Tanaman: Cabai

  • Kementan Pastikan Stok Beras Tersedia 2 Juta Ton pada Momen Nataru

    Kementan Pastikan Stok Beras Tersedia 2 Juta Ton pada Momen Nataru

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan stok beras di momen perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) tetap tersedia. Stok beras yang tersedia tercatat sebanyak dua juta ton.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, stok beras tetap aman di momen liburan akhir 2024 ini.

    ”Alhamdulillah, stok kita aman. Terutama untuk stok beras kami sudah diskusi dan komunikasi dengan Bulog itu ada 2 juta ton,” kata Mentan dikutip dari keterangan resmi, Rabu (25/12/2024).

    Mentan Amran menuturkan, selain stok beras saat Nataru, stok pangan lainnya tetap aman dan tersedia hingga awal 2025. Stok pangan seperti telur, ayam dan cabai tersedia dengan harga tetap stabil.

    “Tidak hanya kecukupan produksi yang aman, harga komoditas juga terpantau stabil. Jadi sangat aman, harga bahan pangan juga terjadi penurunan,” ungkap Amran.

    Lebih lanjut, Amran juga menegaskan sejumlah daerah yang sudah dipantaunya, menunjukkan tren positif terhadap stabilitas harga komoditas strategis.

    “Salah satu contohnya adalah harga cabai yang mengalami penurunan signifikan,” katanya.

    Diketahui, tingkat inflasi diperkirakan ditutup dalam kisaran 1,4%-1,6% sampai dengan akhir 2024. Angka itu lebih rendah dari tahun 2023 yang mencapai 2,61%.

    Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi year on year (yoy) sebesar 1,55% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,33 pada November 2024.

    Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Telisa Aulia Falianty mengatakan, tren inflasi meredam pada pertengahan tahun.

    “Inflasi 2024 seperti kita tahu cenderung rendah. Terutama setelah pertengahan tahun, setelah momentum hari raya berakhir. Kalau saya prediksikan secara year on year sampai akhir tahun akan ada di angka 1,4% – 1,6%,” ucap Telisa, pada Rabu (25/12/2024).

    Selain itu, Telisa juga menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bergerak lambat dalam beberapa waktu ini tidak terjadi secara kebetulan. Selain tingkat konsumsi yang anjlok, seperti tercermin dari pelemahan daya beli, situasi geopolitik yang ikut mempengaruhi harga komoditas semakin menekan laju perekonomian nasional.

    “Karena memang kondisi global dan nasional yang kurang mendukung. Terutama dari sisi global, Kita tahu ada perlambatan pertumbuhan ekonomi China. Kemudian juga menurunnya harga komoditas global itu juga menjadi penyebab dari perlambatan pertumbuhan,” demikian urai Telisa.

    Namun, Kementan pastikan stok beras dan pangan lainnya aman saat momen Nataru atau jelang pergantian tahun dari 2024 menuju 2025.

  • Harga Pangan Hari Ini 25 Desember: Telur, Beras, hingga Bawang Turun

    Harga Pangan Hari Ini 25 Desember: Telur, Beras, hingga Bawang Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga pangan sebagian besar mengalami penurunan secara rata-rata nasional saat perayaan Hari Raya Natal 2024. Komoditas pangan yang turun harganya yaitu beras, bawang, cabai, hingga telur ayam.

    Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rabu (25/12/2024) pukul 07.41 WIB, harga beras premium mengalami penurunan sebesar 0,71% menjadi Rp15.310 per kilogram.

    Tidak hanya itu, harga beras medium turun 2,08% menjadi Rp13.190 per kilogram dibandingkan hari sebelumnya. Sedangkan, harga beras SPHP naik 0,24% menjadi Rp12.530 per kilogram.

    Komoditas pangan yang harga nya juga turun yaitu bawang putih bonggol turun 4,74% menjadi Rp40.600 per kilogram, sedangkan bawang merah turun 1,27% dengan harga Rp41.920 per kilogram.

