Tanaman: Cabai

  • Harga Pangan Jumat (7/11/2025): Beras Kualitas Medium-Super Turun

    Harga Pangan Jumat (7/11/2025): Beras Kualitas Medium-Super Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata aneka beras, mulai dari kualitas medium dan super di pasar tradisional mengalami penurunan di semua provinsi pada Jumat (7/11/2025).

    Berdasarkan data yang tersaji di laman resmi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada pukul 09.15 WIB, harga rata-rata beras kualitas medium I turun Rp300 atau 1,89% dibandingkan kemarin (6/11/2025) menjadi Rp15.600 per kilogram di pasar tradisional.

    Senada, harga rata-rata beras kualitas medium II juga turun sebesar 4,46% menjadi Rp15.000 per kilogram. Selain itu, harga rata-rata beras kualitas super I dan super II masing-masing juga turun menjadi Rp16.500 per kilogram dan Rp15.950 per kilogram.

    Untuk harga rata-rata beras kualitas bawah I turut mengalami penurunan sebesar 3,81% dan kini dibanderol di level Rp13.900 per kilogram. Serta, harga rata-rata beras kualitas bawah II turun 4,2% menjadi Rp13.700 per kilogram.

    Di sisi lain, harga rata-rata cabai merah besar di pasar tradisional naik 14,75% menjadi Rp56.800 per kilogram. Sama halnya dengan cabai merah keriting yang rata-rata harganya dibanderol Rp54.200 per kilogram atau naik 1,31%.

    Berbeda dengan harga cabai rawit hijau yang justru turun 6,46% dan kini secara rata-rata berada di level Rp34.000 per kilogram. Serta harga cabai rawit merah secara rata-rata yang turun 3,94% menjadi Rp39.050 per kilogram.

    Kenaikan harga pangan juga terjadi pada bawang merah ukuran sedang yang dibanderol Rp42.250 per kilogram atau naik 1,2% dibandingkan kemarin. Sementara itu, harga rata-rata bawang putih ukuran sedang di pasar tradisional turun 3,59% menjadi Rp37.600 per kilogram.

    Kemudian, harga rata-rata daging ayam ras segar turun 7,87% menjadi Rp35.100 per kilogram dan telur ayam ras segar juga turun 1,11% menjadi Rp31.050 per kilogram.

    Berikutnya, harga rata-rata daging sapi kualitas I dan II masing-masing turun menjadi Rp131.650 per kilogram dan Rp126.100 per kilogram. Lebih lanjut, untuk harga rata-rata gula pasir kualitas premium dan lokal juga turun menjadi Rp19.600 per kilogram dan Rp17.450 per kilogram.

    Di sisi lain, harga minyak goreng curah, kemasan bermerek I, dan kemasan bermerek II kompak mengalami kenaikan. Secara terperinci, harga rata-ratanya adalah Rp19.100 per kilogram, Rp23.200 per kilogram, dan Rp21.600 per kilogram.

  • Selang Kompresor dan Ketidakbedayaan Prada Lucky Melawan Keberingasan Para Senior

    Selang Kompresor dan Ketidakbedayaan Prada Lucky Melawan Keberingasan Para Senior

    Sidang sebelumnya menyingkap sesuatu yang lebih menyedihkan, keacuhan. Beberapa prajurit lain mengaku melihat luka-luka di tubuh Lucky, namun tak satu pun berani menolong.

    Oditur Militer Letkol Chk Yusdiharto menegur keras sikap tersebut.

    “Kok cuek banget sih, enggak mau tahu kawan kondisinya kayak gitu? Udah tahu luka kena selang, masa iya diam aja?” katanya tegas.

    Letda Ckm Eman Yudhi Wana Prakarsa, Danton Evakuasi yang sempat memeriksa Lucky, mengaku hanya melihat luka di punggung dan lengan tanpa pemeriksaan lanjutan. Ia beralasan tak ada perintah untuk membawa korban ke Kamar Sakit Anggota.

    Ketika ditanya penyebab luka-luka itu, Eman menjawab, “Mungkin bekas pukulan.” “Pukul pakai apa?” tanya oditur. “Pakai selang,” jawabnya singkat.

