Tanaman: Cabai

  • Desa Binaan Astra Mampu Ekspor Produk Organik, Intip Produk & Nilainya

    Desa Binaan Astra Mampu Ekspor Produk Organik, Intip Produk & Nilainya

    Bisnis.com, BOGOR — PT Astra International Tbk. (ASII) melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) telah mengekspor produk organik hingga US$400.000 lewat Yayasan Mitra Organik Boja Farm, Tajur Halang, Bogor.

    Sebagai gambaran, program DSA dirancang pada 2018 yang diinisiasi untuk memberdayakan komunitas lokal melalui pelatihan, pendampingan, dan penyediaan infrastruktur.

    Program ini berfokus untuk mengembangkan potensi unggulan desa melalui tiga klaster produk yakni pertanian dan olahannya, kelautan dan perikanan, serta wisata, kriya, dan budaya.

    Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto mengatakan bahwa perusahaan telah membina hingga 1.397 DSA di seluruh Indonesia, termasuk Yayasan Mitra Organik Boja Farm. DSA Yayasan Mitra Organik Boja Farm sendiri merupakan wujud komitmen Astra dalam mendukung pengembangan masyarakat berkelanjutan.

    Boy menyatakan bahwa Astra berkomitmen dan mendorong masyarakat di desa binaan untuk mengekspor produk lokal ke kancah internasional.

    “Bagi kami di Astra, kami mendorong untuk masyarakat untuk bisa di desa-desa dan kampung-kampung ini bisa mengekspor kearifan lokalnya mereka. Sehingga bisa menularkan kepada kampung dan desa yang lainnya di seluruh Indonesia,” kata Boy di sela-sela acara Workshop Lingkungan Astra, di Tajur Halang, Bogor, Kamis (5/12/2024).

    Boy menegaskan Astra akan terus mengevaluasi semua DSA setiap tahun yang dilakukan oleh Divisi Environment and Social Responsibility. Namun, program ini dirancang bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melainkan juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi lokal Indonesia.

    “Harapannya, kami akan terus mendorong kampung dan desa ini untuk bisa semakin maju, semakin bisa ekspor, semakin bisa berperan, semakin bisa mandiri,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, DSA Yayasan Mitra Organik Boja Farm juga melakukan budidaya pertanian dengan cara organik yang kemudian diproses menjadi bahan olahan. Sehingga, produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah.

    Bahkan, proses pertanian secara organik yang telah dilakukan mendapat sertifikasi dari badan sertifikasi internasional seperti USDA untuk Amerika, EU untuk pasar Eropa dan JAS untuk pasar Jepang.

    Tokoh Penggerak DSA Yayasan Mitra Organik, sekaligus pemilik Boja Farm John Tumiwa mengatakan bahwa Astra berhasil membina dan membimbing desa binaan untuk menjadi pengusaha yang siap ekspor.

    “Astra itu membina dari sisi ekosistem. Ada pembinaan, pendampingan, dan business matching. Business matching yang diberikan oleh Astra itu mendapatkan hasil yaitu kita bisa mengekspor [produk organik],” paparnya.

    Saat ini, Boja Farm telah membina para petani untuk menjadi petani yang bersertifikat organik berstandar Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Jepang. Dengan begitu, para petani mendapatkan harga yang tinggi.

    “Ekspor kita itu sudah ada yang ke Kanada, Amerika, dan Jepang. Rata-rata ekspor kita itu ada yang mencapai US$100.000–US$400.000,” ungkapnya.

    Adapun, sederet produk organik hilirisasi DSA Boja Farm mencakup bubuk cabai rawit, bubuk bawang merah, peanut butter, pasta vanila, bubuk vanila, bubuk cabai keriting, keripik ubi jalar, vanilla ekstrak, dan gula vanilla. Dari sana, John mengaku produk vanilla dan keripik buah organik menjadi produk ekspor andalan Boja Farm.

    Selain memasarkan ke luar negeri, DSA Boja Farm juga mendistribusikan produk organik ke beberapa supermarket di Indonesia.

    John bercerita, asal mula kata Boja berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tempat bahagia. Dengan tanah yang terbentang seluas 15.000 hektare itu memiliki konsep pertanian organik. Tempat ini berdiri sejak 2017 silam.

    “Organik bukan hanya tanaman, tetapi juga tata niaga yang diperbaiki. Kami memotong rantai dari tengkulak dan trader, jadi kami hanya berdagang pada petani,” terangnya.

