Tanaman: Cabai

  • Pasar Tumbuh jadi wadah edukasi penggiat urban farming di Jaktim

    Pasar Tumbuh jadi wadah edukasi penggiat urban farming di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur menjadikan Pasar Tumbuh sebagai wadah untuk mengedukasi penggiat pertanian perkotaan (urban farming) di wilayah itu.

    “Pasar Tumbuh juga sebagai sarana pembinaan dan edukasi bagi para penggiat urban farming di Jakarta Timur,” kata Asisten Perekonomian Pembangunan, dan Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Timur Fauzi di Jakarta Timur, Jumat.

    Fauzi menyebut, kegiatan Pasar Tumbuh kali ini merupakan penyelenggaraan ketiga sepanjang tahun 2025. Dalam kegiatan tersebut bukan sekadar bazar, melainkan juga ruang belajar bagi warga untuk meningkatkan keterampilan dalam mengelola pertanian perkotaan.

    “Hari ini saya bersama Sudin KPKP Jakarta Timur menghadiri Pasar Tumbuh yang pesertanya para penggiat urban farming. Selain penjualan hasil pertanian dan perikanan warga, juga ada kegiatan workshop dan edukasi mengenai pengendalian hama tanaman,” jelas Fauzi.

    Selain itu, Pasar Tumbuh yang digelar di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Timur ini juga menjadi sarana penjualan produk hasil pertanian, peternakan, dan perikanan warga.

    Dalam kegiatan ini, narasumber dari Kebun Bibit Jakarta Timur memberikan materi seputar jenis-jenis hama tanaman serta cara penanganannya.

    Fauzi berharap, pembinaan tersebut dapat menambah wawasan para penggiat urban farming agar mampu mengatasi hama dan penyakit tanaman secara mandiri.

    “Mudah-mudahan ini bisa menambah wawasan para penggiat urban farming bagaimana mengatasi hama dan penyakit tanaman di lingkungan mereka,” ucapnya.

    Kegiatan itu juga menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Jakarta Timur melalui Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) dalam mendukung pengembangan pertanian perkotaan.

    Menurut Fauzi, Jakarta Timur memiliki potensi lahan yang luas dan dapat dioptimalkan untuk kegiatan pertanian produktif.

    “Potensi lahan di Jakarta Timur luar biasa. Tinggal bagaimana kita mengoptimalkannya agar memberi manfaat ekonomi dan lingkungan bagi warga,” ujarnya.

    Selain sebagai ruang edukasi, Pasar Tumbuh juga berfungsi mendekatkan produk hasil pertanian kepada masyarakat.

    “Tadi saya lihat banyak ASN dan warga yang pulang olahraga sambil membawa belanjaan. Harganya pun sangat terjangkau, misalnya beli sayuran seperti kangkung hanya Rp5.000 sudah dapat banyak,” jelasnya.

    Ke depan, Pasar Tumbuh berpotensi diperluas ke wilayah lain di Jakarta Timur agar semakin banyak masyarakat dan penggiat urban farming yang dapat berpartisipasi langsung.

    “Ke depan mungkin bisa kita perluas ke kawasan lain yang memungkinkan, agar semakin banyak masyarakat dan penggiat urban farming yang bisa terlibat langsung,” ujar Fauzi.

    Adapun pasar tumbuh digelar pada Jumat (31/10) di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Timur, mulai pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB.

    Para peserta merupakan penggiat urban farming dari 10 kecamatan di Jakarta Timur yang menampilkan berbagai produk hasil olahan pertanian, perikanan, dan peternakan.

    Mereka merupakan individu dan kelompok yang telah berhasil memanfaatkan berbagai lahan kosong dan fasilitas umum menjadi area produktif, seperti kantor pemerintahan, RPTRA, puskesmas, RSUD, pekarangan warga, gang hijau, hingga lahan tidur.