    Dalam kesaksian Prada Jemi Langga, terungkap tindakan sadis lain. Ia diperintahkan oleh salah satu terdakwa, Pratu Aprianto Rede Radja, untuk membuat ramuan cabai, garam, air, dan minyak — campuran yang kemudian dioleskan ke luka Lucky.

    “Saya diperintahkan untuk ditaruh di punggung yang luka-lukanya belum kering,” kata Jemi.

    Oditur menegaskan bahwa tindakan itu adalah penyiksaan, bukan perawatan. Jemi mengaku tahu ramuan itu akan menimbulkan rasa perih, tapi tetap melaksanakan perintah karena takut.

    “Siap, karena perintah dari terdakwa empat,” ujarnya.

    Sementara saksi lain, Prada Arnoldus Seran, menyebut salah satu terdakwa, Pratu Ahmad Ahda, datang dalam keadaan mabuk.

    “Pas Ahmad Ahda datang, saya mencium bau alkohol. Siap, Moke,” katanya, menyebut minuman keras khas NTT.

    Arnoldus mengaku diperintah membeli rokok sekitar pukul 03.00 dini hari, namun memilih kabur karena takut turut dipukuli.

    “Takut dipukul juga,” ucapnya pelan.

    Dalam dakwaan oditur militer, empat terdakwa utama  Pratu Ahmad Ahda, Pratu Emeliano De Araujo, Pratu Petrus Nong Brian Semi, dan Pratu Aprianto Rede Radja  disebut melakukan penyiksaan selama dua malam berturut-turut, 29–30 Juli 2025.

    Pada malam pertama, Lucky dan rekan leting-nya, Prada Richard, dipukul, dicambuk, dan disundut rokok. Malam berikutnya, aksi berlanjut lebih brutal. Para terdakwa datang dalam keadaan mabuk, memukul korban bertubi-tubi hingga tubuh Lucky kehilangan kekuatan.

    Hasil autopsi menunjukkan, prajurit muda itu mengalami penurunan hemoglobin parah akibat luka berat dan kehilangan darah, hingga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit pada 6 Agustus 2025.

     

  • 14 pelaku tawuran bawa senjata dan air cabai diamankan di Pesanggrahan

    14 pelaku tawuran bawa senjata dan air cabai diamankan di Pesanggrahan

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengamankan sebanyak 14 pelaku tawuran yang membawa senjata tajam dan air cabai di Jalan H Radin Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    “Sudah 14 orang kami amankan,” kata Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Dia mengatakan tawuran itu terjadi pada Selasa (4/11) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

    Informasi terkait tawuran itu diperoleh dari warga yang menyebutkan para pelaku membawa senjata tajam dan diduga membawa air keras.

    Warga yang mengetahui kejadian itu mengaku tidak berani menangkap para pelaku tersebut lantaran takut dikenai senjata tajam.

    Peristiwa itu terekam dalam rekaman video pengawas (CCTV), yang kemudian tersebar di media sosial.

    Saat ini, para pelaku tawuran itu telah diamankan. Namun, tidak menutup kemungkinan jumlah pelaku bertambah, sesuai perkembangan penyelidikan.

    “Awalnya, ada dua orang, tapi akan terus kami kembangkan,” ucap Seala.

    Dia pun menegaskan keberadaan penjara anak sebagai sanksi bagi pelaku tawuran maupun tindak pidana lainnya yang dilakukan oleh anak di bawah umur.

    Lebih lanjut, Polsek Pesanggrahan memberikan edukasi seputar undang-undang terkait tawuran, penggunaan senjata tajam serta kasus tindak pidana, mulai dari percobaan pembunuhan hingga penganiayaan.

    Selain itu, pihaknya juga menyebutkan sejumlah sanksi bagi para pelaku anak yang terlibat tawuran, mulai dari dikeluarkan dari sekolah, sanksi pidana yang berlaku hingga pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

    Kepolisian juga mengajak orang tua agar selalu mengawasi kegiatan anak-anak mereka, terutama setelah pulang dari sekolah.