    Tak hanya itu, Boja Farm juga mengombinasikan pertanian dengan mengelola fasilitas wisata seperti layanan spa di area glamping, penginapan, hingga kafe.

    Di samping itu, dukungan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) juga membantu promosi produk lokal ke pasar yang lebih luas. John mengatakan, DSA Boja Farm mengambil konsep kemitraan dengan bagi hasil sebanyak 70% untuk petani dan 30% untuk Boja Farm.

    Pendapatan warga selama satu tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan. Sebelumnya, rata-rata pendapatan berada di kisaran Rp500.000–Rp1,5 juta per bulan, yang kini menjadi Rp2 juta–Rp6 juta per bulan.

  • Harga telur ayam ras pada kamis naik menjadi Rp28.370 per kg

    Harga telur ayam ras pada kamis naik menjadi Rp28.370 per kg

    Ilustrasi – Pedagang menyortir telur ayam ras untuk pembeli di Pasar baru, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj.

    Harga telur ayam ras pada kamis naik menjadi Rp28.370 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 05 Desember 2024 – 13:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis pagi mencatat, harga cabai merah keriting, daging ayam dan minyak goreng curah turun, sedangkan telur ayam naik tipis menjadi Rp28.370 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional untuk beras premium naik 0,97 persen atau Rp150 menjadi Rp15.570 per kg.

    Sedangkan beras medium stabil di harga Rp13.440 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.520 per kg.

    Komoditas bawang merah naik 0,56 persen atau Rp220 menjadi Rp39.730 per kg; begitu pun bawang putih bonggol juga naik 0,02 persen atau Rp10 menjadi Rp41.820 per kg. Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun 0,27 persen atau Rp80 menjadi Rp29.890 per kg; sedangkan cabai rawit merah naik 0,03 persen atau Rp10 menjadi Rp37.960 per kg.

    Kemudian, harga daging sapi murni naik 0,67 persen atau Rp900 menjadi Rp135.610 per kg; sedangkan daging ayam ras turun 1,23 persen atau Rp450 menjadi Rp36.130 per kg; telur ayam ras turun 1,23 persen atau Rp450 menjadi Rp36.130 per kg. Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau turun 0,10 persen atau Rp10 menjadi Rp10.450 per kg; lalu gula konsumsi turun 0,95 persen atau Rp170 menjadi Rp17.800 per kg.

    Harga minyak goreng kemasan sederhana naik 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp18.600 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 0,87 persen atau Rp150 menjadi Rp17.150 per kg. Kemudian harga tepung terigu curah juga turun 2,57 persen atau Rp260 menjadi Rp9.870 per kg; begitu pun tepung terigu non curah turun 0,84 persen atau Rp110 menjadi Rp12.970 per kg.

    Harga jagung di tingkat peternak turun 1,34 persen atau Rp80 menjadi Rp5.910 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga turun 1,65 persen atau Rp190 menjadi Rp11.340 per kg. Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 3,50 persen atau Rp1.300 menjadi Rp38.440 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 1,08 persen atau Rp340 menjadi Rp31.000 per kg; begitu pun ikan bandeng turun di level 5,15 persen atau Rp1.740 menjadi Rp32.020 per kg.

    Sumber : Antara

  • Tekan inflasi, Pemkot Salatiga bantu BBM distributor cabai dan bawang merah

    Tekan inflasi, Pemkot Salatiga bantu BBM distributor cabai dan bawang merah

    Sumber foto: Pranoto/elshinta.com.

    Tekan inflasi, Pemkot Salatiga bantu BBM distributor cabai dan bawang merah
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 05 Desember 2024 – 15:15 WIB

    Elshinta.com – Pemkot Salatiga, Jawa Tengah mengeluarkan kebijakan membantu distributor cabai dan bawang merah guna menekan inflasi. Bantuan yang diberikan berupa bantuan bahan bakar minyak (BBM).

    Pj. Wali Kota Salatiga Yasip Khasani mengatakan, untuk menstabilkan harga bukan di pengecer tapi di distributor, karena di sinilah yang mengakumulasi semua biaya baik biaya pembelian, transport, penyimpanan dan  distribusinya. 

    “Kita akan terus melakukan intervensi ini, supaya kestabilan harga jelang Nataru bisa  terjaga,dan inflasinya tidak naik lagi. Salah satunya yang sekarang kita lakukan,” jelas Yasip usai memberikan bantuan BBM kepada distributor cabe dan bawang merah di Kantor Dinas Perdagangan Kota Salatiga, Rabu (4/12/2024).

