Tanaman: Cabai

  • Harga Pangan Stabil Pasca Natal 2024, Mendag: Ketersediaan Terjamin

    Harga Pangan Stabil Pasca Natal 2024, Mendag: Ketersediaan Terjamin

    FAJAR.CO.ID, BANDARLAMPUNG – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan harga pangan secara nasional cenderung stabil hingga dua hari setelah Natal 2024.

    “Sampai dengan 27 Desember atau dua hari setelah Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2024, harga bahan pokok cenderung stabil dibandingkan bulan lalu,” ujar Budi dalam rapat koordinasi pangan di Bandarlampung, Sabtu.

    Budi menjelaskan sejumlah komoditas pangan yang stabil meliputi beras, gula, minyak goreng, tepung, daging sapi, dan bawang putih. “Beras premium Rp16.300 per kilogram, beras medium Bulog Rp12.600 per kilogram, gula pasir Rp18.200, minyak goreng curah Rp17.600 per liter, MinyaKita Rp17.200, dan minyak kemasan premium Rp21.900,” jelasnya.

    Untuk komoditas lainnya, daging sapi berada di harga Rp138.700 per kilogram, tepung terigu Rp13.200, cabai merah keriting Rp46.700, cabai merah besar Rp48.300, rawit merah Rp57.200, bawang putih kating Rp44.400, dan bawang putih honan Rp44.200 per kilogram.

    Namun, Budi juga mencatat adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti bawang merah yang naik 5,78 persen menjadi Rp43.900 per kilogram. “Telur ayam ras naik 7,59 persen menjadi Rp32.600 per kilogram, dan daging ayam ras naik 3,12 persen menjadi Rp39.700 per kilogram,” tambahnya.

    Budi menegaskan bahwa stok bahan pangan mencukupi hingga awal tahun depan. “Ketersediaan bahan pangan di akhir tahun hingga tahun depan terjamin dan harga akan terus kami pantau secara berkala,” tutupnya.

  • Mendag: Harga pangan cenderung stabil dua hari setelah Natal

    Mendag: Harga pangan cenderung stabil dua hari setelah Natal

    Sampai 27 Desember atau dua hari setelah Natal 2024 dibandingkan bulan lalu, harga bahan pokok cenderung stabilBandarlampung (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan bahwa harga pangan secara nasional cenderung stabil pada dua hari setelah Natal 2024.

    “Sampai dengan 27 Desember atau dua hari setelah hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal 2024 dibandingkan bulan lalu harga bahan pokok cenderung stabil,” ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat rapat koordinasi pangan di Bandarlampung, Sabtu.

    Ia mengatakan bahan pangan yang memiliki harga stabil tersebut meliputi beras, gula, minyak goreng baik curah, premium maupun MinyaKita, tepung, daging sapi, tepung terigu dan bawang putih.

    “Beras premium memiliki harga Rp16.300 per kilogram, beras medium Bulog Rp12.600 per kilogram, gula pasir Rp18.200 per kilogram, minyak goreng curah Rp17.600 per liter, MinyaKita Rp17.200, dan minyak kemasan premium Rp21.900,” katanya.

    Kemudian daging sapi Rp138.700 per kilogram, tepung terigu Rp13.200 per kilogram, cabai merah keriting Rp46.700 per kilogram, cabai merah besar Rp48.300 per kilogram, rawit merah Rp57.200 per kilogram, bawang putih kating Rp44.400 per kilogram dan bawang putih honan Rp44.200 per kilogram.

    “Sementara komoditas yang mencatatkan peningkatan harga adalah bawang merah yang mengalami kenaikan harga menjadi Rp43.900 per kilogram atau naik 5,78 persen dibanding bulan sebelumnya,” tambahnya.

    Ia melanjutkan telur ayam ras yang naik 7,59 persen menjadi Rp32.600 kilogram akibat kenaikan permintaan masyarakat di akhir tahun, kemudian daging ayam ras naik 3,12 persen menjadi Rp39.700 per kilogram, dan cabai masih dalam harga acuan dengan kenaikan 26-37 persen.

    Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Sambut Musim Tanam Awal Tahun 2025, Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersedia di Sultra Konawe

    Sambut Musim Tanam Awal Tahun 2025, Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersedia di Sultra Konawe

    “Kami datang mengecek dan memastikan langsung, pertama pupuk sudah tiba, dan dua kali lipat daripada sebelumnya. Allhamdulillah tidak ada lagi satu pun keluhan dari petani dari Merauke sampai ke Aceh, sampai ke sini, Jawa Tengah, Jawa Barat, itu semua tidak ada masalah lagi,” ujar Mentan. 

    Di tempat yang sama, Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, Panji W. Ruky mengatakan bahwa Pupuk Indonesia menyediakan stok pupuk bersubsidi sebanyak 10.315 ton atau 136,4 persen di atas ketentuan minimum yang diatur oleh Pemerintah Kabupaten per tanggal 25 Desember 2024. Rinciannya, Urea sebanyak 5.906 ton, NPK Phonska 3.185 ton, NPK Formula Khusus Kakao 1.224 ton. Pupuk ini cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama tiga pekan kedepan. 

    “Sesuai arahan Pemerintah, Pupuk bersubsidi ini sudah bisa ditebus petani sejak awal tahun 2025, hal ini dapat dilakukan usai Pemerintah berhasil menyederhanakan regulasi penyaluran pupuk bersubsidi, sehingga bisa ditebus sejak awal tahun. Pupuk Indonesia mendukung program tersebut dengan menyediakan stok pupuk bersubsidi sesuai regulasi,” ujar Panji. 

    Ia pun berharap, petani Sultra mengoptimalkan penebusan pupuk bersubsidi dalam rangka percepatan swasembada pangan nasional. Sementara untuk mendukung kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung, yaitu sembilan Gudang Penyangga baik di Lini II maupun III, sembilan Distributor, 197 kios/pengecer, dan sembilan tenaga lapangan yang memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran. 

    Hingga tanggal 25 Desember 2024, Pupuk Indonesia berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi Sultra sebesar 68.255 ton. Rinciannya Urea sebanyak 24.285 ton, kemudian NPK Phonska 37.135 ton dan NPK Formula Khusus Kakao 6.834 ton. 
    Realisasi tahun ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 51.410 ton, yaitu Urea 22.233 ton, NPK Phonska 23.262 ton, dan NPK Formula Khusus Kakao 5.916 ton. 

    “Kami berharap petani Sultra kedepan semakin mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi, apalagi penebusannya saat ini semakin mudah. Petani terdaftar cukup membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) untuk melakukan penebusan di kios,” ujarnya. 

    Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria yang tertuang dalam Permentan Nomor 1 Tahun 2024, yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), menggarap lahan maksimal dua hektar. Selain itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk dibatasi sembilan komoditas saja. Antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao. 

    “Bagi petani yang belum tercatat sebagai penerima pupuk bersubsidi, bisa segera mendaftarkan diri dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sesuai dengan aturan yang berlaku,” pungkasnya.

  • Dafar Harga Pangan Akhir Pekan, Cekidot!

    Dafar Harga Pangan Akhir Pekan, Cekidot!

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum bervariasi hari ini.
     
    Melansir Antara, Sabtu, 28 Desember 2024, berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.30 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,58 persen atau Rp90 menjadi Rp15.490 per kg.
     
    Sedangkan beras medium turun 0,59 persen atau Rp80 menjadi Rp13.390 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik di 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.500 per kg.
    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 0,02 persen atau Rp10 menjadi Rp40.500 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 0,40 persen atau Rp170 menjadi Rp42.660 per kg.
     

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,05 persen atau Rp480 menjadi Rp46.280 per kg; begitu pun cabai rawit merah naik 0,88 persen atau Rp490 menjadi Rp56.130 per kg.
     
    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,95 persen atau Rp1.290 menjadi Rp133.930 per kg; lalu daging ayam ras naik 0,27 persen atau Rp100 menjadi Rp37.650 per kg; begitu pun telur ayam ras naik 0,29 persen atau Rp90 menjadi Rp30.710 per kg.
     