    Seluruh upaya tersebut dilakukan demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di Jakarta Selatan, khususnya wilayah Pesanggrahan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kurs Dolar AS Masih Perkasa, Rupiah Dibuka Loyo Imbas Sentimen The Fed

    Kurs Dolar AS Masih Perkasa, Rupiah Dibuka Loyo Imbas Sentimen The Fed

    Ibrahim menuturkan, faktor yang mempengaruhi pelemahan rupiah di antaranya BPS melaporkan, tingkat inflasi Oktober 2025 mencapai 0,28% secara bulanan (month to month/MtM), naik dari posisi September 2025 yang senilai 0,21%.

    Secara tahunan Indonesia mencatatkan inflasi 2,86% (YoY) per Oktober 2025, naik dari September 2025 dengan inflasi 2,65% (YoY).

    Secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 2,10%. Kelompok pengeluaran penyumbang terbesar atau faktor penyebab inflasi Oktober 2025 adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi 3,05%, dengan andil inflasi 0,21%.

    Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan dengan andil inflasi 0,21%.  Adapun, komoditas makanan, minuman, dan tembakau tercatat inflasi 0,28% dan memberikan andil inflasi 0,28%.

    Komoditas yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah cabe merah, dengan andil inflasi 0,60%. Telur ayam ras juga berkontribusi inflasi 0,04%, lalu terdapat daging ayam ras dengan andil inflasi 0,02%.

    “Kemudian, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 pada Rabu, 5 November 2025 esok. Konsensus ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal III/2025. Angka itu sejalan dengan perkiraan pemerintah yang juga berada di kisaran 5%,” pungkasnya.

     

  • Daftar Komoditas Picu Inflasi Jakarta pada Oktober 2025, Ada Emas hingga Biaya Kuliah

    Daftar Komoditas Picu Inflasi Jakarta pada Oktober 2025, Ada Emas hingga Biaya Kuliah

    Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Nurul Hasanudin, menyatakan terdapat lima komoditas utama yang memberikan andil terbesar pemicu inflasi Jakarta pada Oktober 2025. Komoditas tersebut antara lain emas perhiasan, cabai merah, tarif angkutan udara, biaya perguruan tinggi, hingga telur ayam ras.

    Inflasi DKI Jakarta pada Oktober 2025 (month-to-month) sebesar 0,31 persen. Hal ini karena harga sejumlah komoditas kebutuhan rumah tangga tersebut mengalami peningkatan.

    “Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m pada Oktober 2025, diantaranya emas perhiasan, cabai merah, tarif angkutan udara, biaya akademi/perguruan tinggi, telur ayam ras, wortel, beras, masker, tarif kendaraan roda 2 online, dan tarif kereta api,” kata Nurul dalam keterangannya, dikutip Rabu (5/11/2025).

    Emas tercatat memberikan andil inflasi tertinggi sebesar 0,18 persen dengan inflasi mencapai 10,5 persen. Kenaikan harga emas menjadi faktor dominan dalam laju inflasi Jakarta pada Oktober 2025.

    Kemudian, cabai merah menjadi penyumbang inflasi kedua dengan 19,93 persen dan andil 0,05 persen. Harga cabai merah pada Oktober 2025 tercatat mencapai Rp67.203 per kilogram (kg).

    Selanjutnya, tarif angkutan udara naik 3,54 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen yang kenaikan tarifnya terjadi sejak Agustus hingga Oktober 2025. Sedangkan, tarif kendaraan roda dua online sebesar 0,01 persen.

  • Truk Bermuatan 5 Ton Cabai Terguling di Tol Jombang, Begini Nasib Pengemudinya

    Truk Bermuatan 5 Ton Cabai Terguling di Tol Jombang, Begini Nasib Pengemudinya

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal terjadi di KM 673+300 B ruas Tol Jombang – Mojokerto (Jomo), tepatnya di jalur B, yang melibatkan truk Mitsubishi Golongan 2 dengan nomor polisi N 8960 RK, Selasa (4/11/2025).

    Kecelakaan ini mengakibatkan dua orang korban, yaitu pengemudi truk Edy Sudrajat dan seorang penumpang, Achmad Bagus Susilo. Meski mengalami luka, kedua korban berhasil selamat.

    Kejadian bermula ketika truk yang membawa muatan cabai sebanyak 5 ton tersebut dalam perjalanan dari Jember menuju Pemalang dengan kecepatan 60 km/jam. Berdasarkan keterangan dari pengemudi, Edy Sudrajat, dirinya mengaku mengantuk saat berada di sekitar lokasi kejadian.