    “Kita akan terus lakukan intervensi untuk komoditas barang yang naik signifikan, karena setiap Minggu ada laporan yang harus disampaikan. Ini adalah bentuk perhatian dari Pemerintah Kota Salatiga bahwa kita juga berkewajiban untuk pengendalian inflasi dan akan berefek ke dalam pertumbuhan ekonomi Salatiga. Karena dari Provinsi Jawa Tengah juga memonitor terus setiap minggu dan kita harus laporan perkembangan untuk inflasinya,” imbuh Yasip. 

    Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga, Kusumo Aji mengatakan bahwa fasilitas yang diberikan kepada para distributor tersebut adalah untuk mengendalikan harga-harga di pasar tradisional di Kota Salatiga.

    “Distributor cabe dan bawang merah, yang menyuplai ke Kota Salatiga akan kita fasilitasi terkait BBM, dan ini tergantung per/km jaraknya. Ada yang mengambil dari petani dari Ngablak, Kopeng dan sekitarnya, dan ada yang mengambil dari pasar legi Solo,” ungkap Aji seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto, Kamis (5/12). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Harga daging sapi turun dari Rp3.060 menjadi 131.700 per kg

    Harga daging sapi turun dari Rp3.060 menjadi 131.700 per kg

    Ilustrasi – Pedagang menimbang daging sapi yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (13/2/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

    Harga daging sapi turun dari Rp3.060 menjadi 131.700 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 04 Desember 2024 – 12:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan pada Rabu secara umum fluktuatif, seperti beras premium, cabai keriting naik, sedangkan daging sapi murni turun Rp3.060 menjadi 131.700 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,45 persen atau Rp70 menjadi Rp15.510 per kg.

    Sedangkan beras medium turun 0,67 persen atau Rp90 menjadi Rp13.390 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.460 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah turun 0,08 persen atau Rp30 menjadi Rp39.420 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 0,48 persen atau Rp200 menjadi Rp41.980 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,97 persen atau Rp590 menjadi Rp30.470 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 0,37 persen atau Rp140 menjadi Rp38.040 per kg.

    Sedangkan, harga daging sapi murni turun 2,27 persen atau Rp3.060 menjadi Rp131.700 per kg; lalu daging ayam ras naik 0,47 persen atau Rp170 menjadi Rp36.630 per kg; telur ayam ras naik 2,11 persen atau Rp600 menjadi Rp29.010 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,15 persen atau Rp120 menjadi Rp10.580 per kg; lalu gula konsumsi naik 0,56 persen atau Rp100 menjadi Rp18.080 per kg.

    Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana naik 1,29 persen atau Rp240 menjadi Rp18.800 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 1,45 persen atau Rp250 menjadi Rp17.010 per kg.

    Kemudian harga tepung terigu curah juga turun 0,50 persen atau Rp50 menjadi Rp10.050 per kg; begitu pun tepung terigu non curah turun 1,23 persen atau Rp160 menjadi Rp12.890 per kg. Harga jagung di tingkat peternak naik 9,00 persen atau Rp540 menjadi Rp6.540 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,74 persen atau Rp200 menjadi Rp11.320 per kg.

    Untuk harga ikan kembung terpantau naik 4,42 persen atau Rp1.650 menjadi Rp39.020 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 0,45 persen atau Rp110 menjadi Rp31.600 per kg; begitu pun ikan bandeng juga naik 0,78 persen atau Rp260 menjadi Rp33.770 per kg.

    Sumber : Antara

  • Kementerian Pertanian Alokasikan Rp 23,61 Triliun untuk Swasembada Beras pada 2025

    Kementerian Pertanian Alokasikan Rp 23,61 Triliun untuk Swasembada Beras pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pertanian (Kementan) mengusulkan alokasi anggaran 2025 sebesar Rp 23,61 triliun untuk mendukung program swasembada beras. Menteri Pertanian atau Mentan Amran Sulaiman mengatakan, hal itu menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan secepatnya mewujudkan swasembada pangan atau beras.

    “Kami mengusulkan reprioritasi pemanfaatan anggaran tahun 2025 sebagai berikut, kegiatan mendukung swasembada pangan (beras) sebesar Rp 23,61 triliun,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Amran menjelaskan, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk kegiatan optimasi lahan seluas 851.000 hektare (ha), pencetakan sawah baru 225.000 ha, pompanisasi untuk lahan tadah hujan 500.000 ha, pengelolaan potensi lahan bersama Kementerian Pekerjaan Umum seluas 300.000 ha, dan tumpang sisip padi gogo pada tanaman perkebunan dan sawit yang luasnya mencapai 300.000 ha.

