Tanaman: Cabai

  • Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang siapkan bazar jika harga naik

    Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang siapkan bazar jika harga naik

    ANTARA – Jelang akhir tahun, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang memastikan pasokan distribusi komoditas pangan cukup dan terjangkau. Ada dua komoditas yang harganya naik yakni jenis cabai dan bawang. Kepala DKP Kota Tangerang, Muhdorun saat ditemui di kantornya, Senin (30/12) menyebut pihaknya sudah melakukan pengawasan pangan untuk menjaga pergerakan harga dan pasokan komoditas pangan yang masuk ke Kota Tangerang.(Agung Andhika Indrawan/Rizky Bagus Dhermawan/Ardi Irawan)

  • Kementan Gelontorkan Rp 700 M untuk Dukung Kesiapan Bahan Baku Makan Bergizi Gratis – Halaman all

    Kementan Gelontorkan Rp 700 M untuk Dukung Kesiapan Bahan Baku Makan Bergizi Gratis – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan anggaran sekitar Rp 700 miliar untuk mendukung kesiapan bahan baku di dapur-dapur penyedia makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan telah meminta dua direktorat jenderal (ditjen) untuk mendukung kesiapan bahan baku.

    Dua ditjen itu adalah Ditjen Hortikultura dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH).

    Amran menjelaskan nantinya Ditjen Hortikultura akan membantu menyediakan benih, sedangkan Ditjen PKH dari sisi bibit ayam.

    “Kami sudah meminta Hortikultura dan Ditjen PKH untuk mem-backup di mana ada dapur-dapur MBG ini. Kita mem-backup untuk kesiapan bahan baku,” kata Amran ketika ditemui di kantornya, Senin (30/12/2024).

    Ia mengatakan, kedua ditjen tersebut telah diminta untuk berkoordinasi dengan Kementerian Desa dalam hal dukungan kesiapan bahan baku, mengingat antar dua kementerian ini telah menandatangani nota kesepahaman.

    Anggaran sekitar Rp 700 miliar pun telah disiapkan untuk mendukung kesiapan penyediaan bahan baku dapur-dapur MBG.

    “Kalau tidak salah Rp 400-an miliar [ke Ditjen Hortikultura], yang ke [Ditjen] Peternakan Ayam sekitar Rp 300-an miliar. Jadi semuanya Rp700an miliar,” ujar Amran.

    Angka yang diungkap Amran ini jauh lebih tinggi dibanding saat ia berbicara ketika rapat bersama DPR RI pada 4 Desember 2024.

    Saat rapat tersebut, dalam paparan Amran disebutkan bahwa guna mendukung MBG, anggaran yang disiapkan adalah sebesar Rp 413,67 miliar.

    Rinciannya, Rp 7,43 miliar untuk Ditjen Tanaman Pangan dalam rangka penyediaan bantuan ubi jalar dengan volume 1.500 Ha.

    Lalu, Rp 206,44 miliar untuk Ditjen Hortikultura dalam rangka penyediaan bantuan benih sayur dan buah kepada 2.500 desa.

    Terakhir, Rp 199,80 miliar untuk Ditjen PKH dalam rangka penyediaan bantuan ayam petelur sebanyak 600 ribu ekor.

    Sebelumnya, Amran pernah mengungkapkan bahwa bahan pangan untuk MBG akan diperoleh dari desa-desa sekitar lokasi program tersebut dijalankan.

    Hal ini dilakukan untuk mendukung pergerakan ekonomi di desa tersebut.

    “Bahan bakunya diambil dari sekitar desa atau dapur yang dibangun. Itu target kita. Nanti muaranya adalah terjadi pergerakan ekonomi kerakyatan di desa,” kata Amran di sela-sela acara “Gerakan Nasional Pangan Merah Putih Menuju Swasembada Pangan Berkelanjutan” di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2024).

    Menurut Amran, warga desa akan diikutsertakan dalam MBG dengan cara menanam sayuran untuk kebutuhan program.

    Selain sayuran, kebutuhan protein seperti telur, ikan, dan ayam juga bisa diproduksi oleh warga desa tersebut.

    Kementan pun siap membagikan secara gratis benih cabai, benih sayuran, rumah benih, umbi-umbian, ayam/itik petelur, pakan, kandang, serta memberikan pendampingan.

    “Telur bisa produksi di sekitar masyarakat. Kemudian ikan, ayam, bisa produksi. Pelihara ayam, kemudian kambing dipelihara di sekitar rumah, (menanam) cabai, terong,” ujar Amran.