    Di sisi lain, kedelai biji kering impor naik harganya 1,16% menjadi Rp10.500 per kilogram dan harga jagung tingkat peternak naik 8,09% menjadi Rp6.550 per kilogram. 

    Adapun, harga cabai merah keriting mengalami kenaikan 1,27% menjadi Rp41.920 per kilogram dan harga cabai rawit merah turun 6,47% menjadi Rp48.570 per kilogram.

    Di samping itu, harga telur ayam ras turun 4,05% menjadi Rp29.580 per kilogram. Sementara, harga daging ayam ras turun 0,21% menjadi Rp37.440 per kilogram. 

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 3,38% menjadi sebesar Rp130.830 per kilogram. Di sisi lain, harga gula konsumsi turun 1,94% menjadi Rp17.650 per kilogram. 

    Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp18.600 per liter atau naik 0,80% dari hari sebelumnya.

    Di sisi lain, harga tepung terigu curah turun 2,67% menjadi Rp9.850 per kilogram. Sedangkan, minyak goreng curah turun 1,65% menjadi Rp17.330 per liter.

    Berbagai jenis ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng memiliki harga bervariasi. Harga ikan kembung hari ini yaitu Rp42.180 per kilogram atau turun 9,05% dari hari sebelumnya. 

    Sementara itu, harga ikan tongkol naik 2,75% menjadi Rp33.240 per kilogram dan ikan bandeng turun 1,33% menjadi Rp33.480 per kilogram. 

  • Harga daging sapi Rp128.730 per kg, telur ayam Rp32.110 per kg

    Harga daging sapi Rp128.730 per kg, telur ayam Rp32.110 per kg

    Ilustrasi – Pedagang daging sapi melayani pembeli di kios daging Pasar Modern BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

    Harga daging sapi Rp128.730 per kg, telur ayam Rp32.110 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 24 Desember 2024 – 10:19 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Selasa mencatat, harga daging sapi murni turun menjadi Rp128.730 per kilogram (kg), sedangkan telur ayam ras naik menjadi Rp32.110 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.20 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, untuk beras premium naik 0,71 persen atau Rp110 menjadi Rp15.520 per kg.

    Sedangkan beras medium turun 0,15 persen atau Rp20 menjadi Rp13.470 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 1,28 persen atau Rp160 menjadi Rp12.650 per kg.

    Selanjutnya Komoditas bawang merah terpantau turun 1,60 persen atau Rp650 menjadi Rp39.990 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 1,95 persen atau Rp830 menjadi Rp43.340 per kg.

    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,70 persen atau Rp690 menjadi Rp41.350 per kg; sedangkan cabai rawit merah turun 4,83 persen atau Rp2.430 menjadi Rp47.920 per kg.

    Harga daging sapi murni juga naik 0,87 persen atau Rp6.590 menjadi Rp128.730 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 9,50 persen atau Rp3.540 menjadi Rp40.800 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 4,63 persen atau Rp1.420 menjadi Rp32.110 per kg.

    Kedelai biji kering (impor) terpantau naik 5,11 atau Rp530 menjadi Rp10.910 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 1,39 persen atau Rp250 menjadi Rp18.250 per kg.

    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana naik 3,09 persen atau Rp580 menjadi Rp19.350 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 6,62 persen atau Rp1.160 menjadi Rp16.350 per kg.

    Komoditas tepung terigu curah naik 2,88 persen atau Rp290 menjadi Rp10.370 per kg; begitu pula terigu non curah juga naik 2,37 persen atau Rp310 menjadi Rp13.390 per kg.

    Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik hingga 15,04 persen atau Rp910 menjadi Rp6.960 per kg; harga garam halus beryodium juga naik 6,50 persen atau Rp750 menjadi Rp12.290 per kg.