    Menurut Mentan Amran Sulaiman, Kementan juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 413,67 miliar untuk mendukung program pangan bergizi. Alokasi anggaran ini diturunkan dalam bentuk bantuan benih sayuran dan buah, ubi jalar, dan ayam petelur sejumlah 600.000 ekor untuk kegiatan pekarangan pangan bergizi di 2.500 desa.

    Dari anggaran Kementan pada 2025, Amran menargetkan produksi beras mencapai 32,83 juta ton, jagung 16,68 juta ton, kedelai 334.000 ton, aneka cabai 3,08 juta ton, bawang merah 1,99 juta ton, kopi 772.000 ton, kakao 641.000 ton, tebu 36 juta ton, kelapa 2,88 juta ton, daging sapi/kerbau 399,41 ribu ton, dan daging ayam 4,34 juta ton.

    Amran juga menyampaikan realisasi pelaksanaan anggaran 2024. Dia mengungkapkan, dari pagu APBN sebesar Rp 15,56 triliun, realisasi anggaran Kementan pada 30 November 2024 mencapai Rp 13,12 triliun atau 84,29%.

    “Dalam sisa waktu satu bulan ke depan, kami akan terus berupaya untuk mempercepat semua kegiatan dan realisasi serapan anggaran dan menargetkan realisasi serapan anggaran pada akhir Desember 2024 minimal 96%,” tegas Mentan Amran Sulaiman.

  • Memicu Kolesterol Atau Malah Sehatkah Santan dalam masakan Minang?

    Memicu Kolesterol Atau Malah Sehatkah Santan dalam masakan Minang?

    JAKARTA – Satu per satu, piring-piring besar berisi lauk pauk disajikan di hadapan pelanggan, berjejer di atas meja dalam takaran yang melimpah. Begitu pelayan datang dengan bakul bambu berisi lauk, mereka akan menyajikannya langsung ke meja. Itulah khasnya rumah makan Minang.

    Biasanya, nasi putih yang masih panas akan ditemani beragam lauk seperti rendang daging sapi, ayam pop, gulai tunjang (juga dikenal sebagai gulai kikil), sambal hijau atau sambal lado merah, ikan balado, dan masih banyak lagi.

    Di rumah makan tersebut pula, setiap santapan seolah bercerita tentang tradisi panjang, yang membawa pengunjung seakan-akan pulang ke tanah Minangkabau, tempat asal semua cita rasa ini bermula. Setiap hidangan yang terhidang di meja bukan sekadar makanan, melainkan sebuah perjalanan waktu yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

    Dalam setiap piring yang disajikan, terkandung filosofi hidup mendalam, yang menjaga keseimbangan antara rasa, kesehatan, dan hubungan sosial.

    Inilah salah satu pengalaman budaya yang menonjol dalam kuliner Sumatra Barat, yakni penyajian lauk pauk yang tidak pelit bumbu dan kekayaan santan dalam hidangannya.

    Santan memang menjadi bahan yang tidak terpisahkan dalam masakan Minang. Ia memberi rasa yang kaya, gurih, dan tekstur kental menjadi ciri khas setiap hidangan. Meski santan sering dianggap mengandung lemak jenuh yang berisiko bagi kesehatan jantung, kenyataannya masakan Minang yang kaya santan ini tidak cenderung menyebabkan masalah kardiovaskular pada banyak orang Minang.

    Mengapa bisa demikian? Jawabannya terletak pada cara tradisional dalam memasak dan keseimbangan pola makan yang diterapkan secara alami dalam budaya Minangkabau.

    Yan Heri, salah seorang pemilik restoran di Kota Padang, mengungkapkan meskipun melimpah, penggunaan santan saat proses memasak tidaklah sembarangan. Santan yang digunakan berasal dari kelapa segar yang diperah langsung dan dimasak dalam waktu lama dengan api kecil sehingga dapat mengeluarkan sebagian besar minyak dari santan, menjadikannya lemak yang mudah diserap tubuh. Selain itu ia juga menggunakan aneka rempah-rempah yang tidak hanya memberi rasa, tetapi berfungsi sebagai penyeimbang bagi kesehatan tubuh.

    “Hidangan yang disajikan di sini adalah makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Apalagi mencampurkan rempah-rempah di dalamnya sehingga rasa autentik di dalamnya tetap terjaga. Kami juga tidak menggunakan santan kemasan yang biasanya mengandung bahan pengawet atau zat aditif lain,” kata pemilik Restoran Sederhana itu seperti dilansir dari ANTARA.