    Beragam produk lokal akan dipamerkan dalam kegiatan ini, mulai dari sayuran hidroponik dan konvensional, buah segar, telur, tempe, tomat, terong, cabai, susu, kopi, jamu, jus, bibit tanaman, hingga aneka olahan pangan dan minuman hasil urban farming.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 5 Fakta Terkini Terungkap Sidang Ketiga Kasus Dugaan Penganiayaan Prada Lucky, Luka Ditabur Garam dan Cabai

    5 Fakta Terkini Terungkap Sidang Ketiga Kasus Dugaan Penganiayaan Prada Lucky, Luka Ditabur Garam dan Cabai

    Ibu almarhum Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey berbicara mengenai santunan yang diterima terkait kematian putranya. Dia menyebut ada penyerahan rumah dan sepeda motor dari Pangdam Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto.

    Selain itu Sepriana membenarkan adanya sejumlah pengiriman uang kepadanya untuk keperluan ibadat dan pemakaman Prada Lucky.

    “Misalnya, uang sejumlah Rp 5 juta itu untuk membayar tenda dan kursi karena waktu itu cukup banyak masyarakat yang hadir,” kata Sepriana saat menjadi saksi dalam persidangan di Pengadilan Militer Kupang, Rabu 29 Oktober 2025.

    Setelah itu pada malam ketiga, ia mengaku mendapat kiriman uang dari keluarga Dandim Rote Ndao, tempat ayah Prada Lucky, Christian Namo bertugas. Sedangkan untuk ibadat malam 40 hari ditanggung batalion.

    Sepriana juga mengungkap adanya pemberian uang sebesar Rp 220 juta dari 22 tersangka. Masing-masing menyerahkan Rp 10 juta. Uang itu diberikan beserta dengan surat pernyataan maaf dari para tersangka.

    “Tapi santunan ini bilangnya ada pernyataan yang harus ditandatangani. Pratu Napu ini menunjukkan HP-nya soal pernyataan itu, di situ saya membaca,” jelas Sepriana.

    “Di bawah nama itu ada nama saya untuk tanda tangan dan komandan batalion, tapi saya tidak mau,” sambungnya.

    Saat itu dia diperlihatkan dua surat pernyataan. Surat pernyataan pertama memuat nama tiga perwira yang akan membantu adik Prada Lucky yang masih kecil bila mereka kelak mau masuk TNI.

    Surat pernyataan kedua berisi nama 22 pelaku yang akan disidangkan lengkap dengan Nomor Registrasi Prajurit (NRP) masing-masing.

    “Pratu Napu menunjukkan lagi surat pernyataan kedua, dia bilang, ‘Mama, ini santunan tapi dibaca dulu,’ ada semua nama dan NRP lengkap mereka. Ditulis tiap pelaku menyerahkan uang Rp 10 juta. Jadi total Rp 220 juta,” jelasnya.

    Dalam surat itu memuat pernyataan maaf para terdakwa. Ia sebenarnya bisa memaafkan mereka dan mengikhlaskan tapi ia tidak ingin dengan cara rendah seperti itu.

    “Saya tidak mau. Saya protes. Kalau memang itu santunan untuk kedua adik almarhum buat apa nama pelaku ditulis di situ dan per pelaku kasih Rp 10 juta. Saya bilang nyawa anak saya itu tidak semurah itu. Saya perjuangkan anak saya masuk tentara susah payah dan satu asten tahu itu. Begitu murahkah nyawa anak saya?” tandas Sepriana dengan berurai air mata.

    Christian, ayah Prada Lucky sendiri tak tahu menahu soal adanya uang pemberian dari para prajurit melalui Letnan Infantri Made Juni Arta Dana.

    Ia menyampaikan ini saat ditanyai oleh pengacara terdakwa mengenai uang yang dikirim sebesar Rp 12 juta, Rp 5 juta dan Rp 12 juta.

    “Ada upaya-upaya dari pelaku, izin Bapak, saya tidak tahu. Saya komitmen, aturan dan keadilan yang penting bagi saya, apapun itu,” tegas Christian.

  • Bupati Ponorogo Bicara Taskintul, Solusi Pengentasan Kemiskinan

    Bupati Ponorogo Bicara Taskintul, Solusi Pengentasan Kemiskinan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Di tengah tingginya harga kebutuhan pokok, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menawarkan solusi nyata bagi masyarakat kecil. Dia memperkenalkan program Taskintul, singkatan dari Pengentasan Kemiskinan yang Betul. Sebuah gerakan untuk memanfaatkan lahan sempit menjadi sumber pangan dan pendapatan keluarga.

