya rempah dengan tambahan suwiran daging atau ayam memberikan sensasi hangat yang cocok di cuaca dingin. Soto Betawi, Soto Lamongan, hingga Soto Ayam adalah beberapa jenis soto yang bisa dicoba.

    2. Bakso

    Bakso, dengan kuah kaldu yang gurih, adalah pilihan sempurna untuk menghangatkan tubuh saat hujan. Disajikan dengan mie, tahu, atau siomay, bakso juga bisa ditambah sambal agar terasa lebih pedas dan menghangatkan. 
     

     

    3. Sop Buntut

    Dengan daging empuk dan kuah kaldu yang kaya rasa adalah pilihan yang tepat untuk menghangatkan badan. Sajikan dengan nasi hangat dan sambal untuk menambah cita rasa.

    4. Bubur Ayam

    Memiliki tekstur yang lembut dengan topping seperti potongan ayam, kacang kedelai, cakwe, dan daun bawang adalah pilihan lain yang menenangkan. Bubur ayam yang hangat mudah dicerna dan sangat cocok dinikmati sambil bersantai di rumah saat hujan.

    5. Mie Instan

    Tak ada yang lebih sederhana namun menggoda seperti mie instan saat hujan. Mie instan kuah panas dengan telur, sayur, atau cabai rawit sangat cocok untuk dinikmati sambil mendengarkan suara hujan. Bagi banyak orang, mie instan telah menjadi “comfort food” di saat cuaca dingin.

    6. Nasi Goreng

    Makanan ini merupakan pilihan aman untuk mereka yang menginginkan sesuatu yang cepat dan praktis. Nasi goreng yang ditambahkan telur, sosis, atau ayam memberikan kenyang yang pas dan kehangatan untuk tubuh di kala hujan.

    7. Seblak

    Seblak, makanan khas Bandung dengan rasa pedas yang nendang. Terbuat dari kerupuk yang direbus dengan bumbu cabai, bawang, dan kencur. Seblak sering ditambahkan sosis, bakso, dan sayuran biar lebih variatif.
     

    (Nithania Septianingsih)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • 10 Startup Terkenal RI yang Gulung Tikar dan Tinggal Nama

    10 Startup Terkenal RI yang Gulung Tikar dan Tinggal Nama

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan rintisan atau startup sempat berjaya di Indonesia. Banyak perusahaan startup tumbuh bak cendawan di musim hujan.

    Memanfaatkan perkembangan teknologi digital, mereka muncul sebagai pemain baru yang menawarkan inovasi. Meski demikian, tak semuanya berhasil ‘selamat’.

    Beberapa startup menyerah dan gulung tikar seperti Zenius, Airy Room dan JD.ID. Penyebabnya beragam, mulai dari kehabisan modal hingga dihantam pandemi Covid-19.

    Berikut ini merupakan beberapa startup terkenal yang akhirnya tutup, seperti dirangkum oleh CNBC Indonesia pada Minggu (10/11/2024).

    1. Zenius

    Startup edutech Zenius mengumumkan tutup sementara pada awal 2024. Perusahaan penyedia platform pendidikan online dan pemilik jaringan bimbingan belajar Primagama tersebut mengaku harus menghentikan kegiatan karena “tantangan operasional.”

    Penghentian operasi untuk sementara diumumkan oleh Zenius, antara lain, lewat pernyataan resmi kepada mitra pemilik lokasi bimbingan belajar offline Primagama.

    “Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi untuk sementara, tetapi kami menjamin bahwa kami tidak akan berhenti berusaha untuk menjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, asik,” tulis pernyataan resmi Zenius.

    2. Rumah.com

    PropertyGuru mengumumkan penutupan platform marketplace properti Rumah.com pada Agustus tahun lalu. Sebanyak 61 pegawai Rumah.com terkena kebijakan pemutusan hubungan kerja atau PHK.

    CEO PropertyGuru, Hari V. Krishnan, mengumumkan rencana penutupan Rumah.com lewat siaran pers yang dipublikasikan di situs resmi perusahan.