    Klaim tersebut selaras dengan temuan pakar gizi Universitas Andalas, Prof. Masrul, yang menekankan bahwa keseimbangan bahan dan cara pengolahan adalah kunci dari keberhasilan masakan Minang dalam menjaga kesehatan jantung meskipun menggunakan santan.

    Rempah-rempah yang digunakan dalam masakan Padang, seperti kunyit, jahe, lada, dan cabe, memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat menurunkan risiko peradangan dan mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah, dua faktor utama yang disebut Masrul memengaruhi kesehatan kardiovaskular.

    “Santan ini ternyata secara biokimia punya rantai ganda, jadi tidak termasuk yang tinggi resikonya. Sebab, kalau memang santan menjadi penyebab, saya pikir tentu dulu sudah lama dihentikan oleh masyarakat di sini. Yang kedua kaya akan bumbu itu sudah ada penelitian, rempah juga sebagai antioksidan, yang ketiga banyak sayuran,” katanya.

    Selain rempah-rempah, warisan kuliner khas Sumatra Barat, seperti dadih juga menjadi cerminan nilai-nilai kearifan lokal dan bentuk kepedulian terhadap kesehatan.

    Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Agam, 2021, produk olahan susu kerbau tersebut telah menjadi bagian dari tradisi sehari-hari masyarakat, yang tidak hanya sebagai hidangan lezat, tetapi juga sebagai penawar alami untuk mengendalikan kolesterol.

    Terbuat dari susu sapi yang difermentasi secara tradisional, dadih mengandung probiotik alami yang terbukti meningkatkan kesehatan pencernaan serta membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikroflora di usus, mendukung kesehatan pencernaan, dan meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan, termasuk lemak dari santan.

    ANTARA pun berkesempatan untuk menengok proses pembuatan dadih di kediaman Iskal, salah satu generasi penerus tradisi pembuatan dadih, yang tinggal di Ngarai Sianok, Bukittinggi, Sumatra Barat. Di sini, dadih dibuat dengan cara yang sangat tradisional, menggunakan susu kerbau segar yang diperah langsung dari ternak.

    Dadih yang diproduksi ini berasal dari kerbau peliharaan Iskal sendiri. Untuk menghasilkan susu yang berkualitas baik, kerbau perlu diberi makan rumput kering sehingga kadar airnya rendah dan susu yang dihasilkan tidak asam.

    Proses pembuatan dadih dimulai dengan pemanasan susu kerbau yang telah diperah, lalu disaring dan dimasukkan ke dalam bambu agar dapat mengikat bau dan lebih cepat mengental. Setelah itu, dicampurkan dengan bakteri probiotik alami yang berfungsi untuk fermentasi.

    Selama fermentasi berlangsung, susu berubah menjadi dadih dengan tekstur lembut dan rasa yang sedikit asam. Proses fermentasi ini memakan waktu beberapa jam hingga dadih siap disajikan.

    Umumnya, masyarakat mencampur dadih dengan makanan berlemak seperti sayur cincang, namun ada juga yg membuatnya sebagai hidangan penutup, seperti ampiang dadiah, penganan khas Sumatra Barat yang terbuat dari beras ketan.

    Masyarakat Ngarai masih banyak yang mengonsumsi dadih. Biasanya Iskal menjual dadih hingga ke pasar-pasar, bisa mencapai puluhan tabung dadih sehari.

    Rempah-rempah dan dadih menjadi dua unsur khas dari kuliner tradisional Sumatera Barat. Keduanya memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, yang pada gilirannya turut berkontribusi terhadap peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sumatra Barat.

    Namun, manfaat kesehatan kuliner tradisional ini tidak hanya terbatas pada pengolahan makanan yang cermat dan pemilihan bahan alami. Pemerintah daerah juga memainkan peran krusial dalam mengoptimalkan angka harapan hidup masyarakat dengan meningkatkan pencegahan dan penanganan penyakit, terutama penyakit katastropik dan kardiovaskular, yang kerap menjadi penyebab utama kematian di banyak negara, termasuk Indonesia.

    Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat Lila Yanwar mengungkapkan pentingnya deteksi dini dan pencegahan dalam menangani penyakit-penyakit yang berpotensi mematikan, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.

    Peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sumatra Barat kini tercatat mencapai 73,5 tahun atau hampir menyentuh rerata usia harapan hidup penduduk Indonesia yang mencapai 73,93 tahun.