    Dengan semangat kemandirian, Bupati Sugiri menunjukkan bahwa pekarangan kecil pun bisa produktif jika dikelola dengan baik. Di halaman berukuran hanya dua kali tiga meter, dirinya memelihara 30 ekor ayam petelur. Berkat pakan sehat dan perawatan teratur, ayam-ayam itu mampu menghasilkan 22 hingga 24 butir telur setiap hari.

    Selain beternak, Bupati Sugiri juga mencontohkan pertanian rumah tangga di lahan sempit. Setiap ruang kosong diisi dengan polybag berisi tanah subur dan berbagai jenis sayuran, seperti cabai rawit, cabai keriting, tomat, kangkung, sawi, hingga tanaman dapur lainnya.

    Konsep sederhana ini dinilai efektif menghadapi lonjakan harga bahan pokok, sekaligus memperkuat ketahanan pangan keluarga. Bupati Sugiri menegaskan bahwa keterbatasan lahan tidak boleh menjadi alasan untuk tidak bisa bertani atau beternak.

    “Apalagi pekarangan rumah kita di lahan sempit, sudahlah antara rumah dengan tetangga atau tembok di situ pasti bisa dipakai ternak ayam walaupun kecil ayam petelur, terus di depan rumah ada pinggir-pinggir genteng bisa dipakai polybag-polybag, di lahan sempit apapun sudahlah Indonesia ini subur. Ayo kita berbuat yang penting asal ada kemauan yakin bisa. Apalagi saat ini harga melambung tinggi. Lah iya, ini solusi sekaligus menjawab tantangan ke depan. Modal bertani modal berternak tidak harus membutuhkan lahan lebar kalau semua rakyat sama betapa menjadi pusat telur,” ujar Bupati Sugiri Sancoko, Kamis (30/10/2025).

    Bupati menyebut, program Taskintul diharapkan menjadi gerakan kolektif masyarakat Ponorogo untuk menekan beban ekonomi rumah tangga. Pemerintah daerah bahkan berencana menyalurkan bantuan ayam petelur dan bibit tanaman bagi warga ekonomi menengah ke bawah, agar bisa meniru model yang Dia kembangkan.

    “Apalagi saat ini harga melambung tinggi, ini solusi sekaligus menjawab tantangan ke depan,” tegasnya.

    Menurut Bupati Sugiri, kemandirian pangan berbasis rumah tangga bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi juga pondasi pengentasan kemiskinan yang berkelanjutan. Orang nomor satu di Bumi Reog berharap, melalui program ini, masyarakat Ponorogo mampu memenuhi kebutuhan sendiri tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pasar.

    Dengan memadukan pertanian sederhana dan peternakan rumahan, konsep Taskintul menjadi bukti bahwa inovasi tak selalu harus mahal. Dari lahan sempit pun, kesejahteraan bisa tumbuh jika disertai kemauan dan kerja keras. (End

  • Perkuat ketahanan pangan, Pemkot Jaktim kembangkan “urban farming”

    Perkuat ketahanan pangan, Pemkot Jaktim kembangkan “urban farming”

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) memperkuat ketahanan pangan lokal dengan pengembangan pertanian perkotaan (urban farming) melalui pasar tumbuh yang ketiga.

    “Pasar tumbuh yang ketiga kalinya ini menjadi salah satu upaya strategis Pemkot Jakarta Timur dalam mendorong pengembangan urban farming atau pertanian perkotaan yang semakin diminati masyarakat,” kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto di Jakarta, Kamis.

    Kegiatan itu digagas oleh Sudin KPKP Jakarta Timur dan melibatkan berbagai unsur masyarakat, dunia usaha, dan perangkat daerah lintas sektor.

    Menurut Taufik, kegiatan pasar tumbuh juga menjadi bagian dari strategi Pemkot Jaktim untuk mendorong warga agar memanfaatkan lahan terbatas secara produktif.