    Akibatnya, truk hilang kendali dan terguling di median jalan, menghadap ke arah barat. Edy mengalami luka lecet pada kaki kiri, sementara Achmad Bagus Susilo tidak mengalami cedera serius.

    Meskipun korban mengalami luka ringan, keduanya memilih untuk tidak dirujuk ke rumah sakit setelah menandatangani surat penolakan. Tindakan penanganan kecelakaan dilakukan oleh petugas PJR dan Unit KP1A yang tiba di lokasi sekitar pukul 07.20 WIB. Petugas dari Unit 243, 241, E1, PJR 311, dan Unit G04 juga turut melakukan pemeriksaan dan pemindahan muatan truk yang terguling.

    Kerugian yang ditimbulkan dari kecelakaan ini mencakup kerusakan pada aset tol, seperti guidepost, tanaman hias, dan tiang wirerope yang rusak akibat truk yang terguling. Sementara itu, muatan cabai yang dibawa truk juga tidak mengalami kerusakan berarti.

    Kepala Departemen Operasi Astra Tol Jomo, Zanuar Firmanto, mengonfirmasi bahwa meski insiden ini menimbulkan kerugian pada fasilitas tol, namun proses pemindahan muatan dan penanganan kecelakaan berjalan lancar. Ia juga menyatakan bahwa kondisi lalu lintas di sekitar lokasi kejadian tetap terkendali.

    Kanit PJR Jatim III Warugunung Ditlantas Polda Jatim, AKP Sudirman, menyampaikan bahwa petugas terus memantau proses pemindahan muatan dan penyelidikan kecelakaan ini. “Proses pemindahan muatan truk yang terguling berlangsung dengan hati-hati agar tidak menambah kemacetan atau kerusakan lebih lanjut di area tol,” ujar Sudirman. [suf]

  • Deflasi Beras Tekan Inflasi Oktober 2025, Terjadi di 23 Provinsi

    Deflasi Beras Tekan Inflasi Oktober 2025, Terjadi di 23 Provinsi

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada Oktober 2025 secara umum terjadi inflasi 0,28 persen akan tetapi justru terjadi sebaliknya untuk komoditas beras yang mengalami deflasi sebesar 0,27 persen (m-to-m).

    Kondisi ini berbeda dari tren dua tahun sebelumnya, di mana beras justru mengalami inflasi pada Oktober 2022 dan 2023. Adapun deflasi pada Oktober 2025 tercatat lebih dalam dibandingkan September 2025, menunjukkan penurunan harga yang semakin signifikan di berbagai daerah.

    Secara nasional, sebanyak 23 provinsi mengalami deflasi beras, tiga provinsi mencatat harga yang relatif stabil, dan 12 provinsi lainnya mengalami inflasi beras.

    “Terjadi deflasi beras pada Oktober 2025 lebih dalam dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ujar Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/11/2025),

    Rata-rata harga beras di penggilingan Oktober 2025 secara total turun 0,54 persen dari bulan sebelumnya. Jika dipilah menurut kualitas beras di penggilingan, beras premium turun 0,71 persen dari bulan sebelumnya, dan beras medium turun 0,46 peesen dari bulan sebelumnya.

    Bukan hanya di tingkat penggilingan, di tingkat grosir dan eceran pun komoditas ini pada bulan Oktober 2025 mengalami deflasi dibandingkan bulan sebelumnya.

    “Beras di tingkat grosir, defllasi sebesar 0,18 persen, dan ditingkat eceran 0,27 persen secara month to month” paparnya.

    Harga beras ini merupakan harga rata-rata beras yang mencakup berbagai jenis kualitas dan mencakup seluruh wilayah di Indonesia.

    Selain beras, sejumlah komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga memberikan andil terhadap deflasi pada Oktober 2025. Di antaranya bawang merah dan cabe rawit yang masing-masing menyumbang deflasi sebesar 0,03 persen, tomat sebesar 0,02 persen, dan beras sebesar 0,01 persen.

    “Komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga memberikan andil terhadap deflasi pada Oktober 2025. Di antaranya bawang merah dan cabe rawit yang masing-masing menyumbang deflasi sebesar 0,03 persen, tomat sebesar 0,02 persen dan beras sebesar 0,01 persen,” ungkap Pudji.