    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,48 atau Rp50 menjadi Rp10.410 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,17 persen atau Rp30 menjadi Rp17.950 per kg.
     
    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana naik 0,11 persen atau Rp20 menjadi Rp18.760 per kg; sedangkan minyak goreng curah juga turun 1,25 persen atau Rp220 menjadi Rp17.350 per kg.
     
    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 2,09 persen atau Rp210 menjadi Rp9.860 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 1,53 persen atau Rp200 menjadi Rp12.870 per kg.
     
    Berbeda dengan harga jagung di tingkat peternak naik 1,31 persen atau Rp80 menjadi Rp6.190 per kg; begitu pula harga garam halus beryodium naik 1,30 persen atau Rp150 menjadi Rp11.680 per kg.
     
    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau turun hingga 2,47 persen atau Rp960 menjadi Rp37.930 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 1,10 persen atau Rp360 menjadi Rp32.350 per kg; begitu pun dengan ikan bandeng juga turun 4,77 persen atau Rp1.620 menjadi Rp32.370 per kg.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Jelang Tahun Baru 2025, Harga Telur Tembus Rp 30 Ribu dan Cabai Rawit Rp 56 Ribu – Page 3

    Jelang Tahun Baru 2025, Harga Telur Tembus Rp 30 Ribu dan Cabai Rawit Rp 56 Ribu – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah harga pangan merangkak naik sejak awal pekan ini hingga beberapa hari menjelang perayaan Tahun Baru 2025 ini. Harga pangan yang terpantau naik adalah telur ayam, beras premium, cabai, dan minyak goreng. 

    Menilik data Badan Pangan Nasional (Bapanas), dikutip dari Antara Sabtu (28/12/2024) pagi, harga telur ayam ras naik menjadi Rp 30.710 per kilogram (kg), sedangkan daging sapi murni turun menjadi Rp 133.930 per kg. Harga pangan ini merupakan harga di tingkat pedagang eceran secara nasional.

    Untuk komoditas lainnya seperti beras premium naik 0,58 persen atau Rp 90 menjadi Rp 15.490 per kg. Beras medium turun 0,59 persen atau Rp 80 menjadi Rp 13.390 per kg, beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik di 0,08 persen atau Rp 10 menjadi Rp 12.500 per kg.

    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 0,02 persen atau Rp 10 menjadi Rp 40.500 per kg, bawang putih bonggol naik 0,40 persen atau Rp 170 menjadi Rp 42.660 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,05 persen atau Rp 480 menjadi Rp 46.280 per kg; begitu pun cabai rawit merah naik 0,88 persen atau Rp 490 menjadi Rp 56.130 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,95 persen atau Rp 1.290 menjadi Rp 133.930 per kg, daging ayam ras naik 0,27 persen atau Rp 100 menjadi Rp 37.650 per kg; begitu pun telur ayam ras naik 0,29 persen atau Rp 90 menjadi Rp 30.710 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,48 atau Rp 50 menjadi Rp 10.410 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,17 persen atau Rp 30 menjadi Rp 17.950 per kg.

  • Harga pangan Jumat, bawang putih Rp42.580/kg, daging sapi Rp135.970/kg

    Harga pangan Jumat, bawang putih Rp42.580/kg, daging sapi Rp135.970/kg

    Ilustrasi – pedagang menaruh bawang putih di tempat dagangannya. ANTARA FOTO/Ampelsa

    Harga pangan Jumat, bawang putih Rp42.580/kg, daging sapi Rp135.970/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 27 Desember 2024 – 10:57 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif, bawang putih bonggol turun menjadi Rp42.580 per kilogram (kg), sedangkan daging sapi murni naik menjadi Rp135.970 per kg di Jumat pagi. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.30 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,26 persen atau Rp40 menjadi Rp15.390 per kg.

    Begitu pun beras medium turun 0,67 persen atau Rp90 menjadi Rp13.380 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog stabil di harga Rp12.430 per kg.