    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau turun 15,80 persen atau Rp6.090 menjadi Rp32.450 per kg; ikan tongkol juga turun 6,33 persen atau Rp2.050 menjadi Rp30.310 per kg; begitu pun ikan bandeng turun 2,68 persen atau Rp910 menjadi Rp33.000 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Daging Sapi Turun, Telur Ayam Naik

    Harga Daging Sapi Turun, Telur Ayam Naik

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada hari ini mencatat, harga daging sapi murni turun menjadi Rp128.730 per kilogram (kg), sedangkan telur ayam ras naik menjadi Rp32.110 per kg.
     
    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas, dikutip dari Antara, Selasa, 24 Desember 2024, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, untuk beras premium naik 0,71 persen atau Rp110 menjadi Rp15.520 per kg.
     
    Sedangkan beras medium turun 0,15 persen atau Rp20 menjadi Rp13.470 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 1,28 persen atau Rp160 menjadi Rp12.650 per kg.
    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 1,60 persen atau Rp650 menjadi Rp39.990 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 1,95 persen atau Rp830 menjadi Rp43.340 per kg.
     
    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,70 persen atau Rp690 menjadi Rp41.350 per kg; sedangkan cabai rawit merah turun 4,83 persen atau Rp2.430 menjadi Rp47.920 per kg.
     

     

    Harga daging sapi murni naik 0,87%

    Harga daging sapi murni juga naik 0,87 persen atau Rp6.590 menjadi Rp128.730 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 9,50 persen atau Rp3.540 menjadi Rp40.800 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 4,63 persen atau Rp1.420 menjadi Rp32.110 per kg.
     
    Kedelai biji kering (impor) terpantau naik 5,11 atau Rp530 menjadi Rp10.910 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 1,39 persen atau Rp250 menjadi Rp18.250 per kg.
     
    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana naik 3,09 persen atau Rp580 menjadi Rp19.350 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 6,62 persen atau Rp1.160 menjadi Rp16.350 per kg.
     
    Komoditas tepung terigu curah naik 2,88 persen atau Rp290 menjadi Rp10.370 per kg; begitu pula terigu non curah juga naik 2,37 persen atau Rp310 menjadi Rp13.390 per kg.
     
    Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik hingga 15,04 persen atau Rp910 menjadi Rp6.960 per kg; harga garam halus beryodium juga naik 6,50 persen atau Rp750 menjadi Rp12.290 per kg.
     
    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau turun 15,80 persen atau Rp6.090 menjadi Rp32.450 per kg; ikan tongkol juga turun 6,33 persen atau Rp2.050 menjadi Rp30.310 per kg; begitu pun ikan bandeng turun 2,68 persen atau Rp910 menjadi Rp33.000 per kg.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Petani Sebut Tak Ada Cabai Rp 3.000/Kg: Sekarang Rp 30.000-Rp 45.000/Kg

    Petani Sebut Tak Ada Cabai Rp 3.000/Kg: Sekarang Rp 30.000-Rp 45.000/Kg

    Jakarta

    Petani cabai mengatakan saat ini tidak ada harga cabai di kisaran Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per kilogram (Kg). Ketua Asosiasi agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Abdul Hamid mengatakan saat ini rata-rata harga cabai dari Rp 30.000/kg sampai Rp 45.000/kg.

    Abdul Hamid merinci untuk cabai merah besar (CMB) dan cabai merah keriting (CMK) berada di kisaran Rp 30.000/kg di petani. Sementara cabai rawit merah (CRM) betada di level Rp 40.000/kg.

    “Jadi nggak ada namanya (harga cabai) Rp 3.000 dalam minggu ini. Nggak ada,” kata dia kepada detikcom, Selasa (24/12/2024).

    Abdul Hamid mengungkap stok semua jenis cabai masih dalam kondisi aman. Hanya saja kenaikan disebabkan karena tingginya permintaan dan gagal panen di beberapa tempat akibat cuaca ekstrem.

    “Sebenarnya stoknya banyak yang CMB dan CMK. Cuma memang belum panen, banyak yang rusak. Sebenarnya ini psikologis, tapi ditambah masalah iklim, ada yang banjir. CRM itu 2-3 hari lalu di pasar induk itu Rp 60.000. Sekarang turun lagi sekitar Rp 45.000-Rp 46.000,” terangnya.