    Hasil produksi dari warga desa ini nantinya akan disalurkan ke dapur-dapur yang mempersiapkan makanan untuk program MBG.

    Dengan demikian, bahan pangan tak perlu didapat dari kota besar atau bahkan dari hasil impor.

    “Jadi tidak perlu mengimpor atau mengambil dari kota atau dari tempat lain, tetapi bahan bakunya disiapkan di sekitar dapur pangan bergizi,” ucap Amran.

    Program Pekarangan Pangan Bergizi

    Amran mengungkapkan bahwa Kementan telah menyiapkan program pekarangan pangan bergizi.

    Dia menjelaskan, dalam program tersebut, Kementan akan membagikan benih dan bibit unggul ke rumah tangga.

    Harapannya, setiap rumah tangga dapat menyuplai kebutuhan MBG dari tanaman yang mereka budidayakan.

    “Jadi di pekarangan bisa tanam sayur-sayuran, umbi-umbian, ternak ayam, bebek, lele di pekarangan,” kata Amran di kantor Kementan, dikutip dari keterangan tertulis pada Jumat (25/10/2024).

    Berdasarkan data yang Amran miliki, ia menyebut ada 70 juta rumah tangga di Indonesia.

    Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Amran mengungkap rata-rata belanja rumah tangga setiap bulannya sebesar Rp 2 juta atau total belanja rumah tangga seluruh Indonesia adalah Rp 1.400 triliun per tahun.

    Menurut Amran, pekarangan pangan bergizi dapat berpotensi mengurangi belanja rumah tangga tersebut.

    Amran juga optimistis pekarangan pangan bergizi dapat mendorong pergerakan ekonomi di perdesaan.

    Ia mencontohkan pangan yang diproduksi di pekarangan dapat disuplai ke sekolah hingga rumah makan.

    “Jangan hanya melihat makanan bergizinya. Lihat apa yang bergerak di sekelilingnya. Sayur-sayuran segar, ayam, telur dapat menyuplai bahan baku di sekelilingnya, sehingga ekonomi bergerak di desa,” ujar Amran.

  • Tren Kola Diet Campur Minuman Protein, Sehatkah?

    Tren Kola Diet Campur Minuman Protein, Sehatkah?

    JAKARTA – Diet Coke atau kola diet belakangan ini tengah populer sebagai bahan campuran minuman yang banyak diperbincangkan.

    Salah satu resep yang viral di media sosial adalah kombinasi kola diet, air acar dan cabai jalapeno, yang dipopulerkan oleh penyanyi Dua Lipa. Resep ini menarik perhatian banyak orang, termasuk koki selebritas Gordon Ramsay, yang juga mencobanya.

    Selain itu, ada pula tren mencampurkan kola diet dengan minuman berprotein, yang diperkenalkan oleh pemengaruh media sosial asal Utah, Rebecca Gordan. Resep ini segera menjadi topik hangat di berbagai platform setelah dibagikan.

    Campuran antara minuman berprotein dan Diet Coke ini berasal dari tren “dirty soda,” di mana soda diperkaya dengan berbagai bahan tambahan seperti sirup atau krimer untuk meningkatkan rasa. Namun, meskipun kedengarannya menarik, beberapa ahli gizi memperingatkan kombinasi tersebut bisa berisiko bagi kesehatan.

    Menurut Parmeet Kaur, seorang ahli gizi dari Rumah Sakit Marengo Asia Gurugram, mencampur Diet Coke dengan bubuk protein bisa menyebabkan masalah pencernaan.

    Gas dari karbonasi kola diet dapat menyebabkan kembung jika dicampurkan dengan protein bubuk. Selain itu, kola diet yang mengandung aspartam bisa memicu efek samping seperti sakit kepala atau gangguan pencernaan pada sebagian orang.

    Ahli gizi lainnya, Dr. Bhavna Garg dari Rumah Sakit Yashoda Super Specialty Kaushambi, juga berpendapat serupa. Ia menjelaskan bahwa meskipun kombinasi ini terdengar menarik, campuran kola diet dan minuman berprotein tidak meningkatkan nilai gizi dari minuman tersebut.

    Sebaliknya, kandungan kafein dan karbonasi dalam kola diet justru dapat menyebabkan perut terasa kembung dan menambah potensi gangguan kesehatan.

    Dr. Bhavna Garg menambahkan, meskipun beberapa orang mungkin dapat mentolerir kombinasi ini, tetap perlu diingat bahwa minuman tersebut tidak memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.