    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 1,68 persen atau Rp690 menjadi Rp40.480 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 0,68 persen atau Rp290 menjadi Rp42.580 per kg. Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting turun 4,78 persen atau Rp2.080 menjadi Rp41.420 per kg; sedangkan cabai rawit merah naik 1,74 persen atau Rp920 menjadi Rp53.800 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni naik 0,86 persen atau Rp1.160 menjadi Rp135.970 per kg; begitu pun daging ayam ras naik 0,21 persen atau Rp80 menjadi Rp37.900 per kg; sedangkan telur ayam ras turun 2,61 persen atau Rp820 menjadi Rp30.580 per kg. Sementara itu, kedelai biji kering (impor) terpantau turun 1,05 atau Rp110 menjadi Rp10.370 per kg; lalu gula konsumsi stabil di harga Rp18.010 per kg.

    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 0,48 persen atau Rp90 menjadi Rp18.810 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 1,99 persen atau Rp350 menjadi Rp17.240 per kg. Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 3,56 persen atau Rp360 menjadi Rp9.750 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 2,08 persen atau Rp270 menjadi Rp12.710 per kg.

    Berbeda dengan harga jagung di tingkat peternak naik 1,14 persen atau Rp70 menjadi Rp6.200 per kg; begitu pula harga garam halus beryodium naik 1,61 persen atau Rp180 menjadi Rp11.380 per kg.

    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau naik hingga 5,95 persen atau Rp2.180 menjadi Rp38.790 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 4,65 persen atau Rp1.550 menjadi Rp31.770 per kg; begitu pun dengan ikan bandeng juga turun 3,41 persen atau Rp1.160 menjadi Rp32.840 per kg.

    Sumber : Antara

  • Kiat TNI AD perkuat ketahanan pangan selama 2024

    Kiat TNI AD perkuat ketahanan pangan selama 2024

    Jakarta (ANTARA) – Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan unsur penting dalam memperkuat negara. Tidak hanya dari segi pertahanan di bidang persenjataan dan armada perang, TNI juga memainkan peran krusial dalam memperkuat ketahanan pangan dan perekonomian daerah.

    Semua itu dilakukan demi memperkuat kedaulatan pangan Indonesia, seperti yang selama ini digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Peran memperkuat ketahanan pangan ini pun didalami oleh TNI AD, terutama saat tampuk kepemimpinan dipegang oleh Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yang bertindak sebagai KSAD.

    Selama 2024, TNI hadir dengan beragam program ketahanan pangan, mulai dari TNI AD Manunggal Air, Panen Raya, hingga pembentukan Batalyon Penyangga Daerah Rawan (PDR).

    Program-program tersebut digelar di wilayah pelosok yang dinilai membutuhkan penguatan ketahanan pangan agar masyarakat bisa bertahan hidup secara mandiri.

    Tidak hanya itu, program ini juga berguna untuk memperkuat kepercayaan masyarakat akan hadirnya Pemerintah melalui TNI AD dalam menangani urusan perut.

    Dengan demikian, rasa nasionalisme masyarakat pun meningkat dan paham separatisme yang bertentangan dengan Pemerintah bisa diredam.

    Tiga program besar yang dijalankan TNI AD selama 2024 itu memiliki keterkaitan erat. Program-program itu saling melengkapi guna menciptakan sistem ketahanan pangan yang kuat bagi masyarakat.

    TNI AD Manunggal Air

    Program TNI AD Manunggal Air merupakan kegiatan pembangunan titik-titik dan perbaikan saluran guna memudahkan masyarakat mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup.

    Program ini pertama kali bergulir pada 2016 kala Maruli masih menjabat sebagai Komandan Korem 074/Warastratama di Wonogiri, Jawa Tengah.

    Kala itu Maruli melihat beberapa tempat di wilayahnya mengalami kekeringan. Kondisi tersebut membuat hati menantu dari mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan itu tergerak membuat titik air berupa sumur yang dilengkapi alat pompa dan pipa saluran air.