    Melalui gerakan urban farming, masyarakat diajak menanam sayuran, beternak ikan atau mengolah hasil panen di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.

    “Kami ingin menjadikan urban farming sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat kota,” ujar Taufik.

    Dia pun berharap kegiatan itu dapat memperkuat jejaring antarpenggiat pertanian perkotaan, dunia usaha, dan pemerintah dalam upaya membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan.

    “Melalui pasar tumbuh, warga diharapkan semakin termotivasi untuk memanfaatkan lahan sempit di sekitar tempat tinggalnya secara produktif,” ucap Taufik.

    Kegiatan pasar tumbuh akan digelar pada Jumat, 31 Oktober 2025, di halaman Kantor Walikota Jakarta Timur, mulai pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB.

    Dalam kegiatan tersebut, peserta yang merupakan penggiat urban farming dari 10 kecamatan di Jakarta Timur itu akan menampilkan berbagai produk hasil olahan pertanian, perikanan, dan peternakan.

    Mereka merupakan individu dan kelompok yang telah memanfaatkan berbagai lahan kosong dan fasilitas umum menjadi area produktif, seperti kantor pemerintahan, ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), puskesmas, rumah sakit umum daerah (RSUD), pekarangan warga, gang hijau, serta lahan tidur.

    Beragam produk lokal turut dipamerkan dalam kegiatan itu, mulai dari sayuran hidroponik dan konvensional, buah segar, telur, tempe, tomat, terong, cabai, susu, kopi, jamu, jus, bibit tanaman, hingga aneka olahan pangan dan minuman hasil urban farming.

    “Kegiatan ini menjadi ruang apresiasi bagi para penggiat urban farming yang telah berkontribusi dalam mewujudkan kemandirian pangan di lingkungan masing-masing,” jelas Taufik.

    Pelaksanaan pasar tumbuh yang ketiga kalinya itu mengedepankan semangat kolaborasi lintas sektor.

    Kegiatan itu juga mendapatkan dukungan penuh dari Wali Kota Jakarta Timur beserta jajaran, serta melibatkan berbagai unsur, di antaranya Sudin Kebudayaan, Sudin Pemuda dan Olahraga, Sudin Parekraf, Sudin Kominfotik, Sudin Nakertrans, Baznas Bazis, Bank DKI, HIPMI Jakarta Timur, kecamatan, kelurahan, dan komunitas masyarakat.

    “Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan gerakan urban farming di Jakarta Timur. Dengan dukungan semua pihak, kami berharap gerakan ini terus tumbuh dan memperkuat ketahanan pangan lokal,” tutur Taufik.

    Melalui kegiatan itu, Pemkot Jakarta Timur menginginkan agar urban farming tidak sekadar menjadi tren sesaat, tetapi juga berkembang menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan.

    Selain membantu mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar wilayah, gerakan urban farming juga mampu meningkatkan perekonomian warga serta menciptakan lingkungan yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Disukai Warga +62, Makanan Ini Berisiko Picu Kanker Lambung dan Usus

    Disukai Warga +62, Makanan Ini Berisiko Picu Kanker Lambung dan Usus

    Jakarta

    Di Indonesia, cabai sudah menjadi bagian penting dalam banyak hidangan. Rasanya, seperti ada yang kurang jika makanan yang disajikan tidak pedas.

    Namun, terlalu banyak mengonsumsi cabai atau makanan pedas, memiliki risiko kesehatan. Seperti kanker lambung dan kanker perut.

    Dikutip dari Times of India, dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti telah melakukan riset apakah konsumsi cabai secara teratur dapat dikaitkan dengan risiko kesehatan, termasuk beberapa jenis kanker saluran cerna.

    Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Nutrition menemukan adanya hubungan yang kompleks antara cabai dan kanker saluran cerna.

    Meskipun asupan cabai dalam porsi sedang dapat memberikan beberapa efek perlindungan pada tubuh karena sifat antioksidannya, tapi jika makan dalam jumlah berlebih dapat meningkatkan risiko kanker yang memengaruhi esofagus, lambung, dan usus besar.

    Bagaimana Hubungannya?