    Penurunan harga beras yang terjadi secara luas di mayoritas provinsi di Indinesia menjadi faktor penting dalam meredam tekanan inflasi nasional menjelang akhir tahun. Pemerintah melalui berbagai kebijakan distribusi dan pengendalian pasokan dinilai berhasil menjaga stabilitas harga di tengah dinamika cuaca dan produksi yang bervariasi antarwilayah.

    Sementara itu menanggapi kondisi ini, Menteri Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menegaskan bahwa deflasi beras yang terjadi disebabkan oleh sinergi bersama lintas sektoral dengan pengawalan di setiap kabupaten dengan tujuan kebahagiaan di masyarakat.

    “Tujuan kita menurunkan harga supaya masyarakat bahagia, dan itu sudah tercapai. Tapi kami tidak berhenti di sini. Kami bentuk tim pengawal harga di setiap kabupaten untuk memastikan stabilitas harga beras,” jelasnya.

    Tim tersebut, lanjut Mentan Amran, terdiri atas unsur Kementan, Bappenas, Bulog, serta aparat penegak hukum dan akan terus melakukan operasi pasar terutama di berbagai daerah yang harga berasnya masih di atas rata-rata nasional.

    “Operasi pasar tidak akan berhenti, bahkan saat panen raya nanti kita akan salurkan beras SPHP ke daerah-daerah pegunungan yang bukan sentra produksi,” tegasnya.

    Dengan berbagai kebijakan dan kerja sama lintas sektor, Mentan Amran yakin sektor pertanian Indonesia tengah berada di jalur yang benar menuju kemandirian pangan.

    “Ini adalah keberhasilan kita semua, bukan hanya Kementerian Pertanian, tapi seluruh anak bangsa. Dari Presiden, petani, hingga wartawan yang terus mengawal,” pungkasnya.

  • Inflasi Emas Perhiasan Sentuh Level Tertinggi, Tren 26 Bulan Berturut-turut

    Inflasi Emas Perhiasan Sentuh Level Tertinggi, Tren 26 Bulan Berturut-turut

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa emas perhiasan menjadi penyumbang utama inflasi Oktober 2025 sebesar 0,28% (month to month/MtM). Dengan andil 0,21%, inflasi emas sudah terjadi 26 bulan berturut-turut dan menyentuh level tertinggi bulan lalu.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menjelaskan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi kelompok utama penyumbang inflasi Oktober 2025 yakni sebesar 3,05% serta dengan andil 0,21%. Emas menjadi komoditas dominan penyumbang inflasi.

    Nilai inflasi emas perhiasan pada Oktober 2025 adalah sebesar 11,97% dan memberikan andil kepada inflasi Oktober 2025 sebesar 0,21%. Tingkat inflasi dan andilnya merupakan level tertinggi dalam kurun waktu 26 bulan sejak terjadinya inflasi secara berturut-turut.

    “Ini merupakan inflasi tertinggi sejak 26 bulan berturut-turut sejak terjadinya inflasi,” terang Pudji pada konferensi pers, Senin (3/11/2025).

    Adapun, tingkat inflasi emas pada Oktober 2023 dan Oktober 2024 sebesar masing-masing 0,92% dan 4,44%. Masing-masing juga memberikan andil terhadap inflasi bulan tersebut 0,01% dan 0,06%.

    Sejalan dengan hal tersebut, BPS juga mencatat bahwa tingkat inflasi Oktober 2025 adalah yang tertinggi pada periode yang sama sejak empat tahun yang lalu yakni Oktober 2021. Secara historis pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 mengalami inflasi. Hanya pada Oktober 2022 terjadi deflasi sebesar 0,11% (MtM).

    Selain itu, inflasi selalu terjadi sejak empat tahun yang lalu masing-masing sebesar 0,12% (MtM) pada Oktober 2021, 0,17% (MtM) pada Oktober 2023, dan 0,08% (MtM) pada Oktober 2024.

    “Tingkat inflasi yang terjadi pada Oktober 2025 merupakan inflasi tertinggi dibandingkan tingkat inflasi 2021 hingga 2024,” terang Pudji, Senin (3/11/2025).