    Terkait CRM, memang diprediksi akan mengalami lonjakan yang signifikan. Hal ini melihat sentra produksi CRM mengalami bencana banjir. Abdul Hamid menyebut, untuk CRM diprediksi akan menembus Rp 60.000/kg di petani.

    “Saya tanya kawan-kawan kenapa ‘wah banjir pak, nggak bisa panen’. Kalau stok dengan harga tinggi beda ya, kalau stok nggak ada, karena nggak panen, kan kalau panen nggak disimpan, langsung dikirim,” ucapnya.

    “Ya terus akan naik sekali di minggu 2 dan 3 bulan Januari (2025). Itu berdasarkan rapat kami,” jelas dia.

    Melihat kenaikan harga cabai di level petani, berdasarkan data Panel Harga Pangan Nasional milik Bapanas, harga cabai merah keriting Rp 42.460/kg secara rata-rata nasional dan harga cabai rawit merah Rp 51.930/kg.

    Adapun harga acuan pembelian (HAP) cabai merah keriting di tingkat petani Rp 22.000/kg sampai Rp 29.600/kg dan cabai rawit merah Rp 25.000/kg sampai Rp 31.500/kg. Kemudian HAP cabai rawit merah di tingkat konsumen Rp 40.000-Rp 57.000/kg. HAP cabai merah keriting Rp 37.000-Rp 55.000/kg.

    Aturan itu tertuang pada Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 17 Tahun 2023 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Kedelai, Bawang Merah, Cabai Rawit Merah, Cabai Merah Keriting, Daging Sapi/Kerbau, dan Gula Konsumsi.

    Sebelumnya, harga cabai di level petani anjlok ke level Rp 3.000 per kilogram hingga Rp 5.000 per kg. Angka itu memang jauh dari Harga Acuan Pembelian (HAP) baik itu cabai rawit merah dan cabai merah keriting.

    Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di kantor Kementerian Pertanian, Senin (23/12) lalu. Namun dirinya tak menjelaskan berada di mana temuan harga cabai yang sangat rendah itu.

    “Harga cabai di daerah, ada daerah yang kami kunjungi, itu harganya Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per kilogram. Ini sangat turun drastis,” kata Amran.

    (kil/kil)

  • Harga Bawang hingga Daging Ayam Naiknya Tinggi Banget Nih

    Harga Bawang hingga Daging Ayam Naiknya Tinggi Banget Nih

    Jakarta

    Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) periode 2024-2025, sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga ini terjadi utamanya pada bawang merah dan bawang putih, cabai rawit maupun keriting, hingga daging ayam.

    Berdasarkan pantauan detikcom di sejumlah pasar pada Selasa (24/12/2024), tercatat kenaikan harga komoditas yang cukup signifikan jika dibandingkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas).

    Di Pasar Modern BSD Tangerang Selatan misalnya, harga bawang merah dan bawang putih naik hampir Rp 20.000 per kg. Dari harga rata-rata Bapanas Rp 40.740 per kg untuk bawang merah, menjadi Rp 60.000 per kg. Harga tersebut juga berlaku untuk bawang putih, yang harga rata-rata Bapanas di kisaran Rp 42.500 per kg.

    Sementara cabai keriting dan rawit merah, kenaikan harga hingga Rp 50.000, yakni Rp 100.000 per kg. Sedangkan dari harga rata-rata Bapanas, untuk cabai keriting Rp 41.340 per kg dan cabai rawit merah Rp 50.370 per kg.

    “Kalau hari biasa paling kita jual mentoknya Rp 80.000 sampai Rp 70.000,” kata salah seorang pedagang sayur, Riki (26), saat ditemui detikcom di Pasar Modern BSD, Tangerang Selatan, Selasa (24/12/2024).

    Komoditas tersebut juga mengalami kenaikan harga di Pasar Tradisional Ciputat, Tangerang Selatan. Berdasarkan pantauan detikcom, harga bawang merah di Pasar Ciputat melonjak dari rata-rata harga Bapanas, yakni Rp 70.000 per kg.