    Senyawa bioaktif utama dalam cabai adalah capsaicin yang memberikan rasa pedas khas. Senyawa ini telah lama dipelajari manfaatnya bagi kesehatan, termasuk meredakan nyeri, efek anti-inflamasi, dan potensi pembakaran lemak.

    Namun, risiko terkait kanker juga masih beragam. Seperti yang ditemukan para peneliti, konsumsi cabai yang tinggi atau sering, terutama dalam bentuk mentah dan sangat pedas dapat menyebabkan iritasi kronis dan peradangan di saluran pencernaan.

    Seiring waktu, peradangan ini dapat menyebabkan kerusakan sel, suatu proses yang dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker.

    Tergantung dengan Kuantitas, Frekuensi, dan Metode Persiapan

    Meskipun memiliki risiko kanker, konsumsi cabai yang sedang mungkin tidak berbahaya dan bahkan dapat memberikan manfaat karena sifat anti-oksidan dan anti-inflamasi capsaicin yang mendukung metabolisme.

    Jenis cabai dan pola makan secara keseluruhan, seperti tidak didukung dengan asupan buah, sayur, dan serat yang cukup juga dapat memengaruhi risiko kanker, sehingga pentingnya pola makan seimbang.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/kna)

  • Barantin catat 2 juta lebih sertifikasi selama Januari-Oktober 2025

    Barantin catat 2 juta lebih sertifikasi selama Januari-Oktober 2025

    Jakarta (ANTARA) – Badan Karantina Indonesia (Barantin) mencatat sebanyak 2.070.988 sertifikasi karantina telah diterbitkan dalam periode 1 Januari sampai dengan 12 Oktober 2025.

    Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, Barantin menyebutkan dari angka tersebut, 881.668 di antaranya merupakan sertifikasi untuk karantina tumbuhan, lalu karantina ikan sebesar 636.900 dan 552.420 merupakan sertifikasi karantina hewan.

    Jika ditinjau dari kebutuhannya, 80,2 persen dari jumlah sertifikasi (1.660.937 sertifikat) ditujukan untuk kebutuhan antararea. Sedangkan, 300.008 sertifikat (14,49 persen) dan 110.043 sertifikat (5,3 persen) masing-masing ditujukan untuk kebutuhan ekspor dan impor ketiga komoditas tersebut.

    Berdasarkan daerah, menurut keterangan itu, Jawa Timur, Banten dan Lampung merupakan tiga provinsi dengan sertifikasi karantina tertinggi selama periode ini, masing-masing secara berurutan pencapaian 316.981 sertifikasi, 192.979 sertifikasi, dan 175.427 sertifikasi.

    Dari sisi pelanggaran karantina, Barantin mencatat terdapat 1.667 kali penahanan, 1.910 kali penolakan, dan 867 kali pemusnahan. Komoditas yang paling sering ditahan antara lain ayam, daging babi, beras, anggur, mangga, daging ayam, apel, jeruk, bibit, dan burung kicau.

    Lebih lanjut, Indonesia juga melakukan 564 penolakan komoditas impor seperti bawang putih, biji gandum, kacang kedelai, jahe, sapi, bungkil jagung, cabe kering, dan kacang tanah yang tidak memenuhi persyaratan dan mengirimkan notifikasi non-compliance (NNC) ke negara asal.

    Di sisi lain, Barantin juga memperkuat upaya kinerja melalui sejumlah kerja sama strategis di dalam maupun luar negeri.

    Untuk kerja sama domestik, Barantin telah melakukan kerja sama dengan delapan kementerian/lembaga (K/L) termasuk bersama Kemenkeu, KKP, BRIN, BNN, BSSN, Pemprov Sulawesi Selatan, BPOM, dan Kemen Imipas. Serta, ada kerja sama dengan 15 perguruan tinggi seperti UGM, IPB, USU, Unpad, dan Unibraw.

    Lebih lanjut, kerja sama luar negeri antara lain E-Cert bersama Australia, Selandia Baru, Belanda, dan Brazil; ASW bersama Thailand; dan E-Phyto via IPPC Hub dengan 30 negara antara lain Amerika Serikat, Chile, India, Prancis, dan Jerman.