    Ini merupakan pencapaian yang menggembirakan dan mencerminkan kemajuan signifikan dalam sektor kesehatan. Salah satu faktor yang berkontribusi pada pencapaian ini adalah kombinasi antara upaya preventif melalui pola makan sehat dan deteksi dini terhadap penyakit-penyakit katastropik, termasuk penyakit kardiovaskular yang sering menjadi penyebab utama kematian.

    Selain kebiasaan makan sehat yang sudah menjadi bagian dari budaya lokal, Dinkes Sumbar juga menekankan pentingnya mencegah dan mendeteksi penyakit lebih cepat untuk mengurangi kematian akibat penyakit. Pola hidup sehat itulah yang menjadikan angka harapan hidup penduduk Sumbar menjadi lebih baik.

    Dengan akses yang semakin baik terhadap layanan kesehatan dan keberhasilan program-program deteksi dini, masyarakat Sumatra Barat kini lebih mampu mengelola kesehatan mereka dengan lebih baik, yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan angka harapan hidup.

    Dinkes Sumbar memang intens turun ke lapangan bikin acara di setiap daerah terkait dengan gerakan masyarakat hidup sehat, seperti senam bersama, lalu menjadikan buah-buahan sebagai konsumsi saat rapat.

    Dengan demikian, masakan khas Minang yang selama ini sering ditakuti karena kandungan santan dan lemak jenuhnya, dari hasil riset Prof. Masrul itu, diketahui tidak berpengaruh negatif terhadap penurunan kesehatan masyarakat Sumatra Barat.

    Melalui pengolahan yang tepat serta keseimbangan penggunaan rempah-rempah–apalagi bila diiringi dengan mengonsumsi dadih–masakan Minang malah memberikan manfaat kesehatan, sepanjang dikonsumsi dengan bijak.

  • Beras dan Cabai Naik, Daging Sapi Turun

    Beras dan Cabai Naik, Daging Sapi Turun

    Jakarta: Harga sejumlah komoditas pangan pada Rabu secara umum fluktuatif. Harga beras premium, cabai keriting naik, sedangkan daging sapi murni turun.
     
    Melansir Antara, Rabu, 4 Desember 2024, berdasarkan data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,45 persen atau Rp70 menjadi Rp15.510 per kg.
     
    Sedangkan beras medium turun 0,67 persen atau Rp90 menjadi Rp13.390 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.460 per kg.
    Berikutnya komoditas bawang merah turun 0,08 persen atau Rp30 menjadi Rp39.420 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 0,48 persen atau Rp200 menjadi Rp41.980 per kg.
     
    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,97 persen atau Rp590 menjadi Rp30.470 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 0,37 persen atau Rp140 menjadi Rp38.040 per kg.
     

    Harga daging sapi turun
    Sedangkan, harga daging sapi murni turun 2,27 persen atau Rp3.060 menjadi Rp131.700 per kg; lalu daging ayam ras naik 0,47 persen atau Rp170 menjadi Rp36.630 per kg; telur ayam ras naik 2,11 persen atau Rp600 menjadi Rp29.010 per kg.
     
    Selanjutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,15 persen atau Rp120 menjadi Rp10.580 per kg; lalu gula konsumsi naik 0,56 persen atau Rp100 menjadi Rp18.080 per kg.
     
    Sementara itu untuk harga minyak goreng kemasan sederhana naik 1,29 persen atau Rp240 menjadi Rp18.800 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 1,45 persen atau Rp250 menjadi Rp17.010 per kg.
     
    Kemudian harga tepung terigu curah juga turun 0,50 persen atau Rp50 menjadi Rp10.050 per kg; begitu pun tepung terigu non curah turun 1,23 persen atau Rp160 menjadi Rp12.890 per kg. Harga jagung di tingkat peternak naik 9,00 persen atau Rp540 menjadi Rp6.540 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,74 persen atau Rp200 menjadi Rp11.320 per kg.
     