    “Secara bertahap mengakhiri bisnis marketplace di Indonesia [Rumah.com], akan berhenti pada 30 November 2023. Keputusan ini tidak kami ambil dengan mudah dan kami menyadari dampaknya terhadap karyawan Rumah.com dan pelanggan kami yang berharga,” ujarnya.

    3. JD.ID

    JD.ID resmi menutup seluruh layanannya per 31 Maret 2023. Hal ini pertama kali diketahui dari laman resmi JD.ID. Saat itu, ketika membuka layanan e-commerce tersebut, terpampang pengumuman penting ini untuk diketahui pelanggan.

    “Ini adalah keputusan strategis dari JD.COM untuk berkembang di pasar internasional dengan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya,” kata Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara dalam keterangannya saat itu.

    Setya mengonfirmasi penutupan layanan pada 31 Maret 2023. Sementara itu dalam laman resminya, JD.ID akan menyetop penerimaan pesanan per 15 Februari 2023.

    4. Airy Rooms

    Airy Rooms resmi menghentikan operasional tanggal 31 Mei 2020. Penyebabnya adalah adanya keadaan yang berbeda dari sebelum pandemi.

    Bisnis hotel agregator sempat naik daun sebelum pandemi Covid-19 merebak. Para perusahaan bekerja sama dengan pemilik properti dari hotel hingga motel kecil dalam rangka menawarkan tempat menginap seperti yang ditawarkan platform online.

    CEO Airy Rooms Indonesia Louis Alfonso Kodoatie mengatakan alasan di balik keputusan menutup bisnisnya karena mempertimbangkan banyak hal. Termasuk keadaan pasar yang nyaris tumbang akibat pandemi Covid-19.

    5. Fabelio

    Fabelio, startup desain furnitur dan interior, dinyatakan pailit. Hal ini diketahui dari pengumuman di surat kabar berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, tertanggal 5 Oktober 2022, yang mengabulkan putusan pailit terhadap PT. Kayu Raya Indonesia atau Fabelio.

    Sementara itu akhir tahun 2021, Fabelo dikabarkan tidak membayar tunggakan gaji karyawan sejak bulan Oktober. Perusahaan juga dituding belum membayar BPJS Ketenagakerjaan karyawan sejak 2020 namun tetap memotong dana dari gaji mereka dan memaksa pegawai mengundurkan diri dengan menggunakan anggota organisasi massa tertentu.

    6. Sorabel

    Sorabel resmi tutup pada 30 Juli 2020 lalu. Surat pemimpin kepada karyawannya, menyatakan startup e-commerce itu telah melakukan usaha terbaik untuk menyelamatkan perusahaan. Namun dengan berat hati harus menempuh jalur likuidasi.

    “Oleh karena proses likuidasi yang ditempuh, hubungan kerja harus berakhir di tahap ini untuk semua orang tanpa terkecuali, tepatnya efektif di tanggal 30 Juli 2020. Saya yakin tidak ada satunya pun orang yang berharap hal ini untuk terjadi,” tulis surat tersebut.

    Kabarnya, Sorabel harus berhenti beroperasi karena kehabisan modal dan kesulitan menggalang pendanaan baru di tengah pandemi.

    7. Stoqo

    Stoqo juga menutup layanannya pada pada 2020. Startup ini menjalankan usaha business to business, yang bekerja untuk memasok bahan makanan segar seperti cabai, telur hingga ampas kopi ke gerai makanan, atau restoran.

    Pandemi-lah yang merusak bisnis itu. Per tanggal 22 April 2020 jadi hari terakhir Stoqo berakhir. Sehari sebelumnya, manajemen telah mengumpulkan karyawan yang mengabarkan penghentian operasional Stoqo.

    Sekitar 250 orang dipekerjakan sejak Stoqo berdiri. Startup ini juga didanai sejumlah investor termasuk Alpha JWC Ventures, Mitra Accel, Insignia Ventures Partners dan Monk’s Hill Ventures.

    8. Qlapa

    Qlapa tutup pada 2019 karena perusahaan ini tidak mampu bersaing bersaing dengan e-commerce lain seperti Tokopedia dan Bukalapak Cs.