    Barantin juga melakukan perjanjian dan kerja sama bilateral terkait perdagangan bebas (FTA) hingga pre-border, kerja sama subregional, multilateral yang meliputi SPS-WTO, hingga National Plant Protection Organization-IPPC.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Solar dryer dome Program Jaskop Bobby siap dimanfaatkan Desember 2025

    Solar dryer dome Program Jaskop Bobby siap dimanfaatkan Desember 2025

    Sekarang sudah masuk tahap pengadaan. Diperkirakan selesai pada awal Desember 2025.

    Medan (ANTARA) – Sebanyak 10 unit solar dryer dome Program Jaminan Kestabilan Harga Komoditas Pertanian (Jaskop) merupakan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution siap dimanfaatkan oleh para petani pada Desember 2025.

    “Sekarang sudah masuk tahap pengadaan. Diperkirakan selesai pada awal Desember 2025,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sumut Timur Tumanggor, di Medan, Selasa.

    Dia mengatakan pula, pada akhir tahun ini solar dryer dome merupakan alat pengering berbentuk kubah memanfaatkan energi matahari itu akan diserahkan kepada kelompok tani sebagai penerima manfaat.

    Bantuan solar dryer dome ini akan diperuntukkan bagi 10 kelompok tani pada dua kabupaten di Sumut, yakni Batu Bara dan Karo.

    “Pekan kedua di Desember tahun ini bantuan solar dryer dome sudah bisa diserahkan ke kelompok tani,” kata Timur lagi.

    Ia menjelaskan, solar dryer dome ini masing-masing berukuran 9×30 meter yang berkapasitas 2-2,5 ton dengan proses pengeringan berlangsung sekitar dua hingga tiga hari.

    Setiap unit solar dryer dome dilengkapi dengan dua mesin chopper berkapasitas 50 kilogram per jam, dan satu generator set 6.500 watt.

    Selain itu, kata Timur, setiap solar dryer dome dilengkapi satu unit gudang penyimpanan.

    Untuk pembangunan gudang saat ini masih tahap proses lelang, dan ditargetkan akan rampung pada pekan kedua Desember 2025.

    “Seluruhnya akan diserahkan bersamaan dengan solar dryer dome pada minggu ketiga Desember,” ujarnya.

    Menurut Timur, bantuan ini akan memberikan banyak manfaat bagi para petani, di antaranya menjaga stabilitas harga cabai merah tingkat petani, dan menjamin ketersediaan pasokan cabai merah sepanjang tahun, termasuk saat musim hujan.

    “Selama ini saat panen raya stok cabai melimpah dan harga turun. Dengan solar dryer dome, stok berlebih bisa dikeringkan dan disimpan lebih lama, sehingga petani tidak rugi,” kata dia.

    Penggunaan solar dryer dome juga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan pendapatan bagi petani melalui pengolahan produk, seperti cabai kering dan bubuk cabai.

    Kemudian, menciptakan ekosistem pertanian terpadu melibatkan koperasi, pemerintah desa, dan mitra terkait lainnya, serta memperkuat ketahanan pangan daerah.

    “Ini juga membuka peluang ekonomi baru di pedesaan,” kata Timur pula.

    Pewarta: Muhammad Said
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pupuk Kujang mulai membangun pabrik NPK Nitrat untuk kurangi impor

    Pupuk Kujang mulai membangun pabrik NPK Nitrat untuk kurangi impor

    Melalui pabrik NPK Nitrat Pupuk Kujang, kita bisa memproduksi NPK Nitrat sendiri, sehingga NPK Nitrat lebih mudah didapat petani.

    Karawang (ANTARA) – Pupuk Kujang resmi memulai pembangunan pabrik NPK Nitrat pertama di Indonesia berkapasitas 100.000 ton per tahun, untuk mengurangi ketergantungan impor.

    Direktur Pupuk Kujang Budi Santoso Syarif dalam keterangannya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa, mengatakan pembangunan pabrik NPK nitrat ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong produktivitas pertanian dan ketahanan pangan.