    Alhasil, sebanyak 17 bendungan, enam tanggul, tiga embung, serta pompa hidran sederhana berhasil dibangun TNI AD di daerah tersebut.

    Langkah tersebut terbukti efektif menghilangkan kekeringan di wilayah Jawa Tengah. Program TNI Manunggal Air pun semakin besar kala Maruli diangkat sebagai Pangdam IX/Udayana pada 2021, Pangkostrad pada 2022, dan KSAD pada 2024.

    Program TNI Manunggal Air itu yang semula hanya digelar di tingkat provinsi menjelma menjadi salah satu program strategis tingkat nasional.

    Semenjak program tersebut diselenggarakan secara besar-besaran pada 2022 hingga tahun ini (tercatat hingga Agustus 2024), TNI AD berhasil membangun 2.671 titik air di 2.467 lokasi di seluruh Indonesia.

    Jumlah tersebut dicapai TNI AD berkat kerja sama antara seluruh satuan hingga masing masing kodam yang ada di setiap provinsi.

    Selain seluruh jajaran di daerah, capaian itu diraih TNI AD berkat kerja samanya dengan beberapa pihak swasta dalam program corporate social responsibility (CSR).

    Sebanyak 2.671 titik air itu terdiri atas 674 pompa hidran, 1.832 sumur bor, dan 165 sistem distribusi air gravitasi. Program tersebut berhasil membantu 1.058.499 jiwa untuk mendapatkan air bersih serta menyuburkan lebih dari 35.000 hektare lahan pertanian di seluruh Indonesia.

    Data per November 2024, TNI AD sudah berhasil membangun 3.128 titik air di seluruh Indonesia. Jutaan jiwa dan ribuan hektare lahan pertanian terbantu dengan program ini.

    Panen raya

    Panen raya yang dilakukan TNI AD merupakan program pemanfaatan lahan kosong yang ada di wilayah menjadi lumbung pangan guna memperkuat ketahanan pangan.

    Program itu dijalankan Maruli guna menindaklanjuti instruksi Presiden Ke-7 RI Joko Widodo untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan pertanian.

    Seluruh jajaran kodim hingga korem yang ada di wilayah pun berlomba-lomba menggarap lahan kosong di wilayah menjadi lahan pertanian. Ada yang ditanami jagung, padi, beragam sayuran, hingga buah-buahan.

    Seluruh hasil tani tersebut pun dapat dikelola dan dinikmati langsung masyarakat setempat.

    Yang paling besar yakni ketika TNI AD dan Kementerian Pertanian menggelar panen raya di Desa Neglasari, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada 4 Juni lalu.

    Panen raya tersebut terbilang besar karena dijadikan proyek percontohan nasional yang harus diikuti oleh seluruh instansi.

    Hasil panen itu merupakan buah kerja keras personel TNI AD dan petani setempat dalam mengelola lahan seluas sekitar 980 hektare.

    Maruli menjelaskan, lahan yang diberikan oleh PTPN itu awalnya merupakan kawasan semak belukar dan gersang. Berkat tenaga dan fasilitas yang dimiliki TNI AD, lahan tidur itu disulap menjadi ladang pangan masyarakat.

    Dari 980 hektare lahan, 250 hektare ditanami singkong dan 130 hektare ditanami jagung. Tidak hanya itu, lahan ini pun digunakan untuk budi daya sapi dari Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), seluas 100 hektare, kemudian beberapa hektare digunakan untuk peternakan ayam dan perkebunan buah seperti pepaya, mangga, cabai, dan lain-lain.

    Dari lahan tersebut, TNI AD dan masyarakat setempat bisa menghasilkan panen jagung kering rata-rata 5-6 ton/hektare, sementara untuk singkong 8-9 ton/hektare.

    Hingga saat ini, program pemanfaatan lahan tidur di seluruh wilayah Indonesia oleh TNI AD masih berlanjut.