    Komoditas emas perhiasan disebut menjadi penyumbang utama inflasi pada Oktober 2024 dan Oktober 2025. Itu berbeda dengan tiga tahun sebelumnya masing-masing pada Oktober 2021 ketika penyumbang utama inflasi bulanan merupakan cabai merah, serta beras pada masing-masing Oktober 2022 dan Oktober 2023.

    Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi pada Oktober 2025 adalah cabe merah 0,06%, telur ayam ras 0,04%, dan daging ayam ras dengan andil inflasi 0,02%.

    Adapun seluruh komponen mengalami inflasi secara bulanan, dengan terbesar pada kelompok komponen inti. Inflasi komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,39%, dan memberikan andil 0,25%. Komoditas dominan dari kelompok tersebut adalah emas perhiasan dan biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi.

    Berikutnya adalah komponen harga diatur pemerintah yang mengalami inflasi 0,10%. Komponen ini memberikan andil inflasi 0,02%, dengan komoditas dominan adalah sigaret kretek mesin serta tarif angkutan udara.

    Selanjutnya, komponen harga bergejolak mengalami inflasi 0,03% dan memberikan andil inflasi 0,01%. Komoditas dominan adalah cabe merah, telur ayam ras dan daging ayam ras.

  • Konsensus Ekonom Proyeksi Inflasi Turun Moderat pada Oktober 2025

    Konsensus Ekonom Proyeksi Inflasi Turun Moderat pada Oktober 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Konsensus sejumlah ekonom memproyeksikan terjadinya penurunan inflasi secara moderat pada Oktober 2025, baik secara bulanan maupun tahunan.

    Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Oktober 2025 pada Senin (3/11/2025) esok.

    17 ekonom yang dihimpun Bloomberg memproyeksikan median atau nilai tengah IHK pada Oktober 2025 mengalami inflasi sebesar 0,08% secara bulanan (month on month/MoM).

    Nilai tersebut turun dibandingkan realisasi inflasi sebesar 0,21% MoM pada bulan sebelumnya atau September 2025.

    Adapun estimasi tertinggi diberikan oleh Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Evalita Situmorang dan Ekonom Citigroup Securities Indonesia Helmi Arman masing-masing sebesar 0,23%. Sementara estimasi terendah disampaikan oleh Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede sebesar -0,05%.

    Sementara secara tahunan (year on year/YoY), 28 ekonom memproyeksi median IHK pada Oktober berada di zona inflasi sebesar 2,64%. Nilai tersebut juga turun tipis dibandingkan realisasi inflasi sebesar 2,65% YoY pada September 2025.

    Estimasi tertinggi terpantau berada di angka 2,9% yang dikeluarkan oleh Ekonom OCBC Lavanya Venkateswaran. Sementara estimasi terendah di angka 2,25% oleh Ekonom Capital Economics Ltd Gareth Leather.

    Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Andry Asmoro memperkirakan inflasi naik 0,02% MtM. Dia menilai inflasi utama tetap rendah, ditopang oleh stabilnya harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices) dan koreksi musiman pada harga pangan.

    Dalam laporan Office of Chief Economist Bank Mandiri, dijelaskan komponen harga bergejolak (volatile prices) diperkirakan akan terjadi deflasi ringan sebesar -0,3% MtM, sejalan dengan pola musiman selama periode panen di kuartal III/2025.

    Penurunan harga terjadi pada beberapa komoditas utama, antara lain beras turun 0,8%, bawang merah 7,6%, dan cabai rawit 6,2%. Sementara itu, sejumlah komoditas lain justru mencatat kenaikan, seperti telur ayam naik 2,6% dan cabai merah 3,3%.

    Komponen inflasi inti (core inflation) diperkirakan meningkat 0,2% mtm, didorong oleh kenaikan harga emas dan perbaikan konsumsi masyarakat, sebagaimana tercermin dalam Mandiri Spending Index (MSI) yang naik 1,2% mtm pada Oktober 2025.

    “Faktor tersebut sebagian diimbangi oleh depresiasi rupiah yang lebih ringan, yang turut membantu membatasi tekanan inflasi secara keseluruhan,” ujar Asmo dalam laporan Office of Chief Economist Bank Mandiri, dikutip Minggu (2/11/2025).