    “Melalui pabrik NPK Nitrat Pupuk Kujang, kita bisa memproduksi NPK Nitrat sendiri, sehingga NPK Nitrat lebih mudah didapat petani,” katanya.

    Dimulainya proyek pembangunan pabrik NPK Nitrat tersebut ditandai dengan penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, and Construction antara Pupuk Kujang dengan PT Rekayasa Industri.

    Kontrak kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Pupuk Kujang Budi Santoso Syarif dan Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih. Penandatanganan kerja sama itu disaksikan langsung oleh SVP Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia Herdijanto Utomo.

    Menurut Budi, pembangunan pabrik NPK Nitrat memiliki nilai strategis. Sebab selama ini, pupuk NPK berbasis nitrat yang digunakan di Indonesia mayoritas diimpor dari luar negeri. Dalam setahun, sekitar 500 ribu ton NPK Nitrat didatangkan dari luar negeri.

    “Dengan adanya pabrik NPK Nitrat pertama di Indonesia ini, petani Indonesia tak lagi sepenuhnya tergantung pada impor. Kita bisa buat sendiri, lebih mudah dijangkau petani,” katanya pula.

    Rencananya, kapasitas produksi pabrik NPK Nirat di Pupuk Kujang diproyeksikan mencapai 100.000 ton per tahun.

    Untuk proses pengerjaan pembangunannya akan memakan waktu selama 21 bulan. Direncanakan, pembangunan pabrik NPK Nitrat itu akan rampung pada kuartal III tahun 2027 dan akan berkontribusi menambah kapasitas produksi pupuk nasional mulai tahun tersebut.

    Direktur Utama PT Rekayasa Industri Triyani Utaminingsih mengatakan kerja sama ini merupakan amanah sekaligus bentuk kolaborasi di lingkungan Pupuk Indonesia Grup.

    “Kami harus menjalankan langkah strategis ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga bisa mewujudkan pabrik yang bisa menghasilkan pupuk berkualitas tinggi, dan efisien,” kata Triyani.

    SVP Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia Herdijanto Utomo menyampaikan, pembangunan pabrik NPK Nitrat di kawasan Pupuk Kujang diharapkan mampu berkontribusi dalam meningkatkan produksi pangan nasional.

    Pihaknya memilih kerja sama dengan PT Rekayasa Industri dalam pembangunan pabrik NPK Nitrat, karena menjadi bagian dari bentuk sinergi antar-BUMN.

    “Selain bertujuan agar bisa memenuhi kebutuhan pupuk NPK Nitrat dalam negeri, pabrik ini juga diharap bakal mendorong pertumbuhan ekonomi regional,” katanya lagi.

    Pupuk Kujang telah melakukan riset NPK Nitrat sejak awal tahun 2024. Dimulai dari tahap ideasi, dilanjutkan ke formulasi, hingga uji coba efikasi tanaman. Pengujian dilakukan di Kujang Kampioen, sebuah fasilitas kebun riset.

    Dalam uji coba tersebut, NPK Nitrat diaplikasikan ke berbagai tanaman seperti cabai, tomat, dan bawang merah.

    Riset tersebut sebagai persiapan panjang, agar NPK Nitrat yang dihasilkan berkualitas baik secara konsisten.

    Saat ini, sejumlah petani Indonesia mulai penasaran dengan NPK Nitrat tersebut. Di Brebes misalnya, puluhan petani bawang merah telah mengikuti demplot dan mulai mencoba sampel NPK Nitrat. Hasilnya, beberapa petani mengaku mendapat tanaman bawang merah yang lebih tahan terhadap kelembapan.

    Pupuk NPK Nitrat merupakan pupuk yang ramah lingkungan, karena pada saat pengaplikasiannya pada tanaman tidak ada emisi gas rumah kaca yang terlepas ke lingkungan.

    Untuk pupuk NPK Nitrat yang dihasilkan oleh Pupuk Kujang direncanakan akan diserap oleh sektor pertanian hortikultura, di antaranya produk sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan.