    Editor: Achmad Zaenal M
    Copyright © ANTARA 2024

  • Daging Sapi Naik Dekati Tahun Baru

    Daging Sapi Naik Dekati Tahun Baru

    Jakarta: Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif. Bawang putih mengalami penurunan harga, sedangkan daging sapi kembali naik.
     
    Melansir Antara, berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.30 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,26 persen atau Rp40 menjadi Rp15.390 per kg.
     
    Begitu pun beras medium turun 0,67 persen atau Rp90 menjadi Rp13.380 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog stabil di harga Rp12.430 per kg.
     
    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 1,68 persen atau Rp690 menjadi Rp40.480 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 0,68 persen atau Rp290 menjadi Rp42.580 per kg.
    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting turun 4,78 persen atau Rp2.080 menjadi Rp41.420 per kg; sedangkan cabai rawit merah naik 1,74 persen atau Rp920 menjadi Rp53.800 per kg.
     

    Harga daging naik
    Selanjutnya harga daging sapi murni naik 0,86 persen atau Rp1.160 menjadi Rp135.970 per kg; begitu pun daging ayam ras naik 0,21 persen atau Rp80 menjadi Rp37.900 per kg; sedangkan telur ayam ras turun 2,61 persen atau Rp820 menjadi Rp30.580 per kg.
     
    Sementara itu, kedelai biji kering (impor) terpantau turun 1,05 atau Rp110 menjadi Rp10.370 per kg; lalu gula konsumsi stabil di harga Rp18.010 per kg.
     
    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 0,48 persen atau Rp90 menjadi Rp18.810 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 1,99 persen atau Rp350 menjadi Rp17.240 per kg.
     
    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 3,56 persen atau Rp360 menjadi Rp9.750 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 2,08 persen atau Rp270 menjadi Rp12.710 per kg.
     
    Berbeda dengan harga jagung di tingkat peternak naik 1,14 persen atau Rp70 menjadi Rp6.200 per kg; begitu pula harga garam halus beryodium naik 1,61 persen atau Rp180 menjadi Rp11.380 per kg.
     
    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau naik hingga 5,95 persen atau Rp2.180 menjadi Rp38.790 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 4,65 persen atau Rp1.550 menjadi Rp31.770 per kg; begitu pun dengan ikan bandeng juga turun 3,41 persen atau Rp1.160 menjadi Rp32.840 per kg.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Jelang Tahun Baru 2025, Harga Barang di Nunukan Naik Drastis
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Desember 2024

    Jelang Tahun Baru 2025, Harga Barang di Nunukan Naik Drastis Regional 27 Desember 2024

    Jelang Tahun Baru 2025, Harga Barang di Nunukan Naik Drastis
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com

    Harga barang
    di
    pasar tradisional

    Nunukan
    , Kalimantan Utara, mengalami kenaikan menjelang
    Tahun Baru 2025
    .
    Kenaikan harga ini disebabkan oleh dua kapal swasta yang biasa melayani rute pelayaran Nunukan–Sulawesi–Nusa Tenggara Timur yang sedang melakukan perawatan mesin.
    Ketersediaan sembako dan barang pokok penting (Bapokting) di Nunukan sangat bergantung pada pasokan dari Sulawesi Selatan, Surabaya, dan Malaysia.
    Dengan terhentinya operasional dua kapal swasta, yaitu KM Thalia dan KM Pantokrator, distribusi barang menjadi tersendat. Hal ini berdampak pada stok barang di pasaran.
    “Kalau tidak ada kapal masuk Nunukan, otomatis barang-barang kebutuhan menjadi langka. Hari ini saja, stok lama semua yang dijual di pasar. Dan per hari ini, kenaikan barang sudah terjadi,” ujar Akbar, salah satu penjual di Pasar Sentral Inhutani, saat ditemui pada Kamis (26/12/2024).
    Kenaikan harga terlihat pada sejumlah komoditas, termasuk daging ayam yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 45.000–48.000 per kilogram, kini merangkak naik menjadi Rp 60.000–63.000 per kilogram.
    “Jadi memang ikut hukum ekonomi saja kalau penjual. Barang susah didapat, kita naikan. Kalau stok banyak, ya harga dijual normal,” tambah Akbar.
    Ia juga memperkirakan kenaikan
    harga barang
    pokok dan bahan pokok penting di Nunukan dapat berlangsung hingga minggu kedua Januari 2025.
    Hal ini disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan untuk perawatan kapal swasta, yang tentu saja menghambat pemasukan Bapokting ke daerah tersebut.
    “Kalau barang-barang dagangan dikirim dengan kapal Pelni, dia masuk ke Palksa, dan biayanya tidak murah. Itulah kenapa pengangkutan barang dagangan pasar sangat bergantung dengan kapal swasta,” jelasnya.
    Kenaikan harga juga dibenarkan oleh Hendrik, penjual palawija dan sayuran di Pasar Sentral Inhutani.
    Ia melaporkan, harga tomat yang sebelumnya Rp 17.000 per kilogram, kini meningkat menjadi Rp 22.000 per kilogram.
    “Stok lama semua kita jual. Stok cabai juga kosong. Mungkin sudah mulai susah kita dapat barang. Besok, masih ada kapal yang masuk terakhir. Dan pastinya harga jualnya tidak sama dengan hari ini,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Asinan Betawi, Kuliner Adaptasi Teknik Kuno Tionghoa