    Jika Anda penasaran untuk mencobanya, pastikan untuk melakukannya dengan pertimbangan yang matang. Namun, para ahli gizi umumnya tidak merekomendasikan campuran tersebut karena tidak memberikan manfaat yang berarti bagi tubuh.

  • Mau Masak-masak Buat Tahun Baruan? Cek Dulu Harga-harga Pangan di Sini

    Mau Masak-masak Buat Tahun Baruan? Cek Dulu Harga-harga Pangan di Sini

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum turun, cabai rawit merah menjadi Rp55.480 per kilogram (kg), dan bawang putih bonggol Rp42.610 per kg di Minggu pagi.
     
    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, dikutip dari Antara, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,32 persen atau Rp50 menjadi Rp15.490 per kg.
     
    Sedangkan beras medium turun 0,37 persen atau Rp50 menjadi Rp13.450 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,56 persen atau Rp70 menjadi Rp12.470 per kg.
     
    Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 2,45 persen atau Rp1.000 menjadi Rp39.820 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 0,14 persen atau Rp60 menjadi Rp42.610 per kg.
     
    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting juga turun 3,39 persen atau Rp1.610 menjadi Rp45.870 per kg; begitu pun cabai rawit merah turun 3,56 persen atau Rp2.050 menjadi Rp55.480 per kg.
     
    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,89 persen atau Rp1.200 menjadi Rp134.180 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 0,53 persen atau Rp200 menjadi Rp37.950 per kg; berbeda dengan telur ayam ras turun 1,39 persen atau Rp430 menjadi Rp30.500 per kg.
     

     

    Harga minyak goreng turun
     
    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,64 atau Rp170 menjadi Rp10.530 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 0,55 persen atau Rp100 menjadi Rp18.120 per kg.
     
    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 0,64 persen atau Rp120 menjadi Rp18.690 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 3,47 persen atau Rp610 menjadi Rp16.990 per kg.
     
    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 2,76 persen atau Rp280 menjadi Rp9.850 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 2,29 persen atau Rp300 menjadi Rp12.810 per kg.
     
    Berbeda dengan harga jagung di tingkat peternak naik 3,95 persen atau Rp240 menjadi Rp6.320 per kg; begitu pula harga garam halus beryodium naik 0,26 persen atau Rp30 menjadi Rp11.630 per kg.
     
    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau naik 1,78 persen atau Rp690 menjadi Rp39.550 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 2,59 persen atau Rp850 menjadi Rp32.000 per kg; begitu pun dengan ikan bandeng juga turun 3,86 persen atau Rp1.320 menjadi Rp32.880 per kg.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Harga Telur Ayam Makin Mahal di Akhir Tahun, Ini Penyebabnya – Page 3

    Harga Telur Ayam Makin Mahal di Akhir Tahun, Ini Penyebabnya – Page 3

    Sejumlah harga bahan pangan mengalami kenaikan sejak awal pekan hingga menjelang Tahun Baru 2025. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga telur ayam ras naik menjadi Rp30.710 per kilogram (kg) di tingkat pedagang eceran secara nasional.

    Selain telur ayam, beberapa komoditas lain juga mengalami kenaikan. Beras premium naik 0,58 persen atau Rp90 menjadi Rp15.490 per kg.

    Harga cabai merah keriting naik 1,05 persen atau Rp480 menjadi Rp46.280 per kg, sementara cabai rawit merah naik 0,88 persen atau Rp490 menjadi Rp56.130 per kg.

    Sebaliknya, beberapa harga komoditas justru mengalami penurunan. Harga daging sapi murni turun 0,95 persen atau Rp1.290 menjadi Rp133.930 per kg, dan beras medium turun 0,59 persen atau Rp80 menjadi Rp13.390 per kg.

    Dengan adanya fluktuasi harga ini, pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan agar tetap terjangkau bagi masyarakat.

     

     

     

     

    Reporter: Sulaeman

    Sumber: Merdeka.com

  • Harga Komoditas Pangan Terbaru: Cabai Rawit Merah Turun, Minyak Goreng Stabil – Page 3

    Harga Komoditas Pangan Terbaru: Cabai Rawit Merah Turun, Minyak Goreng Stabil – Page 3

    Harga daging sapi murni turun 0,89 persen atau Rp1.200 menjadi Rp134.180 per kg. Berbeda dengan daging ayam ras yang naik tipis sebesar 0,53 persen atau Rp200 menjadi Rp37.950 per kg.

    Sementara itu, telur ayam ras mengalami penurunan 1,39 persen atau Rp430 menjadi Rp30.500 per kg.