    Untuk harga ikan kembung terpantau naik 4,42 persen atau Rp1.650 menjadi Rp39.020 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 0,45 persen atau Rp110 menjadi Rp31.600 per kg; begitu pun ikan bandeng juga naik 0,78 persen atau Rp260 menjadi Rp33.770 per kg.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Petrokimia siapkan stok 316 ribu ton pupuk bersubsidi

    Petrokimia siapkan stok 316 ribu ton pupuk bersubsidi

    Stoknya kami siapkan cukup banyak, pupuknya juga sudah ada di kios-kios resmi, penebusannya lebih mudah. Petani terdaftar bisa menebus pupuk bersubsidi cukup dengan membawa KTP ke kios

    Gresik (ANTARA) – Petrokimia Gresik menyiapkan sebanyak 316.334 ton pupuk bersubsidi di kios-kios resmi untuk menjaga stok menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Anuurogo menyatakan, melalui adanya stok pupuk bersubsidi tersebut maka petani terdaftar dapat mengoptimalkan penebusan dengan proses yang mudah di akhir tahun ini.

    “Stoknya kami siapkan cukup banyak, pupuknya juga sudah ada di kios-kios resmi, penebusannya lebih mudah. Petani terdaftar bisa menebus pupuk bersubsidi cukup dengan membawa KTP ke kios,” katanya di Gresik, Jawa Timur, Rabu.

    Dwi menjelaskan, pemerintah pada pertengahan 2024 resmi menambah volume pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.

    Atas penambahan alokasi tersebut, selanjutnya Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan kontrak senilai 7,54 juta ton kepada Pupuk Indonesia untuk pemenuhan pupuk bersubsidi 2024.

    Ia menuturkan, penambahan ini dalam rangka mewujudkan swasembada pangan nasional sehingga diharapkan petani dapat menebusnya agar produktivitas pertanian nasional terus meningkat.

    Adapun stok pupuk bersubsidi yang disiapkan Petrokimia Gresik per 2 Desember 2024bterdiridari Urea 52.365 ton, NPK 246.875 ton, dan Petrogonik 17.094 ton.

    Sementara untuk memastikan kelancaran dalam penyaluran pupuk bersubsidi, Petrokimia Gresik telah melaksanakan digitalisasi pada semua lini bisnis termasuk proses distribusi dan pengelolaan pergudangan.

    Pemanfaatan teknologi ini sekaligus sebagai upaya Petrokimia Gresik untuk meningkatkan pengawasan sehingga pupuk bersubsidi yang tersalurkan tepat sasaran.

    Sejumlah aplikasi digital yang diciptakan Petrokimia Gresik untuk kelancaran distribusi antara lain Warehouse Management System (WMS), Sistem Scheduling Truk Online (SISTRO), dan Petrokimia Gresik Port Information System (Petroport).

    Selain itu, Petrokimia Gresik juga melakukan pemantauan ke daerah-daerah untuk memastikan stok langsung di lapangan dan memastikan pupuk bersubsidi diterima oleh petani terdaftar.

    Ia menambahkan, petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 1 Tahun 2024.

    Kriteria tersebut yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), dan menggarap lahan maksimal dua hektare.

    Untuk komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk sesuai regulasi ada sembilan komoditas yakni antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.

    Bagi petani yang tidak tercatat sebagai penerima pupuk bersubsidi, Dwi berharap petani tersebut segera mendaftarkan diri melalui Kelompok Tani (Poktan) di masing-masing daerahnya.

    Pemerintah memberikan kemudahan melalui regulasi terbaru yaitu pendataan petani penerima melalui e-RDKK (elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) dapat dievaluasi empat bulan sekali pada tahun berjalan.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024

  • Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Cabai Naik, Daging Sapi Turun – Page 3

    Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Cabai Naik, Daging Sapi Turun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat adanya pergerakan harga pada sejumlah komoditas pangan di tingkat pedagang eceran nasional pada Rabu pagi. Beberapa komoditas seperti harga beras premium dan cabai keriting mengalami kenaikan, sementara daging sapi murni justru mencatat penurunan.

    Menurut data Panel Harga Bapanas per pukul 08.00 WIB, dikutip dari ANTARA, Rabu (4/12/2024), harga beras premium naik sebesar 0,45 persen atau Rp70, menjadi Rp15.510 per kilogram (kg).

    Sebaliknya, beras medium turun 0,67 persen atau Rp90 menjadi Rp13.390 per kg, dan beras SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan) Bulog mengalami penurunan sebesar 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.460 per kg.

    Komoditas lain juga menunjukkan fluktuasi harga. Bawang merah turun tipis 0,08 persen atau Rp30 menjadi Rp39.420 per kg, sementara bawang putih bonggol naik 0,48 persen atau Rp200 menjadi Rp41.980 per kg.

    Kenaikan signifikan terlihat pada cabai merah keriting yang naik 1,97 persen atau Rp590 menjadi Rp30.470 per kg. Cabai rawit merah juga mencatat kenaikan, meskipun lebih kecil, yakni 0,37 persen atau Rp140 menjadi Rp38.040 per kg.