    Asinan Betawi, Kuliner Adaptasi Teknik Kuno Tionghoa

    Liputan6.com, Jakarta – Masyarakat Betawi memiliki kuliner tradisional yang hingga kini masih menjadi favorit, yakni asinan betawi. Kuliner ini ternyata mengadaptasi teknik kuno Tionghoa dalam proses perendaman atau pengasinan.

    Berbeda dengan asinan pada umumnya yang menggunakan buah sebagai bahan dasar, asinan betawi justru menggunakan aneka sayuran segar. Kuliner yang cocok disantap di berbagai suasana ini menawarkan cita rasa asam, manis, pedas, hingga asin.

    Mengutip dari senibudayabetawi.com, proses pembuatan asinan betawi menyimpan jejak sejarah, terutama terkait tradisi kuno Tionghoa. Hal ini terlihat dari proses pembuatan asinan betawi yang konon telah lama dipakai di peradaban kuno.

    Teknik pengasinan merupakan metode pengolahan secara kuno. Teknik ini banyak dilakukan masyarakat tempo dulu.

    Teknik semacam ini dapat membuat makanan lebih awet dan tahan lama. Selain itu, teknik pengasinan juga dapat menguarkan aroma dan cita rasa khas.

    Sawi yang merupakan bahan dasar asinan betawi harus melalui proses perendaman. Perendaman ini dilakukan dengan menambahkan cuka dan garam.

    Cara pengasinan atau fermentasi inilah yang biasa dilakukan oleh masyarakat Tionghoa tempo dulu. Konon, cara ini diadaptasi saat kedatangan mereka ke tanah Betawi.

    Adapun istilah asinan mengacu pada proses pembuatannya, yakni pengawetan dengan merendam buah dan sayur dalam larutan air dan garam. Pada masa dahulu, asinan betawi maupun asinan tangerang biasanya lebih banyak menggunakan sayur-sayuran. Sementara asinan bogor cenderung menggunakan bahan buah-buahan.

    Tak hanya mengadaptasi teknik perendaman kuno Tionghoa, asinan betawi juga mengadaptasi bahan lainnya yang diduga juga berasal dari akulturasi tradisi Tionghoa. Hal ini bisa dilihat dari ciri khas topping asinan betawi berupa tambahan kerupuk mie kuning serta penggunaan cuka. 

    Selain sawi, asinan betawi juga dibuat dari berbagai bahan lainnya, seperti taoge, timun, garam, gula, serta ebi. Asinan betawi juga dibuat dengan menambahkan bumbu yang dibuat dari campuran kacang, cabai, cuka aren, udang kering, garam, dan gula. Hingga kini, asinan betawi masih menjadi kudapan yang mendapat predikat makanan kegembiraan bagi masyarakat Betawi.

     

    Penulis: Resla