    Salah seorang pedagang sayur di Pasar Ciputat, Tia (40) menyebut bahwa kenaikan harga sejumlah bahan pokok sering terjadi di bulan Desember. Khususnya, kata Tia, kenaikan harga terjadi jelang perayaan hari raya dan pergantian tahun. Terlebih musim hujan juga dianggap mempengaruhi hasil panen dan mengerek harga jual.

    “Bulan Desember memang kenaikan harga, pada naik. Biasanya kalau mau Natal naik,” kata Tia.

    Meski tak signifikan seperti bawang dan cabai, harga daging ayam pun turut mengalami melonjak jelang Nataru periode 2024-2025. Di Pasar Modern BSD misalnya, harga daging ayam per kg berada di kisaran Rp 43.000 dari harga sebelumnya Rp 38.000. Adapun panel harga Bapanas untuk daging ayam ras di kisaran Rp 37.090 per kg.

    Sementara di Pasar Tradisional Ciputat, harga daging ayam berada di kisaran Rp 50.000. Salah seorang pedagang daging ayam ras di Pasar Ciputat, Nani (39), menyebut harga komoditas yang dijualnya naik Rp 5.000 dari harga awal.

    “Biasanya Rp 45.000 jadi Rp 50.000 Natal dan Tahun Baru,” jelas Nani.

    Lihat juga Video: Kunjungi Pasar Salakan, Jokowi Temui Harga Bawang Putih Mahal

    (kil/kil)

  • Harga Cabai di Petani Cuma Rp 3.000/Kg

    Harga Cabai di Petani Cuma Rp 3.000/Kg

    Jakarta

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap harga cabai di petani anjlok ke level Rp 3.000 per kilogram (kg) sampai Rp 5.000/kg. Angka itu memang jauh dari Harga Acuan Pembelian (HAP) baik itu cabai rawit merah dan cabai merah keriting.

    “Harga cabai di daerah, ada daerah yang kami kunjungi, itu harganya Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per kilogram. Ini sangat turun drastis,” kata Amran, di Kementerian Pertanian, Senin (23/12/2024).

    Hal itulah yang menyebabkan harga cabai di pasaran cenderung rendah. Padahal dalam aturan pemerintah HAP cabai merah keriting saja Rp 22.000/kg sampai Rp 29.600/kg dan cabai rawit merah Rp 25.000/kg sampai Rp 31.500/kg.

    Aturan itu tertuang pada Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 17 Tahun 2023 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Kedelai, Bawang Merah, Cabai Rawit Merah, Cabai Merah Keriting, Daging Sapi/Kerbau, dan Gula Konsumsi.

    Meski demikian, dia menjamin stok pangan menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dalam kondisi aman. Amran menyebutkan stok beras sebesar 2 juta ton.

    “Alhamdulillah, stok kita aman. Terutama untuk stok beras kami sudah diskusi dan komunikasi dengan Bulog itu ada 2 juta ton,” kata Amran.

    Selain beras, Amran menyebutkan kecukupan sejumlah komoditas lainnya, seperti telur, ayam, cabai, dan lainnya. Tidak hanya kecukupan produksi yang aman, harga komoditas juga terpantau stabil.

    “Jadi sangat aman, telur ayam, cabai, sangat aman. Bahan pangan juga terjadi penurunan,” ungkapnya.

    Amran juga mengungkapkan hasil kunjungan lapangan ke sejumlah daerah yang menunjukkan tren positif terhadap stabilitas harga komoditas strategis. Salah satu contohnya adalah harga cabai yang mengalami penurunan signifikan.

    Oleh karena itu, Kementan akan terus memantau perkembangan dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan di seluruh masyarakat Indonesia selama periode Nataru.

    Tidak hanya itu, menyambut tahun 2025, Kementan telah mempersiapkan langkah strategis untuk mendukung program besar Presiden Prabowo Subianto. Mulai dari pembahasan pupuk subsidi, perbaikan irigasi, dukungan kepada program pangan bergizi, serta utamanya strategi mewujudkan swasembada pangan.