    “Hampir 4 tahun yang lalu, kami memulai Qlapa dengan misi memberdayakan perajin lokal. Banyak pasang surut yang kami alami dalam perjalanan yang luar biasa ini,” tulis manajemen Qlapa di situs resminya ketika itu.

    “Kami sangat berterima kasih atas semua tanggapan positif dari para penjual, pelanggan, dan media. Dukungan yang kami terima sangat luar biasa dan membesarkan hati.”

    9. CoHive

    CoHive, startup penyedia ruang kerja berbagi (co-working space), diputus pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

    Keputusan pailit tersebut berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Register No: 231/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Jkt.Pst, tertanggal 18 Januari 2023.

    CoHive didirikan pada 2015 sebagai proyek internal perusahaan modal ventura East Ventures yang diberi nama EV Hive sebagai lokasi kerja bersama dan komunitas untuk perusahaan rintisan, baik portofolio mereka maupun bukan. EV Hive punya dua lokasi ruang kerja, yaitu di Jakarta Selatan dan BSD.

    10. Beres.id

    Startup asal Malaysia Kaodim telah mengumumkan bahwa mereka menghentikan semua operasi layanan pada 1 Juli 2022. Penutupan ini mencakup anak usaha mereka di Indonesia, Beres.id.

    Kaodim adalah startup yang menyediakan marketplace jasa yang menghubungkan konsumen dengan penyedia jasa servis AC, kebersihan rumah, hingga pekerja konstruksi.

    Selain Beres.id di Indonesia, Kaodim juga mengoperasikan Kaodim.sg di Singapura dan Gawin.ph di Filipina. Semua anak usaha tersebut juga tutup pada bulan depan. Sejak berdiri pada 2015, Kaodim telah mengumpulkan pendanaan US$17,6 juta.

    (luc/luc)

  • Harga pangan di Minggu, bawang putih menjadi Rp40.810 per kg

    Harga pangan di Minggu, bawang putih menjadi Rp40.810 per kg

    Ilustrasi – Pedagang menunjukkan bawang putih yang dijual di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

    Harga pangan di Minggu, bawang putih menjadi Rp40.810 per kg
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 10 November 2024 – 15:23 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Minggu (10/11), bawang putih naik tipis Rp440 menjadi Rp40.810 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 10.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,19 persen atau Rp30 menjadi Rp15.460 per kg.

    Sedangkan beras medium turun 0,15 persen atau Rp20 menjadi Rp13.480 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,16 persen atau Rp20 menjadi Rp12.570 per kg. Berikutnya komoditas bawang merah naik 2,14 persen atau Rp750 menjadi Rp35.780 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 1,09 persen atau Rp440 menjadi Rp40.810 per kg.

    Sedangkan harga komoditas cabai merah keriting turun 0,04 persen atau Rp10 menjadi Rp28.150 per kg; sedangkan cabai rawit merah naik 0,74 persen atau Rp290 menjadi Rp39.740 per kg. Berikutnya, harga daging sapi murni naik 0,08 persen atau Rp110 menjadi Rp134.880 per kg; sedangkan daging ayam ras turun 0,53 persen atau Rp190 menjadi Rp35.920 per kg; lalu telur ayam ras naik 0,49 persen atau Rp140 menjadi Rp28.510 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,14 persen atau Rp120 menjadi Rp10.690 per kg; lalu gula konsumsi juga naik 0,39 persen atau Rp70 menjadi Rp18.000 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana turun 0,05 persen atau Rp10 menjadi Rp18.280 per kg; begitu pun minyak goreng curah turun 0,12 persen atau Rp20 menjadi Rp16.740 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah turun 1,68 persen atau Rp170 menjadi Rp9.960 per kg; lalu tepung terigu non curah juga turun 1,14 persen atau Rp150 menjadi Rp12.970 per kg. Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 2,03 persen atau Rp120 menjadi Rp6,020 per kg; harga garam halus beryodium juga naik 0,78 persen atau Rp90 menjadi Rp11.570 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 0,46 persen atau Rp170 menjadi Rp36.850 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 1,78 persen atau Rp550 menjadi Rp30.270 per kg; lalu ikan bandeng juga turun 1,57 persen atau Rp520 menjadi Rp32.520 per kg.

    Sumber : Antara