    Daging Ayam Naik

    Pada produk hewani, harga daging sapi murni turun sebesar 2,27 persen atau Rp3.060 menjadi Rp131.700 per kg. Sebaliknya, daging ayam ras naik 0,47 persen atau Rp170 menjadi Rp36.630 per kg, sementara telur ayam ras melonjak 2,11 persen atau Rp600 menjadi Rp29.010 per kg.

    Kenaikan harga pangan juga terjadi pada kedelai biji kering impor sebesar 1,15 persen atau Rp120 menjadi Rp10.580 per kg, serta gula konsumsi yang naik 0,56 persen atau Rp100 menjadi Rp18.080 per kg.

     

  • Wamentan Sudaryono Dorong Sumsel Capai Optimasi Lahan Rawa 106 Ribu Hektar Lebih Cepat

    Wamentan Sudaryono Dorong Sumsel Capai Optimasi Lahan Rawa 106 Ribu Hektar Lebih Cepat

    Liputan6.com, Ogan Ilir Pemerintah memiliki perhatian besar terhadap peningkatan produksi pertanian, termasuk pemanfaatan lahan rawa di Provinsi Sulsel. Untuk itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk mencapai target optimasi lahan rawa (Oplah) sebesar 106 ribu hektare secara cepat dan singkat.

    Wamentan meminta Provinsi Sumsel harus menjadi juara dalam program Oplah, diantara 12 provinsi lainnya. Pria yang akrab disapa Mas Dar ini menginginkan agar target 106 ribu hektare untuk Oplah serta 150 ribu hektare untuk cetak sawah baru dapat tercapai secara optimal di Provinsi Sumsel.

    “Saya berkeinginan, hanya ada satu kata, Sumsel harus jadi juara Oplah. Jangan sampai Sumsel ini kalah sama Merauke. Meski mereka start lebih dulu tapi yakinlah Sumsel yang menjadi juaranya,” kata Wamentan Sudaryono saat meninjau lokasi cetak sawah di Desa Arisan Jaya, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (3/12/2024).

    Wamentan Sudaryono menyampaikan, Provinsi Sumsel memiliki potensi besar dalam mendukung program swasembada pangan yang diusung Presiden Prabowo Subianto, serta mendukung kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Perbesar

    Dokumentasi Wamentan Sudaryono saat hadir ke lokasi cetak sawah di Desa Arisan Jaya, Kabupaten Ogan Ilir. (Foto: Istimewa)

    Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono mengajak jajaran Polri untuk turut serta dalam mendampingi masyarakat, khususnya dalam menjalankan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Program tersebut akan fokus pada penanaman cabai, bawang, dan komoditas penting lainnya, guna mengendalikan inflasi di daerah.

    “Untuk jajaran Polri nanti lebih diharapkan membina KRPL rumah Lestari untuk ditanami cabai, bawang dan seterusnya. Ini penting karena bisa menekan inflasi,” katanya.

    Selain itu, Wamentan Sudaryono menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap peningkatan produksi pertanian, termasuk pemanfaatan lahan rawa di Provinsi Sulsel.

    Perbesar

    Dokumentasi Wamentan Sudaryono saat hadir ke lokasi cetak sawah di Desa Arisan Jaya, Kabupaten Ogan Ilir. (Foto: Istimewa)

    Wamentan Sudaryono menjelaskan potensi lahan rawa memiliki peranan strategis dalam mendukung visi Presiden, yaitu mewujudkan swasembada pangan secara cepat dan singkat.

    “Dulu ketika beliau (Presiden Prabowo) jadi Ketua HKTI, beliau bilang kalau saya jadi Presiden saya akan fokus membangun lahan rawa di Sumsel. Dan Alhamdulillah, setelah beliau jadi presiden ternyata benar. Sekarang beliau memberikan prioritas yang utama kepada Sumatera Selatan, sama seperti janji beliau yang saya dengar kira-kira tahun 2011 lalu,” jelasnya.

    Perbesar

    Dokumentasi Wamentan Sudaryono saat hadir ke lokasi cetak sawah di Desa Arisan Jaya, Kabupaten Ogan Ilir. (Foto: Istimewa)

    Wamentan Sudaryono berharap dengan berbagai optimasi lahan rawa dan cetak sawah baru, Provinsi Sumsel dapat menjadi contoh sukses dalam memanfaatkan potensi lahan rawa untuk mencapai ketahanan pangan nasional.

     

    (*)