    “Kemudian rencana kita ke depan 2025, kita sudah siapkan dari sekarang. Kita kerja keras agar swasembada secepat-cepatnya sesuai arahan Presiden Prabowo,” pungkasnya.

    (kil/kil)

  • Cabai Rawit Naik, Minyak Goreng Turun

    Cabai Rawit Naik, Minyak Goreng Turun

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif, cabai rawit merah naik menjadi Rp49.860 per kilogram (kg), sedangkan minyak goreng kemasan sederhana turun menjadi Rp18.420 per kg pada hari ini.
     
    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.20 WIB, seperti dikutip dari Antara, Senin, 23 Desember 2024, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,19 persen atau Rp30 menjadi Rp15.430 per kg.
     
    Begitu pun beras medium naik 0,30 persen atau Rp40 menjadi Rp13.510 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog stabil di harga Rp12.500 per kg.
     
    Selanjutnya Komoditas bawang merah terpantau turun 5,20 persen atau Rp1.420 menjadi Rp39.150 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 0,71 persen atau Rp770 menjadi Rp41.730 per kg.
     
    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 9,54 persen atau Rp3.680 menjadi Rp42.270 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 5,43 persen atau Rp2.570 menjadi Rp49.860 per kg.
     
    Selanjutnya harga daging sapi murni juga naik 0,57 persen atau Rp770 menjadi Rp136.200 per kg; begitu pun daging ayam ras naik 0,54 persen atau Rp200 menjadi Rp37.350 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 2,09 persen atau Rp640 menjadi Rp31.250 per kg.
     

     

    Harga minyak goreng kemasan turun 1,6%
     
    Selanjutnya, kedelai biji kering (impor) terpantau turun 3,47 atau Rp360 menjadi Rp10.020 per kg; begitu pun gula konsumsi turun 0,44 persen atau Rp80 menjadi Rp17.910 per kg.
     
    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 1,60 persen atau Rp300 menjadi Rp18.420 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 3,54 persen atau Rp620 menjadi Rp16.870 per kg.
     
    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 4,34 persen atau Rp440 menjadi Rp9.690 per kg; begitu pula terigu non curah turun 0,84 persen atau Rp110 menjadi Rp12.970 per kg.
     
    Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik hingga 40,33 persen atau Rp2.440 menjadi Rp8.490 per kg; sementara itu harga garam halus beryodium turun 0,84 persen atau Rp110 menjadi Rp12.970 per kg.
     
    Sementara itu, untuk harga ikan kembung terpantau naik 1,30 persen atau Rp490 menjadi Rp38.300 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 2,67 persen atau Rp850 menjadi Rp32.690 per kg; sementara itu ikan bandeng turun 0,06 persen atau Rp20 menjadi Rp33.490 per kg.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Mentan Amran Sebut Stok Bahan Pangan Masih Aman untuk Perayaan Nataru

    Mentan Amran Sebut Stok Bahan Pangan Masih Aman untuk Perayaan Nataru

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman memastikan, ketersediaan bahan pangan untuk perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dalam kondisi aman.

    Ia juga menyampaikan, stok bahan pangan utama, seperti beras, telur, ayam, dan cabai, cukup mencukupi dan menunjukkan tren penurunan harga.

    Dalam kesempatan tersebut, Mentan Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, stok beras untuk Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dipastikan aman, dengan jumlah mencapai dua juta ton berkat kerja sama dengan Perum Bulog.

    “Alhamdulillah, stok kita aman. Bahkan, di beberapa daerah, kami melihat harga bahan pangan, seperti cabai, mengalami penurunan yang signifikan. Harga cabai di beberapa tempat bahkan turun menjadi Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per kilogram,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada awak media, Senin (23/12/2024).

    Selain itu, Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan, ketersediaan komoditas lainnya, seperti telur, ayam, dan cabai, berada pada tingkat yang aman, dan harga-harga tersebut mengalami penurunan. Pemerintah juga memastikan distribusi pupuk untuk petani akan dimulai pada 1 Januari 2025.