    Komoditas Lain: Minyak Goreng, Gula, dan Tepung

    Minyak goreng kemasan sederhana turun 0,64 persen atau Rp120 menjadi Rp18.690 per kg, sedangkan minyak goreng curah mencatat penurunan lebih tajam sebesar 3,47 persen atau Rp610 menjadi Rp16.990 per kg. Gula konsumsi mengalami kenaikan 0,55 persen atau Rp100 menjadi Rp18.120 per kg.

    Harga tepung terigu curah turun 2,76 persen atau Rp280 menjadi Rp9.850 per kg, sementara tepung terigu non-curah juga turun 2,29 persen atau Rp300 menjadi Rp12.810 per kg.

     

  • Harga pangan Minggu, cabai rawit Rp55.480/kg, bawang putih Rp42.610/kg

    Harga pangan Minggu, cabai rawit Rp55.480/kg, bawang putih Rp42.610/kg

    Ilustrasi – Pedagang memilah cabai rawit yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (21/5/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

    Harga pangan Minggu, cabai rawit Rp55.480/kg, bawang putih Rp42.610/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 29 Desember 2024 – 10:31 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum turun, cabai rawit merah menjadi Rp55.480 per kilogram (kg), dan bawang putih bonggol Rp42.610 per kg di Minggu pagi. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,32 persen atau Rp50 menjadi Rp15.490 per kg.

    Sedangkan beras medium turun 0,37 persen atau Rp50 menjadi Rp13.450 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,56 persen atau Rp70 menjadi Rp12.470 per kg. Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 2,45 persen atau Rp1.000 menjadi Rp39.820 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 0,14 persen atau Rp60 menjadi Rp42.610 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting juga turun 3,39 persen atau Rp1.610 menjadi Rp45.870 per kg; begitu pun cabai rawit merah turun 3,56 persen atau Rp2.050 menjadi Rp55.480 per kg. Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,89 persen atau Rp1.200 menjadi Rp134.180 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 0,53 persen atau Rp200 menjadi Rp37.950 per kg; berbeda dengan telur ayam ras turun 1,39 persen atau Rp430 menjadi Rp30.500 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,64 atau Rp170 menjadi Rp10.530 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 0,55 persen atau Rp100 menjadi Rp18.120 per kg. Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 0,64 persen atau Rp120 menjadi Rp18.690 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 3,47 persen atau Rp610 menjadi Rp16.990 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 2,76 persen atau Rp280 menjadi Rp9.850 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 2,29 persen atau Rp300 menjadi Rp12.810 per kg. Berbeda dengan harga jagung di tingkat peternak naik 3,95 persen atau Rp240 menjadi Rp6.320 per kg; begitu pula harga garam halus beryodium naik 0,26 persen atau Rp30 menjadi Rp11.630 per kg.

    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau naik 1,78 persen atau Rp690 menjadi Rp39.550 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 2,59 persen atau Rp850 menjadi Rp32.000 per kg; begitu pun dengan ikan bandeng juga turun 3,86 persen atau Rp1.320 menjadi Rp32.880 per kg.

    Sumber : Antara

  • Update Pangan Akhir Tahun: Harga Cabai, Telur, hingga Beras Turun

    Update Pangan Akhir Tahun: Harga Cabai, Telur, hingga Beras Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata sebagian besar komoditas pangan mengalami penurunan secara nasional jelang pergantian tahun. Komoditas pangan yang turun harganya yaitu beras, bawang, cabai, hingga telur ayam. 

    Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Minggu (29/12/2024) pukul 08.31 WIB, harga beras medium turun 0,22% menjadi Rp13.470 per kg dibandingkan hari sebelumnya.

    Sementara itu, harga beras premium mengalami kenaikan sebesar 0,52% menjadi Rp15.520 per kg dan harga beras SPHP turun 0,88% menjadi Rp12.390 per kg.

    Komoditas pangan yang harganya juga turun yaitu bawang merah turun 1,13% menjadi Rp40.360 per kg, sedangkan bawang putih bonggol naik 0,19% dengan harga Rp42.750 per kg.

    Di sisi lain, kedelai biji kering impor naik harganya 1,16% menjadi Rp10.480 per kg dan harga jagung tingkat peternak naik 3,62% menjadi Rp6.300 per kg. 

    Adapun, harga cabai merah keriting mengalami penurunan 2,25% menjadi Rp46.410 per kg dan harga cabai rawit merah turun 4,15% menjadi Rp55.140 per kg.