    Untuk kelompok administered prices, diperkirakan terjadi penurunan -0,2% MtM.

    Harga bahan bakar non-subsidi naik rata-rata 0,5% MtM, namun tertahan oleh turunnya tarif angkutan udara sebesar 0,2% MtM, yang memberikan efek penahan terhadap laju inflasi secara keseluruhan.

    Secara tahunan, Asmo memperkirakan inflasi utama Oktober 2025 berada di level 2,6% YoY. Sementara inflasi inti diproyeksikan mencapai 2,2% YoY, mencerminkan aktivitas permintaan domestik yang stabil serta pengaruh kenaikan harga emas sepanjang Oktober.

  • Pasar Tumbuh di Jaktim perkuat ketahanan pangan keluarga

    Pasar Tumbuh di Jaktim perkuat ketahanan pangan keluarga

    Jakarta (ANTARA) – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Jakarta Timur menilai Pasar Tumbuh menjadi wadah untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga.

    “Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap bulan ini menjadi wadah bagi para penggiat urban farming di wilayah Jakarta Timur untuk memasarkan hasil panen mereka sekaligus memperkuat ketahanan pangan keluarga,” kata Ketua TP PKK Jakarta Timur Essie Feransie di Jakarta Timur, Jumat.

    Menurut dia, Pasar Tumbuh merupakan kegiatan positif yang mendorong semangat masyarakat, khususnya kader PKK dan penggiat urban farming untuk terus menanam dan memanfaatkan lahan pekarangan.

    “Hari ini kami dari TP PKK Jakarta Timur bersama Sudin KPKP, Pak Asisten Ekbang, dan para pengurus PKK mengunjungi kegiatan Pasar Tumbuh. Ini sangat positif sebagai wadah bagi seluruh penggiat urban farming di Jakarta Timur,” ujar Essie.

    Dia menilai kegiatan ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Antusiasme warga terlihat dari tingginya transaksi dan penjualan berbagai produk hasil pertanian, olahan pangan, hingga tanaman hias yang ditawarkan.

    “Alhamdulillah, transaksi atau penjualan hari ini cukup baik, dan warga juga antusias membeli produk-produk hasil urban farming,” katanya.

    Pasar Tumbuh edisi Oktober ini diikuti oleh 65 peserta yang terdiri dari para penggiat urban farming binaan PKK, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), serta berbagai pemangku kepentingan di wilayah Jakarta Timur.

    Melalui kolaborasi ini, kegiatan pasar tumbuh tidak hanya menjadi ajang pemasaran hasil panen, tetapi juga sarana edukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan keluarga.

    “Mudah-mudahan para penggiat urban farming terus semangat melakukan penyemaian dan panen. Kegiatan seperti ini menjadi ruang positif untuk menumbuhkan ekonomi keluarga sekaligus memperkuat ketahanan pangan di Jakarta Timur,” ucap Essie.

    Dia berharap, kegiatan berkelanjutan seperti pasar tumbuh dapat menjadikan banyak keluarga mampu memanfaatkan lahan rumah tangga untuk menanam sayur, buah, atau tanaman obat keluarga.

    Selain meningkatkan ekonomi rumah tangga, upaya ini juga diharapkan menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berdaya pangan secara mandiri.

    Adapun pasar tumbuh digelar pada Jumat (31/10) di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Timur, mulai pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB.

    Dalam pasar tumbuh 2025 ini, para peserta merupakan penggiat urban farming dari 10 kecamatan di Jakarta Timur menampilkan berbagai produk hasil olahan pertanian, perikanan, dan peternakan.

    Mereka merupakan individu dan kelompok yang telah berhasil memanfaatkan berbagai lahan kosong dan fasilitas umum menjadi area produktif, seperti kantor pemerintahan, RPTRA, puskesmas, RSUD, pekarangan warga, gang hijau, hingga lahan tidur.

    Beragam produk lokal akan dipamerkan dalam kegiatan ini, mulai dari sayuran hidroponik dan konvensional, buah segar, telur, tempe, tomat, terong, cabai, susu, kopi, jamu, jus, bibit tanaman, hingga aneka olahan pangan dan minuman hasil urban farming.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.