    Untuk memudahkan distribusi, petani akan dapat mengambil pupuk menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    Menteri Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan fokus pada beberapa program prioritas pada 2025, antara lain swasembada pangan, pengembangan biofuel, hilirisasi pertanian, dan peningkatan konsumsi pangan bergizi. 

    Ia optimistis produksi pertanian pada 2025 akan meningkat, berdasarkan data sementara dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan kenaikan hasil panen pada Januari hingga Februari.

    “Meski ada tantangan, seperti banjir di beberapa wilayah, kami yakin dampaknya tidak signifikan terhadap total luas lahan pertanian yang mencapai 7,4 juta hektare. Kami akan terus melakukan mitigasi risiko untuk memastikan keberlanjutan produksi pertanian,” tambahnya.

    Mentan Andi Amran Sulaiman juga menyampaikan, Kementan siap memenuhi target swasembada pangan pada 2025, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Untuk mendukung hal ini, Kementan berencana memperbaiki irigasi bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan rakyat (PUPR) serta mempercepat pelaksanaan program cetak sawah dan penyediaan alat mesin pertanian.

    Pemerintah telah menandatangani kontrak pengadaan pupuk, yang akan siap didistribusikan kepada petani mulai Januari 2025. Pendistribusian pupuk akan dilakukan dengan menggunakan sistem KTP untuk mempermudah petani dalam memperoleh kebutuhan pupuk di kios-kios yang telah disiapkan di seluruh Indonesia.

    “Petani tidak boleh dipersulit dalam memperoleh pupuk. Sistem ini akan mempermudah mereka, dan distribusi pupuk akan langsung dilakukan pada 1 Januari,” kata Amran.

    Mentan Andi Amran Sulaiman menjelaskan, berdasarkan data BPS, produksi pertanian di bulan November hingga Desember menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan, dan diperkirakan hasil panen akan terus meningkat pada Januari hingga Februari.

    Ia menambahkan, Kementan akan terus memantau perkembangan ini untuk memastikan sektor pertanian terus berkembang.

    Dengan program-program yang telah disiapkan dan kebijakan yang matang, Kementerian Pertanian optimis bisa mengamankan stok bahan pangan di momen Nataru dan mencapai target swasembada pangan pada 2025.

  • Mentan Sebut Stok Telur, Ayam, Beras, Cabai Aman Saat Libur Natal dan Tahun Baru – Halaman all

    Mentan Sebut Stok Telur, Ayam, Beras, Cabai Aman Saat Libur Natal dan Tahun Baru – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan stok telur, ayam, beras, cabai aman menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Alhamdulillah, stok kita aman. Terutama untuk stok beras kami sudah diskusi dan komunikasi dengan Bulog itu ada 2 juta ton,” ujar Amran di Kementan, Jakarta, Senin (23/12/2024).

    Selain beras, Mentan Amran menyebutkan kecukupan sejumlah komoditas lainnya, seperti telur, ayam, cabai, dan lainnya. Tidak hanya kecukupan produksi yang aman, harga komoditas juga terpantau stabil.

    “Jadi sangat aman, telur ayam, cabai, sangat aman. Bahan pangan juga terjadi penurunan,” ucap Amran.

    Amran mengatakan, pemerintah akan terus memantau perkembangan dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan di seluruh masyarakat Indonesia selama periode Nataru.

    Tidak hanya itu, menyambut tahun 2025, Kementan telah mempersiapkan langkah strategis untuk mendukung program besar Presiden Prabowo Subianto. Mulai dari pembahasan pupuk subsidi, perbaikan irigasi, dukungan kepada program pangan bergizi, serta utamanya strategi mewujudkan swasembada pangan.

    “Kemudian rencana kita ke depan 2025, kita sudah siapkan dari sekarang. Kita kerja keras agar swasembada secepat-cepatnya sesuai arahan Presiden Prabowo,” ujar Amran.