    Di samping itu, harga telur ayam ras turun 1,23% menjadi Rp30.550 per kg. Sementara, harga daging ayam ras naik 1,38% menjadi Rp38.270 per kg. 

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 1,23% menjadi sebesar Rp133.710 per kg. Di sisi lain, harga gula konsumsi naik 1,05% menjadi Rp18.210 per kg. 

    Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp18.860 per liter atau naik 0,27% dari hari sebelumnya.

    Adapun, harga tepung terigu curah turun 2,67% menjadi Rp9.850 per kg, sedangkan minyak goreng curah turun 3,13% menjadi Rp17.050 per liter.

    Berbagai jenis ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng memiliki harga bervariasi. Harga ikan kembung hari ini yaitu Rp40.790 per kg atau naik 4,97% dari hari sebelumnya. 

    Sementara itu, harga ikan tongkol turun 0,40% menjadi Rp32.720 per kg dan ikan bandeng turun 2,89% menjadi Rp33.210 per kg.

  • Top 3: Harga Emas Naik 28% – Page 3

    Top 3: Harga Emas Naik 28% – Page 3

    Sejumlah harga pangan merangkak naik sejak awal pekan ini hingga beberapa hari menjelang perayaan Tahun Baru 2025 ini. Harga pangan yang terpantau naik adalah telur ayam, beras premium, cabai, dan minyak goreng.

    Menilik data Badan Pangan Nasional (Bapanas), dikutip dari Antara Sabtu (28/12/2024) pagi, harga telur ayam ras naik menjadi Rp 30.710 per kilogram (kg), sedangkan daging sapi murni turun menjadi Rp 133.930 per kg. Harga pangan ini merupakan harga di tingkat pedagang eceran secara nasional.

    Untuk komoditas lainnya seperti beras premium naik 0,58 persen atau Rp 90 menjadi Rp 15.490 per kg. Beras medium turun 0,59 persen atau Rp 80 menjadi Rp 13.390 per kg, beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik di 0,08 persen atau Rp 10 menjadi Rp 12.500 per kg.

    Simak artikel selengkapnya di sini

  • Harga pangan Sabtu, telur ayam Rp30.710/kg, daging sapi Rp133.930/kg

    Harga pangan Sabtu, telur ayam Rp30.710/kg, daging sapi Rp133.930/kg

    Arsip foto – Peternak menunjukkan telur ayam ras di Desa Gribig, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (5/3/2024). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/Spt/pri.

    Harga pangan Sabtu, telur ayam Rp30.710/kg, daging sapi Rp133.930/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 28 Desember 2024 – 10:49 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif, telur ayam ras naik menjadi Rp30.710 per kilogram (kg), sedangkan daging sapi murni turun menjadi Rp133.930 per kg di Sabtu pagi. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.30 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,58 persen atau Rp90 menjadi Rp15.490 per kg.

    Sedangkan beras medium turun 0,59 persen atau Rp80 menjadi Rp13.390 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik di 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.500 per kg. Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 0,02 persen atau Rp10 menjadi Rp40.500 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 0,40 persen atau Rp170 menjadi Rp42.660 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,05 persen atau Rp480 menjadi Rp46.280 per kg; begitu pun cabai rawit merah naik 0,88 persen atau Rp490 menjadi Rp56.130 per kg. Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,95 persen atau Rp1.290 menjadi Rp133.930 per kg; lalu daging ayam ras naik 0,27 persen atau Rp100 menjadi Rp37.650 per kg; begitu pun telur ayam ras naik 0,29 persen atau Rp90 menjadi Rp30.710 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,48 atau Rp50 menjadi Rp10.410 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,17 persen atau Rp30 menjadi Rp17.950 per kg. Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana naik 0,11 persen atau Rp20 menjadi Rp18.760 per kg; sedangkan minyak goreng curah juga turun 1,25 persen atau Rp220 menjadi Rp17.350 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 2,09 persen atau Rp210 menjadi Rp9.860 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 1,53 persen atau Rp200 menjadi Rp12.870 per kg. Berbeda dengan harga jagung di tingkat peternak naik 1,31 persen atau Rp80 menjadi Rp6.190 per kg; begitu pula harga garam halus beryodium naik 1,30 persen atau Rp150 menjadi Rp11.680 per kg.

    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau turun hingga 2,47 persen atau Rp960 menjadi Rp37.930 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 1,10 persen atau Rp360 menjadi Rp32.350 per kg; begitu pun dengan ikan bandeng juga turun 4,77 persen atau Rp1.620 menjadi Rp32.370 per kg.

    Sumber : Antara