    Pewarta: M.Ali Khumaini
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tekan inflasi, Pemprov Sumut distribusikan 50 ton cabai dari Jawa

    Tekan inflasi, Pemprov Sumut distribusikan 50 ton cabai dari Jawa

    ANTARA – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melakukan intervensi pasar untuk mengatasi inflasi, dengan mendatangkan 50 ton cabai merah dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral Fitra Kurnia ditemui Selasa (28/10) mengatakan pembelian cabai merah diharapkan dapat menekan harga cabai di Sumut yang saat ini sudah melambung tinggi. (M. Valery Maulidzar S/Soni Namura/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendagri Minta Daerah Segera Kendalikan Harga jika Inflasi Tinggi

    Mendagri Minta Daerah Segera Kendalikan Harga jika Inflasi Tinggi

    Sumedang, Beritasatu.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah yang tingkat inflasinya berada di atas rerata nasional agar segera bertindak cepat melakukan pengendalian inflasi daerah. Langkah ini penting untuk menstabilkan harga komoditas pangan dan menjaga daya beli masyarakat.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi nasional pada September 2025 tercatat sebesar 2,65% (year on year). Meski tergolong terkendali, kondisi inflasi di tingkat daerah masih bervariasi, dengan sejumlah wilayah mencatat angka di atas rata-rata nasional.

    “Ini yang di atas nasional ini tolong diatensi. Sementara yang terlalu rendah sekali hati-hati,” ujar Tito saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (27/10/2025).

    Tito menjelaskan, pemerintah menargetkan angka inflasi sebesar 2,5% plus minus 1% sebagai batas ideal untuk menjaga keseimbangan kepentingan konsumen dan produsen. Namun, beberapa komoditas pangan menunjukkan kenaikan harga signifikan di berbagai daerah.

    Beberapa komoditas yang menjadi perhatian utama, antara lain:

    Cabai merah, naik di 235 kabupaten/kota.Telur ayam ras, meningkat di 229 daerah.Daging ayam ras, naik di 190 daerah.

    Sementara itu, harga beras dilaporkan relatif stabil di sebagian besar wilayah. Namun, Mendagri Tito Karnavian menegaskan pentingnya kewaspadaan dan intervensi cepat agar kenaikan harga di sejumlah daerah tidak berdampak luas terhadap inflasi nasional.

    Mendagri meminta pemerintah daerah rutin memantau data inflasi di wilayahnya dan segera mengambil tindakan jika inflasi berada di kategori tinggi.

    “Setelah itu lihat masuk enggak ke daerah inflasi tinggi atau tidak. Kalau tinggi, segera melakukan rapat koordinasi internal dan dengan stakeholder, distributor, Kadin mungkin, asosiasi pengusaha,” kata Tito.

    Menurutnya, ada dua aspek penting yang harus dicek oleh daerah, yaitu kecukupan suplai dan kelancaran distribusi komoditas.

    Jika pasokan mencukupi tetapi harga tetap tinggi, pemda harus memeriksa kemungkinan adanya praktik penimbunan oleh pelaku usaha.

    “Dapat untung boleh, tetapi jangan ditahan, barang naik harganya, baru kemudian lepas. Itu nakal-nakalnya di lapangan,” tegas Tito.

    Apabila pasokan barang kurang, pemda diminta segera menjalin kerja sama dengan daerah lain yang memiliki surplus produksi. Pemerintah daerah juga dapat menggunakan belanja tidak terduga (BTT) untuk membantu subsidi transportasi bahan pangan, agar harga tetap setara dengan daerah penghasil.

    Selain itu, Tito mendorong gerakan tanam pangan di daerah untuk meningkatkan ketersediaan komoditas yang mudah diproduksi. Sejumlah daerah sudah menunjukkan inovasi dalam program ini.

    Mendagri Tito Karnavian menegaskan, pemerintah pusat akan turun tangan jika daerah tidak mampu mengendalikan inflasi secara optimal.

    Langkah intervensi dapat dilakukan melalui kerja sama lintas kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Bulog, dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

    Upaya kolaboratif antara pusat dan daerah diharapkan dapat menjaga stabilitas harga komoditas serta mencegah inflasi melonjak di atas rerata nasional.